Anda di halaman 1dari 25

Darah

SEKILAS I5I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PLASMA
Darah membentuk sekitar 8o/o dari berat tubuh total
I Komposisi dan fungsi plasma
dan memiliki volume rerata 5 liter pada wanita dan
I Protein plasma
5,5 liter pada pria. Darah terdiri dari tiga jenis ele-
ERITROSIT
men selular kh usus, eritrosit (sel darah merah), leukosit
I Struktur dan fungsi eritrosit (sel darah putih), dan nombosit (heping darah), yang
I Eritropoiesis membentuk suspensi dalam cairan kompleks plasma
LEUKOSIT (Thbel 1 1-1). Eritrosit dan leukosit adalah sel utuh,
I Jenis dan fungsi leukosit sementara trombosit adalah fragmen/potongan sel.
"l Produksi leukosit Untuk memudahkan, kita akan menyebut secara
TROMBOSIT DAN HEMOSTASIS kolektif elemen-elemen selular darah ini sebagai "srl
I Struktur dan fungsi trombosit darah".
I Hemostasis Pergerakan darah yang rerus-menerus sewaktu
darah mengalir melalui pembuluh darah menye-
babkan sel-sel darah relatiftersebar merara di dalam
plasma. Namun, jika anda meletakkan suatu sampel
darah lengkap dalam tabung reaksi dan mencegah,
nya membeku, maka sel-sel yang lebih berat akan
mengendap ke dasar dan plasma yang lebih ringan
akan naik ke atas. Proses ini dapat dipercepat dengan
pemusingan, yang secara cepar memampatkan sel-
sel ke dasar tabung (Gambar I l-l ). Karena lebih da-
ri 99o/o sel adalah eritrosit, maka hematokrit, atau
pached cell aolume, pada dasarnya mencerminkan
persenrase eritrosit dalam volume darah total.. Nilai
hematokrit rerata pada wanita adalah 4ZVn dan pria
sedikit lebih tinggi yaitu 45Vo. Plasma membentuk
volume sisanya. Karena itu, volume rerata plasma
dalam darah adalah 58o/o untuk wanita datt.|5o/o
untuk pria. Sel darah putih dan trombosit, yang
tidak berwarna dan kurang padat dibandingkan tri-
tosit, termampatkln dalam suatu lapisan tipis ber-
warna krim yang dinamai " bffi coal', di atas kolom
sel darah merah, Lapisan ini,membentuk kurang
dari volume darah toral.
1o/o
Marilah kita pertama kali membahas sifat-sifat
bagian darah terbesar yait4 plasma, sebelum.meng-
alihkan perhatian ke elemen-elemen selular.

421
PLASMA -l
Plasma, karena merupakan cairan, terdiri dari 90o/o air.

!( eturrnu = 55% dari darah lengkap

IAir plasma adalah medium transpor untuk I


I

. Trombosit
banyak bahan inorganik dan organik. J "Buffu coat" J

) <1% )
! qor .r..-r,
Sel darah putih
Air plasma berfungsi sebagai medium bagi bahan-bahan yang Packed cett I
dibawa oleh darah. Karena air juga memiliki kapasitas besar volume, atau
hematokrit
l Sel darah merah =
45o/o dari darah lengkap
untuk menahan panas, maka plasma dapat menyerap dan
menyebarkan sebagian besar dari panas yang dihasilkan oleh
proses metabolisme di dalam jaringan, sementara suhu darah t
Gambar 1'1-'1
Hematokrit. Angka-angka yang disajikan adalah untuk pria.
Hematokrit rerata untuk wanita adalah 42%, dengan plasma
menempati 58% dari volume darah.
Tabel 11-1
Konstituen Darah dan Fungsinya

KONSTITUEN FUNGSI

PIasma itu sendiri hanya mengalami sedikit perubahan. Sewaktu


Air Medium transpor; membawa panas darah mengalir mendekati permukaan kulit, energi panas
Elektrolit Eksitabil itas membran; distribusi yang tidak dibutuhkan untuk mempertahankan suhu tubuh
osmotik cairan antara CES dan CIS; dikeluarkan ke lingkungan.
menyangga perubahan pH Sejumlah besar bahan inorganik dan organik terlarut
Nutrien, zat sisa, Diangkut dalam darah; gas CO, darah dalam plasma. Konstituen inorganik membentuk sekitar 1olo
gas, hormon berperan dalam keseimbangan
asam-basa
dari berat plasma. Elektrolit (ion) paling banyak dalam plas-
ma adalah Na- dan Cl', komponen garam dapur. Terdapat
Protein plasma Secara umum, menghasilkan efek
osmotik yang penting dalam distribusi juga HCOr, K-, Ca2-, dan bahan lain dalam jumlah lebih
CES antara kompartemen vaskular dan kecil. Fungsi terpenting ion-ion ini adalah perannya dalam
interstisium; menyangga perubahan pH eksitabilitas membran, distribusi osmotik cairan antara CES
Albumin Mengangkut banyak bahan; berperan dan sel, dan menyangga perubahan pH; fungsi-fungsi ini
paling besar dalam menentukan
dibahas di bagian lain.
tekanan osmotik koloid
Konstituen organik yang paling banyak berdasarkan
Globulin
berat adalah protein plasma, yang membentwk 60/o sampai
Alfa dan beta Mengangkut banyak bahan tak larut
air; faktor pembekuan; molekul 8o/o dari berat total plasma. Kita akan mengulas protein-
prekursor inaktif protein ini secara lebih menyeluruh di bagian selan.jutnya.
Gama Antibodi Persentase kecil plasma sisanya terdiri dari bahan organik
Fibrinogen Prekursor inaktif untuk jalinan fibrin lain, termasuk nutrien (misalnya glukosa, asam amino, le-
pada pembekuan darah mak, dan vitamin), produk sisa (kreatinin, bilirubin, dan
Elemen Selular bahan bernitrogen seperti urea), gas larut (O, dan COr), dan
Eritrosit Mengangkut O, dan CO, (terutama Or) hormon. Sebagian besar dari bahan ini hanyalah bahan yang
Leukosit diangkut oleh plasma. Sebagai contoh, kelenjar endokrin
Neutrofil Fagosit yang menelan bakteri dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma, yang mengangkut
debris perantara kimiawi ini ke tempat kerja mereka.
Eosinofil Menyerang cacing parasitik; penting
dalam reaksi alergik
Basofil Mengeluarkan histamin, yang penting ! Banyak fungsi plasma dilaksanakan oleh protein
dalam reaksi alergik, dan heparin, yang plasma.
membantu membersihkan lemak dari
darah Protein plasma adalah suatu kelompok konstituen plasma
Monosit Dalam transit menjadi makrofag yang tidak sekedar terangkut dalam plasma. Komponen pen-
jaringan
ting ini dalam keadaan normal tetap berada dalam plasma,
Limfosit dan melakukan banyak fungsi penting. Inilah fungsi-fungsi
Limfosit B Menghasilkan antibodi terpenting tersebut, yang diuraikan di bagian lain buku ini:
Lim{osit T Respons imun selular
Trombosit Hemostasis
1. Tidak seperti konstituen plasma yang larut dalam air
plasma, protein plasma tersebar (terdispersi) sebagai ko-

422 Bab 1l
loid (lihat h. A-1 1). Selain itu, karena merupakan konsti- sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah sebagai 5
tuen plasma terbesar maka protein plasma biasanya ti- juta sel per mililiter kubik (mm3).
dak keluar melalui pori-pori halus di dinding kapiler
untuk masuk ke cairan interstisium. Berkat keberadaan
mereka sebagai dispersi koloid dalam plasma dan ke- I Struktur eritrosit sangat sesuai untuk fungsi
tiadannya dalam cairan interstisium maka protein plas- utamanya mengangkut O, dalam darah.
ma menciptakan suatu gradien osmotik antara darah
Bentuk dan isi eritrosit sangat cocok untuk melaksanakan
dan cairan interstisium. Tekanan osmotik koloid ini
adalah gaya primer yang mencegah keluarnya plasma
fungsi primernya yaitu mengangkut O, dan, dengan tingkat
yang lebih rendah, CO, serta ion hidrogen dalam darah.
secara berlebihan dari kapiler ke dalam cairan intersti-
sium sehingga membantu memperrahankan volume
plasma (lihat h. 393). STRUKTUR ERITROSIT
2. Protein'plasma ikut berperan dalam kemampuan plasma Eritrosit adalah sel datar berbentuk piringan yang mence-
menyangga perubahan pH (lihat h. 624). kung di bagian tengah di kedua sisi, seperti donat dengan
Tiga kelompok protein plasma-albumin, globulin, dan bagian tengah menggepeng bukan lubang (yaitu, eritrosit
f b rin ogen-diklasifi kasikan berdasarkan berbagai sifat fi - adalah piringan bikonkaf dengan garis tengah 8 pm, ketebal-
sika dan kimiawinya. Selain fungsi umum yang baru an 2 pm di tepi luar, dan ketebalan 1 pm di bagian tengah)
dicantumkan, masing-masing ripe protein plasma me- (Gambar 11-2). Bentuk unik ini berperan, melalui dua cara,
lakukan tugas spesifik sebagai berikut: dalam menentukan efisiensi sel darah merah melakukan
a. Albumin, protein plasma yang paling banyak, ber- fungsi utamanya mengangkut O, dalam darah: (1) Bentuk
peran besar dalam menentukan tekanan osmotik ko- bikonkaf menghasilkan luas permukaan yang lebih besar
loid berkat jumlahnya. Protein ini secara nonspesifik untuk difusi O, menembus membran dibandingkan dengan
juga berikatan dengan banyak bahan yang kurang la- bentuk sel bulat dengan volume yang sama. (2) Tipisnya sel
rut dalam plasma (misalnya bilirubin, garam empedu, memungkinkan O, cepat berdifusi antara bagian paling da-
dan penisilin) untuk transportasi dalam plasma. lam sel dan eksterior sel.
b. Grdapat tiga subkelas globulin: alfa (cr), beta (p), Gambaran struktural lain yang mempermudah fungsi
dan gama (y). transpor SDM adalah kelenturan membrannya. Sel darah me-
(1) Seperti albumin, sebagian dari globulin alfa dan rah, yang garis tengah normalnya adalah 8 pm, dapat mengala-
beta mengikat bahan-bahan yang kurang larut mi deformitas secara luar biasa sewaktu mengalir saru per satu
dalam plasma untuk transportasi dalam plasma, melewati kapiler yang garis tengahnya sesempit 3 pm. Karena
tetapi globulin ini sangat spesifik terhadap bahan sangat lentur maka SDM dapat mengalir melalui kapiler sem-
yang akan mereka ikat dan angkut. Contoh pit berkelok-kelok untuk menyalurkan O, di tingkat jaringan
bahan yang diangkut oleh globulin spesifik tanpa pecah selama proses tersebut berlangsung.
adalah hormon tiroid (lihat h. 759), kolesterol Ciri anatomik terpenting yang memungkinkan SDM
(lihat h. 362), dan besi (lihat h. 686). mengangkut O, adalah adanya hemoglobin di dalamnya.
(2) Banyak dari faktor yang berperan dalam proses Marilah kita bahas molekul unik ini secara lebih detil.
pembekuan darah adalah globulin alfa atau beta.
(3) Protein-protein darah inaktif, yang diaktifkan KEBERADAAN HEMOGLOBIN
sesuaikebutuhan oleh masukan regulatorik ter-
Hemoglobin ditemukan hanya di sel darah merah. Molekul
tentu, termasuk dalam golongan globulin alfa
hemoglobin memiliki dua bagian: (1) bagian globin, suatu
(misalnya globulin alfa angiotensinogen diaktif-
kan menjadi angiotensin, yang beperan penring
dalam mengatur keseimbangan garam dalam
tubuhr [ihat h. 570)
(4) Globulin gama adalah imunoglobulin (antibodi),
yang sangat penting bagi mekanisme pertahanan
tubuh (lihat h.459). !
o
c. Fibrinogen adalah faktor kunci dalam pembekuan E

darah. l
a
Protein plasma disintesis oleh hati, kecuali globulin gama,
o
yang dihasilkan oleh limfosit, salah saru tipe sel darah putih.
-c
!
o
o
ERITROSIT Gambar 11-2
Karakteristik anatomik eritrosit. Penampakan eritrosit di
Setiap mililiter darah mengandung sekitar 5 milyar eritrosit
bawah mikroskop elektron. Perhatikan bentuknya yang
(sel darah merah atau SDM), secara rerata, yang secara klinis bikonkaf.

Darah 423
protein yang terbentuk dari empat rantai polipeptida yang dibebaskan di jaringan, tempar zar ini melemaskan dan
sangat berlipatJipat; dan (2) empat gugus nonprotein yang melebarkan arteriol lokal (lihat h. 382). Vasodilatasi ini
mengandung besi yang dikenal sebagai gugus hem, dengan membantu menjamin bahwa darah kaya O, dapat meng-
masing-masing terikat ke salah satu polipeptida di atas alir dengan lancar dan juga membantu menstabilkan
(Gambar l1-3). Masing-masing dari keempat atom besi da- tekanan darah.
pat berikatan secara reversibel dengan satu molekul Or; ka-
Karena itu, hemoglobin berperan kunci dalam transpor O,
rena itu, setiap molekul hemoglobin dapat mengambil empat
sekaligus memberi kontribusi signiffkan pada transpor CO,
penumpang O, di paru. Karena O, tidak mudah larut dalam
dan kemampuan darah menyangga pH. Selain itu, dengan
plasma maka98,5o/o Oryang terangkut dalam darah terikat
mengangkut vasodilatornya sendiri, hemoglobin membantu
ke hemoglobin (lihat h. 529).
menyalurkan O, yang dibawanya.
Hemoglobin adalah suatu pigmen (yang berwarna se-
cara alami). Karena kandungan besinya maka hemoglobin
TIDAKADANYA NUKLEUS DAN ORGANEL
tampak kemerahan jika berikatan dengan O, dan keunguan
jika mengalami deoksigenasi. Karena itu, darah arteri yang Untuk memaksimalkan kandungan hemoglobinnya, saru
teroksigenasi penuh akan berwarna merah dan darah vena eritrosit dipenuhi oleh lebih darl 250 juta molekul hemo-
yang telah kehilangan sebagian dari kandungan Or-nya di globin, menyingkirkan hampir semua organel yang lain (Ini
tingkat jaringan, memiliki rona kebiruan. berarti bahwa setiap SDM dapat membawa lebih dari se-
Selain mengangkut Or, hemoglobin juga dapat ber- milyar molekul Orl). Sel darah merah tidak mengandung
ikatan dengan yang berikut: nukleus, organel, atau ribosom. Selama perkembangan sel,
struktur-struktur ini dikeluarkan untuk menyediakan ruang
1. Karbon dioksida. Hemoglobin membantu mengangkut lebih banyak bagi hemoglobin. Karena itu, SDM rerurama
gas ini dari sel jaringan kembali ke paru (lihat h. 534)
adalah suatu kantung penuh hemoglobin yang dibungkus
2. Bagian ion hidrogen asam (H-) dari asam karbonat terioni-
oleh membran plasma.
sasi, yang dihasilkan di tingkat jaringan dari COr. Hemo-
globin menyangga asam ini sehingga asam ini tidak banyak
ENZIM KUNCI DALAM ERITROSIT
menyebabkan perubahan pH darah (lihat h. 625)
Hanya beberapa enzim penring yang tidak dapat diperbarui
3. Karbon monohsida (CO). Gas ini dalam keadaan normal
yang tetap terdapat di dalam eritrosit marang: enzim glikoli-
tidak terdapat di dalam darah, tetapi jika terhirup maka
gas ini cenderung menempati bagian hemoglobin yang
tik dan karbonat anhidrase. Enzim glikolitik penting untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan
berikatan dengan O, sehingga terjadi keracunan CO
(lihat h. 533) mekanisme transpor aktif yang berperan dalam memperta-
4. hankan konsentrasi ion yang sesuai di dalam sel. Yang ironis,
Nitrat ohsida (NO). Di paru, nitrat oksida yang bersifat
meskipun eritrosit adalah kendaraan unruk mengangkut O,
vasodilator berikatan dengan hemoglobin. NO ini
ke semua jaringan lain di tubuh, tetapi sel ini tidak dapat
menggunakan O, yang dibawanya untuk menghasilkan
energi. Karena tidak memiliki mitokondria, yang merupakan
Rantai polipeptida Rantai polipeptida tempat berbagai enzim untuk fosforilasi oksidatif, maka
eritrosit hanya mengandalkan glikolisis untuk membentuk
AIP (lihat h. 36).
Enzim-enzim penting lain dalam SDM, karbonat
anhidrase, sangar berperan dalam transpor COr. Enzim ini
mengatalisis suatu reaksi kunci yang akhirnya menyebabkan
perubahan CO, yang dihasilkan oleh proses metabolik men-
jadi ion bikarbonat (HCO3), yaitu bentuk urama peng-
angkutan CO, dalam darah. Karena itu, eritrosit berperan
dalam transpor CO, melalui dua cara-melalui pengang-
kutannya dengan hemoglobin dan perubahannya menjadi
HCO3- yang diinduksi oleh karbonat anhidrase.

