Disusun oleh :
Angelina M. A. K. Makin
11.2015.260
Pembimbing:
dr. Elly Tania, Sp. KJ
0
I IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Ny. IS
Tempat & tanggal lahir : Bandung, 14 Desember 1961
Usia : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMEA
Pekerjaan : Guru Ngaji
Status Perkawinan : Sudah menikah
Alamat : Jl.Husein Sastranegara Simpang 3 Banda
Tangerang
II RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis pada tanggal 16 Mei 2017 Pukul 13.00 WIB di Ruang Aula Panti
Bina Laras Harapan Sentosa 3.
A. KELUHAN UTAMA
Warga Bina Sosial (WBS) mengatakan dibawa oleh Satpol PP karena tidak punya
rumah.
1
gangguan pada tidurnya, WBS mengatakan sering mimpi buruk yang menyebabkan
WBS menjadi gelisah sehingga membuatnya susah untuk tidur.
Semenjak suami pasien meninggal, sudah sekitar 35 tahun yang lalu WBS
mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan di telinganya yang menyuruhnya untuk
menikah lagi. Bisikan itu di dengar WBS pada saat dia sedang tidak melakukan
aktifitas. WBS percaya itu adalah suara suaminya yang tidak bisa ia lihat dan sering
ada seseorang yang selalu berada di dekatnya namun ia menganggap itu adalah
suaminya sehingga ia tidak takut. Lalu semenjak WBS di Panti Cengkareng, WBS
juga mengatakan pernah melihat adanya arwah-arwah gentayangan keluar dari tubuh
teman-temannya WBS juga mengaku bisa melihat jin.
Menurut WBS ia cukup dekat dengan keluarga Presiden Soeharto. WBS
mengaku sering didatangi oleh roh Ibu Tien Soeharto dan Pak Soeharto sendiri, WBS
diberikan uang dan martabak.
Saat ini WBS sangat ingin pulang ke rumah anaknya karena ia ingin menjaga
cucunya dan sudah rindu pada anaknya. WBS merasa senang berada di panti karena ia
dapat berkumpul bersama teman-temannya dan perawatan di panti cukup membuat ia
betah. WBS tidak mengalami gangguan makan, nafsu makan WBS baik.
2
Masa kecil WBS tinggal bersama ayah dan ibu kandungnya. Hubungan WBS
dengan orang tuanya baik. WBS berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan
keluarga. WBS sering bermain dengan teman sebayanya. WBS mengatakan
tumbuh kembang sejak kecil baik.
b. Masa remaja
WBS bergaul dengan teman-teman sebayanya dengan baik. Pada masa remaja
WBS mengatakan akrab dengan teman-teman di sekolah dan lingkungannya.
3. Riwayat pendidikan
Selama pendidikan dari SD sampai SMEA, WBS tidak memiliki masalah dalam
mengikuti pendidikan. WBS menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMEA.
WBS juga mengikuti kursuh bahasa inggris dan India. Selain itu, pasien juga
belajar menjadi guru agama.
4. Riwayat pekerjaan
WBS bekerja sebagai guru mengaji di Masjid Istiqlal
5. Kehidupan beragama
WBS beragama Islam dan teratur dalam menjalankan sholat 5 waktu.
D. RIWAYAT KELUARGA
WBS merupakan anak pertama dari 12 bersaudara. Menurut WBS, Ibunya masih
hidup berusia 100 tahun dan sehat, namun tampak lebih muda dari WBS. Ayah WBS
sudah meninggal karena terjatuh dari Pohon Kelapa.
3
Keterangan:
: Laki-laki : Meninggal
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan Umum
WBS seorang wanita berusia 56 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usia,
mengenakan baju berwarna merah muda lengan panjang dan celana hitam
panjang, kulit sawo matang, tampak bersih dan memakai jilbab. WBS tidak
menggunakan alas kaki. Sikap WBS santai dan menjawab pertanyaan dengan
baik.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
4
4. Sikap terhadap Pemeriksa
WBS bersikap kooperatif dalam menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Volume suara sedang, intonasi baik, bahasa dapat
dipahami dan lancar.
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik, Halusinasi visual
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
5
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang : Baik (WBS dapat menceritakan kehidupan masa
lalunya, misalnya ketika WBS ditanyakan tentang
masa kecil dan riwayat keluarganya)
Jangka pendek : Baik (WBS dapat menceritakan aktifitas yang
dilakukannya dari awal bangun tidur hingga saat
wawancara dilakukan.)
Segera : Baik (WBS dapat mengulang urutan angka acak yang
pemeriksa sebutkan, dan dapat mengulangnya dengan
urutan terbalik)
b. Gangguan : Tidak ada
c. Pikiran abstraktif : Baik (WBS dapat membedakan buah apel dan pir)
7. Visuospasial : Baik (WBS dapat menggamab objek dengan baik)
8. Bakat kreatif : Baik
9. Kemampuan menolong diri sendiri: Baik (WBS bisa makan, mandi, mencuci
baju dan berpakaian sendiri)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : WBS bisa bicara secara spontan
Kontinuitas : Baik
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Ada (Waham Kebesaran dan Waham Bizar)
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
H. TILIKAN : Derajat 1
6
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan Darah : Tidak dilakukan
4. Nadi : Tidak dilakukan
5. Frekuensi pernapasan : Tidak dilakukan
6. Bentuk tubuh : Normal
7. Sistem kardiovaskular : Tidak dilakukan
8. Sistem respiratorius : Tidak dilakukan
9. Sistem gastro-intestinal : Tidak dilakukan
10. Sistem musculo-skeletal : Tidak dilakukan
11. Sistem urogenital : Tidak dilakukan
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : tidak dilakukan
2. Tanda rangsang meningeal : tidak dilakukan
Refleks fisiologis : tidak dilakukan
Refleks patologis : tidak dilakukan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
7
sirkumstansial dan adanya asosiasi longgar namun masih koheren. Saat ini, WBS
tidak merasa dirinya sakit sehingga tilikannya adalah derajat 1.
8
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F 20.0.0 Skizofrenia Paranoid Berkelanjutan
DD/ : F 20.1 Skizofrenia Hebefrenik
Aksis II : Z 03.2 (Tidak ada diagnosis aksis II)
Aksis III : Tidak ditemukan diagnosis
Aksis IV : Terdapat masalah dengan keluarga WBS, masalah ekonomi
Aksis V : GAF Sebelum masuk RS (31-40), setelah masuk RS (60-51)
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
XI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
Risperidone 2x2mg/hari (antipsikotik)
2. Psikoterapi
Melatih dan motivasi WBS untuk melakukan aktivitas atau mengurus diri sendiri
dan mengarahkan WBS ke kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. Konseling keluarga
a. Memberikan pengertian kepada keluarga agar mengerti keadaan WBS dan
selalu memberikan dukungan pada WBS untuk sembuh.
b. Memberikan pengertian kepada keluarga WBS agar dapat memahami keadaan
WBS sekarang ini dan selalu memberikan dukungan kepada WBS.