Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PERMASALAHAN, PENDEKATAN SOSIAL,


RENCANA PROGRAM KERJA

A. Identif ikasi Masalah


Kecamatan Guntur merupakan satu dari 14 kecamatan di Kabupaten
Demak Propinsi Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 5.753 ha. Disebelah
Utara berbatasan dengan Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Pegandon,
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Temanggung, sementara Sebelah
barat berbatasan dengan Kecamatan Patean, dan sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Boja dan Limbangan. Curah hujan rata-rata di wilayah Kecamatan
Guntur tahun 2015 sekitar 1119 mm dengan rata rata hari hujan adalah 13 hari.
Wilayah Kecamatan Guntur merupakan daerah dataran rendah yang kebanyakan
dari daerahnya di gunakan sebagai lahan persawahan.

Berdasarkan hasil observasi dilapangan, masyarakat di Kecamatan Guntur


sudah mulai melakukan pembangunan dan pengembangan disetiap desa-desa. Hal
ini dapat dilihat dari fasilitas umum yang banyak tersedia, seperti masjid, sekolah
dasar, dan mini market. Selain itu masyarakatnya yang mayoritas beragama
islam itu dapat terlihat dari banyaknya pondokan di kecamatan Guntur.

Kesadaran masyarakat tentang menjaga kebersihan juga baik. Hampir


semua masyarakat di Kecamatan Guntur sudah memiliki tempat pembuangan
sampah dipekarangan belakang rumah. Beberapa warga bahkan sudah bisa
memisahkan sampah organik dan dimanfaatkan suntuk makanan ternak. Selain itu
bersih desa dilakukan warga bersama-sama melakukan kerja bakti
membersilhkan selokan, Sungai , dan fasilitas umum lainnya. Hampir disetiap
desa pada setiap minggunya terdapat kegiatan kerja bakti untuk membersihkan
lingkungan. Namun, pada tingkat anak usia sekolah dasar penerapan hidup
bersih dan sehat masih susah untuk diterapkan. Hal tersebut perlu untuk
dilakukan upaya penyuluhan guna meningkatkan kesadaran anak dalam upaya
menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Dari segi pendidikan Kecamatan Guntur memiliki beberapa sekolah dasar,


sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, MI , MTS, dan di karenakan
banyaknya terdapat pondok pesantren maka di Kecamatan Guntur banyak terdapat
TPQ

Perkembangan jaman menuntut adanya modernisasi dalam pelayanan


masyarakat. Salah satunya menggunakan pelayanan berbasis teknologi dengan
cara penggunaan aplikasi pengolahan data dengan perangkat computer. Namun
dalam praktiknya masih banyak perangkat pelayanan masyarakat baik ditingkat
kecamatan maupun desa yang tidak memahami pengoperasian computer sehingga
dapat berpengaruh terhadap pelayanan yang dilakukan terhadap masyarakat.

Dari segi perekonomian, Mata pencaharian penduduk Kecamatan


Guntur sebagian terbesar pada sektor pertanian, hal ini di karenakan Kecamtan
Guntur merupakan daerah strategis komuditi padi, pisang, kacang ijo, dan banyak
pula masyarakat desa Guntur yang bekerja sebagai buruh bangunan.

Kondisi tanah diwilayah kecamatan guntur termasuk jenis tanah yang


tandus pada saat musim kemarau, sehingga diperukan suatu upaya untuk
mengantisipasi kondisi tersebut. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi
pertanian masyarakat. banyak masyarakat yang mengeluhkan gagal panen akibat
kekeringan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan
penanaman pohon terutama pada daerah tandus.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan taraf pendidikan siswa khususnya daerah dengan
kondisi sarana dan prasarana yang sulit dijangkau?
2. Bagaimana upaya untuk menanamkan pentingnya kesadaran tentang
kesehatan pada masyarakat?
3. Bagaimana mengembangkan jiwa wirausaha PKK dikecamatan Guntur?
4. Bagaimana upaya pengelolaan tanah tandus dikecamatan Guntur ?

C. Pendekatan Sosial
Pelaksanaan program kerja KKN ini dirancang dengan melakukan
pendekatan sosial pada masyarakat. Sehingga semua program yang dilakukan
dapat melibatkan masyarakat secara utuh. Pendekatan sosial yang dilakukan
adalah observasi tiap desa-desa, wawancara warga, analisis situasi, survey data
di lapangan, dan penyusunan program kerja.
Observasi setiap desa dilakukan pada minggu pertama pelaksanaan
KKN. Seluruh anggota tim berkeliling desa untuk mengetahui dan mengamati
kondisi dan permasalahan masyarakat dalam lingkup desanya masing-masing
secara langsung. Kemudian wawancara/tanya jawab baik dengan warga
setempat atau perangkat desa juga dilakukan. Untuk mengetahui opini maupun
cara berpikir kritis warga tentang situasi desa. Selain itu wawancara ini
bertujuan untuk melibatkan pendapat maupun ide warga dalam penyusunan
program kerja.

Selanjutnya analisis situasi, setelah proses observasi dan wawancara


dengan warga maka tim memperoleh permasalahan-permasalahan yang dapat
dijadikan bahan utama penyusunan program kerja. Dimana program kerja yang
dibentuk merupakan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Dan guna
memperkuat pembentukan progja, maka dilakukan survey data dilapangan sebagai
acuan teori. Survey data ini dapat diperoleh dibalai desa, dengan melihat arsip-
arsip desa maupun data dikantor kecamatan. Sedangkan untuk penyusunan
progja didasarkan pada hal-hal yang sudah dilakukan di atas. Setelah disusun,
program dipertimbangkan dan dimintakan persetujuan dari kepala desa.

Dengan konsep pendekatan sosial ini diharapkan pelaksanaan progja


dapat lancar karena melibatkan kerjasama secara langsung dengan warga serta
perangkat desa masing-masing. Beberapa bentuk kegiatan pendekatan sosial yang
dilakukan adalah rutin mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desa. Seperti
kegiatan merdi dusun, pengajian baik tingkat RT/RW, arisan warga. Selain
kegiatan desa, juga dlakukan inisiatif megunjungi tokoh-tokoh desa seperti
perangkat desa, kader BKB. Setelah semua program kerja desa dilakukan dan
dibuat laporan, kemudian dilakukan upaya rekapan program kerja disetiap desa
sehingga menghasilkan laporan kecamatan
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

A. Pembentukan dan atau Penguatan Posdaya


Tema KKN UNNES 2015 adalah posdaya (pos pemberdayaan
keluarga). Posdaya adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi penerangan
dan pendidikan sekaligus wadah penguatan fungsi keluarga secara terpadu, dan
apabila memungkinkan posdaya bisa di kembangkan sebagai wadah pelayanan
keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha,
dan perkembangan lingkungan yang memudahkan keluaraga berkembang secara
mandiri. Upaya pemberdayaan yang di tawarkan dalam posdaya di arahkan untuk
mendukung penyegaran fungsi keluarga yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih,
perlindungan reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan.
Sesuai dengan tema KKN UNNES 2015, tim-tim KKN pada tiap desa yang
ada di Kecamatan Guntur memiliki posdaya masing-masing baik yang memulai
dengan pembentukan posdaya baru ataupun penguatan posdaya yang telah
dibentuk oleh tim KKN yang ada sebelumnya.
Proses pembentukan posdaya baru dimulai dari penentuan cakupan
wilayah posdaya. Wilayah cakupan posdaya bisa sempit misal satu RT yang
selanjutnya dapat diperluas pada kemudian hari. Setelah menentukan cakupan
wilayah, tahapan selanjutnya adalah penjajagan, pendekatan, advokasi,
sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat. Tahapan ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat mengenai posdaya yang akan
dibentuk.
Tahapan yang ke tiga adalah pemetaan sasaran kegiatan posdaya dan
pemetaan. Pemetaan sasaran ini dilakukan dengan tujuan agar program yang
akan dilaksanakan posdaya kelak akan tepat pada sasarannya. Kemudian tahap
ke empat yaitu identifikasi potensi wilayah kegiatan posdaya. Tahapan ini
dimaksudkan untuk mengidentifikasi permasalahan apa yang ada di wilayah
cakupan posdaya dan potensi apa yang dapat digunakan untuk memecahkan
permasalahan yang ada. Tahapan selanjutnya adalah penentuan tujuan dan
sasaran. Hal ini dimaksudkan agar program yang akan dilakukan tidak salah
sasaran. Setelah ditentukan tujuan dan sasaran, kemudian disusun program kerja
dari posdaya tersebut. Program kerja ini disusun berdasarkan observasi yang telah
dilakukan.

Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah musyawarah mengenai


pembentukan posdaya. Musyawarah ini dilakukan untuk menentukan rencana
program selanjutnya dan menyepakatinya. Setelah terbentuk posdaya yang
disepakati bersama antara mahasiswa, masyarakat sasaran dan pengurus kemudian
dibuatlah legalitas untuk posdaya tersebut. Pelaksanaan posdaya yang terbentuk
kemudian dimulai dengan pelatihan kader yang kemudian dilakukan
pengembangan pada program posdaya secara bertahap. Penguatan posdaya yang
dilakukan untuk mengaktifkan kembali posdaya yang sebelumnya kurang aktif
atau pun memperkuat posdaya yang sebelumnya telah berjalan. Salah satu cara
yang dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi dengan ketua posdaya,
kemudian juga melibatkan kader posdaya dalam setiap program KKN yang
dilaksanakan. Selain itu, penambahan program garapan posdaya yang dapat
meningkatkan perekonomian keluarga juga dapat dilakukan guna meningkatkan
keaktifan anggota posdaya.

Anda mungkin juga menyukai