Kelas D
Oleh Kelompok 3:
Evelyn - 21247
Brenda Risa N. - 21242
Ayu R. Ruagadi - 21584
Mita Kristamia 21010
Maria Gracia Putri Epu - 21235
B. PEMBAHASAN
KASUS HAMBALANG
Dalam kongres itu, lanjut Diana, dirinya diberikan uang oleh tim sukses
Anas Urbaningrum sebesar AS$7000 dan Rp30 juta. Selain dirinya,
sejumlah DPC yang lain juga diberikan uang.
Selain itu, Budi menegaskan, apa pun yang terjadi dengan proyek itu,
kontraktor utama yakni PT Wijaya Karya Tbk dan PT Adhi Karya Tbk,
harus bertanggung jawab.
Salah satu LSM yang fokus pada bidang anggaran, Forum Indonesia
untuk Tranparansi Anggaran (FITRA), menilai bahwa jika pembangunan
Hambalang diteruskan, negara ditaksir akan merugi hingga Rp753 miliar.
Potensi rugi hingga Rp753 miliar ini, kata Uchok (Koordinator Advokasi
dan Investigasi Sekretariat Nasional FITRA), merupakan uang negara
yang sudah dikeluarkan sejauh ini untuk membangun Hambalang.
Menurutnya, miliaran rupiah uang tersebut dapat terbuang percuma
apabila tanahnya ambles sehingga bangunan yang sudah dibuat tak bisa
digunakan.
Uchok menjelaskan, angka Rp753 miliar itu terbagi atas dua tahun
anggaran. Yakni pada tahun 2010 sebesar Rp253 miiliar untuk
pembangunan lanjutan fisik pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah
olahraga nasional dan sebesar Rp500 miliar pada 2011 untuk pengadaan
sarana olahraga pendidikan, pelatihan dan sekolah olahraga nasional
Hambalang.
Tahun berikutnya mengalir Rp 475 miliar. Pada 2012, turun lagi Rp 425 miliar. Itu
baru bujet konstruksi. Ditambah duit untuk membeli peralatan, bujet total proyek
mencapai Rp 2,57 triliun.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menjawab tentang teka teki nilai
anggaran proyek pembangunan sarana dan prasarana olahraga di
Hambalang, dia mengatakan anggaran proyek tersebut mencapai angka
Rp 2,5 Triliun.
Rudi Rubiandini
Penangkapan Rudi dianggap sebagai sebuah pukulan, mengingat mantan Kepala
Satuan Kerja Khusus Migas ini dikenal sebagai pribadi yang bersih dan jujur.
Nyatanya Rudi menerima suap dari Kernel Oil senilai US$ 400 ribu. Ketua KPK
Abraham Samad mengecam Rudi sebagai figur yang serakah, karena menerima
suap kendati mengantongi gaji tinggi sebagai pejabat SKK Migas.
Burhanuddin Abdullah
Bekas Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah dinyatakan bersalah
oleh Pengadilan Tipikor karena menggunakan dana milik Yayasan Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI) senilai Rp 100 miliar untuk bantuan
hukum lima mantan pejabat BI, penyelesaian kasus BLBI, dan amandemen UU
BI. Ia divonis lima tahun penjara.
Aulia Pohan
Besan bekas Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ini terjerat dalam kasus yang
sama dengan Burhanuddin Abdullah. Pohan yang kala itu menjabat sebagai
Deputi Gubernur BI divonis penjara empat tahun enam bulan.
Muhammad Nazaruddin
Nazaruddin ditangkap saat menjabat Bendahara Umum Partai Demokrat. Ia
terjerat kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games. Setelah sempat melarikan
diri, Nazaruddin akhirnya dibekuk di Cartagena, Kolombia. Dalam perkembangan
kasusnya, pria yang kemudian divonis empat tahun sepuluh bulan penjara ini ikut
menyeret nama-nama yang terlibat.
Andi Malarangeng
Anas dan Andi Malarangeng sejatinya adalah dua bintang politik Indonesia yang
tengah meroket. Namun tragisnya kedua sosok muda itu terjerembab oleh kasus
yang sama. Berbeda dengan Anas, Andi pergi dengan diam setelah ditetapkan
sebagai tersangka oleh KPK. Ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
Menteri Pemuda dan Olahraga, sebelum kemudian divonis empat tahun penjara
oleh Tipikor.
Anas Urbaningrum
Penangkapan terhadap Anas antara lain berhasil berkat "nyanyian" Nazaruddin.
Pria yang kala itu masih menjabat Ketua Umum Partai Demokrat tersebut
kemudian divonis delapan tahun penjara oleh pengadilan. Tapi ia bukan petinggi
Demokrat terakhir yang dijerat oleh KPK terkait kasus Hambalang.
Akil Mochtar
Setelah menjadi tersangka menerima suap Rp. 3 miliar dari bupati Gunung Mas
dan tindak pidana pencucian uang terkait kasus sengketa Pilkada, mantan ketua
Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, resmi dijemput oleh KPK. Ia adalah satu-
satunya terpidana korupsi yang mendapat vonis seumur hidup dari Tipikor.
Suryadharma Ali
Bekas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali
ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji.
Penetapan tersebut diumumkan di tengah sengitnya masa kampanye jelang
Pemilihan Umum Kepresidenan 2014. Hingga kini kasus yang menjerat bekas
menteri agama itu masih diproses KPK.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari kedua kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak sekali para
aparat penegak hukum yang menyalahgunakan wewenang dan jabatannya.
Seperti yang bisa dilihat dari kedua kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa
hukum indonesia dapat dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan.
Kita sebagai masyarakat berharap ke depan, tidak ada lagi kanker ganas
yang bernama markus dan mafia hukum menggerogoti tubuh institusi penegak
hukum, kebobrokan institusi yang seharusnya menjadi pelindung, pengaman,
pengayom sekaligus teladan masyarakat ternyata malah menjadi makelar kasus
dalam permasalahan ini.
b. Saran
https://id.wikipedia.org/wiki/Gayus_Tambunan#Mereka_yang_diduga_terkait_kas
us_Gayus diakses pada 25 Oktober 2016
http://news.liputan6.com/read/2219231/nenek-asyani-terdakwa-pencuri-kayu-
divonis-1-tahun-penjara diakses pada 25 Oktober 2016
http://regional.kompas.com/read/2015/04/24/19010041/Asyani.Naik.Banding.Har
i.Ini.Menenangkan.Pikiran diakses pada 25 Oktober 2016