Anda di halaman 1dari 13

KESEHATAN DAERAH MILITER JAYA JAYAKARTA

RUMAH SAKIT DAAN MOGOT

PROGRAM KERJA PEMULASARAN JENAZAH


TAHUN 2015-2017

RUMAH SAKIT DAAN MOGOT


Jl. Daan Mogot No.59
Tangerang 15111
Telp. (021) 5523551 Faks. (021) 5535154
Email : rsdaanmogot59@ymail.com

Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara khusus penanganan jenazah sangat penting guna mengurangi
risiko infeksi nosokomial. Proses penanganan di Rumah Sakit Daan Mogot
meliputi penempatan sementara sampai diperlihatkan ke pasien.Salah satu
upaya untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit adalah melalui
pemberian pelayanan penunjang medik yang profesional, bemutu dan aman.
Mengingat bahwa perawatan jenazah disetiap ruangan di rumah sakit Daan
Mogot, memrlukan perawatan yang komprehensif.

Prosedur pelayanan jenazah memerlukan perencanaan sampai pelaksanaan


serta monitoring dan evaluasi.

Perawatan jenazah adalah suatu tindakan medis melakukan


pemberian bahan kimia tertentu pada jenazah untuk menghambat
pembusukan serta menjaga penampilan luar jenazah supaya tetap mirip
dengan kondisi sewaktu hidup.
Perawatan jenazah dapat dilakukan langsung pada kematian wajar,
akan tetapi pada kematian tidak wajar pengawetan jenasah baru boleh
dilakukan setelah pemeriksaan jenazah atau otopsi dilakukan.
Perawatan jenazah perlu dilakukan pada keadaan adanya penundaan
penguburan atau kremasi lebih dari 24 jam. Hal ini penting karena di
Indonesia yang beriklim tropis dalam 24 jam mayat sudah mulai membusuk
mengeluarkan bau dan cairan pembusukan yang dapat mencemari
lingkungan sekitranya. Dan perawatan jenazah dilakukan untuk mencegah
penularan kuman atau bibit penyakit kesekitarnya.
Selain itu perawatan jenazah juga yaitu untuk mencegah pembusukan.
Mekanisme pembusukan disebabkan oleh otorisis yakni tubuh mempunyai
enzim yang setelah mati dapat merusak tubuh sendiri. Selain itu, perawatan
dilakukan untuk menghambat aktifitas kuman.

Page 2
2. TUJUAN
A. Tujuan Umum
1. Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada jenasah
2. Dengan menyuntikan zat-zat tertentu untuk membunuh kuman seperti
pemberian intjeksi formalin murni, agar tidak meningalkan luka dan
membuat tubuh menjadi kaku. Dalam injeksi formalin dapat dimasukan
kemulut hidung dan pantat jenazah.
B. Tujuan khusus
1. Sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan dikamar jenazah yang
merupakan salah satu upaya rumah sakitdalam mencegah infeksi
nosokomial.
2. Mencegah terjadinya infeksi pada petugas kesehatan, pasien, keluarga
dan masyarakat.
3. Standar prosedur oprasional
a. Mempersiapkan alat dan bahan

Memeriksa kembali Kasa/Verban, Sarung tangan bersih,


Pads,Kapas secukupnya, Plastik jenazah/pembungkus jenasah,
Plester penahan untuk menutup luka (bila ada luka), Bengkok 1
buah, diatas troli bagian atas.

b. Bila menggunakan baju lengan panjang maka lengan baju dilipat


sampai di atas siku. Menyingsingkan lengan baju yang panjang
sampai atas mata siku lengan

c. Melepaskan cincin, jam tangan dan gelang.


Jika menggunakan cincin, jam tangan lepaskan cincin dan jam
tangan ke dalam saku.
d. Memakai sarung tangan
1) Meletakkan sarung tangan steril pada posisi yang sedikit lebih
tinggi dari tangan 15 cm dari ujung jari tangan jika tangan
lurus disamping badan.
2) Membuka bungkus sarung tangan dengan hati-hati dan jaga
agar tidak terkontaminasi.

