PEMBAHASAN
Diagnosis KPD pada pasien ini ditegakkan dari hasil anamnesis yang
menyebutkan bahwa pasien merasakan adanya cairan jernih dan encer yang
merembes sedikit-sedikit dan tidak berbau dari jalan lahir sejak pukul 19.00 WIB
tanggal 22 November 2016, atau sekitar 14,5 jam sebelum pasien datang ke RS.
dirasakan sejak pk. 10.00. Keesokan harinya, tanggal 23 November 2016 pagi,
pasien pergi ke bidan karena pada pk. 05.00 WIB, pada jalan lahir mengeluarkan
lendir dan darah segar. Hasil pemeriksaan bidan menyebutkan bahwa masih
pk.9.20 WIB didapatkan: v/v blood slym, eff 25%, pembukaan 1 cm dengan
ketuban (-), dan kepala di Hodge I. Uji lakmus cairan (+) yang menandakan
bahwa yang keluar adalah cairan ketuban. Uji valsava manuver juga positif.
Selain itu, adanya tanda lainnya adalah keluhan cairan jernih encer yang
merembes dan tidak diikuti oleh tanda-tanda inpartu, yaitu bila pembukaan
kurang kurang dari 5 cm (pada multipara) dan setelah ditunggu 1 jam belum
terjadi inpartu merupakan dasar diagnosis KPD. Karena usia kehamilan pasien
Msembrane).
di kiri, dengan presentasi kepala, letak kepala sudah masuk ke PAP, DJJ janin
Terjadinya KPD pada kasus ini kemungkinan akibat infeksi yang sedang
dialami oleh ibu, terlihat dari hasil anamnesa, bahwa pada kehamilan 8 bulan, ibu
pernah mengalami keputihan erwarna kuning kehijauan, disertai bau amis, dan
rasa gatal vagina. Beberapa organisme yang umum merupakan flora normal
prostaglandin.
Infeksi bakterial dan respon infeksi itu sendiri juga merangsang produksi
terhadap infeksi bakteri termasuk produksi sitokin dari monosit yang teraktivasi
induksi dari siklooksigenasi II, enzim yang merubah asam arakidonat menjadi
dapat merupakan mediator dari persalinan. Kolagenase dan protease lain yang
terdapat pada cairan amnion normal, sekret servik atau yang merupakan produk
SC. Pada pasien tidak dilakukan induksi persalinan dengan oksitosin disebabkan
pada 10 tahun yang lalu pernah melakukan persalinan dengan operasi SC.
infeksi.