Anda di halaman 1dari 20

Presentasi Kasus

Seorang Bayi Usia 1 Bulan dengan Pneumonia Aspirasi, Tersangka Hipoiroid


Kongenital, Tersangka Laringomalasia, dan Gizi Baik

Oleh :
Risky Hanifah G99152079/I3
Raisa Cleizera R G99152085/I4

Pembimbing :
dr. Ismiranti, Sp.A, M.kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Presentasi kasus ini disusun untuk memenuhi persyaratan kepaniteraan


klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret /
RSUD Dr. Moewardi. Presentasi kasus dengan judul :

Seorang Bayi Usia 1 Bulan dengan Pneumonia Aspirasi, Tersangka Hipoiroid


Kongenital, Tersangka Laringomalasia, dan Gizi Baik

Hari/tanggal : Agustus 2017

Oleh :
Risky Hanifah G99152079/I3
Raisa Cleizera R G99152085/I4

Mengetahui dan menyetujui,


Pembimbing Presentasi Kasus

dr. Ismiranti, Sp.A, M.Kes

2
BAB I
STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : By. RTJ
Umur : 1 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 3100 gram
Tinggi Badan : 48 cm
Alamat : Ngempak, Boyolali
Tanggal Masuk : 9 Agustus 2017
Tanggal Pemeriksaan : 9 Agustus 2017
No. RM : 01-38-82-xx

II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Sesak Nafas

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien seorang anak datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3
hari SMRS. Sesak nafas dirasakan terus-menerus dan semakin memberat,
3 hari SMRS pasien diberi minum asi dengan menggunakan sendok dan
botol lalu tersedak. Setelah itu pasien kemudian tampak sesak. Sesak
didahului dengan batuk. Batuk tidak mengeluarkan dahak. Tidak
didapatkan suara ngik atau mengi (-). Riwayat pilek dan demam
disangkal. Muntah tidak didapatkan. Diare tidak didapatkan. Pasien
riwayat minum sering kali tersedak. Saat ini pasien juga rewel dan sulit
untuk diberi makan. Selama 3 hari pasien belum diberi obat, karena sesak
semakin memberat pasien kemudian dibawa ke IGD RSDM. Pasien lahir
secara spontan, langsung menangis tetapi tidak keras. Pasien sempat
dirawat 13 hari di RSUD Ngipang dengan meconeal aspirasion syndrome

3
dan sepsis neonatorum. Selama dirawat pasien mendapat asupan ASI dan
susu formula melalui selang makanan. Riwayat biru atau kuning setelah
lahir tidak didapatkan.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat dirawat : (+) bulan Juli 2017 dengan meconium
aspiration syndrome dan sepsis
neonatorum
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Asma : disangkal

D. Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan


Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat asma pada keluarga : disangkal
Riwayat batuk/pilek : disangkal
.
E. Riwayat Kehamilan
Selama hamil, ibu pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
di Bidan. Pada trimester I ibu pasien melakukan kontrol sebanyak 1x / 2
bulan. Pada trimester II ibu pasien melakukan kontrol sebanyak 1x /
bulan dan pada trimester ke III juga melakukan kontrol 1x / minggu.
Pada trimester ketiga kehamilan tekanan darah ibu sempat naik, namun
masih dalam batas normal Obat-obatan yang diminum selama masa
kehamilan meliputi vitamin dan tablet penambah darah.

F. Riwayat Kelahiran
Pasien lahir dari ibu usia 38 tahun dengan umur kehamilan 41
minggu lebih 3 hari secara spontan di bidan dengan penyulit berupa
KPD, dan infeksi dimana air ketuban berwarba hijau keruh. Pasien lahir

4
dengan berat badan lahir 3290 gram, tidak langsung menangis. Segera
setelah lahir, bergerak aktif, dan tidak ada kebiruan. Kesan kelahiran
tidak normal

G. Riwayat Imunisasi
0 bulan : Hepatitis B0
1 bulan :-

H. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


Pasien lahir dengan BB 3290 gram, dengan PB 47 cm. Berat badan
pasien sekarang 3100 dengan PB 48 cm. Pasien dapat menggenggam
dengan kuat, dapat mengangkat kepala sejenak. Kesan riwayat
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usia pasien.

