Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSEP DASAR
1. Pengertian
a. Fistula adalah suatu ostium abnormal, berliku-liku antara dua organ berongga internal
atau antara organ internal dengan tubuh bagian luar. (Smeltzer dan Bare, 2001).
perut atau usus (usus besar atau kecil) ke organ lain, biasanya bagian dari usus
c. Umbilikalis fistel atau fistel umbilikalis atau fistula vitellina adalah suatu keadaan
membentuk hubungan langsung antara pusat dengan seluruh pencernaan. Dalam hal
Kebanyakan fistula berawal dari kelenjar dalam di dinding anus atau rektum.
Kadang-kadang fistula merupakan akibat dari pengeluaran nanah pada abses anorektal.
a. Penyakit Crohn
b. Tuberkulosis
c. Divertikulitis
d. Kanker
Radiasi
Penyakit diverticular
Ischemic usus
Malignancies.
Kegagalan anastomotic
3. Manifestasi klinis
Gejala tergantung pada kekhususan defek. Pus atau feses dapat bocor secara konstan
dari lubang kutaneus. Gejala ini mungkin pasase flatus atau feses dari vagina atau kandung
kemih, tergantung pada saluran fistula. Fistula yang tidak teratasi dapat menyebabkan infeksi
pada lokasi organ, faktor predisposisi, faktor resiko pasien dan tehnik atau prosedur
Jumlah output juga dapat digunakan untuk memprediksi kematian seperti tercantum
dalam seri klasik oleh Edmunds dkk. pasien yang tinggi dengan output fistulas memiliki
mortality 54%, pasien dengan moderat output meninggal dalam 30% kasus sedanglan rendah
output fistulas meninggal dalam 16% kasus. Dalam seri yang lebih baru, Levy dkk. melaporkan
kematian dari 50%, 24% dan 26% di tinggi, moderat dan rendah output fistulas, masing-
masing. Kira-kira 30% semua tipe fistula akan menutup secara spontan dalam waktu 6-7 mingg
5. Diagnosis
ditemukan satu atau lebih pembukaan fistula atau teraba adanya fistula di bawah permukaan.
Sebuah alat penguji bisa dimasukan untuk menentukan kedalaman dan arahnya. Ujung
dalamnya bisa ditentukan lokasinya dengan melihat melalui anoskop yang dimasukkan ke
dalam rektum.
6. Penatalaksanaan
Fistulektomi (eksisi saluran fistula) adalah prosedur yang dianjurkan. Usus bawah dievakuasi
atau dengan menginjeksi saluran dengan larutan biru metilen. Fistula didiseksi ke luar atau
dibiarkan terbuka, dan insisi lubang rektalnya mengarah keluar. Luka diberi tampon dengan
kasa.
Sebuah studi menelan kontras, di mana radio-kekusaman dye adalah ditelan oleh
pasien dan diambil foto sinar-x dan CT scan, sering menunjukkan anatomi dari hiliran. Jika
hiliran melibatkan titik dua, yang kontras enema (kontras dye diberikan melalui dubur) dapat
bermanfaat.
Parcel merupakan sistem kantong yang digunakan pada bentuk dan ukuran luka lebih
luas dengan menggabungkan hidrokoloid sheet dan double tape. Wound drain merupakan
tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mengalirkan cairan yang cenderung terakumulasi
pada lokasi yang dilakukan pembedahan. Penggunaan wound drain dapat menggunakan
kantong ostomi.
Parcel dressing dipakai pada luka bertujuan untuk menampung eksudat, melindungi
meningkatkan mobilitas pasien dan biaya lebih efektif. Kedua tehnik ini digunakan jika cairan
yang keluar melalui luka dan fistula terlalu banyak biasanya lebih dari 500 ml/24 jam.
(Haryanto, 2009).
7. Komplikasi
a. Infeksi
a. Kekurangan gizi
b. Dehidrasi
c. Masalah kulit
d. keracunan darah
BAB II
merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk
1. Pengkajian
a. Sirkulasi
b. Eliminasi
c. Makanan/cairan
d. Nyeri/kenyamanan
e. Keamanan
Gejala : Demam
f. Penyuluhan/pembelajaran
Rencana Pemulangan :
Memerlukan bantuan dengan manajemen terapi.
2. Diagnosa Keperawatan
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, proses pembedahan
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d pengeluaran sari-sari makanan dari fistula, absorbsi tidak
adekuat.
3. Perencanaan
Intervensi :
Rasional :
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, proses
pembedahan
Intervensi
c. Pantau pernapasan, bunyi napas. Pertahankan kepala tempat tidur tinggi 35-45
distensi abdomen.
Rasional
a. Suhu malam hari memuncak yang kembali ke normal pada pagi hari adalah
karakteristik infeksi.
Intervensi
a. Kaji respon dan reaksi pasien dan keluarga terhadap penyakit dan penanganannya.
d. Ciptakan diskusi terbuka tentang perubahan yang terjadi akibat penyakit dan
penanganannya.
Rasional
a. Menyediakan data tentang masalah pada pasien dan keluarga dalam menghadapi
c. Pola koping yang efektif diasa lalu mungkin potensial destruktif ketika memandang
menghadapinya.
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d pengeluaran sari-sari makanan dari fistula,
Tujun : menunjukkan berat badan stabil atau penigkatakan berat badan sesuai sasaran dengan
nilai normal
Intervensi :
b. Dorong tirah baring atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut
Rasional :
a. Memberikan informasi tentang kebutuhan diet/ keefektifan terapi.
energi
e. Memberikan rasa kontrol pada pasien dan kesempatan unutk memilih makanan yang
sum-sum tulang karena proses inflamasi lama, kekurangan asam folat umumnya
Intervensi :
c. Berikan dorongan pada klien untuk melakukan perawatan mandiri secara bertahap.
d. Berikan motivasi pada keluarga agar membantu pemenuhan kebutuhan perawatan diri
klien.
Rasional :
c. Memberi keyakinan pada klien bahwa ia dapat merawat diri tanpa bantuan orang lain
Intervensi
a. Catat petunjuk perilaku mis, gelisah, peka rangsang, menolak, kurang kontak mata,
c. Akui bahwa ansietas dan masalah mirip yang diekspresikan orang lain. Tingkatkan
d. Berikan informasi yang akurat dan nyata tentang apa yang dilakukan.
g. Bantu pasien belajar mekanisme koping baru, mis teknik mengatasi stres.
Rasional
a. Stres dapat terjadi sebagai akibat gejala fisik kondisi, juga reaksi lain.
menyebabkan stres.
Tujuan : Klien/ keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan.
Intervensi
b. Kaji ulang proses penyakit, penyebab/ efek hubungan faktor yang menimbulkan
faktor pendukung.
c. Kaji ulang obat, tujuan, frekuensi, dosis, dan kemungkinan efek samping.
d. Tekankan pentingnya perawatan kulit, mis, teknik cuci tangan dengan baik dan
Rasional
e. Pasien dengan inflamasi beresiko untuk kanker dan evaluasi diagnostik teratur dapat
diperlukan.
Intervensi :
b. Anjurkan beberapa aktifitas ringan selama siang hari jamin pasien berhenti
Rasional :
b. Aktifitas siang hari dapat membantu pasien menggunakan energi dan siap untuk tidur
4. Pelaksanaan
mandiri ini ditetapkan dengan standar praktek American Nurses Association; undang
undang praktik keperawatan negara bagian; dan kebijakan institusi perawatan kesehatan.
tim perawatan kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama yang bertujuan
Frekuensi dokumentasi tergantung pada kondisi klien dan terapi yang diberikan. Di rumah
sakit, catatan perawat ditulis minimal setiap shift dan diagnosa keperawatan dicatat di
rencana asuhan keperawatan. Setiap klien harus dikaji dan dikaji ulang sesuai dengan
5. Evaluasi
Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil hasil yang diamati dengan kriteria hsil
yang dibuat pada tahap perencanaan. Klien keluar dari siklus proses keperawatan apabila
kriteria hasil telah dicapai. Klien akan masuk kembali ke dalam siklus apabila kriteria hasil
belum tercapai. Komponen tahap evaluasi terdiri dari pencapaian kriteria hasil, keefektifan
tahap tahap proses keperawatan dan revisi atau terminasi rencana asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Peter, DMD, dkk..2000. Kompleks Enterocutaneus Hiliran: Penutupan dengan Rectus
Evenson, Amy, R., MD., Josef E. Fischer, MD, Facs. 2006. Peristiwa Pengelolaan
Enterocutaneoushiliran.http://www.ptolemy.ca/members/archives/2006/Fistula/evenson
2006.pdf diakses tanggal 26 Agustus 2009
Haryanto. 2009. Penggunaan Parcel Dressing dan Wound Drain dengan Kantong Ostomi pada
Pasien Fistel Enterocutaneus..
http://gibyantowoundostomicontinent.blogspot.com/2009/02/penggunaan-parcel-dressing-
dan-wound.html diakses tanggal 26 Agustus 2009
http://www.imeem.com/people/51vqZE_/blogs/2009/03/04/0_Ph7hDf/enterocutaneous-
fistulasurgeryenterocutaneous-fistula. diakses tanggal 26 Agustus 2009
Mansjoer, Arif, et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2, Medika Aesculapius FKUI :
Jakarta
2009
Nining. 2008. Anak Asuhan Keperawatan dengan Fistula.
http://niningbai.wordpress.com/2008/03/11/asuhan-keperawatan-anak-dengan-fistula/ diakses
Keperawatan