Page 3
3) Mengatur agar posisi jari sarung tangan mengarah ke depan
pembungkus.
4) Mengidentifikasi sarung tangan kanan dan kiri.
5) Mengambil sarung tangan dominan dengan tangan nondominan
(pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang
terlipat ).
6) Memasangkan sarung tangan pada tangan dominan, pastikan
sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.
7) Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung
tangan, mengambil sarung tangan berikutnya dengan
memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang
terlipat pada bagian pergelangan.
8) Memasang sarung tangan pada tangan nondominan dengan
hati-hati dengan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.
9) Menarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan.
Jangan biarkan jari-jari tangan dominan menyentuh bagian
tangan yang non dominan yang masih terbuka.
10) Menyesuaikan sarung tangan yang telah terpasang dengan
merekatkan kedua tangan.
11) Melepas sarung tangan setelah selesai melakukan tindakan
keperawatan dengan tangan dominan sehingga bagian dalam
sarung tangan berada diluar. Kemudian genggam sarung
tangan yang sudah terlepas tadi dengan tangan nondominan,
lalu lepas sarung tangan nondominan sehingga sarung tangan
dominan yang digenggam tadi tergulung di dalam sarung tangan
nondominan.
12) Meletakkan sarung tangan yang telah digunakan ke bengkok
13) Mencuci tangan seperti yang dilakukan diawal tindakan.

Page 4
BABI II
LAPORAN HASIL KEGIATAN

Indikator monitoring mutu pelayanan pemulasaran jenazah Rumah Sakit Daan


Mogot Tangerang 2015

N JENIS INDIKATOR STANDAR BULAN EVALUASI


O PELAYANAN OKT NOV DES JAN
15 15 15 16
1 Pemulasaran Waktu < 2 jam 0% 0% 0% 0% Belum
jenazah tanggapan tercapai
pemulasaran
jenazah

100%
90%
80%
70% OKT
60% NOV
50% DEC
40% JAN
30%
20%
10%
0%
Waktu tanggapan pemulasaran jenazah

Page 5
3. Indikator monitoring mutu pelayanan pemulasaran jenazah Rumah Sakit
Daan Mogot Tangerang 2016

N JENIS INDIKATOR STANDAR BULAN EVALUASI


O PELAYANAN FEB MAR APR MEI
16 16 16 16
1 Pemulasaran Waktu < 2 jam 0 % 0% 0% 0% Belum
jenazah tanggapan tercapai
pemulasaran
jenazah

100%

90%

80%

70%
FEB
60% MARET
50% APRIL

40% MEI

30%

20%

10%

0%
Waktu tanggapan pemulasaran jenazah

Page 6
4. Indikator monitoring mutu pelayanan jenazah Rumah Sakit
Daan Mogot Tangerang 2016

N JENIS INDIKATOR STANDAR BULAN EVALU


ASI
O PELAYANAN JUN JUL AGTS SEP
16 16 16 16
1 Pemulasaran Waktu < 2 jam 0% 0% 0% 0% Belum
tercapai
jenazah tanggapan
pemulasaran
jenazah

N JENIS INDIKATOR STANDAR BULAN EVALUASI


O PELAYANAN OKT NOV DES
16 16 16
1 Pemulasaran Waktu < 2 jam 0% 0% 0% Belum
tercapai
jenazah tanggapan
pemulasara
n jenazah

Page 7
100%

90%

80%
JUNI
70%
JULI
60%
AGUSTUS
50% SEPT

40% OKT
DES
30%

20%

10%

0%
Waktu tanggapan pemulasaran jenazah

5. Indikator monitoring mutu pelayanan jenazah Rumah Sakit Daan Mogot


Tangerang 2017

N JENIS INDIKATOR STANDAR BULAN EVALUASI


O PELAYANAN JAN FEB MAR APR
17 17 17 17
1 Pemulasaran Waktu < 2 jam 0% 0% 0% 0% Belum
jenazah tanggapan tercapai
pemulasara
n jenazah

