Kirbrandoko, MSM
PENDAHULUAN
I.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu diketahui lebih lanjut mengenai sikap dan
prilaku konsumen sebagai upaya untuk mencapai tujuan perusahaan yakni profitabilitas /
keuntungan
I.3 Tujuan
Berdasarkan masalah yang di identifikasi maka dilakukan review terhadap sebuah
jurnal dengan tujuan memahami sikap dan prilaku konsumen.
PEMBAHASAN
Dalam jurnal ini dijelasakan bahwa Loyalitas Konsumen dipandang penting terhadap
keberhasilan bisnis organisasi, karena menarik konsumen baru jauh lebih mahal daripada
mempertahankan yang sudah ada. Konsumen yang loyal merupakan aset kompetitif dan cara
meningkatkan retensi konsumen adalah melalui hubungan kolaboratif dan terjaga antara
pembeli dan penjual. konsumen memberikan profitabilitas yang berbeda-beda levelnya.
Idelanya perusahaan aktif mengembangkan hubungan dengan konsumen yang
menguntungkan dan berusaha mengakhiri hubungan dengan konsumen yang kurang
menguntungkan. Perbedaan profitabilitas saat ini dan/atau masa depan,digunakan untuk
mengidentifikasi kelompok konsumen yang menguntungkan, lalu menawarkan produk dan
jasa yang dirancang khusus untuk kelompok tertentu. Dengan demikian menangkap nilai
financial kelompok tersebut.
or vendor) and repeat patronage. [Kekuatan hubungan antara sikap individu terhadap suatu
entitas (merek, jasa, 3ndu, atau vendor) dan pola yang berulang] Literatur mengidentifikasi
tiga konseptualisasi loyalitas konsumen:
1. Loyalitas sebagai sikap yang kadang kala mengarah pada suatu hubungan
dengan satu merek
a. Keyakinan positif terhadap suatu merek tertenu (konsisten)
- Seberapa besar orang menyukai suatu merek membeli ulang merek yang
sama
- komitmen untuk menggunakannya
- Merekomendasikannya kepada orang lain
- Relatif terhadap merek tandingannya
b. Konsumen yang bersikap loyal lebih kebal terhadap informasi negatif mengenai
merek
c. Loyalitas pada merek meningkat jalur revenue dari konsumen loyal lebih
prediktif dan meningkat sejalan dengan waktu
d. Oliver (1997, p. 392) mendefinisikan loyalitas konsumen sebagai: A deeply held
commitment to re-buy or re-patronize a preferred product/ service consistently in
the future, thereby causing repetitive same-brand or same brand-set purchasing
despite situational influences and marketing efforts having the potential to cause
switching behaviour (komitmen yang dipegang kuat untuk membeli kembali atau
berlangganan suatu produk/jasa secara konsisten di masa yang akan datang, dan
karenanya menyebabkan pembelian merek atau set merek yang sama berulang
kali, meskipun ada pengaruh situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi
menyebabkan perilaku berganti merek).
e. Fournier (1998), melihat loyalitas sebagai kerekanan (partnership) berbasis
komitmen dan afeksi/perasaan antara konsumen dan merek. Kerekanan akan
bertambah kuat ketika didukung oleh anggota keluarga atau kelompok pembeli
yang lain, dan ketika konsumsi diasosiasikan dengan keanggotaan atau identitas
dari suatu komunitas.
g. Kritik terhadap konsep ini: pendekatan itu hanya mencatat kejadian, tidak cukup
untuk memastikan adanya loyalitas yang sebenarnya
Konsep ini mengasumsikan bahwa memelihara konsumen yang sudah ada lebih
menguntungkan daripada menarik konsumen baru, dan kepuasan konsumen adalah penyebab
penting retensi konsumen dan hubungan jangka panjang dengan konsumen. (Ada kaitan
satisfaction-loyalty-profitability)
II.1.2 Hippotesis
Dasar penyusunan hipotesis melihat pada keterkaitan antara sikap loyalitas konsumen,
perilaku membeli dan profitabilitas konsumen
Keterangan:
a. profitabilitas konsumen adalah hasil kinerja dari perilaku membeli konsumen yang
mempengaruhi revenue & cost. Di sini selain pembelian ulang, ada potensi cross-
selling. Perilaku membeli yang berulang juga berarti terjadi beberapa kali kontak
langsung dengan pemasok.
b. Kepuasan konsumen (kondisi mental) dapat mempengaruhi profitabilitas konsumen,
terkait pernyataan bahwa biaya mendapatkan pelanggan baru 10 kali lebih mahal
daripada biaya memelihara pelanggan yang puas.
c. Kepuasan dapat menjadi penyebab loyalitas konsumen. Konsumen yang punya
pengalaman puas dalam membeli suatu produk akan terdorong untuk membelinya lagi
d. Dengan berkembangkan loyalitas konsumen, profitabilitas konsumen pun bertambah,
pada beberapa kasus sampai mencapai 25% atau lebih
Paper l Manajemen Pemasaran
5
Dr. Ir. Kirbrandoko, MSM
Hipotesis :
H1: (+) Customer purchase behavior berkorelasi positif dan signifikan dengan
customer profitability.
H2: (+) Customer satisfaction berkorelasi positif dan signifikan dengan customer
profitability
H3: (+) Customer Loyalty Attitude berkorelasi positif dan signifikan dengan customer
profitability.
H4: (+) Customer satisfaction berkorelasi positif dan signifikan dengan customer
loyalty attitude.
H5: (+) Customer satisfaction, trust dan commitment signifikan dan berkorelasi positip
terhadap customer purchase behavior
Istilah:
Customer purchase behavior : perilaku membeli konsumen
Customer satisfaction : kepuasan konsumen
Customer Loyalty Attitude : Sikap Loyalitas Konsumen
Customer purchase behavior : perilaku membeli konsumen
Customer profitability : profitabilitas konsumen
KESIMPULAN REVIEW
1. Ada hubungan pada rantai Customer satisfaction-customer loyalty attitude-purchase
behavior (behavioral loyalty)- customer profitability
2. Konsumen yang loyal merupakan aset organisasi , karena konsumen yang loyal dapat
menghemat biaya pada beberapa area (misalnya mengurangi biaya pemasaran,
mengurangi biaya kegagalan dll)
3. Oleh karena itu diperlukannya pengukuran index loyalitas konsumen yang dapat
dilakukan dengan cara leading indicator dan lagging indicator)
4. Adanya hubungan antara loyalitas konsumen dengan konteks membeli. Hal ini
relevan dengan segmentasi pemasaran. Sehingga index loyalitas konsumen dapat
dipertimbangkan pada saat membangun strategi pemasaran originalitas
5. Keterbatasan penelitian ini:
- Penelitian dilakukan terhadapt satu jenis industri, apakah hasil penelitian ini akan
relevan untuk industri yang lain ?
- Tidak ada variabel waktu dalam penelitian ini, dalam sebuah literatur menjelaskan
bahya kepuasan konsumen tidak menetap sepanjang waktu (Peterson dan Wilson,
1992)
6. Saran penelitian selanjutnya, penelitian selanjutnya dapat dilakukan :
- Terhadap jenis industri lainnya
- Menganalisa keterkaitan waktu terhadap sikan dan prilaku konsumen
DAFTAR PUSTAKA
1. Darmanwan, Ibnu. 2008. Pentingnya Pelayanan Pelanggan dalam Bisnis.
http://ibnudblog.blogspot.com/2008/02/pentingnya-pelayanan-pelanggan-dalam.html
2. Ishak, Asmai. 1996. Pentingnya Kepuasan Konsumen Dan Implementasi Strategi
Pemasarannya. UII (Universitas Islam Indonesia) : Jurnal Siasat Bisnis Edisi Th.1 Vol.3
Nov 1996