Mata Kuliah : Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita
Topik : Dokumentasi dengan Metode SOAP Sub Topik : Metode SOAP Waktu : 1x50 menit Dosen : Hasni Syifaas Silmi, Amd.Keb. Sopy Nurwulan, Amd.Keb. Yossy Syafitri, Amd.Keb. OBYEKTIF PERILAKU SISWA Setelah akhir perkuliahan, mahasiswa mampu : Menjelaskan dan membuat pendokumentasian hasil asuhan pada neonatus bayi dan anak balita. SUMBER PUSTAKA: 1. Nanny Lia Dewi, Vivian. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika 2. Konsep Kebidanan Dokumentasi Bayi Baru Lahir. 2015. Available : http://ariniparatiwi.blogspot.co.id/2015/05/konsep-kebidanan- dokumentasi-bayi-.html di akses pada 05 Oktober 2016 URAIAN MATERI Pengertian dokumentasi Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan,penyimpanan informasi data,atau fakta yang bermakna dalam pelaksanaan (petersali). Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan pencatatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien,dan bidan dalam meberikan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab bidan.dokumentasi dalam asuhan kebidanan merupakan suatu pencatatan yang lengkap dan akurta terhadap keadaan atau kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan. Pendokumentasian asuhan kebidanan pada BBL Manajemen atau asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan diberikan pada bayi pada jam pertama setelah kelahiran dilanjutkan sampai 24 jam setelah kelahiran. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir bertujuan untuk memberikan asuhan yang ade kuat dan tersandar pada bayi baru lahir dengan memperhatikan riwayat bayi baru lahir selama kehamilan dalam persalinan dan keadaan bayi segera setelah dilahirkan. Hasil yang diharapkan dari pemberian asuhan kebidanan bayi baru lahir ,adalah terlaksananya asuhan segera atau rutin pada bayi baru Lahir termasuk melakukan pengajiaan,membuat diaknosa,mengindetifikasi diaknosis dan masalah potensial tindakan segera serta merencanakan asuhan. Dokumentasi Asuhan Neonatus pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir. Pengkajian a. pengkajian setelah lahir pengkajian bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uretrus kekehidupan luas uterus,yaitu dengan penilaian APGAR,meliputi appearence (warna kulit),pulse (denyut jantung),grimace (refleks atau respon terhadap rangsang),activity (tonus otot),respiratory effort (usaha bernafas).pengkajian sudah dimulai sejak kepala tampak dengan diameter besar di vulva (crowning). b. pengkajian keadaan fisik Setelah pengkajian segera setelah lahir, untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami penyimpangan. Data subyektif bayi baru lahi yang harus dikumpulkan antara lain : 1) Riwayat kesehatan bayi baru lahir: a) faktor genetik,meliputi kelainan atau gangguan metabolik pada keluarga dan sindroma genetik. b) faktor maternal (ibu),meliputi adanya penyakit jantung,diabetes meliputi,penyakit ginjal,penyakit hati.hipertensi,penyakit kelamin,riwayat abortus,riwayat penganiayaan,RH/ isoimunisasi. c) faktor antenatal,meliputi pernah ANC atau tidak adanya riwayat pre eklampsia,perdarahan,infeksi perkembangan janin terlalu besar atau terganggu diabetes gestasional,poli atau oligohidramnion. d) faktor perinatal,meliputi prematur atau postmatur,pastur lama ,gawat janin,suhu ibu meningkatkan,penggunaan obat selama persalinan,posisi janin tidak normal,air ketuban bercampur meconium,amnionitis,ketuban pecah dini (KPD), prolapsus tali pusat.perdarahan dalam persalinan,ibu Data obyektif bayi baru lahir yang harus dikumpulkan antara lain : 1. Pemeriksaan fisik Dalam waktu 24 jam,bila bayi tidak mengalami masalah apapun,lakukanlah pemeriksaan fisik yang lebih lengkap. 2. Pemeriksaan umum a) pernapasan,pernapasan BBL normal 30-60 kali permenit,tanpa retraksi dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi.pada bayi kecil,mungkin terdapat retraksi dada ringan dan jika tebal.bayi berhenti nafas secara periodik selama beberapa detik masih dalam batas normal. b) warna kulit.bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit lebih kulit lebih tebal. c) Denyut jantung,denyut jantung BBL normal antara 100-160 kali per menit,tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali per menit dalam jangka waktu pendek,beberapa kali dalam satu satu hari pertama kehidupan,terutama bila bayi mengalami distres.jika ragu ulangi lagi perhitungan denyut jantung..suhu aksiler 36,5 37,5 derajat celcius. d) postur dan gerakan.postur normal BBL dalam keadaan istirahat adalah keplantangan longgar dengan lengan,panggul dan lutut semi fleksi.pada bayi kecil ekstremitas dalam keadaan sedikit ekstensi.pada bayi dengan letak sungsang selama masa kehamilan,akan mengalami fleksi,penuh dengan seni panggul dan lutut dengan sendi lutut ekstensi penuh,sehingga kaki dapat diposisikan dalam posisi normal sesuai bayi. e) Warna kulit dan adanya fernikskaseosa,pembengkakan atau bercak hitam,tanda lahir atau tanda mongol selama bayi dianggap normal,beberapa kelainan kulit juga bisa dianggap normal.kelaian itu termasuk milia biasanya terlihat pada hari pertama atau selanjutnya dan eritema toksikum pada muka tubuh dan punggung pada hari kedua atau selanjutnya,punggung dan abdomen akan terkelupas pada hari pertama masih juga dianggap normal. f) Tali pusar, normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama,mulai