d. Pemeriksaan Lokia
1) Pantau lokia pada pembalut ibu bersalin dan pada kain alas di
bawah bokong.
2) Tentukan jumlah dan warna; catat ukuran dan jumlah bekuan
darah serta perhatikan baunya.
3) Observasi perineum akan sumber darah, misalnya episiotomy
maupun robekan perineum.
e. Pemeriksaan Perineum
1) Sarankan dan bantu ibu bersalin untuk berbaring pada posisi
litotomi.
2) Observasi perineum dengan penerangan yang baik.
2. Perdarahan
3. Keadaan hipertensi
4. Infeksi
5. Gangguan endokrin
6. Gangguan psikososial
B. Diagnosa Keperawatan
Beberapa diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada kala
IV, antara lain :
1. Risiko perdarahan ditandai dengan trauma, komplikasi kehamilan (
misalnya ketuuban pecah sebelum waktunya), komplikasi pascapartum
( misalnya atoni uterus, retensi plasenta).
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ( involusi uteri,
episiotomy).
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017)
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
1. Risiko perdarahan NOC NIC
ditandai dengan Blood lose severity Bleeding precautions
trauma, komplikasi Blood koagulation 1. Monitor ketat tanda
kehamilan ( Kriteria hasil : tanda perdarahan
misalnya ketuuban 1. Tidak ada hematuria 2. Catat nilai Hb dan Ht
pecah sebelum dan hematemesis. sebelum dan sesudah
waktunya), 2. Kehilangan darah terjadinya perdarahan.
komplikasi yang terlihat. 3. Monitor nilai lab
pascapartum 3. Tekanan darah (koagulasi) yang meliputi
(misalnya atoni dalam batas normal PT, PTT, trombosit.
uterus, retensi 4. Monitor TTV ortostatik.
plasenta). sistol dan diastole. 5. Pertahankan bedrest
4. Tidak ada selama perdarahan aktif.
perdarahan per 6. Kolaborasi dalam
vagina. pemberian produk darah
5. Tidak ada distensi (platelet atau fresh frozen
abnormal. plasma).
6. Hemoglobin dan 7. Lindungi pasien dari
hematokrit dalam trauma yang dapat
batas normal. menyebabkan perdarahan.
7. Plasma, PT, PTT 8. Hindari pemberian aspirin
dalam batas normal. dan antikolagen.
9. Anjurkan tingkatkan
intake makanan yang
banyak mengandung
vitamin K.
10. Anjurkan pertahankan
intake cairan adekuat dan
makanan berserat untuk
mencegah konstipasi.
Bleeding reduction
1. Identifikasi penyebab
perdarahan.
2. Monitor trend tekanan
darah dan parameter
hemodinamik(CVP,
pulmonary capillary atau
artery wedge pressure).
3. Monitor status cairan yang
meliputi intake dan output.
4. Monitor penentu
pengirirman oksigen ke
jaringan ( PaO2, SaO2 dan
level Hb serta cardiac
output).
5. Pertahankan patensi IV
line.
Bleeding reduction
wound/luka
1. Lakukan manual pressure
pada area perdarahan.
2. Gunakan ice pack pada
area perdarahan.
3. Lakukan pressure dressing
(perban yang menekan )
pada area luka.
4. Tinggikan ekstremitas
yang mengalami
perdarahan.
5. Monitor ukuran dan
karakteristik hematoma.
6. Monitor nadi distal dari
area yang luka atau
perdarahan.
7. Instruksikan menekan area
luka pada saat batuk atau
bersin.
8. Instruksikan untuk
membatasi aktivitas.
Bleeding reduction :
gastrointestinal
1. Observasi adanya darah
dalam sekresi cairan tubuh
: emesis, feses, urine,
residu lambung, dan
drainase luka.
2. Monitor complete blood
count dan leukosit.
3. Kolaborasi dalam
pemberian terapi :
lactulose atau vasopressin.
4. Lakukan pemasangan
NGT untuk memonitor
sekresi dan perdarahan
lambung.
5. Lakukan bilas lambung
dengan NaCl dingin.
6. Dokumentasokan warna,
jumlah dan karakteristik
feses.
7. Hindari pH lambung yang
ekstrem dengan kolaborasi
pemberian antacids atau
histamine blocking agent.
8. Kurangi faktor stress
9. Pertahankan jalan nafas.
10. Hindari penggunaan
antikolagen.
11. Monitor status nutrisi
pasien
12. Berikan cairan IV
13. Hindari npenggunaan
ibuprofen dan aspirin.
2. Nyeri akut NOC NIC
berhubungan 1.Pain level Pain management
dengan agen 2.Pain control 1.Lakukan pengkajian nyeri
pencedera fisik 3.Comfort level secara komperenhensif
(involusi uteri, Kriteria hasil : termasuk lokasi,
episiotomy). 1.Mampu mengontrol karakteristik, durasi,
nyeri (tahu penyebab frekuensi, kualitas, dan
nyeri, mampu faktor presipitasi
menggunakan teknik 2.Observasi reaksi nonverbal
nonfarmakologi untuk dari ketidaknyamanan
mengurangi nyeri, 3.Gunakan teknik komunikasi
mencari bantuan) terupetik untuk mengetahui
2.Melaporkan bahwa pengalaman nyeri pasien
nyeri berkurang 4.Kaji kultur yang
dengan menggunakan mempengaruhi respon nyeri
manajemen nyeri 5.Evaluasi pengalaman nyeri
3.Mampu mengenali masa lampau
nyeri (skala, intensitas, 6.Evaluasi bersama pasien dan
frekuensi dan tanda tim kesehatan lain tentang
nyeri). ketidakefektifan kontrol
4. Menyatakan rasa nyeri masa lampau
nyaman setelah nyeri 7.Bantu pasien dan keluarga
berkurang untuk mencari dan
menemukan dukungan
8.Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
9.Kurangi faktor presipitasi
nyeri
10. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
11. Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
intervensi
12. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
13. Berikan analgetik
untuk mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefktifan
kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri yang tidak
berhasil
17. Monitor penerimaan
pasien tentang manajemen
nyeri
Analgetic Administration
1.Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2.Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan
frekuensi
3.Cek riwayat alergi
4.Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesic ketika
pemberian lebih dari satu
5.Tentukan pilihan analgesic
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
6.Tentukan pilihan analgesik,
rute pemberian, dan dosis
optimal
7.Pilih rute pemberian secara
IV dan IM untuk
pengobatan nyeri secara
teratur
8.Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
9.Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat.
10. Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan.
E. Evaluasi Keperawatan
1. Ibu bersalin tidak perlu menggganti pembalutnya lebih dari satu kali
setiap jam karena terlalu basah oleh darah
2. Ibu bersalin akan berkemih jika kandung kemihnya penuh selama
kala IV persalinan
3. Ibu bersalin menyatakan menerima proses persalinannya setelah
mengungkapkan kekhawatirannya
4. Ibu bersalin dan anggota keluarganya menunjukkan perikau adanya
ikatan batin
5. Ibu bersalin menyatakan merasa lebih nyaman setelah dilakukan
tindakan untuk menambah kenyamanan