PEMBAHASAN
1 B= {(x, y, z) x b, c y d, r z s}
= [ , ] [ , ] [ , ]
2 ( , , )
=1 =1 =1
dengan titik sampel ( , , ) terletak pada . Berdasarkan analogi
dengan definisi integral lipat-dua (16.1.5), kita definisikan integral lipat-tiga
sebagai limit dari jumlah Riemann rangkap-tiga dalam (2).
Sekali lagi, integral lipat-tiga selalu ada jika kontinu. Kita dapat memilih
titik sampel sebagai sebarang titik di dalam kotak-bagian, tetapi jika kita memilih
titik sampel ini sebagai titik ( , , ) kita peroleh ekspresi yang kelihatan lebih
sederhana untuk integral lipat-tiga :
(, , ) = lim ( , , )
,,
=1 =1 =1
Integral berulang pada ruas kanan Teorema Fubini bermakna bahwa pertama
kita mengintegralkan terhadap (dengan mempertahankan dan tetap),
kemudian kita integralkan terhadap (dengan mempertahankan tetap), dan
akhirnya kita integralkan terhadap . Terdapat lima kemungkinan urutan lain yang
dapat kita lakukan dalam mengintegralkan, semuanya memberikan nilai sama.
Misalnya, jika kita integralkan terhadap , kemudian , dan kemudian , kita
mempunyai
(, , ) = (, , )
CONTOH 1
= {(, , ) 0 1, 1 2, 0 3}
PENYELESAIAN
Kita dapat menggunakan salah satu dari enam urutan pengintegralan yang mungkin.
Jika kita memilih untuk mengintegralkan terhadap , kemudian , dan kemudian ,
kita peroleh
3 2 1
= 2
2
0 1 0
3 2 =1
2 2
= [ ]
0 1 2 =0
3 2
2
=
0 1 2
3 =2
22
= [ ]
0 4 =1
3
3 2
=
0 4
3
3
= ]
4 0
27
=
4
Sekarang kita definisikan integral lipat-tiga pada daerah umum terbatas
dalam ruang tiga dimensi (benda pejal) dengan prosedur yang hampir sama seperti
yang kita gunakan untuk integral lipat-dua. Kita lingkupi dalam sebuah kotak
yang berjenis sama seperti persamaan 1. Kemudian kita definisikan fungsi agar
fungsi ini sesuai dengan pada tetapi bernilai 0 untuk titik-titik pada yang
diluar . Menurut definisi,
(, , ) = (, , )
Integral ini ada jika kontinu dan perbatasan adalah dapat dikatakan
mulus. Integral lipat-tiga mempunyai sifat yang pada dasarnya sama seperti
integral lipat-dua
Kita batasi perhatian kita pada fungsi kontinu dan pada jenis daerah
sederhana yang tertentu. Daerah pejal dikatakan sebagai berjenis 1 jika daerah
ini terletak diantara grafik dua fungsi kontinu dan , dengan kata lain
5 = { (, , ) (, ) , 1 (, ) 2 (, ) }
2 (,)
6 (, , ) = [ (, , ) ]
1 (,)
Makna dari integral sebelah dalam pada ruas kanan persamaan 6 adalah
bahwa dan dipegang tetap, dan karenanya 1 (, ) dan 2 (, ) dipandang
sebagai konstanta, selama (, , ) diintegralkan terhadap .
Khususnya, jika proyeksi dari pada bidang- adalah daerha bidang jenis 1
(seperti dalam gambar 3)
Maka,
= {(, , )| , () (), (, ) (, ) }
2() 2(,)
7 (, , ) = (, , )
1() 1(,)
Sebaliknya, jika adalah daerah bidang II (seperti dalam gambar 4)
Maka,
= {(, , )| , () (), (, ) (, )}
2() 2(,)
8 (, , ) = (, , )
1() 1(,)
CONTOH 2
Ketika kita menyusun integral lipat-tiga adalah bijaksana untuk menggambar dua
diagram yaitu satu berupa daerah pejal (lihat gambar 5) dan 1 adalah proyeksi pada
bidang- (lihat gambar 6). Batas bawah bidang-empat adalah bidang = 0 dan batas
atasnya bidang + + = 1 atau ( = 1 ), sehingga kita gunakan 1 (, ) = 0
dan 2 (, ) = 1 dalam rumus 7. Perhatikan bahwa bidang-bidang + +
= 1 dan = 0 berpotongan pada garis + = 1 atau ( = 1 ) di bidang-.
Sehingga proyeksi adalah daerh segitiga yang diperlihatkan dalam gambar 6, dan kita
mempunyai
9 = {(, , )| , , }
Pendeskripsian sebagai daerah jenis 1 ini membuat kita bisa menghitung integral
sebagai berikut :
1 1 1
=
0 0 0
1 1 =1
2
= [ ]
2 =0
0 0
1 1 1
= (1 )2
2 0 0
=1
1 1 (1 )3
= [ ]
2 0 3 =0
1 1
= (1 )3
6 0
1
1 (1 )4
= [ ]
6 4 0
1
=
24
Daerah pejal adalah jenis 2 jika berbentuk
= {(, , )|(, ) , (, ) (, )}
kali ini dengan adalah proyeksi pada bidang- (lihat gambar 7). Permukaan
belakang adalah = 1 (, ) dan permukaan depan adalah 2 (, ) dan kita
mempunyai
2 (,)
10
(, , ) = [ (, , ) ]
2 (,)
= {(, , )|(, ) , (, ) (, )}
dengan adalah proyeksi pada bidang- , = 1 (, ) adalah permukaan kiri dan
= 2 (, ) adalah permukaan kanan (lihat gambar 8). Untuk daerah jenis ini kita
mempunyai
2 (,)
11
(, , ) = [ (, , ) ]
1 (,)
Dalam masing- masing persamaan 10 dan 11 boleh jadi terdapat dua ekspresi
yang mungkin untuk integral tersebut tergantung pada apakah daerah bidang berjenis
1 atau jenis 2 (dan berpadanan terhadap persamaan 7 dan 8).
CONTOH 3
PENYELESAIAN :
Benda pejal diperlihatkan dalam gambar 9. Jika kita pandang benda sebagai daerah
jenis 1, maka kita perlu meninjau proyeksi ke bidang, yang berupa daerah
parabola dalam gambar 10 (jejak dari = 2 + 2 di bidang = 0 adalah parabola =
2)
Dari = 2 + 2 kita dapatkan = 2 , sehingga permukaan perbatasan bawah
+ = +
Walaupun ekspresi ini benar, ekspresi ini sagat sukar untuk dihitung. Sebagai g
antinya marilah kita meninjau sebagai daerah jenis 3. Dengan demikian proyeksinya
3 ke dalam bidang berupa cakram 2 + 2 4 yang diperlihatkan pada gambar
11.
+ = [ + ]
+
= ( ) +
Walaupun integral ini dapat dituliskan sebagai
( ) +
2 + 2 = (4 2 2 ) 2 + 2
3
2 2 2 2
2)
= (4 = (4 2 4 )
0 0 0 0
2
4 3 5 128
= 2 [ ] =
3 5 0 15
12 () =
Sebagai contoh, anda dapat melihat ini pada kasus daerah jenis 1 dengan meletakkan
(, , ) = 1 dalam rumus 6:
(,)
= [ ] = [ (, ) (, )]
(,)
dan dari materi sebelumnya kita mengetahui bahwa ini menyatakan volume yang
terletak di antara permukaan-permukaan = 1 (, ) dan = 2 (, ).
CONTOH 4
Gunakan integral lipat-tiga untuk mencari volume bidang=empat yang dibatasi oleh
bidang-bidang + 2 + 2 = 2, = 2, = 0, dan = 0.
PENYELESAIAN
() =
1 12 22
=
0 0
2
1 12
= (2 2)
0
2
1
=
3
Perhatikan bahwa kita tidak perlu menggunakanintegral lipat-tiga untuk
menghitung volume. Integral ini hanyalah metode alternatif untuk penyusunan
perhitungan
Semua penerapan integral lipat-dua dapat langsung dipeluas ke integral lipat-
tiga. Misalnya, jika fungsi kerapatan dari benda pejal yang menempati daerah adalah
(, , ), dalam satuan massa tiap satuan volume, di sembarang titik (, , ) yang
diberikan, maka massa-nya adalah
13 = (, , )
14
= (, , ) = (, , )
= (, , )
15
= = =
Jika kerapatannya konstan, pusat massa benda pejal disebut sentroid dari . Momen
inersia terhadap tiga bidang koordinat adalah
16 = ( 2 + 2 )(, , )
= ( 2 + 2 )(, , )
= ( 2 + 2 )(, , )
Muatan listrik total pada suatu benda pejal yang menempati daerah E dan mempunyai
kerapatan muatan (, , ) adalah
= (, , )
Jika kita mempunyai tiga variabel acak kontinu X,Y,dan Z , fungsi kerapatan
bersama mereka adalah fungsi tiga variabel sedemikian rupa sehingga peluang bahwa
(X, Y, Z) terletak dalam E adalah
((, , ) ) = ( , , )
Khususnya,
( , , ) = (, , )
CONTOH 5
PENYELESAIAN
1 1
= =
1 2 0
=1
1 1 1 2
= 1 2 = 1 [ 2 ] `
= 2
1 1
= 2 1(1 4 ) = 0 (1 4 )
1
5 4
= [ ] =
5 0 5
=1
1 1 1 3
= 1 2 2 = 1 [ 3 ]
= 2
1
2 1 2 7 4
= 3
0 (1 6 ) = 3
[ 7
] = 7
0
1 1
= = 1 2 0
=
1 1 2 1 1
= 1 2 [ 2 ] = 2 1 2 2
=0
1 2
= 0 (1 6 ) =
3 7
= {(, , )|(, ) , (, ) (, )}
2(,)
(, , ) = [ (, , )]
1 1 (,)
2 (, , )
2 () 2 ( cos , sin )
= ( cos , sin , )
1 () 1 ( cos , sin )
Rumus 2 adalah rumus untuk pengintegralan lipat-tiga dalam koordinat silinder.
Rumus ini mengatakan bahwa kita mengalaihkan integral lipat-tiga dari koordinat
siku-siku ke koordinat silinder dengan menuliskan = , = sin ,
membiarkan apa adanya, dengan mengunakan limit-limit pengintegralan yang
sesuai untuk , dan , serta dengan menggantikan oleh . (Gambar
3 memperlihatkan bagaimana menghafalkan ini). Adalah menguntungkan untuk
menggunakan rumus ini ketika adalah daerah pejal yang secara mudah
dideskripsikan dalam koordinat silnder, dan tertuma ketika fungsi
(, , ) melibatkan ekpresi 2 + 2 .
CONTOH 1
= {(, , )|0 2, 0 1, 1 2 4 }
(, , ) = 2 + 2 =
= 2 + 2
2 1 4
= ()
0 0 1 2
1
2
= 2 [4 (1 2 )]
0
0
1
2
= (3 2 + 4 )
0
0
1
5
= 2 [ 3 + ]
5 0
12
=
5
CONTOH 2
2 4 2 2
Hitunglah 2 4 2 2 + 2 ( 2 + 2 )
PENYELESAIAN
Integral berulang ini adalah integral lipat tiga pada daerah pejal
= {(, , )| 2 2, 4 2 4 2 , 2 + 2 2}
= {(, , )|0 2, 0 2, 2}
2 4 2 2
( 2 + 2 ) = ( 2 + 2 )
2 4 2 2 + 2
2 2 2
= 2
0 0
2 2
= 3 (2 )
0 0
1 4 1 5 2 16
= 2 [ ] =
2 5 0 5
b. Koordinat Bola
Dalam system koordinat ini mitra dari kotak persegi panjang adalah baji
bola (spherical wedge)
= {(, , )| , , }
dengan 0, 2, .
Walaupun kita definisikan integral lipat tiga
dengan membagi benda pejal menjadi kotak-
kotak kecil, dapat diperlihatkan bahwa
pembagian benda pejal menjadi baji-baji bola
kecil selalu memberikan hasil sama. Sehingga
kita bagi E menjadi baji bola yang lebih kecil
dengan menggunakan bola berjarak sama
= , setengah bidang = , dan setengah
kerucut = . Gambar 7 memperlihatkan
bahwa hampir berupa kotak persegi
panjang dengan ukuran , (busur
lingkaran dengan jari-jari , sudut ), dan
sin (busur lingkaran dengan jari-jari sin , ). Sehingga
hampiran terhadap volume diberikan oleh
= {()( )( ) = }
Faktanya, dapat diperlihatkan dengan bantuan Teorema Nilai Rata-rata (soal latihan
39), bahwa volume secara eksak diberikan oleh
Akibatnya, kita sampai pada rumus untuk pengintegralan lipat tiga dalam
koordinat bola
4 (, , )
= ( sin cos , sin sin , cos )2 sin
= {(, , )| , , }
Rumus 4 mengatakan bahwa kita mengkonversi integral lipat tiga dari koordinat siku-
siku ke koordinat bola dengan cara menuliskan
= = =
Rumus ini dapat diperluas untuk mencakup daerah bola yang lebih umum seperti :
= {(, , )| , , (, ) (, )}
Dalam kasus ini rumus sama seperti dalam (4) kecuali bahwa limit pengintergralan
untuk adalah 1 (, ) dan 2 (, ).
Biasanya koordinat bola digunakan dalam integral lipat tiga ketika permukaan seperti
kerucut dan bola membentuk perbatasan dari daerah pengintegralan.
CONTOH 3
3
2 + 2 + 2 )2
Hitung ( , dengan B adalah bola satuan:
= {(, , )| 2 + 2 + 2 1}
PENYELESAIAN
= {(, , )|0 1, 0 2, 0 }
2 + 2 + 2 = 2
Jadi, (4) memberikan
2 1
3 3
( 2 + 2 + 2 )2 2 ) 2
= ( 2 sin
0 0 0
2 1 3
= 0 sin 0 0 2
1 3 1
= [ cos ]0 (2) [3 ]
0
4
= ( 1)
3
CATATAN
Akan sangat janggal untuk menghitung integral dalam Contoh 3 tanpa koordinat bola.
Dalam koordinat siku-siku integral berulang ini mungkin akan berupa
1 1 2 1 2 2 3
2 + 2 + 2 ) 2
(
1 1 2 1 2 2
CONTOH 4
Gunakan koordinat bola untuk mencari volume benda pejal yang terletak di atas kerucut
= 2 + 2 dan di bawah bola 2 + 2 + 2 = . (Lihat Gambar 9.)
PENYELESAIAN
1
Perhatikan bahwa bola melalui titik asal dan mempunyai pusat (0,0, 2) .
Kita tuliskan persamaan bola dalam koordinat bola sebagai
cos = 2 2 2 + 2 2 2 = sin
Ini memberikan sin = cos , atau = 4. Karena itu pendeskripsian benda pejal E
dalam koordinat bola adalah
= {(, , )|0 2, 0 4 , 0 cos }
=cos
2 4 sin 3
= 0 0 [3]
=0
2 2 4 4
4 sin 3
= = [ ] =
3 0 3 4 0 8
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 1
1. Integral Lipat Tiga ................................................................................................................. 1
a. Penerapan Integral Lipat Tiga ........................................................................................ 11
2. Integral Lipat Tiga dalam Koordinat Silinder dan Koordinat Bola ............................... 15
a. Koordinat Silinder............................................................................................................ 15
b. Koordinat Bola ................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA