Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb.

2000, 1-9

AGRIBISNIS SEBAGAI LANDASAN


PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
DALAM ERA MILLENIUM BARU 1

Oleh : Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih2

Abstrak

Banyak teori telah dikemukakan oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu untuk
menjelaskan penyebab masalah sosial, politik, dan keamanan yang menimpa
Indonesia saat ini. Ada satu penyebab yang paling sering disebutkan, yaitu
adanya kesenjangan dan ketidakadilan ekonomi. Namun menurut penulis
keterpurukan dan kesenjangan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat lebih
banyak disebabkan oleh kesalahan kebijakan pembangunan ekonomi di masa
yang lalu yang tidak dilandaskan pada kekuatan komparatif yang dimilikinya,
namun pada pembangunan industri yang bersifat hightech. Di samping itu
Indonesia menjadi tempat yang baik bagi industri yang mengandalkan
murahnya tenaga kerja (foot loose industry), yang mengakibatkan pembangun-
an pertanian menjadi kurang memperoleh perhatian. Sedangkan sebagian
besar penduduk yang miskin ataupun yang berpendidikan rendah berada di
sektor pertanian ini. Pembangunan yang terjadi semakin memperkuat ketidak
adilan dan kesenjangan ekonomi yang semakin besar. Oleh sebab itu
diperlukan arah baru yang dapat menjamin tidak saja pertumbuhan ekonomi
dan kesempatan kerja (growth), tetapi juga dapat memperbaiki kondisi
kesenjangan (equity) yang ada selama ini, adalah tepat jika pembangunan
agribisnis memperoleh perhatian.

Kata kunci : pembangunan industri, pembangunan pertanian, komparatif,


kompetitif, agribisnis.

1
Makalah pengantar pada Seminar yang diselenggarakan oleh ICDS mengenai Prospek Sosial Ekonomi
Indonesia tahun 2000, pada hari Jum'at, 4 Februari 2000, di Hotel Preanger, Bandung.
2
Guru Besar Ilmu Ekonomi dan Sumberdaya, Serta Kepala Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian
Institut Pertanian Bogor

1
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9

Penyebab Krisis Ekonomi di


Pendahuluan Indonesia

Cover majalah Time untuk Banyak teori telah


tanggal 31 Januari 2000 menyajikan dikemukakan oleh para ahli dari
gambar tempat ibadah yang hancur berbagai bidang ilmu untuk
dibakar masa di kota Mataram- menjelaskan penyebab masalah
NTB. Judul yang diberikan untuk sosial, politik, dan keamanan yang
halaman muka majalah itu cukup menimpa Indonesia saat ini. Ada
mencolok, yaitu Madness, dengan satu penyebab yang paling sering
menggunakan huruf yang besar. disebutkan, yaitu adanya kesenjang-
Dapat dibayangkan apa yang ada an dan ketidakadilan ekonomi.
dalam pikiran calon investor dari Kesenjangan yang terjadi dapat
luar negeri yang ingin menanamkan berupa kesenjangan antara: kota-
modalnya di Indonesia pada saat desa, pusat-daerah, Jawa-Luar Jawa,
membaca berita utama tentang Indonesia bagian barat-Indonesia
Indonesia dalam majalah Time bagian timur, pengusaha besar-
tersebut yang berjudul Raging pengusaha kecil, ataupun pengusaha
Inferno. Sampai saat ini belum ada pribumi dan pengusaha non-
berita yang memberikan perasaan pribumi. Penjelasan yang bernuansa
positif yang cukup panjang untuk dikotomi ini memang yang paling
Indonesia. Berita yang muncul mudah untuk dapat diterima
dalam majalah atau surat kabar luar khalayak, meskipun belum tentu
negeri lebih banyak nilai negatif benar.
daripada positifnya. Akibat dari Keterpurukan dan kesen-
berita-berita tersebut dapat diper- jangan ekonomi yang dirasakan oleh
kirakan cukup banyak calon masyarakat lebih banyak dise-
investor yang akan menunda babkan oleh kesalahan kebijakan
maksudnya untuk berinvestasi di pembangunan ekonomi di masa
Indonesia. Dengan demikian yang lalu. Sejak pertengahan
Indonesia perlu bekerja lebih keras dekade 1980-an Indonesia mulai
lagi untuk dapat memberikan memusatkan perhatiannya pada
gambaran kepada investor luar pembangunan industri yang bersifat
negeri bahwa Indonesia adalah hightech. Dan di samping itu
merupakan tempat yang aman dan Indonesia menjadi tempat yang baik
menguntungkan untuk berinvestasi. bagi industri yang mengandalkan
murahnya tenaga kerja (foot loose
industry). Pembangunan pertanian
menjadi kurang memperoleh
perhatian. Sedangkan sebagian
besar penduduk yang miskin

2
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9

ataupun yang berpendidikan rendah ini yang pada dasarnya melandasi


berada di sektor pertanian ini. arah pembangunan ekonomi di
Bahkan pertanian lebih banyak Indonesia. Dari pengalaman banyak
dikorbankan untuk dapat menunjang negara yang saat ini dapat
pembangunan industri. Harga digolongkan sebagai negara maju,
produk pertanian, terutama pangan, arah pembangunan tersebut
dijaga agar tidak mengalami tampaknya tidak salah. Tetapi
kenaikan yang berarti. Harga keterpurukan ekonomi yang dialami
pangan yang relatif rendah sangat Indonesia saat ini dapat menjadi
membantu sektor perekonomian tanda bahwa arah pembangunan
lainnya, terutama yang diperkotaan. industri yang ditempuh Indonesia
Harga pangan yang rendah tidak tepat. Keruntuhan dan
menyebabkan sektor industri dapat kemacetan yang dialami oleh
memberi upah yang murah kepada banyak perusahaan pada saat nilai
tenaga kerjanya, yang pada akhirnya tukar rupiah merosot terhadap US
dapat meningkatkan daya saing dollar, diduga terutama disebabkan
produknya. Sektor pertanian dan oleh tingginya bahan baku yang
pedesaan yang tidak berkembang berasal dari impor, sedangkan pasar
dan kurang menjanjikan pendapatan yang dituju sebagian besar adalah
yang layak akan mendorong domestik. Keadaan ini memperkuat
urbanisasi. Urbanisasi oleh masya- argumentasi bahwa arah pemba-
rakat yang kurang kecakapannya di ngunan industri di masa yang akan
luar bidang pertanian akan datang adalah industri yang
meningkatkan pengangguran di berbahan baku domestik (pertanian).
perkotaan yang pada akhirnya
meningkatkan kriminalitas, penya-
kit, dan kemerosotan moral. Lebih Agribisnis Sebagai Penopang
jauh lagi tenaga kerja yang berasal Ekonomi Indonesia
dari pedesaan yang bekerja di sektor
industri, yang memberi upah yang Pembangunan ekonomi yang
murah, masih ada yang perlu tepat perlu didasarkan pada
mengandalkan kiriman uang dari keunggulan komparatif yang
keluarganya untuk mencukupi dimiliki. Melalui proses pemba-
kebutuhannya. Dengan demikian ngunan yang bertahap dan
terjadi subsidi tersembunyi sektor konsisten, keunggulan komparatif
pertanian (pedesaan) terhadap sektor ini dikembangkan menjadi
industri di perkotaan. keunggulan kompetitif. Negara
Arah pembangunan ekonomi yang berdaya saing adalah negara
selalu digambarkan oleh perubahan yang mampu mengembangkan
struktur yang pada awalnya keunggulan komparatifnya menjadi
dominan pertanian menjadi ekonomi keunggulan kompetitif. Indonesia
yang berbasis industri. Pemikiran memiliki keunggulan komparatif

3
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9

pada keanekaragaman sumberdaya perkebunan, usaha perikanan, usaha


hayati. Kegiatan ekonomi yang peternakan, dan kehutanan.
memanfaatkan keunggulan sumber- Ketiga, subsistem agibisnis
daya hayati di Indonesia adalah hilir (down-stream agribusiness)
kegiatan pertanian dalam arti luas. yang berupa kegiatan ekonomi yang
Oleh sebab itu Indonesia perlu mengolah produk pertanian primer
mengembangkan keunggulan menjadi produk olahan, baik produk
komparatif di bidang pertanian antara maupun produk akhir, beserta
menjadi keunggulan bersaing kegiatan perdagangan di pasar
melalui pengembangan industri- domestik maupun di pasar
industri yang mengolah hasil internasional. Kegiatan ekonomi
pertanian dan mengembangkan yang termasuk dalam subsistem
industri-industri hulu pertanian, agibisnis hilir ini antara lain adalah
yang secara keseluruhan dikenal industri pengolahan makanan,
sebagai pembangunan sistem industri pengolahan minuman,
agribisnis. industri pengolahan serat (kayu,
Sistem agribisnis tidak sama kulit, karet, sutera, jerami), industri
dengan sektor pertanian. Sistem jasa boga, industri farmasi dan
agribisnis jauh lebih luas daripada bahan kecantikan, dan lain-lain
sektor pertanian yang dikenal beserta kegiatan perdagangannya.
selama ini. Sistem agribisnis terdiri Disamping ketiga subsistem di atas,
dari tiga subsistem utama, yaitu: diperlukan subsistem keempat
Pertama, subsistem agribisnis hulu sebagai bagian dari pembangunan
(upstream agribusiness) yang sistem agribisnis.
merupakan kegiatan ekonomi yang Subsistem keempat ini
menyediakan sarana produksi bagi dikenal sebagai subsistem penun-
pertanian, seperti industri dan jang. Subsistem penunjang adalah
perdagangan agrokimia (pupuk, seluruh kegiatan yang menyediakan
pestisida, dll), industri agro- jasa bagi agribisnis, seperti lembaga
otomotif (mesin dan peralatan), dan keuangan, lembaga penelitian dan
industri benih/bibit. pengembangan, lembaga transporta-
Kedua, subsistem usahatani si, lembaga pendidikan, dan
(on-farm agribusiness) yang lembaga pemerintah (kebijakan
merupakan kegiatan ekonomi yang fiskal dan moneter, perdagangan
menggu-nakan sarana produksi yang internasional, kebijakan tata-ruang,
dihasilkan oleh subsistem agribisnis serta kebijakan lainnya).
hulu untuk menghasilkan produk Peranan agribisnis dalam
pertanian primer. Termasuk ke perekonomian Indonesia sangat
dalam subsistem usahatani ini penting. Memang belum ada data
adalah usaha tanaman pangan, usaha kuantitatif yang secara eksplisit
tanaman hortikultura, usaha dapat menggambarkan peranan
tanaman obat-obatan, usaha agribisnis ini. Agribisnis tidak

4
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9

digambarkan sebagai suatu sektor Ketiga, peranan agribisnis


yang secara jelas tercatat dalam perolehan devisa. Selama ini
kontribusinya dalam pembentukan selain ekspor migas, hanya
PDB ataupun penyerapan tenaga agribisnis yang mampu memberikan
kerja. Sehingga diperlukan net-ekspor secara konsisten.
penghitungan ulang terhadap data- Bahkan sejak 1993 net-ekspor
data yang ada yang disesuaikan agribisnis telah mampu melampaui
dengan definisi agribisnis. net-ekspor migas. Net-ekspor agri-
Berdasarkan informasi dan data bisnis terus mengalami kenaikan,
yang terbatas tersebut, peranan dan pada tahun 1997 mencapai
agribisnis dalam ekonomi Indonesia sekitar US$ 13 milyar.
dapat digambarkan sebagai berikut Keempat, peranan agribisnis
ini. dalam penyediaan bahan pangan.
Pertama, peranan agribisnis Ketersediaan berbagai ragam dan
dalam pembentukan PDB. Sampai kualitas pangan dalam jumlah pada
saat ini non-migas menyumbang waktu dan tempat yang terjangkau
sekitar 90 persen PDB, dan masyarakat merupakan prasyarat
agribisnis merupakan penyumbang penting bagi keberhasilan pem-
terbesar dalam PDB non-migas. bangunan di Indonesia. Sejarah
Diperkirakan kontribusi agribisnis, modern Indonesia menunjukkan
dalam PDB non-migas, mencapai bahwa krisis pangan secara
80.5 persen pada tahun 1995 dan langsung mempengaruhi kondisi
menjadi sekitar 70 persen pada sosial, politik, dan keamanan
tahun 1997. nasional.
Kedua, peranan agribisnis Kelima, peranan agribisnis
dalam penyerapan tenaga kerja. dalam mewujudkan pemerataan
Karakteristik teknologi yang hasil pembangunan (equity).
digunakan dalam agribisnis bersifat Pemerataan pembangunan sa-ngat
akomodatif terhadap keragaman ditentukan oleh 'teknologi' yang
kualitas tenaga kerja, sehingga tidak digunakan dalam menghasilkan
mengherankan agribisnis menjadi output nasional, yaitu apakah bias
penyerap tenaga kerja nasional yang atau pro terhadap faktor-faktor
terbesar. Pada tahun 1987 sekitar produksi yang dimiliki oleh rakyat
78 persen tenaga kerja berada di banyak. Saat ini faktor produksi
bidang agribisnis, dimana sektor yang banyak dimiliki oleh sebagian
pertanian menjadi penyerap yang besar rakyat adalah sumberdaya
terbesar, yaitu 55 persen. lahan, flora dan fauna, serta
Diperkirakan pada tahun 1997 sumberdaya manusia. Untuk mewu-
agribisnis masih menyerap sekitar judkan pemerataan di Indonesia
73 persen dan pada tahun 1998 perlu digunakan 'teknologi' produk-
diperkirakan melonjak menjadi 80 si output nasional yang banyak
persen. menggunakan sumberdaya tersebut,

5
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9

yaitu agribisnis. Melalui pemba- produk ekspor Indonesia menjadi


ngunan agribisnis, yang relatif mahal dalam mata uang
sumberdayanya tersebar di seluruh asing. Dapat diperkirakan keadaan
pelosok tanah air, diharapkan ini menyebabkan impor meningkat
mampu melibatkan partisipasi dan ekspor terhambat, sehingga
seluruh wilayah dan rakyat terjadi defisit transaksi berjalan.
Indonesia dan sekaligus ikut Nilai tukar rupiah yang over valued
menikmati outputnya melalui ini merugikan agribisnis nasional,
pendapatan yang diperoleh dari terutama subsistem usahatani. Nilai
pembayaran faktor produksi. tukar yang over valued ini
Keenam, peranan agribisnis menghambat ekspor komoditas
dalam pelestarian lingkungan. pertanian, sehingga beberapa
Kegiatan agibisnis yang berlandas- komoditas yang pernah menjadi
kan pada pendayagunaan keaneka- andalan ekspor Indonesia seperti
ragaman ekosistem di seluruh tanah gula, jagung, dan daging sapi
air memiliki potensi melestarikan berubah menjadi komoditas impor.
lingkungan hidup. Peranan agri- Meningkatnya impor dan
bisnis dalam pelestarian lingkungan terhambatnya ekspor (karena rupiah
ini sudah disadari oleh banyak yang overvalued) menyebabkan
negara. Jepang, dimana pereko- harga produk pertanian secara relatif
nomiannya tidak lagi berbasis menurun. Keadaan ini ditunjukkan
agribisnis, berupaya mempertahan- oleh rasio harga produk pertanian
kan sekitar 30 persen wilayahnya dengan harga produk industri yang
sebagai wilayah pertanian guna semakin turun dari tahun ke tahun.
menjaga keseimbangan alamnya. Tekanan harga ini diperparah oleh
Pembangunan agribisnis di peningkatan produktivitas pertanian
masa yang lalu banyak mengalami domestik, sebagai akibat dari
hambatan kebijakan. Salah satu pembangunan irigasi, perbaikan
kebijakan yang sangat merugikan teknologi, subsidi input dan kredit.
agribisnis adalah kebijakan yang Akibat dari permintaan produk
mengakibatkan nilai rupiah menjadi pertanian yang tidak meningkat
terlalu tinggi (overvalued exchange secepat peningkatan produksi,
rate). Nilai rupiah yang terlalu pertanian domestik menghadapi
tinggi identik dengan memberikan paradoks produktivitas, dimana
'subsidi' nilai tukar bagi kegiatan peningkatan produksi justru dapat
impor dan sekaligus membebani merugikan petani. Harga relatif
'pajak' nilai tukar bagi aktivitas pertanian yang menurun mencer-
ekspor. Impor bahan baku dan minkan profitabilitas pertanian yang
bahan penolong yang diperlukan relatif turun dibandingkan dengan
industri (substitusi impor ataupun non-pertanian. Dengan suku bunga
footloose) menjadi relatif lebih domestik yang tinggi selama ini,
murah dalam rupiah. Sebaliknya investasi di bidang pertanian

6
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9

menjadi kurang menarik. Hal ini Indonesia dapat dikembangkan


dicerminkan oleh alokasi investasi menjadi keunggulan kompetitif.
PMA, dan PMDN di pertanian yang Perkembangan agribisnis di
menurun. Lebih jauh lagi keadaan Indonesia tidak saja dipengaruhi
tersebut menyebabkan sumberdaya oleh faktor domestik (internal),
pertanian, khususnya lahan, menjadi tetapi juga sangat dipengaruhi oleh
dinilai terlalu rendah sehingga lahan faktor internasional (eksternal).
pertanian dengan mudah mengalami Paling tidak ada empat faktor
konversi untuk dimanfaatkan bidang eksternal yang perlu dicermati yang
non-pertanian. Selama periode dapat mempengaruhi pembangunan
1983 - 1993 diperkirakan terjadi agribisnis.
konversi lahan seluas 1.1 juta Pertama, aktivitas ekonomi
hektar, dan yang paling banyak regional dan dunia. Ekspor produk
terjadi di pulau Jawa. agribisnis Indonesia pada umumnya
masih merupakan produk primer,
sehingga sangat dipengaruhi oleh
Strategi Pengembangan Agri- harga dunia. Sedangkan harga
bisnis dunia ini sangat dipengaruhi oleh
tingkat aktivitas ekonomi dunia.
Pembangunan agribisnis Suatu studi tahun 1986, yang
juga dipengaruhi oleh faktor fisik. dilakukan OECD, menunjukkan
Faktor fisik, seperti tanah dan iklim, penurunan pertumbuhan ekonomi di
akan menentukan pola produksi negara maju sebesar 1 % per tahun
agribisnis. Besarnya keragaman akan menurunkan harga-harga
fisik-kimia tanah dan keragaman komoditas pertanian sekitar 6
iklim dapat menyulitkan pengem- persen. Sedangkan tujuan ekspor
bangan usaha yang berbasis produk pertanian Indonesia terutama
tanaman, terutama biji-bijian adalah ke negara maju.
(grains), dalam skala yang luas. Kedua, kebijakan produksi
Disamping itu subsistem usaha tani dan perdagangan di masing-masing
di Indonesia cenderung didominasi negara. Produksi pertanian (teru-
oleh usaha-usaha yang berskala tama pangan) cenderung bersifat
kecil yang menghasilkan produk subsisten, yaitu masing-masing
dengan variasi yang cukup tinggi negara ingin memenuhi kebutuh-
dalam hal kuantitas maupun annya melalui produksi domestik.
kualitas. Kondisi ini menyebabkan Keadaan ini diperkuat oleh sikap
transaction cost menjadi komponen perdagangan produk pangan
yang penting. Oleh sebab itu masing-masing negara yang
pembangunan kelembagaan di cenderung protectionist. Gabungan
sektor agribisnis menjadi faktor antara sikap subsisten dan proteksi
yang cukup penting, agar ini menyebabkan harga dunia
keunggulan komparatif agribisnis

7
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9

komoditas pertanian cenderung Indonesia mampu meraih


berfluktuasi relatif besar. bagiannya? Agar produk agribisnis
Ketiga, kebijakan ekonomi Indonesia mampu bersaing dengan
makro internasional. Kebijakan produk negara lainnya, maka
ekonomi makro negara-negara besar kebijakan pemerintah terhadap
dapat mempengaruhi stabilitas funding of research and
perdagangan dunia, yang tentunya development perlu diperbaiki.
berpengaruh pada profitabilitas Melalui dana penelitian yang
produk agribisnis Indonesia. Hal memadai, tidak saja diciptakan
yang penting untuk diperhatikan inovasi proses, tetapi juga inovasi
adalah perbedaan kebijakan antar produk agribisnis. Dengan
negara yang dapat merubah demikian tidak saja produktivitas
exchange rate, yang pada akhirnya meningkat, tetapi permintaan juga
dapat merubah harga-harga dapat ditingkatkan. Alokasi dana
komoditas dunia. yang lebih banyak untuk perbaikan
Keempat, kesepakatan- infrastruktur di pedesaan juga
kesepakatan perdagangan regional diharapkan akan menguntungkan
maupun dunia. Perlu dicermati bagi pembangunan agribisnis di
berbagai klausul dalam kesepakat- Indonesia.
an-kesepakatan tersebut yang dalam
jangka panjang dapat menjadi
penghambat pertumbuhan pemba-
ngunan agribisnis di Indonesia, jika Kesimpulan
Indonesia tidak mampu
memenuhinya. Diharapkan Berdasarkan uraian ringkas
Indonesia mampu menikmati di atas dapatlah dikatakan bahwa
benefits yang ditimbulkan oleh arah pembangunan ekonomi
perdagangan dunia yang semakin Indonesia pada masa yang lalu tidak
terbuka. Berdasarkan studi yang tepat, karena tidak dilandaskan pada
disampaikan pada pertemuan OECD kekuatan komparatif yang
pada bulan Mei 1999 di Paris dimilikinya. Pembangunan yang
ditunjukkan bahwa pengurangan terjadi ternyata memperkuat
hambatan sebesar 50 persen dalam perasaan adanya ketidakadilan dan
per-dagangan dunia produk kesenjangan ekonomi yang semakin
pertanian, industri, dan jasa akan besar. Oleh sebab itu diperlukan
mampu meningkatkan ekonomi arah baru yang dapat menjamin
dunia sebesar US$ 406 milyar per tidak saja pertumbuhan ekonomi
tahun. Berdasarkan studi tersebut, dan kesempatan kerja (growth),
sektor pertanian akan memperoleh tetapi juga dapat memperbaiki
manfaat sebesar US$ 90 milyar per kondisi kesenjangan (equity) yang
tahun. Yang menjadi pertanyaan ada selama ini. Untuk tahap
adalah berapa besar agribisnis perekonomian Indonesia saat ini dan

8
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol 2, No.1/Feb. 2000, 1-9

pada masa yang akan datang adalah


tepat jika pembangunan agribisnis
memperoleh perhatian. Karak-
teristik agribisnis yang ramah
terhadap keanekaragaman sum-
berdaya dan kelembagaan yang ada
antar daerah juga compatible
dengan arus besar desentralisasi dan
otonomi yang sedang diterapkan di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai