Anda di halaman 1dari 6

Massa Inti Atom

I. Pendahuluan
Salah satu hipotesis pada tahun 1808 adalah teori atom Dalton yaitu menganggap bahwa
suatu unsur terdiri dari atom yang identik. Ilmuan lainnya pada saat itu memiliki
pandangan bahwa semua atom dari sebuah unsur mungkin tidak seharusnya memiliki
massa yang identik. Prout (1815) menyatakan bahwa atom-atom pada semua unsur
terbentuk dari atom hidrogen. Kemudian menurut pendapat Prout tersebut massa dari
setiap unsur menjadi perkalian integral dengan massa sebuah atom hidrogen.
Bagaimanapun penentuan Car, menunjukkan bahwa massa atom sebagian besar unsur
adalah bukan perkalian integral (kelipatan) dan hipotesis Prout harus dihilangkan untuk
mendukung teori Dalton.
Gagasan Prout dimuncukan kembali di dalam bentuk yang berbeda oleh Crookes pada
tahun 18__. Menurut Crookes semua ato harus mempunyai integral massa atom, ___
unsur tersebut bahwa muncul untuk memiliki takintegral massa atom adalah campuran.
Dia berpikir, misalnya sebagai contoh klorin yang merupakan sebuah atom yang memiliki
massa 35,46 amu, sebagai sebuah campuran dari atom-atom yang memiliki massa 34, 35,
dan 36 dijumlahkan didalam sebuah perbandingan tertentu untuk memberikan massa
atom klorin rata-rata yang teramati. Selain itu pada gagasan Crookes, penemuan atom
radioaktif pada akhir abad ke-19 dan penyelidikan sifat-sifat unsur radoaktif memberikan
bukti eksperimen yang cukup untuk medukung anggapan bahwa atom dari sebuah unsur
tidak memerlukan massa yang identik. Penelitian lebih lanjut tentang unsur radioaktif
menunjukkan bahwa terdapat banyak unsur yang identik secara kimia, tetapi memiliki
massa atom yang berbeda. Contohnya
II. X
III. X
IV. X
V. X
VI. Metode Kemasan Fraksi dan Energi Ikat
Pengukuran yang akurat terhadap massa atom terhadap isotop yang berbeda dari unsur
yang stabil dan beberapa isotop radioaktif telah dilakukan dan diberikan dalam bentuk
grafik inti pada akhir buku ini. Massa dilaporkan dalam bentuk skala Fisika atom C12 .
Di dalam grafik juga tertuang massa kimia atom. Sebagaimana yang telah diprediksikan
oleh ilmuan sebelumnya, massa dari isotop yang berbeda adalah sangat mendekati
bilangan bulat, tapi penyimpangan yang kecil dari bilangan bulat sangat memengaruhi
kesimpulan yang akan kita lihat di bagian berikutnya. Massa isotop memiliki sedikit
perbedaan terhadap jumlah integral, penyimpangan maksimum pada kasus U 23 8 , yang
memiliki sebuah massa isotop 238,12522 amu. Variasi kecil ini dari bilangan bulat telah
dinyatakan oleh Aston di dalam sebuah kuantitas disebut sebagai packing fraction, f ,
yang didefinisikan sebagai
massaisotop atomnomor massa
f=
nomor massa
M ( A , Z ) A
f=
A
Dengan M ( A , Z ) adalah massa sebuah inti atom sebenarnya di dalam skala tom fisika
dari C12 (atau O16 ), dan A adalah nomor massa Z + N , Z dan N mengacu
kepada jumlah proton dan neutron. Pembilang
M ( A , Z )A= Af
Yang disebut sebagai defek massa. Berdasarkan eksperimen ditemukan bahwa f
sangat kecil untuk semua nomor massa (A). Packing fraction untuk semua inti, kecuali
untuk H e 4 , C12 , dan O16 jatuh pada atau mendekati kurva yang halus. Untuk
C12 kurva f menjadi nol ketika digunakan skala massa fisika C12 . Kegunaan
f akan muncul dari penjelasan energi ikat pada inti.
Salah satu yang mungkin tergoda untuk disampaikan bahwa karena atom disusun oleh
proton, neutron, dan elektron, massa atom yang tepat akan diberikan oleh penjumlahan
massa penyusun terpisah tersebut, yaitu, penjumlahan massa proton, neutron, dan elektron
dalam keadaan bebas. Tapi sebuah penelitian terhadap massa atom menunjukkan bahwa
hal ini tidak benar. Massa atom untuk setiap isotop adalah kurang dari jumlah massa
partikel penyusun dalam keadaan bebas tersebut. perbedaan massa ini, M , diubah ke
dalam bentuk energi di dalam proses pembentukan sebuah atom dari proton, neutron dan
elektron. Dengan menggunakan hubungan massa dan energi oleh persamaan Einstein
pada teori relativitas khusus, jumlah energi diberikan oleh
2
E= M c
Perhatikan bahwa persamaan tersebut tergantung pada skala massa yang digunakan, 1
amu di dalam persamaan unit energi diberikan oleh
1 amu ( O16 )=931,145 Mev
1 amu ( C 1 2) =931,441 Mev
Sebelumnya sebuah atom telah dirumuskan dari jumlah proton, noutron, dan elektron
jumlah energi yang sama dibutuhkan untuk mereduksi atom ini kedalam pertikel
penyusunnya dalam keadaan bebas. Energi yang mempertahankan penyusun inti agar
selalu bersama di dalam sebuah batas pengikat adalah energi ikat inti dan dapat dihitung
dengan cara yang sederhana. Massa pertikel penyusun dari sebuah atom AZ X , adalah
jumlah dari Z proton, A-Z neutron, dan Z elektron. Kemudian energi ikat (BE) diberikan
oleh
2
BE=[ Z m p + ( Z A ) m n+ Z me M ( A , Z ) ] c
Dengan m p , m n , dan me adalah mengacu kepada massa proton, neutron, dan
elektron. Persamaan tersebut juga dapat ditulis sebagai
BE=[ Z m p + ( Z A ) mn+ Z me A ( 1+ f ) ] c 2
Telah diketahui bahwa atom hidrogen tersusun atas kombinasi dari sebuah proton da
sebuah elektron, dan jika kita mengabaikan energi ikat dari atom hidrogen, yang sangat
kecil (beberapa ev), maka persamaan diatas dapat menjadi
BE=[ Z m H + ( Z A ) m nM ( A , Z ) ] c2

Dengan mH adalah massa atom hidrogen.


Energi ikat rata-rata per penyusun inti dapat diperoleh dengan membagi total energi ikat
inti dengan nomor massa A.
BE / A=[ Z m H + ( Z A ) m nM ( A , Z ) ] c 2 / A
Terdapat sebuah grafik yang menunjukkan perbandingan energi ikat per nukleon terhadap
nomor massa A. Dengan pengecualian H e 4 , C12 , dan O16 nilai dari energi ikat
per nukleon mendekati sebuah kurva yang halus (kontinu). Terdapat beberapa hal yang
menonjol dari kurva tersebut.
(i) Untuk A yang kecil (rendah), energi ikat per nukleon adalah rendah dan meningkat
secara tajam (cepat) dengan meningkatnya A.
(ii) Untuk nilai A disekitar 50, terdapat sebuah garis datar maksimum dengan energi
ikat per nukleon adalah 8,8 Mev, dan hal ini secara bertahap menurun ke
8,4 Mev pada A = 140. Energi ikat rata-rata per nukleon pada daerah ini
adalah mendekati 8,5 Mev.
(iii) Diatas A=140, energi ikat per nukleon tetap menurun secara perlahan dan
mencapai sebuah nilai 7,6 Mev pada A=238 untuk U 238 .
Nilai energi ikat per nukleon yang endah untuk nomor massa yang kecil dapat dijelaskan
sebagai sebuah efek tegangan permukaan pada dasar model tetesan minyak, ketika nilai
rendah pada nomor massa yang tinggi dapat dijelaskan sebagai karena repuision coulomb
dari proton.
VII. Efek Tegangan Permukaan
Penurunan secara cepat pada nilai energi ikat per nukleon pada A kecil dapat di
jelaskan sebagai efek tegangan permukaan jika inti atom dipandang sebagai sebuah
tetesan cairan. Nukleon yang berada di dalam inti atom saling tarik menarik dari
setiap sisi oleh nukleon tetangga (terdekat) sedangkan yang di permukaan saling tarik
hanya dari satu sisi. Hal ini menyebabkan nilai energi ikat yang kecil untuk
permukaan nukleon. Efekny lebih besar untuk inti yang nomor massanya kecil karena
sebagian besar dari nukleon berada dekat dengan permukaan jika dibandingkan
terhadap inti yang memiliki nomor massa yang besar. Jika R adalah jari-jari inti atom,
dan S adalah adalah koefisien tegangan permukaan, maka energi permukaan Et
diberikan oleh
2
Et =4 R S
1 2
(
4 ro A 3
)S
2
2 3
( 4 r S) A
o
2
a2 A 3
Dengan a2 adalah konstanta yang sebanding dengan 4 r 2o S , seperti apa yang
diketahui bahwa pendekatan terhadap a2 sebanding dengan 17,80 Mev atau
0,019141U, sedangkan nilai koefisien tegangan ermukaan S yang didapatan adalah
1010 tons/mm.

VIII. Efek Coulomb


Penurunan nilai kurva energi ikat pada nilai A yang besar dapat dijelaskan dengan
effect Coulomb. Berdasarkan hukum Coulomb, proton proton yang ada di dalam inti
akan menolak satu sama lain, penurunan energi ikat atau kenaikan massa inti. Karena
gaya coulomb bekerja pada jarak yang jauh, setiap proton memengaruhi setiap proton,
tidak hanya pada tetangga terdekatnya. Gaya tolak akan menjadi meningkat dengan
meningkatnya Z dan juga dengan mingkatnya A. Gaya tolak coulom ini
mengakibatkan dua kensekuensi
(i) Rata-rata energi ikat per nukleon akan menurun ketika A meningkat.
(ii) Tempat inti stabil menyimpang dari garis N/Z=1 menuju ke arah jumlah
neutron yang lebih tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa jumlah noutron N
terhadap jumlah proton Z. Setiap kotak kecil mencerminkan sebuah isotop dan
kotak hitam mencerminkan isotop stabil. Dua kurca yang kontinu, yang satu
untuk isotop yang stail dan yang lainnya untuk N/Z=1. Hal ini menyataka
bahwa, untuk nilai N dan Z yang kecil isotop stabil memiliki N/Z=1. Untuk
unsur yang lebih berat, kurva kestabilannya secaa bertahap menyimpang dari
garis N/Z=1 mencapai sebuah nilai N/Z=1,6 untuk A=238. Isotop pada kedua
sisi kurva kestabilan adalah radioaktif dan yang nantinya akan meluruh
sedemikian rupa untuk mebentuk isotop yang stabil.
Total energi Coulomb yang dikontribusikan menjadi kurva energi ikat
mungkin dapat dihitung melalui cara berikut. Kembali mengasumsikan inti
atom sebagai model tetesan cairan yang memilki muatan Ze, dimana Z adalah
jumlah poton di dalam inti, dan e dalah muatan setiap proton. Selanjutnya, jika
hal itu diasumsikan bahwa muatan Ze adalah terdistribusi merata di seluruh
bola, kerapatan muatan diberikan oleh
4
( 3 )
R3 =Ze
Atau
3 Ze
=
4 R3
Total energi listrik, E, dari distribusi muatan yang merata pada bola tersebut
diberikan oleh
R
(4 r 3 /3)( 4 r 2 dr )
E=
0 r
Dengan r adalah jarak radial dari pusat inti dan R adalah jari-jari inti. Dengan
menyelesaikan integralnya didapatkan
2 2 5
E=16 R /15
Atau
E=3 Z 2 e 2 /5 R
Persamaan ini perlu dikoreksi. Perhatikan bahwa persamaan tersebut untuk E
didalamnya juga mencakup sejumlah tambahan energi-diri fiktif dari masing
masing proton yang dihasilkan dari mengasumsikan bahwa proton tersebar ke
seluruh volume. Energi diri ini untuk sebuah proton adalah 3 e 2 /5 R dan
untuk Z proton adalah Z (3 e 2 /5 R) . Dengan mengurangkan dengan energi
diri ini maka didapatkan energi Coulomb total, Ec yaitu:
3 e2 2 3 e2
Ec = Z Z
5R 5R
2
3e
Ec = Z (Z1)
5R
Atau dapat ditulis menjadi
6 e 2 Z (Z1)
Ec =
5R 2
Persamaan tersebut dapat saja berasal dari pertimbangan langsung. Energi
coulom antara sepasang proton dan masing-masing memiliki jari-jari R dapat
2
6e
ditunjukkan dengan . Jumlah proton-proton yang berpasangan di dalam
5R
sebuah inti yang bernomor atom Z (karena setiap Z proton berinteraksi dengan
(Z-1) proton yang lainnya) adalah Z(Z-1)/2. Faktor datang karena setiap
pasangan terhitung dua kali. Total energi coulomb diberikan oleh persamaan
6 e 2 Z (Z1)
Ec =
5R 2
Jika Z >> 1, kemudian Z(Z-1) Z2 dan persamaan diatas menjadi
2
3e 2
Ec = Z
5R
1
Dengan mesubstitusikan R=r o A 3 , maka
2 2
3e Z
Ec =
5 r o 13
A
2
Z
Ec =a3 1
A3
3 e2
Dengan a3 = adalah konstanta. Nilai a3 dapat ditentukan apabila
5ro
nilai r o dan e diketahui. Nilai a3 bervariasi dari 0,6 Mev sampai
sekitar 0,8 Mev bergantung pada nilai r o yang memiliki nilai dari 1,2 x 10-
13
cm sampai 1,5 x 10-13cm.
IX. Efek Ganjil Genap
Faktor yang dapat memengaruhi total energi ikat sebuah inti adalah tidak hanya
ditentukan oleh perbandingan jumlah proton dan neutron, tetapi juga oleh apakah
jumlahnya ganjil atau genap. Empat tipe inti yang mungkin adalah genap-genap,
ganjil-ganjil, genap-ganjil, dan ganjil genap. Di dalam setiap tipe kata pertama untuk
menunjukkan jumlah proton dan kata kedua untuk jumlah neutron. Sebagian besar inti
stabil cenderung memiliki jumlah genap untuk proton dan neutron: tipe genap-genap.
Paling sedikit inti stabil adalah tipe ganjil-ganjil. Inti stabil dengan tipe genap-ganjil
dan ganjil-genap sebagian besar identik dan berada pada diantara kedua tipe
sebelumnya. Kecenderungan ini dapat dilihat dengan mengklasifikasikan inti stabil.
Hasil klasifikasi diberikan oleh tabel berikut, yang mengindikasikan bahwa inti
genap-genap adalah yang paling melimpang, dan bahwa hanya terdapat lima inti
ganjil-ganjil yang stabil.
lima inti ganjil-ganjil tersebut ( 21 H , 63 Li , 105 B , 147 N , 180
73 H ) mungkin diperlakukan
sebagai kasus khusus. Tabel ini mengusulkan bahwa di dalam keadaan dasar sebuah
inti terdapat sebuah kecnderungan dua nukleon dengan tipe yang sama di dalam
keadaan yang sama untuk bergabung bersama untuk membentuk sebuah pasangan
dengan spin yang berlawanan. Kemudian pada kasus inti genap-genap, semua nukleon
dari kedua jenis dapat dipasangkan. Pada kasus inti genap-ganjil atau ganjil-genap
akan ada satu nukleon yang tidak berpasangan. Karena inti ganjil-ganjil paling tidak
stabil, ini menyatakan bahwa pasangan nukleon tidak terjadi antara sebuah proton dan
sebuah neutron, jika tidak, tidak akan ada alasan untuk inti ganjil-ganjil untuk tidak
sesetabil inti genap-genap. Hal ini diilustrasikan dengan mengingat sebuah contoh
khusus dari 1304 Si .
30
14 Si yang merupakan inti genep-genap memiliki 14 proton dan 16 neutron.
Gambar berikut memperlihatkan tingkat energi skematik yang tinggi untuk proton dan
neutron yang berpasangan dengan arah spin yang berlawanan.
X. Rumus Massa Atom Semi Empiris
XI. Efek Isobar

Anda mungkin juga menyukai