I. Riwayat Nutrisi
Usia 0-sekarang : Pemberian ASI dan susu formula melalui
NGT
Kesan kualitas dan kuantitas cukup

J. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien tinggal di rumah beserta kedua orang tuanya. Pasien
merupakan anak ketiga. Anggota keluarganya terdiri dari ayah, ibu, 2
kakak dan pasien sendiri. Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta, ibu
pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien berobat dan rawat inap
menggunakan BPJS. Kesan riwayat sosial ekonomi cukup baik

5
K. Pohon Keluarga

An. RTJ
1 Bulan

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Status Generalis
a. Keadaan Umum:
Tampak sesak, compos mentis (E4V5M6), kesan gizi baik
b. Tanda vital
Laju nadi : 132x/menit, isi cukup, tegangan cukup
Laju napas : 58 x/menit, reguler, kedalaman cukup
Suhu : 36,7 C
SiO2 : 96 % dengan nk 2 lpm
c. Status Gizi
Secara klinis : gizi baik
Secara Antropometri
BB/U :
SD-2 < z score < SD+2 (normoweight)
PB/U :
SD-2 < z score < SD+2 (normoheight)
BB/PB :
SD-2 < z score < SD+2 (gizi baik)
Interpretasi : gizi baik , normoweight, normoheight
d. Kepala : normocephal 38 cm (0< LK< 2 SD nellhauss), UUB datar,
wajah dismorfik (-), saddle nose (-)

6
e. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema
palpebra (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor diameter 2mm/2mm,
air mata (+/+) , mata cekung (-/-)
f. Hidung : napas cuping hidung (+), sekret (-/-), epistaksis (-/-)
g. Telinga : sekret (-/-)
h. Mulut : mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-), makroglosia (-)
i. Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
j. Toraks : retraksi (+) subcostal, intercostal, suprasternal

k. Cor
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus cordis teraba tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : bunyi jantung I-II interval normal, reguler, bising (-)
l. Pulmo
Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
Palpasi : fremitus raba sulit di evaluasi
Perkusi : sonor / sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (+/+)
RBK (+/+)
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada, hernia
umbilikal (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal (10x/menit)
Perkusi : timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), ascites (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar tidak, lien tidak teraba, turgor
kulit kembali cepat
m. Ekstremitas :
Edema Akral dingin
- - - -
- - - -

Arteri dorsalis pedis teraba kuat


Capillary Refill Time kurang dari 2 detik

7
n. Skoring hipotiroid:
Hernia umbilikal (-)
Fasies dismorfik (-)
Kulit kasar (+)
Hipotonia (+)
Konstipasi (-)
Kulit kering (-)
Gangguan makan (+)
Skor: 3
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah (9 Agustus 2017)
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 15,3 g/dl 14.0-17.5
Hematokrit 46 % 33-45
Leukosit 9,9 ribu/ul 5.0-19.5
Trombosit 468 ribu/ul 150-450
Eritrosit 4.97 juta/ul 3.80-5.80
INDEKS ERITROSIT
MCV 92.4 /um 80.0-96.0
MCH 30.8 Pg 28.0-33.0
MCHC 33.3 g/dl 33.0-36.0
RDW 15.3 % 11.6-14.6
MPV 9.1 Fl 7.2-11.1
PDW 16 % 25-65
HITUNG JENIS
Eosinofil 19.00 % 0.00-4.00
Basofil 0.00
Netrofil 19.00 % 18.00-74.00
Limfosit 52.00 % 60.00-66.00
Monosit 10.00 % 0.00-6.00
Golongan Darah B
KIMIA KLINIK
GDS 80 Mg/dl 50-80
ELEKTROLIT
Natrium 133 Mmol/L 129-147
Kalium 5.8 Mmol/L 3.6-6.1
Kalsium 1.29 Mmol/L 1.17-1.29

Kesan: dalam batas normal


Rontgen Thorax ( 9 Agustus 2017)

8
Kesimpulan : Pneumonia
Terpasang gastric tube

V. KEBUTUHAN ENERGI HARIAN


Kebutuhan energi harian berdasarkan tabel recommended dietary
allowances (RDA) untuk bayi dan anak berdasarkan TB/U pada pasien ini
adalah sekitar kkal/kg/hari. Jadi, kebutuhan energi harian pasien adalah
sebesar kkal/hari, di mana berat badan ideal pasien sebesar kg.

