Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pertumbuhan industri yang kian pesat di Indonesia, sedikit banyak menimbulkan dampak
yang signifikan bagi kehidupan masyarakat Indonesia, bukan hanya masyarakat, melainkan
juga lingkungannya. Oleh sebab itu, Industri mempunyai pengaruh besar kepada lingkungan,
karena mengubah alam menjadi produk baru dan menghasilkan limbah produksi yang
mencemari lingkungan.

Industri-industri menghasilkan limbah, baik limbah cair (liquid wastes), padat (solid
wastes), maupun gas (gaseous wastes) yang akan masuk ke dalam lingkungan sekitar industri
tersebut. Limbah-limbah tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan
kesehatan masyarakat. Industri yang belum mempunyai sarana pengolahan limbah seringkali
menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.Salah satu industri yang dapat mencemari
lingkungan adalah industri pembuatan etanol (alkohol)

Industri alkohol akan menghasilkan limbah cair pada proses pemisahan (distilasi) yang
disebut sebagai vinasse atau stilage, sebutan limbah tergantung dari bahan baku yang
dipergunakan dalam produksi alkohol. Limbah vinasse pada industri alkohol cukup melimpah
tergantung kapasitas produksi alkoholnya. Sebagai limbah, vinasse tidak dapat langsung
dibuang ke lingkungan karena mengandung senyawa kimia beracun yang dapat menyebabkan
Chemical Oxygen Demand (COD) meningkat hingga lebih dari 50.000 ppm dan Biochemical
Oxygen Demand (BOD) meningkat hingga lebih dari 30.000 ppm. Sedangkan pada Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah
menyebutkan bahwa kandungan kadar maksimum BOD yaitu 90 mg/L dan COD yaitu 270
mg/L agar dapat aman untuk bisa langsung dibuang ke lingkungan. Salah satu cara untuk
mengolah limbah yaitu dengan proses ozonasi.

Ozonasi merupakan proses oksidasi dengan menggunakan ozon (O3) yang bertujuan
untuk menghilangkan COD pada limbah. Proses ozonisasi akan lebih efektif pada pH lebih
dari pada 7. Sedangkan baku mutu untuk pH pada air limbah berdasarkan Peraturan Daerah
Propinsi Jawa Tengah No. 10 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah adalah sebesar 6 -
9. Pada penelitian ini dilakukan pada variasi pH 8, 9, 10, 11, dan 12. Dalam hal ini kami
menggunakan Natrium Hipoklorit (NaOCl) sebagai pengubah pH pada limbah vinasse, dan
dengan variabel waktu tertentu. Berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian
Pengolahan Limbah Vinasse dengan Metode Ozonasi.

I.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kadar COD dan BOD pada limbah vinasse sebelum dan sesudah diberi
perlakuan dengan metode ozonasi dengan bantuan Natrium Hipoklorit (NaOCl).

2. Untuk menghasilkan limbah vinasse yang aman dan tidak membahayakan lingkungan.

3. Untuk membandingkan kadar COD dan BOD sebelum dan sesudah diberi perlakuan
dengan metode ozonasi.

I.3 Manfaat Penelitian

1. Membuka wawasan mengenai metode ozonasi yang dapat dilakukan untuk mengolah
limbah vinasse.

2. Mengetahui pH dan waktu yang optimum untuk menghasilkan limbah vinasse yang
mengandung kadar COD dan BOD rendah.

3. Untuk mengetahui pengaruh penambahan Natrium Hipoklorit pada limbah vinasse.

Anda mungkin juga menyukai