Vol1!2!2015 Visualisasi Sistem Ac Mobil Dengan Pompa Compressor Model Rotary Sudiro
Vol1!2!2015 Visualisasi Sistem Ac Mobil Dengan Pompa Compressor Model Rotary Sudiro
Abstrak
Standar atau parameter pendidikan yang berkualitas adalah ukuran atau barometer yang
digunakan untuk menilai atau mengukur pendidikan dalam rangka mewujudkan suatu pendidikan
yang berkualitas. Kalau kita mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP.) No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan diatas, ada delapan hal yang harus
diperhatikan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, yaitu : (Standar isi, Standar proses,
Standar Kompetensi, Standar pendidik dan tenaga kependidikan, Standar sarana dan prasarana,
Standar pengelolaan, Standar pembiayaan, Standar penilaian pendidikan)
Pendidikan adalah kebutuhan mendasar yang harus di miliki oleh semua elemen masyarakat,
Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa suatu negara mustahil bisa berdiri kokoh dan maju tanpa adanya
pendidikan yang baik dan berkualitas yang dimiliki oleh seluruh warga negaranya.
Untuk meningkatkan kwalitas pendidikan dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai di
dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah adanya alat praktek yang tersedia di dalam
laboratorium.
SMK PEMNAS yang mempunyai program studi TKR juga harus mempunya alat praktek untuk
pembelajarannya. Salah satunya untuk pembelajaran sistem AC mobil. Dari latar belakang tersebut
kami Tim TTG dari Politeknik Indonusa Surakarta, bermaksud membuat alat peraga Sistem AC
Mobil sebagai upaya perangsang dan peningkatan semangat bagi calon maupun peserta didik
khususnya bagi siswa SMK.
Sedangkan tujuan dari tujuan dari program Penerapan TTG ini adalah menghasilkan sebuah
model alat peraga sistim pendingin ruang / AC mobil demi meningkatnya kualitas pendidikan
kejuruan.
Dalam pelaksanaan Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan judul
Visualisasi Sistim AC Mobil dengan Pompa Compressor Model Rotary Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Keterampilan Bagi Siswa SMK dapat berjalan dengan
baik. Setelah dilakukan pembuatan alat TTG serta uji coba alat tersebut maka didapatkan data hasil
sebagai berikut : (Tinggi : 2000 mm, Panjang : 750 mm, Lebar : 500 mm, Penggerak : Motor
Listrik)
Mudah-mudahan hasil Program Pengembangan TTG ini bisa menjadi acuan bagi Sekolah
Kejuruan khususnya SMK untuk program stugi Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dalam
mengembangan proses pembelajaran di bidang teori maupun praktek AC mobil.
25
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
oleh seluruh warga negaranya, sejak jaman Adapun perumusan masalah dalam hal ini
dulu sebelum indonesia merdeka pendidikan adalah sebagai berikut :
sudah ada walaupun yang di selenggarakan a. Bagaimana memberikan bekal pengetahuan
oleh para penjajah, meskipun dalam dan keterampilan pada para siswa SMK
pelaksanaannya harus dengan cara sembunyi akan teknologi sederhana alat pendingin
sembunyi karena penjajah sengaja membuat ruang mobil yang bisa dipergunakan untuk
bangsa kita menjadi bangsa yang bodoh efisiensi dan peningkatan mutu pendidikan.
sehingga mudah bagi mereka untuk b. Bagaimana memberikan pengetahuan
membodohinya. tentang fungsi dan peranan masing-masing
Pada saat ini untuk mendapatkan komponen pada alat pendingin ruang mobil
pendidikan semakin mudah dengan biaya / AC mobil.
terjangkau. Semua ini di rintis oleh KI Hajar c. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa
Dewantoro yang memprakarsai dengan adanya Politeknik Indonusa, khususnya Jurusan
pendidikan secara nasional, Semenjak itulah Teknik untuk mengaplikasikan teori/ ilmu
dunia pendidikan mengalami peningkatan yang yang didapat dari bangku kuliah untuk
sangat signifikan, baik segi mutu maupun melaksanakan kegiatan yang dapat
kwalitasnya. bermanfaat bagi para siswa SMK dan
Pendidikan yang di tawarkan kepada masyarakat luas
masyarakat melingkupi berbagi bidang ilmu
yang ada. Namun tidaklah bisa dipungkiri lagi Tujuan Program
bahwa tidak semua orang bisa berprestasi Sedangkan tujuan dari program Penerapan
sesuai dengan harapan, hal ini di karenakan TTG ini adalah :
semangat maupun kwalitas sumber daya a. Menghasilkan sebuah model alat peraga
manusia, sarana prasarana yang kurang, sistim pendingin ruang / AC mobil demi
maupun kwalitas dunia pendidikan itu sendiri meningkatnya kualitas pendidikan kejuruan.
yang sebagian memang kurang memadai . b. Memberikan pengetahuan dan teknik, cara
Seperti halnya di SMK Pembangunan kerja AC mobil bagi para siswa SMK
Nasional Sukoharjo, SMK ini berada di khususnya jurusan teknik otomotif.
wilayah Kabupaten Sukoharjo tepatnya di Jl c. Ikut mendukung program pemerintah yaitu
Melati Bulakrejo No 52 Sukoharjo. SMK SMK BISA dengan cara peningkatan
PEMNAS mempunyai 4 program studi yaitu : mutu pendidikan dan keterampilan bagi para
Program Studi Teknik Kendaraan Ringan, siswa SMK.
Teknik Audio Video, Teknik Komputer
Jaringan dan Multimedia. Untuk Program Luaran Program
Studi Teknik Kendaraan Ringan sendiri saat ini Keluaran yang diharapkan dari program
mempunya 6 kelas paralel dimana setiap kelas Pengembangan Teknologi tepat Guna (TTG)
terdiri dari 35 murid. Dari sarana dan ini adalah sebagai berikut :
prasarana yang dimiliki oleh Program Studi a. Bagi Tim Pelaksana TTG
TKR salah satu yang kurang lengkap adalah - Tim TTG dapat mengaplikasikan ilmu
untuk pembelajaran teori maupun praktek AC agar bermanfaat bagi para siswa SMK
Mobil. dan masyarakat luas.
Dari latar belakang tersebut kami Tim - Tim TTG dapat menyalurkan ide-ide
TTG dari POLITEKNIK INDONUSA kreatif dalam pembuatan alat peraga
SURAKARTA, bermaksud membuat alat sebagai upaya peningkatan mutu
peraga Sistem AC Mobil sebagai upaya pendidikan bagi siswa SMK.
perangsang dan peningkatan semangat bagi b. Bagi para siswa SMK
calon maupun peserta didik khususnya bagi - Para siswa SMK mendapatkan tambahan
siswa SMK untuk lebih memilih jurusan teknik pengetahuan melalui alat peraga sistim
kendaraan ringan sebagai jurusan yang sangat pendingin ruang / AC mobil.
prospektif baik untuk karir ke depan maupun - Para siswa SMK dapat mengetahui cara
berwiraswasta kelak. kerja AC mobil sehingga pengetahuan
mereka makin bertambah.
Rumusan Masalah - Para siswa SMK memperoleh
keterampilan bagaimana cara
26
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
27
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
tempat bermain, tempat berkreasi dan pelajajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang metode mengajar, dan tugas rumah); dan faktor
diperlukan untuk menunjang proses masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi mass media, teman bergaul, dan bentuk
informasi dan komunikasi. kehidupan masyarakat).
Berdasarkan pengertian di atas dapat
Pembelajaran disimpulkan bahwa pembelajaran proses
Pembelajaran adalah suatu usaha untuk interaksi antara peserta didik dan pendidik yang
membuat peserta didik belajar atau suatu dirancang untuk memungkinkan terjadinya
kegiatan untuk membelajarkan peserta didik proses belajar siswa.
(Warsita 2008:85).
Sedangkan menurut UU No.20 Tahun 2003 Pada hakekatnya elemen alat peraga AC
tentang sisdiknas pasal 1 ayat 20, pembelajaran ini agar mudah di pahami oleh para siswa maka
adalah proses interaksi peserta didik dengan dibuat bisa beroperasi seperti aslinya, oleh
pendidik dan sumber belajar pada suatu karena itu, dari perencanaan yang saling
lingkungan belajar. berkaitan antara yang satu dengan yang lain,
Menurut Gagne, Briggs dan warner dalam maka dalam pembuatan alat peraga AC ini
buku Udin S. Winataputra (2008:40) pengertian perlu di perhitungkan beberapa hal sebagai
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang berikut:
dirancang untuk memungkinkan terjadinya a. Bagian Penggerak Utama
proses belajar siswa. Bagian penggerak utama pada alat ini
Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terdiri dari berbagai macam komponen antara
terjadi interaksi antara peserta didik dan lain:
pendidik. Peserta didik atau anak didik adalah 1. Motor listrik
salah satu komponen manusiawi yang 2. Pully
menempati posisi sentral dalam proses belajar- 3. Pasak
mengajar. Slameto, (2003:109), sedang 4. Sabuk
pendidik adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar-mengajar, 1. Motor listrik
yang ikut berperan dalam usaha pembentukan Agar komponen pada alat peraga ini bisa
sumber daya manusia yang potensial dibidang bergerak sesuai dengan aslinya maka di
pembangunan. Slameto. (2003:123). perlukan alat sebagai penggeraknya, maka
Dalam melaksanakan kegiatan belajar motor listriklah yang berfungsi sebagai
mengajar tentunya banyak faktor yang sumber tenaga gerak yang selanjutnya akan
mempengaruhi berhasil atau tidaknya kegiatan menggerakkan komponen komponen yang
belajar mengajar.Faktor yang mempengaruhi ada pada alat ini.
belajar dibedakan menjadi dua golongan, yaitu 2. Pully
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern Pully digunakan untuk mentransmisikan
adalah faktor yang ada dalam diri individu yang daya dari poros motor listrik melalui sabuk.
sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah Perbandingan kecepatan antara diameter
faktor yang berada di luar individu. Slameto. pully yang menggerakkan dan di sesuaikan
(2003:54) Yang termasuk faktor Intern antara dengan kebutuhan. Bahan pully bisa di
lain: faktor faktor jasmaniah (faktor kesehatan buat sesuai dengan kebutuhan antara lain :
dan cacat tubuh); faktor psikologis (intelligensi, - Besi tuang
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan - Aluminium
kesiapan); dan faktor kelelahan (kelelahan - Fiberglass
jasmani dan rohani). Sedang yang termasuk - Nylon / Plastik Dll
faktor ektern antara lain faktor keluarga (cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota 3. Pasak
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi Pasak/spy adalah satu elemen mesin yang di
keluarga, pengertian orang tua, dan latar pakai untuk meneruskan bagian-bagian
belakang kebudayaan); faktor sekolah (metode mesin seperti roda gigi, sproketpully,
mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, copling dan lain-lain. Pada poros penggerak
disiplin sekolah, alat pengajaran, standar
28
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
5. Sabuk
Sabuk atau van belt pada alat ini berfungsi
untuk meneruskan momen puntir dari motor
penggerak, yang selanjutnya akan Gambar 2.1 Bagan AC Mobil
menggerakkan compresor melalui pully
yang sudah di ikatkan menjadi satu pada
poros compresor. Pada alat ini
menggunakan sabuk berbahan karet sintetis
agar lebih ringan dan efektif.
29
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
30
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
31
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
b. Selang ukuran 1/2 '' menghubungkan 2) Saat ac mobil baru dinyalakan gas freon
antara kompresor dan kondensor berisi : dipompa kompresor untuk dialirkan
gas yang suhu dan tekanan nya tinggi kesemua system dan dikabutkan oleh
,80 -90 c / 200 - 350 psi. expansi valve ke evaporator menjadi uap
c. Selang ukuran 3/8 '' menghubungkan dingin yang kemudian ditiup oleh udara
antara kondensor dan filter drier berisi : blower ke seluruh kabin .pada tahap ini
cairan tak sempurna dengan suhu hangat beban pendinginan pada ruangan masih
dan tekanan nya tinggi ,60 -70 c / 200 - besar maka lubang pada expansivalve (
350 psi. D )membesar dan pengabutannya pun
d. Selang ukuran 3/8 '' menghubungkan lebih banyak sehingga pendinginan
antara filter drier dan evaporator ruangan akan lebih cepat tercapai .lihat
berisi : cairan sempurna dengan suhu pic dibawah ini
hangat dan tekanan nya tinggi ,60 -70 c
/ 200 - 350 psi
32
Jurnal AUTINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015
33