Anda di halaman 1dari 3

22

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


Pada bab ini diuraian hasil penelitian mengenai pengetahuan, sikap, tindakan
tentang pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue pada siswa/i SMAN 7 Medan
tahun ajaran 2015-2016 . Dimana penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari 2016.
Penelitian ini berdasarkan jumlah responden 92 orang yang telah bersedia mengikuti
penelitian dan menjawab dengan lengkap seluruh pertanyaan yang tertuang di
kuesioner.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Uji Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan
pada siswa/i SMAN 7 Medan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue dan
pencegahannya.

Perilaku Baik Cukup Kurang Jumlah


Total % Total % Total % Total %
Pengetahua 58 63,0% 33 35,4% 1 1,1% 92 100%
n
Sikap 74 80,4% 17 18,5% 1 1,1% 92 100%
Tindakan 77 83,7% 15 16,3% - - 92 100%

Berdasarkan tabel 4.1 dari hasil penelitian pada 92 orang responden bahwa 58
orang responden (63,0%) memliki pengetahuan yang baik, 33 orang responden
(35,4%) memiliki pengetahuan cukup dan 1 orang responden (1,1%) memiliki
pengetahuan kurang.
Berdasarkan tabel 4.1 dari hasil penelitian pada 92 orang responden bahwa 74
orang responden (80,4%) memiliki sikap yang baik, 17 orang responden (18,5%)
memiliki sikap cukup dan 1 orang responden (1,1%) memiliki sikap kurang.
Berdasarkan tabel 4.1 dari hasil penelitian pada 92 orang responden bahwa 77
orang responden (83,7%) memiliki tindakan baik, dan 15 orang responden (16,3%)
memilki tindakan yang cukup.
4.2 Pembahasan
23

Pengetahuan tentang penyakit malaria dan pencegahanya berdasarkan hasil


skoring yang telah ditetapkan dengan menggunakan 5 pertanyaan untuk mengukur
variabel pengetahuan responden, dapat diketahui bahwa secara umum pengetahuan
responden tentang penyakit malaria dan pencegahannya dapat dikategorikan baik
yaitu sebanyak 28 orang atau sebesar 28% memiliki pengetahuan baik, dan kategori
sedang sebanyak 33 orang atau sebesar 33% memiliki pengetahuan sedang, dan
sebanyak 39 orang atau sebesar 39% memiliki pengetahuan kurang. Dari jumlah
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang paling banyak adalah responden
berpengetahahuan kurang hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden,
dimana tingkat pendidikan responden paling dominan adalah tamatan SD karena
tingkat pendidikan merupakan salah satu unsur karakteristik seorang dan tingkat
pendidikan formal menunjukan tingkat intelektual atau tingkat pengetahuan
seseorang (Saragih, 2008).
Hal ini dapat dipahami bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi seseorang
mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk mendapatkan informasi dan lebih
bisa berlatih untuk mengolah,memhami,mengevaluasi,mengingat yang kemudian
menjadi pemgetahuan yang dimiliki (Balyan, 2009)
Hasil penelitian terhadap sikap responden dengan menggunakan 5 pertanyaan
pada 100 orang orang responden sebanyak 20 orang atau sebanyak 20% memiliki
sikap yang baik, dan kategori sedang sebanyak 46 orang responden atau sebanyak
46% , dan kategori luring sebanyak 34 orang responden atau sebanyak 34%. Dari
jumlah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang paling banyk adalah responden
yang memiliki sikap sedang.
Rendahnya tingkat pengetahuan akan berimplikasi terhadap proses perubahan
sikap yang akan dilakukan sehubungan dengan permasalahn yang dihadapi.
Seseorang yang belum memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai suatu hal
akan sulit mengadopsi sikap baru yang lebih baik, sebaliknya seseorang memiliki
pengetahuan yang baik mengenai suatu hal akan mudah mengadopsi sikap baru yang
lebih baik. Beradasrkan hasil penelitian, diketahui juga bahwa sikap yang didasari
24

oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama dibandingkan dengan sikap yang tidak
didasari oleh pengetahuan (Notoatdmojo, 2010).
Hasil penelitian terhadap tindakan responden dengan menggunakan 5
pertanyaan pada 100 orang responden diperoleh hasil bahwa sebanyak 21 orang
responden atau sebanyak 21% memiliki tindakan yang baik, dan kategori yang
sedang sebanyak 36 responden orang atu 36% dan sebanyak 43 orang responden
atau 43% memiliki tindakan yang kurang. Dari jumlah tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa yang paling banyak responden yang memiliki tindakan yang
kurang.
Hal ini dikarenakan oleh pengetahuan yang kurang tentang malaria dan sikap
yang sedang pengendalian dan pencegahan malaria menyebabkan tindakan responden
kurang. Tingkat pendidikan responden yang kebanyakan tamatan SD juga
menyebabkan faktor kurangnya tindakan.

Anda mungkin juga menyukai