VI. RESUME
Pasien seorang anak datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari
SMRS. Sesak nafas dirasakan terus-menerus dan semakin memberat, 3 hari
SMRS pasien diberi minum asi dengan menggunakan sendok dan botol lalu
tersedak. Setelah itu pasien kemudian tampak sesak. Sesak didahului dengan
batuk. Pasien riwayat minum sering kali tersedak. Pasien memiliki riwayat
meconeal aspirasion syndrome dan sepsis neonatorum.
Pada pemeriksaan fisik pasien didapatkan respirasi rate meningkat 52
x/menit, Nafas cuping hidung (+), retraksi (+) subcostal, intercostal dan
suprasternal, suara napas tambahan RBK (+/+). Hasil pemeriksaan
laboratorium darah dalam batas normal. Rontgen Thorax PA/lat menunjukkan
gambaran pneumonia.

9
VII. DAFTAR MASALAH
Anak Laki-laki 1 bulan dengan :
1. Sesak nafas sejak 3 hari SMRS dan memberat
2. Batuk tidak berdahak
3. Rewel serta tidak mau makan dan minum

VIII. DIAGNOSIS BANDING


1. Pneumonia aspirasi dd pneumonia dd bronkiolitis
2. Tesangka hipotiroid kongenital
3. Gizi baik

IX. DIAGNOSIS KERJA


1. Pneumonia aspirasi
2. Tesangka hipotiroid kongenital
3. Gizi baik

X. PENATALAKSANAAN
1. Rawat bangsal Respirologi anak
2. Diet ASI/ASB via OGT 8x60 ml
3. O2 nasal kanul 2 lpm
4. IVFD D5 NS 13 ml/jam/iv
5. Injeksi ampicillin sulbactam (50mg/kgBB/6 jam) 150 mg/6 jam (I)
6. Injeksi Gentamicin loading (8mg/kgBB) 24 mg, selanjutnya
(6mg/kgBB/24 jam) 18 mg/24 jam (I)
7. Parasetamol syr (10 mg/kgBB) 70 mg PO bila suhu 37.5C

XI. PLANNING
1. Echocardiography
2. Urin dan Feses Rutin

XII. MONITORING
a. Keadaan umum dan tanda-tanda vital per 8 jam

XIII. EDUKASI
a. Edukasi keluarga tentang penyakit pasien, prognosis pasien baik dengan
penanganan yang tepat.
b. Kompres hangat apabila timbul demam lebih dari 37,5C dan
pemberian parasetamol bila demam lebih dari 37,5C.
c. Edukasi untuk melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
menyediakan makanan.

XIV. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanam : dubia ad bonam

10
Ad fungsionam : dubia ad bonam

11
XV. FOLLOW UP
Tanggal 10-12 Agustus 2017 (DPH 1-3)
S : Sesak masih dirasakan namun berkurang pada DPH 3, demam tidak ada
O : Keadaan umum : Tampak sakit sedang, CM E4V5M6, kesan
gizi baik
Tanda Vital
Vital sign DPH 1 DPH 2 DPH 3
HR 124x/menit 139 x/menit 148 x /menit
RR 58 x/ menit 58 x/menit 52 x/menit
Suhu 36,50C per aksila 36,70C per aksila 370C per aksila
SiO2 96% nk 2 lpm 98% nk 2 lpm 98% nk 2 lpm

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung


(-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (+), epistaksis (-/-), sekret (-/-).
Telinga : Normotia, Darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-), gusi berdarah
(-/-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (-), stomatitis (-),
mukosa basah (+), papil lidah atrofi (-).
Leher : Simetris, trakea ditengah, limfonodi tidak membesar,
nyeri tekan
(-).
Toraks : Simetris, retraksi (+) subcostal, epigastrik
Jantung : Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi : Iktus cordis teraba tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-).
Pulmo : Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : sonor / sonor

12
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+) , suara
tambahan (-/-)
Abdomen : Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
Auskultasi : bising usus (+) normal, 10 kali/ menit
Perkusi : timpani (+), pekak alih (-), pekak sisi (-),
ascites (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-),hepar dan lien tidak
teraba, turgor kulit kembali cepat.
Ekstremitas
Akral dingin Oedem

- - - -
- - - -

Arteri dorsalis pedis kuat


Capilary refill time kurang dari 2 detik

Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan urinalisa (11/08/2017)
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Makroskopis
Warna Yellow
Kejernihan Clear
Kimia Urin
Berat Jenis 1.013 1015-1025
PH 5.5 4.5-8.0
Leukosit Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif

13
Eritrosit Negatif Negatif
Mikroskopis
Eritrosit 0.6 0-6.4
Leukosit 0.5 0-12
Epitel
Squamous 0-1 Negatif
Transisional 0-1 Negatif
Bulat Negatif Negatif
Silinder
Hialine 0 0-3
Granulated Negatif Negatif

Assesment :
1. Pneumonia aspirasi
2. Tesangka hipotiroid kongenital
3. Gizi baik

Tatalaksana :
1. Terapi
b. Diet ASI/ASB via OGT 8x60 ml (puasa sementara DPH 1)
c. O2 nasal 2 lpm
d. IVFD D5 NS 13 ml/jam/iv
e. Injeksi ampicillin sulbactam (50mg/kgBB/6 jam) 150 mg/6 jam
(IV)
f. Injeksi Gentamicin (6mg/kgBB/24 jam) 18 mg/24 jam (IV)
g. Parasetamol syr (10 mg/kgBB) 70 mg PO bila suhu 37.5C
2. Plan
a. Fases rutin
b. Ekhokardiografi (tunggu jadwal)
c. Cek TSH, FT4
3. Monitoring
a. Keadaan Umum, Tanda-tanda vital/ TD per 8 jam
b. BCD/8 jam
4. Target
a. Perbaikan KU

14
b. Sesak nafas teratasi

Tanggal 13-15 Agustus 2017 (DPH IV-VI)


S : Sesak nafas berkurang dan sudah tidak sesak pada DPH VI, tidak demam,
batuk (-)
O : Keadaan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis
Tanda Vital
Vital sign DPH 4 DPH 5 DPH 6
HR 149 x/menit 138 x/menit 144 x /menit
RR 54 x/ menit 50 x/menit 45 x/menit
Suhu 37,00C per aksila 36,70C per aksila 36,80C per aksila
SiO2 96% nk 2 lpm 98% nk 2 lpm 98% nk 2 lpm

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung


(-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (+), epistaksis (-/-), sekret (-/-).
Telinga : Normotia, Darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-), gusi berdarah
(-/-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (-), stomatitis (-),
mukosa basah (+), papil lidah atrofi (-).
Leher : Simetris, trakea ditengah, limfonodi tidak membesar,
nyeri tekan (-).
Toraks : Simetris, retraksi (+) epigastrik
Jantung : Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi : Iktus cordis teraba tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-).
Pulmo : Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : sonor / sonor

15
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+) , suara
tambahan (+/+) RBK minimal
(perbaikan)
Abdomen : Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
Auskultasi : bising usus (+) normal, 10 kali/ menit
Perkusi : timpani (+), pekak alih (-), pekak sisi (-),
ascites (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-),hepar dan lien tidak
teraba, turgor kulit kembali cepat.
Ekstremitas
Akral dingin Oedem

- - - -
- - - -

Arteri dorsalis pedis kuat


Capilary refill time kurang dari 2 detik

Pemeriksaan Penunjang
Fases Rutin
Parameter Hasil Nilai Rujukan
A. Makroskopis
Konsistensi Lunak Lunak berbentuk
Warna Coklat Kuning coklat
Darah kehijauan Negatif
Lendir Negatif Negatif
Lemak Negatif Negatif
Pus Negatif Negatif
Makanan tidak tercerna Negatif Negatif/ada sedikit
Parasit Negatif Negatif
B. Mikroskopis
Sel epitel, Leukosit, Eritrosit, Negatif Negatif
Makanan tidak tercerna, Telur

16
cacing, Larva cacing, Proglotid,
Protozoa, Pseudohifa

Kesimpulan pemeriksaan fases rutin normal

Assesment :
1. Pneumonia aspirasi (perbaikan)
2. Tersangka laringomalasia
3. Tesangka hipotiroid kongenital
4. Gizi baik

Tatalaksana :
1. Terapi
b. Diet ASI/ASB via NGT 8x60 ml
c. O2 nasal 4 lpm
d. IVFD D5 NS 13 ml/jam/iv (aff DPH 5)
e. Injeksi ampicillin sulbactam (50mg/kgBB/6 jam) 150 mg/6 jam
(V-VII)
f. Injeksi Gentamicin (6mg/kgBB/24 jam) 18 mg/24 jam (V-VII)
g. Parasetamol syr (10 mg/kgBB) 70 mg PO bila suhu 37.5C

2. Plan
a. Ekhokardiografi tunggu hasil
b. usul aff oksigen
c. usul oromotor fisioterapi
d. usul cek lab evaluasi
e. usul konsul endokrin
f. usul kosul THT
3. Monitoring
a. Keadaan Umum, Tanda-tanda vital per 8 jam
b. Balance Cairan dan Diuresis per 8 jam
4. Target
a. Perbaikan KU
a. Sesak nafas teratasi

17
Tanggal 17 Agustus 2017 (DPH VII-IX)
S : menghisap masih kurang, suara tangis masih belum begitu keras, sesak sudah
tidak ada, tidak demam
O : Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Tanda Vital
Vital sign DPH 7 DPH 8 DPH 9
HR 149 x/menit 130 x/menit 144 x /menit
RR 48 x/ menit 47 x/menit 45 x/menit
Suhu 37,00C per aksila 36,70C per aksila 36,70C per aksila
SiO2 96% nk 1 lpm 98% 98%
BC +26,6 ml/hari - 38 mL/hari +6 ml/hari
D 4,1 cc/kg/jam 1,6 cc/kg/jam 1,6 cc/kg/jam

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung


(-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (+), epistaksis (-/-), sekret (-/-).
Telinga : Normotia, Darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-), gusi berdarah
(-/-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (-), stomatitis (-),
mukosa basah (+), papil lidah atrofi (-).
Leher : Simetris, trakea ditengah, limfonodi tidak membesar,
nyeri tekan (-).
Toraks : Simetris, retraksi (+) epigastrik
Jantung : Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi : Iktus cordis teraba tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal,
reguler, bising (-).
Pulmo : Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : sonor / sonor

18
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+) , suara
tambahan (+/+) RBK minimal
(perbaikan)
Abdomen : Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada
Auskultasi : bising usus (+) normal, 10 kali/ menit
Perkusi : timpani (+), pekak alih (-), pekak sisi (-),
ascites (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-),hepar dan lien tidak
teraba, turgor kulit kembali cepat.
Ekstremitas
Akral dingin Oedem

- - - -
- - - -

Arteri dorsalis pedis kuat


Capilary refill time kurang dari 2 detik

Pemeriksaan Penunjang
Fungsi tiroid
Pemeriksaan Hasil Rujukan
TSH 1,15 uIu/ml 1,70-9,10
Free T4 21,42 pmol/l 10,30-25,80
Hasil CT Scan Kepala
Kesimpulan: menyokong gambaran HIE (Hipoksik Iskemik Ensefalopati)
Hasil Ekhokardiografi
Kesimpulan : TR Mild

Assesment :
1. Pneumonia aspirasi perbaikan
2. Tersangka laringomalasia
3. Tersangka hipotiroid kongenital subklinis
4. Gizi baik

19
Tatalaksana:
Terapi :
a. Diet ASI/ASB 8x60 ml via ogt
b. Inj. Ampisilin sulbactam (50mg/kg/6 jam IU) 150 mg/6 jam iv (viii-x)
c. Gentamisin (6mg/kgBB/24 jam) 18 mg/24 jam iv (viii-x)
2. Plan
a. Usul konsul endokrin (di poli)
b. Usul konsul THT (di poli)
3. Monitoring
a. Keadaan Umum, Tanda-tanda vital/ TD/SiO2 per 8 jam
b. Balance Cairan dan Diuresis per 8 jam
4. Target
a. Pertahankan KU

20

Anda mungkin juga menyukai