DUR ae ae a MSE oe
Bab 4 Laba Ditahan
LABA DITAHAN
Laporan Rugi-laba dan Laba Ditahan
‘Adadua media pelaporan yang dipergunakan untuk melaporkan hasil aktivitas perusahaan:
Laporan Rugi-Laba dan Laporan Laba Ditahan, Laporan Laba Ditahan dapat disajikan secara
terpisah dari Laporan Rugi-Laba, dapat juga disajikan sebagai bagian dari Laporan Rugi-
Laba. Laporan Laba Ditahan dapat juga disajikan di dalam Laporan Perubahan Modal,
dimana perubahan laba yang ditahan termasuk di dalamnya. Dalam hal yang terakhir Laporan
Laba Ditahan secara tersendiri sudah tidak diperlukan. Laporan Laba-rugi dan Laba Ditahan
merupakan laporan atas aktivitas perusahaan selama satu periode akuntansi, berbeda dengan
Neraca yang memberikan informasi tentang aktiva (sumber daya) dan utang (kewajiban)
Perusahaan pada tanggal tertentu.
Standar akuntansi harus membedakan yang jelas antara transaksi-transaksi dan kejadian-
kejadian yang mempengaruhi rugi-laba yang akan disajikan dalam Laporan Rugi-laba,
dengan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengaruhi laba yang ditahan
yang akan disajikan dalam Laporan Laba Ditahan. Pendapatan, biaya, laba dan rugi adalah
elemen-elemen rugi-laba yang harus disajikan dalam Laporan Rugi-laba, elemen-elemen
tersebut tidak boleh didebitkan atau dikreditkan kedalam laba ditahan. Kejadian-kejadian
yang dapat didebitkan atau dikreditkan ke laba ditahan, diantaranya adalah seperti tercantum
dalam tabel berikut ini:
Sifat Kejadian Mendebit Laba Ditahan Mengkredit Laba Ditahan
Penutupan saldo rekening —-Rugi bersih Laba Bersih
Ikhtisar rugi-laba
Distribusi kepada pemegang —_Deklarasi Devider param ennnsennn erry
saham (kas, property, atau
saham)at eA see FF SE amt tA EO
Perubahan prinsip akuntansiPenyesuaian retroaktif _-Penyesuaian retroaktif
negatif (rugi, biaya) positif (laba, pendapatan)
Koreksi kesalahan periode Penyesuaian periode Penyesuaian periode sebelum-
sebelumnya sebelumnya (rugi, biaya) nya (laba, pendapatan)
Penyisihan laba yang ditahan Pencadangan Pembatalan cadangan
untuk tujuan-tujuan tertentu
(perluasan pabrik, pelunasan
utang dll.)
‘Transaksi saham treasury _—Penyesuaian negatif dari ssnsmmnmnnmsnnsonnnnnn
transaksi saham treasury
Quasi reorganisasi Penghapusan untuk Untuk menjadikan bersaldo
menurunkan nilai buku —_nol dengan mengkredit
aktiva menjadi nilai pasar sejumlah tertentu dari
modal disetor
Penyesuaian Periode Sebelumnya
‘Yang dimaksud penyesuaian periode sebelumnya adalah kesalahan yang dilakukan pada
periode sebelumnya yang diketahui dan dikoreksi pada periode sekarang, Kesalahan tersebut
dapat diakibatkan oleh kesalahan matematik/hitungan, kesalahan dalam menerapkan prinsip
akuntansi, dan kesalahan akibat kekeliruan atau kekhilafan menaksirkan fakta pada saat
Taporan keuangan disusun, Tidak termasuk kesalahan dimaksud adalah perubahan umur
aktiva tetap dan nilai residu, dan perubahan jumlah taksiran kerugian piutang. Hal-hal yang
disebutkan terakhir dilaporkan dalam laporan rugi-laba, sedang untuk kesalahan-kesalahan
sebelumnya didebitkan atau dikreditkan ke laba yang ditahan. Penyesuaian tersebut akan
nampak sebagai berikut:
Laba Ditahan, Saldo awal XXXX
Koreksi kesalahan periode sebelumnya (XXXX)
Laba Ditahan setelah penyesuaian, Saldo awal XXXX
DEVIDEN
Deviden merupakan transfer seyumlah nilai dari perusahaan kepada pemegang saham.
Nilai yang ditransfer tersebut biasanya merupakan aktiva perusahaan (kas, non-kas). Karena
alasan tertentu yang ditransfer tersebut dapat berupa saham perusahaan atau yang sering
disebut deviden saham. Hampir semua bentuk pembayaran deviden merupakan pengurang
rekeninglaba ditahan, kecualideviden yang merupakan ikuidasi. Deviden likuidasi merupakan
pembayaran oleh perusahaaan kepada pemegang saham dari modal disetor oleh pemegang
127saham, bukan dari laba yang diperoleh perusahaan. Deviden iikuidasi merupakan pengurang
rekening-rekening modal disetor (Modal Saham dan Agio Saham).
Deviden Merupakan Distribusi Kekayaan Perusahaan
Dewan komisaris mengadakan pengumuman pembayaran deviden terlebih dahulu
sebelum membayarkan deviden tersebut kepada para pemegang saham. Perusahaan tidak
akan mempunyai utang pembayaran deviden, sebelum ada pengumuman dewan komisaris
tentang pembayaran deviden tersebut. Tanggal diumumkannya pembayaran deviden disebut
tanggal pengumuman. Dalam pengumuman tersebut biasanya ditetapkan juga tanggal
Pencatatan (date of record dan tanggal pembayaran (date of payment). Ketiga tanggal
tersebut penting bagi akuntan. Secara ringkas akuntansi dan pelaporan pembagian deviden
adalah sebagai berikut:
Kejadian Keterangan Jurnal
Tanggal pengumuman Dewan direksi mengumumkan —_Laba Ditahan xX
pembagian deviden sehingga Hutang Deviden Xx
perusahaan mempunyai
kewajiban untuk membayar
deviden
Tanggal pencatatan _—_—Pada tanggal ini ditentukan Tidak diperlukan jurnal;
pemegang saham yang akan _hanya diperlukan catatan
menerima pembayaran deviden memo untuk pemegang
saham yang berhak dalam
buku pembantu
‘Tanggal pambayaran Kas (atau aktiva lain) Hutang Deviden xx
didistribusikan kepada Kas xx
pemegang saham yang berhak
Deviden Kas
Apabila dewan direksi mengumumkan deviden kas, biasanya jumlah total yang
dibagi kepada pemegang saham dinyatakan secara implisit. Masalah timbul apabila perusahaan
‘mengeluarkan beberapa jenis saham yang berbeda (misal: saham biasa dan saham preferen).
Alokasi jumlah deviden diantara enis-jenis saham merupakan masalah yang cukupkomplek,
Deviden Saham Preferen Kumulatif. Klosula kumulatif mewajibkan perusahaan
untuk membayar terlebih dahulu deviden saham preferen, termasuk deviden tahun sebelumnya
yang belum dibayar (deviden tunggakan), sebelum deviden dibagikan kepada pemegang
saham biasa.
128. Le tek eke RAMS ee Stns BENS ALA
Contoh 1
Modal Pemegang saham PT Suwi di neraca tertanggal 31 Desember 1987 adalah sebagai
berikut:
Modal Pemegang Saham:
Saham Preferen (Nominal Rp 100, 7% Kumulatif,
nonvoting, 10.000 saham diotorisasi,
ditempatkan, dan beredar) Rp 1.000.000
Saham Biasa (Nominal Rp 25, 100.000 saham
diotorisasi, 60.000 ditempatkan, dan beredar 1.500.000
Agio Saham 150,000
Jumlah Modal Disetor Rp 3.250.000
Laba Ditahan 2.500.000
Jumlah Modal Pemegang Saham Rp 5.750.000
Pada tanggal 31 Desember 1987 Dewan direktur PT Suwi mengumumkan deviden
berjumlah Rp600.000 yang akan dibayar pada tanggal 31 Januari 1988 untuk pemegang
saham yang tercatat tanggal 15 Januari 1988. Untuk tiga tahun sebelumnya tidak dibagikan
deviden.
Perhitungan jumlah deviden untuk tiap-tiap jenis saham adalah sebagai berikut:
Preferen Biasa Jumlah
Deviden tunggakan:
1% x Rp1.000.000 x 3 th Rp210.000 Rp 210.000
Deviden tahun ini:
7% x Rp1.000.000 70.000 70.000
Sisanya untuk saham biasa
(600.000 - (210.000 +
70.000) 320.000 320.000
Jumlah Rp280.000 Bp320.000 Bp.600.000
Preferen Biasa
Deviden per lembar saham:
Preferen : Rp280.000/10.000 Ib Rp28
Biasa: Rp320.000/100.000 Ib Rp3,2
129Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 1987 (tanggal pengumuman):
Laba Ditahan Rp600.000
Utang Deviden Saham Preferen Rp 280.000
Utang Deviden Saham Biasa 320.000
Jumal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 1988 (tanggal pembayaran)
Utang Deviden Saham Preferen Rp280.000
Utang Deviden Saham Biasa 320.000
Kas Rp ovv.wv0
Deviden Saham Preferen Tidak Kumulatif. Karena saham preferen tidak bersifat
kumulatif, maka saham tersebut berhak atas deviden tahun sekarang saja (tahun diumumkannya
deviden), dan sisanya merupakan deviden salam biasa, Untuk saham preferen jenis ini tidak
ada istilah deviden tertunggak.
Contoh 2
Apabila diasumsikan saham preferen dalam contoh 1 bersifattidak kumulatif, perhitungan
jumlah deviden untuk tiap-tiap jenis saham adalah sebagai berikut:
Preferen Biasa Jumtah
7% x 1.000.000 Rp70.000 Rp 70.000
Sisanya untuk saham biasa
(600.000 - 70.000) 530.000 530,000
Jumlah Rp70.000 Rp530,000 Rp.600,000
Deviden Saham Preferen Berpartisipasi. Saham preferen dapat berpartisipasi
penuh, berpartisipasi terbatas, atau tidak berpartisipasi sama sekali. Keistimewaan
berpartisipasi bisa juga dikombinasikan dengan klusula kumulatif, Yang dimaksud
Partisipasi adalah tambahan deviden setelah masing-masing mendapatkan deviden
permulaan (initial devidend). Deviden permulaan merupakan jumlah deviden hasil
Perkalian antara presentase deviden saham preferen dengan nilai nominal saham, yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Deviden permulaan Saham Preferen = % deviden SP X Jumlah Nilai Nominal Saham
Preferen
Deviden permulaan Saham Biasa = % deviden SP X Jumlah Nilai Nominal Saham Biasa
Deviden tambahan untuk saham preferen di atas deviden permulaan, tergantung sifat
Partisipasinya, apakah berpartisipasi penuh atau berpartisipasi terbatas,
Contoh 3
Seperti contoh 1 apabila diasumsikan tidak ada tunggakan deviden untuk tahun
sebelumnya, dan saham preferen berpartisipasi penuh,