Anda di halaman 1dari 3

BAB 4

OPERANT CONDITIONING THEORY (PENGKONDISIAN OPERAN)


BURHUSS FREDERIC SKINNER

A. Sejarah Tokoh

Burrhus Frederic Skinner dilahirkan pada 20 Maret 1904, di Susquehanna,


Pennsylvania. Ia merupakan anak pertama pasangan William Skinner dan Grace
Mange Burrhus Skinner. Ayahnya adalah seorang pengacara dan politisi ternama,
sementara ibunya adalah ibu rumah tangga yang merawat kedua anak mereka.
Skinner tumbuh dalam sebuah rumah yang nyaman, bahagia, dan berada dalam
kelas sosial ekonomi menengah ke atas, tempat orang tuanya mengajarkan nilai-
nilai dari kontrol diri, pelayanan, kejujuran dan kerja keras. Keluarga Skinner adalah
penganut aliran Presbitarian, namun Fred (ia hampir tidak pernah dipanggil Burrhus
atau B.F.) mulai kehilangan keyakinannya pada saat sekolah menengah atas, dan
kemudian tidak pernah lagi mempraktekkan kegiatan agama.

B.F. Skinner sebagai pelopor behaviorisme menolak semua teori kepribadian.


Menurutnya, psikologi belum memiliki data faktual yang cukup untuk membangun
teori kepribadian yang mencakup segala hal. Skinner berbeda dengan pakar
kepribadian pada umumnya dalam tiga hal.

Pertama, Skinner menolak analisis kehidupan internal semacam insting-motif-


drives-aktualisasi diri-superiorita-keamanan, dan secara ekstrim berpendapat
psikologi harus membatasi diri hanya menangani data yang dapat diobservasi. Satu-
satunya aspek yang nyata dan relevan dengan psikologi adalah tingkah laku yang
diamati, dan satu-satunya cara mengontrol dan meramalkan tingkah laku itu adalah
mengaitkanya dengan kejadian yang mengawali tingkah laku (event-antecedent)
yang ada di lingkungan.

Kedua, Skinner tidak tertarik dengan perbedaan individual seperti trait, life-style,
ego, dan self. Menurutnya, ilmu psikologi harus menemukan hokum umum dari
tingkah laku, hubungan empiric antara stimulus dengan responnya. Perbedaan

Psikologi Kepribadian II Page 1


Asumsi pertama dan kedua pada dasarnya menjadi asumsi psikologi pada
umumnya, bahkan merupakan asumsi semua pendekatan ilmiah.

Struktur Kepribadian

Skinner tidak tertarik dengan variabel struktural dari kepribadian. Unsur


kepribadian yang dipandang relatif tetap adalah tingkah laku itu sendiri. Ada 2
klasifikasi tipe tingkah laku:
1. Tingkah laku responden
Respon yang dihasilkan organism untuk menjawab stimulus yang secara
spesifik berhubungan dengan respon itu. Respon refleks termasuk dalam
kelompok ini misalnya; mengeluarkan air liur ketika melihat makanan, merasa
takut ketika ditanya guru.
2. Tingkah laku operan
Respon yang dimunculkan organisme tanpa adanya stimulus spesifik yang
langsung memaksa terjadinya respon itu. Keputusan respon yang dipilih
tergantung kepada efeknya terhadap lingkungan atau konsekuensi yang
mengikuti respon itu.

Pengkondisian Operan

Walaupun pengkondisian klasik bertanggung jawab atas beberapa pembelajaran


manusia, Skinner yakin bahwa kebanyakan perilaku manusia dipelajari melalui
pengkondisian operan. Kunci dari pengkondisian operan adalah penguatan yang
langsung dari sebuah respons. Kemudian, penguatan akan meningkatkan
kemungkinan dari perilaku yang sama untuk terjadi lagi. Pengkondisian ini disebut
dengan pengkondisian operan karena organisme beroperasi dalam suatu lingkungan
untuk menghasilkan suatu efek yang spesifik. Pengkondisian operan dapat
mengubah frekuensi dari respons atau kemungkinan suatu respons akan terjadi.
Penguatan tidak menyebabkan suatu perilaku, namun meningkatkan kemungkinan
bahwa perilaku tersebut akan diulang lagi.

Psikologi Kepribadian II Page 3


Penguatan

Menurut Skinner, penguatan memiliki dua efek: memperkuat perilaku dan


memberikan penghargaan pada orang tersebut. Oleh karena itu, penguatan dan
penghargaan tidak sama. Setiap perilaku yang diberi penguatan tidak selalu bersifat
memberikan penghargaan atau menyenangkan bagi orang tersebut. Sebagai
contoh, orang-orang diberi penguatan untuk bekerja, namun banyak yang
menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan, tidak menarik, dan tidak
memberikan penghargaan apapun. Penguatan ada di dalam suatu lingkungan dan
bukanlah sesuatu yang dapat dirasakan oleh manusia. Makanan bukan merupakan
penguatan karena merasa enak, namun makanan terasa enak karena bersifat
menguatkan.

Penguatan dapat dibagi menjadi penguat positif atau negatif. Penguat positif adalah
peristiwa atau sesuatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki berpeluang
untuk diulangi terjadi lagi. Penguat positif dapat menghasilkan kondisi lingkungan
yang bermanfaat. Sebagai suatu stimulus, penguat positif disenangi sehingga
organisme berusaha agar stimulus itu muncul. Sedangkan penguat negatif adalah
peristiwa atau sesuatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki dan peluang
tingkah laku itu untuk diulang lebih kecil. Sebagai suatu stimulus, penguat negatif
tidak disenangi sehingga organisme berusaha menghindar atau membuat stimulus
itu tidak timbul.

Penguatan negatif berbeda dari penguatan positif karena menuntut adanya suatu
kondisi yang dihindari, sementara penguatan positif meliputi adanya stimulus yang
menguntungkan. Akan tetapi, efek penguatan negatif identik dengan penguatan
positif, yakni memperkuat perilaku. Sebagai contoh: beberapa orang makan karena
mereka menyukai makanan; sementara yang lainnya makan untuk menghilangkan
rasa lapar yang menyakitkan. Dalam dua kondisi, perilaku makan diperkuat karena
konsekuensinya bersifat menguntungkan.

Psikologi Kepribadian II Page 5

Anda mungkin juga menyukai