I Sumsum tulang terus-menerus mengganti


eritrosit yang tua.
Masing-masing kita memiliki total 25 trilyun sampai 30
Gugus hem " '
trilyun SDM yang mengalir melalui pembuluh darah setiap
Gambar 1'l-3 saat (100.000 kali lebih banyak daripada jumlah seluruh
populasi AS!). Namun kendaraan pengangkut gas vital ini
Molekul hemoglobin. Sebuah molekul hemoglobin terdiri dari
empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat (bagian berumur pendek dan harus diganti dengan Iajr rerata2 juta
globin) dan empat gugus hem yang mengandung besi. sampai 3 .juta sel per dedk.

424 Bab 11
USIA ERITROSIT YANG SINGKAT lah penyakit darah dan penyakit imunologik serta berbagai
Harga yang harus dibayar oleh eritrosit atas keunggulannya penyakit lain.
yang luar biasa dalam mengangkut hemoglobin hingga eks- Berbagai jenis sel darah imatur, bersama dengan sel
klusi perangkat intrasel khusus yang lazim terdapat adalah punca, bercampur di sumsum tulang pada berbagai tahap
singkatnya usia. Tanpa DNA dan RNA, sel darah merah ti- perkembangan. Setelah marang, sel-sel darah dibebaskan ke
dak dapat membentuk protein untuk memperbaiki sel, tum- dalam kapiler yang banyak menembus sumsum tulang.
buh, dan membelah atau memperbarui enzim-enzimnya. Faktor-faktor regulatorik bekerja pada sumsum merah hemo-
SDM, yang hanya dilengkapi oleh bekal awal yang disintesis poietih ("penghasil darah") untuk mengatur jenis dan jumlah
sebelum sel ini menyingkirkan nukleus, organel, dan ribo- sel yang dihasilkan dan dikeluarkan ke dalam darah. Untuk
somnya, hanya bertahan hidup rerata 120 hari, berbeda sel darah, mekanisme yang mengarur produksi SDM adalah
dengan sel saraf dan otot, yang menerap sepanjang hayat yang paiing banyak dimengerti. Kita akan membahasnya
orang yang bersangkutan. Selama usianya yang singkat se- berikut ini.
kitar empat bulan tersebut, setiap eritrosit berkelana sekitar
700 mil mengelilingi pembuluh darah.
Seiring dengan proses penuaan, membran plasma eri- I Eritropoiesis dikontrol oleh eritropoietin dari
trosit yang tidak dapat diperbaiki menjadi rapuh dan mudah ginjal.
pecah sewaktu sel terjepit melewati titik-titik penyempitan di
Karena transpor O, dalam darah adalah fungsi utama eritrosit
dalam sistem vaskular. Sebagian besar SDM tua mengakhiri
maka anda secara logis dapat mengira bahwa rangsangan
hidupnya di limpa, karena jaringan kapiler organ ini yang
utama peningkatan produksi eritrosit adalah berkurangnya
sempit dan berkelok-kelok merusak sel-sel rapuh ini. Limpa
penyaluran O, ke jaringan. Anda mungkin benar, tetapi ka-
terletak di bagian kiri atas abdomen. Selain menyingkirkan
dar O, yang rendah tidak merangsang eritropoiesis dengan
sebagian besar eritrosit tua dari sirkulasi, limpa memiliki
bekerja langsung pada sumsum tulang merah. penurunan
kemampuan terbatas untuk menyimpan eritrosit sehat di
penyaiuran O, ke ginjal lah yang merangsang ginjal menge-
interior pulpanya, berfungsi sebagai cadangan untuk
luarkan hormon eritropoietin ke dalam darah, dan hormtn
trombosit, dan mengandung banyak limfosit, se jenis sel darah
ini pada gilirannya merangsang eritropoiesis oleh sumsum
purih.
tulang (Gambar l1-4).
Eritropoietin bekerja pada turunan sel punca tak ber-
ERITROPOIESIS
diferensiasi yang sudah ditentukan untuk menjadi SDM,
Karena eritrosit tidak dapat membelah diri untuk mengganri merangsang proliferasi dan pematangan sel-sei ini menjadi
sendiri jumlahnya maka sel tua yang pecah harus diganti oleh eritrosit matang. Peningkatan aktivitas eritropoietik ini
sel baru yang diproduksi di pabrik eritrosir-sumsum tulang- meningkatkan jumlah SDM dalam darah sehingga kapasitas
yaitu jaringan lunak yang sangat selular yang mengisi rongga darah mengangkut O, meningkat dan penyalur"., O, k
internal tulang. Sumsum tulang dalam keadaan normal jaringan pulih ke normal. Jika penyaluran O, ke ginjal telah
menghasilkan sel darah merah baru, suatu proses yang di- normal maka sekresi eritropoietin dihentikan sampai di-
namai eritropoiesis, dengan kecepatan menyamai kecepatan butuhkan kembali. Dengan cara ini, produksi eritrosit dalam
kerusakan sel tua. keadaan normal diselaraskan dengan kerusakan atau ke-
Selama perkembangan intrauterus, eritrosit mula-mula hilangan sel-sel ini sehingga kemampuan darah mengangkut
dibentuk oleh yolk sac dan kemudian oleh hati dan limpa, O, relatif konstan. Pada kehilangan SDM yang berlebihan,
sampai sumsum tulang terbentuk dan mengambil alih seperti pada perdarahan atau perusakan abnormal eritrosit
produksi eritrosit secara eksklusif Pada anak, sebagian besar muda dalam darah, laju eritropoiesis dapat meningkat men-
tulang terisi oleh sumsum tulang merah yang mampu jadi lebih dari enam kali lipat nilai normal. (Untuk pemba-
memproduksi sel darah. Namun, seiring dengan pertambahan hasan penyalahgunaan eritropoietin oleh sebagian atlet, lihat
usia, sumsum tulang kuning yang tidak mampu melakukan fitur dalam boks di h. 426, Lebih Dekat dengan Fisiologi
eritropoiesis secara perlahan menggantikan sumsum merah, Olahraga).
yang tersisa hanya di beberapa tempat, misalnya sternum Persiapan sebuah eritrosit untuk meninggalkan sumsum
(tulang dada), iga, dan ujung-ujung aras tulang panjang tulang terdiri dari beberapa tahap, termasuk sintesis hemo-
ekstremitas. giobin dan pengeluaran nukleus dan organel. Sel-sel yang
Sumsum merah tidak hanya memproduksi SDM tetapi paling matang memerlukan waktu beberapa hari sebelum
juga merupakan sumber leukosit dan trombosit. Di sumsum matang penuh dan dibebaskan ke dalam darah sebagai res-
tulang terdapat sel punca pluripoten tak berdiferensiasi yang pons terhadap eritropoietin, dan sel-sel yang lebih muda atau
secara terus-menerus membelah diri dan berdiferensiasi un- baru berproliferasi mungkin memerlukan waktu hingga be-
tuk menghasilkan semua jenis sel darah (lihat h.9 dan 423). berapa minggu sebelum mencapai kematangan. Karena itu,
Sel-sel punca ini, sumber semua sel darah, kini telah berhasil waktu yang diperlukan untuk mengganri secara runtas semua
diisolasi. Sel-sel punca sulit dicari karena membentuk kurang
dari 0,1% dari semua sel di sumsum tulang. Meskipun masih IDM yang lenyap bergantung pada seberapa banyak yang
dibutuhkan untuk kembali ke jumlah normal. (Ketika anda
banyak penelitian yang harus dilakukan namun penemuan mendonorkan darah, eritrosit dalam darah anda akan pulih
terakhir ini dapat menjadi kunci bagi penyembuhan sejum- dalam waktu kurang dari seminggu).

Darah 425
Ginjal

l'; @ Oinlat mendeteksi penurunan

/ ;.q /kapasitas darah mengangkut O,

Eritropoietin
*'* @ lit<a O, yang disalurkan ke ginjal
@ @ berkurang, maka ginjal mengeluarkan
Peningkatan kemampuan hormon eritropoietin dalam darah
mengangkut oksigen
Eritrosit yang @ Eritropoietin merangsang eritropoiesis
sedang dibentuk (produksi eritrosit) oleh sumsum tulang
Meredakan @ di sumsum
tulang merah @ Tambahan eritrosit di dalam sirkulasi
meningkatkan kemampuan darah
@ mengangkut O,
gkxta*: *ten:arlrpue*
F**rei n
m*r*gangirurt **rxi gen Peningkatan kemampuan darah
@
mengangkut O, menghilangkan
rangsangan awal yang memicu sekresi
eritropoietin
Eritrosit

Gambar 11-4
Kontrol eritropoiesis

Lebih Dekat dengan Fisiclogi Cllahraga


Doping Darah: Lebih Banyak Hal Baik Berarti Lebih Baik?

Otot-otot yang berolahraga memerlu- banyak maka prestasi malah dapat doping darah adalah melalui saksi atau
kan penyaluran 02 yang terus-menerus merosot karena terjadi peningkatan pengakuan diri.
agar dapat terus menghasilkan energi kekentalan darah yang akan Perkembangan terakh i r eritropoie-
untuk melakukan aktivitas terkait daya menurunkan aliran darah. tin sintetik meningkatkan masalah
tahan (lihat h. 298). Doping darah Riset menunjukkan bahwa pada uji doping darah. Penyuntikan produk ini
adalah suatu teknik yang dirancang latihan baku di laboratorium, atlet merangsang produksi SDM sehingga
untuk meningkatkan secara temporer yang menggunakan doprng darah secara temporer meningkatkan
kemampuan darah mengangkut O, mungkin menemukan peningkatan 5% kemampuan darah mengangkut Or.
dalam upaya memperoleh keunggulan sampai 13% kapasitas aerobik; Studi-studi mendalam membuktikan
kompetitif. Doping darah mencakup penurunan kecepatan denyut jantung bahwa penyuntikan eritropoietin
pengeluaran darah dari seorang atlet sewaktu olah raga dibandingkan dapat meningkatkan prestasi atlet
yang segera diikuti oleh penginfusan dengan kecepatan sewaktu olahraga daya tahan sebesar 7Vo sampai 10o/o.
kembali plasma tetapi SDMnya yang sama tanpa doping darah; dan Meskipun secara resmi dilarang namun
dibekukan untuk dimasukkan kembali penurunan kadar asam laktat dalam pasar gelap eritropoietin di kalangan
satu sampai tujuh hari sebelum darah (Asam laktat diproduksi ketika atlet yang curang berkembang sejak
bertanding. Biasanya dilakukan otot mengandalkan glikolisis anaerob produk ini tersedia sebagai obat untuk
pengambilan satu sampai empat unit yang kurang efisien untuk menghasil- mengobati anemia. Eritropoietin kini
darah (satu unit setara dengan 450 ml) kan energi; lihat h. 299). luas digunakan di antara para atlet
pada interval tiga sampai delapan Doping darah, meskipun efektif, balap sepeda, ski lintas alam, serta
minggu sebelum bertanding. Dalam tetapi dilarang baik di kolegium atletik renang dan lari jarak jauh. Namun,
periode antara pengambilan- maupun kompetisi Olimpiade atas praktek ini tidak bijaksana, tidak hanya
pengambilan darah, aktivitas eritro- alasan etis dan medis. Yang perlu karena dampak hukum dan etis tetapi
poietik meningkat yang memulihkan diperhatikan, seperti pada pemakaian juga karena bahaya peningkatan
jumlah 5DM ke kadar normal. semua produk pemacu prestasi yang kekentalan darah. Eritropoietin sintetik
Penginfusan kembali SDM yang dilarang lainnya, adalah hilangnya dipercayai merupakan penyebab
disimpan secara temporer meningkat- kompetisi yang jujur. Selain itu, kematian 20 pembalap sepeda Eropa
kan hitung sel darah merah dan kadar praktek ini diperkirakan menjadi sejak tahun 1987. Sayangnya, terlalu
hemoglobin di atas normal. Secara penyebab kematian beberapa atlet. banyak atlet yang nekat mengambil
teoritis, doping darah akan bermanfaat Namun. peraturan pelarangan ini sulit risiko ini. Pengembangan tes untuk
bagi atlet daya tahan dengan memper- diterapkan. Doping darah tidak dapat mendeteksi penyalahgunaan eritro-
baiki kemampuan darah mengangkut dideteksi dengan prosedur pemerik- poietin akhir-akhir ini diharapkan
Or. Namun. jika sel darah merah yang saan yang ada sekarang. Satu-satunya dapat meredam penggunaan zat ini.
diinfuskan kembali tersebut terlalu cara untuk mengungkapkan praktek

426 Bab 11
RETIKULOSIT 2. Anemia pernisiosa disebabkan oleh ketidakmampuan
Jika kebutuhan akan produksi SDM tinggi (misalnya setelah
tubuh menyerap vitamin B,, yang masuk melalui
perdarahan) maka sumsum tulang dapat mengeluarkan se- makanan dari saluran cerna. Vitamin B,, penting untuk
jumiah besar eritrosit imatur yang dikenal sebagai retikulosit pembentukan dan pematangan normal SDM. Vitamin
ke dalam darah untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan ini banyak terdapat di berbagai makanan. Masalahnya
cepat. Sel-sel imatur ini dapat dikenali dengan teknik pe- adalah defisiensi faktor intrinsik, suatu bahan khusus
warnaan yang menyebabkan sisa ribosom dan organel yang yang disekresikan oleh lapisan dalam lambung (lihat h.
belum dikeluarkan terlihat. Keberadaan retikulosit di atas 662). Vtamin B,, dapar diserap dari saluran usus hanya
kadar normal 0,57o sampai 7,5o/o dari jumlah total eritrosit jika nutrien ini terikat ke faktor intrinsik. Jika terjadi
dalam darah menunjukkan peningkatan kecepatan aktivitas defisiensi faktor intrinsik maka vitamin B,, yang di-
eritropoietik. Pada kecepatan yang sangat ringgi, lebih dari makan tidak banyak yang terserap. Gangguan produksi
300/o sel darah merah dalam darah masih berada dalam tahap dan pematangan SDM yang terjadi menyebabkan ane-
retikulosit imatur. mia.
3. Anemia aplastik disebabkan oleh kegagalan sumsum
ERITROPOIETIN SINTETIK tulang menghasilkan cukup SDM, meskipun semua
bahan yang dibutuhkan untuk eritropoiesis tersedia.
CATAIAN KLINIS. Para peneliti telah berhasil mengidenti-
Berkurangnya kemampuan eritropoiesis dapat disebab-
fikasi gen yang mengarahkan pembentukan eritropoierin, se-
kan oleh destruksi sumsum tulang merah oleh bahan
hingga hormon ini kini dapat diproduksi di laboratorium.
Eritropoietin yang diproduksi di laboratorium kini merupa-
kimia toksik (misalnya benzena), pajanan berlebihan
terhadap radiasi (jatuhan dari ledakan bom nuklir, se-
kan satu-satunya produk bioteknologi pencetak uang, dengan
bagai contoh, atau pajanan berlebihan ke sinar-X), in-
penjualan melebihi 1 milyar $ per tahun. Hormon ini sering
vasi sumsum tulang oleh sel kanker, atau kemoterapi
digunakan untuk meningkatkan produksi SDM pada pasien
dengan penurunan aktivitas eritropoietik, misalnya pasien
untuk kanker. Proses destruktif dapat secara selektif
mengurangi produksi eritrosit sumsum tulang, atau
gagal ginjal atau mereka yang menjalani kemoterapi untuk
kanker (Obat kemoterapi mengganggu pembelahan sel yang
mungkin juga menurunkan kemampuan sumsum
menghasilkan leukosit dan trombosit. Keparahan ane-
cepat, yang khas untuk sel kanker dan SDM yang sedang ber-
mia bergantung pada luas kerusakan jaringan eritropoi-
kembang). Selain itu, ketersediaan hormon ini telah mengu-
etik; kerusakan yang luas dapat mematikan.
rangi kebutuhan akan transfusi darah. Sebagai contoh, di
sejumlah rumah sakit transfusi dengan darah pasien sendiri Anemia ginjal dapat terjadi akibat penyakit ginjal. Ka-
yang diambil sebelum operasi, ditambah eritropoietin untuk rena eritropoietin dari ginjal adalah rangsangan urama
merangsang produksi SDM lebih lanjut, telah menurunkan yang mendorong eritropoiesis, maka kurang adekuatnya
pemakaian donor darah hingga 50o/o (Lihar fitur boks di h. sekresi eritropoietin oleh ginjal yang sakit menyebabkan

