PENDAHULUAN
Nugroho, 1995)
kesehatan lansia. Maka dari itu, kami sebagai mahasiswa keperawatan, perlu
1
menerapkan konsep teori lansia yang di dapatkan saat kuliah dengan tujuan
masa perelihan menuju tahapan lanjaut usia sendi dengan pendekatan Bio,
mahasiswa dapat memberi konsribusi positif bagi lansia untuk tetap sehat,
pada lansia masih tetap produtif, penuh harga diri, sehat fisik dan mental,
2
- Upaya untuk pengembangan gerontologi dalam keperawatan dan
keperawatan profesional.
1.3. Maksud
1.4. Tujuan
dengan benar.
3
1.5. Batasan Masalah
BAB I : Pendahuluan
Konsep Lansia
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang-kadang tidak tampak
tidak semu sistem akan mengalami kemundiran pada waktu yang sama,
penuaan sampai saat ini juga belum ada yang menerangkan secara
keseluruan tentang fenomena ini (Sri Surini Pudji Astuti ,Budi Utomo .
2003)
5
d. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
keatas).
mengalami mutasi.
6
b. Pemakaian dan Rusak
c. Auto Imune
khusus. Zat jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat
d. Teori Stres
dipakai.
a. Teori Aktifitas
Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut
b. Teori Pembebasan
7
kwalitas maupun kuantitas sehingga terjadi kehilangan ganda
yakni:
1. Kehilangan peran
3. Berkurangnya komitmen
c. Teori Kesinambungan
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri,
8
menemukannya pada tingkat selanjutnya sampai urutan yang paling
kesehatan mental.
Nugoroho, 1995)
9
- Hilangnya kemampuan/ menurunnya
menyebabkan otosklerosis.
sinar hilang
menurun.
menjadi kaku
10
- Aktifitas silia menurun, kemampuan batuk
berkurang.
-Esophagus melebar
lambung menurun.
melemah
60 tahun
11
- Atrofi Vulva
alkali.
berubah.
hormone)
keriput.
- Kifosis (bungkuk)
pergelangan terbatas.
berkurang)
12
- Persendian membesar dan menjadi
kaku.
sklerosis
tremor.
3. Status Kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stress
13
b. Gangguan metabolisme hormonal, seperti DM, klimakterium,
a. Depresi Mental.
b. Gangguan Pendengaran.
c. Bronkitis Kronis.
f. Anemia.
g. Dimensia.
h. Gangguan Penglihatan.
i. Ansietus / Kecemasan.
j. Decompensasi Cordis.
14
d. Penyakit penyakit urogenital.
2.2 Osteoporosis
2.2.1. Definisi
15
2.2.2. Faktor yang mempengaruhi pengurangan masa tulang.
- Faktor mekanis
Faktor lain.
- Protein - Alkohol
- Estosen
adalah nyeri dengan atau tanpa adanya fraktur yang nyata. Rasa
16
pagi hari dan akan bertambah oleh karena melakukan perkerjaan
2.2.4. Pencegahan
17
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama latihan :
belakang.
18
d. Latihan yang melibatkan anduksi dan adduksi tungkai bawah
f. Latihan statis.
2.2.5. Pengobatan
Steroid.
Kebutuhan Gizi
Kebuthan bagi klien lenjut usia perlu dipenuhi secara adeguat karena
19
Kalori dasar adalah kalori uang dibutuhkan untuk melakukan
untuk protein normal pada usia lanjut usia adalah 1 gr / kg BB per hari.
hewani, misalnya daging sapi, daging kerbau, telur dan otak. Bagi klien
klien lanjut usia 14,1 mg / kg BB per hari, zat besi perlu diberikan untuk
darah tinggi. Pada klien lanjut usia perlu pula diberikan buah-buahan untuk
20
c. Berkurangnya koordinasi otot-otot syaraf.
a. Gizi berlebihan
b. Gizi berkurang
21
c. Kekurangan vitamin
1.900 kalori, usia diatas 60 tahun 1.700 kalori dan usia diatas 70
d. Bagi para klien lanjut usia dimana proses penuaannya sudah lebih
22
2.3.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan
makannya berkurang.
2.3.5 Caranya
23
e. Penolong atau perawat dapat duduk atau berdiri disisi tempat tidur,
24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA USIA LANJUT
I. Pengkajian
a. Identitas penderita
alamat.
f. Penilaian sistem
g. Riwayat pengobatan
Baik sebelum sakit, obat yang diminum, baik dari resep dokter
h. Pemeriksaan fungsi
25
- Aktifitas hidup sehari-hari (AHS instrumental). Selain melakukan
keletihan.
O2 : kelemahan.
tubuh.
mengeras.
Tujuan :
26
Kriteria Hasil :
- Kx tidak gelisah
- Kx tidak pucat
- Kx bisa tidur
- Tensi : 140 / 70
Suhu : 36 5 o C
Nadi : 80 x / menit
Intervensi :
27
2. Gangguan rasa nyaman (sakit kepala atau pusing) berhubungan dengan
keletihan.
Tujuan :
Kx tidak jatuh.
Intervensi :
5. Ajarkan jalan kaki dengan tidak mengguankan alas kaki pada pagi
hari
Raional : Dapat mengurangi lini pada kaki karena aliran dara bisa
lancar.
Tujuan :
Kx tidak jatuh.
Intervensi :
28
- Tempat tidur dalam posisi rendah.
- Adanya bel.
perubahan.
O2 : kelemahan.
Tujuan :
- Kx tidak pusing
- TTV normal
Intervensi :
29
5. Resti infeksi berhubungan dengan keadaan nutrisi : keadaan imunitas
tubuh.
Tujuan :
Intervensi :
mengeras.
Tujuan :
Kriteria Hasil :
30
Intervensi :
IV. Implementasi
1999 ; 23).
V. Evaluasi
31
Cara perhitungan prosentase pada tabel adalah :
32