kering dan mengkerut atau mengecil dan akhirnya lepas pada hari ketujuh pada akhir kesepuluh. Assassement Melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis masalah dan kebutuhan bayi berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dari langkah satu. Contoh: Neonates cukup bulan,sesuai masa kehamilan,dengan asfiksia. Identifikasi diagnosis atau masalah potensial Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi berdasakan diagnosis atau masalah yang sudah di identifikai. Contoh: Diagnosis potensial asfiksia adalah Sembab otak, Perdarahan otak, Anoria atau oliguria, Hiperbilirubinemia, Obtruksi usus yang fungsional, Kejang sampai koma dan Komplikasi akibat resusitasinya sendiri : pneumo thorak. Identifikasi dan meletakkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau ada hal yang perlu di kosultasikan atau ditangani segera denagan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi,contonya adalah bay tidak segera barnafas spontan dalam 30 detik,segera lakukan resusitasi. Merencankan asuhan yang menyeluruh. Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya. Contoh: a) Mempertahankan suhu tubuh tetap hangat. b) Perawatan mata. c) Memberikan identitas bayi. d) Memperlihatkan bayi pada orang tuanya/keluarganya. e) Memfasilitasi kontak dini pada ibu, f) Memberikan vitamin K1. g) Konseing h) Imunisasi Melakukan perencanaan Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efektif dan aman. Contoh: a) Mempertahankan suhu tubuh hangat,dengan cara memastikan bayi tetap hangat dan terjadi u.antara kulit bayi dan kulit ibu,mengganti handuk atau kain basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki setiap 15 menit.apabila telapak kaki terasa dingin,pemeriksa suhu aksila bayi . b) perawatan mata : obat mata erotrimisin 0,5% atau tetrasiklin 1% danjurkan untuk mencengah penyakit mata akibat klamidia.obat mata perlu diberikan pada jam pertama setelah persalinan. c) Memberikan identitas bayi : Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipasang setelah lahir. alat pengenal yang digunakan hendaknya tahan air,dengan tepi halus,tidak mudah melukai,tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas. pada alat pengenal,harus mencantumkan nama (bayi dan ibu),tanggal lahir,nomor bayi,jenis kelamin dan unit perawatan. ditempat tidur bayi juga harus dicantumkan nama bayi dan ibu,tempat lahir dan nomor identitas. sidik telapak kaki bayi dan sidik ibu jari ibu harus dicatat dicatatan yang tidak mudah hilang.hasil pengukuran antropometri dicetak dalam catatan medis. d) Memfasilitasi kontak dini bayi dengan ibu: memberikan bayi pada ibu segera sesegera mungkin.kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk mempertahankan suhu bayi baru lahir,ikatan batin bayi terhadap ibu dan pemberian asi dini. doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap jangan paksakan bayi untuk menyusu. bila memungkinkan jangan pisahkan ibu sama bayi biarkan bayi sama ibu paling tidak 1 jam setelah lahir. e) Mememberikan vitamin k1: Vitamin mencengah terjadinya perdarahan karena defesiansi vitamin k1 pada bayi baru lahir,lakukan hal-hal sebagai berikut : semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin k perorang 1 minggu per hari selama 3 hari. bayi resiko tinggi diberikan vitamin k1 parenteral dengan dosis 0,5-1 mg. Konseling a) ajarkan pada ibu atau orang tua untuk menjaga kehangatan bayi pemberian asi perawatan tali pusat f) Perawatan tali pusat Mmempertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar, lipatlah popok dibawah sisa tali pusat, jika tali pusat terkena kotoran atau tinja cuci dengan air dan bersihkan dan keringkan g) Mengawasi tanda-tanda bahaya Tanda-tada bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir: pernafasan,sulit atau lebih dari 60 kali per menit,terlihat pada replaksi dinding dada pada waktu bernafas. suhu terlalu panas >38 derjat c (febris),atau terlalu dingin <36 derjat c (hiportemia) warna abnormal,kulit atau bibir biru,atau pucat,memar atau bayi sangat kuning. pemberian asi sulit,hisapan lemah,mengantuk berlebihan,banyak muntah h) Imunisasi Waktu 24 jam dan sebelum bayi dan ibu dipulangkan berikan berikan imunisasi BCG,antipolio oral,dan heatitis B. Evaluasi Mengevaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan,mengulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi belum efektif. PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI I DENGAN ASFIKSIA SEDANG
Data Subjektif (S)
- Ibu mengatakan bayinya masih dirawat dalam incubator - Selama dirawat dalam inkubator bayi belum diberi ASI Data Subjektif (O) Bayi sudah berumur 2 hari BB : 2880 gram Refleks isap baik Tali pusat nampak agak kering dan terbungkus dengan kain kasa TTV : Suhu badan : 370C ( N 36,5-37,20C) HR : 144 x/m ( N 120-160 x/m) Pernapasan : 52 x/m ( N 30-60 x/m) Bayi diberi susu formula 30 cc/2 jam Bayi di rawat di inkubator Assesment (A) Diagnosa : neonates 6 jam, ku lemah, lahir spontan dengan asfiksia. Kebutuhan : penanganan neonates dengan asfiksia. Potensial : terjadinya asfiksia berat. Tindakan segera : resusitasi. Planning (P) 1. Mengobsevasi TTV Suhu badan : 370C ( N 36,5-37,20C) HR : 144 x/m ( N 120-160 x/m) Pernapasan : 52 x/m ( N 30-60 x/m) 2. Melakukan penangan/penatalaksanaan asfiksia neonatorum dengan melakukan tindakan resusitasi.