Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Evolusi
yang dibina oleh Dr. Abdul Ghofur, M.Si
Disusun oleh :
Kelompok 3
Vita Ayu Lambang Sari (110341421505)
Pramisya Indah Cahyahesti (110341421517)
Krisnaini Haneum Permata (110341421529)
Offering A-S1 Pendidikan Biologi
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari pembuatan makalah yaitu :
1. Untuk menjelaskan pengertian fosil
2. Untuk menjelaskan tipe dan jenis fosil
3. Untuk menjelaskan cara menentukan umur fosil
4. Untuk menjelaskan hukum suksesi
5. Untuk menjelaskan yang dimaksud fosil dan batuan
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Bagi penulis dapat menambah wawasan mengenai petunjuk dan bukti
evolusi berdasarkan fosil.
2. Bagi pembaca dapat memberikan informasi lebih lengkap mengenai
petunjuk dan bukti evolusi berdasarkan fosil.
BAB II
PEMBAHASAN
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan
membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang
lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak
lebih jelas. Petunjuk tentang adanya evolusi dapat dipelajari dari struktur organ
berbagai mahluk hidup yang memiliki kesamaan (Widodo, dkk. 2003).
1. Pengertian Fosil
Berdasarkan asal katanya, fosil berasal dari bahasa latin yaitu fossa yang
berarti galian, adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi
batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus
segera tertutup sedimen. Oleh para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada
fosil batu biasa, fosil yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang
terbentuk di sumur ter La Brea di California. Hewan atau tumbuhan yang dikira
sudah punah tetapi ternyata masih ada disebut fosil hidup dan ilmu yang
mempelajari fosil adalah paleontologi.
Secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Sisa-sisa organisme.
2. Terawetkan secara alamiah.
3. Pada umumnya padat /kompak/keras.
4. Berumur lebih dari 11.000 tahun.
Istilah fosil hidup adalah istilah yang digunakan suatu spesies hidup yang
menyerupai sebuah spesies yang hanya diketahui dari fosil. Beberapa fosil hidup
antara lain ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu
kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau
sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya.
Contoh dari kriteria terakhir ini adalah nautilus. Mempelajari evolusi tidak bisa
meninggalkan fosil. Dahulu teori evolusi banyak diuji dengan melihat fosil-fosil
yang merupakan peninggalan makhluk hidup pada masa lalu. Tetapi perlu
diketahui juga bahwa Charles Darwin ketika membuat buku the origin of
species tidak diawali dengan fosil namun lebih banyak memanfaatkan fenomena
burung-burung di Galapagos. Perkembangan teori evolusi saat ini sudah
menggunakan bermacam-macam metode mutahir, tetapi jelas tidak hanya kearah
masa kini dengan menafaatkan DNA saja.
Fosil masih merupakan alat terbaik dalam mempelajari, mengkaji, dan
menguji teori evolusi. Apa sih sebenarnya fosil itu ? Apa saja jenisnya, bagaimana
terbentuknya? Paleontologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari fosil.
Seluk beluk fosil dipelajari oleh seorang paleontologist. Fosil sendiri adalah jejak
kehidupan masa lalu. Banyak yang mengira kalau ketemu fosil Dinosaurus itu
berupa tulang yang utuh, namun sebenarnya yang sering ditemukan itu hanyalah
bagian dari tulang, atau tulang-tulang yang berserakan. Dalam ilmu geologi,
tujuan mempelajari fosil adalah:
1. untuk mempelajari perkembangan kehidupan yang pernah ada di muka
bumi sepanjang sejarah bumi;
2. mengetahui kondisi geografi dan iklim pada zaman saat fosil tersebut
hidup;
3. menentukan umur relatif batuan yang terdapat di alam didasarkan atas
kandungan fosilnya;
4. untuk menentukan lingkungan pengendapan batuan didasarkan atas sifat
dan ekologi kehidupan fosil yang dikandung dalam batuan tersebut ;
5. untuk korelasi antar batuan batuan yang terdapat di alam (biostratigrafi)
yaitu dengan dasar kandungan fosil yang sejenis/seumur (Widodo, dkk.
2003).
4. Hukum Suksesi
Ada tiga prinsip utama yang perlu diketahui dalam mempelajari fosil, yaitu:
a. Fosil mewakili sisa-sisa kehidupan dari suatu organisme,
b. Hampir semua fosil yang ditemukan dalam batuan merupakan sisa-sisa
organisme yang sudah punah dan umumnya merupakan spesies yang masa
hidupnya tidak begitu lama,
c. Perbedaan spesies fosil akan dijumpai pada batuan yang berbeda umurnya
dan hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan bumi mengalami
perubahan.
Apabila kita telusuri fosil-fosil yang terkandung dalam lapisan batuan,
mulai dari lapisan yang termuda hingga ke lapisan yang tertua, maka kita akan
sampai pada suatu lapisan dimana salah satu spesies fosil tidak ditemukan lagi.
Hal ini menandakan bahwa spesies fosil tersebut belum muncul (lahir) atau
spesies fosil tersebut merupakan hasil evolusi dari spesies yang lebih tua atau
yang ada pada saat itu. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kemunculan
suatu spesies merupakan hasil evolusi dari spesies sebelumnya dan hal ini dapat
kita ketahui melalui pengamatan fosil-fosil yang terekam di dalam lapisan-lapisan
batuan sepanjang sejarah bumi. Apabila penelusuran kita lanjutkan hingga ke
lapisan batuan yang paling tua, maka kita akan sampai pada suatu keadaan dimana
tidak satupun fosil ditemukan, apakah itu fosil yang berasal dari reptil, burung,
mamalia, vertebrata berkaki empat, tumbuhan darat, ikan, cangkang, dan atau
binatang lainnya (Wahyu, 2012).
Berdasarkan hal tersebut, maka ketiga prinsip utama diatas dapat kita
sintesakan menjadi satu prinsip yang berlaku secara umum yang disebut sebagai
Hukum Suksesi Fosil (Hukum Suksesi Fauna). Kemunculan dari beberapa
spesies dari kelompok binatang dan tumbuh-tumbuhan dalam rentang umur bumi,
yaitu sejak zaman Kambrium hingga zaman Kuarter (Wahyu, 2012).
Berbagai jenis binatang dan tumbuhan yang ditemukan sebagai fosil telah
mengalami perubahan selama kurun waktu dari sejarah bumi. Ketika kita
menemukan fosil yang sama dalam batuan yang lokasinya berbeda, maka kita
tahu bahwa batuan tersebut berumur sama. Para ilmuwan awalnya menjelaskan
adanya perubahan dan pergantian berbagai jenis spesies yang hidup dimuka bumi
dasarkan atas pemikiran tentang suksesi bencana-alam atau katatrofisme yang
secara periodik merusak dan memusnahkan lingkungan hidup suatu organisme.
Setelah peristiwa katatrofisme maka akan muncul kehidupan yang baru lagi
(Wahyu, 2012).
Hukum suksesi fauna (fosil) sangat penting bagi para ahli geologi yang
ingin mengetahui umur batuan saat melakukan penelitian. Kehadiran fosil pada
suatu singkapan batuan atau batuan yang berasal dari inti bor dapat dipakai untuk
menentukan umur batuan secara akurat. Kajian yang rinci dari berbagai macam
jenis batuan yang diambil di berbagai lokasi akan menghasilkan beberapa jenis
fosil yang mempunyai kisaran hidup yang relatif pendek dan fosil jenis ini disebut
sebagai fosil indek (Wahyu, 2012).
Batuan yang mengandung fosil dipelajari baik di lapangan maupun di
laboratorium. Pekerjaan lapangan dapat dilakukan dimana saja di dunia ini. Di
laboratorium, sampel batuan yang akan di analisa harus terlebih dahulu disiapkan
melalui suatu prosedur baku. Persiapan sampel batuan yang akan di analisa bisa
memakan waktu 1 hari, 1 minggu atau 1 bulan. Sekali fosil diambil dari batuan,
maka fosil tersebut dapat dipelajari atau ditafsirkan. Sebagai tambahan, bahwa
batuan sendiri sebenarnya menyediakan banyak informasi yang berguna tentang
lingkungan dimana fosil tersebut terbentuk. Fosil dapat dipakai untuk mengenal
batuan yang berbeda umurnya (Wahyu, 2012).
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Berdasarkan pemeparan rumusan makalah yang telah disampaikan, dapat
disimpulkan bahwa
1. Fosil merupakan sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi
batu atau mineral
2. Tipe dan jenis fosil ada dua , yaitu fosil yang merupakan bagian dari
organisme itu sendiri dan fosil yang merupakan sisa-sisa aktifitasnya
3. Cara menentukan umur fosil yakni dengan dua cara, yaitu menggunakan
teknik secara relatif (relative dating technique), dan teknik secara mutlak
(absolute dating technique)
4. Hukum suksesi fosil merupakan perpaduan dari tiga prinsip utama dalam
mempelajari fosil, yakni mengenai bahwa fosil merupakan sisa dari
makhluk hidup, fosil berasal dari kehidupan yang lama, dan perbedaan
penemuan fosil juga disebabkan oleh perubahan lingkungan
5. Endapan sedimen kemungkinan dapat mengubur binatang atau tanaman
yang masih hidup atau yang sudah mati di dasar danau atau lautan.
Dengan berjalannya waktu serta sering terjadinya perubahan lingkungan
kimiawinya, maka endapan sedimen ini kemudian akan berubah menjadi
batuan sedimen dan rangka binatang dan tumbuhan akan menjadi fosil.
3.4 Saran
1. Bagi mahasiswa Biologi seharusnya penekanan pembelajarannya yaitu
mengenai hukum suksesi yang menyebabkan adanya evolusi sedangkan
pengetahuan mengenai fosil merupakan pengetahuan pendukung.
2. Bagi masyarakat pada umumnya seharusnya dapat menjaga fosil-fosil maupun
jenis batuan yang sudah ditemukan dengan cara merawat dan tidak merusak
serta memanfaatkan secara berlebih-lebihan mengingat pembentukannya yang
membutuhkan waktu sangat lama.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., Reece, J. B. 2005. Biology 7th Edition. San Francisco: Benjamin
Cummings Publishion Inc.
Dafid,P. et al. 2008. The Cenozoic Era. (online),
(http://www.ucmp.berkeley.edu/cenozoic/cenozoic.php), diakses pada 21
Januari 2014.
Jumilar. 2012. Bagaimana menghitung umur fosil. (Artikel), (online),
(http://museumgeologiku.blogspot.com/2012/02/bagaimana-menghitung-
umur-fosil-bag-1.html), diakses 21 Januari 2014.
Minkoff, E. 1983. Evolutionary Biology. USA: Addison- Wesley Publising
Company Inc
Wahyu, Rahma. 2012. Hukum Suksesi Fauna. (online),
(http://theotherofmyself.wordpress.com/2012/04/22/fosil-hukum-suksesi-
fauna/), diakses tanggal 18 Januari 2014
Widodo, dkk. 2003. Bahan Ajar Evolusi. Program Semi-que IV. Jurusan Biologi
FMIPA. Universitas Negeri Malang. Malang.
Yuflih, S. 2013. Fosil-fosil dan Batuan, (Online),
(http://www.academia.edu/4439123/fosil-fosildanbatuan), diakses 22
Januari 2013.