Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PEMBAHASAN

1. Integral Lipat Tiga


Sama seperti kita mendefinisikan integral tunggal untuk fungsi suatu
variable dan integral lipat dua variable, kita dapat mendefinisikan integral lipat-iga
untuk fungsi tiga variable. Pertama-tama marilah kita menangani kasus paling
sederhana di mana didefinisikan pada kotak segiempat :

1 B= {(x, y, z) x b, c y d, r z s}

Langkah pertama adalah membagi B menjadi


kotak-kotak bagian. Kita lakukan ini dengan
membagi selang [, ] menjadi selang-bagian
[1 , ] berlebar sama , membagi [, ]
menjadi selang-bagian berlebar sama dan
membagi [, ] menjadi selang-bagian
berlebar sama . Bidang-bidang yang melalui
titik ujung selangbagian-selangbagian ini yang
sejajar terhadap bidang-bidang kordinat
membagi kotak menjadi kotak-bagian.

= [ , ] [ , ] [ , ]

Yang diperlihatkan dalam Gambar 1. Masing-masing kotak bagian mempunyai


volume =

Kemudian kita bentuk jumlah Riemann rangkap-tiga



2 ( , , )
=1 =1 =1

dengan titik sampel ( , , ) terletak pada . Berdasarkan analogi
dengan definisi integral lipat-dua (16.1.5), kita definisikan integral lipat-tiga
sebagai limit dari jumlah Riemann rangkap-tiga dalam (2).

Definisi Integral lipat-tiga dari pada kotak adalah


3

(, , ) = lim ( , , )
,,
=1 =1 =1

Jika limit ini ada

Sekali lagi, integral lipat-tiga selalu ada jika kontinu. Kita dapat memilih
titik sampel sebagai sebarang titik di dalam kotak-bagian, tetapi jika kita memilih
titik sampel ini sebagai titik ( , , ) kita peroleh ekspresi yang kelihatan lebih
sederhana untuk integral lipat-tiga :

(, , ) = lim ( , , )
,,
=1 =1 =1

Sama seperti untuk integral lipat-dua, metode praktis untuk penghitungan


integral lipat-tiga adalah menyatakannya sebagai integral berulang sebagai berikut.

4 Teorema Fubini untuk Integral Lipat-Tiga jika kontinu pada


kotak = [, ] [, ] [, ], maka

(, , ) = (, , )

Integral berulang pada ruas kanan Teorema Fubini bermakna bahwa pertama
kita mengintegralkan terhadap (dengan mempertahankan dan tetap),
kemudian kita integralkan terhadap (dengan mempertahankan tetap), dan
akhirnya kita integralkan terhadap . Terdapat lima kemungkinan urutan lain yang
dapat kita lakukan dalam mengintegralkan, semuanya memberikan nilai sama.
Misalnya, jika kita integralkan terhadap , kemudian , dan kemudian , kita
mempunyai


(, , ) = (, , )

CONTOH 1

Hitunglah integral lipat-tiga 2 , dengan adalah kotak segiempat yang


diberikan oleh

= {(, , ) 0 1, 1 2, 0 3}

PENYELESAIAN

Kita dapat menggunakan salah satu dari enam urutan pengintegralan yang mungkin.
Jika kita memilih untuk mengintegralkan terhadap , kemudian , dan kemudian ,
kita peroleh

3 2 1
= 2
2
0 1 0

3 2 =1
2 2
= [ ]
0 1 2 =0

3 2
2
=
0 1 2

3 =2
22
= [ ]
0 4 =1

3
3 2
=
0 4

3
3
= ]
4 0

27
=
4
Sekarang kita definisikan integral lipat-tiga pada daerah umum terbatas
dalam ruang tiga dimensi (benda pejal) dengan prosedur yang hampir sama seperti
yang kita gunakan untuk integral lipat-dua. Kita lingkupi dalam sebuah kotak
yang berjenis sama seperti persamaan 1. Kemudian kita definisikan fungsi agar
fungsi ini sesuai dengan pada tetapi bernilai 0 untuk titik-titik pada yang
diluar . Menurut definisi,

(, , ) = (, , )

Integral ini ada jika kontinu dan perbatasan adalah dapat dikatakan
mulus. Integral lipat-tiga mempunyai sifat yang pada dasarnya sama seperti
integral lipat-dua

Kita batasi perhatian kita pada fungsi kontinu dan pada jenis daerah
sederhana yang tertentu. Daerah pejal dikatakan sebagai berjenis 1 jika daerah
ini terletak diantara grafik dua fungsi kontinu dan , dengan kata lain

5 = { (, , ) (, ) , 1 (, ) 2 (, ) }

dengan adalah proyeksi pada bidang- seperti diperlihatkan dalam


Gambar 2. Perhatikan bahwa perbatasan atas benda pejal adalah permukaan
dengan persamaan = 2 (, ), sedangkan perbatasan bawah adalah
permukaan = 1 (, ).
Berdasarkan jenis argumentasi yang sama yang menghasilkan , dapat
diperlihatkan bahwa jika adalah daerah jenis I yang diberikan oleh persamaan
5, maka

2 (,)
6 (, , ) = [ (, , ) ]
1 (,)

Makna dari integral sebelah dalam pada ruas kanan persamaan 6 adalah
bahwa dan dipegang tetap, dan karenanya 1 (, ) dan 2 (, ) dipandang
sebagai konstanta, selama (, , ) diintegralkan terhadap .

Khususnya, jika proyeksi dari pada bidang- adalah daerha bidang jenis 1
(seperti dalam gambar 3)

Maka,

= {(, , )| , () (), (, ) (, ) }

dan persamaan 6 menjadi

2() 2(,)

7 (, , ) = (, , )
1() 1(,)
Sebaliknya, jika adalah daerah bidang II (seperti dalam gambar 4)

Maka,

= {(, , )| , () (), (, ) (, )}

dan persamaan 6 menjadi

2() 2(,)

8 (, , ) = (, , )
1() 1(,)

CONTOH 2

Hitunglah , adalah bidang empat (tetrahedron) pejal yang dibatasi


oleh empat bidang = 0, = 0, = 0, + + =
PENYELESAIAN

Ketika kita menyusun integral lipat-tiga adalah bijaksana untuk menggambar dua
diagram yaitu satu berupa daerah pejal (lihat gambar 5) dan 1 adalah proyeksi pada
bidang- (lihat gambar 6). Batas bawah bidang-empat adalah bidang = 0 dan batas
atasnya bidang + + = 1 atau ( = 1 ), sehingga kita gunakan 1 (, ) = 0
dan 2 (, ) = 1 dalam rumus 7. Perhatikan bahwa bidang-bidang + +
= 1 dan = 0 berpotongan pada garis + = 1 atau ( = 1 ) di bidang-.
Sehingga proyeksi adalah daerh segitiga yang diperlihatkan dalam gambar 6, dan kita
mempunyai

9 = {(, , )| , , }

Pendeskripsian sebagai daerah jenis 1 ini membuat kita bisa menghitung integral
sebagai berikut :

1 1 1

=
0 0 0

1 1 =1
2
= [ ]
2 =0
0 0

1 1 1
= (1 )2
2 0 0

=1
1 1 (1 )3
= [ ]
2 0 3 =0

1 1
= (1 )3
6 0

1
1 (1 )4
= [ ]
6 4 0

1
=
24
Daerah pejal adalah jenis 2 jika berbentuk

= {(, , )|(, ) , (, ) (, )}

kali ini dengan adalah proyeksi pada bidang- (lihat gambar 7). Permukaan
belakang adalah = 1 (, ) dan permukaan depan adalah 2 (, ) dan kita
mempunyai

2 (,)
10
(, , ) = [ (, , ) ]
2 (,)

Akhirnya daerah jenis 3 berbentuk

= {(, , )|(, ) , (, ) (, )}
dengan adalah proyeksi pada bidang- , = 1 (, ) adalah permukaan kiri dan
= 2 (, ) adalah permukaan kanan (lihat gambar 8). Untuk daerah jenis ini kita
mempunyai

2 (,)
11
(, , ) = [ (, , ) ]
1 (,)

Dalam masing- masing persamaan 10 dan 11 boleh jadi terdapat dua ekspresi
yang mungkin untuk integral tersebut tergantung pada apakah daerah bidang berjenis
1 atau jenis 2 (dan berpadanan terhadap persamaan 7 dan 8).

CONTOH 3

Hitung 2 + 2 , dengan adalah daerah yang dibatasi oleh paraboloid =


2 + 2 dan bidang = 4

PENYELESAIAN :

Benda pejal diperlihatkan dalam gambar 9. Jika kita pandang benda sebagai daerah
jenis 1, maka kita perlu meninjau proyeksi ke bidang, yang berupa daerah
parabola dalam gambar 10 (jejak dari = 2 + 2 di bidang = 0 adalah parabola =
2)
Dari = 2 + 2 kita dapatkan = 2 , sehingga permukaan perbatasan bawah

dari adalah = 2 dan permukaan atasnya adalah = 2 . Karena itu


penjabaran sebagai daerah jenis 1 adalah
= {(, , )| , , }

Sehingga kita peroleh


+ = +

Walaupun ekspresi ini benar, ekspresi ini sagat sukar untuk dihitung. Sebagai g
antinya marilah kita meninjau sebagai daerah jenis 3. Dengan demikian proyeksinya
3 ke dalam bidang berupa cakram 2 + 2 4 yang diperlihatkan pada gambar
11.

Maka perbatasan kiri dari E adalah paraboloid = 2 + 2 dan perbatasan


kanan adalah bidang = 4, sehingga dengan mengambil 1 (, ) = 2 + 2 dan
2 (, ) = 4 dalam persamaan 11, kita mempunyai


+ = [ + ]
+

= ( ) +

Walaupun integral ini dapat dituliskan sebagai


( ) +

Adalah lebih mudah untuk beralih ke kordinat polar di bidang-: = . Ini


memberikan

2 + 2 = (4 2 2 ) 2 + 2
3

2 2 2 2
2)
= (4 = (4 2 4 )
0 0 0 0

2
4 3 5 128
= 2 [ ] =
3 5 0 15

a. Penerapan Integral Lipat Tiga



Ingat bahwa jika () 0, maka integral tunggal () menyatakan luas
dibawah kurva = () mulai dari a ke b, dan jika (, ) 0 maka integral lipat
dua (, ) menyatakan volume di bawah permukaan = (, ) dan di atas D.
Penafsiran integral lipat-tiga (, , ) yang terkait, dengan (, , ) 0
tidaklah terlalu berguna karena aka berupa hipervolume dari beda empat dimensi, dan
tentu saja amat sukar untuk divisualisasikan. (ingat bahwa E hanyalah daerah asal
(domain) fungsi ; grafik terletak diruang empat dimensi.) meskipun demikian,
integral lipat-tiga (, , ) dapat ditafsirkan dalam cara yang berbeda dalam
situasi fisis yang berlainan, tergantung pada penafsiran fisis dari , , dan (, , ).

Marilah kita mulai dengan kasus khusus di mana (, , ) = 1 untuk semua


titik dalam . Maka integral lipat-tiga memang enyatakan volume

12 () =

Sebagai contoh, anda dapat melihat ini pada kasus daerah jenis 1 dengan meletakkan
(, , ) = 1 dalam rumus 6:
(,)
= [ ] = [ (, ) (, )]
(,)

dan dari materi sebelumnya kita mengetahui bahwa ini menyatakan volume yang
terletak di antara permukaan-permukaan = 1 (, ) dan = 2 (, ).

CONTOH 4

Gunakan integral lipat-tiga untuk mencari volume bidang=empat yang dibatasi oleh
bidang-bidang + 2 + 2 = 2, = 2, = 0, dan = 0.

PENYELESAIAN

Bidang-empat dan proyeksinya pada bidang diperlihatkan dalam gambar 12


dan 13. Perbatasan bawah adalah bidang = 0 dan perbatasan atas adalah bidang
+ 2 + 2 = 2, yaitu = 2 2. Karena itu, kita mempunyai

() =

1 12 22
=
0 0
2

1 12
= (2 2)
0
2

1
=
3
Perhatikan bahwa kita tidak perlu menggunakanintegral lipat-tiga untuk
menghitung volume. Integral ini hanyalah metode alternatif untuk penyusunan
perhitungan
Semua penerapan integral lipat-dua dapat langsung dipeluas ke integral lipat-
tiga. Misalnya, jika fungsi kerapatan dari benda pejal yang menempati daerah adalah
(, , ), dalam satuan massa tiap satuan volume, di sembarang titik (, , ) yang
diberikan, maka massa-nya adalah

13 = (, , )

Dan momen-nya terhadap tiga bidang koordinat adalah

14
= (, , ) = (, , )

= (, , )

Pusat massanya terletak di titik ( , , ), dengan

15
= = =

Jika kerapatannya konstan, pusat massa benda pejal disebut sentroid dari . Momen
inersia terhadap tiga bidang koordinat adalah

16 = ( 2 + 2 )(, , )
= ( 2 + 2 )(, , )

= ( 2 + 2 )(, , )

Muatan listrik total pada suatu benda pejal yang menempati daerah E dan mempunyai
kerapatan muatan (, , ) adalah

= (, , )

Jika kita mempunyai tiga variabel acak kontinu X,Y,dan Z , fungsi kerapatan
bersama mereka adalah fungsi tiga variabel sedemikian rupa sehingga peluang bahwa
(X, Y, Z) terletak dalam E adalah

((, , ) ) = ( , , )

Khususnya,

( , , ) = (, , )

Fungsi kerapatan bersamanya memenuhi



(, , ) 0 (, , ) = 1

CONTOH 5

Carilah pusat massa dari sebuah benda pejal


berkerapatan konstan yang dibatasi oleh
silinder parabolik = 2 dan bidang bidang
= , = 0 = 1

PENYELESAIAN

Benda pejal E dan proyeksinya pada bidang-xy


diperlihatkan dalam Gambar 14. Permukaan
bawah dan atas dari E adalah bidang bidang =
0 dan = , sehingga kita katakan sebagai
daerah jenis 1:

= {(, , )|1 1, 2 1,0 }

Maka, jika kerapatan adalah (, , ) = , massanya adalah

1 1

= =
1 2 0
=1
1 1 1 2
= 1 2 = 1 [ 2 ] `
= 2

1 1
= 2 1(1 4 ) = 0 (1 4 )

1
5 4
= [ ] =
5 0 5

Karena kesimetrisan E dan terhadap bidang- , kita segera dapat


mengatakan bahwa = 0, dan karena itu, = 0. Momen lainnya adalah
1 1
= = 1 2 0

=1
1 1 1 3
= 1 2 2 = 1 [ 3 ]
= 2

1
2 1 2 7 4
= 3
0 (1 6 ) = 3
[ 7
] = 7
0

1 1
= = 1 2 0

=
1 1 2 1 1
= 1 2 [ 2 ] = 2 1 2 2
=0

1 2
= 0 (1 6 ) =
3 7

Karena itu, pusat massanya adalah


5 5
( , , ) = ( , , ) = (7 , 0, 14)

2. Integral Lipat Tiga dalam Koordinat Silinder dan Koordinat Bola


a. Koordinat Silinder
Koordinat silinder dari titik P adalah (, , ), dengan , dan
diperlihatkan dalam gambar 1. Andaikan adalah daerah jenis 1 yang
proyeksinya pada bidang- digambarkan dengan mudah dalam koordinat polar
(lihat Gambar 2). Khususnya , andaikan bahwa kontinu dan

= {(, , )|(, ) , (, ) (, )}

Dengan diberikan dalam koordinat polar oleh

= {(, )|(, ) , () ()}

Kita mengetahui bahwa

2(,)
(, , ) = [ (, , )]
1 1 (,)

Tetapi kita juga mengetahui bagaimana menghitung integral lipat-dua dalam


koordinat polar dalam materi sebelumnya

2 (, , )

2 () 2 ( cos , sin )
= ( cos , sin , )
1 () 1 ( cos , sin )
Rumus 2 adalah rumus untuk pengintegralan lipat-tiga dalam koordinat silinder.
Rumus ini mengatakan bahwa kita mengalaihkan integral lipat-tiga dari koordinat
siku-siku ke koordinat silinder dengan menuliskan = , = sin ,
membiarkan apa adanya, dengan mengunakan limit-limit pengintegralan yang
sesuai untuk , dan , serta dengan menggantikan oleh . (Gambar
3 memperlihatkan bagaimana menghafalkan ini). Adalah menguntungkan untuk
menggunakan rumus ini ketika adalah daerah pejal yang secara mudah
dideskripsikan dalam koordinat silnder, dan tertuma ketika fungsi
(, , ) melibatkan ekpresi 2 + 2 .

CONTOH 1

Benda pejal terletak didalam silinder 2 + 2 = 1, dibawah bidang = 4,dan di


atas paraboloid = 1 2 2 (lihat gambar 4). Kerapatan disebarang titik
sebanding terhadap jaraknya dari sumbu silinder. Carilah massa .
PENYELESAIAN

Dalam koordinat silinder, persamaan silinder adalah = 1 dan paraboloid


adalah = 1 2, sehingga kita dapat menuliskan

= {(, , )|0 2, 0 1, 1 2 4 }

Karena kerapatan (, , ) sebanding terhadap jarak dari sumbu-, maka fungsi


kerapatan adalah

(, , ) = 2 + 2 =

dengan K adalah konstanta kesebandingan. Karena itu, dari Rum 16.7.13,


massa E adalah

= 2 + 2

2 1 4
= ()
0 0 1 2

1
2
= 2 [4 (1 2 )]
0
0

1
2
= (3 2 + 4 )
0
0

1
5
= 2 [ 3 + ]
5 0

12
=
5

CONTOH 2

2 4 2 2
Hitunglah 2 4 2 2 + 2 ( 2 + 2 )
PENYELESAIAN

Integral berulang ini adalah integral lipat tiga pada daerah pejal

= {(, , )| 2 2, 4 2 4 2 , 2 + 2 2}

dan proyeksi E pada bidang adalah cakram 2 + 2 4. Permukaan bawah E


adalah kerucut = 2 + 2 dan permukaan atasnya adalah bidang = 2 (lihat
gambar 5). Daerah ini mempunyai penjabaran yang jauh lebih sederhana dalam
koordinat silinder:

= {(, , )|0 2, 0 2, 2}

Karena itu, kita mempunyai

2 4 2 2
( 2 + 2 ) = ( 2 + 2 )
2 4 2 2 + 2

2 2 2
= 2
0 0

2 2
= 3 (2 )
0 0

1 4 1 5 2 16
= 2 [ ] =
2 5 0 5
b. Koordinat Bola

Definisikan koordinat bola (, , )


dari sebuah titik (lihat gambar 6) dan kita
melihat kaitan berikut antara koordinat siku-
siku dan koordinat bola :

3 = sin cos = sin cos = cos

Dalam system koordinat ini mitra dari kotak persegi panjang adalah baji
bola (spherical wedge)

= {(, , )| , , }

dengan 0, 2, .
Walaupun kita definisikan integral lipat tiga
dengan membagi benda pejal menjadi kotak-
kotak kecil, dapat diperlihatkan bahwa
pembagian benda pejal menjadi baji-baji bola
kecil selalu memberikan hasil sama. Sehingga
kita bagi E menjadi baji bola yang lebih kecil
dengan menggunakan bola berjarak sama
= , setengah bidang = , dan setengah
kerucut = . Gambar 7 memperlihatkan
bahwa hampir berupa kotak persegi
panjang dengan ukuran , (busur
lingkaran dengan jari-jari , sudut ), dan
sin (busur lingkaran dengan jari-jari sin , ). Sehingga
hampiran terhadap volume diberikan oleh

= {()( )( ) = }
Faktanya, dapat diperlihatkan dengan bantuan Teorema Nilai Rata-rata (soal latihan
39), bahwa volume secara eksak diberikan oleh

dengan ( , , ) adalah suatu titik di dalam . Misalkan (



,
, ,)
adalah koordinat siku-siku dari titik ini. Maka :


(, , ) = lim ( , , , )
,,
=1 =1 =1

= lim ( , sin cos ,


,,
=1 =1 =1

sin sin , cos ) 2 sin

Tetapi jumlah ini adalah jumlah Riemann untuk fungsi

(, , ) = 2 ( sin cos , sin sin , cos )

Akibatnya, kita sampai pada rumus untuk pengintegralan lipat tiga dalam
koordinat bola

4 (, , )


= ( sin cos , sin sin , cos )2 sin

Dengan E adalah baji bola yang diberikan oleh

= {(, , )| , , }
Rumus 4 mengatakan bahwa kita mengkonversi integral lipat tiga dari koordinat siku-
siku ke koordinat bola dengan cara menuliskan

= = =

dengan limit pengintegralan yang sesuai, dan mengganti dengan 2 sin .


Ini diilustrasikan dalam gambar 8

Rumus ini dapat diperluas untuk mencakup daerah bola yang lebih umum seperti :

= {(, , )| , , (, ) (, )}

Dalam kasus ini rumus sama seperti dalam (4) kecuali bahwa limit pengintergralan
untuk adalah 1 (, ) dan 2 (, ).

Biasanya koordinat bola digunakan dalam integral lipat tiga ketika permukaan seperti
kerucut dan bola membentuk perbatasan dari daerah pengintegralan.

CONTOH 3
3
2 + 2 + 2 )2
Hitung ( , dengan B adalah bola satuan:

= {(, , )| 2 + 2 + 2 1}

PENYELESAIAN

Karena perbatasan B adalah bola, kita gunakan koordinat bola:

= {(, , )|0 1, 0 2, 0 }

Sebagai tambahan, koordinat bola adalah tepat karena

2 + 2 + 2 = 2
Jadi, (4) memberikan
2 1
3 3
( 2 + 2 + 2 )2 2 ) 2
= ( 2 sin
0 0 0

2 1 3
= 0 sin 0 0 2

1 3 1
= [ cos ]0 (2) [3 ]
0

4
= ( 1)
3

CATATAN

Akan sangat janggal untuk menghitung integral dalam Contoh 3 tanpa koordinat bola.
Dalam koordinat siku-siku integral berulang ini mungkin akan berupa

1 1 2 1 2 2 3
2 + 2 + 2 ) 2
(
1 1 2 1 2 2

CONTOH 4

Gunakan koordinat bola untuk mencari volume benda pejal yang terletak di atas kerucut
= 2 + 2 dan di bawah bola 2 + 2 + 2 = . (Lihat Gambar 9.)

PENYELESAIAN
1
Perhatikan bahwa bola melalui titik asal dan mempunyai pusat (0,0, 2) .
Kita tuliskan persamaan bola dalam koordinat bola sebagai

2 = cos atau = cos

Kerucut dapat dituliskan sebagai

cos = 2 2 2 + 2 2 2 = sin

Ini memberikan sin = cos , atau = 4. Karena itu pendeskripsian benda pejal E
dalam koordinat bola adalah

= {(, , )|0 2, 0 4 , 0 cos }

Gambar 11 memperlihatkan bagaimana tersapu jika kita mengintegralkan mula-mula


terhadap , kemudian , dan kemudian . Volume adalah

2 cos
4
() = = 2 sin
0 0 0

=cos
2 4 sin 3
= 0 0 [3]
=0


2 2 4 4
4 sin 3
= = [ ] =
3 0 3 4 0 8
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 1
1. Integral Lipat Tiga ................................................................................................................. 1
a. Penerapan Integral Lipat Tiga ........................................................................................ 11
2. Integral Lipat Tiga dalam Koordinat Silinder dan Koordinat Bola ............................... 15
a. Koordinat Silinder............................................................................................................ 15
b. Koordinat Bola ................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai