2
Pokok Bahasan
TAP MPR
PERPRES
PERDA
Undang-Undang Dasar 1945
UUD 1945 merupakan Hukum Dasar tertulis NKRI dan berfungsi sbg
sumber hukum tertinggi.
Seluruh bumi, air dan Atas dasar ketentuan dalam Dengan mengingat ketentuan- Semua hak atas
ruang angkasa, termasuk pasal 33 ayat 3 Undang- ketentuan dalam pasal 1 dan tanah mempunyai
kekayaan alam yang Undang Dasar dan hal-hal 2 pelaksanaan hak-ulayat dan fungsi sosial.
terkandung di dalamnya sebagai yang dimaksud hak-hak yang serupa itu dari
dalam wilayah Republik dalam pasal 1, bumi air dan masyarakat-masyarakat
Indonesia sebagai karunia ruang angkasa, termasuk hukum adat, sepanjang
Tuhan Yang Maha Esa kekayaan alam yang menurut kenyataannya masih
adalah bumi, air dan terkandung di dalamnya itu ada, harus sedemikian rupa
ruang angkasa bangsa pada tingkatan tertinggi sehingga sesuai dengan
Indonesia dan merupakan dikuasai oleh Negara, sebagai kepentingan nasional dan
kekayaan nasional. organisasi kekuasaan seluruh Negara.
rakyat.
Hak-Hak atas Tanah, Air dan Ruang Angkasa Serta
Pendaftaran Tanah
UU NO 2 TAHUN
2012
PER MEN
KEUANGAN NO
PERATURAN KEPALA 13 TAHUN 2013
BPN NO 6 TAHUN 2015
PERATURAN MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR
10/PMK.02/2016
PENGERTIAN ISTILAH UU No. 12 Tahun 2012 1
Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil
kepada pihak yang berhak
Kepentingan umum adalah kepentingan bangsa, negara dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh
pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat
Konsultasi Publik adalah proses komunikasi dialogis atau musyawarah antarpihak yang
berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah
Pelepasan Hak adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum dari pihak yang berhak kepada negara
melalui Lembaga Pertanahan
Ganti Kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses
pengadaan tanah
Penilai Pertanahan (Penilai) adalah orang perseorangan yang melakukan penilaian secara independen dan
profesional yang telah mendapat izin praktik penilaian dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari
Lembaga Pertanahan untuk menghitung nilai/harga objek pengadaan tanah
PENGERTIAN ISTILAH UU No. 12 Tahun 2012 2
Penetapan Lokasi adalah penetapan atas lokasi pembangunan untuk kepentingan umum yang
ditetapkan dengan keputusan gubernur, yang dipergunakan sebagai izin untuk Pengadaan Tanah,
perubahan penggunaan tanah dan peralihan hak atas tanah dalam Pengadaan Tanah
Tim persiapan adalah tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernur dalam
melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal lokasi rencana
pembangunan dan Konsultasi Publik rencana pembangunan
Tim Kajian adalah tim yang dibentuk oleh gubernur untuk membantu gubernur dalam
melaksanakan inventarisasi masalah yang menjadi alas an keberatan, melakukan u klarifikasi
dengan pihak yang keberatan, melakukan kajian dan rekomendasi diterima atau ditolaknya
keberatan.
Satuan Tugas selanjutnya disebut Satgas adalah satuan yang dibentuk oleh BPN untuk membantu
pelaksanaan Pengadaan Tanah
Ruang atas dan bawah tanah adalah ruang yang ada di bawah permukaan bumi dan atau ruang yang ada
di atas permukaan bumi sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan
penggunaan tanah.
Pokok-Pokok Kepastian Hukum, Keadilan, dan Kemanfaatan
Pengadaan Tanah
Jaminan terselenggaranya Pengadaan Tanah oleh pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
disertai jaminan tersedianya anggaran
Kewajiban Pihak yang Berhak untuk melepaskan tanahnya setelah pemberian Ganti Kerugian
atau berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
Penegasan bahwa Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum adalah diselenggarakan oleh
Pemerintah
Dilaksanakan sesuai dengan RTRW, RPJMN/RPJMD, Renstra dan Rencana Kerja Instansi
yang melibatkan para pengampu dan pemangku kepentingan
Kewajiban Pihak yang Berhak dan pihak yang menguasai Objek Pengadaan Tanah mematuhi
ketentuan dalam Undang-undang
menjelaskan
Pengadaan Tanah Pelepasan hak
beberapa
Pihak yang Berhak Ganti Kerugian
konsep/pengertian
yang membatasi Objek Pengadaan Tanah Penilai Pertanahan
lingkup pengaturan,
antara lain Hak Atas Tanah Pemerintah Pusat
Pasal 3
Pengadaan Tanah utk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat dg tetap menjamin
kepentingan hukum Pihak yang Berhak.
