rts145 Slide Uu Praktek Kedokteran PDF
rts145 Slide Uu Praktek Kedokteran PDF
KEDOKTERAN
PASAL 2
Praktik
k k Kedokteran
d k dilaksanakan
dl k k berazaskan
b k
Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah,
manfaat,
f kkeadilan,
dl kemanusiaan,
k
keseimbangan, serta perlindungan dan
k
keselamatan
l pasien
i
FILOSOFI U R
P ADOK
P
T
E
P
ETIK PROFESI DAN DISIPLIN
DALAM KODEKI
Pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya
melaksanakan profesinya sesuai dengan
standar profesi yang tertinggi
tertinggi..
Yang dimaksud dengan standar
standar profesi
profesi
adalah batasan kemampuan (knowledge,
professional attitude)) minimal
skill and p
yang harus dikuasai oleh seorang individu
untuk dapat melakukan kegiatan
profesionalnya
f i l pada
d masyarakat k t secara
mandiri yang dibuat oleh organisasi
profesi
ETIK PROFESI DAN DISIPLIN
DALAM KODEKI
Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas
dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien.
Dalam hal ini ia tidak mampu
p melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan,
maka atas persetujuan pasien, ia wajib
merujuk
j k pasien
i kepada
k d dokter
d kt yang
mempunyai keahlian dalam penyakit
tersebut.
tersebut
KELALAIAN MEDIK
Pengertian dan syarat kelainan medik.
Dasar hukum p penuntutan ganti
g rugi
g
Pembuktian adanya kewajiban dan pelanggarann
Pembuktian
P b kti kerugian
k i dan
d hubungan
h b kausalnya
k l
Pembelaan terhadap aspek kerugian dan kausalitas
Perkara pidana
Pengertian Dan Syarat Kelainan Medik
Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak
dilakukan
Atau tidak melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan oleh orang lain yang
memiliki kualifikasi yang sama pada suatu
keadaan dan situasi yang sama
Pengertian istilah kelalaian medik tersirat
Dari pengertian malpraktek medis menurut
Worl Medikal Association (1992) yaitu;
Medical malpractice involves the physicians failure to
conform
f to the
h standard
d d off care for
f treatment off the
h
patients condition
Or lack of skill
Or negligence in providing care to the patient
Which is the direct cause of an injuri to the patient
1. Malfeasance
2. Misfeasance
3. Nonfeasance
4 unsur sikap tenaga medis dianggap lalai
Duty atau kewajiban tenaga medis untuk melakukan sesutu tindakan
medis atau untuk tidak melakukan sesuatu tindakan tertentu terhadap
pasien tertentu pada
p p situasi dan kondisi yang
y g tertentu
Gugatan
g ganti
g rugi
g akibat suatu kelalaian medik harus membuktikan adanya
y
ke--empat unsur diatas,apabila salah satu diantaranya tidak dapat
ke
dibuktikan maka gugutan tersebut dinilai tidak cukup bukti
Dasar Hukum Penuntutan Ganti Rugi
Pasal 55 UU No 23 tahun 1992 tentang
kesehatan:(1)setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan
yang dilakukan tenaga kesehatan
SANKSI
HATI NURANI PIDANA PERDATA
ORGANISASI SANKSI DISIPLIN
SANKSI
HATI NURANI PIDANA PERDATA
ORGANISASI
DOKTER
MASYARAKAT TIDAK
RESAH
PUAS
DUGAAN PELANGGARAN
PELANGGARAN PELANGGARAN DISIPLIN - PELANGGARAN
ETIK STANDAR PROFESI HUKUM
MAJELIS KEHORMATAN
IDI - MKEK DISIPLIN KEDOKTERAN PERADILAN
INDONESIA (MKDKI) UMUM
SANKSI
HATI NURANI PIDANA PERDATA
ORGANISASI SANKSI DISIPLIN
PELANGGARAN
MURNI ETIK DISIPLIN
PROFESI KELALAIAN
KONSIL MALPRAKTEK
KEDOKTERAN
Pasal 1370 KUH Perdata : Dalam halnya suatu kematian dengan
sengaja atau karena kurang hati hatinya seorang
seorang, maka suami
atau istri yang ditinggalkan, anak atau orang tua si korban yang
lajimnya mendapat nafkah dari pekerjaan si korban mempunyai
hak menuntut suatu ganti rugi, yang harus dinilai menurut
kedudukan dan kekayaan kedua belah pihak, serta menurut
keadaan.
Pasal 361 KUHP : jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan
dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah
dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan hakim
dapat memerintahkan supaya putusannya di umumkan.
Pembuktian Adanya Kewajiban Dan Pelanggaran
dasar adanya kewajiban dokter adalah adanya hubungan kontaraktual
profesional antar tenaga medis dengan pasien. kewajiban profesional di
uraikan dalam sumpahp profesi,
p , etik profesi,
p , berbagai
g standar pelayanan
p y
dan prosedur operasional. Kewajiban
Kewajiban--kewajiban tersebut dilihat dari segi
hukum merupakan rambu
rambu--rambu yang harus diikuti untuk mencapai
perlindungan baik bagi pemberi layanan maupun penerima layanan
K
Kerugian
i dapat
d t di klasifikasian
kl ifik i sbb bb :
1. Kerugian immaterial (general damages, non pecuniary losses).
2. Kerugian material (special damages, pecuniary losses):
a. kerugian
k akibat
k b kehilangan
k hl kesempatan
k
b. kerugian nyata :
9 biaya yang telah dikeluarkan hingga saat penggugatan
9 Biaya yang akan dikeluarkan sesudah saat penggugatan
Di tinjau dari segi kompensasinya, kerugian dapat di klasifikasikan
Sbb :
1. Kompensasi untuk kecederan yang terjadi bersifat immaterial
a. Sakit dan penderitaan
b Kehilangan kesenangan/ kenikmatan (amenities)
b.
c. kecederaan fisik/ psikiatris
2. Kompensasi untuk pengeluaran tambahan
a. Pengeluaran
P l untukk perawatan rumahh sakit
ki
b. Pengeluaran untuk biaya medis lain
c. Pengeluaran untuk perawatan
3. Kompensasi untuk kerugian lain yang foreseeable (kerugian
akibat kehilangan kesempatan)
a Kehilangan penghasilan
a.
b. Kehilangan kapasitas mencari nafkah
Pembelaan Terhadap Aspek Kerugian &
Kausalitas
Dalam posisinya sebagai tergugat, dokter harus membela diri dengan
mencoba membuktikan bahwa setidaknya salah satu unsur kelalaian
medik diatas adalah tidak benar. Salah satu contohnya adalah bahwa
kerugian yang merupakan akibat tindakan atau kelalaian dokter
tidaklah sebesar yang di gugat.
D l
Dalam menilai
il i remoteness
t off demage
d dikenal
dik l 2 pendekatan
d k t :
1. Berdasarkan atas pandangan bahwa tergugat bertanggug jawab atas
segala akibat langsung dari kelalaiannnya, tanpa mempertimbangkan
apakah
k h hal
h l tersebut
t b t tid
tidakk biasa
bi ataupun
t tidak
tid k terduga.
t d
2. Didasarkan atas pandangan bahwa seseorang hanya bertanggung
jawab atas akibat-
akibat-akibat yang secara reasonable dapat diantisipasi,
b hk juga
bahkan j pada
d keadaan
k d ia
i tidak
tid k diragukan
di k lagi
l i sebagai
b i penyebab
b b
kerugian atau kecederaan tersebut.
didalam praktek kedua pendekatan tersebut tidaklah mudah diterapkan dan
dipilih mana yang benar oleh karena kenyataan tidaklah sedemikian
sederhana.
Jenis cedera
Kerugian dianggap terlalu jauh bila bukan dari jenis yang sama dengan
bahaya yang telah diketahui (forenseen)
Contohnya
y : seorangg wanita yang
y g mengalami
g ketuban pecah
p dini yang
y g tidak
dapat ditolong menyebabkan kesulitan kelahiran, terinfeksi
jalan lahir. Apabila kemusian terjadi kematian si ibu & kerugian
financial maka kesemuanya dianggap sudah foreseeable.
Tetapi apabila kemudian terjadi kematian suaminya yang
kebetulan menderita infark jantung maka kematian suami
tersebut bukan termasuk foreseeable.