a.Penampilan umum
Kesadaran : jernih
b. Keadaan afektif
Mood : Eutimik
Afek : Luas
Keserasian : Serasi
Empati : Baik
c. Fungsi intelektual
Orientasi:
Waktu: baik
Tempat: baik
Perorangan: baik
Daya ingat:
panjang: baik
pendek: baik
segera: baik
D. Gangguan persepsi
e.Proses pikir
h. Tilikan : 1
formulasi diagnosis
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan perilaku dan psikologis yang secara klinis bermakna serta
menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari dan fungsi pekerjaan.
umur, kebersihan dan kerapian cukup, sikap terhadap pemeriksa kooperatif. Kesadaran jernih. Pasien
menjawab dengan spontan, volume cukup, intonasi jelas , artikulasi jelas. Didapatkan halusinasi visual
dan auditorik . Bentuk pikiran non realistik, isi pikiran waham curiga, kebesaran, bizzare. Daya nilai sosial
baik, tilikan derajat 1. Dapat disimpulkan bahwa terdapat kriteria skizofrenia yaitu waham dan halusinasi
menonjol. Ditemukan waham curiga, kebesaran, bizzare yang menonjol, serta halusinasi auditorik
sehingga diagnosis skizofrenia paranoid dapat ditegakkan.
Diagnosis Multiaksial
Diagnosis banding:
F 20.3 skizofrenia tak terinci
1.Psikofarmaka
a. Lodomer 5 mg/ml
b. Diphenhydramin 10mg/ml
2.Non-psikofarmaka
- Pengenalan terhadap penyakit, manfaat pengobatan, cara pengobatan, dan efek samping
pengobatan.
- Memotivasi agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol setelah pulang dari perawatan.
Memberikan penjelasan mengenai gangguan yang dialami pasien agar keluarga lebih
memaklumi kondisi pasien. Menyarankan agar berpartisipasi dalam pengobatan pasien dengan
membawa kontrol secara teratur, memperhatikan agar minum obat secara teratur, dan memberi
dukungan agar mempunyai aktivitas yang positif.
prognosis