429-430 Konsep, Thntangan, dan Kontroversi, untuk pemu- berkurangnya produksi SDM.
takhiran informasi mengenai alternatif dari transfusi darah 5. Anemia perdarahan disebabkan oleh keluarnya banyak
lengkap yang sedang diteliti). darah. Kehilangan darah dapat bersifat akut, misalnya
karena perdarahan luka, atau kronik, misalnya darah
haid yang berlebihan.
IAnemia dapat disebabkan oleh berbagai 6. Anemia hemolitik disebabkan oleh pecahnya eritrosit
penyakit. dalam darah yang berlebihan. Hemolisis, atau ruprur
SDM, terjadi karena sel yang sebenarnya normal dipicu
CATAIAN KLINIS. Meskipun terdapat tindakan-tindakan
untuk pecah oleh faktor eksternal, seperti pada invasi
pengontrolan namun kemampuan darah mengangkut O, ti-
SDM oleh parasit malaria, atau karena sel tersebut me-
dak selalu dapat dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan
mang cacat, seperti pada penyakit sel sabit. Penyakit sel
jaringan. Kata anemia menunjukkan kemampuan darah
sabit adalah contoh paling dikenal di antara berbagai
mengangkut O, di bawah normal dan ditandai oleh hema-
kelainan herediter eritrosit yang menyebabkan sel-sel ini
tokrit yang rendah (Gambar 11-5a dan b). Anemia dapat
sangat rapuh. Penyakit ini mengenai sekitar I dari 650
disebabkan oleh penurunan laju eritropoiesis, kehilangan eri-
orang Amerika Afrika. Pada keadaan ini, terbentuk
trosit dalam jumlah besar, atau defisiensi kandungan hemo-
hemoglobin cacat yang menyaru unruk membentuk
globin eritrosit. Berbagai kausa anemia dapat dikelompokkan
rantai kaku yang menyebabkan SDM tidak lentur dan
menjadi enam kategori:
berbentuk tak alami, seperti bulan sabit (Gambar l1-6).
1. Anemia Fzi disebabkan oleh defisiensi dalam makanan Tidak seperti eritrosit normal, SDM cacat ini cenderung
suatu faktor yang dibutuhkan untuk eritropoiesis. Pem- membentuk gumpalan yang kemudian menyrrmbat alir-
bennrkan SDM bergantung pada pasokan adekuat bahan- an darah melalui pembuluh-pembuluh halus sehingga
bahan dasar esensial, yang sebagian di antaranya tidak di- timbul nyeri dan kerusakan jaringan. Selain itu, eritrosit
sintesis di tubuh tetapi harus disediakan melalui makanan. cacat tersebut rapuh dan mudah pecah, bahkan sebagai
Sebagai contoh, anemia defsiensl besi terjadijika tidak cu- sel muda, sewaktu mengalir melalui kapiler limpa yang
kup banyak besi tersedia untuk membentuk hemoglobin. sempit. Meskipun eritropoiesis mengalami percepatan

Darah 427
100
90
BO
tr
70
100
Y OU
o 90
G 50 80
E
C) 40 70T
I
30
60q
50d
20 409
'10
30 i.a
20

0 ffi 10
0

Normal rAnemia Polisitemia Dehidrasi


(hematokrii (hernatokril (hematokrit (hematokrit
= 45%) = 30%) - 70%) = 70Yol
(a) (b) (c) (d)

ffi = Eritrosrt
Gambar 11-5
Hematokrit pada berbagai keadaan. (a) Hematokrit normal. (b) Pada anemia, hematokrit lebih rendah
daripada normal, karena
eritrosit dalam darah terlalu sedikit; dan (c) hematokrit di atas normal pada polisitemia, karena kelebihan
eritrosit dalam
sirkulasi' (d) Hematokrit juga dapat meningkat pada dehidrasi ketika jumlah eritrosit yang normal
terkonsentrasi di dalam
volume plasma yang berkurang.

oleh kerusakan konstan SDM namun produksi ini darah sehingga beban kerja jantung bertambah, kecuali jika
mungkin tidak mampu mengimbangi laju destruksi mekanisme kontrol tekanan darah dapat melakukan kom_
sehingga dapat terjadi anemia. pensasi (lihat Gambar 10-14, h. 387).
Polisitemia sekunder, sebaliknya, adalah mekanisme
adaptif yang sesuai yang dipicu oleh eritropoierin untuk
I Polisitemia adalah kelebihan eritrosit dalam memperbaiki kemampuan darah mengangkut O, sebagai res-
darah pons terhadap penurunan berkepanlang"l, p.rry"lrrr"r, O, k.
jaringan. Hal ini terjadi secara normal p"d" or"rrg yang
CATAIAN KLINIS. Polisitemia, berbeda dari anemia, ditandai tinggal di tempat tinggi, di mana O, yang tersedia di ud"ra
oleh SDM dalam darah yang terlalu banyak dan peningkatan atmosfer lebih sedikit, atau orang yang penyaluran Or-nya
hematokrit (Gambar 1i-5c). Terdapat dua jenis umum polisi- ke jaringan rerganggu oleh penyakit paru kronik
temia, bergantung pada keadaan yang memicu produksi SDM jantung. Hitung sel darah merah pada polisitemia^t^lfagal
sekunder
berlebihan; polisitemia primer dan polisitemia sekunder. biasanya lebih rendah daripada yang dijumpai pada polisite_
Polisitemia primer disebabkan oleh penyakir mirip tu- mia primer, biasanya berkisar antara 6 juta sampai g juta sel/
mor di sumsum tulang di mana eritropoiesis berlangsung mm3. Harga yang harus dibayar untuk peningkatan penya_
dengan kecepatan berlebihan tak terkendaii dan tidak dapat luran O, ini adalah meningkatnya kekentalan Jarah.
diatur oleh mekanisme-mekanisme yang secara normal Peningkatan hematokrit dapat terjadi jika tubuh ke_
mengarur eritropoietin. Hitung SDM dapat mencapai l1 hilangan cairan ranpa eritrosit, seperti pada dehidrasi yang
juta sel/mm3 (normalnya adalah 5 juta sel/mm3), dan hema- menyertai keringat berlebihan atau diare hebat (Gambar 11_
tokrit dapat mencapai 70o/o sampai 80o/o (normalnya adalah 5d). Namun, ini bukan polisitemia sejati karena jumlah
42o/o sampai 45o/o). Tidak ada manfaat yang diperoleh dari SDM dalam darah tidak meningkat. yang terjadi hanyalah
peningkatan kapasitas darah mengangkut O, ini karena pada eritrosit dalam jumlah normal terkonsentrasi dalam volume
jumlah SDM normal saja penyaluran O, iudah memadai. plasma yang lebih sedikit. Kondisi kadang-kadang dinamai
Namun, polisitemia yang berlebih"r d"p"t menimbulkan polisitemia relatif.
efek merugikan. Jumlah sel darah merah yang berlebihan
menyebabkan viskositas darah meningkat lima sampai tujuh
kali daripada normal (yaitu menyebabkan darah bertambah
"kental"), menyebabkan darah mengalir lebih lambat, yang
LEUKOSIT
sebenarnya malah mengurangi penyaluran O, ke jaringan Leukosit (sel darah putih atau SDp) adalah satuan mobile
(lihat h. 371). Peningkatan kekentalan juga meningkatkan pada sistem penahanan imun tubuh. Imunitas adalah ke_
resistensi perifer total, yang dapat meningkatkan tekanan mampuan tubuh menahan atau menyingkirkan benda asing

428 Bab '11


Konsep, Tantangan, dan Kontroversi
Mencari Pengganti Darah
Salah satu persaingan medis paling temuan pengganti darah dibandingkan transfusi darah lengkap. Jika distabil-
panas dalam dua dekade terakhir adalah dengan transfusi darah lengkap. Darah kan dan disuspensikan dengan benar
perlombaan menciptakan pengganti lengkap harus disimpan dalam lemari dalam larutan salin, hemoglobin dapat
universal untuk darah manusia yang pendingin, dan meskipun demikian disuntikkan untuk meningkatkan
aman, murah, dan bebas penyakit serta waktu simpan darah tersebut hanyalah kemampuan darah resipien mengang-
memiliki waktu simpan yang lama. 42 hari. Transfusi darah lengkap juga kut O, tanpa memandang apa
memerlukan penentuan golongan golongan darah mereka. Berikut ini
Kebutuhan akan Pengganti Darah darah dan pencocokan silang, yang adalah beberapa strategi yang sedang
Di Amerika Serikat saja, rata-rata tidak dapat dilakukan di tempat dilakukan untuk mengembangkan
transfusi darah diberikan setiap tiga kecelakaan atau di medan perang. suatu produk hemoglobin:
detik. Dengan hanya sekitar 5%
populasi yang sekarang mendonorkan Pendekatan Utama f Salah satu masalah adalah bahwa
darahnya, terjadi kelangkaan regional Tujuannya adalah bukan menemukan hemoglobin berperilaku sangat
golongan darah tertentu yang pengganti darah lengkap tetapi meniru berbeda jika berada di luar SDM.
mengharuskan pengiriman dan kemampuannya mengangkut Or. Hemoglobin "telanjang" ini terurai
pemakaian bersama darah di antara Kebutuhan terbesar untuk transfusi menjadi dua yang tidak membebas-
berbagai daerah. Petugas medis akan darah adalah mengganti kehilangan kan O, untuk digunakan jaringan
menghadapi kekurangan darah yang darah akut pada korban kecelakaan, seperti yang dilakukan oleh
serius dalam waktu dekat karena pasien bedah, dan tentara yang hemoglobin normal. Fragmen-
jumlah donor darah terus berkurang terluka. Orang-orang ini membutuh- fragmen hemoglobin inijuga dapat
pada saat yang sama ketika jumlah kan penggantian jangka pendek menyebabkan kerusakan ginjal.
orang berusia lanjut, kelompok orang kapasitas darah mengangkut O, sampai Telah dikembangkan suatu reagen
yang paling sering memerlukan tubuh mereka sendiri dapat mensinte- ikatan silang yang mempertahankan
transfusi, terus bertambah. Manfaat sis penggantian eritrosit. Banyak keutuhan molekul hemoglobin
bagi masyarakat dengan adanya elemen lain dalam darah tidak ketika molekul tersebut berada di
pengganti darah yang aman yang dibutuhkan sesegera hemoglobin Iuar sel darah merah sehingga salah
dapat diberikan tanpa memperhitung- dalam SDM untuk mempertahankan satu kendala dalam memberikan
kan golongan darah penerima akan hidup. Yang menjadi masalah, sel hemoglobin bebas dapat teratasi.
sangat banyak, demikian juga darah merah adalah komponen darah I Sebagian produk yang sedang
keuntungan bagi produsen produk lengkap yang memerlukan pendinginan, dalam penelitian berasal dari donor
yang pertama kali berhasil. Para pakar memiliki usia singkaf dan mengandung darah manusia yang telah kadaluarsa.
memperkirakan bahwa pasar dunia penanda-penanda untuk berbagai Darah tersebut tidak dibuang tetapi
untuk pengganti darah yang baik, golongan darah. hemog lobinnya diekstraksi,
yang secara lebih tepat dinamai Karena itu, pencarian pengganti dimurnikan, disterilkan, dan
terapeti k oksigen, mungkin mencapai darah difokuskan pada dua kemung- distabilkan secara kimiawi. Namun,
10 milyar $ per tahun. kinan utama: (1) produk hemoglobin strategi ini masih mengandalkan
Para ilmuwan mulai meneliti yang terdapat di luar SDM dan dapat adanya pasokan tetap darah dari
pengganti darah pada tahun 1960-an, disimpan di suhu kamar hingga enam donor manusia.
tetapi pencarian alternatif untuk bulan sampai setahun, dan (2) produk I Beberapa produk menggunakan
transfusi darah lengkap tersebut yang disintesis secara kimiawi yang darah sapi sebagai titik awal.
mendapat dorongan baru pada tahun berfungsi sebagai hemoglobin artifisial Hemoglobin sapi mudah diperoleh
I 980-an oleh meningkatnya insidens dengan melarutkan sejumlah besar O, dari rumah jagal, murah, dan dapat
AlDS dan kekhawatiran akan keaman- ketika kadar O, tinggi (seperti ketika di diolah untuk diberikan kepada
an pasokan darah nasional. Penyakit paru) dan membebaskannya ketika manusia. Kekhawatiran utama
infeksi seperti AIDS, hepatitis virus, dan kadar O, rendah (seperti di jaringan). dengan produk ini adalah kemung-
infeksi virus West Nile dapat ditularkan Terdapat banyak pengganti darah kinan masuknya mikroba-mikroba
dari donor darah yang terinfeksi ke potensial yang kini sedang dalam penyebab penyakit yang belum
resipien transfusi darah. Selain itu, berbagai tahap perkembangan. diketahui kepada manusia yang
telah dilakukan pembatasan pada Sebagian telah mencapai tahap uji mungkin'bersembunyi' di dalam
donor potensial yang tinggal atau klinis, tetapi belum ada produk yang produk sapi ini.
bepergian ke Eropa sewaktu penyakit mencapai pasar, meskipun tampaknya I Salah satu kandidat potensial sebagai
sapi gila menghantam industri daging hal tersebut semakin dekat. Marilah pengganti darah adalah hemoglobin
sapi. Meskipun pemeriksaan penyaring kita membahas masing-masing dari rekayasa genetik yang meniadakan
yang cermat atas pasokan darah kita berbagai pendekatan utama tersebut. keharusan adanya donor darah
dapat meminimalkan kemungkinan manusia atau risiko penyebaran
penularan penyakit infeksi melalui Produk Hemoglobin penyakit dari sapi ke manusia. para
transfusi namun masyarakat tetap Sejauh ini upaya riset paling banyak ahli rekayasa genetik dapat menyisip-
khawatir dan akan menyambut adanya difokuskan pada manipulasi struktur kan gen untuk hemoglobin manusia
pengganti darah yang aman. hemoglobin sedemikian sehingga ke dalam bakteri, yang bekerja
Eliminasi risiko penularan penyakit hemoglobin dapat secara aman dan sebagai "pabrik" untuk menghasilkan
hanyalah salah satu keunggulan efektif diberikan sebagai pengganti produk hemoglobin yang diinginkan.

(berlanjut)

Darah 429
Konsep, Tantangan, dan Kontroyersi
Mencari Pengganti Darah (lanjutan)
Salah satu kekurangan hemoglobin O, yang berlebihan ke jaringan secara golongan darah dapat dibedakan
rekayasa genetik ini adalah tingginya tak terkendali (lihat h. 536). berdasarkan perbedaan dalam
biaya yang diperlukan untuk
penanda-penanda rantai gula
mengoperasikan fasilitasnya. Taktik untuk Mengurangi Kebutuhan pendek yang menonjol dari
I Salah satu strategi yang menjanji- akan Darah Donor
membran plasma eritrosit (lihat h.
kan adalah pembungkusan Cara-cara lain selain pengganti darah
64). Dalam reaksi transfusi,
hemoglobin dengan liposom - yang ditujukan untuk mengurangi
penanda-penanda identitas yang
wadah berbungkus membran-yang kebutuhan akan darah donor tidak cocok merupakan sasaran
serupa dengan 5DM yang terbung- mencakup: penyerangan. Para peneliti telah
kus membran dan dijejali hemoglo-
bin. Apa yang dinamai neo red cells I Dengan mengubah praktek bedah, mengalami banyak kemajuan dalam
masyarakat medis telah mengurangi penelitian mereka atas enzim yang
ini masih menunggu penelitian
kebutuhan akan transfusi. Metode- dapat memutuskan penanda-
lebih lanjut. penanda identitas tersebut dari
metode hemat darah ini mencakup
pendauran ulang darah pasien SDM sehingga semua SDM tersebut
Pengangkut O, Sintetik
Peneliti-peneliti lain melakukan sendiri sewaktu pembedahan dapat diubah menjadi suatu
pengembangan strategi berbasis kimla (mengumpulkan darah yang keluar, golongan yang dapat dengan aman
yang mengand alkan perf I uo roka rbon kemudian menginfuskannya diberikan kepada semua orang.
(PFCs), yaitu senyawa sintetik peng- kembali); menggunakan teknik Produk semacam ini dapat mengu-
angkut 02. PFC adalah molekul yang bedah yang kurang invasif sehingga rangi pemborosan yang saat ini
tidak banyak menyebabkan terjad i.
disintesis secara kimiawi dan sama
sekali inert serta dapat melarutkan perdarahan; dan pemberian I Peneliti-peneliti lain sedang mencari
eritropoietin sebagai pemacu cara untuk memperlama usia SDM,
sejumlah besar O, setara dengan
jumlah O, yang dihirup. Karena berasal pembentukan darah kepada pasien baik dalam bank darah maupun
sebelum pembedahan. pada pasien sehingga kebutuhan
dari sumber nonbiologis maka pFC
tidak menularkan penyakit. Hal ini, I Keharusan mencocokkan golongan akan darah segar untuk transfusi
ditambah biayanya yang murah, darah untuk transfusi adalah salah dapat dikurangi.
menyebabkan bahan ini menarik satu alasan utama pemborosan di Seperti yang diperlihatkan oleh daftar
sebagai pengganti darah. Namun bank darah. Transfusi darah yang strategi ini, telah banyak kemajuan
pemakaian PFC bukannya tanpa risiko. tidak cocok menyebabkan reaksi yang dicapai dalam pengembangan
Pemberian bahan ini dapat menimbul- serius bahkan mematikan (lihat h.
alternatif transfusi darah lengkap yang
kan gejala mirip flu, dan karena 466). Karena itu, sebuah bank darah
aman dan efektif. Namun setelah lebih
ekskresinya kurang maka PFC dapat mungkin membuang stok salah satu dari dua dekade upaya keras, tetap
tertahan dan tertimbun di tubuh. golongan darah yang tidak
terdapat banyak tantangan dan belum
lronisnya, pemberian PFC menimbulkan digunakan sementara kekurangan ada solusi ideal yang ditemukan.
bahaya toksisitas O, akibat penyaluran golongan darah lain. Berbagai

yang berpotensi merugikan atau sel abnormal. Leukosit dan tempat produlai atau penyimpanannya ke tempat manapun
turunan-turunannya, bersama dengan berbagai protein plas- yang membutuhkan. Karena itu, meskipun di sini diper_
ma, membentuk sistem imun, suaru sistem pertahanan inter- kenalkan leukositleukosit spesifik dalam darah untuk me-
nal yang mengenali dan menghancurkan atau menetralkan nuntaskan pembahasan kita tentang darah, kita akan menyi-
benda-benda dalam tubuh yang asing bagi "diri normal". sakan pembahasan lebih detil tentang fungsi fagositik dan
Secara spesifik, sistem imun (l) mempertahankan tubuh dari imunologik sel ini, yang rerutama berlangsung di jaringan,
patogen penginvasi (mikroorganisme penyebab penyakit untuk bab berikutnya.
misalnya bakteri dan virus); (2) mengidentifikasi dan meng-
hancurkan sel kanker yang timbul di tubuh; dan (3) berfungsi
sebagai 'petugas kebersihan' yang membersihkan sel-sel tua I Terdapat lima jenis leukosit.
(misalnya sel darah merah yang sudah uzur) dan sisa jaringan
(misalnya jaringan yang rusak akibat trauma atau penyakit). Leukosit tidak memiliki hemoglobin (berbeda dengan eritro_
Yang terakhir ini esensial bagi penyembuhan luka dan per- sit) sehingga tidak berwarna (yaitu, "purih') kecuali jika se-
baikan jaringan. cara spesifik diwarnai agar dapat dilihat dengan mikroskop.
Tidak seperti eritrosit, yang memiliki struktur seragam,
fungsi identik, dan jumlah konstan, leukosit bervariasi dalam
I Fungsi utama leukosit adalah sebagai agen struktur, fungsi, dan jumlah. Di dalam darah terdapat lima
pertahanan di luar darah. jenis leukosit yang berbeda-neutrofil, eosinofil, b".ofil, rno-
nosit, dan limfosit-masing-masing dengan struktur dan
Untuk melaksanakan fungsinya, leukosit umumnya meng- fungsi tersendiri. Sel-sel ini agak lebih besar daripada eritro-
gunakan strategi "cari dan hancurkan"; yaitu, sel-sel ini pergi sir.
ke tempat invasi arau kerusakan jaringan. Penyebab utama Kelima jenis leukosit masuk ke dalam dua kategori
SDP berada di dalam darah adalah agar cepar diangkut dari utama, bergantung pada gambaran nukleus dan ada tidaknya

430 Bab 1 1
I Leukosit diproduksi dengan kecepatan berbeda
bergantung pada kebutuhan pertahanan tubuh.
!
o
E Semua leukosit pada akhirnya berasal dari sel punca multi-
c
:) poten ("memiliki banyak potensi") tak berdiferensiasi yang
t
juga menghasilkan eritrosit dan trombosit di sumsum tulang
5
o
c merah (Gambar 11-8). Sel-sel yang ditakdirkan untuk men-
-9
L
jadi leukosit akhirnya berdiferensiasi menjadi berbagai turun-
-a an sel tertentu dan berproliferasi di bawah pengaruh faktor
o
a stimulatorik yang sesuai. Granulosit dan monosit hanya di-
Gambar 11-6 produksi di sumsum tulang, yang membebaskan leukosit ma-
Sel darah merah berbentuk sabit. tur ini ke dalam darah. Limfosit aslinya berasal dari sel-sel
prekursor di sumsum tulang, tetapi sebagian besar limfosit
baru sebenarnya dihasilkan oleh limfosit yang sudah ada di
jaringan limfoid (mengandung limfosit), misalnya kelenjar
granula di dalam sitoplasmanya jika dilihat di bawah mikros- limfe dan tonsil.
kop (Gambar 11-7). Neutrofil, eosinofil, dan basofil dikatego- Jumlah total leukosit dalam keadaan normal berkisar
rikan sebagai granulosit ("sel yang mengandung granula") dari 5 juta hingga 10 juta per mililiter darah, dengan rerataT
polimorfonukleus ("bentuk inti beragam"). Nukleus sel-sel juta sel/ml, yang dinyatakan sebagai hitung sel darah putih
ini tersegmentasi menjadi beberapa lobus dengan bentuk rerata7000lmm3. Leukosit merupakan sel darah yang paling
bervariasi, dan sitoplasmanya mengandung banyak granula sedikit jumlahnya (sekitar I sel darah putih untuk setiap 700
yang terbungkus membran. Ketiga jenis granulosit dibeda- sei darah merah), bukan karena yang diproduksi lebih sedikit
kan berdasarkan afinitas granulanya terhadap z t war\ai tetapi karena sel-sel ini hanya transit di darah. Dalam keadaan
eosinofil memiliki afinitas terhadap pewarna merah eosin, normal, sekitar dua perriga leukosit dalam darah adalah gra-
basofl cenderung menyerap pewarna biru basa, dan neutrofl nulosit, terutama neutrofil, sementara sepertiga adalah agra-
bersifat netral, tidak menunjukkan preferensi warna. Mono- nulosit, terutama limfosit (Gambar l1-7). Namun, jumlah
sit dan limfosit dikenal sebagai agranulosit ("sel yang tidak total sel darah putih dan persentase masing-masing tipe dapat
memiliki granula") mononukleus ("satu inti"). Keduanya sangat bervariasi untuk memenuhi kebutuhan pertahanan
memiliki satu nukleus besar yang tidak terbagi-bagi dan se- yang terus berubah. Berbagai jenis ieukosit secara selektifdi-
dikit granula. Monosit lebih besar daripada limfosit dan me- produksi dengan kecepatan bewariasi, bergantung pada jenis
miliki nukleus berbentuk oval atau seperti ginjal. Limfosit dan tingkat serangan yang harus dihadapi oleh tubuh. Zat-zat
adalah leukosit yang paling kecil, biasanya memiliki nukleus perantara kimiawi yang berasal dari jaringan yang mengalami
bulat besar yang menempati sebagian besar sel. infeksi atau kerusakan atau dari leukosit aktif itu sendiri

rtr=cl
60To-70Tol1o/"4%10.25%4.5o/ol2%-6%IZSU_}SU Konsentrasi
eritrosit
= 5 juta/
e+
!&

Konsentrasi
trombosit
= 250 jutal
Hitung jenis SDP (distribusi persentase jenis-jenis leukosit) ml darah ml darah

Konsentrasi leukosit = 7 juta/ml darah

Hitung SDP = 7.000/mm3

Dari kiri ke kanan: O Cabiscon"/isuals Unlimited; @ Science VUA/isuals Unlimited; O Cabism^,/isuals Unlimited
o Science VUA'/isuals Unlimited; Williams & Wilkins Co.; @ Biophoto Associates/Photo Researchers, lnc.;
Williams & Wilkins Co.
Gambar 11-7
Elemen selular darah normal dan hitung sel darah manusia yang normal

Darah 431
Sel punca multipoten
yang belum
berdiferensiasi
rr_
Di sumsum f
tulang $l punca mieloid

f___) l(\
F;,,,;-l ffi ap;k,,'*'--) f- Pr"krs- l

lr
l--gtrllerl -l (-__mo!gll_ ,,

rl
I

I
I
-
I
@ffi
+
Dalam

Gambar 11-8
t
sirkulasi \ @ @ Limfosit

Pembentukan sel darah (hemopoiesis). Semua jenis sel darah akhirnya berasal dari sel punca multipoten tak berdiferensiasi
yang
sama di sumsum tulang merah.

mengatur kecepatan produksi berbagai leukosit. Hormon- membiakkan sampel cairan jaringan yang terinfeksi memer-
hormon spesifik yang analog dengan eritropoietin meng- lukan waktu beberapa hari. Karena peningkatan hitung neu-
arahkan diferensiasi dan proliferasi masing-masing ripe sel. trofil merupakan petunjuk kuat adanya infeksi bakteri maka
Sebagian dari hormon ini telah berhasil diketahui dan dapat terapi antibiotik sudah dapat diberikan jauh sebelum mikroba
diproduksi di laboratorium; salah satu contohnya adalah penyebab diketahui secara pasti. (Bakteri biasanya mati
granuloqrte colony stimukting factor, yang merangsang dengan pemberian antibiotik, sedangkan virus tidak).
peningkatan replikasi dan pembebasan granulosit, khususnya I Eosinofil adalah spesialis jenis lain. peningkatan eosi-
neutrofil, dari sumsum tulang. Pencapaian ini memungkin- nofil dalam darah (eosinofilia) berkaitan dengan keadaan
kan kita menggunakan hormon ini sebagai alat terapetik baru alergik (misalnya asma dan hay feuer) dan dengan infestasi
yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan pertahanan parasit internal (misalnya cacing). Eosinofil jelas tidak dapat
normal pasien terhadap infeksi atau kanker. menelan parasit cacing yang ukurannya jalh lebih besar,le-
tapi sel ini melekat ke cacing dan mengeluarkan bahan-bahan
FUNGSI DAN USIA LEUKOSIT yang mematikannya.
f Basofil adalah leukosit yang paling sedikit dan paling
Berikut ini adalah fungsi dan usia granulosit:
kurang dipahami. Sel ini secara struktur dan fungsi cukup
I Neutrofil adalah spesialis fagositik. Selain itu, para mirip dengan sel mast, yang tidak pernah beredar dalam
ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa neutrofil menge- darah tetapi tersebar di jaringan ikat di seluruh tubuh. para
luarkan suatu jaringan serat ekstrasel yang dinamai neutro?hil ilmuwan dahulu percaya bahwa basofil berubah menjadi sel
exnacellular *aps (NET). Serar-serar ini mengandung bahan mast dengan bermigrasi dari sisrem sirkulasi, tetapi para
kimia pemusnah bakteri, memungkinkan NET menjerat lalu peneliti telah membuktikan bahwa basofil berasal dari sum-
menghancurkan bakteri di luar sel. Karena itu, neutrofil da- sum tulang semenrara sel mast berasal dari sel prekursor di
pat mematikan bakteri baik secara intrasel dengan fagositosis jaringan ikat. Baik basofil maupun sel mast mensintesis dan
maupun ekstrasel dengan NET yang dikeluarkannya. Neu- menyimpan histamin dan heparin, yaitu bahan kimia poten
trofil hampir selalu merupakan pertahanan pertama pada yang dapat dibebaskan jika terdapat rangsangan yang sesuai.
invasi bakteri dan, karena itu, sangat penring daiam respons Pelepasan histamin penting dalam reaksi alergik, sedangkan
peradangan. Selain itu, sel ini melakukan pembersihan heparin mempercepat pembersihan partikel lemak dari darah
debris. seteiah kita makan makanan berlemak. Heparin juga dapat
CATAIAN KLINIS. Seperti dapat diduga dari fungsi- mencegah pembekuan (koagulasi) sampei darah yang diambil
fungsi tersebut, infeksi bakteri akut biasanya memicu pening- untuk analisis klinis dan digunakan secara luas sebagai obat
katan neutrofil darah (neurofflia). Pada kenyataannya, hitung antikoagulan, tetapi masih diperdebatkan apakah heparin
jenis SDP (suatu penentuan proporsi masing-masing jenis berperan secara fisiologis dalam mencegah pembekuan.
leukosit yang ada) dapat bermanfaat dalam membuat perkira, Setelah dibebaskan ke dalam darah dari sumsum tuiang,
an yang akurat dan segera tentang apakah suatu infeksi, misal- granulosit biasanya tetap berada di dalam darah selama ku-
nya pneumonia atau meningitis, disebabkan oleh bakteri atau rang dari sehari sebelum meninggalkan pembuluh darah un-
virus. Jawaban definitif tentang mikroba penyebab dengan tuk masuk ke jaringan, rempat sel-sel ini bertahan hidup tiga

432 Bab '11


sampai empat hari lagi kecuali jika mereka mati lebih dulu Keadaan ini, yang disebabkan oleh uirus Epstein-Barr, di-
akibat menjalankan tugas. tandai oleh rasa lesu yang hebat, sakit tenggorokan ringan,
Sebagai perbandingan, fungsi dan usia agranulosit dan demam ringan. Pemulihan sempurna biasanya terjadi
adalah sebagai berikut: dalam satu bulan atau lebih.
Yang mengejutkan, salah satu konsekuensi utama leu-
I Monosit, seperti neutrofil, berkembang menjadi fagosit
kemia, suatu kanker yang menyebabkan proliferasi tak ter-
profesional. Sel-sel ini muncul dari sumsum tulang selagi
kendali SDB adalah berkurangnya kemampuan pertahanan
masih belum matang dan beredar hanya satu atau dua hari
terhadap invasi organisme asing. Pada leukemia, hitung SDP
sebelum menetap di berbagai jaringan di seluruh tubuh. Di
dapat mencapai 500.000/mm3, dibandingkan nilai normal
tempat barunya, sel-sel ini melanjutkan pematangan dan
7.000/mm; tetapi karena sebagian besar dari sel ini abnormal
menjadi sangat besar, berubah menjadi fagosit jaringan besar
atau imatur maka mereka tidak dapat melaksanakan fungsi
yang dikenal sebagai makrofag (makro berarti "besar"';faga/
pertahanan normal. Konsekuensi merugikan lain dari leuke-
phageberarti "pemakan"). Usia makrofag dapat berkisar dari
mia adalah digantikannya rurunan sel darah lain di sumsum
bulanan hingga tahunan kecuali jika sel ini hancur lebih
tulang. Hal ini menyebabkan anemia karena eritropoiesis
dahulu selagi menjalankan tugas fagositiknya. Sebuah sel
berkurang dan perdarahan internal karena defisiensi rrom-
fagositik hanya dapat menelan benda asing dalam jumlah
bosit. Tiombosit berperan penting dalam mencegah perdarah-
terbatas sebelum akhirnya mari.
an dari kerusakan-kerucakan kecil yang dalam keadaan nor-
I Limfosit membentuk pertahanan imun terhadap sa- mal terjadi di dinding pembuluh darah halus. Karena itu,
saran-sasaran yang limfosit tersebut telah terprogram secara infeksi berat dan perdarahan adalah kausa rersering kematian
spesifik. Terdapat dua jenis limfosit, limfosit B dan limfosit pada pasien leukemia. Bagian selanjutnya akan mengulas pe-
T (sel B dan T). Limfosit B menghasilkal antibodi, y^ng ran trombosit secara lebih rinci untuk memperlihatkan bagai-
beredar dalam darah dan bertanggung jawab dalam imunitas mana sel-sel ini secara normal meminimalkan ancaman per-
humoral, atau yang diperantarai oleh antibodi. Suatu antibodi darahan.
berikatan dengan benda asing spesifik, misalnya bakteri (yang
memicu produksi antibodi tersebut), dan menandainya
untuk dihancurkan (dengan fagositosis atau cara lain). Lim- TROMBOSIT DAN HEMOSTASIS
fosit T tidak memproduksi antibodi; sel ini secara langsung
menghancurkan sel sasaran spesifiknya dengan mengeluarkan Selain eritrosit dan leukosit,trombosit (pktelet, keping da-
beragam zatl<trr'ia yang melubangi sel korban, suatu proses rah) adalah tipe ketiga elemen seluler yang terdapat dalam
yang dinamai imunitas selular. Sel sasaran dari sel T men- darah. Dalam setiap mililiter darah secara normal rerdapat
cakup sel tubuh yang dimasuki oleh virus dan sel kanker. sekitar 250 juta trombosit (kisaran 150.000 sampai 350.000/
Limfosit hidup sekitar 100 sampai 300 hari. Selama periode mm3).
ini, sebagian besar secara terus-menerus terdaur ulang antara
jaringan limfoid, limfe, dan darah, dan hanya menghabiskan ITrombosit adalah keping darah yang terlepas
waktu beberapa jam di dalam darah. Karena itu, seriap saar
dari megakariosit.
hanya sebagian kecil dari limfosit total berada di dalam
darah. Thombosit bukanlah sel lengkap tetapi fragmen kecil sel
(garis tengah sekitar 2 sampai 4 pm) yang dilepaskan dari
tepi luar sel sumsum tulang yang sangar besar (garis tengah
KELAINAN DALAM PRODUKSI LEUKOSIT
hingga 60 pm) yang dikenal sebagai megakariosit (Gambar
CATAIAN KLIMS. Meskipun kadar leukosit darah dapat 11-8 dan 11-9). Satu megakariosit biasanya memproduksi
bervariasi narnun perubahan kadar ini biasanya terkontrol dan sekitar 1000 trombosit. Megakariosit berasal dari sel punca
disesuaikan berdasarkan kebutuhan tubuh. Namun, dapat tak berdiferensiasi yang sama dengan yang menghasilkan
terjadi kelainan dalam produksi leukosit yang berada di luar turunan eritrosit dan leukosit. Tiombosit pada hakikatnya
kendali; yaitu, SDP yang dihasilkan mungkin terlalu sedikit adalah vesikel yang terlepas yang mengandung sebagian sito-
atau terlalu banyak. Sumsum tulang dapat sangatmemperlambat plasma megakariosit terbungkus dalam membran plasma.
atau bahkan menghentikan produksi sel darah putih jika Tiombosit tetap berfungsi rara-rata selama 10 hari, sete-
terpajan ke bahan kimia toksik tertentu (misalnya benzena dan lah itu keping darah ini dibersihkan dari sirkulasi oleh
obat antikanker) atau radiasi berlebihan. Konsekuensi paling makrofag jaringan, terurama yang terdapat di limpa dan hati,
serius adalah penurunan fagosit profesional (neutrofil dan dan diganti oleh trombosit baru yang dibebaskan dari
makrofag), yang sangat menurunkan kemampuan pertahanan sumsum tulang. Hormon trornbopoietin, yang dihasilkan
tubuh terhadap mikroorganisme yang masuk. Jika sumsum oleh hati, meningkatkan jumlah megakariosit di sumsum
tulang mengalami kegagaian maka satu-satunya pertahanan tulang dan merangsang masing-masing megakariosit untuk
yang masih tersedia adalah kemampuan imun limfosit yang menghasilkan lebih banyak trombosit. Faktor-faktor yang
diproduksi oleh organ-organ limfoid. mengontrol sekresi trombopoietin dan mengatur kadar trom-
Pada mononukleosis infeftsiosa, yang terjadi tidak saja bosit saat ini sedang dalam penelitian.
peningkatan jumlah limfosit dalam darah (tetapi bukan leu- Tiombosit tidak meninggalkan pembuluh darah seperti
kosit lain) tetapi banyak limfosit memiliki struktur atipikal. yang dilakukan SDB tetapi pada setiap saat sekitar sepertiga

Darah 433
Megakariosit Kelompokantrombosit tidak dapat dihentikan oleh mekanisme hemostarik tubuh
saja. Perdarahan dari arteri yang terputus lebih deras dan
karenanya lebih berbahaya daripada perdarahan vena, ka-
rena tekanan yang mendorong keluar jauh lebih besar di
arteri (yaitu, tekanan darah arteri jauh lebih besar daripada
tekanan darah vena). Tindakan pertolongan pertama untuk
arteri yang rerpurus mencakup pemberian tekanan eksternal
pada luka yang lebih besar daripada tekanan arteri untuk
secara sementara menghentikan perdarahan sampai pem_
buluh yang robek dapat ditutup secara bedah. perdarahan
dari vena yang robek sering dapat dihentikan hanya dengan
mengangkat bagian tubuh yang berdarah untuk mengu-
rangi efek gravitasi pada tekanan di vena (lihat h. 400).
Jika
penurunan tekanan vena tersebut belum cukup untuk
menghentikan perdarahan maka tekanan eksternal ringan
Leukosit yang Kelompokan eritrosit
sedang terbentuk yang sedang terbentuk biasanya sudah memadai.

Gambar l1-9
Hemostasis melibatkan tiga langkah utama: (l) spasme
uashular, (2) pembentuhan sumbat trombosit, dan (3) hoagutasi
Fotomikrograf sebuah megakariosit yang sedang membentuk
darah (pembentuhan bekuan darah). tombosit b.rp.r"r,
trombosit.
kunci dalam hemostasis. Keping darah ini jelas berperan
besar dalam membentuk sumbat trombosit, tetapi mereka
juga memberi kontribusi signiffkan kepada dua langkah lain-
nya.
trombosit disimpan di rongga-rongga berisi darah di limpa.
Tiombosit simpanan ini dapat dibebaskan dari limpa ke da-
lam sirkulasi sesuai kebutuhan (misalnya selama perdarahan) I Spasme vdskaiier rflengurangi aEEran daral.r
oleh kontraksi limpa yang dipicu oleh saraf simpatis.
snelalui pembu!uh yanE cedera.
Karena merupakan potongan sel maka trombosit tidak
memiliki nukleus. Namun, trombosit memiliki organel dan Pembuluh darah yang terporong atau robek akan segera ber-
enzim sitosol untuk menghasilkan energi dan membentuk konstriksi. Mekanisme yang mendasari hal ini belum jelas
produk sekretorik, yang disimpan di banyak granula yang tetapi diperkirakan merupakan suaru respon instrinsik yang
tersebar di seluruh sitosol. Selain itu, trombosit mengandung dipicu oleh suaru zat parakrin yang dilepaksan secara lokal
banyak aktin dan miosin, yang menyebabkan keping darah dari lapisan dalam (endotel) pembuluh yang cedera (lihat h.
ini mampu berkontraksi. Kemampuan sekretorik dan kon- 123). Konstriksi ini, arau spasme vaskular, memperlambat
traksi ini penring dalam hemosrasis, suatu topik yang seka- darah mengalir melalui defek dan memperkecil kehilangan
rang kita ulas. darah. Permukaan-permukaan endotel yang saling berha-
dapan juga saling menekan oleh spasme vaskular awal ini
sehingga permukaan rersebut menjadi lekat satu sama lain
I Hemostasismencegah hilangnya darah dari dan semakin menambal pembuluh yang rusak. Tindakan-
pembuluh darah yang rusak. tindakan fisik ini tidak cukup unruk mencegah secara sem-
purna pengeluaran darah lebih lanjut tetapi dapat memini-
Hemostasis adalah penghenrian perdarahan dari suatu pem- maikan aliran darah yang melalui pembuluh yang rusak
buluh darah yang rusak-yaitu, penghent ian hemoragia (h emo sampai tindakan hemostatik lain dapat benar-benar menyum-
berarti "darah"; stasis berarti "berdiri"). (Pastikan kata ini bat kebocoran tersebut.
tidak dikacaukan dengan kata ltomeostaszs). Untuk terjadinya
perdarahan dari suatu pembuluh, dinding pembuluh harus
mengalami kerusakan dan tekanan di bagian dalam pem- I Trombosit menggumpal untuk membentuk
buluh harus lebih besar daripada tekanan di luarnya untuk sumbat di bagian pembuluh yang terpotong atau
memaksa darah keluar dari defek tersebut.
robek.
Kapiler kecil, arteriol, dan venula sering pecah oleh
trauma ringan dalam kehidupan sehari-hari; rrauma semacam Tlombosit dalam keadaan normal tidak melekat ke permuka-
ini adalah penyebab tersering perdarahan, meskipun kita se- an endotel pembuluh darah yang licin, tetapi jika permukaan
ring bahkan tidak menyadari bahwa telah terjadi kerusakan. ini rusak akibat cedera pembuluh maka trombosit menjadi
Mekanisme hemostatik inheren tubuh secara normal sudah aktif oleh kolagen yang terpajan, yaitu protein fibrosa di
memadai untuk menambal defek dan menghentikan penge- jaringan ikat di bawah endotel (iihat h. 64). Setelah ter-
luaran darah dari pembuluh mikrosirkulasi halus ini. aktifkan, trombosit cepat melekat ke kolagen dan memben-
CATIffAN KLINIS. Perdarahan dari pembuluh se- tuk sumbat trombosit hemostatik di tempat cedera. Ketika
dang sampai besar, yang jauh lebih jarang terjadi, biasanya mulai menggumpal, trombosit-trombosit rersebut menge-

434 6ab i i
Iuarkan beberapa bahan kimia penting dari granula sim- bahan kimia lain yang meningkatkan koagulasi darah, yaitu
panannya. Di antara zat-zatkimia tersebut terdapat adenosin Iangkah berikut pada hemostasis. Meskipun mekanisme pem-
dfosfat (ADP), yang menyebabkan permukaan trombosit bentukan sumbat trombosit saja sering sudah cukup untuk
darah yang terdapat di sekitar menjadi lekat sehingga trom- menambal robekan-robekan kecil di kapiler dan pembuiuh
bosit tersebut melekat ke lapis pertama gumpalan trombosit. halus lain yang terjadi berkali-kali dalam sehari, lubang yang
Trombosit-trombosit yang baru melekat ini melepaskan lebih Iebih besar di pembuluh memerlukan pembentukan bekuan
"
banyak ADP, yang menyebabkan semakin banyak trombosit darah agar perdarahan dapat dihentikan seluruhnya.
menumpuk di tempat defek; karena itu, di tempat defek ce-
pat terbentuk sumbat trombosit melalui mekanisme umpan
balik positif (Gambar 1 1-10). ! Eekuan darah terjadi akibat terpicunya suatu
Karena sifat agregasi trombosit yang terus berlanjut, i ea['is! hera nta I yarns nne! 6batkan faktor-faktor
mengapa sumbat trombosit tidak terus terbentuk dan meluas
penruhekLEafi piasma.
ke permukaan dalam pembuluh darah normal di sekitarnya?
Penyebab kunci adalah bahwa ADP dan bahan kimia lain Koagulasi darah, atau pembekuan darah, adalah transformasi
yang dikeluarkan oleh trombosit aktif merangsang pelepasan darah dari cairan menjadi gel padat. Pembentukan bekuan di
prosrasiklin dan ni*at oksida dari endotel normal sekitar. atas sumbat trombosit memperkuat dan menopang sumbat,
Kedua bahan kimia ini menghambat agregasi trombosit. meningkatkan tambalan yang menuupi kerusakan pembuluh.
Karena itu, sumbat trombosit bersifat terbatas di defek dan Selain itu, sewaktu darah di sekitar defek pembuluh memadat,
tidak menyebar ke jaringan vaskular sekitar yang tidak rusak darah tidak lagi dapat mengalir. Pembekuan darah adalah meka-
(Gambar 11-10). nisme hemostatik tubuh yang paling kuat. Mekanisme ini di-
Sumbat trombosit tidak saja secara fisik menambal ke- perlukan untu! menghentikan perdarahan dari semua defek
rusakan pembuluh tetapi juga memungkinkan dilakukannya kecuali defek-defek yang paling kecil.
tiga fungsi penting. (1) Kompleks aktin-miosin di dalam trom-
bosit yang membentuk sumbat tersebut berkontraftsi untuk
memadatkan dan memperkuat sumbat yang mula-mula long- PEMBENTUKAN BEKUAN
gar. (2) Bahan-bahan kimia yang dikeluarkan oleh sumbat Langkah terakhir dalam pembentukan bekuan adalah per-
trombosit mencakup beberapa vasokonstriktor kuat (seroto- ubahan ftbrinogen, suatu protein piasma yang dapat larut
nin, epinefrin, dan tromboks"n Ar), yang memicu konstriksi dan berukuran besar yang dihasilkan oleh hati dan secara
kuat pembuluh yang bersangkutan untuk memperkuat vaso- normal selalu ada di dalam plasma, menjadi ffbrin, suatu
spasme awa.l. (3) Sumbat trombosit membebaskan bahan- molekul tak larut berbentuk benang. Perubahan menfadi

Trombosit

\ o
CI
o o
/ 0 c e?**
\ I
o
&
IO
\ti
\tt'

Menghambat
agregasi
I trombosit

W
*!+e*

-!.7" *-="ffi\ .egffi* --+ffi.

Gambar 11-10
Pembentukan sumbat trombosit. Trombosit menggumpal di defek pembuluh melalui mekanisme umpan balik positif yang
melibatkan pelepasan adenosin difosfat (ADP) dari trombosit, yang melekat ke kolagen yang terpajan pada pembuluh yang
cedera. Trombosit dicegah membentuk agregat di lapisan dalam pembuluh normal sekitar oleh pelepasan prostasiklin dan nitrat
oksida dari sel-sel endotel yang tidak cedera.

Darah 435
fibrin ini dikatalisis oleh enzim trombin di tempat cedera. trombin dalam keadaan normal tidak terdapat di dalam
Molekul-molekui fibrin melekat ke permukaan pembuluh plasma, namdn segera tersedia untuk memicu pembentukan
yang rusak, membentuk jala longgar yang menjerat sel-sel fibrin begitu ada pembuluh cedera? Solusinya terletak pada
darah, termasuk agregat trombosit. Massa yang terbentuk, eksistensi trombin dalam plasma dalam bentuk p..krlrro,
atau bekuan, biasanya tampak merah karena banyaknya inaktif yang dinamai protrombin. Apa yang,.r.rrgub"h p.o-
SDM yang terperangkap, tetapi bahan dasar bekuan adalah trombin menjadi trombin ketika dibutuhkan pembekuan
fibrin yang berasal dari plasma (Gambar il-11). Kecuali darah? Perubahan ini melibatkan jenjangpembekuan.
trombosit, yang berperan penting dalam menyebabkan per-
ubahan fibrinogen menjadi fibrin, pembekuan dapat ber-
JENJANG PEMBEKUAN
langsung tanpa adanya sel-sel darah lain.
Terdapat faltor pembekuan plasma aktif lainnya, faktor X,
Jala fibrin awal ini relatif lemah, karena untai-untai
fibrin saling menjalin secara longgar. Namun, dengan cepat yang mengubah protrombin menjadi trombin; faktor X itu
terbentuk ikatan kimia anrara unrai-untai fibrin yang ber- sendiri dalam keadaan normal terdapat dalam darah dalam
dekatan untuk memperkuat dan menstabilkan jala bekuan bentuk inaktif dan harus diubah menjadi bentuk aktifnya
ini. Proses pembentukan ikatan silang ini dikatalisis oleh oleh faktor pengaktif lain, demikian seterusnya. Secara ber_
suatu faktor pembekuan yang dikenal sebagai faktor XIII sama-sama terdapat 12 faktor pembekuan plasma yang ikut
(fibrin-stabilizing factor), yang secara normal terdapat da- serta dalam tahap-tahap esensial yang menyebabkan per-
lam plasma dalam bentuk inaktif. y!fr"1 akhir fibrinogen menjadi jala fibrin yang stabil
(Gambar 11-13). Faktor-faktor ini diberi ,r"*" ,o_
".rgk"
mawi sesuai urutan penemuannya, bukan urutan keikutserta_
PERAN TROMBIN
annya dalam proses pembekuanl. Sebagian besar dari faktor
Tlombin, selain (1) mengubah fibrinogen menjadi fibrin juga pembekuan ini adalah protein plasma yang disintesis oleh
(2) mengaktifkan faktor XIII untuk menstabilkan jala fibrin hati. Salah satu konsekuensi penyakit hati adalah wakru pem_
yang terbentuk, (3) bekerja melalui mekanisme umpan balik bekuan memanjang akibat berkurangnya produksi f"k,or-
positif untuk mempermudah pembentukan dirinya, dan (4) faktor pembekuan. Dalam keadaan normal, faktor-faktor ini
meningkatkan agregasi trombosit, yang sebaliknya esensial sela.luterdapat di dalam plasma dalam bentuk inaktif, misal-
bagi proses pembekuan darah (Gambar ll-12). nya fibrinogen dan protrombin. Berbeda dengan fibrinogen,
Karena kerja trombin mengubah molekul-molekul fibri- yang diubah menjadi untai-untai fibrin tak laru,, prorro-bin
nogen yang selalu ada daiam plasma menjadi bekuan darah dan prekursor lain, ketika diubah menjadi bentuk aktifnya,
maka dalam keadaan normal trombin harus tidak terdapat bekerja sebagai enzim proteolitik (pengurai protein). Enzim-
dalam plasma kecuali di sekitar pembuluh yang rusak. Jika enzim ini mengaktifkan faktor spesifik lain dalam rangkaian
tidak maka darah akan selalu mengalami koagulasi-suatu pembekuan. Jika faktor pertama dalam sekuens ini diaktifkan
keadaan yang tidak memungkinkan kehidupan. Bagaimana maka faktor tersebut akan mengaktifkan faktor berikutnya,
demikian seterusnya, dalam suatu rangkaian reaksi berantai
yang dikenal sebagai jenjang pembekuan (clotting cascad.e),
sampai_ trombin mengatalisis perubahan final fibrinogen
menjadi fibrin. Beberapa dari tahap-tahap ini memerlukan
keberadaan Ca2. plasma dan plateletfactor 3 (pF3), suatu fos_
folipid yang dikeluarkan oleh sumbat trombosit. Karena itu,
co trombosit juga berperan dalam pembentukan bekuan.
e
z
E
6 JALUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
c
o
J
o Jenjang pembekuan dapat dipicu oleh ialur intinsih atau
o
c
I
jalur ehs*insih:
r
!
E
o
I Jalur intrinsik memicu pembekuan di dalam pembu,
t luh yang rusak serra pembekuan sampel darah di dalam
o
tabung reaksi. Semua unsur yang diperlukan untuk meng-
co
o hasilkan pembekuan melalui jalur intrinsik terdapat di darJ.
s
E Jalur ini, yang melibatkan tujuh langkah berbeda (diperlihat-
c
o kan dalam warna biru di Gambar 11-13), teraktifian jika
Po
:<
do faktorXII (faktor Hageman) diaktifkan oleh kontak dengan
oo
kolagen yang terpajan di pembuluh yang cedera arau per-
=< mukaan benda asing misalnya kaca tabung reaksi. Ingailah
:o
om bahwa kolagen yang terpajan juga memicu agregasi trombo_

Gambar 1 1-1 1
rKata VI tidaklagi digunakan. Apa yang dahulu dianggap
Eritrosit terperangkap di jala fibrin suatu bekuan. fabtor
sebagai faktor VI rernyata adalah bentuk aktif dari faktor V. ": '

436 Bab 1 1
sit. Karena itu, pembentukan sumbat trombosit dan reaksi AMPLIFIKASI SELAMA PROSES PEMBEKUAN
berantai yang menyebabkan pembentukan bekuan secara
Meskipun proses pembekuan yang melibatkan sedemikian
bersamaan diaktifkan jika terjadi kerusakan pembuluh darah.
banyak langkah tampaknya tidak efisien, namun keuntungan
Selain itu, mekanisme-mekanisme hemostatik komplementer
proses ini adalah terjadi amplifikasi selama langkah-langkah
ini saling memperkuat. Agregat trombosit mengeluarkan
tersebut. Satu molekul faktor yang telah diaktifkan mungkin
PF3, yang esensial bagi jenjang pembekuan yang selanjutnya
dapat mengakrifkan rarusan molekul faktor berikutnya da-
meningkatkan agregasi trombosit lebih lanjut (Gambar 1l-
lam jenjang, yang masing-masing dapat mengaktifkan lebih
12 dan ll-14).
banyak lagi faktor selanjutnya, demikian seterusnya. Dengan
I Jalur elstrinsik bersifat porong kompas dan hanya
cara ini, sejumlah besar faktor akhir yang berperan dalam
memerlukan empar langkah (diperlihatkan dalam warna abu-
pembekuan cepat teraktifkan akibat pengaktifan awal hanya
abu di Gambar 11-13). Jalur ini, yang memerlukan kontak
beberapa molekul di tahap permulaan jeryang.
dengan faktor-faktor jaringan yang eksternal terhadap darah,
Karena itu, bagaimana proses pembekuan ini, setelah
memicu pembekuan darah yang telah keluar dari jaringan.
dimulai, dibatasi hanya di rempar cedera pembuluh? Jika
Ketika mengalami trauma, jaringan mengeluarkan suatu
dibiarkan beredar maka faktor-faktor pembekuan yang telah
kompleks protein yang dikenal sebagai tromboplastin
aktif akan memicu pembekuan luas yang dapat menyumbat
jaringan. Tlomboplastin jaringan secara langsung mengaktif-
pembuluh di seluruh tubuh. Untungnya, setelah ikut serra
kan faktor X sehingga melewatkan semua tahap sebelumnya
dalam proses pembekuan lokal, faktor-faktor aktifyang ber-
di jalur intrinsik. Dari titik ini, kedua jalur identik.
jumlah besar tersebur cepar diinaktifkan oleh enzim-enzim
Mekanisme ekstrinsik dan intrinsik biasanya bekerja dan faktor lain yang terdapat di plasma atau jaringan.
bersamaan. Jika cedera jaringan menyebabkan ruprur pem-
buluh darah maka mekanisme intrinsik menghentikan darah
di pembuluh yang cedera, sedangkan mekanisme ekstrinsik I Plasmin fibrinolitik melarutkan
membekukan darah yang keluar dari jaringan sebelum pem- bekuan.
buluh tertambal. Biasanya bekuan darah terbentuk sempurna
dalam tiga sampai enam menit. Bekuan tidak dibentuk sebagai solusi permanen bagi cedera
pembuluh. Bekuan darah adalah alar sementara untuk meng-
RETRAKSI BEKUAN hentikan perdarahan sampai pembuluh dapat diperbaiki.

Setelah bekuan terbentuk, kontraksi trombosit yang rerpe-


rangkap di dalam bekuan akan menciutkan jala fibrin, me- PERBAIKAN PEMBULUH
narik tepi-tepi pembuluh yang rusak agar saling mendekat. Agregat trombosit mengeluarkan suatu bahan kimia yang
Selama retraksi bekuan, cairan terperas dari bekuan. Cairan membantu meningkatkan invasi fibroblas ("pembentukan se-
ini, yang pada hakikatnya adalah plasma tanpa fibrinogen rat") dari jaringan ikat sekitar ke daerah pembuluh yang luka.
dan prekursor pembekuan lainnya yang telah dibersihkan Fibroblas membentuk jaringan parut di rempat pembuluh
selama proses pembekuan, disebut serum. yang rusak.

( trl @ Trombin, yang merupakan komponen


i Platelet I -
Menseluarkan
| ;#;: I I Agresasi I jenjang pembekuan, memiliki banyak
trombosit peran dalam hemostasis:
I lersy J I I

ffi mengubah fibrinogen menjadi fibrin


-\
l* .I ffi
+
@ O mengaktifkan faktor yang
menstabilkan jala fibrin bekuan
ain dalam
Faktor lain dalam Meningkatkan Meningkatkan
jenjang pembekuan memberi umpan balik positif yang

[-1. _J
I @
mengaktifkan lebih banyak
protrombin menjadi trombin

@ meningkatkan agregasi trombosit


- @ Vetatui mekanisme umpan ballk positif,
agregat trombosit mengeluarkan pF3,
yang merangsang jenjang pembekuan
ffi
Mengaktifkan
sehingga terjadi pengaktifan trombin

++
Faktor Xlll I Fiurin I

Gambar -12

-lu"'".9
1 'l
Peran trombin dalam hemostasis.

Darah 437
I rattor I +
xtt
It + Faktor Xll aktif
(faktor Hageman)
[].,*ot )-
I

t_ I

I r"no,xr'l + f:;;;; a^*r Fanrul


^r
!""k,if [ I

- |
"u''
| {tar<tor tv)

F{,re + -E;;;
u'-i__J l_ J

[*[;J l"-*l f iariqqtrt"


rt"llry a"rin
i' -
liarinoan
I t_@4q-J
I

Gambar 11-'13
Jalur pembekuan darah. Jalur pembekuan intrinsik (warna biru) dimulai ketika faktor Xll (faktor Hageman) diaktifkan oleh
kontak dengan kolagen yang terpajan di permukaan pembuluh yang rusak atau oleh kontak dengan permukaan benda asing.
Jalur ini menimbulkan pembekuan di dalam pembuluh yang rusak dan pembekuan sampel darah di tabung reaksi. Jalur
pembekuan ekstrinsik yang lebih singkat (warna abu-abu) dimulai ketika faktor X, suatu faktor yang diakti-fkan separuh jalan
di
jalur intrinsik, diaktifkan oleh tromboplastin jaringan yang dikeluarkan oleh jaringan yang 1rsai. Jalur ekstrinsik menyebabkan
pembekuan darah yang telah keluar dari pembuluh darah ke jaringan sekitar sewaktu ced"rr. Dari faktor X dan seterusnya,
langkah-langkah di kedua jalur identik (warna abu-abu biru).

DISOLUSI BEKUAN darah, terutama yang berukuran kecil yang setiap hari meng-
Bersamaan dengan proses penyembuhan, bekuan darah, yang alami ruptur kecil, akhirnya akan tersumbat oleh bekuan.
tidak lagi diperlukan untuk mencegah perdarahan, secara Plasmin, seperti faktor pembekuan, adalah protein plasma
perlahan dihancurkan oleh suatu enzim fibrinolitik (pengurai yang diproduksi oieh hati dan terdapat dalam darah sebagai
fibrin) yang dinamai plasmin. Jika bekuan tidak dibersihkan suatu bentuk prekursor inaktif, plasminogen. Plasmin diaktif-
setelah melakukan fungsi hemostatiknya maka pembuluh kan dalam suatu jenjang reaksi cepat yang melibatkan banyak

438 Babr I t
faktor, antara lain faktor XII (faktor Hageman), yang juga me- diubah menjadi fibrin, dipicu oleh mekanisme yang belum
micu reaksi berantai yang menyebabkan terbentuknya bekuan diketahui. Namun, bekuan tidak pernah terbentuk karena
(Gambar 11-15). Ketika bekuan dengan cepat terbentuk, plas- fibrin dengan cepat disingkirkan oleh plasmin yang diaktif-
min aktif terperangkap di dalam bekuan dan kemudian melarut- kan oleh tissue plasminogen actiuator (tPA) dari jaringan,
kannya dengan secara perlahan menguraikar.r jala-fala fibrin. khususnya paru. Dalam keadaan normal, pembentukan fi-
Sel darah putih fagositik secara bertahap menyingkirkan brin derajat rendah ini diimbangi oleh aktivitas ffbrinolitik
produk-produk pelarutan bekuan. Anda dapat mengamati hi- derajat rendah pula sehingga bekuan tidak terbentuk sem-
langnya secara perlahan darah yang telah membeku yang keluar barangan. Hanya jika suatu pembuluh rusak barulah ter-
dari lapisan jaringan kulit setelah suatu cedera. Thnda hitam- bentuk faktor-faktor tambahan yang memicu 'ledakan' reaksi
dan-biru kulit memar tersebut terjadi karena adanya darah beku berjenjang yang menyebabkan peningkatan pembentukan
terdeoksigenasi di dalam kulit; darah ini akhirnya dibersihkan ftbrin sehingga terbentuk bekuan darah di tempat cedera.
oleh kerja plasmin, diikuti oleh sel-sel fagositik pembersih. CATAIAN KLINIS. tPA dan bahan kimia serupa yang
direkayasa secara genetis yang memicu penguraian bekuan sering
MENCEGAH PEMBENTUKAN BEKUAN YANG TIDAK digunakan untuk membatasi kerusakan oror janrung sewaktu
SESUAI serangan jantung. Pemberian obat penghancur bekuan darah
dalam jam-jam penama setelah suatu bekuan menyrrmbat
Selain membersihkan bekuan yang tidak lagi diperlukan,
pembuluh darah koronaria (jantung) sering dapat melarutkan
plasmin berfungsi untuk secara terus-menerus mencegah
bekuan sehingga aliran darah ke otot jantung yang didarahi oleh
pembentukan bekuan yang tidak sesuai. Di seluruh pem-
pembulul yang tersumbar dapar pulih sebelum otot tersebur
buluh darah, sejumlah kecil fibrinogen secara rerus-menerus
rusak akibat kekurangan O.. Dalam tahun-tahun terakhir, tpA
dan obat terkait juga telah berhasil digunakan untuk melarutkan
dengan cepat bekuan penyebab strohe di dalam pembuluh darah
otak, memperkecil kehilangan permanen jaringan otak setelah
snoke (Lihath.l54).

