Anda di halaman 1dari 12

KEGIATAN BELAJAR VIII

Penilaian Perkembangan Bayi Dan Balita

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan melakukan penilaian perkembangan tumbuh fisik bayi dan balita.

Sub Pokok Bahasan


1. Penilaian Perkembangan Tumbuh Fisik Bayi dan Balita
2. Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
3. Kebutuhan Fisik dan Psikososial Pada Bayi dan Balita

Uraian Materi
A. Penilaian Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Dan Anak
1. Pertumbuhan Fisik Bayi dan Anak
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai pada penilaian
pertumbuhan fisik, antara lain tinggi badan, berat badan, lingkaran
kepala, lingkaran dada, lipatan kulit, lingkaran lengan atas, panjang
lengan (arm span), proporsi tubuh/perawakan, dan panjang tungkai.
Penilaian pertumbuhan dimulai dengan memplot hasil pengukuran
tinggi badan, berat badan pada kurva standar (misalnya NCHS,
Lubschenko, Harvard, dan lain sebagainya), sejak dalam kandungan
(intra uterin) hingga remaja.
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat
berlainan dengan proporsi janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran
kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar, mandibula kecil, dada
lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen
lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 gram, biasanya
anak laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi
cukup bulan mempunyai berat badan antara 25004500 g.
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95%

74
diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 4555 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari
organisme.
2. Perkembangan Bayi dan Anak
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.
Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan
rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga
perlu mendapat perhatian. Frankenburg dkk (1981) melalui Denver
Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita
yaitu :
a. Personal Social (kepribadian/tingkah laku sosial).
b. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
c. Langauge (bahasa)
d. Gross Motor (perkembangan motorik kasar)

Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek


perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB (Bina
Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan :
a. Tingkah laku sosial
b. Menolong diri sendiri
c. Intelektual
d. Gerakan motorik halus
e. Komunikasi pasif
f. Komunikasi aktif
g. Gerakan motorik kasar

Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan


yang harus dicapai anak pada umur tertentu, misalnya:
a. 4-6 minggu: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu.
b. 12-16 minggu: menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh
kearah suara, memegang beneda yang ditaruh ditangannya.
c. 20 minggu: meraih benda yang didekatkan padanya.
d. 26 minggu: dapat memeindahkan benda dari astu tangan ke tangan
lainnya, duduk, dengan bantuan kedua tangan ke depan, makan
biskuit sendiri.

75
e. 9-10 bulan: menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda
dengan ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara da.. da
f. 13 bulan: berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak
mengalami perkembangan anak dalam batas normal atau mengalami
keterlambatan. Sehingga kita dapat melakukan deteksi dini dan
intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal.

B. Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita


Stimulasi adalah perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian
anak yang datangnya dari lingkungan luar anak (Mursintowarti, 2002).
Stimulasi ini dapat dilakukan oleh orang tua, anggota keluarga atau orang
dewasa lain di sekitar anak.
Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar
individu anak (Soetjiningsih, 1995). Anak yang lebih banyak mendapatkan
stimulasi cenderung lebih cepat berkembang. Stimulasi ini juga berfungsi
sebagai penguat. Memberikan stimulasi yang berulang dan terus menerus
pada setiap aspek perkembangan anak berarti anak telah memberikan
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu di rangsang oleh orang tua
agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai umurnya.
Upaya untuk merangsang tumbuh kembang anak disebut stimulasi
tumbuh kembang anak. Perkembangan anak meliputi 4 aspek yaitu :
1. Perkembangan gerak kasar
2. Perkembangan gerak halus
3. Perkembangan bicara, bahasa dan kecerdasan
4. Perkembangan pergaulan dan percaya diri/personal sosial
Jenis perkembangan anak yang perlu di stimulasi sebagai berikut :
1. Kemampuan gerak
2. Kemampuan bicara
3. Kecerdasan
4. Kemandirian/percaya diri

76
5. Kemampuan bergaul

Stimulasi dapat dilakukan sejak bayi baru lahir, dan dapat dilakukan
secara bertahap, berkelanjutan dan terus-menerus. Pemberian stimulasi dapat
dilakukan dengan cara secara berikut :
1. Stimulasi dilakukan dengan penuh kasih sayang dalam suasana
menyenangkan.
2. Anak diajri dan dilatih berbagai kegiatan sesuai dengan usianya, seperti
bermain, berlari, menari, menyanyi, membaca, berhitung, menulis,
menggambar, membantu orang tua dsb.
3. Stimulasi dilakukan khusus pada sensorik motorik dengan memberikan
latihan-latihan/sentuhan tertentu seperti message, senam bayi, latihan
gerak khusus dan terapi gerak.
4. Anak tidak boleh dipaksa jika tidak melakukan kegiatan stimulasi
5. Memberikan pujian apabila anak berhasil melakukan kegiatan stimulasi.

Contoh Stimulus yang dapat diberikan pada anak usia kurang dari 1 tahun

USIA STIMULUS STIMULUS STIMULUS STIMULUS


VISUAL AUDITIF TAKTIK KINETIK
0 3 BULAN Onjek warnaMengajak bicara Membelai, menyisir,Berjalan-jalan
terangdi atasMendengarkan menyelimuti
tempat tidur musik lonceng
4 6 BULAN Menonton TV,Mengajak bicara Bermain air Berdiri pada paha
mainan warnaPanggil namanya orang tua
terang yang dapat Membantu
dipegang tengkurap,duduk
7 9 BULAN Menonton TV,Panggl namanya Mengenal bebagaiMembantu tengkurap
mainan warna yangAjari memanggiltekstur di lantai
terang dan dapatorangtuanya Bermain air Latih berdiri
dipegang Memberitahu yang Permainan tarik
Bermain ciluk ba sedang dilakukan dorong
10 12 Ajak ke tempatSuara binatang Merasakan Permainan tarik
BULAN ramai Menyebutkan bagianhangat/dingin dorong
Kenalkan gambar tubuh Memegang makanBersepeda
sendiri

77
C. Kebutuhan Fisik Dan Psikososial Bayi Dan Balita
1. Kebutuhan Fisik bagi bayi dan anak
a. Pemberian minum
1) Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan
ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI
dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti
payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI
saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun
kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun
dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
2) Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri
diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh
payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang
menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang
putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar,
bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-
kadang berhenti sesaat.
b. Menolong BAB pada Bayi
BAB hari 1-3 disebut mekoneum yaitu feces berwana
kehitaman, hari 3-6 feces tarnsisi yaitu warna coklat sampai
kehijauan karena masih bercampur mekoneum, selanjutnya feces
akan berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai
BAB agarbtidak terjadi iritasi didaerah genetalia.
c. Menolong BAK pada bayi
Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam
pertama kelahirannya, BAK lebih dari 8 kali sehari salah satu tanda
bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera ganti popok supaya
tidak terjadi ritasi didaerah genetalia.
d. Kebutuhan Istirahat/ tidur
Dalam 2 minggu pertama bayi sering tidur rata-rata 16 jam
sehari. Pada umumnya bayi mengenal malam setelah usia 3 bulan.

78
Jaga kehangatan bayi dengan suhu kamar yang hangat dan selimut
bayi.
e. Menjaga kebersihan kulit
Bayi sebaiknya mandi minimal 6 jam setelah kelahiran,
sebelum mandi sebaiknya periksa suhu tubuh bayi. Jika terjadi
hipotermi lakukan skin to skin dan tutpi kepala bayi dengan ibu
minimal 1 jam. Sebaiknya bayi mandi minimal 2 kali sehari,
mandikan dengan air hangat dan di tempat yang hangat.
Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi
antara lain :
1) Menjaga bayi agar tetap hangat
2) Menjaga bayi agar tetap aman dan selamat
3) Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.

f. Menjaga keamanan bayi


Hindari memberikan makanan selain ASI, jangan tinggalkan
bayi sendirian, jangan menggunakan alat penghangat buatan.
g. Pijat Bayi
Berikut ini beberapa manfaat memijat bayi:
1) Menguatkan otot : Pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk
menguatkan otot bayi.
2) Membuat bayi lebih sehat: Memijat bayi bisa memerlancar
sistem peredaran darah, membantu proses pencernaan bayi, dan
juga memerbaiki pernapasan bayi.
3) Membantu pertumbuhan: Menurut penelitian, pertumbuhan
bayi seperti berat badan akan lebih baik dengan memijat bayi.
Bahkan untuk bayi prematur, berat badan bisa bertambah
hingga 47 persen dibanding jika tidak dipijat.
4) Membuat balita semakin tenang
5) Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus atau pemijatan aman dan
nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang
lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama,
bayi Nampak tertidur lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya.

79
Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat.
Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat bayinya tertidur
lelap. Kebanyakan untuk alasan inilah mereka lakukan
pemijatan bayi. Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap
bayi ini terjadi berbagai kemungkinan. Pertama, bayi tertidur
bukan karena nyaman dipijat tetapi sebaliknya, ia marasa
kehabisan energy setelah melawan perlakuan pemijatan yang
sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena
pemijatan dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi yang
terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu jadwal
pemberian ASI. Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak
boleh terlambat (Anggraini dan Subakti:2009).
6) Meningkatkan konsentrasi bayi
Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang
mengalir keseluruh tubuh manusia, termasuk keotaknya,
terutama untuk memperlancar sirkulasi dan peredaran oksigen.
Ketika suplai oksigen untuk bayi tidak lancar maka fungsi otak
untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik
aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen
ke otak secara cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi
semakin membaik.Pemijitan juga mengefektifkan istirahat
(tidur) bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur dengan efektif
maka saat bangun akan menjadi bugar. Kebugaran ini juga
menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja otak si
bayi (Putri,Alisa: 2009).
7) Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Gerak peristaltik adalah semacam gelombang dan kontraksi
teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan
makanan agar dapat diproses dalam saluran pencernaan. Maka
terbukti bahwa pijat bayi membantu proses pencernaan. (Putri
Alissa : 2009).
8) Mengurangi rasa sakit

80
Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik,
serta membantunya tidur lebih nyenyak. Tidak hanya itu,
pijatan juga memperlancar sirkulasi dara di perut, sehingga
membantu mengeluarkan gas yang terjebak disana.
(Prasetyono: 2009).
9) Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan
oksitoksin dan endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu
mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil akibat
nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau tekanan emosi.
(Prasetyono : 2009).
h. Merawat gigi bayi
Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan
salah satu gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus
bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi
anak hanya merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya
sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap
kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua
perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan
cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak teratasi.\
Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 6 bulan:
1) Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua
kali sehari
2) Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan
menggunakan botol susunya.
3) Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi
dengan kain lembab
4) Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu
atau sesuatu yang manis.

Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
1) Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda
mendapat cukup fluor

81
2) Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain
lembab (tidak basah sekali), sehabis menyusui.
3) Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum
susu dari botol) kecuali air putih.
4) Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal
minum susu
5) Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan
menggunakan kain lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi
dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama, karena
makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.
6) Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi
yang kecil dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon.
7) Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi
sikat gigi dengan air.
8) Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak
gigi pertama tumbuh, atau saat usia anak setahun.
i. Hygiene diri dan lingkungan
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah
mengurangi resiko tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu,
lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan kepada anak
untuk melakukan aktivitas bermain secara aman. Beberapa hal
yang harus diperhatikan untuk menjaga kebersihan balita oleh
orang tua, adalah sebagai berikut:
1) Mencuci tangan
Terapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah memegang benda tertentu terlebih lagi binatang.
Dengan mencuci tangan kuman dan bakteri yang menempel di
tangannya akan segera mati.
2) Memotong kuku
Menggunting kuku secara teratur seminggu sekali sangat
dianjurkan. Terkadang anak memegang atau mengambil suatu
benda dan kotorannya masuk serta tersimpan di dalam kuku.
Kotoran yang tersimpan bisa menjadi sumber kuman. Untuk
itu potonglah kukunya secara rutin.
3) Mandi teratur