Page 8
100%
90%
80%
70% JAN
60% FEB
50% MAR
40% APR
30%
20%
10%
0%
Waktu tanggapan pemulasaran jenazah

6. Indikator monitoring mutu pelayanan jenazah Rumah Sakit Daan Mogot


Tangerang 2017

N JENIS INDIKATOR STANDAR BULAN EVALUASI


O PELAYANAN MEI JUNI JULI AGTS
17 17 17 17
1 Pemulasaran Waktu < 2 jam 0% 0% 0% 0% Belum
jenazah tanggapan tercapai
pemulasara
n jenazah

Page 9
100%
90%
80%
70% MEI
60% JUNI
50% JULI
40% AGUS
30%
20%
10%
0%
Waktu tanggapan pemulasaran jenazah

7. Indikator monitoring mutu pelayanan jenazah Rumah Sakit Daan Mogot


Tangerang 2017
N JENIS INDIKATOR STANDAR BULAN EVALUASI
O PELAYANAN SEP OKT NOV DES
17 17 17 17
1 Pemulasaran Waktu < 2 jam 0 % 0% 0% 0% Belum
jenazah tanggapan tercapai
pemulasaran
jenazah

Page 10
100%
90%
80%
70% SEPT
60% OKT
50% NOV
40% DES
30%
20%
10%
0%
Waktu tanggapan pemulasaran jenazah

Dalam pemulasaran jenazah ini walau masih belum tersedianya kamar jenajah yang
sesuai dengan standar rumah sakit tetapi dalam pelaksanaan sudah sesuai dengan
indikator kurang dari 2 jam dalam pelayanan pemulasaran jenazah

8. Analisa Masalah

1) Belum adanya ruang kamar jenazah di RSDM


2) Belum tersedianya unit pemulasaran jenazah di RSDM
3) Belum adanya kerja sama dengan rekanan di luar RSDM untuk
pelayanan pemulasaran jenazah.

a) Plan
(1) Merencanakan SOP mengenai pemulassaran jenazah di RSDM
(2) Menyediakan unit yang bertanggung jawab terhadap pemulasaran
jenazah
(3) Membuat kerjassama dengan rekanan di luar RSDM untuk
pemulasaran jenazah
b) Do
(1) Menyiapka unit khusus pemulasaran jenazah
(2) Sosialisasi Sop tentang pemulasaran jenazah
(3) Menjalin kerja sama dengan rekanan di luar RSDM untuk
pelayanan pemulasaran jenazah

Page 11
c) Studi
(1) Input : tersediannya tenaga pelayanan pemulassaran jenazah
Proses : Pelatihan tenaga pemulasaran jenazah dan kerjasama
rekanan pelayanan pemulassaran jenazah
(2) Output : tersedianya unit pemulassarn jenazah

d) Action
(1) Melakukan pelatihan tenaga pemulasaran jenazah
(2) Sosialisasi SOP Pemulasaran jenazah

Page 12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keadaan terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat
tidah ada harapan lagi untuk sembuh . keadaan sakit itu dapat
disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan
Tujuan utama perawatan ini adalah untuk :
1. Mempertahankan pasien bebas nyeri dan nyaman
2. Membuat hari-hari akhir pasien sebaik mungkin untuk pasien maupun
keluarga , dengan sedikit mungkin penderitaaan
3. Membantu pasien meninggal dengan damai
4. Memberikan kenyaman kepada keluarga
Perawatan terminal di tujukan bagi pasien pasien sekarat, yang
semakin mendekati ajal atau kematian, yang secara logis tidak akan
sembuh

B. Saran
Sesegera mungkin pihak menejemen melengkapi perlengkapan
pemulasaran jenazah .

Tangerang, Februari 2017


Unit Pemulasaran Jenazah

Nanang Khosim
Koptu NRP. 31980644320877

Page 13

Anda mungkin juga menyukai