Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pemeriksaan fisik
Alat yang diperlukan: otoskop
Cara:
1) Inspeksi telinga luar,perhatikan adanya kelainan bentuk telinga, tanda-tanda
peradangan, tumor, secret yang keluar dari liang telinga
2) Palpasi telinga, evaluasi adanya nyeri tekan, nyeri tarik, atau tanda-tanda pembesaran
kelenjar pre dan post aurikuler
3) Pemeriksaan liang telinga dan membrane timpani dengan otoskop. Caranya dengan
menarik aurikel ke bawah dan belakang pada anak usmur < 2 tahun dan menarik aurikel
ke atas dan ke belakang pada orang dewasa
4) Amati liang telinga dengan seksama apakah ada stenosis, obstruksi oleh secret, jaringat
ikat, benda asing, serumen, polip, edema atau furunkel.
5) Perhatikan warna dan kilauan membrane timpani, normalnya berwarna abu-abu
keperakan semi transparan.
b. Tets Weber
Prinsip tes ini adalah membandingkan hantaran tulang telinga kiri dan kanan. Telinga
normal, hantaran telinga kanan dan kiri sama.
Cara:
- Garpu tala 256 Hz atau 512 Hz yang telah disentuh diletakkan pangkalnya pada dahi
atau vertex
- Tanyakan pada penderita mendengar bunyi atau tidak
- Jika mendengr,segera tanyakan mana yang terdengar lebih keras
- Bila terdengar lebih keras pada telinga kanan penderita lateralisasi ke kanan,
begitu juga sebaliknya.
- Evaluasi Tes Weber:
Bila terjadi lateralisasi ke kanan, maka kemungkinan:
1. Telinga kanan tuli konduktif, kiri normal
2. Telinga kanan tuli konduktif, kiri sensorineural
3. Telinga kanan normal, kiri sensorineural
4. Kedua telinga tuli konduktif, kanan lebih berat
5. Kedua telinga tuli sensorineural, kiri lebih berat
Dengan kata lain tes weber tidak dapat menegakkan diagnose secara pasti, perlu
diulangi dengan tes yang lain.
c. Tets Rinne
Prinsip test ini adalah membandingkan hantaran tulang dengan hantaran udara pada
satu telinga. Pada telinga normal hantaran udara lebih panjang dari hantaran tulang.
Juga pada tuli sensorneural hantaran udara lebih panjang daripada hantaran tulang.
Dilain pihak pada tuli konduktif hantaran tulang lebih panjang daripada hantaran udara.
Cara:
- Sentuh garpu tala 256 Hz atau 512 Hz secara lunak dengan pangkal tangan dan
letakkan pangkalnya pda planum mastoideum telinga penderita yang akan diperiksa
- Tanyakan pada penderita apakah mendengar dan minta penderita untuk
mengangkat tangannya jika sudah tidak mendengar
- Bila sudah tidak mendengar pindahkan garpu tala ke depan telinga penderita dengan
jarak kira-kira 3 cm.
- Bila penderita kembali mendengar rinne (+), sebaliknya rinne (-)
- Evaluasi tes Rinne:
1. Rinne (+) normal atau tuli sensorineural
2. Rinne (-) tuli konduktif
3. Rinne (-) palsu Pada waktu meletakkan garpu tala di Planum mastoideum
getarannya di tangkap oleh telinga yang baik dan tidak di test (cross hearing).
Kemudian setelah garpu tala diletakkan di depan meatus acusticus externus
getaran tidak terdengar lagi sehingga dikatakan Rinne negative. Hal ini terjadi
pada tuli sensorineural unilateral dan berat
d. Test Schwabach
Prinsip tes ini adalah membandingkan hantaran tulang dari penderita dengan hantaran
tulang pemeriksa dengan catatan bahwa telinga pemeriksa harus normal.
Cara:
- Garpu tala 256 Hz atau 512 Hz yang telah disentuh secara lunak diletakkan di planum
mastoideum penderita.
- Tanyakan pada penderita apakah mendengar, sekaligus instruksikan agar
mengangkat tangan jika sudah tidak mendengar bunyi dengungan
- Segera pindahkan garpu tala ke planum mastoideum pemeriksa, jika penderita sudah
tidak mendengar
- Ada 2 kemungkinan, pemeriksa masih mendengar (schwabach memendek) atau
sudah tidak mendengar.
- Bila pemeriksa sudah tidak mendengar, perlu dilakukan cross check dengan cara
telinga pemeriksa dulu yang diperiksa
- Bila hasil cross check didapatkan bahwa penderita sudah tidak mendengar
(schwabach normal), namun bila penderita masih mendengar dikatakan schwabach
memanjang.
- Evaluasi tes schwabach:
1. Schwabach memendek pemeriksa masih mendengar dengungan, berarti
penderita tuli sensorineural
2. Schwabach memanjang penderita masih mendengar dengungan saat
dilakukan crosscheck, berarti penderita tuli konduktif
3. Schwabach normal pemeriksa dan penderita sama-sama sudah tidak
mendengar dengungan.