82
Mandi minimal 2 kali sehari dapat menghindari anak terserang
penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan kuman. Berikan
pakaian yang bersih setelah mandi dan jangan lupa untuk
mengajarkannya sikat gigi pagi hari dan sebelum tidur.
4) Bersihkan mainannya
Jangan malas untuk membersihkan mainannya. Cucilah dan
keringkan semua mainannya di setiap akhir pekan. Bila si kecil
cukup umur ibu boleh mengajaknya membersihkan mainan.
Jangan lupa, rak atau box mainannya juga ikut dibersihkan.
Setelah si kecil tahu, mengerti dan menerapkan kebersihan untuk
dirinya, sekarang saatnya ia diajarkan menjaga kebersihan
lingkungan. Caranya dengan menerapkan buang sampah pada
tempatnya.
j. Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman
dipakai. Karena aktivitas anak lebih banyak, hendaknya pakaian
terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
k. Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)
Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-
otot tubuh dan membuang sisa metabolism, selain itu juga
membantu meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan
lainnya. Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak balita
merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan.

2. Kebutuhan Psikososial
Kebutuhan psikososial adalah kebutuhan ASIH dan ASAH.
a. Kebutuhan ASIH meliputi: perhatian segera, kasih sayang, rasa
aman, dilindungi, mandiri,rasa memiliki, kebutuhan akan sukses,
mendapatkan kesempatan dan pengalaman, dibantu dan dihargai.
b. Kebutuhan ASAH meliputi: stimulasi (rangsangan) dini pada
semua indera (pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau,
mengecap), sistem gerak kasar dan halus, komunikasi, emosi-sosial
dan rangsangan untuk berpikir. Stimulasi merupakan kebutuhan
yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

83
anak.Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan
cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang
mendapatkan stimulasi. Pemberian stimulasi ini sudah dapat
dilakukan sejak masa pranatal, dan setelah lahir dengan cara
menetekan bayi pada ibunya sedini mungkin. Asah merupakan
kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang
didapat melalui pendidikan dan latihan.

Rangkuman

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian
melalui Denver Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu,
Personal Social (kepribadian/tingkah laku sosial), Fine Motor Adaptive (gerakan
motorik halus), Langauge (bahasa), Gross Motor (perkembangan motorik kasar).
Stimulasi adalah perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian
anak yang datangnya dari lingkungan luar anak. Anak yang lebih banyak
mendapatkan stimulasi cenderung lebih cepat berkembang. Stimulasi ini juga
berfungsi sebagai penguat. Memberikan stimulasi yang berulang dan terus
menerus pada setiap aspek perkembangan anak berarti anak telah memberikan
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai pada penilaian pertumbuhan
fisik, antara lain tinggi badan, berat badan, lingkaran kepala, lingkaran dada,
lipatan kulit, lingkaran lengan atas, panjang lengan (arm span), proporsi
tubuh/perawakan, dan panjang tungkai.
Kebutuhan Fisik bagi bayi dan anak, antara lain, pemberian minum,
Menolong BAB dan BAK pada Bayi, Kebutuhan Istirahat/ tidur, Menjaga

84
kebersihan kulit, Menjaga keamanan bayi, Pijat Bayi, Merawat gigi bayi, Hygiene
diri dan lingkungan, Pakaian, Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi).
Sedangkan kebutuhan psikososial pada bayi adalah kebutuhan Asih dan
Asah.

Tes Tertulis
1. Sebutkan jenis perkembangan anak yang perlu di stimulasi!
2. Sebutkan parameter ukuran antropometrik yang dipakai pada penilaian
pertumbuhan fisik!
3. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai anak pada saat usia 12-16
minggu!
4. Apakah yang dimaksud dengan stimulasi?
5. Sebutkan apa saja yang menjadi kebutuhan ASIH!

Referensi
1. Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Kebidanan Bayi dan Anak Balita.
Jakarta: Salemba Medika.
2. Varney, H. 1997. Varneys Midwifery 3th edition. Jones and Bartlett. New
York. Hal. 623-625
3. Linda V. Walsh. 2003. Midwifery Chapter 23. W. B. Saunders. San Fransisco
California. Hal. 330-335
4. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku IV Asuhan Kebidanan pada Ibu
Post Partum. Hal. 30-37
5. Hidayat, Azis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
6. Prawirohardjo, Sarwono, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
7. Purnamasari, Dewi, 2011. Panduan Pijat Praktis Balita Anda agar Cerdas
dan Sehat. Yogyakarta: Pustaka Salomon
8. Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis
Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Brilliant Offset

85

Anda mungkin juga menyukai