I Pembentukan bekuan yang tidak sesuai


menyebabkan tromboembol isme.
I

CATAIAN KLINIS. Meskipun terdapat berbagai mekanisme


)+
[*"**il]
I xtt
faktor I
protektif, bekuan kadang-kadang tetap terbentuk di pembuluh
yang tidak rusak. Pembentukan bekuan yang abnormal atau
(taxtor Hageman)
| |

l.
tl"rr**r;-_-] Cepat
Faktor Xll
Cepat
I fakto'" l
{faktor Hageman)
selanjutnya
I +:
I

(Jenjang
--l-: Jenjang (Jenjang
Pembekuan reaKsl) reaksi)
(clotting + +
cascade)

., Pengaktifan
plasmin
l.
fF"rt*,*;-l
I lututiorin
bekuan darah
I

I
L-
Pernbuluh yang
I
Lambat
iusak tertarnbal
)
Gambar 1 1-1 5
Gambar 1'l-14 Peran faktor Xll dalam pembentukan dan pelarutan bekuan.
Agregasi trombosit dan pembentukan bekuan terjadi Pengaktifan faktor Xll (faktor Hageman) secara bersamaan
bersamaan. Kolagen yang terpajan di tempat kerusakan memicu suatu jenjang reaksi cepat yang menyebabkan
pembuluh darah akan secara bersamaan memicu agregasi terbentuknya bekuan dan suatu jenjang reaksi cepat yang
trombosit dan jenjang pembekuan. Kedua mekanisme menyebabkan pengaktifan plasmin. Plasmin, yang terperang-
hemostatik ini secara positif saling memperkuat selagi kap di dalam bekuan, kemudian secara perlahan melarutkan
keduanya menambal pembuluh yang rusak. bekuan. Tindakan ini membersihkan bekuan ketika bekuan
tidak lagi diperlukan setelah pembuluh diperbaiki.

Darah 439
berlebihan di dalam pembuluh darah-yang dinamakan sebagai cak-bercak keunguan kecil yang menyebabkan munculnya
"hernostasis di tempat yang salah"-dapar mengurangi aliran
nama purpura trombositopenik (..ungu pada defisiensi
darah ke organ-organ vital. Sistem pembentukan dan peng- trombosit").
hancuran bekuan darah tubuh normalnya berfungsi secara Defisiensi vitamin K juga dapat menyebabkan kecen_
chech-and-baknce. Kedranya, dengan bekerja,..p"d.r, derungan perdarahan. Vitamin K, yang umum dikenal se-
-.-
mungkinkan terbentuknya bekuan darah "baik" dengan cepat bagai vitamin pembekuan darah, esensial untuk pemben_
sehingga kehilangan darah dari pembuluh darah yang rur"k tukan bekuan normal. Para peneliti baru-baru ini berhasil
minimal, sementara mencegah pembentukan bekuan darah mengungkapkan peran vitamin K dalam proses pembekuan.
"jahaC' yang menghambat aliran darah di pembuluh yang Dalam suatu rangkaian kompleks reaksi biokimia, vitamin K
utuh. Bekuan intravaskular abnormal yang melekat ke dinding berikatan dengan Or, membebaskan energi yang akhirnya
pembuluh dinamai trombus, dan bekuan yang mengalir bebas digunakan untuk mengaktifkan proses-prois'd"lam jenjang
disebut embolus. Tiombus yang membesar akan mempersem- pembekuan.
pit dan akhirnya meny'umbat total pembuluh halus tempar
trombus itu terbentuk. Dengan memasuki d"n m.rryumt"t
total sebuah pembuluh halus, embolus yang mengalir dalam
darah dapat secara mendadak menghentikan aliran Jarah (lihat
PERSPEKTIF BAB tNl: FOKUS PADA
Gambar 9-30,h.362).
Beberapa faktor, yang bekerja secara independen arau HOMEOSTASIS
bersamaan, dapat menyebabkan tromboembolisme: (1) per-
Darah berperan dalam homeostasis melalui berbagai cara.
mukaan dalam pembuluh darah yang menjadi lebih kasar
Pertama, komposisi cairan inrersrisium, lingkungan internal
akibat aterosklerosis dapat menyebabkan pembentukan trom-
sejati yang mengelilingi dan secara langsung bertukar bahan
bus (lihat h. 360). (2) Ketidakseimbangan sistem pembekuan-
dengan sel, bergantung pada komposisi pl"r.rr" darah. Ka_
anti pembekuan dapat memicu pembentukan bekuan. (3)
rena terjadi pertukaran menyeluruh antara komparremen
Darah yang mengalir lambat lebih rentan membentuk beku-
interstisium dan vaskular maka cairan interstisium memiliki
an, mungkin karena sejumlah kecil fibrin menumpuk di
komposisi serupa dengan plasma kecuali protein-protein
darah yang stagnan, misalnya, di dalam darah yang terkum-
plasma, yang tidak dapat keluar melalui dinding Lapiler.
pul di vena varikosa tungkai (lihat h. 402). (4) pembekuan
Karena itu, darah berfungsi sebagai kendaraan untuk ti"ns,
darah yang luas kadang-kadang terpicu oleh pelepasan trom-
por berbagai bahan yang cepar, berjarakjauh, dan massal ke
boplastin jaringan ke dalam darah dari jaringarrusak yang
luas. Pembekuan luas serupa juga dapat terjadi p"d" .yoi
dan dari sel, dan cairan inrerstisium berfungsi sebagai
perantara.
septikemik, di mana bakteri atau toksin memicu jenjang
Homeostasis bergantung pada darah yang membawa
pembekuan. .
berbagai bahan misalnya O, dan nutrien k! ,.1 ,...p"t ,.1
mengonsumsi bahan-bahan tersebut dan mengangkur bahan_
I Hemofilia
adalah penyakit utama yang bahan seperti sisa metabolisme menjauhi rel .ec.pat sel mem-
menyebabkan perdarahan berlebihan. produlai bahan-bahan tersebut. Homeostasis pg" b..g"r_
rung pada darah yang mengangkut hormon sebagai peranrara
CATAIAN KLINIS. Berbeda dari pembentukan bekuan darj t1mqa1 produksinya ke tempat kerjanya yang t.rlet"k
yang tidak sesuai di pembuluh yang utuh, penyakit hemo- jauh. Setelah masuk ke darah, suaru bahan dapat diJngkut
ke
statik kebalikannya adalah kegagalan pembentukan beku- seluruh tubuh dalam hitungan detik, sementara difuri b"han
an darah di pembuluh yang cedera sehingga terjadi per- melintasi jarak yang jauh pada suatu organisme multisel besar
darahan yang mengancam nyawa bahkan oleh trauma yang seperti manusia akan memerlukan waktu bulanan hingga
relatif ringan. Kausa tersering perdarahan berlebihan in] tahunan-suatu situasi yang tidak memungkinkan kehidup-a"n.
adalah hemofflia, yang disebabkan oleh defisiensi salah difusi dapat secara efektif melaksanakan p..tuk".".,
satu faktor dalam jenjang pembekuan. Meskipun defisien-
IT"1,
bahan lokal antara darah dan sel sekitar melalui cairan inter_
si setiap faktor pembekuan dapat menghambat proses stisium.
pembekuan namun 800/o dari semua pengidap hemofilia Darah memiliki kemampuan ffanspor khusus yang me_
mengalami kelainan genetik yang mengganggu pemben- nyebabkannya mampu membawa angkutannya secara efisien
tukan faktor VIII. ke seluruh tubuh. Sebagai contoh, Or kurang larut dalam air,
_ .Orang dengan defisiensi trombosit, berbeda dari per_ tetapi darah dilengkapi oleh spesialis pengangkut Or, eritrosit
darahan luas yang menyertai defek pada mekanisme pem- (sel_ darah merah), yang dijejali oleh hemoglob-i.,,
su"tu
bekuan, terus-menerus mengalami rarusan perdarahan ke- molekul yang mengangkut Or. Demikian juga,
cil di .kompleks
seluruh jaringan tubuh karena bocornya darah hormon-hormon yang tak larut air namln penting un;k
melalui lubang-lubang kecil di pembuluh darah halus homeostasis diangkut di dalam plasma daralL oleh
sebelum koagulasi berlangsung. Dalam keadaan normal f,rot.i.r_
protein pengangkut.
trombosit adalah penambal pertama ruptur-ruptur halus Komponen-komponen spesifik darah melakukan ber_
yang rerus-menerus terjadi. Di kulit pengidap defisiensi bagai aktivitas homeostatik berikut yang tidak berkaitan
trombosit, perdarahan kapiler difus tampak sebagai ber- dengan fungsi transpor darah:

440 Bab 11
I Darah membantu memperrahankan pH tubuh yang I Melalui fungsi hemostatiknya, trombosit dan faktor-
sesuai di lingkungan internal dengan menyangga perubahan faktor pembekuan meminimalkan kehilangan darah setelah
dalam jumlah asam-basa tubuh. cedera pembuluh.
I Darah membantu mempertahankan suhu tubuh dengan I Leukosit (sel darah putih), produk-produk sekretorik-
menyerap panas yang diproduksi oleh jaringan penghasil nya, dan jenis protein plasma rertentu, misalnya antibodi,
panas misalnya otot rangka yang berkontraksi dan mendistri- membentuk sistem pertahanan imun. Sistem ini memper-
busikannya ke seluruh tubuh. Kelebihan panas dibawa oleh tahankan tubuh dari gen penyebab penyakit, menghancur-
darah ke permukaan tubuh untuk dikeluarkan ke lingkungan kan sel kanker, dan melicinkan jalan untuk penyembuhan
eksternal. luka dan perbaikan jaringan dengan membersihkan debris
I Elektrolit dalam plasma penring untuk eksitabilitas dari sel yang mati atau cedera. Efek-efek ini secara tidak
membran, yang berperan besar dalam fungsi saraf dan oror. langsung berkonrribusi terhadap homeostasis dengan mem-
I Elektrolit dalam plasma penting untuk distribusi osmo- bantu organ yang secara langsung mempertahankan homeos-
tik cairan antara kompartemen ekstrasel dan intrasel. Protein tasis tetap sehat. Kita tidak dapat bertahan hidup melewati
plasma berperan penting dalam distribusi cairan ekstrasel masa bayi jika tidak memiliki mekanisme pertahanan tubuh.
antara plasma dan cairan intrasel.

RINGKASAN BAB
Pendahuluan (h. 421 -422) I Eritrosit,karena tidak dapat mengganti komponen-
I Darah terdiri dari tiga jenis elemen selular-eritrosit (sel komponennya, memiliki usia pendek sekitar 120 hari.
darah merah), leukosit (sel darah pudh), dan trombosit I Sel punca multipoten tak berdiferensiasi di sumsum tu-
(keping darah)-yang membentuk suspensi di dalam
lang menghasilkan semua elemen selular darah. (Lihattah
cairan plasma. (Lihat Tabel 11-1).
Gambar 11-8). Produksi eritrosit (eritropoiesis) oleh sum-
I Volume darah yang 5 sampai 5,5 liter pada orang dewasa sum tulang dalam keadaan normal menyamai laju pengu-
terdiri dari 42o/o sampai 45o/o eritrosit, kurang dari lo/o rangan eritrosit sehingga jumlah eritrosit konstan. Eritro-
leukosit, dan trombosit 55o/o sampai 58% plasma. Persen-
poiesis dirangsang oleh eritropoietin, suatu hormon yang
tase volume darah yang ditempati oleh eritrosit disebut
dikeluarkan oleh ginjal sebagai respons terhadap penu-
hematokrit. (Lihatlah Gambar t 1,1). runan penyaluran Or. (Lihatlah Gambar l1-4).
Plasma (h.422-423) Leukosit (h.428-433)
I Plasma adalah suatu cairan kompleks yang terdiri dari I Leukosit adalah sel perrahanan tubuh. Sel-sel ini menye-
90o/o air yang berfungsi sebagai medium rranspor unruk rang benda asing (yang tersering adalah bakteri dan virus),
bahan-bahan yang dibawa oleh darah. menghancurkan sel kanker yang timbul di tubuh, dan
I Konstituen inorganik plasma yang paling banyak adalah membersihkan debris sel. Leukosit serta protein plasma
Na. dan Cl. Konstituen organik yang paling banyak tertentu membentuk sistem imun.
adalah protein plasma.
I Semua konstituen plasma dapat berdifusi bebas melintasi
I Masing-masing dari kelima jenis leukosit memiliki tugas
berbeda: (1) Neutrofil, spesialis fagositik, penting untuk
dinding kapiler kecuali protein plasma, yang tetap berada
menelan bakteri dan debris. (2) Eosinofil mengkhususkan
di dalam plasma, rempar mereka melakukan berbagai
fungsi penting. Protein plasma mencakup albumin, glo-
diri untuk menyerang cacing parasit dan berperan dalam
respons alergik. (3) Basofil mengeluarkan dua bahan kimia:
bulin, dan fibrinogen. (Lihatlah Tabel 1 1-1).
histamin, yang juga penting dalam respons alergik; dan
Eritrosit (h.423-428) heparin, yang membantu membersihkan partikel lemak
I Eritrosit adalah sel khusus dengan fungsi primer untuk dari darah. (4) Monosit, setelah keluar dari darah, berdiam
transpor O, dalam darah. Bentuknyayang bikonkaf me- di jaringan dan membesar menjadi fagosit jaringan besar
nyebabkan luas permukaan untuk difusi O, ke dalam sel yang dikenal sebagai maftrofag. (5) Limfosit membentuk
menjadi maksimal untuk volume ini. (Lihatkh Gambar sistem imun terhadap bakteri, virus, dan sasaran lain yang
1l-2). Eritrosit tidak mengandung nukleus, organel, atau limfosit tersebut telah terprogram secara khusus. Alat per-
ribosom tetapi dipenuhi oleh hemoglobin, suatu molekul tahanan sei-sel ini mencakup pembentukan antibodi yang
yang mengandung besi yang dapat secara longgar dan menandai korban untuk destruksi oleh fagositosis atau
reversibel mengikat Or. Karena O, kurang larut dalam cara lain (untuk limfosit B) dan pengeluaran bahan-bahan
darah maka hemoglobin tidak tergantikan untuk ffanspor kimia yang membentuk lubang pada korban (untuk lim-
O,. (Lihatlah Gambar I I-3). fositT). (Lihatkh Gambar 11-7 danTabel tt-I).
I Hemoglobin juga ikut berperan dalam transpor CO, dan I Leukosit terdapat dalam darah hanya sewaktu transit dari
pendaparan darah dengan mengikat secara revesibel CO, tempat produksinya dan tempat penyimpanannya di
dan H-. sumsum tulang (dan juga di jaringan limfoid bagi lim-

Darah 441
fosit) ke tempat kerjanya di jaringan. (Lihattah Gambar Pembentukan bekuan memperkuat sumbat trombosit
1 l-8). Pada seriap saar, sebagian besar leukosit berada di dan mengubah darah di sekitar pembuluh yang cedera
jaringan dalam tugas patroii atau bertempur. menjadi gel yang mampar.
I Semua leukosit memiiiki rentang usia terbatas dan harus
Sebagian besar faktor yang dibutuhkan untuk pemben-
diganti melalui proses diferensiasi dan proliferasi sel pre-
tukan bekuan selalu berada dalam plasma dalam bentuk
kursor secara terus-menerus. Jumlah total dan persentase
prekursor inaktif. Ketika suatu pembuluh cedera, kolagen
masing-masing tipe leukosit yang diproduksi bervariasi
yang terpajan memicu jenjang reaksi yang melibatkan
bergantung pada kebutuhan pertahanan tubuh saat iru.
pengaktifan berurutan faktor-faktor pembekuan ini, yang
Thombosit dan Hemostas is (h. 433-441) akhirnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin melalui
I Tiombosit adalah fragmen darah yang berasal dari mega- jalur pembekuan intrinsik. (Lihattah Gambar ll-12, II-
kariosit besar di sumsum tulang. (Lihatkh Gambar I I-7, 13, dan 11-14).
11-8, dan tI-9). Fibrin, suatu molekul tak larut berbentuk benang, dile_
I Tiombosit berperan dalam hemostasis, penghentian per- takkan sebagai jaia bekuan; jala tersebut pada giliiannya
darahan dari pembuluh yang cedera. Tiga tahap utama menjaring elemen-elemen seluiar darah untuk menunras-
dalam hemostasis adalah (l) spasme vaskular, (2) pemben- kan pembentukan bekuan. (Lihatkh Gambar l l-I t).
tukan sumbat trombosit, dan (3) pembentukan bekuan. Darah yang telah keluar ke jaringan membeku setelah
I Spasme vaskular mengurangi aliran darah melalui pem- terpajan ke tromboplastin jaringan, yang memicu pengaktif_
buluh yang cedera. an jalur pembekuan ekstrinsik. (Lihatkh Gambar I l_tS).
I Agregasi trombosit di tempat pembuluh cedera dengan cepat
menlumbat defek. Tiombosit mulai membentuk agregat Jika tidak lagi diperlukan, bekuan dilarutkan oleh plas_
min, suatu faktor fibrinolitik yang juga diaktifkan oleh
seteiah berkontak dengan kolagen yang rerpajan di pembuJuh
kolagen yang terpajan . (Liharkh Gamblar I l-Ig
yang rusak. (Lihatlah Gambar l l-10 dan l I- j4.

SOAL LATIHAN
Pertanyaan Obyektif (Jawaban di h. A-52) c. pengaktifan jenjang pembekuan
1. Jenis leukosit apa yang rerurama diproduksi di jaringan d. pengaktifan plasminogen
limfoid? 10. Cocokkan yang berikut Qawaban dapat digunahan lebih
2. Eritrosit, leukosit, dan trombosit semuanya berasal dari dari sehali):
sel punca tak berdiferensiasi yang sama. (Benar atau 1. menghambat agregasi a. prostasiklin
sakh) trombo.sir b. plasmin
3. Darah dapat menyerap panas metabolik dengan hanya 2. enzim fibrinolitik c. ADP
sedikit mengalami perubahan dalam suhu. (Benar atau 3. faktor pertama yang d. fibrin
salah?) diaktiftan dalam jalur e. trombin
4. Hemoglobin hanya dapat mengangkut O.. (Benar atau pembekuan intrinsik f. faktor X
sa lah?) 4. mengaktifkan fi brinogen g. faktorXJl
5. Sel darah putih menghabiskan sebagian besar waktunya 5. membentuk jala bekuan h. faktor XIII
di dalam darah. (Benar atau salah?) 6. menstabilkan bekuan
6. Eritrosit tidak mampu menggunakan 02 yang dibawa- 7. mengaktifkan tromboplastin
nya untuk membentuk ATP-nya sendiri. (Benar atau jaringan
salah?) 8. mengaktifkan protrombin
7. Sebagian besar faktor pembekuan dibentuk oleh ... 9. menyebabkan trombosit
8. Mana yang buhan merupakan fungsi protein plasma? menggumpal secara umpan
a. mempermudah retensi cairan di pembuluh darah balik positif
b. berperan penring dalam pembekuan darah I1. Cocokkan kelainan darah berikut dengan penyebabnya:
c. mengangkut bahan-bahan tak larut air di dalam
1. defisiensi faktor intrinsik a. anemia
darah
d. mengangkut O, dalam darah
2. kekurangan jumlah besi hemoiitik
untuk membentuk b. anemia
e. berfungsi sebagai antibodi
hemoglobin yang memadai aplastik
f, berperan dalam menyangga pH darah
9. Mana dari yang berikut yang tidak secara langsung
3. penyakit mirip tumor di c. anemia gizi
sumsum tulang d. anemia
dipicu oleh terpajannya kolagen di pembuluh yang
cedera?
4. kerusakan sumsum tulang hemoragik
a. spasme vaskular awal
5. berkaitan dengan tinggal di e. anemia
tempat tinggi pernlsrosa
b. agregasi r rombosit

442 Bab 1 1
6. pecahnya eritrosit dalam f. anemia ginjal a. Karena 1 mol hemoglobin memiliki berat 65.000
darah secara berlebihan g. polisitemia gram, berapa konsentrasi hemoglobin dalam milimol
(mM)?
7. kurangnya sekresi primer
eritropoietin h. polisitemia b. Setiap molekul hemoglobin dapat mengikat empat
8. kehilangan darah secara sekunder molekul Or. Berapa konsentrasi Oryang terikat ke
abnormal hemoglobin pada saturasi maksimal (dalam mM)?
c. Karena 1 mol suatu gas ideal menempati 22,4 liter,
berapa kapasitas angkut maksimal darah normal
untuk O, (biasanya dinyatakan dalam ml Ojlliter
darah)?
2. Anggaplah bahwa sampel darah dalam Gambar l1-5b,
Pertanyaan Esai
1. h. 428, berasal dari pasien dengan anemia hemoragik.
Berapa volume darah rata-rara pada wanita dan pria?
Karena volume darah normal adalah 5 liter, konsentrasi
2. Berapa persentase normal darah yang ditempati oleh eri-
sel darah merah normal 5 milyar/ml, dan laju produksi
trosit dan plasma? Apa yang dimaksud dengan hemato-
SDM 3 juta sel/detik, maka berapa lama waktu yang
krit? Apa yang dimaksud dengan bffi coat?
diperlukan tubuh untuk mengembalikan hematokrit ke
3. Apa komposisi plasma?
normal?
4. Sebutkan tiga kelompok utama protein plasma, dan
jelaskan fungsi masing-masing!
). Perhatikan bahwa dalam sampel darah di Gambar l1-5c
dari seorang pasien dengan polisitemia, hematokrit
5. struktur dan fungsi eritrosit!
Jelaskan
meningkat menjadi 70ol0. Peningkatan hematokrit akan
5. Mengapa eritrosit hanya dapat bertahan selama 120
meningkatkan viskositas darah, yang pada gilirannya
hari?
meningkatkan resistensi perifer total dan meningkatkan
7. Jelaskan proses dan kontrol eritropoiesis!
beban kerja jantung. Efek hematokrit (h) pada viskositas
8. Bandingkan struktur, fungsi, dan rentang usia kelima
relatif darah (v, viskositas relatif terhadap viskositas air)
tipe leukositl
disajikan dalam persamaan berikut:
9. Bahas pembentukan trombosit!
10. Jelaskan tiga tahap hemostasis, termasuk perbandingan u=l,5xexp(2h)
jalur intrinsik dan ekstrinsik jeryangpembekuanl
Perhatikan bahwa dalam persamaan ini, / adalah hema-
1 1. Bandingkan plasma dan seruml
tokrit sebagai fraksi, bukan persenrase. Karena hemato-
72. Apayangsecara normal mencegah pembentukan bekuan
krit normal adalah 0,40, berapa persen peningkatan vis-
yang tidak sesuai di pembuluh darah?
kositas yang akan terjadi akibat polisitemia di Gambar
Latihan Kuantitatif (Solusi di h. A-52) I 1-5c? Berapa persen perubahan resistensi perifer total
1. Konsentrasi normal hemoglobin dalam darah (berdasar- yang akan terjadi?
kan pengukuran secara klinis) adalah 15 9/100 ml
darah.

UNTUK DIRENUNGKAN
(Penjelasan dih. A-52) 3. Kelelawar vampir, Iintah, dan kutu, yang berada di
1. Seseorangmemiliki hematoftrit 52. Dapatkah anda me- daftar terbawah hewan populer, suatu hari mungkin se-
nyimpulkan dari temuan ini bahwa orang tersebut cara tidak langsung menyelamatkan nyawa anda. Para
mengidap polisitemia? Jelaskanl ilmuwan saar ini sedang meneliti "liur" dari berbagai
2. Terdapat berbagai bentuk hemoglobin. Hemoglobin A makhluk penghisap darah ini da.lam mencari bahan ki-
adalah hemoglobin dewasa normal. Bentuk abnormal mia baru yang dapat membatasi kerusakan otot jantung
hemoglobin S menyebabkan SDM berubah menjadi sel pada penderita serangan jantung. Apa sifat bahan kimia
berbentuk sabit yang rapuh. SDM janin mengandung yang sedang dicari-cari ini menurut anda?
hemoglobin F, yang produksinya dihentikan segera sete- 4. Dengan metode penapisan yang saat ini digunakan oleh
lah lahir. Kini para peneliti sedang mencoba merangsang bank-bank darah, sekitar satu dari 225.000 unit darah
kembali gen-gen yang menentukan sintesis hemoglobin yang digunakan untuk transfusi mungkin mengandung
F agar kembali bekerja sebagai cara untuk mengobati HI{ virus penyebab AIDS (lihat h.47I). Darah tercemar
anemia sel sabit. Jelaskah bagaimana pengaktifan gen- HIV yang lolos dari prosedur penapisan terurama ber-
gen janin ini dapat menjadi pengobatan yang berman- asal dari donor yang baru terinfeksi. Uji penyaring yang
faatl (Memang, terapi obat efektif perrama yang baru- kini digunakan hanya mendeteksi antibodi terhadap
baru ini diijinkan untuk mengobati anemia sel sabit, HI! yang belum muncul dalam darah selama hampir
hidroksiurea, bekerja pada sumsum tulang untuk men- satu bulan setelah infeksi HIV. Karena itu, terdapat
dorong produksi hemoglobin janin). intervai sekirar satu bulan saat darah donor mungkin

Darah 443
infeksius tetapi masih lolos dari pemeriksaan penyaring. penyakit ini tidak memiliki enzim-enzim rertentu yang
Diperkirakan ada 10 orang terinfeksi HIV per tahun merupakan bagian dari jalur metabolik untuk mengha-
dengan cara ini. silkan hem, yaitu gugus hemoglobin yang mengandung
Tersedia pemeriksaan-pemeriksaan untuk mende- besi. Akumulasi porfirin, yaitu zat antara di jalur
teksi HIV lebih dini daripada metode berbasis antibodi tersebut, menyebabkan beragam gejala, terutama setelah
yang digunakan oleh bank darah, misalnya dengan men- terpajan ke sinar marahari. Di kulit terbentuk lesi dan
deteksi adanya protein spesifik di permukaan HIV jaringan parur. Di wajah dan rangan tumbuh rambut
Namun, pemeriksaan ini mahal dan saat ini hanya di- tebal. Karena gusi tertarik dari gigi maka gigi taring
gunakan untuk penelitian. Jika bank darah menerapkan yang memanjang tampak seperti taring hewan. Gejala
tes-tes yang lebih sensitif ini maka mereka dapat men- bertambah parah jika pasien terpajan ke berbagai bahan,
deteksi sekitar separuh dari darah rercemar HIV yang termasuk bawang putih dan alkohol. Orang yang men-
saat ini diberikan kepada pasien. Perkiraan biaya untuk derita penyakit ini menghindari sinar matahari dan
menerapkan tes-res yang lebih mahal ini adalah sekitar bahan-bahan pemicu dan mendapar sundkan hem dari
70 juta $ sampai 200 juta $. Menurut anda, perlukah sel darah merah normal.
sistem kesehatan menanggung biaya tambahan ini un- Jika anda mengenal kisah-kisah vampir, yang ber-
tuk mencegah empar atau lima kasus infeksi HIV terkait asal dari Abad Pertengahan atau lebih awal, perkirakan-
transfusi per tahun? Iah bagaimana kisah-kisah tersebut berkembang di an-
5. Porfria adalah suatu penyakit genetik yang muncul tara masyarakat yang percaya takhayul dan belum
sekitar saru dari 25.000 orang. Orang yang terkena memiliki pengetahuan medis tentang porfiria.

KASUS KLINIS
(Penjelasan di h. A-52)
Linda P baru saja didiagnosis mengidap pneumonia. Hitung biak sampel duh dari saluran napasnya. Berdasarkan hitung
sel darah pudhnya 72001mm3, dengan 57o/o sel darah putih SDB apakah Linda harus segera diberi antibiotik jauh se-
adalah neutroffl. Diperlukan waktu beberapa hari untuk belum mikroba penyebab yang sebenarnya diketahui? Apakah
mengetahui jawaban pasd kuman penyebab dengan mem- antibiotik dapat mengatasi infeksinya?

SUMBER BACAAN PHYSIOEDGE


Situs PhysioEdge kenalkan aspek-aspek klinis fisiologi manusia. Untuk bab ini
Situs untuk buku ini berisi banyak alat bantu belajar siswa pelajarilah Case History 17: Pneumococcal Bacteremia.
yang bermanfaat, serra banyak gagasan untuk bacaan dan
Untuk Bacaan Pilihan, lihatlah InfoTrac(R) College Edition/
penelitian lebih lanjut. Masuklah ke:
Research di situs PhysioEdge atau langsung ke InfoTiac
http://biology.brookscole.com/sherwoodhp6
College Edition, perpustakaan iset online anda di:
Plllh Chapter I t dari menu drop-down, atau klik salah sam
http://inforac.thomsonlearning.com
dari banyak resource, termasuk Case Histories, yang memper-

444 Bab 11
Sistem lmun
Sistem lntegumen (Kulit)

Homeostasis
Sistem imun mempertahankan tubuh dari
agen asing dan sel kanker serta untuk
$istem tuhuh memudahkan perbaikan jar:ingan. Sistem
rne*xxpertetr'!ankan integumen (kulit) mencegah masuknya agen
f:*rnecstasis 'j eksternal dan hilangnya cairan internal
rj dengan berfungsi $ebagai sawar protektif
j antara lingkungan eksiernal dan bagian
; tubuh lainnya.
r1i,t!$ryJ:filr]']r*:ss9:ti.e1}:f,Y$f.i,!i,t*!i' tg!$49ry.f:arrisr:?:13i11i1,,

,:--:,r:+trr+ _ .

rr'-;ll#}:"
'"rt i..,
Sel imun
+;. . .:;:,+n5 dalam darah
8"'!cryx**stasis:;
4i:.-
[i n -1
e:'.rli:.
']9i lS
'+
,"ffi:
r.zs&qg *s*x:*ial $*ag!
.'i::,' i{ !s =?FWi k*l;*ngs*xxgan
:', ", '
r!ti!&
$ridup sel
ffiEtFr
-#iif-.l:F *
i4w#}F!

i::1*:1ts

Sel
'=:: Sel harus dilindungi dari agen
penyebab penyakit agar
fta'.:.4:
berfungsi secara optimal.

?':il-
biir:-
l: jlt
F................=:,1 :

Manusia terus-menerus berkontak dengan agen eksternal sebagai lini pertama pertahanan untuk mencegah masuknya
yang dapat membahayakan jika masuk ke dalam tubuh. Yang mikroorganisme asing. 5istem imun juga melindungi tubuh
paling serius adalah mikroorganisme penyebab penyakit. jika dari kanker dan untuk mempermudah perbaikan jaringan
bakteri atau virus akhirnya masuk ke dalam tubuh, maka yang rusak.
tubuh dilengkapi oleh sistem pertahanan internal yang Sistem imun secara tidak langsung berperan dalam
kompleks dan multifaset*sistem imun-yang memberi homeostasis dengan membantu mempertahankan kesehatan
perlindungan terus-menerus terhadap invasi oleh agen asing. organ-organ yang secara langsung berperan dalam
Selain itu, permukaan tubuh yang terpajan ke lingkungan homeostasis.
eksternal, misalnya sistem integumen (kulit), berfungsi

446

Anda mungkin juga menyukai