Anda di halaman 1dari 3

RELEVANSI PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pengertian relevansi pendidikan


Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang
tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di
atasnya. Masalah yang berhubungan dengan relevansi (kesesuaian) pemilikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap lulusan suatu sekolah dengan perkembangan zaman dan pembangunan.
Relevan berarti bersangkut paut, kait-mengait, dan berguna secara langsung.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.
derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntunan zaman. Perkembangan
zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru yang sebagainya sering tidak diramalkan
sebelumnya. Relevansi pendidikan adalah sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan
luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, Luaran pendidikan diharapkan dapat
mengisi semua sektor pembangunan yang beraneka ragam seperti sektor produksi maka relevansi
pendidikan dianggap tinggi. Relevansi pendidikan dapat dilihat dengan mengikuti alur input-
proses-output.
Bentuk-bentuk relevansi pendidikan
1. Lembaga pendidikan
Merupakan suatu badan yang memandu jalannya proses pendidikan
2. Sistem pendidikan
Merupakan cara pendidikan untuk menghasilkan luaran yang berkualitas.
3. Proses pendidikan
Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai bentuk
interaksi dari berbagai input pendidikan seperti siswa harus mampu menangkap dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru.
4. Hasil pendidikan
Masukan (input) dalam komposisi tertentu yang diproses dengan metode tertentu akan
membuahkan dua macam hasil, yaitu hasil jangka pendek (output) dan hasil jangka panjang
(outcome).
- Input pendidikan terdiri atas kurikulum, siswa/peserta didik, guru/tenaga pendidik, sarana-
prasarana, dana, dan masukan lain.
- Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai bentuk interaksi
dari berbagai input pendidikan.
- Hasil pendidikan (output) mencakup antara lain kemampuan peserta didik, yang dapat diukur
melalui prestasi belajar siswa.
- Outcome pendidikan antara lain peningkatan mutu lulusan, yang dapat dilihat antara lain
melalui jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan jumlah lulusan
yang dapat bekerja. Dengan demikian, mutu input dan mutu proses merupakan faktor penentu
mutu hasil, baik yang berupa hasil jangka pendek maupun hasil jangka panjang.
Penyebab ketidakrelevansian pendidikan
1. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan di Indonesia kualitasnya bermacam-macam, lebih tepatnya tidak merata.
Ketimpangan kualitas pendidikan antar desa dan kota, antar Jawa dan luar Jawa mengakibatkan
mutu pendidikan yang kurang berkualitas bagi daerah-daerah terluar dan terdepan.
2. Sistem pendidikan
Di indonesia yang ada ialah siap kembang. Indonesia memiliki mutu pendidikan yang rendah,
kurangnya kualitas pendidikan di tanah air karena pembelajaran hanya pada buku paket
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang berlaku di Indonesia yang kini berubah menjadi
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
3. Proses pendidikan
Kurikulum sekolah yang terstruktur dan sarat dengan beban menjadikan proses belajar menjadi
kaku dan tidak menarik. Pelaksanaan pendidikan seperti ini tidak mampu memupuk kreatifitas
siswa untuk belajar secara efektif. Sistem yang berlaku pada saat sekarang ini juga tidak mampu
membawa guru dan dosen untuk melakukan pembelajaran serta pengelolaan belajar menjadi
lebih inovatif.
4. Hasil pendidikan
Didikan yang dihasilkan dari sistem ini kurang inovatif pola pikirnya. Keterampilannya kurang
berkualitas. Sehingga tidak siap untuk mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi
kebutuhan pembangunan.
Solusi agar terwujudnya relevansi pendidikan
1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Diperlukan proses seleksi yang ketat dan tepat agar
memperoleh tenaga pendidik yang benar-benar berkualitas tinggi. Pendidik yang berkualitas
tinggi membantu tercetaknya peserta didik yang berkualitas pula.
2. Sarana dan prasarana pendidikan yang cukup. Semua lembaga pendidikan harus dicukupi
sarana dan prasarananya agar proses pendidikan berjalan dengan lancar dan baik.
3. Sistem pendidikan yang tepat. Kurikulum 2013 yang sedang berlangsung di beberapa sekolah
harus dilanjutkan dan dikembangkan lagi. Seluruh sekolah di Indonesia harus menggunakan
kurikulum 2013 karena di kurikulum 2013 antara kognitif dan afektif diseimbangkan. Hal ini
akan membantu meningkatkan kualitas peserta didik.
4. Tujuan dari pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
diganti dengan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan
pembangunan.
5. Agar semua solusi ini dapat terwujud, tentunya diperlukan pertolongan dari Tuhan Yang Maha
Esa, jangan lupa berdoa. Juga bantuan dari pemerintah yang nyata. Dan kontribusi dari seluruh
masyarakat Indonesia.

Sumber ; http://karyakitadress.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai