Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh:
A. Latar belakang
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan
dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes RI, 2004) Pemberian ASI secara eksklusif
ini diberikan selama 6 bulan pertama dan melanjutkan ASI bersama makanan
pendamping ASI lainnya yang sesuai sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih
(Depkes, 2010). Pemberian ASI Eksklusif merupakan cara pemberian makanan
yang sangat tepat dan kesempatan terbaik bagi kelangsungan hidup bayi di usia 6
bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun (Harnowo, 2012).
Pentingnya pemberian ASI Eksklusif terlihat dari peran dunia yaitu pada
tahun 2006 WHO (World Health Organization) mengeluarkan Standar
Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan di seluruh dunia yang isinya adalah
menekankan pentingnya pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6
bulan. Setelah itu, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI sambil
tetap disusui hingga usianya mencapai 2 tahun. Sejalan dengan peraturan yang di
tetapkan oleh WHO, Di Indonesia juga menerapkan peraturan terkait pentingnya
ASI Eksklusif yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor
33/2012 tentang pemberian ASI Eksklusif. Peraturan ini menyatakan kewajiban
ibu untuk menyusui bayinya sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan.
ASI Ekskusif merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi,
yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyono, 2009). Khasiat ASI
begitu besar seperti ASI dapat menurunkan risiko bayi mengidap berbagai
penyakit. Apabila bayi sakit akan lebih cepat sembuh bila mendapatkan ASI. ASI
juga membantu pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Menurut
penelitian, anak anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual
Quotient) lebih rendah 7 8 poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi
ASI secara eksklusif. Karena didalam ASI terdapat nutrien yang diperlukan untuk
pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi,
antara lain: Taurin, Laktosa, DHA, AA, Omega-3, dan Omega-6 (Nurheti, 2010).
Berdasarkan fenomena yang terjadi bahwa rendahnya pengetahuan ibu tentang
ASI Eksklusif berdampak terhadap sikap ibu yang kemudian akan berpengaruh
terhadap perilaku ibu dalam pemberian ASI.
B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai tugas mandiri.
b. Untuk mengetahui cara menyusui yang baik dan benar.
c. Untuk mengetahui masalah-masalah dalam pemberian ASI.
C. Masalah
Masih terdapat ibu yang belum mengetahui pentingnya pemberian ASI
Ekslusif.
D. Manfaat
Bagi Ibu Menyusui di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu
tentang pemberian ASI Ekslusif.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/Materi : Pendidikan Kesehatan Pemberian ASI Ekslusif.
Sasaran : Keluarga dan Ibu Post Partum.
Waktu : 12.00 12.30 WIB.
Hari/Tanggal : Kamis, 20 juli 2017.
Tempat :Ruang Bersalin, RSD Dr. Soebandi Jember.
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang pemberian ASI Ekslusif.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit sasaran akan
mampu:
a. Ibu mampu menjelaskan tentang pengertian pemberian ASI Ekslusif 100%
benar.
b. Ibu mampu menjelaskan tentang manfaat pemberian ASI Ekslusif 100%
benar.
c. Ibu mampu menjelaskan tentang dampak tidak memberikan ASI Ekslusif
100% benar.
d. Ibu dapat menjelaskan cara-cara teknik menyusui yang benar.
e. Pokok Bahasan
Pemberian ASI Ekslussif.
f. Subpokok Bahasan
a. Pengertian pemberian ASI Ekslusif.
b. Manfaat pemberianASI Ekslusif.
c. Dampak tidak memberikan ASI Ekslusif.
d. Teknik menyusui yang benar
g. Waktu
1 x 30 menit.
h. Bahan/Alat yang digunakan
Leaflet
i. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Pertemuan mandiri.
b. Landasan teori : Konstruktivisme.
c. Landasan pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik.
2. Mengajukan masalah.
3. Membuat keputusan nilai personal.
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan.
5. Memberi komentar.
6. Menetapkan tindak lanjut.
8. Persiapan
Persiapan yang dilakukan perawat yaitu mengumpulkan meteri dari berbagai
referensi serta media yang akan digunakan.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 3 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi Memperhatikan, 15 menit
tentang: menanggapi dengan
a. Pegertian pemberian pertanyaan
ASI Ekslusif:
b.Manfaat pemberian
ASI Ekslusif:
c. Dampak tidak
memberikan ASI
Ekslusif
2. Mendemonstrasikan
teknik menyusui yang
benar
3. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan
5. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
menjelaskan kembali
dan mempraktikkan
materi yang sudah
disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan dan 2 menit
yang telah diberikan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan
3. Memberikan leaflet
tentang pemberian
ASI Ekslusif
4. Salam penutup
10. Evaluasi
1. Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang bersalin.
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP, leaflet, lembar balik).
2. Proses
a. Pasien antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Pasien kooperatif dalam proses penyuluhan.
c. Pasien mengajukan pertanyaan dan penyuluh menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Hasil
Pasien mengerti terhadap penjelasan yang sudah di sampaikan oleh penyuluh.
MATERI PENYULUHAN
PEMBERIAN ASI EKSLUSIF