Anda di halaman 1dari 7

Doa dan dzikir Ratib Al-Haddad atau Ratib Asy-Syahir disusun oleh Imam Abdullah bin Alawi

Al-Haddad pada 27 Ramadhan 1071 Hijriyah (bersamaan 26 Mei 1661).

PROFIL ABDULLAH AL-HADDAD PENULIS RATIB HADDAD

Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad lahir pada tahun 1634 masehi atau 1044 hijriah. Ia tinggal
selama hidupnya di Tarim, kawasan lembah Hadramaut, Yaman. Ia wafat tempat yang sama di
kota Al-Hawi, Tarim pada tahun 1720 masehi atau 1132 hijriah. Dalam sejarah Islam, ia dikenal
sebagai salah satu mursyid tarekat (Arab, tariqah, toriqoh), penganut aqidah Sunni Asy'ariyah,
dan pengikut madzhab Syafi'i di bidang fiqh.

Habib Al-Haddad hidup dalam masa Periode Kemunduran Islam, di mana keperkasaan pasukan
Islam sedang mengalami masa stagnan. Pada masanya, Inggris sudah terbiasa berdagang di
Yaman, sedang Portugis telah menguasai pulau Socotra, 350 km lepas pantai. Ekspansi Islam
pun sudah berhenti. Selain itu, kawasan Hadramaut mengalami period kehancuran. Ketika Al-
Haddad berusia 25 tahun, Hadramaut ditaklukkan oleh kelompok Qasimi Zaydiyah dari Yaman
Utara. Kaum Hadrami mendapatkan kembali kemerdekaannya pada tahun 1715 hijriah saat Al-
Haddad berusia 81 tahun.

Secara tampilan fisik, Al-Haddad memiliki postur tubuh yang tinggi dan berkulit putih. Penyakit
cacar yang dideritanya membuatnya menderita kebutaan permanen sebelum berusia lima tahun.
Kekurangan ini tidak melemahkan kepribadian dan intelektualisme-nya, tidak juga wajahnya,
karena tidak ada cacat bekas cacar pada wajahnya. Sejak kecil ia dilatih untuk menjadi seorang
ulama. Ia juga memilih jalan tasawuf dan menjadi seorang sufi.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia memiliki lahan tanah yang ditanami berbagai tanaman.
Kehidupannya didedikasikan untuk mengajar dan menulis. Bahkan para Sultan dan Raja pada
saat itu sering menerima surat yang berisi nasihat atau kritik darinya. Ia meninggal di rumahnya
di desa Al-Hawi, Tarim, pada 1720 masehi atau 7 Dzul Qaidah 1132 hijriah, di mana ia
dimakamkan saat saat ini. Ia dikaruniai enam anak laki-laki.

GURU AL-HADDAD

Al-Haddad berguru pada banyak sekali ulama melebihi 140 ulama. Yang paling terkenal adalah:

- Abdurrahman bin Syaikh Maula Aidid


- Umar bin Abdurrahman Al-Attas
- Abdullah bin Ahmad Bilfaqih
- Aqil bin Abdurrahman As-Segaf
- Sahal bin Ahmad Bahasan Al-Hudaili Ba-Alawi
- Muhammad bin Alawi As-Segaf seorang ulama di Makkah. Ia adalah guru Al-Haddad secara
koresponden

MURID-MURID AL-HADDAD
Al-Haddad mempunyai banyak murid yang kemudian menjadi ulama terkenal antara lain:

- Ahmad bin Zain Al-Habsyi


- Muhammad bin Zain bin Smith
- Umar bin Zain bin Smith
- Umar bin Abdurrahman Albar
- Abdurrohman bin Abdullah bilfaqih
- Muhammad bin Umar bin Toha As-Shofi As-Segaf
- Ali bin Abdullah As-Segaf
- Dan lain-lain sebagaimana disebut dalam kitab Bahjah az-Zaman

KARYA TULIS DAN BUKU

Al-Haddad meninggalkan banyak karya tulis yang sudah dicetak dan diterjemahkan ke berbagai
bahasa. Sebagian qasidahnya telah dibuat Syarah (komentar) oleh ulama lain. Begitu juga ratib
dan wiridnya. Sebagian dari kitab-kitab Al-Haddad yang terkenal adalah:

- An-Nashaih ad-Diniyah wal Washaya al-Imaniyah ()


- Ad-Da'wah at-Tammah wat Tadzkirah al-Ammah ()
- Risalah Al-Mu'awanah wal Mudzaharah wal Muwazanah wal Mu'azarah lir-Raghibin minal
Mukminin fi Suluki Tariqil Akhirah (
)
- Risalah al-Mudzakarah ma'al Ikhwan al-Muhibbin min Ahlil Khari wad Din (
)
- Risalatu Adabi Suluk al-Murid ()
- Ithafus Sa'il Bijawabil Masa'il ()
- Sabilul Adzkar ()
- Al-Fushul al-Ilmiyah wal Ushul al-Hukmiyah ()
- An-Nafaisul Al-Alawiyah fil Masa'il as-Shufiyah ()
- Kitab Al-Hukm ()
- Ad-Durrul Mandzum ()
- Kumpulan Wirid dan Dzikir Al-Haddad ()





.
.
.



.


.





3x



3x




3x




3x



3x




3x







3x




3x



3x



3x




3x




7x




3x



3x




3x



3x



4x


50x

.
. .
3x






Bacaan doa




.









3x

Anda mungkin juga menyukai