Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Pokok Bahasan/Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sub Pokok Bahasan :Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sasaran : Keluarga Dan Pasien

Hari /Tanggal : Kamis / 17 Agustus 2017

Waktu /Tempat : Jam 08.30 Wib, Di Ruang Kenanga RST Dr


Soepraoen Malang

Penyuluh/Penyaji : Mahasiswa/I Profesi Ners STIKES Mataram

A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini dapat
menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian
terutama pada anak-anak, serta sering menimbulkan
kejadian luar biasa (wabah).
Penyakit demam berdarah (DBD) ini disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan kemanusia melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti. virus dengue akan masuk kedalam
tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian
akan bereaksi dengan antibody sehingga terbentuklah
komplek virus antibody yang akan mengakibatkan trombosit
kehilangan fungsi agresi dan mengalami metamorphosis
dimusnahkan oleh system RE dengan akibat terjadi
trombositopenia hebat dan perdarahan, yang mana jika
terjadi perdarahan pada pasien maka akan mengalami
devisit volume cairan pada tubuh yang disebabkan oleh
kehilangan plasma darah. Penyakit demam berdarah dengue
(DBD) pertama kali di Filipina pada tahun 1953, DBD
ditemukan di kamboja, laos, china,india, Malaysia,
Singapore, srilanka, Vietnam, dan Indonesia.
Di Indonesia penyebaran DBD pertamak kali di
Surabayabtahun 1968, dan 1972 di Sumatera Barat, sampai
saat ini DBD ditemukan diseluruh Indonesia dan telah
melaporkan kejadia KLB, jumlah penderita DBD dari
Januari 2005 sampai oktober 2005 tercatat 50.196 kasus
DBD di Indonesia, 701 penderita diantaranya meninggal
dunia.
Dari latar belakang tersebut maka dari itu kelompok
tertarik mengambil untuk penyuluhan dengan judul Cara
Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga
dapat mencegah dan menangani demam berdarah dengue
secara mandiri
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan keluarga mampu:
a. Mengetahui apa demam berdarah dengue
b. Mengetahui penyebab demam berdarah dengue
c. Mengetahui tanda dan gejala demam berdarah
dengue.
d. Melakukan pencegahan penyakit demam berdarah
dengue
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD) dan
Pencegahannya.
2. Sasaran :keluarga dam pasien
3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
4. Media dan Alat : LCD, leaflet
5. Waktu dan Tempat : Jam 08.30 WIB/ Di ruang Kenanga
RST dr Soepraoen Malang
6. Materi (Terlampir) : 5 Lembar
7. Setting Tempat :

M
P
A A A A A
F
A A A A A
F
Keterangan :
F : Fasilitator
M : Moderator
P : Penyaji
A : Audience

8. Pelaksana
1) Moderator : Siti Nurjanah
2) Penyaji : Ni Luh Eka Puji Astuti
3) Fasilitator : Tino Khairiawan, Jaelani

8. Strategi Pelaksana
No. FASE KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA WAKTU
1. Pra Menyiapkan SAP & 3
Interaksi bahan untuk menit
leaflet. Menentukan
kontrak waktu &
materi dengan klien
dan kelurga satu
hari sebelum
penyuluhan
dilakukan
2. Kerja Membuka kegiatan Menjawab 15
dengan mengucapkan salam menit
salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
dari penyuluhan
Menyebutkan materi Memperhatikan
yang akan
diberikan.
Menggali klien & Memperhatikan
kelurga mengenai
penyakit DBD.
Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian DBD
Penyampaian materi Bertanya dan
tentang DBD menjawab
Memberikesempatan pertanyaan
kepada klien & yang diajukan
kelurga untuk
mengajukan
pertanyaan kemudian
didiskusikan
bersama & menjawab Memperhatikan
pertanyaan.
Memberikan leaflet
DBD
3. Evaluasi Menanyakan kepada Menjawab 5
peserta tentang pertanyaan menit
materi yang telah
diberikan, dan
reinforcement
kepada klien dan
keluarga yang dapat
menjawabpertanyaan.
4. Terminasi Mengakhiri Mendengarkan 5
pertemuan dan menit
mengucapkan
terimakasih atas
partisipasi klien
dan kelurga.
Mengucapkan salam Menjawab
penutup salam

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan materi
Kesiapan SAP
Kesiapan media : leaflet
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di
ruang Kenanga RST dr Soepraoen Malang
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Fase dimulai sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar
Suasana penyuluhan tertib
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan
Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
ibu.
3. Evaluasi Hasil
Klien dan keluarga dapat :
Menjelaskan pengertian DBD
Menjelaskan penyebab DBD
Menjelaskan tanda dan gejala DBD
Menjelaskan cara perawatan pada anak DBD di
rumah sebelum di bawa ke rumah sakit
Menjelaskan kapan anak harus di bawa ke rumah
sakit
Menjelaskan cara pencegahan DBD di rumah

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan
UNICEF, Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) Indonesia., Jakarta, 2015.
Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2012
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2,
EGC, Jakarta, 2013
Soeparman. 2015. Ilmu penyakit dalam. Jilid II. Jakarta:
FKUI

LAMPIRAN MATERI

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


A. Pengertian DBD

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang


disebabkan oleh virus dengue yang dapat menyerang pada
anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot
dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari
pertama. (Markum, 2012)

DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue


yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
(Soeparman,2015)

B. Penyebab DBD

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan


ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti pada
pembuluh darah. Penularan DBD umumya melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga ditularkan
oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-
kebun. Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :

1) Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes


aegypti. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes
Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun.
Tubuhnya belang hitam putih.

2) Menggigit pada siang hari

3) Berkembang biak pada air bersih dan jernih yang


tidak mengalir.

C. Tanda dan Gejala


1) Demam tinggi 2 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu
makan, nyeri pada persendiaan, serta sakit kepala.
2) Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah
pada kulit , mimisan, gusi berdarah , muntah darah dan
BAB berdarah.
3) Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning.
4) Mual dan muntah.
5) Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3 7 secara
berulangulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit
dingin , basah dan tidak sadar.
Tanda Bahaya DBD :
1) Perdarahan gusi
2) Muntah darah
3) Penderita tidak sadar
4) Denyut nadi tidak teraba
Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan
kesehatan terdekat.

D. Perawatan dan Pengobatan


Di Rumah :
1) Beri penderita minum air yang banyak (air masak,
teh, susu atau minuman lainnya)
2) Kompres dengan air saat panas.
3) Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke
rumah sakit apabila penderita tampak gelisah,
lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan
denyut nadi lemah.
Di Rumah Sakit :
1) Penderita harus tirah baring atau istirahat total
di tempat tidur
2) Penderita diberi diit makanan lunak
3) Penderita harus minum banyak (2-2,5 liter/24 jam)
dapat berupa : susu, teh manis, sirup. Pemberian
cairan merupakan hal yang paling penting bagi
penderita demam berdarah
4) Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan
laboratorium (setiap hari darah penderita diambil
untuk pemeriksaan HB normal 11,4-19,7 g/dl,
HT ( hematokrit) nilai normal 37.48% dan trombosit)
5) Foto throkas (Rontgen)
6) Pemberian cairan intravena (infus)
7) Transfusi darah nilai normal HB 11,4-19,7 g/dl
8) Pemasangan NGT (bila terjadi perdarahan pada
saluran cerna)
9) Pemberian therapi obat. berikan obat penurun panas,
misalnya parasetamol dengan dosis:
Anak-anak : 10 20 mg/Kg BB perhari
Dewasa : 3x1 tablet/hari
E. Cara Pencegahan
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar
matahari.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara :
1) Menguras tempat penampungan air. Seperti bak
mandi, bak mandi merupakan tempat nyamuk
berkembang biak, jentik nyamuk senang sekali hidup
dalam genangan air seperti bak mandi. Usahakan
selalu menguras setidaknya seminggu sekali agar
terhindar dari bintik-bintik nyamuk
2) Mengubur, membakar dan membuang barang bekas,
barang bekas / sampah sering menjadi tempat
bersembunyinya nyamuk. Perlu membersihkan
lingkungan agar terhindar dari berkembangnya
nyamuk demam berdarah ditempat tinggal kaleng
bekas, botol bekas, tempurung dan sampah lain
sehingga tidak menjadi tempat
perindukkan nyamuk aedes aegypti.
3) Menutup Penampungan Air, Penampungan air ada
banyak macamnya, contohnya seperti bak kontrol,
septitank ataupun beberapa tempat yang
dipergunakan untuk menyimpan persediaan air.
Genangan air tersebut merupakan tempat ideal
berkembangnya nyamuk demam berdarah. Anda harus
selalu mengontrol kondisi air dan menutupnya
rapat-rapat.
3. Rapikan halaman dan jangan biarkan semak semak di
halaman tidak terurus.
4. Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan
lancar.
5. Tidak membiarkan kain/baju baju tergantung.
6. Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang
diperlukan)

Anda mungkin juga menyukai