Pasal 7
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dg
Rencana Tata Ruang Wilayah, Pembangunan Nasional/Daerah, Rencana
Kerja setiap instansi yg memerlukan tanah.
UU No. 2 Tahun 2012 2
Pokok-Pokok Pengadaan Tanah
Pasal 4
(1) Pemerintah/Pemda menjamin tersedianya tanah utk kepentingan umum
(2) Pemerintah/Pemda menjamin tersedianya pendanaan utk kepentingan umum
Pasal 5
Pihak yang berwajib melepaskan tanahnya pd saat pelaksanaan Pengadaan Tanah utk
Kepentingan Umum setelah pemberian Ganti Kerugian atau berdasarkan putusan
pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap
UU No. 2 Tahun 2012 3
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
Pasal 6
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan oleh
Pemerintah.
Pasal 7
(1) Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, Pembangunan
Nasional/Daerah, Rencana Kerja setiap instansi yg memerlukan
tanah.
UU No. 2 Tahun 2012 4
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
Tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana dimaksud
digunakan untuk pembangunan
Pasal 13
Pasal 52
Pasal 53
Sumber Dana
PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN
Tentang Sumber Dana
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
A.P.B.N
A.P.B.D
SUMBER
DANA BUMN/BHMN yang
mendapat penugasan
khusus
Pihak yang
Instansi yang memerlukan tanah
Berhak
pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan/Kel
urahan Desa KANWIL BPN/ Kantor
Pertahanan Perguruan Tinggi/Akademis
Pengadilan Tata Usaha Negara
Pengadilan Negeri Mahkamah Agung Pihak yang Terkena
Dampak (Dampak yang
berbahaya seperti: Nuklir,
Tegangan Tinggi, (TPA)
Pemilik
Tanah Masyarakat
Hukum
bekas
Adat
Nazhir tanah adat Pihak yang
untuk menguasai
Tanah tanah negada
Wakaf dengan itikad
baik
Pemegang
Pemegang
dasar
Hak
penguasaan
Pengelolaan
atas tanah
PIHAK
Pemegang Pemilik
Hak atas YANG Bangunan,
tanah tanaman
BERHAK
Untuk pembangunan yang
memiliki dampak khusus
seperti: Nuklir dll
PIHAK
YANG
TERKENA
DAMPAK
PIHAK YANG BERHAK BERDASARKAN UU. No. 2/2012 DAN
PERPRES 71/2012
Masyarakat hukum adat, adalah masyarakat yg keberadaanya telah ditetapkan dg peraturan daerah
setempat
Pihak yang menguasai tanah negara dg itikad baik, adalah perseorangan, badan sosial/keagamaan,
instansi pemerintah yg secara fisik menguasai/memanfaatkan tanah negara secara turun temurun
dalam waktu tertentu dg cara tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan
Pemegang dasar penguasaan atas tanah adalah pihak yg memiliki alat bukti kepemilikan tanah dr
pejabat yg berwenang
Pemilik bangunan, tanaman adalah pihak yg memiliki bukti penguasaan bangunan/tanaman berupa
IMB, bukti tagihan listrik/telepon, surat pernyataan kepemilikan bangunan/tanaman
Substansi Perpres No 71 Tahun 2012
1) Ketentuan
Umum
7) Sumber 2)
Dana Perencanaan
Pengadaan Pengadaan
Tanah Tanah
6) 3) Persiapan
Pemantauan Pengadaan
dan Evaluasi Tanah
5) Penyerahan 4)
Hasil Pelaksanaan
Pengadaan Pengadaan
Tanah Tanah
PERUNTUKAN PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN UMUM
SESUAI UU. No. 2/2012 DAN PERPRES No. 71/2012
Rumah Sakit Fasilitas Sosial, fasilitas Cagar alam dan Cagar Kantor Pemerintah/Pemerintah
Pemerintah/Pemerintah umum dan ruang terbka Budaya Daerah/ Desa
Daerah hijau publik
Pasal 59:
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Pengadaan
Tanah bagi Pembangunan utk Kepentingan Umum diatur dg
peraturan Presiden
Ketentuan umum ini menjelaskan beberapa konsep/pengertian yg
membatasi lingkup pengaturan, a l mengenai:
Dalam pasal 3 s/d 7 Perpres No. 71 Thn 2012 , membahas terkait tiga
ketentuan dasar Perencanaan Pengadaan Tanah, yaitu:
Dokumen Studi
Muatan Materi Dokumen Perencanaan
Kelayakan
Persiapan Pengadaan Tanah
Pendelegasian Persiapan
Pemberitahuan Rencana Pengadaan Tanah dibahas dalam
Pembangunan Pasal 47 s/d Pasal 48
Pemantauan dan
Ketentuan Penutup
Evaluasi diatur dalam
diatur dalam pasal 124
pasal 115
Ketentuan Umum
Ketentuan Penutup
Peraturan Kepala BPN RI No. 5 Tahun 2012 1
2. Ketentuan Umum
diatur dalam Pasal 1 s/d 5
Materi Pokok tentang
Peraturan Kepala BPN 3. Penyiapan Pelaksanaan
diatur dalam pasal 6 s/d 8
RI No. 5 Tahun 2012
4. Inventarisasi dan Identifikasi
diatur dalam pasal 9 s/d 19
5. Penilaian
diatur dalam pasal 20 s/d 24
NEXT
Peraturan Kepala BPN RI No. 5 Tahun 2012 2
NEXT
Peraturan Kepala BPN RI No. 5 Tahun 2012 3
NEXT
Peraturan Kepala BPN RI No. 5 Tahun 2012 4
NEXT
SUBSTANSI PERMENDAGRI NO 72 TAHUN 2012
1) Ketentuan Umum
5) Penutup.
2) Sumber Pendanaan
4) Pengelolaan Biaya
Operasional dan Biaya 3) Penggunaan Biaya
Pendukung Pengadaan Operasional dan Biaya
Tanah Bagi Pendukung Pengadaaan
Pelaksanaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum Kepentingan Umum
PENGERTIAN BIAYA PENGADAAN TANAH APBD
Biaya Penyerahan Hasil adalah alokasi dana yg dikeluarkan oleh pemerintah daerah yg bersumber dari
APBD untuk mendukung tugas pelaksana pengadaan tanah dalam menyerahkan hasil
pengadaan tanah kpd instansi yg memerlukan tanah disertai dg data pengadaan tanah
PENGGUNAAN BIAYA OPERASIONAL DAN PENDUKUNG
PERENCANAAN
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PENYERAHAN HASIL
ADMINISTRASI DAN
PENGELOLAAN
SOSIALISASI
SUBSTANSI PER MENTERI KEUANGAN No 13 TAHUN 2013 jo PERATURAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.02/2016
Diktum
1) Ketentuan Umum
5) Ketentuan
Penutup
2) Besaran satuan
4) Ketentuan biaya, Surat
Peralihan Pernyataan
Tanggung Jawab
Mutlak dan besaran
3) Penggunaan biaya
biaya operasional
dan biaya pendukung
Permendagri No. 72 Tahun 2012
Ada 5 Materi
Ketentuan Umum diatur dalam pasal 1
Pokok
tentang
Permendagri Sumber Pendanaan diatur dalam pasal 2
No. 72 Tahun
2012, yaitu: Penggunaan Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Pengadaaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
NEXT
Peraturan Menteri Keuangan
No. 13 Tahun 2012
NEXT
Peraturan Menteri Keuangan
No. 13 Tahun 2012
Muatan Materi
Ketentuan Penutup
NEXT
BIAYA OPERASIONAL DAN PENDUKUNG SESUAI PERATURAN
MENTERI KEUANGAN (PMK) NO. 10/PMK.02/2016
60
Di atas Rp 500 miliar = (Rp. 2.175.000.000) + (0,15% x
STRUKTUR DAN BESARAN HONORARIUM TIM PERSIAPAN PENGADAAN TANAH, TIM KAJIAN
KEBERATAN, PELAKSANA PENGADAAN TANAH, DAN SATUAN TUGAS
Pasal demi
B Pasal
I 1Ketentuan Umum I
II 2 s/d 3 Asas dan Tujuan
III 4 s/d 9 Pokok-pokok Pengadaan Tanah
IV 10 s/d 51 Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Kesatu 10 s/d 13 Umum 1 s/d 2 1
Kedua 14 s/d 15 Perencanaan Pengadaan Tanah II
14Dasar Perencanaan 3 s/d 4
15Dolumen Perencanaan Pengadaan Tanah 5 s/d 7
Ketiga Persiapan Pengadaan Tanah III
16Umum 8 s/d 10
17Pemberitahuan Rencana Pembangunan 11 s/d 15
18Pendataan Awal Rencana Lokasi Pembangunan 16 s/d 28
19 s/d 21 Konsultasi Publik Rencana Pembangunan 29 s/d 40
22 s/d 25 Penetapan Lokasi Pembangunan 44 s/d 44
26Pengumuman Penetapan Lokasi Pembangunan 45
Pendefelasian Persiapan Pengadaan Tanah 47 s/d 48
Keempat Pelaksanaan Pengadaan Tanah IV I
27Umum 49 s/d 51 1 s/d 5
27Penyiapan Pelaksanaan 52 s/d 54 6 s/d 8
28Inventarisasi dan Identifikasi P4T 55 s/d 62 9 s/d 16
29 s/d 30 Pengumuman dan Persetujuan Hasil P4T 17 s/d 19
31 s/d 32 Penetapan Penilai 63 s/d 67 20 s/d 22
Perubahan
Penukaran harta
Status harta
benda
benda
Wakaf adalah perbuatan hukum wakaf utk memisahkan d/a menyerahkan sebagian harta
benda miliknya utk dimanfaatkan selamanya atau utk jangka waktu tertentu sesuai dg
kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf, selanjutnya disingkat PPAIW adalah pejabat
berwenang yg ditetapkan oleh menteri utk membuat akta ikrar wakaf
Tanah Wakaf 1
Jenis Harta
Wakaf
Benda Benda
Benda Tidak
Bergerak Bergerak
Bergerak
Selain Uang Berupa Uang
Tanah Wakaf 2
Dijadikan jaminan
Dalam praktek yg ada di
masyarakat, sebidang tanah yg
Disita
telah diwakafkan akan mempunyai
kedudukan khusus, yakni ter
isolisasinya tanah wakaf tsb dr Dihibahkan
kegiatan transaksi (jual beli,
sewa beli, hibah, waris, penjamin Dijual
an dan bentuk pengalihan lain. Hal
tsb ditegas kan dlm UU No. 41
Diwariskan
Tahun 2004, Pasal 40, yg me
nyatakan bahwa harta benda
wakaf yg sudah diwakafkan Ditukar
dilarang:
Dialihkan dalam
bentuk pengalihan
hak lainnya
Penukaran Harta Benda Wakaf 1
Pasal
49 PP
no 42 2. Izin tertulis dari menteri sebagaimana tertulis di (ayat 1):
Tahun a. Perubahan harta benda wakaf untuk keperluan umum dan tidak bertentangan
2006 dengan prinsip syariah
b. Harta Benda Wakaf tidak dapat dipergunakan sesuai dengan ikrar wakaf
c. Pertukaran dilakukan untuk keperluan keagamaan secara langsung dan
mendesak
Penukaran Harta Benda Wakaf 2
Harta Waris baru terbuka (dapat diwariskan kpd pihak lain) apabila terjadinya suatu
kematian; Dapat diartikan bahwa dlm hal pemilik harta masih hidup, dia tidak dapat
mewariskan apapun kpd ahli warisnya. Sehingga, dalam hal terjadi suatu pemberian atas
suatu barang kpd keturunannya yg ditujukan agar keturunannya dpt memiliki hak atas
barang tsb setelah meninggal dunia (dlm bentuk hibah misalnya), mk hal tsb dianggap
sbg Hibah Wasiat. Dimana barang tsb baru beralih pd saat pemberi hibah telah
meninggal dunia. Dalam hal pemberian barang tsb diberikan pd saat si pemberi barang
masih hidup, tanpa diberikan suatu imbalan berupa uang, mk hal tsb disebut sbg Hibah
saja.
Waris Menurut KUH Perdata 2
Pasal 832
Adanya hubungan darah di antara pewaris dan ahli waris, kecuali utk suami atau isteri
dari pewaris., dg ketentuan mereka masih terikat dlm perkawinan ketika pewaris
meninggal dunia. Artinya, kalau mereka sudah bercerai pd saat pewaris meninggal dunia,
maka suami/isteri tsb bukan merupakan ahli waris dari pewaris.
Berdasarkan prinsip tsb, maka yang berhak mewaris hanyalah orang2 yg mempunyai
hubungan darah dg pewaris. Baik itu berupa keturunan langsung maupun orang tua,
saudara, nenek/kakek atau keturunannya dr saudara2-nya. Sehingga, apabila
dimasukkan dalam kategori, maka yang berhak mewaris menurut BW ada empat
golongan besar, yaitu:
Waris Menurut KUH Perdata
Pasal 832 3
Golongan II : Gol. II ini baru bisa mewarisi harta pewaris dalam hal Gol. I tidak
sama sekali. Jadi, apabila masih ada ahli waris Gol. I, maka Gol. I
tersebut menutup Golongan yang diatasnya (854 KUHPerdata)
Golongan III : Gol. II ini baru bisa mewarisi harta pewaris dalam hal Gol. I tidak
sama sekali. Jadi, apabila masih ada ahli waris Gol. I, maka Gol. I
tersebut menutup Golongan yang diatasnya (854 KUHPerdata)
Golongan IV : Paman dan Bibi pewaris baik dari pihak bapak dari pihak ibu, keturunan
paman dan bibi sampai derajat keenam dihitung dari pewaris, saudara dari
kakek dan nenek beserta keturunannya, sampai derajat
KUH Perdata Tentang Anak Angkat
Dlm Islam saling mewarisi antara kaum muslimin hukumnya adalah wajib
berdasarkan Al Quran dan hadist rasulullah. Diantaranya firman Allah swt
dalam Q.S. An-Nisa/4:7 :
Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya baik sedikit atau banyak menurut
bagian yang telah ditetapkan.
Siapa saja ahli waris harus di buktikan secara tertulis dalam bentuk
SK Waris
1. Untuk WNI asli, SKW dibuat dibawah tangan dg ditandatangani oleh dua
orang saksi dan disahkan oleh lurah dan dikuatkan oleh camat setempat;
2. Sementara untuk WNI keturunan Tionghoa dan Eropa SKW dibuat dgn
Akta notaris dan untuk WNI keturunan Timur Asing seperti Arab dan India
SKW dibuat oleh Balai Harta Peninggalan.
3. Adakalanya untuk kasus tertentu SKW dibuatkan dg penetapan pengadilan
atau yg lazim disebut fatwa waris. SKW dg Penetapan Pengadilan dibutuh
kan terutama utk kondisi ahli waris terdiri dr banyak orang yg berpotensi
menimbulkan sengketa. Hal ini bisa terjadi jika pewaris merupakan orang
dg tingkatan yg sudah jauh secara vertikal dlm hubungan kekeluargaan.
Ahli Waris tinggal di lokasi yang berjauhan
Jika ada ahli waris tinggal di lokasi yg berjauhan dg objek tanah, mk utk
menandatangani akta jual beli bisa memberikan kuasa utk menjual berupa
akta notaris atau legalisasi kpd salah seorang ahli waris lainnya. Akta
kuasa untuk menjual bisa dibuat di hadapan notaris tempat si ahli waris
berada. Kuasa untuk menjual ini tidak bisa dibuat di bawah tangan saja.
Dimana pd saat pembuatan akta jual beli di hadapan PPAT, asli akta kuasa
utk menjual tsb harus dilampirkan.
Balik Nama ke Seluruh Ahli Waris
Sertifikat Asli
BPHTB
Dasar Hukum
Proses Pengelolaan
Pengelolaan Aset Desa 2
Dasar Hukum
Pengertian
Pengelolaan kekayaan milik Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan,
pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian kekayaan milik Desa.
Bentuk
Dasar Ketentuan
Pemindah
Hukum Umum
tanganan
Penjualan
Nilai Pelepasan
dan Tukar
Tanah Hak Tanah
Menukar
Proses
perolehan hak
atas Tanah
dan Bangunan
Pemindahtanganan Bangunan Milik Perda 1
Dasar Hukum
1. Terkena Planologi
2. Belum dimanfaatkan secara optimal (idle)
3. Menyatukan barang/aset yg lokasinya terpencar utk memudahkan koordinasi dan
dalam rangka efisiensi
4. Memenuhi kebutuhan operasional Pemda sbg akibat pengembangan organisasi; dan
5. Pertimbangan khusus dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Hankam
Pemindahtanganan Bangunan Milik Perda 6
a. Dalam hal tukar menukar ( ruilslag/tukar guling), mk nilai tukar pd prinsipnya harus
berimbang dan lebih menguntungkan Pemerintah Daerah;
b. Apapun yg harus dibangun Pihak Ketiga di atas tanah tsb harus seijin Pemerintah
Daerah agar sesuai dg peruntukan tanahnya;
c. Dalam hal pelepasan hak dg pembayaran ganti rugi, diperlukan surat pernyataan
kesediaan Pihak Ketiga untuk menerima tanah d/a bangunan itu dg pembayaran ganti
rugi sesuai ketentuan yg berlaku;
d. Dalam hal pelepasan hak dg tukar menukar (ruilslag/tukar guling), diperlukan Surat
Perjanjian Tukar Menukar antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, antar
Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga yg bersangkutan yg
mengatur materi tukar menukar, hak dan kewajiban masing-masing Pihak sesuai
ketentuan yang berlaku.
Nilai Tanah dan Bangunan 1
Nilai ganti rugi tanah dpt ditetapkan dg berpedoman pd harga dasar terendah atas tanah
yg berlaku setempat, untuk kavling perumahan, Pegawai Negeri, TNI, POLRI dan DPRD,
sedangkan utk Instansi Pemerintah, Koperasi d/a Yayasan milik Pemerintah, dapat
ditetapkan dg berpedoman pd Nilai Jual Objek Pajak d/a harga pasaran umum setempat.
Nilai taksiran tanah untuk swasta harus ditetapkan dg berpedoman pd harga umum
tanah dan berdasarkan NJOP yang berlaku setempat;
Nilai Tanah dan Bangunan 2
Pengawas
Dasar Penjualan
Perusahaan
Hukum Aset
Terbuka
Obyek Pengalihan
Transaksi Aset
Dasar Hukum
Dalam hal pengalihan aset perseroan kurang dari 50% (lima puluh perseratus) , mk
Direksi dapat langsung melakukan penjualan aset dan perbuatan hukum tsb tetap
mengikat Perseroan, hal ini sbgmn diatur dalam Pasal 102 ayat (2) UUPT.
Akan tetapi, apabila hal ini ditentukan lain dalam Anggaran Dasar perseroan, sbgmn
diatur dlm Pasal 117 UUPT, yg mana harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
komisaris, mk sebelum pengalihan aset tsb harus memperoleh persetujuan tertulis
dahulu dari Dewan Komisaris perseroan.
Pengalihan Aset perusahaan pada 1
Perusahaan Terbuka atau PT Tbk
Dasar hukum
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga
Keuangan, Nomor : Kep-413/BL/2009, ttg Transaksi Material dan
Perubahan Kegiatan Utama
Pengalihan Aset perusahaan pada 2
Perusahaan Terbuka atau PT Tbk
Jangka
Dasar PKH utk Pinjam Pakai Waktu
Hukum Pembangunan PKH/IPPKH
Hapusnya
Kewajiban
Ijin Pinjam Permohonan
IPPKH
Pemegang
IPPKH
Dasar Hukum
Pada provinsi yg luas kawasan hutannya sama dg atau kurang dari 30%
(tiga puluh per seratus) dari luas daerah aliran sungai, pulau, d/a
provinsi, dg kompensasi:
1. lahan untuk penggunaan komersial; dan
2. melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai
terutama pd kawasan hutan untuk penggunaan nonkomersial.
Pinjam Pakai kawasan hutan atau (IPPKH) 3
Pada provinsi yg luas kawasan hutannya di atas 30% (tiga puluh per
seratus) dari luas daerah aliran sungai, pulau, d/a provinsi, dg
kompensasi:
1. membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan dan melakukan
penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai terutama
pada kawasan hutan untuk penggunaan komersial; dan
2. melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai
terutama pada kawasan hutan untuk penggunaan nonkomersial;
Jangka Waktu Pinjam Pakai
Pasal 18, ayat 1 jangka waktu izin pinjam pakai kawasan hutan
diberikan sama dg jangka waktu perizinan sesuai bidangnya dan
dilakukan sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hapusnya Ijin Pinjam Pakai
Sukses Selalu