Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM ANALISIS KEBUTUHAN PESERTA DIDIK


MENGGUNAKAN METODE DAFTAR CEK MASALAH (DCM) DENGAN
ALGORITMA CART (CLASSIFCATION AND REGRESSION TREE)
( STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 PARE )

Disusun oleh:
Rahmad Septian Samiadi
(11.1.03.02.0300)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2015
Proposal Skripsi oleh :
Rahmad Septian
NPM :11.1.03.02.0300

Judul :
RANCANG BANGUN SISTEM ANALISIS KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
MENGGUNAKAN METODE DAFTAR CEK MASALAH (DCM) DENGAN
ALGORITMA CART (CLASSIFCATION AND REGRESSION TREE)
( STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 PARE )
Telah Diseminarkan dan Disetujui untuk Dilanjutkan
Guna Penulisan Skripsi / Tugas Akhir
Jurusan Teknik Informatika UNP Kediri

Tanggal :
Dosen Pembimbing Seminar

M. Khayat Subkhan, S.Kom, M.Kom.

Menyetujui
Ketua Jurusan/Prodi

Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom.


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala nikmat dan anugerahnya sehingga tugas penyusunan proposal ini dapat
diselesaikan.
Penyusunan proposal ini merupakan bagian dari rencana penelitian yang
akan ditindaklanjuti untuk penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Teknik Informatika.
Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih dan penghargaan yang setulus-
tulusnya kepada:
1. Rektor UNP Kediri yang selalu memberikan dorongan motivasi kepada
mahapeserta didik.
2. Rini Indriati, S.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknik.
3. Ahmad Bagus Setiawan, S.T., M.M., M.Kom., selaku Ketua Prodi Teknik
Informatika.
4. M. Khayat Subkhan, S.Kom., M.Kom.selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, waktu, dan saran sehingga proposal skripsi ini dapat
diselesaikan.
5. Orang tua yang telah memotivasi saya dalam mengerjakan proposal.
6. Teman-teman Teknik Informatika
7. Dan kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang
banyak membantu dalam menyelesaikan proposal ini.
Proposal ini masih banyak kekurangan, maka kritik dan saran dari berbagai
pihak sangat diharapkan.

Kediri, 11 November

Rahmad Septian S.
11.1.03.02.0300
DAFTAR ISI

BAB I :PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ........................................................ 5
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan Masalah . ............................................................. 6
D. Rumusan Masalah . ................................................................. 7
E. Tujuan Penelitan. .................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
G. Metode Penelitian.. ................................................................. 8
H. Sistematika Penulisan............................................................... 9

BAB II : LANDASAN TEORI


A. Teori Pendukung .. ................................................................. 11
B. Metode yang digunakan ........................................................ 18

BAB III : PENUTUP

Daftar Pustaka ..........................................................................................................24


BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
SMA Negeri 1 Pare adalah instansi pendidikan tingkat menengah atas
yang menerapkan teknologi terkini dalam kegiatan pembelajaran maupun
pelayanan akademis. Layanan tersebut terdiri dari elearning, elibrary, erapor,
piket online, dan absensi sidik jari yang terintegrasi dengan website. SMA Negeri
1 Pare merupakan salah satu sekolah yang berbasis ICT terbaik di kabupaten
Kediri, di dukung dengan infrastuktur yang memadai serta sumber daya yang
professional membuat SMA Negeri 1 Pare tidak tertinggal dengan kemajuan
teknologi informasi yang semakin berkembang.
Dengan fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan belajar yang baik seperti
yang tersebut di atas, diperlukan juga umpan balik atas semua fasilitas yang
sudah ada, baik umpan balik dari segi teknis maupun non teknis sehingga para
pengguna yang utamanya adalah peserta didik dapat memaksimalkan
penggunaan fasilitas dengan kontrol yang aman. Tidak hanya itu, pendampingan
diluar kegiatan belajar yang berkaitan dengan pembentukan karakter peserta
didik harus terlayani dengan baik agar permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh peserta didik dapat diketahui, sehingga masalah yang paling
banyak dihadapi peserta didik yang mengganggu konsentrasi kegiatan belajar
mengajar dapat ditindaklanjuti dengan bijak dan tepat.
Sistem layanan analisis kebutuhan peserta didik adalah layanan untuk
peserta didik yang pengelolaannya akan ditujukan untuk guru pendamping atau
guru bimbingan dan konseling (Konselor) guna menampung setiap permasalahan
peserta didik yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok masalah, sehingga
di dapatkan hasil rekapitulasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh peserta
didik berdasarkan jenis-jenis masalah yang sudah dikelompokkan sebelumnya
dalam sebuah laporan baik berupa tabel maupun diagram .
Berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk merancang sebuah Sistem
Layanan analisis kebutuhan peserta didik sebagai bahan untuk penelitian skripsi
dengan mengangkat judul yaitu RANCANG BANGUN SISTEM ANALISIS
KEBUTUHAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DAFTAR CEK
MASALAH (DCM) DENGAN ALGORITMA CART (CLASSIFCATION AND
REGRESSION TREE)

b. Identifikasi masalah
1. Kebutuhan Sistem Informasi SMA Negeri 1 Pare dalam mengelola data
permasalahan peserta didik.
2. Kebutuhan peserta didik untuk melakukan konsultasi dan mendapatkan
konseling secara privat.
3. Belum tersedianya Sistem analisis kebutuhan peserta didik di SMA Negeri
1 Pare.

c. Pembatasan Masalah
1. Perancangan sistem analisis kebutuhan peserta didik hanya memberikan
fasilitas konsultasi untuk peserta didik yang ditujukan untuk guru
pembimbing (Guru BK / Konselor) dan umpan balik dari guru pembimbing
yaitu memberikan konseling kepada peserta didik atas hasil angket yang
dikirim peserta didik melalui sistem analisis kebutuhan peserta didik.
2. Kategori permasalahan peserta didik yang penulis bahas dalam perancangan
sistem analisis kebutuhan siswa adalah masalah kegiatan belajar mengajar,
masalah pribadi peserta didik,masalah dengan teman sebaya dan masalah
umum.
3. Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan
database MySQL.
4. Sistem analisis kebutuhan peserta didik ini dapat memberikan laporan
statistik permasalahan peserta didik yang disajikan dalam bentuk tabel
maupun diagram .
5. Aplikasi ini dikelola oleh admin dan guru BK, yang bisa melakukan edit,
hapus, tambah, dan melaporkan semua hasilnya kepada Kepala Sekolah.
Sedangkan user dapat mengisi angket DCM, melihat jawaban angket DCM
yang telah dikirim, melihat balasan dari angket yang dikirim untuk dipanggil
memenuhi layanan konseling secara langsung dari guru BK (Konselor).

d. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mendapatkan data permasalahan peserta didik yang dapat di
rekap dengan baik?
2. Bagaimana cara merancang sistem analisis kebutuhan peserta didik yang
sesuai dengan kebutuhan guru BK?
3. Bagaimana implementasi sistem analisis kebutuhan peserta didik di SMA
Negeri 1 Pare?

e. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan data-data permasalahan peserta didik yang dapat
digunakan untuk mengambil kebijakan dan untuk mengetahui kebutuhan
peserta didik.
2. Untuk merancang sistem analisis kebutuhan peserta didik di SMA Negeri
Pare yang bertujuan memudahkan peserta didik menyampaikan
permasalahannya kepada guru bimbingan konseling dan guru yang
bersangkutan dapat merekap permasalahan peserta didik dengan cepat, tepat
dan akurat.
3. Untuk menganalisa, merancang, membangun dan melakukan pengujian
sistem analisis kebutuhan peserta didik di SMA Negeri 1 Pare.
f. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan
akademis.
1. Kegunaan praktis
Bagi SMA Negeri 1 Pare khususnya guru bimbingan dan konseling,
hasil akhir penelitian ini dapat digunakan sebagai aplikasi pengganti buku
jurnal permasalahan peserta didik, Guru Bimbingan dan Konseling akan
dimudahkan dalam merekap setiap permasalahan peserta didik yang hasilnya
bisa digunakan sebagai acuan untuk menindaklanjuti hasil analisis
kebutuhan peserta didik.

2. Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan
manfaat, diantaranya :
a. Bagi pengembang ilmu pengetahuan, dapat memberikan informasi
statistik data permasalahan peserta didik.
b. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh selama menempuh studi di UNP Kediri
dan dapat menerapkan ilmu tersebut langsung dilapangan untuk
mengabdi pada masyarakat.
c. Bagi peneliti lain dapat menjadikan sebagai referensi terhadap
Sistem Informasi Sekolah yang melakukan pengembangan dalam
penelitian yang sama.

g. Metode Penelitian
1. Teknik dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengaplikasian sistem dalah metode
DCM (Daftar Cek Masalah), sedangkan Teknik dan pendekatan penelitian
yang digunakan dalam pengembangan penelitian ini terdiri dari 2 macam,
yaitu dengan studi pustaka dan studi lapangan.
2. Prosedur Penelitian
a. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori literatur
dan buku-buku yang berhubungan dengan objek Perancangan aplikasi
Sistem Informasi Sekolah.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan dengan cara melakukan penelitian secara
langsung melalui guru bimbingan konseling. Studi lapangan meliputi :
1) Wawancara (interview)
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara
secara langsung kepada pihak yang terkait.
2) Pengamatan (observasi)
Yaitu teknik pengumpulan data secara langsung dilapangan
sehingga memperoleh data yang lebih akurat dan keterangan yang
jelas.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai bulan November sampai dengan bulan Desember
2015. Rencana kegiatan penelitian dibuat dalam bentuk Gantt Chart.
Adapun jadwal penelitian sebagai berikut.

November Desember
DeskJob
1 2 3 4 1 2 3 4
Requirment
-Observasi
-Wawancara
Analisa dan Perancangan
-Analisa Prosedur
-Analisa dokumen
-Desain Proses
4. Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian dilakukan terhadap perancangan aplikasi perangkat
lunak Sistem analisis kebutuhan siswa dengan cara pemahaman
masalah yang dipaparkan, pemanfaatan teknologi, implementasi dan
presentasi. Hal ini dilakukan guna mendapatkan validitas, kepraktisan
dan keefektifan suatu program yang telah dibangun.
h. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang
penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba
merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan
kegunaan penelitian yang kemudian diikuti dengan pembatasan
masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Membahas berbagai konsep dasar teori yang berkaitan dengan topik
penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses
analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian
serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan hasil analisis dan memberikan masukan atau saran
bagi perbaikan sistem guna memperoleh kesempurnaan sistem.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori-teori Pendukung
1. Pengertian Sistem Informasi
a. Pengertian Sistem
Menurut OBrien, sistem adalah sekelompok komponen yang
saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama
dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur.
Menurut Jogiyanto, sistem dapat didefinisikan dengan
pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.Dengan
pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan
dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
Batasan merupakan suatu karekteristik umum sistem yang
harus dipenuhi oleh suatu sistem.
Karakteristik sistem tersebut adalah sebagai berikut:
1) Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama
membentuk satu kesatuan.
2) Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan
lingkungan luarnya.
3) Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4) Penghubung sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5) Masukan sistem
Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6) Keluaran sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan.
7) Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah
yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran.
8) Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.Suatu
sistem dikatakan berhasil jika mencapai tujuan atau
sasarannya.
Berdasarkan definisi-definisi yang telah diuraikan,
dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok
komponen atau prosedur yang saling berhubungan dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan
menerima masukan (input) serta menghasilkan keluaran
(output) dalam proses transformasi yang teratur.
b. Pengertian informasi
Menurut Jogiyanto (2007, p36), informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
Menurut OBrien (2005, p703), informasi adalah data yang
ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna untuk pemakai
akhir.
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan
bahwa informasi merupakan hasil dari pemrosesan data dalam suatu
sistem, yang bermanfaat bagi pengunanya, sehingga dapat digunakan
untuk mengambil keputusan sesuai dengan konteks informaasi yang
diterima.
Dimensi-dimensi yang memberi kontribusi pada nilai informasi
adalah:
1) Relevansi
Informasi yang dihasilkan harus sesuai dan berkaitan dengan
masalah yang ada.
2) Akurasi
Informasi yang akurat, tidak menyimpang dari masalah yang ada
dan harus mencerminkan maksud yang dikandungnya.
3) Ketepatan waktu
Informasi harus tersedia untuk memecahkan masalah sebelum
situasi krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan
menghilang.Jika informasi terlambat untuk diterima, maka
informasi tersebut sudah tidak mempunyai arti.
4) Kelengkapan
Informasi yang disajikan harus menyeluruh dan terperinci.
c. Sistem informasi
Menurut Laudon (2007, p7), sistem informasi adalah
sekumpulan komponen yang saling terkait, yang saling bekerja sama
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi
untuk pengambilan keputusan, koordinasi, control, analisis, dan
visualisasi dalam organisasi.
Menurut OBrien (2005, p5), sistem informasi merupakan
kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak,
jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan komponen informasi yang berkombinasi
secara teratur yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.

2. Pengertian Sistem Layanan Analisis Kebutuhan Peserta Didik


a. Kebutuhan
Kebutuhan adalah kesenjangan keadaan saat ini dibandingkan dengan
keadaan yang seharusnya. Dengan kata lain, setiap keadaan yang
kurang dari yang seharusnya menunjukan adanya kebutuhan.

b. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan aktivitas ilmiah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran guna
memilih dan menentukan media yang tepat dan relevan mencapai
tujuan pembelajaran dan mengarah pada peningkatan mutu pendidikan.
Analisis kebutuhan ditujukan untuk menentukan keperluan atau
harapan yang ingin dimiliki warga belajar, setelah warga belajar
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi penurunan kualitas dari kualifikasi yang harus
dipenuhi.
Contoh:
1. Kebutuhan bantuan ekonomi pendidikan untuk siswa kelas X, XI
dan kelas XII dilihat dari penghasilan orang tua dan tanggungan
orang tua
2. Kebutuhan sarana dan prasarana belajar
Analisis ini dilaksanakan agar tidak terjadi penyimpangan dari yang
seharusnya dipenuhi.

Dalam konseling individual guru BK (konselor) memberikan ruang dan


suasana yang memungkinkan untuk konseli dalam membuka diri
setransparan mungkin. Dalam suasana seperti itu, ibaratnya konseli
sedang berkaca. Melalui kaca itu konseli memahami kondisi diri
sendiri dan lingkungannya serta permasalahan yang dialami, kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki, serta kemungkinan upaya untuk
mengatasi masalahnya itu. Hasil berkaca itu mengarahkan dan
menggerakkan konseli untuk segera dan secermat mungkin melakukan
tindakan pengentasan atas kekurangan dan kelemahan yang ada pada
dirinya. Menciptakan suasana berkaca dan membawa konseli ke
hadapan kaca sehingga konseli memahami kondisi diri dan
mengupayakan perbaikan bagi dirinya, seringkali tidak mudah. Untuk
itu guru BK perlu melengkapi diri dengan berbagai teknik konseling,
baik itu teknik umum untuk pengembangan proses konseling maupun
teknik khusus untuk intervensi dan pengubahan tingkah laku konseli.
Teknik-teknik tersebut disinergikan dengan asas-asas konseling, akan
membentuk operasional layanan konseling individual oleh guru BK
yang professional.

Dari penjelasan di atas maka Layanan analisis kebutuhan


peserta didik dapat mencakup banyak masalah yang dihadapi oleh setiap
konseli lebih detail dan akurat. Sedangkan dalam pengaplikasian
layanan analisis kebutuhan peserta didik dapat diuraikan menjadi
beberapa sub-sistem, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Data Input
Sub-sistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan
dan menyimpan data dari peserta didik selaku konseli maupun guru
pendamping selaku konselor (semua user).
b. Data Output
Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan
keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki)
seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy
maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, laporan, dan
sebagainya.
c. Data Management
Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data pengguna dan
atribut-atribut yang terkait ke dalam sebuah sistem basis data
sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali (di-load ke
memori), di-update dan di-edit.
d. Data Manipulasi dan Analisis
Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi yang akan
dapat dihasilkan oleh Layanan analisis kebutuhan peserta didik.
Selain itu, sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan
penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
3. Komponen Layanan analisis kebutuhan siswa
Komponen yang dapat diterapkan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Komponen perangkat keras
b. Komponen perangkat lunak
c. Komponen data
4. Kelebihan Layanan Analisis Kebutuhan Peserta Didik
a. Mudah dalam memanajemen data

b. Mendapatkan laporan statistik dengan cepat

c. Layanan untuk peserta didik lebih besar dan lebih terbuka

d. Layanan analisis kebutuhan peserta didik membantu


peserta didik yang pemalu untuk mengutarakan masalah

e. Layanan analisis kebutuhan peserta didik dapat digunakan


sebagai aplikasi monitoring perkembangan peserta didik

5. Rancangan Sistem Layanan Kebutuhan Peserta Didik

Rancangan sistem menjelaskan tentang komponen komponen


yang berpengaruh dalam pendirian sistem aplikasi layanan kebutuhan
peserta didik yang dapat meliputi bahasa pemrograman, database, web server
dan komponen lainnya seperti berikut:

a. Bahasa Pemrograman PHP


PHP adalah salah satu bahasa server-side yang
ditambahkan ke dalam HTML.Sifat server-side berarti pengerjaan
skrip dilakukan di server, kemudian hasilnya dikirim ke browser.
Keunggulan dari sifat server-side adalah :
1. Tidak diperlukan kompatibilitas browser atau harus
menggunakan browser tertentu, karena serverlah yang
menggunakan skrip PHP.

2. Freeware artinya dapat didistribusikan dengan bebas.

3. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki


oleh server, misalnya koneksi ke database. Diantaranya
memiliki kemampuan koneksi dengan database seperti Oracle,
Sybase, MYSQL, Solid Generic, ODBC, dan PostgressSQL.

b. Database MySQL
MySQL adalah multi user database yang menggunakan
bahasa Structured Query Language.Database adalah kumpulan
data atau segala sesuatu yang berhubungan dengan data.
MySQl adalah salah satu jenis database server yang sangat
terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan
SQL sebagai dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu,
MySQl bersifat free (anda tidak perlu membayar untuk
menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada
windows, yang bersifat shareware). (Eddy, 2002).

c. Web Server XAMPP


XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan
beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah
paket.Dengan menginstal XAMPP tidak perlu melakukan
instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL
serta manual. XAMPP akan menginstalasi dan
konfogurasikannya secara otomotis.
XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP
(Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), XAMPP ini
merupakan project non-profit yang di kembangkan oleh
Apache Friends yang didirikan Kai Oswalad Seider dan Kay
Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan
untuk mempromosikan penggunaan Apache web server.

d. Metode Perancangan Sistem


1. Metode Waterfall
Waterfall model biasa disebut classic life cycle atau
linear sequential model menawarkan sistematika, sequential
approach bagi pengembangan software yang dimulai dari
tingkatan sistem dan diproses melalui analisis, design, coding,
testing, dan support (Pressman, 2001, p28).

Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui


harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan
berurutan. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat
dilihat pada gambar berikut :
1. Engineering (Rekayasa sistem)
Merupakan tahap awal dalam pengembangan sistemyaitu
dengan menetapkan segala hal yang diperlukan dalam
pengembangan sistem.
2. Analysis (Analisis)
Merupakan tahap menganalisis kebutuhan-kebutuhan pemakai
dan hambatan-hambatan pada sistem baru, membuat model
logika dari pecahan yang direkomendasikan.
3. Design (Desain)
Yaitu tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem,
pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, persiapan
untuk rancang bangun implementasi, dan menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk.
4. Coding (Penulisan Program)
Tahap menterjemahkan hasil analisis kedalam bahasa
pemrograman yang telah ditentukan.
5. Testing (Pengujian)
Tahap dimana melakukan pengujian terhadap sistem yang telah
dibangun.
6. Maintenance (Pemeliharaan)
Tahap ini merupakan tahap akhir dimana sistem yang sudah
selesai dapat mengalami perubahan atau penambahan sesuai
dengan keinginan konsumen.

e. Desain Perangkat Lunak


Menurut pengamatan peneliti, desain sistem merupakan
rancangan desain web halaman utama yang menyajikan menu-
menu untuk berbagai link ke halaman lain. Desain sistem ini terdiri
dari 1 halaman yang berisi beberapa menu yaitu :
1. Menu beranda
2. Menu login
3. Menu Isi Angket DCM
4. Menu Cek Hasil Pengisian DCM
5. Menu Informasi (Undangan Konseling)
f. Keputusan Desain Perangkat Lunak Secara Keseluruhan
Desain perangkat lunak secara keseluruhan ini merupakan
perancangan sistem keseluruhan yang saling berhubungan mulai
dari database, aplikasi pembantu, aplikasi program, user serta
penghubungnya.
g. Desain Arsitektur Perangkat Lunak
Desain arsitektur merupakan suatu proses yang
menggambarkan bagaimana sistem dibangun untuk memenuhi
kebutuhan pada fase analisis. Alat bantu dalam desain arsitektur
yang saya gunakan adalah Use Case.
Menurut Jones dan Rama,2006 Use Case merupakan suatu
bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan,
memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan suatu
sistem informasi.
1. Use Case : umum
Diagram :

Guru BK/ Konselor

Layanan Analisis
Kebutuhan
Peserta Didik
Online
Sistem ini memiliki tiga actor, yaitu admin, user dan Konselor.
Admin dapat memantenance data, user dapat melihat-lihat web dan
Konselor dapat melihat web, login, mengundang peserta didik untuk
konseling secara langsung, serta guru BK dapat menerima laporan
rekap masalah dari angket yang diisi oleh user.
2. Use Case : Admin
Diagram :

Layanan
Kebutuhan
Peserta Didik
Online

Deskripsi Singkat :Admin mengakses website dan dapat mengedit, hapus dan
tambah data. Dapat mengupload, posting, serta memberikan laporan kepada
Konselor
3. Use Case : Konselor
Diagram :

Layanan
Kebutuhan
Peserta Didik
Online
Konselor
Mengundang
Konseling
Deskripsi Singkat : Konselor dapat melihat web, login, mengundang peserta
didik untuk konseling / konsultasi serta menerima laporan yang didapatkan
dari data user.
4. Use Case : Peserta Didik (user)
Diagram :

Layanan
Kebutuhan
Mengisi Angket Peserta
Menerima Undangan Didik
Konseling Online

Deskripsi Singkat : user dapat melakukan login, sekedar melihat-lihat web,


donwload informasi, mengirim angket DCM dan menerima balasan berupa
undangan konseling / konsultasi secara langsung di ruang BK.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dengan sistem informasi layanan kebutuhan peserta didik ini sangat
memungkinkan untuk membantu Guru BK / Konselor maupun peserta didik
dalam mengkomunikasikan permasalahan yang ada. Selain itu guru BK atau
Konselor memiliki dasar dalam memberikan konseling kepada peserta didik.
B. Saran
Dari penelitian ini diharapkan nantinya program yang akan dibuat
oleh peneliti dapat membantu dan berguna bagi SMA Negeri 1 Pare, yang
telah diteliti maupun peserta didik yang ingin melakukan pengisian angket
kebutuhan peserta didik secara online tanpa rasa takut.
Selain itu, peneliti berharap agar program yang dibuat dapat
berjalan sesuai dengan harapan. Peneliti berharap masukan dan kritikan
maupun saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan proposal ini.
DAFTAR PUSTAKA

- Saputra Agus.2014.Forum Diskusi dengan PHP dan MySQL.Jawa Barat: CV


ASFA Solution

Internet:
- http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/pengertian-layanan-konseling-
individual.html
- http://zootodays.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-forum-gratis-
sendiri.html
- http://raisyaandhira.blogspot.co.id/2013/03/analisis-kebutuhan-
pembelajaran-dan.html

Anda mungkin juga menyukai