Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RANCANGAN AWAL RKP 2016

Oleh:
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas

Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) Tahap I


Jakarta, 26 Maret 2015
KERANGKA PAPARAN

RPJMN 2015 2019


Visi Misi
9 Agenda Prioritas NAWA CITA
Strategi Pembangunan Nasional
Sasaran RPJMN 2015 2019

KERANGKA EKONOMI MAKRO TAHUN 2016


Sasaran dan Asumsi Makro
Kebutuhan Investasi Tahun 2016

RANCANGAN TEMA RKP 2016


ARAHAN PENYUSUNAN RKP 2016

PENUTUP

Slide - 2
VISI MISI PEMBANGUNAN 2015 2019

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:


"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:


1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Slide - 3
9 AGENDA PRIORITAS NAWA CITA

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa


dan memberi rasa aman pada seluruh WN
2. Membangun tata kelola Pemerintahan yg bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dg memperkuat daerah-
daerah dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan
4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Slide - 4
MENUJU INDONESIA YANG JAUH LEBIH BAIK

1. Mengejar peningkatan daya saing


2. Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui
pembangunan mental
3. Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di
sektor maritim dan kelautan
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang
kuat dan berkualitas
5. Mengurangi ketimpangan antarwilayah
6. Memulihkan kerusakan lingkungan
7. Memajukan kehidupan bermasyarakat

Slide - 5
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan
yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan
menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-
pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan
ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN &


MANUSIA SEKTOR UNGGULAN KEWILAYAHAN

Kedaulatan Pangan Antarkelompok


Pendidikan Pendapatan
Kedaulatan Energi &
Kesehatan Ketenagalistrikan Antarwilayah: (1)
Kemaritiman dan Desa, (2) Pinggiran,
Perumahan
Kelautan (3) Luar Jawa, (4)
Mental / Karakter Pariwisata dan Industri Kawasan Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


Slide - 6
SASARAN MAKRO RPJMN 2015-2019

2014*
Indikator 2015 2019
(Baseline)
Pembangunan Manusia dan Masyarakat
73,83 69,4 76,3
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
(metode lama) (metode baru) (metode lama)
Indeks Pembangunan Masyarakat1 0,55 - Meningkat
Indeks Gini 0,41 0,40 0,36
Pertumbuhan ekonomi 5,1% 5,7% 8,0 %
PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar
2010 43.403 -
72.217
PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 40.785 -
2000
Tingkat Kemiskinan 10,96 % *) 10,3 7,0-8,0%
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,94% 5,6% 4,0-5,0%
1
Indeks pembangunan masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur sifat kegotongroyongan, toleransi, dan rasa aman
masyarakat
*) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan November 2014
*Perkiraan **Maret 2014
Slide - 7
KERANGKA EKONOMI MAKRO TAHUN 2016

Slide - 8
SASARAN DAN ASUMSI MAKRO

2015 2016
Indikator
RPJMN APBN-P RPJMN RKP

Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,8 5,7 6,6 6,6

Inflasi (%, yoy) 5,0 5,0 4,0 4,0

Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 6,2 6,2 6,0 5,0

Nilai tukar (Rp/US$) 12.200 12.500 12.150 12.600

Harga Minyak Mentah (US$/barel) 70,0 60 85,0 65

Lifting Minyak (ribu barel per hari) 849,0 825 880,0 830

Lifting Gas (MBOEPD) 1.177 1.221 1.150,0 1.150

Slide - 9
RINCIAN PERTUMBUHAN PDB (%)

2015 2016
SISI PENGELUARAN 2011 2012 2013 2014
Perkiraan Sasaran
Pertumbuhan Ekonomi 6,2 6,0 5,6 5,0 5,7 6,6

Konsumsi Rumah Tangga 5,1 5,5 5,4 5,1 5,1 5,3


Konsumsi LNPRT 5,5 6,7 8,2 12,4 3,5 5,0
Konsumsi Pemerintah 5,5 4,5 6,9 2,0 4,5 1,4
PMTB 8,9 9,1 5,3 4,1 8,5 10,3
Ekspor Barang dan Jasa 14,8 1,6 4,2 1,0 2,2 5,0
Impor Barang dan jasa 15,0 8,0 1,9 2,2 1,6 4,5

2015 2016
SISI PRODUKSI 2011 2012 2013 2014
Perkiraan Sasaran
Pertanian 4,0 4,6 4,2 4,2 4,2 4,3
Pertambangan dan Penggalian 4,3 3,0 1,7 0,6 0,6 0,8
Industri Pengolahan 6,3 5,6 4,5 4,6 6,1 6,9
Lainnya 7,1 7,1 7,1 6,2 6,7 7,9
Pertumbuhan Ekonomi 6,2 6,0 5,6 5,0 5,7 6,6

Slide - 10
KEBUTUHAN INVESTASI TAHUN 2016
(Rp Triliun)

Sasaran
4.460
Perkiraan

Realisasi 3.895

3.434
3.060

2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan ekonomi 6,6% di tahun 2016 membutuhkan investasi Rp


4.460 Triliun (85,5% swasta), dengan sumber pendanaan swasta berasal dari
kredit perbankan, saham, dan obligasi yang makin membesar perannya.

Slide - 11
RANCANGAN TEMA RKP 2016

Slide - 12
RANCANGAN TEMA RKP 2016

RKP 2015 RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
MELANJUTKAN MEMPERCEPAT
REFORMASI BAGI
PEMBANGUNAN
PERCEPATAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Ditentukan dalam Ditentukan dalam Ditentukan dalam
EKONOMI YANG UNTUK
proses penyusunan proses penyusunan proses penyusunan
BERKEADILAN MELETAKKAN
RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
FONDASI
PEMBANGUNAN
YANG
BERKUALITAS

Slide - 13
RANCANGAN TEMA RKP 2016

Mempercepat Pembangunan Infrastruktur


untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan
yang Berkualitas
Salah satu permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi
saat ini adalah adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik.
Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama
yang harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas.
Pembangunan berkualitas adalah:
Membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas, dan
tidak boleh memperlebar ketimpangan antar golongan dan antar wilayah.
Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung
lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Menghasilkan pertumbuhan, dan
kesejahteraan yang berkelanjutan
Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan
pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran
kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang memperhatikan pemerataan

Slide - 14
ARAHAN PENYUSUNAN RKP 2016

Slide - 15
ARAHAN PENYUSUNAN RKP 2016 (1/2)

Prioritas program/kegiatan pembangunan difokuskan untuk


pencapaian target/sasaran Agenda Prioritas Nasional (NAWA CITA)
pada RPJMN 2015-2019.
Usulan program/kegiatan harus dilaksanakan secara komprehensif
dalam kerangka pembangunan wilayah sesuai dengan arah
pembangunan wilayah per pulau/provinsi pada RPJMN 2015-2019.
Usulan program/kegiatan perlu dilakukan secara terpadu dan
terintegrasi, baik lintas sektor, lintas K/L, maupun lintas wilayah.
Selama ini, pembahasan Program/Kegiatan serta pengalokasian
Pagu Indikatif dilakukan secara sektoral per Kementerian/Lembaga.
Padahal, banyak sasaran/target program di K/L sektor yang
memerlukan dukungan kegiatan dari K/L lain, namun K/L yang
bersangkutan tidak mempunyai kewenangan utk
mengkoordinasikan K/L lain.

Slide - 16
ARAHAN PENYUSUNAN RKP 2016 (2/2)

Hanya Kementerian PPN/Bappenas yang mempunyai fungsi utama sebagai


koordinator perencanaan lintas sektor, lintas wilayah, maupun lintas
kementerian/lembaga.
Di Era Kabinet Kerja (Jokowi-JK), sebagian besar Agenda Prioritas Nasional
(NAWACITA) bersifat Lintas Sektor, Lintas Kementerian dan Lintas
Wilayah, sebagai contoh pariwisata, kedaulatan pangan, kemaritiman oleh
karena itu, sangat diperlukan koordinasi perencanaan program/kegiatan
lintas sektor/lintas K/L dan lintas wilayah.
Untuk itu, pelaksanaan Rakorbangpus 2015 akan terbagi menjadi 2 tahap,
yaitu:
a. Rakorbangpus Tahap I akan dilakukan pembahasan agenda prioritas
nasional secara lintas sektor/lintas Kementerian/Lembaga dan lintas
wilayah (Multilateral Meeting).
b. Rakorbangpus Tahap II akan dilakukan: (a) pendalaman hasil
pembahasan Rakorbangpus Tahap I; dan (b) pembahasan usulan
program/kegiatan prioritas Kementerian/Lembaga yang bersangkutan
(Trilateral Meeting).
Slide - 17
MEKANISME RAKORBANGPUS

MEKANISME LAMA MEKANISME BARU

RAKORBANGPUS RAKORBANGPUS
Penyampaian: Penyampaian:
Tema RKP 2016 Tema RKP 2016
Prioritas Nasional 2016 Prioritas Nasional 2016
Pagu Indikatif 2016 Pagu Indikatif 2016

dilanjutkan dengan
dilanjutkan dengan
MULTILATERAL MEETING
(Raporbangpus I)
Koordinasi Perencanaan Multi-Sektor (Multi K/L)
terhadap agenda prioritas nasional (NAWA CITA)
TRILATERAL MEETING
Penelaahan Program dan Kegiatan Sektor di masing- dilanjutkan dengan
masing K/L oleh Bappenas Kemenkeu K/L
TRILATERAL MEETING
(Rakorbangpus II)
Penelaahan Program dan Kegiatan Sektor di masing-
dilanjutkan dengan masing K/L oleh Bappenas Kemenkeu K/L
dilanjutkan dengan

RENJA K/L RENJA K/L


Slide - 18
MULTILATERAL MEETING

Koordinasi Perencanaan Multilateral/Multi-Sektor/Multi K/L


terhadap masing-masing Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA)
meliputi:
1. Kedaulatan pangan
2. Kedaulatan energi
3. Kemaritiman
4. Industri/Kawasan Industri
5. Pariwisata
6. Revolusi mental
7. Kawasan Perbatasan

Masing-masing agenda prioritas nasional tersebut dibahas bersama


K/L terkait dalam forum lintas sektor dan lintas K/L terkait.
Slide - 19
PENUTUP
Pada dasarnya pembahasan dalam rangkaian Rakorbangpus RKP
2016 menitikberatkan pada koordinasi perencanaan
program/kegiatan dalam rangka untuk merealisasikan janji Presiden
(sasaran NAWA CITA).
Bagi Kementerian/Lembaga:
Diharapkan masing-masing Kementerian/Lembaga mendalami
dengan sungguh-sungguh Agenda Prioritas Nasional (NAWA CITA)
yang tertuang pada RPJMN 2015-2019, agar: (a) setiap K/L
mengetahui perannya dalam mendukung pencapaian tiap
sasaran/target Nawa Cita; dan (b) setiap K/L mengetahui kebutuhan
dukungan dari K/L lain.
Bagi Pemerintah Daerah:
Diharapkan: (a) setiap Pemerintah Daerah mencermati kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh K/L di wilayahnya masing-masing; (b)
mempersiapkan dukungan kegiatan dari Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangan daerah; dan (c) menyelaraskan kegiatan
tersebut dalam RKPD.
Slide - 20
TERIMAKASIH

Slide - 21

Anda mungkin juga menyukai