Anda di halaman 1dari 3

JENIS JENIS KELOMPOK SOSIAL

Menurut Sherif kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu
yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu
sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma norma tertentu, yang khas bagi kesatuan sosial
tersebut .

Menurut Roland Freedman Cs kelompok sosial adalah organisasi terdiri atas dua atau lebih individu
yang tergantung oleh ikatan ikatan suatu sistem ukuran ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui
oleh semua anggotanya. Menurut Park dan Burgess kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki
kegiatan yang konsisten. Sedangkan menurut Gidding kelompok sosial timbul karena adanya
consciousness of kind, kesadaran atas barang pada jiwa manusia. Menurut paham fungsionalisme didalam
antropologi yang di pelopori oleh Malinowski bahwa pertimbangan untuk membentuk kelompok sosia l
adalah adanya fungsi, adanya tujuan dari pada kelompok sosial. Tujuannya berupa tujuan bersama,
misalnya pada kelompok berburu .

Jadi kelompok kelompok sosial tersebut adalah himpunan atau satu kesatuan manusia yang hidup
bersama dan adanya hubungan diantara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi dan suatu kesadaran untuk saling tolong menolong serta adanya
organisasi antara anggotanya.

Jadi Jenis Jenis Kelompok Sosial yaitu :

1. Kelompok Primer

Dalam kelompok primer terdapat interaksi sosial yang intensif dan lebih erat antara anggotanya dari
pada dalam kelompok sekunder. Kelompok primer juga disebut face to face group, yaitu kelompok
sosial yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka yang satu dengan yang lain dan saling
mengenal dari dekat, dan karena itu saling hubungannya lebih erat. Peranan kelompok premer dalam
kehidupan individu besar sekali karena dalam kelompok premer itu manusia pertama-tama
berkembang dan dididik sebagai makhluk sosial. Disini ia memperoleh kerangkanya yang
memungkinnya untuk mengembangkan sifat-sifat sosialnya, antara lain mengindahkan norma-noram,
melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok sosialnya, belajar bekerja sama dengan
individu-individu lainny, dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompok. Saling
hubungan yang baik di dalam kelompok primer itu menjamin perkembangannya yang wajar sebagai
manusia sosial. Contoh-contoh kelompok premer adalah keluarga, rukun tetangga, kelompok
sepermainan sekolah, kelompok belajar, kelompok agama dan sebagainya. Sifat interaksi dalam
kelompok-kelompok primer ini bercorak kekeluargaan, dan lebih berdasarkan simpatik .

Kelompok 3 ( Jenis Jenis Kelompok Sosial ) Halaman : 1


2. Kelompok Sekunder

Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tidak langsung, berjauhan dan
formal, kuarng bersifat kekeluargaan. hubungan-hubungan dalam kelompok sekunder biasanya lebih
objektif.

Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan manusia ailah untuk mencapai tujuan
tertentu dalam masyarakat dengan bersama, secara objektifdan rasional.

Perbandingan antara pergaulan antara kelompok primer dan sekunder dapat digambarkan dengan
perkataan Tonnies, seorang ahli ilmu kemasyarakatan, yaitu bahwa kelompok primer bersifar
Gemeinschaft, artinya merupak suatu persekutuan hidung yang hubunngnannya satusama lain erat
sekali. Sering juga disebut hubungan atau kekeluargaan, dan masing-masing individu ingin bantum
membantu secara sukarela. Sedangkan kelompok sekunder bersifat Gesselschaft, artinya suatu
kesatuan sosial yang hubungannya satusama lain berdasarkan pamrih, selalu memperhitungkan rugi-
laba . Contoh-contoh kelompok sekunder ialah partai politik, perhimpunan serikat kerja dan
sebagainya.

3. Kelompok Formal dan Informal

Terdapat pula pembagian kelompok sosial ke dalam kelompok formal atau resmi dan kelompok
informal atau kelompok tidak resmi.

Inti perbedaan disini ialah bahwa kelompok informal itu tidak berstatus resmi dan tidak didukung
oleh peraturan-peraturan ADRT tertulis seperti pada kelompok formal. Kelompok informal juga
mempunyai pembagian tugas, peranan-peranan dan hirarki tertentu, serta norma pedoman prilaku
anggotanya dan konvensinya, tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada
kelompok formal.

Ciri-ciri interaksi kelompok tak resmi lebih mirip pada ciri-ciri kelompok primer dan bersifat
kekluarga dengan corak simpati, sedangkan ciri-ciri kelompok resmi mirip pada ciri-ciri interaksi
kelompok sekunder, bercorak pertimbangan pertimbangan rasional objektif. Contohnya: semua
perkumpulan yang beranggapan dasar dan beranggapan rumah tangga merupakan kelompok resmi.

Dalam suatu kelompok resmi terbentuk kelompok informal yang terdiri dari beberapa orang atau
beberapa keluarga saja, yang mempunyai pengalaman bersama, dan sifat interaksinya berdasarkan
saling mengerti yang mendalam karena pengalaman-pengalaman dan pandangan- pandangan bersama.
Pembentukan kelompok informal itu tentu juga terdapat di luar kelompok-kelompok resmi yang besar,
seringdibentuk di tengah kehidupan sehari-hari, lingkungan kerja, tempat kediaman yang dekat.

Kelompok 3 ( Jenis Jenis Kelompok Sosial ) Halaman : 2


Contoh: contoh sekelompok kawan-kawan atau keluarga yang sering kunjung mengunjungi. Seperti
yang dikatakan tadi, kelompok informal itu mempunyai sifat-sifat interaksi yang mirip dengan interaksi
kelompok primer yang erat dan berdekatan berdasarkan saling mengerti.

4. Hubungan in-group dan out-group

Di dalam in-group dimana individu termasuk di dalamnya, maka sering mengadakan penyesuain diri
dengan kelompok. Misalnya itupartai saya, golongan saya dan sebaginya. Jadi adanya unsur
mendukung norma yangtermasuk di dalamnya di sebut in-group.

Dalam out-group, individu terasa pada lingkungan kelompok tertentu. Ia merasa bahwa ia tidak
tergolong di dalamnya. Sebernarnya persoalan tentang in-group dan out-group ini bukan merupak
persoalan penting selama tidak terjadi perasinganf .

Contoh: in-group misalanya, sekelumit orang yang dalam peperangan telah menjalankan tugas yang
sukar dan telah mengalami pahit getirnya sama-sama, mempunyai cara-cara senda gurau yang khusus
dan ditujukan kepada kawan-kawan sepengalaman. Apabila mereka sedang bersanda gurau, lalu ada
orang luar yang turut tertawa dengan mereka, maka kawan-kawaan ini dengan tiba-tiba diam dan
mengatakan apa-apa, lalu pergi dari tempat itu karena adanya seorang out-group yang ingin turut serta
dengan mereka.

Sikap perasaan in-group itu seakan-akan hanyalah mengizinkan kawan-kawan in-group itu saja untuk
turut serta dengan kegiatan yang mereka lakukan. Out-group tidak diperkenankan turut serta seakan-
akan orang luar harus membuktikan terlebih dahulu bahwa mereka mau solider dengan in-group. Mau
berkorban bersama dengan sekawanan in-group demi kemajuan bersama. Mereka harus membuktikan
bahwa mereka mau dan dapat memikul pahit getirnya bersama barulah mereka boleh ikut serta dengan
kegiatan in-group itu.

Kelompok 3 ( Jenis Jenis Kelompok Sosial ) Halaman : 3

Anda mungkin juga menyukai