Canda Ala Sufi PDF
Canda Ala Sufi PDF
1
Yang Tahu Memberitahu Yang Tidak Tahu
1
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
yang pernah dilontarkannya. Dia berkata, beritahu yang tidak tahu." Lalu dia pun pergi
"Tahukah kalian, apa yang akan saya katakan meninggalkan mereka.
kepada kalian?" Mereka menjawab, "Ya, kami
tahu." Dia kemudian berkata, "Jika kalian sudah
tahu apa yang akan saya sampaikan, saya tidak
Seandainya Unta Bersayap
perlu lagi mengatakannya." Lalu, dia pun pergi
meninggalkan mereka.
Orang-orang itu pun kebingungan; apa yang
seharusnya mereka katakan untuk menjawab
S uatu hari, Nashruddin berdiri di
hadapan khalayak; memberikan petuah
kepada mereka. Dia berujar," Wahai kaum
pertanyaan Nashruddin itu. Namun, mereka muslimin, kalian hendaknya memanjatkan puja
sepakat untuk pada kesempatan mendatang, jika dan puji ke hadirat Allah Swt, yang tidak men-
Nashruddin melontarkan pertanyaaan serupa, ciptakan unta bersayap. Kalau saja unta itu
sebagian di antara mereka akan menjawab ya dan memiliki sayap dan dapat terbang, tentu ia akan
sebagian lain akan menjawab tidak. senang bertengger di atap rumah kalian, sehingga
Beberapa hari kemudian, Nashruddin rumah itu runtuh dan menimpa kepala kalian."
kembali ke tempat itu dan berkata, "Tahukah
kalian, apa yang akan saya katakan pada kalian?"
Jawaban mereka pun beragam; sebagian berkata, Bintang di Negeri Kami seperti Bintang
"Ya, kami tahu," dan sebagian lagi mengatakan, di Negeri Kalian
"Tidak, kami tidak tahu." Nashruddin berkata
kepada mereka, "Baik, sebagian di antara kalian
sudah mengetahuinya dan sebagian lain tidak.
Karena itu, saya berharap, yang tahu raem-
S uatu ketika, di sela-sela nasihatnya,
Nashruddin berkata, "Wahai kaum
muslimin, sesungguhnya cuaca di negeri kami
2 3
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
dirham dari seseorang, sebagai ganti sepuluh sedang menuju ke arahnya. Dia pun ketakutan.
dirham yang dimintanya. Lalu, keduanya pun Tiba-tiba, terlihat olehnya sebuah kuburan
berselisih dan bertengkar. Setelah lama berdebat, tua yang terbuka. Terlintas di benaknya untuk
tiba-tiba Nashruddin terbangun dari tidurnya, bersembunyi di dalam kuburan itu. Nashruddin
namun tidak menemukan sepeser uang pun di pun melepas bajunya dan kemudian masuk ke
tangannya. dalamnya. Ketika para penunggang kuda tersebut
Karena sangat menginginkan uang itu, dia menghampiri Nashruddin, terlihatlah oleh
pun marah-marah dan mencela diri. Kemudian, mereka Nashruddin yang sedang berada di dalam
dia kembali berbaring di atas tempat tidur untuk kuburan itu dalam keadaan setengah telanjang.
melanjutkan tidurnya dan menutupi sekujur Mereka heran melihat tingkah laku Nashruddin
tubuhnya dengan selimut. Lantas dia meng- yang aneh itu.
khayalkan musuhnya itu. Sembari merigulurkan
Mereka pun bertanya, "Hai, apa yang sedang
tangannya, Nashruddin berkata, "Berikan uang
kau lakukan di dalam kuburan itu?" Sesaat,
yang sembilan dirham itu padaku dan jangan
Nashruddin pun bingung untuk menjawab
khawatir."
pertanyaan mereka itu. Dia kemudian mendapat
akal dan berkata, "Aku adalah penghuni kuburan
ini dan aku sudah bosan tinggal di sini. Aku telah
meminta izin kepada Tuhanku untuk keluar
Keluar dari Kuburan
sebentar dan pergi jalan-jalan. Tuhanku telah
6 7
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
8 9
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
Nashruddin seolah tak mendengar teguran yang masih kecil melihat perbuatan yang biasa
itu. Dia tak perduli dan terus menikmati manisan dilakukan ayahnya itu. Dia lalu berusaha meniru
itu. sang ayah guna meringankan beban pekerjaan
Tidak lama kemudian, penjual manisan itu ayahnya itu. Karenanya, dia pun memasukkan
mengambil sebuah tongkat dan memukulkannya batu ke dalam pot tersebut sebanyak-banyaknya
ke tubuh Nashruddin. Namun, Nashruddin tidak hingga penuh.
peduli dan terus saja makan. Bahkan, dia makan Beberapa saat kemudian, orang-orang yang
semakin cepat. Setelah merasa kenyang, dia pun lewat di depan rumah Nashruddin menanyakan
berhenti lalu berkata, "Semoga Allah mem- padanya; berapa lama sudah mereka berpuasa.
berkahi penduduk kota Qauniyyah ini; yang suka Nashruddin pun berkata kepada mereka,
menyuguhi manisan kepada tamunya, namun "Tunggu sebentar, akan kutunjukkan pada kalian
juga memukulinya." jawaban yang benar."
Tergopoh-gopoh, Nashruddin masuk ke
Jumlah Puasa berdasarkan Jumlah Batu rumahnya dan membongkar pot itu serta meng-
hitung jumlah batu yang ada di dalamnya.
Ternyata, jumlahnya bertambah hingga 120 batu.
K etika bulan Ramadhan tiba, terlintas
dalam benak Nashruddin untuk mem-
beli sebuah pot guna menghitung jumlah hari-
Dia berkata dalam hati, "Bila kukatakan dengan
jujur jumlah batu yang ada dalam pot ini kepada
hari puasa yang telah berlalu; yaitu meletakkan mereka, tentu mereka akan menyangkaku bodoh.
satu batu ke dalam pot setiap harinya, sehingga Aku harus membaginya menjadi dua!"
tidak salah dalam menghitung jumlah hari dan Kemudian, Nashruddin keluar menemui
tidak bergantung pada hitungan orang lain. mereka dan berkata, "Ini adalah hari ke-60 bulan
Tidak lama kemudian, anak perempuannya Ramadhan...."
10 11
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Mereka pun tertawa seraya berkata, membeli sejumlah besar telur dengan harga satu
"Mungkinkah jumlah hari bulan Ramadhan girish untuk setiap sembilan telurnya. Namun,
bertambah?" Nashruddin pun berkata, "Celaka dia men jualnya seharga satu girish untuk setiap
kalian! Aku telah bantu kalian, namun kalian sepuluh telurnya; lebih murah dari harga belinya.
menghinaku. Andai kukatakan jumlah sebenar- Seseorang berkata kepadanya sembari
nya menurut hitungan batu yang ada dalam pot mengejek, "Dagang macam apa itu, tak memberi
itu, maka hari ini adalah hari yang ke-120 bulan keuntungan!" Namun, Nashruddin malah
Ramadhan. Karena itu, terimalah dengan puas menjawab, "Keuntungan bukanlah syarat dalam
jawaban yang kusampaikan pada kalian; itulah
perdagangan.... Aku cukup senang bila teman-
yg terbaik bagi kalian."
temanku berkata bahwa aku adalah pedagang
yang laris."
Asal-usul Bintang
12 13
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
14 15
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
16
17
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
Keluarga Nashruddin pun bertanya, "Mengapa "Ambillah air wudumu dan kembalikan
demikian?" sepatuku."
Nashruddin menjawab, "Jika malaikat
Munkar dan Nakir datang untuk bertanya
padaku, maka aku akan menjawab bahwa aku Wafatnya Ayah Anakku
sudah lama tinggal di kuburan ini dan aku dulu
sudah pernah ditanya oleh mereka berdua. Dan
jika kedua malaikat itu melihat kuburanku,
mereka akan membenarkan perkataanku,
S uatu hari, Nashruddin mengenakan
pakaian serba hitam. Salah seorang
teman bertanya padanya, "Bukankah seseorang
sehingga dia akan meninggalkanku begitu saja mengenakan pakaian hitam ketika tertimpa
tanpa mengajukan pertanyaan apapun padaku. musibah?" Nashruddin menjawab, "Ya, aku
Dengan demikian, aku akan terbebas dari berkabung atas wafatnya ayah anakku."
dahsyatnya pertanyaan kubur. Inilah cara yang
terbaik."
Sumbat Pipa
18 19
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
20 21
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
Salah seorang di antara mereka men- pekerjannya menjadi kacau dan buruk.
datanginya dan berkata, "Wahai Nashruddin, apa Nashruddin lalu mengumpulkan pakaian mereka
yang akan kau lakukan dengan kambingmu itu? dan memasukkannya ke dalam bara hingga
Esok atau lusa kiamat akan segera tiba. Mari kita terbakar hangus. Ketika kembali, mereka
sembelih kambing itu dan kami akan menjamu- mendapatkan pakaian itu sudah menjadi abu.
mu dengan dagingnya." Melihat itu, mereka serempak berusaha me-
Nashruddin tak peduli akan ucapannya, mukuli Nashruddin. Ketika melihat mereka akan
namun teman-temannya terus berdatangan satu- memukulinya, Nashruddin menoleh kepada
persatu sambil mengutarakan kalimat yang mereka dan berkata, "Lalu, apa manfaat pakaian -
senada. Nashruddin menjadi kesal dan marah. pakaian itu, bila kalian percaya bahwa kiamat
Dia lalu berjanji pada mereka untuk me- pasti akan tiba, baik hari ini ataupun esok?"
nyembelih kambing itu keesokan harinya dan
mengundang mereka untuk menghadiri pesta
jamuan yang mewah.
Aku Telah Pindah ke Rumah Ini
Esok harinya, Nashruddin menyembelih
kambing itu. Dia lalu menyalakan bara untuk
membakar dagingnya. Saat Nashruddin me-
lakukan semua aktivitas itu, mereka meninggal-
S uatu malam, seorang pencuri memasuki
rumah Nashruddin dan hendak mem-
bawa kabur hampir semua barang milik
kan Nashruddin dan pergi berekreasi ke tempat
Nashruddin yang ada di rumahnya. Sementara,
yang jauh. Untuk meyakinkan Nashruddin,
dia hanya memperhatikan gerak-gerik pencuri
mereka meninggalkan pakaian mereka masing-
itu dari kamarnya.
masing.
Setelah pencuri itu keluar dari rumahnya,
Karena tak seorang pun yang membantu, Nashruddin mengikuti jejak pencuri itu hingga
22
23
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
ke rumahnya. Lalu, Nashruddin ikut masuk dan tidak mengembalikan ketel itu. Pemilik ketel itu
pencuri itu pun menoleh padanya sembari pun mendatangi Nashruddin untuk memintanya
berkata, "Hai orang tua, apa yang sedang kau kembali. Karenanya, Nashruddin berkata,"Aduh,
lakukan di sini?" Nashruddin pun menjawab, sayang sekali, ketel milikmu telah mati."
"Bukankah aku telah pindah ke rumah ini?"
Sang pemilik ketel itu pun menjadi bingung
dan berujar dengan suara tersendat, "Sejak kapan
sebuah ketel dapat hidup dan mati?" Nashruddin
Setiap yang Melahirkan Pasti akan Mati pun menjawab, "Mengapakah engkau percaya
kalau ketel itu dapat beranak, sementara engkau
tidak percaya kalau ia juga bisa mati?"
S uatu saat, Nashruddin meminjam
sebuah ketel kepada salah seorang
tetangganya. Setelah beberapa hari, dia
mengembalikannya. Namun, di dalam ketel itu Kebakaran di Mulut
telah ditaruh sebuah bejana kecil.
Melihat bejana dalam ketel itu, tetangganya
merasa heran dan menanyakan itu kepada S uatu ketika, Nashruddin merasa
sangat lapar. Dia lalu mencari makanan.
Tak lama kemudian, teman-temannya mera-
Nashruddin. Nashruddin pun menjawab bahwa
ketel itu telah beranak. Orang itu percaya, lalu berinya semangkok sup panas. Karena tak tahan
lagi, dengan segera Nashruddin menyantap sup
mengambil ketel dan bejana itu untuk kemudian
panas itu tanpa mendinginkannya terlebih dulu.
pulang.
Suapan pertama dinikmatinya dengan sangat
Selang beberapa hari, Nashruddin pergi ke
cepat sehingga mulut Nashruddin terbakar. Dia
rumah orang itu dan meminjam ketel itu
merasa seakan-akan api telah berkobar dalam
kembali. Namun kali ini, Nashruddin lama sekali
perut dan mulutnya. Karena merasa kepanasan,
24 25
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
Nashruddin pun lari tak tentu arah, hingga Tepung Dijemur di Atas Tali
sampailah dia di pasar. Dia berteriak dan berkata,
"Jangan mendekatiku; ada kebakaran di Tetangga Nashruddin ingin meminjam tali
mulutku." jemuran. Nashruddin lalu masuk ke dalam
rumah dan keluar kembali seraya berkata, "Maaf,
keluarga saya sedang memakainya untuk
mengeringkan tepung."
Kalau Itik Tak Didapat, Cukup Kuahnya Saja
Mendengar jawaban Nashruddin, orang itu
berkata, "Bagaimana mungkin mengeringkan
S uatu hari, Nashruddin melihat seekor
itik di pinggir sebuah danau. Dia lalu
berusaha menangkapnya, namun tidak berhasil,
repung dengan tali jemuran?" Nashruddin
menjawab, "Subhanallah, itu sesuatu yang
karena itik itu berlari dengan cepat dari hadapan- mungkin bila Anda sudah memiliki niat untuk
nya. tidak meminjamkannya kepada orang lain."
Kebetulan, saat itu Nashruddin membawa
sepotong roti. Dia kemudian mencelupkan roti
itu ke air danau dan mengunyahnya. Tiba-tiba,
Saya Kira Anda adalah Saya
salah seorang temannya lewat di hadapan
Nashruddin dan berkata," Alangkah nikmatnya
apa yang sedang kaumakan! Apa itu?"
Nashruddin pun menjawab, "Sup itik... Jika kau
S uatu hari, Nashruddin berjumpa
dengan seorang pria yang belum pernah
dikenalnya. Anehnya, Nashruddin berbicara
tak beroleh itik, cukup kau celupkan rotimu ke padanya dengan sangat akrab; seolah-olah teman
dalam air bekas itik berenang!" karib yang sudah lama tak bertemu.
Ketika orang asing itu hendak beranjak pergi,
Nashruddin bertanya padanya, "Maaf, wahai
26 27
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
tuanku, saya belum mengenal Anda. Siapakah tinggal Nashruddin. Sesaat sebelum tiba di
sebenarnya Anda ini?" Orang itu menjawab, rumah Syaikh Nashruddin, dia berjumpa dengan
"Kalau begitu, mengapa Anda tadi berbicara seorang pria tua, mengenakan jubah dan sorban,
sangat akrab pada saya; seakan-akan kita sudah sedang asyik membajak sawah. Pelajar itu
lama kenal?" mendekati dan berbincang-bincang dengannya.
Nashruddin kemudian berkata padanya, Dia tidak tahu kalau orang tua itu adalah Syaikh
"Maaf, sedari tadi saya memperhatikan sorban Nashruddin yang sedang dicarinya.
dan jubah Anda; sungguh itu seperti sorban dan Setelah mendengarkan kata-katanya yang
jubah saya. Jadi saya kira Anda adalah saya." sarat ilmu dan kesantunan, pelajar tersebut yakin
bahwa orang yang sedang diajaknya bicara adalah
seorang yang cerdas dan bijak. Karena itu, dia
mulai menanyakan tentang masalah yang sulit
Sebutir Delima untuk Satu Pertanyaan
dipahaminya.
Seorang pelajar mendapatkan kesulitan Tiba-tiba Nashruddin melihat sebuah
mengenai beberapa persoalan dalam pelajaran- bungkusan kain berisi buah delima yang dibawa
nya. Dia sudah bertanya kepada beberapa orang pelajar itu. Nashruddin pun berkata padanya,
ulama, tetapi tak seorang pun di antara mereka "Beri aku sebutir delima untuk setiap pertanya-
yang dapat menjawabnya. Mereka malah berkata an, maka aku akan menjawab seluruh per-
padanya, "Satu-satunya orang yang dapat tanyaanmu itu."
menyelesaikan seluruh pertanyaanmu itu adalah Dengan cara itu, sang pelajar menanyakan
Syaikh Nashruddin yang tinggal di kota Aq seluruh kesulitan yang dihadapinya pada
Syahr." Nashruddin. Setiapkali menjawab pertanyaan
Pelajar tersebut lalu pergi ke kota tempat yang diajukan, Nashruddin menerima sebutir
28 29
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
delima. Sampai akhirnya, delima yang ada di himpitan dan kepanasan. Tak ada jalan lain
dalam bungkusan itu pun habis. kecuali melepaskan semuanya, agar mereka dapat
Kemudian, pelajar itu berkata, "Saya masih hidup bebas sesuai dengan keinginannya.
memiliki satu pertanyaan lagi."Nashruddin pun Nashruddin membuka pintu sangkar itu.
menjawab, "Tapi buah delimamu sudah habis. Satu persatu ayam Nashruddin keluar dan
Jadi, pergilah dari sini."Nashruddin pun kembali terbang berhamburan. Nashruddin mengambil
membajak sawahnya. Sementara, pelajar itu tongkatnya lalu pergi. Namun, tiba-tiba
beranjak pulang sembari bergumam, "Jika para dijumpainya seekor ayam yang sedang terdiam.
petani negeri ini begitu pandai, apalagi para Nashruddin mengusirnya dan berkata padanya,
ulamanya..." "Sialan! Semoga kamu cepat mati. Kamu dapat
membedakan waktu subuh dan waktu tengah
malam, namun mengapa kamu tidak tahu jalan
siang-siang begini."
Ayam Itu Tak Tahu Jalan
30 31
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
33
32
eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.
2
Tak Ada Ayam Betina Tanpa Ayam Jantan
35
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
kemudian, masing-masing orang menunjukkan suara keras. Para tamu yang mendengarnya diam
telurnya dengan tangan mereka. saja, agar Nashruddin tidak malu. Sementara,
Setelah melihat mereka dalam keadaan Nashruddin sendiri terlihat tenang-tenang saja,
seperti itu, Nashruddin bangun dan berkokok tidak peduli.
seperti layaknya seekor ayam jantan. Para Setelah pulang ke negerinya, sang murid yang
pemuda itu bertanya kepadanya, "Apa yang ikut serta menegurnya dan berkata kepada
sedang kau lakukan?" Nashruddin menjawab, Nashruddin, "Maaf, di majlis yang mulia dan
"Aku adalah ayam jantan kalian. Pernahkah terhormat seperti itu, saya kira tidak sepantasnya
kalian melihat dalam hidup ini ayam betina tanpa Anda buang angin dengan begitu kerasnya."
ayam jantan?" Nashruddin pun menjawab, "Dasar bodoh!
Bukankah engkau tahu bahwa mereka adalah
orang Kurdi, sementara aku kentut dengan
Orang Kurdi Tak Mengerti Bahasa Turki bahasa Turki; mereka tidak akan memahaminya."
36 37
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
38
39
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
manggil istrinya dan berkata padanya, "Buka Mendengar itu, mereka satu sama lain saling
mulutmu dan ucapkan sebuah kalimat, karena menatap. Lantas, sembari bergegas mereka pergi
aku telah menemukan sebuah cara baru untuk meninggalkan rumah Nashruddin tanpa
membuat laris barang dagangan yang tak laku." berbicara sepatah kata pun.
Ya, cara itu akan Nashruddin terapkan pada anak
perawannya agar orang-orang berdatangan
untuk melamar anak perempuannya. Istri
Apa Urusanmu?
Nashruddin lalu berkata pada dirinya sendiri,
"Mungkin suamiku ini telah menemukan sebuah
cara baru dan terbaik."
Setelah istri Nashruddin menemui mereka,
K etika Nashruddin berada di pasar,
;esorang pria datang menemuinya
dengan tergopoh dan berkata padanya, "Ada
anak perempuannya ikut keluar; dia memberi kabar baik yang ingin kusampaikan padamu;
hormat dan mencium tangan mereka dengan anakmu lahir laki-laki..." Nashruddin pun
ramah. Setelah itu, istri Nashruddin berkata pada menjawab, "Syukur alhamdulillah, anakku lahir
mereka, "Ibu-ibu yang mulia. Ada sepatah kata laki-laki. Lalu, apa urusanmu?"
yang ingin disampaikan oleh ayah gadis ini. Oleh
karena itu, kami harap agar Anda sekalian sedikit
bersembunyi."
Keledai Itu Tak Mau
Kemudian, Nashruddin keluar dan berkata
pada mereka, "Wahai ibu-ibu mulia, kami tidak
akan berbicara panjang lebar. Kami hanya ingin
menyampaikan sepatah kata sangat ringkas;
S eorang tetangga menemui Nashruddin
guna meminta kembali keledainya yang
telah dipinjam. Nashruddin berkata kepadanya,
putriku ini masih perawan dan sedang hamil "Aku akan bermusyawarah lebih dulu dengan
enam bulan. Sekian...." keledai itu, semoga dia bersedia..."
42 43
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Nashruddin lalu masuk ke kandang keledai diberikan temannya itu. Dia kemudian me-
itu dan kembali menemui tetangganya seraya ngambil dan mengoleskan obat itu ke tubuhnya
berkata, "Aku sudah bermusyawarah dengan sendiri dengan sangat banyak. Apa yang
keledai itu, namun dia tidak mau. Sebab, dia tahu dirasakan keledai itu kini juga dirasakan
bahwa engkau akan memukulinya sampai luka, Nashruddin. Dia kepanasan dan melompat-
dan dia akan mencerca dan mencela pemiliknya." lompat sembari berlari dengan kencang; bak
orang kesurupan.
Nashruddin pun tiba di rumahnya, jauh
Pengaruh Amoniak lebih dulu ketimbang keledainya. Melihat
Nashruddin lari kencang dan melompat-lompat
44 45
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Beberapa hari kemudian, saat musim hujan, Nashruddin berkata padanya, "Keledaiku ada di
seperti biasanya Nashruddin pergi ke gunung pasar." Nashruddin belum selesai memberikan
untuk mencari kayu. Tiba-tiba, kedua kaki dan jawaban tentang keledainya itu, ketika tiba-tiba
tangannya menjadi dingin. Lalu dia teringat pada terdengar ringkik keledai dengan suara sangat
apa yang telah dikatakan istrinya. Nashruddin keras dari dalam kandang.
pun bergumam, "Aku telah mati." Tetangga itu lalu berkata padanya, "Wahai
Nashruddin kemudian terlentang di bawah Syaikh, suara keledaimu telah menggema ke
pohon, beristirahat, dan membiarkan keledainya seluruh penjuru dunia, namun engkau tidak me-
merumput di tanah lapang. Tak lama kemudian, ngakui keberadaannya." Nashruddin pun
datanglah beberapa ekor srigala dan menyergap menggoyangkan kepalanya dan berkata sambil
keledai miliknya. Sebenarnya, Nashruddin memegang jenggotnya, "Aneh juga orang ini;
melihat dan mendengar apa yang telah dilakukan percaya pada keledai, tapi tidak percaya pada
srigala-srigala itu, namun dia hanya mengintip jenggot beruban ini."
dan berkata kepada srigala-srigala itu, "Celaka
kalian, mengapa kalian menyergap seekor keledai
yang pemiliknya telah mati...Lalu siapa yang
akan menolongnya? Andai aku hidup, tentu Ekornya Ada
kuperlihatkan sesuatu pada kalian."
46 47
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
kepada anjing itu, "Silakan kencing, wahai Melihat pundi berisikan uang itu,
jagoan." Nashruddin bersyukur kepada Allah dan meng-
ucapkan alhamdulillah, karena Allah telah
mengabulkan doanya. Nashruddin mengambil
Banyak Saja Diberikan, Apalagi Sedikit kantung itu dengan tenang dan sopan, lalu
menghitungnya. Ternyata, uang itu sesuai dengan
50 51
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
diterima. Seandainya ada seorang yang akan mati Setelah mendengar perang kata-kata antara
kelaparan pun, karena kikirnya, dia tidak akan kedua orang itu, hakim itu lalu berdiri dan
memberikan bahkan sepotong roti pun. Lantas, memberikan keputusannya, "Keluarlah wahai
bagaimana mungkin dia akan memberikan Yahudi... Telah tampak kebenaran atas semua
kepadaku uang sebanyak itu. Sungguh, dia ingin masalah ini. Sungguh, seluruh dakwaanmu
menipuku dan merampas seluruh hartaku ini. bohong dan tidak benar. Kamu ingin merampas
Mungkin saja sebentar lagi dia akan mengaku harta milik orang tua yang patut dikasihani ini."
bahwa keledai yang kutunggangi itu dan baju Orang Yahudi itu pun keluar sambil
mantel yang kupakai ini adalah miliknya juga." menangis dan mengadukan nasibnya yang
Mendengar kata-kata Nashruddin, Yahudi malang itu. Sementara, Nashruddin me-
itu pun terkejut dan takut akan kehilangan nunggangi keledai itu dan pulang ke rumahnya
keledai serta baju mantelnya. Dia lalu berkata dengan tenang. Tak lama setelah orang Yahudi
pada Nashruddin,"Apakah keledai dan mantelku itu tiba di rumahnya, Nashruddin pergi ke rumah
itu akan kau dakwa menjadi milikmu juga? orang Yahudi itu dan mengembalikan seluruh
Sungguh aku merasa kasihan padamu karena harta miliknya, tanpa berkurang satu dirham
engkau seorang yang tua, sehingga kubiarkan pun; begitu juga keledai dan baju mantelnya.
engkau mengendarai keledaiku dan aku berjalan Nashruddin lalu berkata padanya, "Janganlah
kaki!" engkau turut campur dalam urusan hamba
Nashruddin berkata kepada hakim itu, dengan Tuhannya. Sebab, itu akan membuat
"Wahai tuan hakim, bukankah telah Anda dengar cemas dan gelisah hati seorang hamba."
ucapannya? Mulai hari ini, saya tidak akan Tenyata, kejadian itu menjadi pelajaran besar
mempercayainya. Sungguh aneh orang ini; segala bagi orang Yahudi itu. Tak lama kemudian, orang
milikku.dia dakwa menjadi miliknya." Yahudi itu datang ke rumah Nashruddin untuk
54 55
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
58 59
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Dengan kesal, Nashruddin berkata kepada buah sampai di tangan Taimurlank, dia tidak gembira
tersebut, "Hai, tenanglah di tempatmu. Kalau seperti sebelumnya. Dia marah karena meng-
tidak, aku akan memakanmu." Setiapkali anggap Nashruddin telah menghinanya.
Nashruddin melangkah, buah itu selalu bergerak Taimurlank lalu memerintahkan kepada para
dan menggelinding. Lantaran tak sabar, pengawalnya untuk melemparkan seluruh buah
Nashruddin akhirnya menyantap yang dua butir. tin itu ke tubuh Nashruddin serta memukulinya.
Dengan demikian, tinggallah satu butir yang akan Setiapkali Nashruddin merasakan pukulan,
diberikan kepada Taimurlank. Lalu, Nashruddin dia selalu berkata dengan suara lirih, "Syukur
memberikan itu kepadanya dan dia pun merasa alhamdulillah." Tak lama kemudian, ucapan
bahagia sekali, sehingga memberi Nashruddin Nashruddin itu terdengar Taimulank sehingga
banyak hadiah berharga. dia tersentak dan kaget lalu berkata padanya,
Beberapa hari kemudian, karena tamak pada "Hai, dalam keadaan seperti ini, mengapa engkau
hadiah yang diberikan Taimurlank, Nashruddin malah bersyukur?"
datang kembali dengan membawa satu keranjang Nashruddin menjawab, "Benar baginda,
buah Syamandar. Di tengah jalan, dia bertemu ketika berangkat dari rumah, aku membawa
dengan salah seorang sahabatnya, yang me- hadiah untuk baginda berupa satu keranjang
nyarankan kepadanya agar buah Syamandar yang buah Syamandar. Di tengah jalan, saya bertemu
dibawanya itu diganti dengan buah tin. Karena, dengan teman saya. Dia menyarankan kepada
menurutnya, buah itu jauh lebih lembut dan saya agar mengganti buah itu dengan buah tin;
lebih patut diberikan kepada seorang raja. karena menurutnya lebih cocok untuk baginda.
Nashruddin pun tertarik pada sarannya itu Beruntung saya mau menuruti sarannya. Coba
dan segera pergi ke pasar untuk membeli satu kalau tidak, tentu kepala saya akan memar, mata
keranjang buah tin. Namun, setelah hadiah itu saya akan buta, dan hidung saya akan pecah
60 61
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
dihantam buah Syamandar. Jadi, seharusnyalah sedang berdiri dengan satu kaki di bawah terik
saya bersyukur kepada Allah atas pertolongan- matahari sambil menyembunyikan kepalanya ke
Nya yang gaib ini." dada.
Taimurlank melihatnya dan pura-pura
menerima alasan Nashruddin. Namun, dengan
Ketakutan Terkadang Menimbulkan Keajaiban perlahan, tiba-tiba dia menginstruksikan kepada
seorang pemusik kerajaan untuk membunyikan
62 63
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
orang-orang mulai membubarkan diri, sehingga Pagi harinya, Nashruddin pergi ke taman
tak seorang pun tinggal di sekitar situ. miliknya itu untuk mencari bangkai yang telah
Dalam kesunyian seperti itu, Nashruddin dipanahnya semalam, namun dia tidak men-
merasakan udara yang sangat dingin sekali. dapatkannya. Dia hanya melihat sebuah jubah
Dengan tubuh menggigil, dia pulang ke rumah. tebal yang koyak di bagian pusarnya. Nashruddin
Di depan pintu, dia disambut istrinya dan langsung bersyukur kepada Allah dan bersujud.
menanyakan tentang sumber keributan itu.
Istrinya berkata padanya, "Apa gerangan
Nashruddin pun menjawab, "Begitu mantelku
yang terjadi sehingga engkau sujud begitu
melayang, keributan pun hilang."
khusuk?" Nashruddin menjawab, "Dasar
perempuan bodoh, engkau tidak melihat bahwa
panah itu tepat mengenai pusarnya dan me-
Di Malam Bulan Purnama ngoyaknya. Andai aku mengenakannya, tentu
engkau tahu apa yang akan terjadi; aku akan
66 67
eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.
3
Andai Aku Hidup
69
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
"Wahai anakku, sekarang aku tahu bahwa engkau melihat Nashruddin terlentang di atas tanah
benar-benar sakti. Sebab, engkau telah tanpa bergerak sedikit pun. Mereka mengiranya
meramalku dan ramalanmu itu benar terjadi. sesosok mayat, lalu memasukkannya ke dalam
Tolong, beri tahu aku bagaimana tanda-tanda peti mayat dan membawanya ke desanya untuk
ketika aku akan mati." dimakamkan. Di tengah jalan, orang-orang yang
Pria itu menjawab, "Jika keledaimu telah membawa peti itu mendapatkan kesulitan untuk
melalui sebuah jalan berlumpur. Mereka lalu
membawa kayu bakarmu dan ia meringkik; suara
berhenti dan bermusyawarah untuk memilih
pertama menandakan bahwa setengah dari
jalan yang lebih dekat dan lebih mudah.
ruhmu telah keluar. Jika ia meringkik untuk yang
kedua kalinya, itu berarti seluruh ruhmu telah Saat mereka bermusyawarah, tiba-tiba
keluar." Setelah mendengarkan jawaban pria itu, Nashruddin mengeluarkan kepalanya dari peti
Nashruddin pun pergi. mayat itu sambil memberikan isyarat ke sebuah
arah. Dia berkata, "Seandainya aku hidup, tentu
Dia berjalan dengan keledainya. Tiba-tiba, aku akan memerintahkan kalian untuk melalui
dia menjumpai kafilah yang sedang berjalan jalan sebelah sana. Sebab, aku tahu kalian dalam
bersama beberapa ekor keledai. Melihat keledai- keadaan tersesat."
keledai itu, keledai Nashruddin pun meringkik.
Nashruddin berkata, "Aduh, saatnya tiba
sakaratul maut." Tak lama kemudian, keledai itu
meringkik untuk yang kedua kalinya dan Andai Dia Mencuri Sesuatu
Nashruddin berkata, "Sungguh aku sudah mati."
Dia lalu menjatuhkan tubuhnya ke tanah dan ter-
lentang bagai mayat. S eorang pencuri masuk ke rumah
Nashruddin. Istrinya berkata padanya
dengan ketakutan, "Bukankah engkau melihat
Tak lama, datanglah penduduk desa dan seorang pencuri yang sedang mengitari rumah
70 71
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
73
72
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
74 75
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
76 77
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
78 79
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
nyelesaikan permasalahan mereka itu. Kebetulan, menjawab, "Ya, dia bersalah, bukan anaknya.
Nashruddin berada di rumah hakim itu. Karena dialah yang mendidik dan mengajari
-Setelah keduanya menceritakan masalahnya, anaknya."
hakim itu bertanya kepada Nashruddin sembari
bergurau, "Apakah kamu dapat menyelesaikan
masalah ini?" Maka dengan tegas Nashruddin
Bulan yang Lama
menjawab, "Karena kotoran itu jatuh di jalan
umum, tidak ada yang berkewajiban mem-
bersihkan kotoran itu. Menurutku, yang wajib
membersihkannya adalah hakim ini."
S uatu hari, Nashruddin berjalan
menuju sebuah lembah. Dia lalu
dihadang oleh seorang penggembala yang
berkata padanya, "Wahai tuan, apakah Anda
orang yang pandai?" Nashruddin menjawab, "Ya."
Penggembala itu berkata, "Lihadah ke lembah itu,
Sapi yang Bersalah orang-orang bergelimpangan di sana. Akulah
yang membunuh mereka itu, karena mereka
82 83
CANDA ALA SUFI
84
eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.
4
Kuah Kelinci
85
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
"Siapakah kalian?" Mereka menjawab, "Kami dari atas, "Mau apa kau?" Dia menjawab, "Silakan
adalah tetangga pemilik kelinci itu." Maka turun ke bawah, aku akan bicara denganmu."
Nashruddin pun menghormati dan menjamu Nashruddin turun dan orang itu berkata pada-
mereka. nya, "Aku adalah orang miskin yang mem-
Satu minggu berikutnya datanglah beberapa butuhkan bantuanmu."
orang petani yang jumlahnya lebih banyak. Lalu Mendengar perkataan orang itu, Nashruddin
Nashruddin bertanya pada mereka, "Siapakah pun marah, namun dia dapat menahannya. Lalu,
kalian ini?" Mereka menjawab, "Kami adalah dia berkata kepada pengemis itu, "Tolong, ikuti
tetangga dari tetangga pemilik kelinci itu." aku." Maka orang itu mengikuti Nashruddin
Nashruddin lalu bangun dan mengambil air hingga ke lantai atas.
putih sambil berkata, "Silakan kalian minum." Setelah sampai di atas, Nashruddin berkata
Mereka heran dan berkata pada Nashruddin, padanya, "Maaf, aku tidak dapat memberimu
"Kok hanya ini saja?" Nashruddin menjawab, apa-apa." Pengemis itu berkata, "Kalau engkau
"Wahai tetangga dari tetangga permilik kelinci, tidak mau memberikan apa-apa, mengapa tidak
ini adalah kuah kelinci itu." kau katakan itu di bawah tadi?" Nashruddin
menjawab, "Begitu juga kamu, mengapa kamu
menyuruhku turun dan tidak kau katakan saja
Mengapa Menyuruhku Turun? dari bawah."
86 87
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
tempat sunyi. Dia meletakkan jubahnya di atas Nashruddin pun marah. Dia lalu me-
punggung keledai itu. Taklama, lewatlah seorang nyingsingkan lengan baju, melepaskan sepatu,
pencuri dan diambillah jubah Nashruddin itu. dan menyelipkannya di ikat pinggangnya.
Setelah kembali, Nashruddin tidak menemukan Nashruddin berkata kepada mereka, "Lihatlah,
jubahnya. Nashruddin kemudian memukul bagaimana aku menaiki pohon ini." Mereka
keledainya itu dan bertanya,"Di mana jubahku?" berkata kepada Nashruddin, "Untuk apa kau
Karena keledai itu tidak memberi tahu, dia selipkan sepatumu di ikat pinggangmu?"
lepaskan pakaian keledai itu dan diletakkannya Nashruddin menjawab, "Barangkali aku me-
di atas punggungnya sendiri. Dia berkata kepada nemukan jalan di atas pohon ini; dengan begitu
sang keledai, "Berikan jubahku, maka aku akan aku akan pulang ke rumah."
mengembalikan bajumu."
88 89
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
"Mengapa kau masuk ke arena balap sapi dengan menaiki keledai ini dengan menghadap ke
mengendarai seekor lembu yang sudah tua?" belakang."
Nashruddin menjawab, "Aku sudah biasa
menggunakan lembu ini untuk balapan sejak
sepuluh tahun lalu dan lembu ini bermampu lari Tak Disangka, Sapi Itu Naik ke Atas Bukit
melebihi kecepatan burung. Tetapi saya heran,
mengapa lembu ini sekarang menjadi sangat
lamban?" S uatu ketika, Nashruddin ingin
menyembunyikan uangnya. Lalu, dia
menggali sebuah lubang di depan rumahnya dan
menaruh uang itu di dalamnya. Namun
kemudian dia merasa khawatir akan uangnya ter-
Naik Keledai Menghadap ke Belakang
sebut, karena itu dia mengambilnya kembali.
90 91
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
menjadi burung saja yang dapat mengambil uang Setibanya di rumah, Nashruddin me-
itu." merintahkan istrinya untuk menyediakan bubur.
Tanpa disadarinya, dari kejauhan, seorang Istrinya berkata, "Mana minyak samin dan
pencuri mengintip. Setelah Nashruddin pulang, berasnya?" Nashruddin pun ingat kalau dia tidak
pencuri itu menuju tempat tersebut dan memiliki apapun.
mengambil uang Nashruddin, serta melumuri Karena itu, dia mengambil sebuah bejana
tempat itu dengan kotoran sapi. kosong dan meletakkannya di depan murid-
Beberapa hari kemudian, ketika butuh uang, murid yang diundangnya itu. Dan berkata kepada
Nashruddin pergi ke tempat itu. Namun, dia mereka, "Niat saya, andai saya mempunyai
tidak mendapatknnya; dia hanya melihat kotoran minyak samin dan beras, tentu saya akan
sapi. Nashruddin lama merenung dan berkata, membuatkan bubur dagi'ng di tempat ini."
"Subhanallah, yang kutakutkan manusia, Mendengar ucapan Nashruddin itu, mereka
ternyata sapi.... Tak kusangka dia dapat naik ke bangkit dan meninggalkan Nashruddin.
atas bukit."
92 93
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Karena itu, Taimurlank beserta anak buahnya Anda melepas pakaian Anda saat hujan turun dan
segera pulang, sehingga tidak kehujanan. mendudukinya seperti yang saya lakukan dulu,
Karena berjalan sendirian, Nashruddin tentu pakaian Tuan tidak akan basah."
melepas pakaiannya dan mendudukinya. Setelah
hujan reda, dia mengenakan pakaian itu kembali.
Sesampainya di istana, Taimurlank melihat
Jika Melihat Buah Pala, Dia akan Segera Lahir
pakaian Nashruddin tidak basah. Dengan penuh
heran, Taimurlank bertanya, "Mengapa
pakaianmu tidak basah?" Nashruddin menjawab,
"Wahai tuanku, karena kudaku hebat!"
S uatu saat, istri Nashruddin hamil. Ketika
tiba saat melahirkan, dia mengalami
kesulitan. Wanita-wanita yang berada di rumah
Taimurlank mengira kuda Nashruddin sangat Nashruddin pun bingung dan ribut. Mereka lalu
cepat sehingga dapat menghindarkan datang pada Nashruddin dan berkata, "Doakan
Nashruddin dari air hujan. Dia lalu memerintah- agar dia cepat melahirkan dengan mudah. Jika
kan kepada anak buahnya agar kuda itu dijadikan tidak, dia atau anaknya akan mati."
kendaraan pribadinya.
Nashruddin menggeleng-gelengkan kepala-
Beberapa hari kemudian, Taimurlank keluar
nya dan terus keluar menuju pasar. Dia lalu
untuk jalan-jalan. Saat itu, dia menggunakan
membeli beberapa biji buah pala. Setelah pulang
kuda Nashruddin. Tiba-tiba, hujan pun turun
dari pasar, Nashruddin langsung mendekat pada
sehingga seluruh pakaiannya basah-kuyup.
Setelah sampai di rumah, dia memerintahkan istrinya dan meletakkan buah itu di bawah kursi
pengawalnya untuk memanggil Nashruddin. di mana istrinya duduk. Kemudian dia berkata,
"Semoga dengan melihat buah pala ini bayimu
Nashruddin pun datang menghadap dan
akan segera keluar dan bermain-main dengan-
Taimurlank marah pada Nashruddin. Maka,
nya.
Nashruddin pun berkata kepadanya, "Seandainya
94 95
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
96
97
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
membayangkan; kalau saja dia ber-tengger di melihat Nashruddin dan mereka bersepakat
antara tanduk-tanduk itu, pasti dia akan seperti untuk menipunya. Salah seorang mendekati
seorang raja yang sedang duduk di singgasana- Nashruddin dan berjalan di belakangnya sambil
nya. melepaskan tali pengikat keledai itu secara
Pelan-pelan, Nashruddin mendekati lembu perlahan, lalu mengikatkannya ke kepalanya
itu, lalu melompat naik dan duduk di atas sendiri. Sementara, temannya mengambil keledai
tanduknya. Tiba-tiba, lembu itu terbangun dan itu dan membawanya lari.
berdiri serta membanting Nashruddin ke tanah Setelah sampai di rumah, Nashruddin
hingga terkapar dan pingsan. menoleh ke belakang untuk melihat keledainya.
Dengan cepat istrinya mendekati Dia terkejut karena yang dilihatnya adalah
Nashruddin sambil berteriak dan menangis. Tak seorang pria dengan kepala-terikat. Melihat itu,
lama kemudian, Nashruddin siuman dan Nashruddin menjadi heran, lalu bertanya
berkata, "Wahai istriku, janganlah engkau padanya, "Siapakah engkau?" Orang itu berkata
sambil mengusap air matanya, "Wahai tuan, aku
menangis.... Memang, aku merasa sakit, tapi
adalah orang bodoh yang telah dimurkai oleh
paling tidak aku telah memperoleh apa yang
ibuku. Beliau telah mendoakanku agar Allah
kuinginkan."
mengubahku menjadi seekor keledai, maka doa
beliau itu dikabulkan oleh Allah Swt. Kemudian
mereka menjualku di pasar kepadamu. Namun,
Mendurhakai Ibu dengan barakah tanganmu, bentukku dapat
berubah kembali menjadi manusia seperti
98 99
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
menciuminya sambil minta doa dan berterima Istri Nashruddin keluar dan berkata kepada
kasih padanya. Mendengar itu, Nashruddin mereka dari belakang pintu, "Mau apa kalian?"
percaya lalu membebaskanya. Tentunya, setelah Mereka menjawab, "Kami hendak bertemu
dia memberikan nasihat agar orang itu segera dengan guru kami." Istri Nashruddin pun
menaati dan membuat ridha orang tuanya. berkata, "Dia tidak ada..."
Hari berikutnya, Nashruddin pergi ke pasar Mendengar ucapan istri Nashruddin, mereka
untuk membeli keledai yang lain. Tiba-tiba dia bingung dan heran. Lalu mereka berkata, "Beliau
melihat keledai yang dibelinya beberapa hari datang bersama kami dan baru saja masuk,
yang lalu ada di situ. Dengan cepat dia mendekati karena beliaulah yang mengundang kami
keledai itu dan membisikkan di telinganya, kemari."
"Wahai pria kurang ajar, aku tahu kalau kamu Lalu terjadilah pertengkaran antara mereka
tidak mendengarkan nasihatku sehingga ibumu dengan istri Nashruddin. Tak lama, karena sudah
murka lagi padamu. Demi Allah, aku tidak akan tidak sabar lagi mendengarkan pertengkaran
membelimu lagi." mereka, Nashruddin menampakkan dirinya dari
jendela dan berkata kepada mereka, "Hai,
mengapa kalian bertengkar dengan istriku yang
Rumah Ini Mungkin Memiliki Dua Pintu malang ini. Mungkin saja rumah ini memiliki dua
pintu, sehingga orang bisa keluar-masuk dari
100 101
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Seekor Burung Bulbul bagian dari kepalanya terluka, dan tukang cukur
itu menutup luka tersebut dengan kapas. Tetapi,
102 103
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
104 105
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
106 107
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
kepada pendakwa, "Apakah untuk menyelesaikan Hakim itu berkata pada Nashruddin, "Kalau
masalah seperti ini harus dilakukan pembersihan engkau tidak rela dengan keputusan ini, maka
terhadap kedua orang saksi itu? Lalu, saksi yang aku akan menjatuhkan denda padanya agar dia
bagaimana yang kau harapkan dapat menyelesai- memberikan uang untukmu sebanyak sepuluh
kan masalah sebuah gitar?" girisy? Lalu, dia berkata kepada pria itu, "Pergi
dan ambillah uang sebanyak sepuluh girisy dan
berikan pada Nashruddin."
Ambilkan Denda darinya, Aku Tergesa-gesa Rupanya, sang hakim memberikan
kesempatan kepada pria itu untuk kabur dengan
Suatu hari, Nashruddin berjalan-jalan di alasan mengambil uang. Nashruddin pun
pasar. Tiba-tiba, datanglah seorang pria yang menunggunya berjam-jam. Setelah lama
memukulnya dengan keras dari belakang. menunggu dan orang itu tak kunjung datang, dia
Nashruddin menoleh dan berkata padanya, "Ada pun sadar kalau hakim itu telah menipunya.
apa?" Pria itu minta maaf padanya dan berkata,
Nashruddin lalu beranjak dari tempat
" Wahai tuan, saya kira Anda salah seorang teman
duduknya dan mendekati sang hakim yang
saya."
sedang sibuk itu. Sembari memukulnya dengan
Nashruddin marah, lalu dia membawanya ke keras, dia berkata padanya, "Maaf, aku sibuk
pengadilan agar masalahnya dapat diselesaikan. sekali dan aku tak punya waktu lagi untuk
Secara kebetulan, hakim itu adalah salah seorang menunggu. Tolong, ambilkan uang darinya,
teman pria tersebut, sehingga dia memberinya kapan saja dia datang."
keputusan-cukup agar Nashruddin membalas-
nya dengan pukulan yang sama. Namun,
Nashruddin tidak rela dengan keputusan
tersebut.
108 109
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
110 111
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
benang. Dia lalu memberikan sebuah kantong mengembik. Karena itu, salah seorang pencuri
kepada suaminya. berkata pada temannya, "Jika kita tak
Karena tak dapat memperolehnya, mendapatkan apa-apa malam ini, kita akan
Nashruddin pergi ke tempat pembakaran, lalu masuk ke dalam rumah ini, membunuh
mengambil beberapa potong paku dan me- Nashruddin, menyembelih kambingnya, makan
masukkannya ke dalam kantung, kemudian dagingnya, dan kemudian membawa lari
istrinya."
pulang. Sesampainya di rumah, Nashruddin
memberikan kantong itu pada istrinya. Tak lama kemudian, Nashruddin batuk-
batuk, sehingga menimbulkan keributan. Ya,
Saat melihat kantong berisikan beberapa
mendengar suara itu, pencuri-pencuri itu
buah paku itu, sang istri heran dan berkata pada
berlarian ketakutan. Istrinya berkata padanya,
Nashruddin,"Apa ini?" Nashruddin menjawab,
"Kelihatannya engkau takut, sehingga engkau
"Wahai istriku, engkau tidak tahu bahwa
batuk-batuk dan membuat kegaduhan..." Maka,
menurut para ilmuwan, hukum sesuatu yang me-
Nashruddin pun menjawab dengan cepat, "Tentu,
nyeluruh dan terbanyak adalah sama. Sehingga, tapi tak ada sesuatu yang perlu kau resahkan.
paku dan abu adalah sama." Tanyakan saja padaku atau pada kambingku."
112 113
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
dan di sebelah sana lagi tempat menyimpan seseorang. Setelah pemilik mantel itu rae-
makanan." ngadukannya kepada hakim, dia memanggil
Nashruddin melihat-lihat bakal rumahnya Nashruddin untuk dijadikan saksi.
itu sambil naik-turun, ke atas dan ke bawah. Tiba- Hakim bertanya pada Nashruddin, "Apakah
tiba, dia buang angin. Sembari menunjuk sebuah kau tahu bahwa mantel itu milik orang ini?"
tempat, dia berkata, "Dan di sini kita akan Nashruddin menjawab, "Ya, aku mengenalnya
bangun kamar kecil." sejak dia masih bayi, mantel itu tetap di tangan-
nya hingga dia dewasa."
114 115
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
ke laut sambil berkata," Janganlah sombong dan Lalu, beberapa orang pegawai mendekat
jangan berlaku sombong pada manusia. Sebab, pada Nashruddin dan berkata, "Jika urusanmu
inilah air yang sebenarnya." Sambil menunjuk ingin selesai tepat pada hari ke-41, maka
pada air tawar yang berada di tangannya. lakukanlah shalat subuh di mihrab masjid jami
yang besar itu selama 40 hari, kemudian
berdoalah. Maka doamu itu pasti akan dikabul-
kan Allah Swt."
Jangan Masuk ke Peti Jenazah
Mendengar ucapan pegawai itu, Nashruddin
116 117
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Lihat, Bagaimana Dia Lari Sebelum Kuberi Ter lari sebelum aku memberinya ter pada kuku-
kukunya."
118 119
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
120
121
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Tanamlah Aku, Kuberikan pada Kalian Nashruddin menjawab, "Demi Allah, wahai
saudara-saudaraku, jika kalian ingin aku
Bebuahan
berbicara jujur, akan kukatakan kepada kalian
bahwa aku tak menyukai tempat itu, sehingga aku
S uatu hari, Nashruddin melihat beberapa
orang petani sedang menanam anggur.
Dia bertanya pada mereka, "Apa yang sedang
tak dapat memberimu sebiji buah pun. Oleh
sebab itu, aku pun keluar dan mendatangi
kalian."
kalian lakukan?" Mereka menjawab, "Kami
sedang menanam pohon anggur, tangkai demi
tangkai."
Mendengar jawaban itu, Nashruddin Perintah Itu Mudah, Tetapi Pelaksanaannya
Sulit
merenung sejenak dan berkata, "Tanamlah aku,
akan kuberi kalian buah yang bermacam-
macam." Lalu para petani itu berkata, "Ya,
silakan." Mereka pun menanam Nashruddin di
S uatu ketika, Nashruddin melakukan
kesalahan pada Taimurlank. Karena itu,
sang raja memerintahkan kepada salah seorang
122 123
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
tentara untuk memukulnya sebanyak 80 kali katakan benar dan aku mengetahui pokok
pukulan tongkat. permasalahannya. Kuakui bahwa engkau adalah
Mendengar keputusan itu, Nashruddin si penumpah darah yang tiada tandingannya.
tersenyum, sehingga Taimurlank marah padanya Hanya saja, aku bingung dalam satu hal, apakah
dan berkata, "Pukullah dia sebanyak 500 kali." engkau tidak tahu ilmu hitung ataukah engkau
Mendengar ucapan Taimurlank itu, Nashruddin bukan makhluk yang sejenis dengan kami? Mana
tidak merasa takut. Dia justru tertawa terbahak- pukulan sebanyak 800 dengan tongkat itu? Segala
bahak, sehingga Taimurlank menjadi sangat sesuatu mudah dituturkan dengan lisan, namun
marah dan memerahlah kedua matanya. Dia lalu untuk melaksanakan 800 kali pukulan dengan
berkata, "Pukullah dia sebanyak 800 kali." tongkat itu sulit...."
Begitu melihat amarah Taimurlank, tubuh
Nashruddin menjadi lemas karena takut padanya.
Dia memegangi perutnya karena sakit, akibat
Dia Sendiri Memberitahuku
terlalu lama tertawa terbahak-bahak. Taimurlank
bangun dari tempat duduknya, lalu berdiri di
hadapan Nashruddin dan berkata, "Wahai
pembangkang, kau telah meremehkan ketentuan
K etika Nashruddin berada di luar kota,
tersiar berita bahwa dia telah meninggal.
Dia lalu segera membaringkan tubuhnya di atas
hukum yang kutetapkan dan serbanmu bagai tanah, menunggu orang mengangkat jenazahnya.
gilingan tepung. Bukankah engkau tahu bahwa
Lama menunggu, namun tak seorang pun
engkau berada di hadapan salah seorang
yang datang untuk mengangkat jasadnya. Karena
penguasa, di mana bumi saja takut menghadapi-
perutnya lapar, dia pulang ke rumahnya dan
nya?
memberitahu istrinya tentang berita kematian-
Nashruddin menjawab, "Segala yang kau nya; di mana dan kapan dia meninggal.
124 125
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Kemudian, dia pergi ke tempat semula di mana Suatu ketika, dia bertanya pada Nashruddin,
dia diduga telah meninggal. "Wahai Nashruddin, menurutku seluruh yang
Istri Nashruddin mulai menyebarkan berita ada di alam ini hanyalah bualan dan igauan
kematian suaminya itu kepada semua orang. Dia belaka. Pabila engkau memiliki banyak
lalu menangis tersedu-sedu, hingga para tetangga pengetahuan, ayolah kita saling tukar-menukar
berdatangan ke rumahnya dan menanyakan pengalaman."
tentang keberadaan suaminya. Istri Nashruddin Nashruddin bertanya, "Keistimewaan apa
memberi tahu kepada mereka bahwa suaminya yang telah kauperoleh dari jalan yang telah
telah meninggal di suatu tempat dan tubuhnya kautempuh? Mungkin suatu saat aku dapat
tergeletak di sana. Mereka pun bersedih dan menirumu..."
mengucapkan bela sungkawa padanya. Mereka
Dia menjawab, "Kami memiliki banyak
kemudian bertanya, "Kapan dan di mana dia
meninggal, serta siapa yang menyampaikan pengetahuan yang tak berbatas. Setiap malam,
berita kematiannya?" Istri Nashruddin men- aku naik ke atas dan berada di alam raya sana,
jawab, "Dia sendiri yang datang kepadaku sehingga aku sampai di langit pertama, lalu aku
beberapa saat lalu dan dia kemudian kembali ke melihat dan menikmati alam malakut."
tempat itu...." Mendengar perkataan orang itu, yang begitu
tinggi dan tidak dapat diterima akal Nashruddin,
dia bertanya padanya, "Apakah di sana engkau
Sayapku yang Lebar tidak merasakan adanya susuatu yang lembut
bagai kipas, yang menyentuh tubuhmu?" Dia
126 127
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
128 129
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
130 131
CANDA ALA SUFI
132
eBook oleh Nurul Huda Kariem MR.
5
Mencari Tidur
133
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
ini padamu bukan karena hutang, tetapi karena kan seruling. Lalu, dia menggeleng-gelengkan
janji..." kepalanya dan berjanji pada mereka untuk
membelikannya. Salah seorang di antara mereka
mendekat pada Nashruddin dan berkata,
Memotong Harga Handuk "Belikan aku sebuah seruling dan ini uangnya."
Kemudian, Nashruddin pun berangkat.
134 135
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Setelah tahu bahwa Nashruddin adalah salah keledai itu menghentakkan kakinya hingga
seorang tokoh masyarakat, mereka kebingungan mengenai orang itu dan terjatuh. Dia pun me-
dan berusaha mencari tali itu agar dapat me- ngumpat keledai itu dan pergi.
ngembalikannya pada Nashruddin. Salah seorang Seseorang berkata pada Nashruddin, "Kalau
di antara mereka mendekat pada Nashruddin keledai ini dijual pada orang lain, dia akan
dan berkata, "Andai kami tak menemukan tali menggigit dan menghentakkan kakinya."
celana itu, apa yang akan Anda perbuat?" Dengan Mendengar ucapan orang itu, Nashruddin
tenang, Nashruddin menjawab, "Aku punya berkata, "Aku datang ke mari bukan untuk
sebuah karpet tua dan aku akan menjadikannya menjual keledai, tetapi untuk menunjukkan
tali celanaku..." kepada semua orang musibah yang menimpaku
lantaran keledai ini."
136 137
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
masakan lezat, yaitu dengan resep yang kan Kapan Kiamat Tiba?
kuajarkan padamu."
Setelah orang itu menyebutkan resep dan
cara memasaknya, Nashruddin berkata padanya,
O rang-orang bertanya pada Nashruddin,
"Kapan kiamat tiba?" Nashruddin
menjawab, "Kiamat apa yang kalian maksud-
"Aku tidak dapat menghafalnya satu persatu.
kan?" Mereka menjawab, "Apakah kiamat itu
Tolong engkau catat semua resep itu dalam kertas
bermacam-macam?" Nashruddin menjawab, "Ya,
ini dan aku akan mencobanya." Orang itu lalu
jika istriku meninggal, itu kiamat kecil, dan jika
menuliskan resepnya dan Nashruddin pulang
aku yang meninggal, itu kiamat besar..."
sambil mengkhayalkan lezatnya makanan yang
akan dimasaknya.
Tak lama, karena lelap dalam lamunannya,
Mengapa Harus Memainkan Jemari?
tiba-tiba datanglah seekor burung elang dan
menyambar daging Nashruddin itu serta
membawanya terbang ke angkasa. Nashruddin
bingung. Dia lalu mengambil resep itu sambil
K etika Nashruddin sedang duduk santai
bersama teman-temannya, mereka
menyodorkan padanya sebuah gitar gambus.
memandangi burung elang yang sedang terbang Lalu, Nashruddin mengambilnya dan langsung
cepat ke angkasa, seraya berkata, "Hai elang, memetiknya dari bawah ke atas dengan suara
daging itu tak bermanfaat bagimu... Engkau yang keras dan tak enak didengar.
takkan dapat menyantapnya begitu saja, karena Mereka berkata padanya, "Bukan begitu
resep masakannya ada padaku." memetik gitar gambus... Engkau harus me-
mainkan jemarimu di atas senarnya sesuai not!"
Nashruddin menjawab, "Jika tak ada notnya,
mengapa aku harus susah-susah menciptakan
lagu dan memainkan jemariku?"
138 139
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
140 141
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
dan Nashruddin mengajarkan hal yang telah itu berkata, "Beri aku sedikit." Nashruddin men-
diketahui orang itu. jawab, "Aku tak dapat memberikannya padamu."
Orang itu berkata pada Nashruddin, "Aku Dia bertanya, "Mengapa?" Nashruddin men-
tak membutuhkanmu, karena aku telah mem- jawab, "Jika aku memenuhi permintaanmu,
baca apa yang kamu baca dan aku telah menulis berarti aku telah memberikannya pada orang
apa yang kamu tulis, lalu apa bedaku denganmu?" lain. Dengan demikian, apakah dia akan tetap
berumur 40 tahun?"
Nashruddin menjawab, "Tidak, di antara kita
terdapat perbedaaan yang sangat jauh. Aku
datang dan berjalan dari negeri yang jauh selama
Jika Kakinya Terpotong, Jangan Potong
perjalanan tiga hari dengan berbagai kesulitan
Kepalanya
dan tantangan. Andai suatu hari engkau tertimpa
kesusahan, lalu engkau datang ke negeriku, maka
aku akan mengembalikanmu seperti engkau me-
ngembalikanku; dengan tangan hampa, tanpa
S eseorang yang amat kejam telah
dikhianati istrinya, sehingga dia dendam
pada semua wanita. Dia lalu mendatangi
memperoleh sesuatupun. Sehingga dengan beberapa orang ulama dan para arifin untuk
demikian nasibmu sama denganku." meminta petunjuk mereka. Jika salah seorang di
antara mereka menjawab pertanyaan yang
dibisikkan ke telinganya dengan jawaban yang tak
Anggur Berumur 40 Tahun disukainya, dia akan memenggal kepalanya.
Semua orang tak mampu mencegah perbuatan-
S uatu ketika, tetangga Nashruddin
bertanya padanya, "Apakah engkau me-
miliki anggur yang sudah berumur 40 tahun?"
nya yang lalim itu, sehingga mereka menunjuk
Nashruddin untuk menyelesaikannya.
Nashruddin menjawab, "Ya, aku punya." Orang Mereka lalu mendatangkan Nashruddin dan
142 143
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
144 145
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
dan ambillah darinya." Nashruddin menjawab, sebanyak sepuluh girisy, sehingga mereka takjub
"Lalu, apa urusanmu dengannya?" dan gembira.
Seminggu kemudian, Nashruddin datang
kembali ke tempat itu. Mereka menghormatinya
Kalau Suka Pergi, Dia akan Singgah di Rumah dan melayaninya dengan sangat istimewa.
Mereka memberinya perlengkapan mandi yang
146 147
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
148 149
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
150
151
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
mengambil barang miliknya itu, Nashruddin menyuapkan makanan tersebut hingga habis.
tetap diam. Dia tidak melakukan tindakan Setelah itu, dia pulang.
apapun, apalagi bicara. Sehingga, pencuri itu Sesampainya di rumah, anak itu memberi-
menyangka bahwa dia bisu dan lumpuh. Setelah kan kabar kepada istri Nashruddin bahwa
menguras seluruh isi rumah, sang pencuri seluruh isi rumahnya telah dirampok orang. Istri
mendekat padanya dan mengambil topinya, Nashruddin pun segera bergegas ke rumahnya.
kemudian melarikan lari. Melihat seluruh isi rumahnya ludes, dia tertawa
sambil menangis. Sementara, Nashruddin tetap
Tak lama, istri Nashruddin merasa kasihan
saja diam sambil bersandar, bagaikan sebatang
padanya dan takut kalau-kalau suaminya itu mati
kayu.
kelaparan. Karena itu, dia mengutus putra
tetangganya untuk memberikan makanan Istri Nashruddin lalu memukulinya sambil
padanya. Setelah masuk ke rumah, anak itu berteriak padanya, "Apa-apaan ini?" Nashruddin
melihat Nashruddin seperti patung; tidak menjawab dengan tenang, "Pergilah dan berilah
bergerak sedikit pun. Dia lalu berkata padanya, makan keledai itu, karena kamulah yang lebih
"Aku diperintah oleh istrimu untuk memberikan dulu bicara. Sungguh, kamu sangat keras kepala."
makanan padamu." Namun dia tetap membisu
dan tak menjawab sepatah kata pun. Si anak
kembali berkata padanya, dengan bahasa isyarat, Beri Aku Sendok Besar, agar Mati Sepertimu
memberi tahu bahwa seluruh isi rumah telah
dirampok orang. Namun, Nashruddin tetap Suatu hari, ketika cuaca sangat panas,
membisu dan takpeduli pada isyarat anak itu. Si Nashruddin bertamu ke rumah salah seorang
anak memberikan makanan itu padanya, namun temannya. Lalu, pemilik rumah itu menyuguh-
dia juga tak mau bergerak. Anak itu kemudian kan segelas es buah. Mereka kemudian me-
152 153
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
nikmati es buah itu. Nashruddin minum dengan Bulan Lebih Banyak Manfaatnya
sendok emas kecil, sementara tuan rumah
minum dengan sendok almunium besar.
Setiapkali menikmati es buah itu, sang tuan
S uatu hari, orang-orang bertanya pada
Nashruddin, "Matahari atau bulan yang
lebih banyak manfaatnya?" Nashruddin
rumah berkata, "Ahhh... Nikmatnya es buah ini;
menjawab, "Matahari muncul di siang hari, dan
hampir saja aku mati karenanya."
di malam hari dia tak berguna. Adapun bulan
Mendengar kata-kata tuan rumah,
muncul di malam hari, namun dia mampu
Nashruddin memukuli gelasnya dengan sendok-
menyinari dunia yang gelap sehingga menjadi-
nya hingga bawah. Lantaran es buah di hadapan
kannya seperti siang. Oleh karena itu, tentu bulan
Nashruddin itu sulit untuk dinikmati dengan
lebih banyak manfaatnya daripada matahari."
sendok kecil, dia hanya menjilatinya saja.
Sementara, tuan rumah itu terus menyantapnya
dengan nikmat.
Tak lama, dia menoleh pada Nashruddin dan Kaleng Berisi Sepuluh Kilogram
berkata, "Ada apa, kok membunyikan gelas?"
Nashruddin menatapnya dan berkata, "Kuharap
engkau memberiku sendok besar, agar aku dapat
S uatu hari, ketika mencari kayu,
Nashruddin melihat seekor kelirici yang
belum pernah dilihatnya. Dia lalu menangkapnya
mati sepertimu juga."
dan berkata pada dirinya, "Ini binatang langka
dan aku harus membawanya serta menunjukkan-
nya ke seluruh penduduk negeriku; mungkin
mereka tahu binatang apa ini?" Nashruddin lalu
memasukkan kelinci itu ke dalam kantung dan
mengikatnya dengan kuat.
154 155
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
Setelah tiba di rumah, Nashruddin men- Tapi, kenyataannya tidak demikian. Beberapa
ceritakan pada istrinya dan mengingatkan orang terpandang di antara para ilmuan negeri
padanya agar tak membuka kantung itu. Dia itu berdatangan ke rumah Nashruddin. Mereka
berkata padanya, "Aku akan pergi untuk masuk ke rumah Nashruddin, lalu duduk rapi di
memanggil para pakar binatang dan menunjuk- ruang tamu sambil'berkata, "Cepat, suruh keluar
kannya pada mereka." binatang langka itu."
Dasar manusia, selalu saja dia ingin Mereka sangat penasaran pada binatang itu.
melakukan segala yang dilarang. Ketika istri Ketika Nashruddin mengambil kantung itu dan
Nashruddin sendirian di rumah, dia berkata pada hendak membukanya, tatapan mata mereka pun
dirinya, "Coba ahh... Aku akan melihat isinya." terpusat padanya, sehingga keadaan menjadi
Sebab, dia tahu bahwa Nashruddin seringkali hening. Namun, apa yang terjadi? Ketika
berbohong. Ternyata benar, ketika dia membuka Nashruddin membuka kantung itu, yang keluar
kantung itu, tiba-tiba keluar seekor kelinci dan bukanlah seekor kelinci, namun sebuah kaleng
lari. Istri Nashruddin bingung, apa yang harus kosong yang jatuh menggelinding. Nashruddin
dia perbuat. Namun, tak ada jalan lain kecuali menjadi bingung, apa yang harus dia katakan
mengelabuinya. Dia lalu mengambil kaleng pada orang-orang itu. Lalu dia berkata pada
gandum dan memasukkannya ke dalam kantung mereka,"Kaleng ini isinya sepuluh kilogram."
itu, kemudian mengikatnya kembali.
Istri Nashruddin menanti dan bertanya-
tanya; kira-kira apa yang akan terjadi setelah itu.
Ajal Telah Tib a
Dia menduga bahwa Nashruddin hanya akan
mengundang orang-orang yang suka bergurau
dengannya saja, sehingga masalah itu akan selesai
begitu saja tanpa masalah apa-apa.
S uatu hari, Nashruddin bermaksud untuk
pergi ke desa tetangga, sementara para
pemuda kampungnya tengah mempersiapkan
156 157
CANDA ALA SUFI CANDA ALA SUFI
sebuah pesta hiburan untuk bersenang-senang. aku memang benar-benar sudah mati, tentu aku
Karena menurut mereka pesta itu kurang meriah tidak akan pergi sendirian."
tanpa kehadiran Nashruddin, mereka kemudian Mereka pun ngotot dan mengatakan bahwa
berusaha agar Nashruddin dapat menunda dia telah mati, sehingga mereka harus me-
kepergiannya itu. Ketika Nashruddin hendak mandikan dan mengkafaninya. Dengan cara
pergi dengan keledainya, mereka menghadang- paksa mereka melepas pakaian Nashruddin dan
nya dan bertanya, "Hai Nashruddin, hendak ke memandikannya. Mereka juga sepakat, jika
mana engkau?" teman Nashruddin datang untuk pergi ber-
samanya, mereka akan menghentikannya.
Nashruddin menjawab, "Aku akan pergi ke
Ternyata benar, begitu teman Nashruddin lewat
desa sebelah untuk menyelesaikan beberapa di hadapan mereka, mereka menghentikannya
urusan penting." Mereka lalu berkata, "Hai dan berkata padanya, "Hai, Nashruddin telah
miskin, kamu tak dapat pergi karena kamu sudah meninggal, kamu harus melihat jenazahnya dan
mati... Penduduk desa ini akan memandikan dan turut menguburnya."
mengafanimu sesuai dengan kedudukanmu.
Dia menjawab, "Aku ada pekerjaan penting,
Kamu adalah sesepuh dan teman kakek-kakek
biarkan aku pergi dulu." Namun mereka tetap
kami." tidak mengizinkannya. Ketika mereka berdebat,
Mendengar ucapan mereka itu, Nashruddin dari tempat untuk memandikan jenazah,
bingung dan pikirannya menjadi kacau, bahkan Nashruddin mengangkat kepalanya lalu berkata,
otot-ototnya pun ikut tegang. Nashruddin lalu "Tak ada perlunya berdebat, kamu harus patuh
menghampiri mereka dan berkata, "Wahai anak- pada mereka. Aku juga memiliki urusan dan
anakku, kalian jangan bergurau, karena aku harus cepat-cepat, tapi apa daya ajal telah tiba...
sungguh memiliki urusan yang penting. Biarkan Orang-orang sudah berkumpul, karenanya tidak
aku pergi bersama orang-orang itu. Kalaupun ada jalan lain kecuali pergi ke kuburan."
158 159
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
160 161
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
dengan mudah melarikan diri dan tidak akan Allah Satu, Jawaban Juga Satu
mengalami kesulitan."
S uatu ketika, Nashruddin ditanya teman-
temannya, "Berapa umurmu?"
Nashruddin menjawab, "Empat puluh tahun."
Aku Datang untuk Memberitahumu Setelah sepuluh tahun, mereka bertemu
kembali dengan Nashruddin dan bertanya lagi
162 163
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
"Bagaimana kita dapat mengetahui jarak Minta Ongkos untuk Sepuluh Hari
perjalanan ini?" Istrinya menjawab, "Mudah, jika
kita sudah berjalan seharian hari ini dan besok,
berarti kita sudah menempuh perjalanan selama
S uatu hari, Nashruddin menyewa seorang
kuli untuk membawa barangnya. Di
tengah jalan, kuli itu lari dan membawakan kabur
dua hari." Maka Nashruddin berkata, "Kalau
barang Nashruddin. Dia lalu mencarinya, namun
begitu kita sudah menempuh setengah
tidak mendapatkannya.
perjalanan..."
Sepuluh hari kemudian, Nashruddin
mendapatkannya. Saat itu, Nashruddin sedang
bersama beberapa orang temannya. Mereka
Tidak Memiliki Ahli Waris berkata pada Nashruddin, "Ini dia kuli panggul
yang sedang kau cari." Nashruddin pun gembira,
berkata padanya, "Jika engkau mati, apakah Melihat sikap Nashruddin yang aneh itu,
engkau memiliki ahli waris?" Nashruddin teman-teman Nashruddin berkata, "Hai
menjawab, "Aku hanya memiliki seorang ibu, Nashruddin, mengapa engkau tidak menangkap-
nya? Bukankah engkau telah letih mencarinya?"
namun ayahku telah menceraikannya. Oleh
karena itu, aku tidak memiliki seorang ahli waris Nashruddin menjawab, "Bagaimana aku
pun..." tidak menghindar darinya? Bukankah aku sudah
menyewanya sepuluh hari yang lalu, kemudian
dia menghilang? Jika aku menangkapnya, aku
takut kalau-kalau dia berkata padaku, 'Berikan
upah harianku selama sepuluh hari, karena aku
166 167
CANDA ALA SUFI
CANDA ALA SUFI
selalu membawakan barangmu.' Lalu, apa yang tahu kepadanya bahwa baru saja tiba beberapa
harus kuperbuat?" wisatawan dari negeri Arab. Mereka lalu bertanya
pada Nashruddin, "Karena cuacanya sangat
panas, apakah penduduk negeri itu selalu tidak
berpakaian?"
Pasti akan Diketahui Orang
Nashruddin pun menjawab, "Jika tidak,
168 169