DHF PDF
DHF PDF
Tinjauan Pustaka
2.1.1 Definisi
2.1.2 Komponen-Komponen
2.1.2.1 Eritrosit
Eritrosit yang diberikan pada neonatus adalah sel darah merah pekat
(PRC) dengan volume 10-20 mL/kgBB. Pada BBLR diberikan dosis 20
mL/kgBB dibandingkan dosis 10 mL/kgBB bertujuan untuk meningkatkan
kadar hemoglobin. Transfusi eritrosit dilakukan dengan kecepatan 3 -5
mL/kgBB/jam. Jenis-jenis transfusi eritrosit yang diberikan pada BBLR
adalah :
a. Darah lengkap
Darah lengkap mengandung semua jenis kom ponen darah. Satu
unit darah lengkap terdiri dari 450 ml darah dan 63 ml larutan
pengawet, dengan hematocrit berkisar antara 36 -40%. Darah
lengkap disimpan pada suhu 1 -5`C dan dapat bertahan sehingga 21
hari untuk darah sitrat (CPD/ Citrate Phospate Dextrose), 35 hari
untuk darah CPDA-1 (CPD dan adenine) dan 49 hari apabila
ditambahkan larutan nutitif SDAM (NACL, dekstrosa, adenine,
manitol).
Penurunan sel darah merah adalah perkara biasa yang terjadi pada bayi
baru lahir. Pada BBLR, terjadi penurunan kadar hemoglobin yang parah iaitu
sehingga ke 8 g/dl pada bayi dengan berat badan lahir 1000 -1500g, dan 7 g/dl
pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1000g. Menurut kajian, 90%
bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1000g atau gestasi kurang dari 28
minggu, memerlukan transfusi Packed Red Blood Cell (PRBC) yang multipel
(Ramasethu & Luban, 2010).
30-49 Jangan di transfusi jika secara klinis stabil Transfusi Transfusi (dengan
Ditransfusi bila : HPA-compatible
- <1000g dan umur < 1 minggu platelet)
- Klinis tidak stabil
- Sebelumnya ada komplikasi
pendarahan mayor
- Sedang terjadi pendarahan minor
- Koagulopati yang berlanjut
- Memerlukan tindakan bedah Transfusi
Tukar
- Penurunan jumlah trombosit dan
sepertinya akan turun dibawah 30
1. Transfusi tukar.
2. Defisiensi faktor pembekuan dengan perdarahan atau sebelum
tindakan invasif atau pembedahan.
3. Defisiensi vitamin K yang mengakibatkan gangguan
pembekuan dengan perdarahan atau tindakan invasif atau
pembedahan.
4. Trombotik trombositopenia purpura.
5. Replacement therapy pada kongenital antitrombin III
defisiensi, protein C defisiensi, protein S defisiensi.
6. Bukti klinis ditemui koagulopati dimana pemeriksaan
laboratorium tertunda.
2.1.2.4 Kriopresipitat
1. Umur eritrosit pada BBLR lebih pendek yaitu 35 -55 hari berbanding dengan
neonatus cukup berat badan lahir yai tu 60-70 hari.
2. Insufisiensi eritropoiesis.
3. Iatrogenic, tindakan flebotomi. Menurut kajian yang dilakukan di Amerika
Serikat, BBLR lebih banyak menderita kehilangan darah mingguan akibat
tindakan flebotomi yang menurunkan volume darah sehingga 12 -31%.
4. Total volume darah pada BBLR lebih sedikit berbanding dengan neonatus
cukup berat badan lahir yaitu serendah 50 mL. Ketika dilakukan pengambilan
sampel darah untuk tujuan test diagnostik, 1 mL darah yang diambil
mengakibatkan pengurangan 2% dari total volume da rah (Higgins, 2009).
2.1.4 Langkah-langkah untuk mengurangi transfusi pada BBLR
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir.Bayi
berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram
(Latief et al, 2007).Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat lahir
kurang 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan (Damanik, 2010).
Bayi berat lahir kurang dari 2500 gram diklasifikasi men jadi :
a. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) atau very low birth weight (VLBW)
adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 1500 gram.
b. Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) atau extremely low birth
weight (ELBW) adalah bayi yang lah ir dengan berat badan lahir kurang dari
1000 gram (World Health Organization, 2011).
a. Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan
misalnya toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma
fisis dan psikologis.Penyakit lainnya ialah nefritis akut, diabetes
mellitus, infeksi akut atau tindakan operatif (Latief et al, 2007).
b. Gizi ibu hamil
Keadaan gizi ibu hamil sebelum hamil sangat berpengaruh
pada berat badan bayi yang dilahirkan. Kekurangan gizi pada ibu
hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, cacat bawaan,
anemia pada bayi, mati dalam kandungan dan lahir dengan BBLR.
Oleh itu, agar dapat melahirkan bayi yang normal, ibu perlu
mendapatkan asupan gizi yang cukup.
c. Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb)
dalam darah kurang dari 12 gram %. Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gram
% pada trimester I dan III atau kadar Hb kurang 10,5 gram % pada
trimester II (Chandra, 2011).
a. Hidroamnion
Hidroamnion adalah cairan amnion yang lebih dari 2000 ml.
Pada sebagian besar kasus, yang terjadi adalah hidroamnion kronik
yaitu peningkatan cairan berlebihan secara bertahap.Pada
hidroamnion akut, uterus mengalami peregangan mencolok dalam
beberapa hari.Hidroamnion dapat menimbulkan persalinan
sebelum kehamilan 28 minggu, sehingga dapat menyebabkan
kelahiran prematur dan dapat meningkatkan kejadian BBLR
(Chandra, 2011).
b. Kehamilan ganda / kembar
Kehamilan ganda dapat didefinisikan sebagai suatu kehamilan
dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin
sekaligus.Terbahagi kepada dua yaitu kehamilan dizigotik dan
monozigotik. Kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum
dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum yang dibuahi
membelah secara dini hingga membe ntuk dua embrio yang sama.
Kehamilan ganda dapat memberikan resiko yang tinggi terhadap
ibu dan janin.Oleh itu, harus dilakukan perawatan antenatal yang
intensif untuk menghadapi kehamilan ganda (Chandra, 2011).
Di bawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa penyakit yang ada hubungannya
dengan BBLR (Chandra, 2011).
Kelainan ini biasanya terlihat pada bayi yang berat badannya kurang
dari 2 kg dan telah mendapat oksigen dengan konsentrasi tinggi iaitu
pengunaan oksigen lebih dari 4 0%.Stadium akut penyakit ini dapat terlihat
pada umur 3-6 minggu dalam bentuk dilatasi arteri dan vena
retina.Kemudian diikuti oleh pertumbuhan kapiler baru secara tidak
teratur pada ujung vena.Kumpulan pembuluh darah baru ini tumbuh ke
arah korpus vitreum dan lensa.
Selanjutnya akan terjadi edema pada retina dan retina dapat terlepas
dari dasarnya dan keadaan ini merupakan keadaan yang ireversibel. Pada
stadium akhir akan terdapat masa retrolental yang terdiri dari jaringan
ikat. Keadaan ini dapat terjadi bilateral dengan mikroftalmus, kamar
depan yang menyempit, pupil mengecil dan tidak teratur serta visus
menghilang.
5. Hiperbilirubinemia
Bayi berat lahir rendah lebih sering mengalami hiperbilirubinemia
dibandingkan dengan bayi cukup bulan.Hal ini disebab kan faktor
kematangan hepar sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi bilirubin
direk belum sempurna (Chandra, 2011).
Bab 3