01 GDL Rahmapurna 443 1 Ktirahma PDF
01 GDL Rahmapurna 443 1 Ktirahma PDF
S
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU
ASSALAM GEMOLONG SRAGEN
TAHUN 2013
Disusun Oleh :
Rahma Purnamasari
NIM : B10.163
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir By.
Ny.S dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSU Assalam Gemolong Sragen.
Karya tulis ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk perkenankan penulis
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
5. Dosen dan staf prodi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
kepada penulis
v
Prodi DIII kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2013
Rahma Purnamasari
B10.163
INTISARI
Latar belakang : AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 10,34/1.000
kelahiran hidup. AKB yang disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di
Jawa Tengah pada tahun 2011 sebanyak 21,184 meningkat banyak apabila
dibandingkan tahun 2010 yang sebanyak 15.631. Bayi berat badan lahir rendah
adalah bayi yang ketika dilahirkan mempunyai berat kurang dari 2500 gram. Data
di RSU Assalam Gemolong Sragen Jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir
rendah 769 kelahiran (10,8%)
Tujuan : Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan berat badan lahir rendah sesuai dengan menejemen kebidanan Hellen
Varney
Metode penelitian : Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus
pada bayi dengan berat badan lahir rendah dengan menggunakan metode
deskriktif, lokasi studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Assalam
Gemolong Sragen dengan subyek seorang bayi baru lahir By.Ny. S dengan berat
badan lahir rendah yang dilakukan pada tanggal 14-17 Februari 2013. Teknik
pengumpulan data meliputi data primer yang terdiri dari wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik yang terdiri dari inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan data
sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil studi kasus : mengobservasi keadaan umum dan vital sign, menjaga
kehangatan bayi,kolaborasi dengan dokter untuk terapi injeksi logafox 2 x 100 g
per 12 jam secara IM, injeksi dexametason 2 x 1/8 mg per 12 jam secara IM,
biofos 2x1/3 mg per oral dan memberikan nutrisi yang adekuat melalui ASI dan
PASI, perawatan tali pusat, member rasa aman dan nyaman, observasi BAK dan
BAB, timbang berat badan setiap hari
Kesimpulan : setelah dilakukan perawatan selama 4 hari untuk menggetahui
perkembangan dari bayi. Hasilnya keadaan umum bayi baik, gerakan aktif, reflek
hisap kuat, vital sign, Nadi 140 x/mnt, suhu : 36,5o C, berat badan bayi mengalami
penurunan 100 gram pada hari ke 2, dan menggalami kenaikan 50 gram pada hari
ke 4
Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Bayi Baru Lahir, Bayi Berat Lahir Rendah
Kepustakaan :22 buku (2003-2012)
vi
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini
semua pihak.
Penulis
v
CURICULUM VITAE
Agama : Islam
Riwayat pendidikan :
Halaman
INTISARI .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
ix
C. Catatan Perkembangan Pasien ...................................................... 38
B. Pembahasan ................................................................................... 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 68
B. Saran ............................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belangkang
sebesar 500.000 jiwa per tahun dan angka kematian khususnya neonatus sebesar
10.000000 jiwa per tahun. Kematian maternal dan neonatal terutama terjadi
bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi
ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi
lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti
hidup maka AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sudah cukup baik
AKB yang disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Jawa
1
2
tahun 2011 sebesar 3,73%, meningkat bila dibandingkan tahun 2010 sebesar
2,69%. Persentase BBLR yang ditangani di Jawa Tengah tahun 2010 seluruh
kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin muda umur kehamilan makin tidak
bervariasi. Hal ini harus diantisipasi dan dikelola pada masa neonatal
penting, terutama pada bayi dengan berat badan lahir rendah, kerena infeksi
dapat menyebar dengan cepat dan menimbulkan angka kematian yang tinggi.
Disamping itu gejala klinis infeksi pada bayi tidak khas (Manuaba, 2010).
Oleh karena itu, setiap bayi lahir dari kemungkinan tersebut perlu
sepsis atau meningitis. Disamping gejala umum seperti di atas, pada meningitis
3
ikhterus. Bila terjadi seperti demikian, bidan segera melakukan rujukan medis
tidak dapat diabaikan. Lingkungan yang ideal adalah lingkungan yang mirip
dengan lingkungan rumah, yang menyiapkan suatu daur siang dan malam,
makanan yang teratur, istirahat, stimulasi dan pemberian perhatian cinta kasih
(Fraser, 2009).
data jumlah kelahiran selama setahun pada bulan Oktober 2011 sampai
Oktober 2012 sebanyak 769 kelahiran. Jumlah bayi lahir dengan berat badan
normal sebanyak 628 kelahiran (89,2%). Jumlah bayi lahir dengan berat badan
mengambil kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Bayi baru lahir pada bayi
Ny.S dengan Berat Badan Lahir Rendah di Ruang Perinatologi RSU Assalam
Gemolong Sragen.
B. Perumusan Masalah
Kebidanan Pada Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSU Assalam
4
Varney.
1. Bagi penulis
2. Bagi profesi
3. Bagi institusi
a. Rumah sakit
b. Pendidikan
1. Tujuan umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir bayi
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu
1) Melakukan pengkajian Bayi baru lahir pada bayi Ny.S dengan Berat
masalah dan kebutuhan Bayi baru lahir pada bayi Ny.S dengan
yang ada di lahan berkaitan dengan bayi baru lahir dengan berat badan
lahir rendah.
Asuhan kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir rendah pernah
dilakukan oleh:
1. Ning Estri Rahayu (2006), dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Bayi
mengganti pakaian bila basah atau kotor. Dengan hasil : setelah dilakukan
asuhan kebidanan : suhu 37,5 C, BB : 2000 gram menjadi 1950 gram, tali
pusat bersih, BAB 3x dalam sehari, BAK 6x dalam sehari, dan bayi dalam
keadaan baik.
mengganti pakaian bila basah atau kotor. Dengan hasil : setelah dilakukan
asuhan kebidanan : suhu 36,5 C, BB : 2000 gram menjadi 2050 gram, tali
pusat bersih, BAB 3x dalam sehari, BAK 6x dalam sehari, dan bayi dalam
keadaan baik.
mengganti pakaian bila basah atau kotor. Dengan hasil : setelah dilakukan
asuhan kebidanan : suhu 36,5 C, BB : 2400 gram menjadi 2500 gram, tali
pusat bersih, BAB 3x dalam sehari, BAK 6x dalam sehari, dan bayi dalam
keadaan baik.
F. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
yang dibutuhkan.
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
(Syaifuddin, 2002).
2) Bayi baru lahir adalah bayi baru lahir sampai 28 hari pertama
3) Lingkar dada 30 38 cm
4) Lingkar Kepala 33 35
10
11
259 hari)
lebih)
1) Pernafasan Pertama
paru. Dalam 15 menit setelah lahir cairan ini hilang dan alveoli
karena hilangnya panas secara cepat dari kulit yang basah, tetapi
Tanda 0 1 2
a. Appearance Pucat Badan merah Seluruh tubuh
(Warna kulit) Ekstremitas kemerah-
biru merahan
pada menit pertama, kelima dan kesepuluh. Pada bayi BBLR terjadi
Pernapasan frekuensi antara 40-50 kali per menit, tapi sering tidak
(BBLR)
14
Bayi dengan berat kurang dari 2500 gram terjadi karena umur
keduanya.
Berat badan lahir rendah didasarkan pada berat badan itu sendiri
(Surasmi, 2003).
2) Dismatur adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
c. Klasifikasi BBLR
(2010), yaitu :
15
1) Bayi premature yaitu bayi baru lahir pada umur kehamilan tidak
mencapai 37 minggu.
2) Bayi cukup bulan yaitu bayi yang lahir pada umur kehamilan
3) Bayi lebih bulan yaitu bayi yang lahir pada umur kehamilan
sesudah 42 minggu.
1) Faktor ibu
a) Penyakit
(6) Dll
b) Usia ibu
c) Keadaan sosial
d) Sebab lain
2. Faktor janin
a) Hidramnion
b) Kehamilan ganda
c) Kelainan kromoson
d) dll
3. Faktor lingkungan
b) Radiasi
c) Zat-zat racun
meliputi :
1) Berat lahir kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari
peristaltic usus.
17
3) Reflek tonik leher lemah dan reflek moro positif, daya hisap
labia mayora
10) Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya
lemah
reflek isap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif
organnya., hal ini harus diantisipasi dan dikelola pada masa neonatal
sebagai berikut :
1) Hipotermia
3) Hipoglikemia
4) Perdarahan Intrakranial
5) Hiperbilirubinemia
4) Mempertahankan kehangatan
bayinya
21
i. Reflek BBLR
1. Reflek moro:
lengan adduksi dan fleksi. Pada bayi BBLR tidak selalu diikuti
2. Reflek rooting :
3. Reflek walking :
keadaan kedua tungkai abduksi, sendi lutut dan sendi kaki dalam
5. Reflek sucking :
(Wiknjosastro, 2007).
yang logis untuk pengambilan satu keputusan yang berfokus pada pasien
(Varney, 2007)
1. Langkah 1 : Pengkajian
asuhan kebidanan pada pasien (Varney, 2007). Pada tahap ini semua data
a. Data Subyektif
Yaitu data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap
kurang dari 45 cm
(Winkjosastro, 2007)
bayi.
ras
ekonomi keluarganya
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Kesehatan
(1) Imunisasi TT
(Kosim, 2007).
26
d) Riwayat operasi
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Khusus
2) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
(Wiknjosastro, 2005).
27
(2) Suhu
(FKUI, 2002).
(Surasmi, 2003).
labiopalatoskisis
(Surasmi, 2003).
(Farrer, 2003).
(Wong, 2004).
(Farrer, 2003).
4) Pemeriksaan Refleks
(Matondang, 2003).
(Wiknjosastro, 2007).
(Wiknjosastro, 2007).
31
(Wiknjosastro, 2006).
(Wiknjosastro, 2007).
a) Nutrisi
b) Eliminasi
32
setengah padat.
6) Pemeriksaan Antropometri
7) Data Penunjang
(Varney, 2007).
33
a. Diagnosa kebidanan
Lahir Rendah.
(Ladewig, 2006)
(Wiknjosastro, 2007).
menutupi minora.
b. Masalah
c. Kebutuhan
kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan
masalah yang spesifik (Varney, 2007). Pada kasus Berat Badan Lahir
4. Langkah 4 : Antisipasi
yang gawat dimana bidan harus segera bertindak atau untuk dikonsultasi
bayi dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu axilla, mendorong
meliputi :
1) Kontak kulit
2) Pemancar panas
kamar
3) Inkubator
inkubator dengan suhu 35oC dan untuk berat badan 2000 2500
4) Ruang hangat
c. Antisipasi Hipoglikemi
dan minum sangat sering setiap 2 jam pertama pada minggu pertama
5. Langkah 5 : Perencanaan
kepada pasien sehingga tercapai tujuan dan hasil yang optimal atau
d. Pertahankan kehangatan
6. Langkah 6 : Implementasi
d. Mempertahankan kehangatan
7. Langkah 7 : Evaluasi
Pada kasus bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ini yang ingin dicapai
adalah terjadi kenaikan berat badan pada bayi, bayi terhindar dari
pada bayi dengan berat badan lahir rendah dengan SOAP menurut Varney
(2007), yaitu :
S : Subyektif
melalui anamnesa.
O : Obyektif
A : Analisa/Assesmen
a. Diagnosa masalah
rujukan
P : Planing
berdasarkan analisa
39
D. Landasan Hukum
perawatan tali pusat, perawatan bayi, resusitasi pada bayi baru lahir,
E. Informed Consent
atau pasien atau walinya (bagi bayi, anak di bawah umur dan klien atau
pasien yang tidak sadar) kepada bidan untuk melakukan tindakan sesuai
METODOLOGI
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus pada bayi
Studi kasus adalah laporan yang dilakukan dengan cara meneliti suatu
(Notoatmodjo, 2010).
Lokasi studi kasus adalah merupakan tempat atau lokasi studi kasus
Subyek studi kasus adalah suatu yang dijadikan sebagai bahan penelitian
yang dapat diambil datanya (Budiarto, 2003). Subyek studi kasus yang
dijadikan pasien yaitu seorang bayi baru lahir Ny. S dengan berat badan lahir
rendah (BBLR)
40
41
D. Waktu Pelaksanaan
Dalam studi kasus ini waktu adalah saat yang dibutuhkan peneliti untuk
ini dengan menggunakan lembar format pengkajian bayi baru lahir dengan
1. Data Primer
a. Wawancara
b. Observasi
Dalam kasus bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) penulis
berat badan .
status pasien.
c. Pemeriksaan Fisik
cara:
1) Inspeksi
sampai kaki. Pada bayi Berat Badan Lahir Rendah kepala relatif
43
lebih besar, pergelangan kaki dalam fleksi atau lurus dan kepala
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
2. Data Sekunder
a. Studi Dokumentasi
b. Studi Kepustakaan
lahir dengan berat badan lahir rendah dari tahun 2003 2012
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Timbangan
e. Metline
45
g. Minyak telon
h. Plester
i. Gunting
j. Jam tangan
3. Alat-alat penunjang
a. Sendok
b. Plester
c. Gunting
4. Dokumentasi
a. Alat tulis
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Gemolong.
a. Data Subyektif
1) Biodata
Umur : 32 th Umur : 31 th
46
47
2) Keluhan Utama
pukul 09.15 WIB dan khawatir Berat Badan bayinya 2.400 gram.
3) Riwayat Obstetri
dan Kalk.
(3) Ibu tidak mengeluh pada saat hamil muda, setelah hamil tua
b) Riwayat Kesehatan
penyakit kelamin.
dll
mengalami perlawanan.
49
a) Nutrisi
b) Eliminasi
6) Pemeriksaan Antropometri
a) Lingkar kepala : 31 cm
b) Lingkar dada : 31 cm
c) Panjang badan : 46 cm
b. Data Obyektif
I 5 10
ditekuk anggota
pengisapan
ditekuk
Jumlah : 6 7 8
2) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : Composmentis
c) Tanda-tanda vital :
warna putih
perdarahan.
fraktur
a. Diagnosa kebidanan:
Bayi Ny. S umur 1 jam dengan Berat Badan Bayi Lahir Rendah
52
Data Dasar :
1) Data Subyektif :
2) Data obyektif :
Vital sign :
R: 45 kali/menit
S : 36,5o C
(2) Antropometri :
BB : 2400 gram
LK : 31 cm
LD : 31 cm
PB : 46 cm
LILA : 9 cm
b. Masalah :
c. Kebutuhan :
IV. ANTISIPASI
35C
V. PERENCANAAN
1. Neo K 0,5 mg
2. Logafox 2 x 100 g
3. Dexametason 2 x 1/8 mg
VI. IMPLEMENTASI
berupa
1. Neo K 0,5 mg
2. Logafox 2 x 100 g
3. Dexametason 2 x 1/8 mg
VII. EVALUASI
a. Pukul 10.50 Keadaan umum baik, gerak aktif, vital sign : Nadi : 140
x/mnt,
1. Neo K 0,5 mg
2. Logafox 2 x 100 g
55
3. Dexametason 2 x 1/8 mg
f. Pukul 14.20 Tali pusat bersih tidak ada infeksi terbungkus dengan
kasa steril
DATA PERKEMBANGAN I
S : Data Subyektif
O : Data Obyektif
A : Assesment
P : Planning
1. pukul 10.40 Mengobservasi keadaan umum dan vital sign tiap 12 jam
1/8 mg
dengan sendok
EVALUASI
1. pukul 10.50 Keadaan umum baik, gerakan aktif, vital sign : Nadi 140
kering
58
diberikan
DATA PERKEMBANGAN II
S : Data Subyektif
O : Data Obyektif
A : Asessment
P : Planning
EVALUASI
1. Pukul 10.50 Keadaan umum baik, gerakan aktif, Vital sign : Nadi : 140
kering
3. Pukul 11.00 Injeksi logafok, Hb unijeck dan biofos secacara oral sudah
diberikan
S : Subyektif
O : Obyektif
2. Vital sign : Nadi 140 x/mnt, suhu : 36,5 o C, Respirasi :46 kali/menit
A : Asessment
P : Planing
dukun bayi, menjemur bayi saat matahari terbit kurang lebih 1 jam
EVALUASI
1. Pukul 10.50 Keadaan umum baik, vital sign : Nadi 140 x/mnt, suhu : 36,5o
C, Respirasi 46x/menit
3. Pukul 11.05 Berat Badan : 2350 gram berarti ada peningkatan 50 gram
4. Pukul 11.10 Tali pusat bersih, kering dan terbungkus kassa steril
6. Pukul 11.35 Ibu bersedia untuk selalu memberi ASI pada bayinya di
7. Pukul 11.45 Ibu bersedia untuk tidak mengurutkan bayinya pada dukun
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas Asuhan Kebidanan pada Bayi
Ny. S dengan berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Umum Assalam
Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu pengkajian, interpretasi data,
1. Pengkajian
bayinya sangat kecil atau kurang dari 2.500 gram (Surasmi, 2003).
sesuai yaitu Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gr, panjang
badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan
atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30
darah rutin, glukosa darah, foto dada, USG kepala (Proverawati dan
Ismawati, 2010).
khawatir dengan keadaan bayinya yang lahir dengan berat badan kurang.
aterm berat badan 2400 gram, lingkar kepala 31 cm, lingkar dada 31 cm,
reflek hisap lemah, dan gerakan aktif, vital sign nadi : 140 x/menit,
terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yang ada yaitu pada teori
2. Interpretasi data
Lahir Rendah. Masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir
gawat nafas, dan reflek yang lemah (Surasmi, 2003). Kebutuhan yang
harus diberikan pada Berat Badan Lahir Rendah yaitu : mengkaji reflek
Sedangkan diagnosa dari kasus ini adalah bayi Ny. S umur 1 jam
dengan berat badan lahir renda. Reflek yang timbul pada kasus ini adalah
reflek hisap bayi rendah. Sedangkan kebutuhan pada kasus ini adalah
3. Diagnosa potensial
kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan
masalah yang spesifik (Varney, 2007). Pada kasus Berat Badan Lahir
dan kasus yang ada dilapangan karena adanya penanganan yang baik
4. Antisipasi
suhu 35C
hipoglikemi.
5. Perencanaan
kebutuhan pasien. Rencana asuhan pada bayi berat badan lahir rendah
n. Pertahankan kehangatan
Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yang
kepada orang tua atau keluarga. Sedangkan pada kasus ini keluaga tidak
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yang
kepada orang tua atau keluarga. Sedangkan pada kasus ini keluaga tidak
7. Evaluasi
bayi baik, vital sign : nadi =148 x/menit, suhu = 36,5C, bayi dalam
keadaan hangat didalam box bayi, nutrisi terpenuhi, reflek hisap kuat,
penurunan 100 gram pada hari ke-3 dan mengalami kenaikan 50 gram
Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yang
kepada orang tua atau keluarga. Sedangkan pada kasus ini tidak keluaga
PENUTUP
Berdasarkan apa yang penulis dapatkan studi kasus dan pembahasan pasa
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir bayi Ny.S dengan berat badan lahir rendah
dan saran yang mungkin dapat berguna untuk meningkatkan pelayanan asuhan
A. Kesimpulan
badan bayi 2400 gram, panjang badan 46 cm, lingkar kepala 31 cm,
lingkar dada 31 cm, reflek hisap lemah, dan gerakan aktif, vital sign
2. Diagnosa dari kasus ini adalah bayi Ny.S umur 1 jam dengan berat
badan lahir rendah, masalah yang dialami bayi adalah reflek hisap
hipotermi
69
70
4. Antisipasi pada kasus ini memberi pemenuhan nutrisi ektra gula, dan
per 12 jam secara oral, dan memberikan nutrisi ASI atau PASI pada
bayi yang adekuat, perawatan tali pusat, memberi rasa aman dan
nyaman, observasi BAB dan BAK, timbang berat badan setiap hari.
perencanaan.
dari bayi. Hasilya keadaan umum bayi baik, gerakan aktif, reflek
hisap kuat, vital sign Nadi : 140 x/menit, Respirasi :48 x/menit, berat
b. Kesenjangan
pemberian ektra gula, dan tidak memberikan informasi pada orang tua
c. Alternative
Alternative pemecahan masalah yaitu jika keadaan umum bayi baik tidak
gula sebaiknya diganti dengan ASI atau susu formula, dan memberikan
B. Saran
dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir
2. Bagi pasien
3. Pendidikan
Dian Kusuma W. 2009. Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny. S Dengan Berat Badan
Lahir Rendah di Ruang Perinatologi RSUD Karanganyar, Surakarta,
STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.
Ladewig, Patricia W. 2006. Asuhan IBU dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC.
Matondang, Corry. S, Dkk. 2003. Diagnosis Fisik pada Anak. Jakarta : sagung
Seto.
Varney, Hellen. 2007. Varneys Midwifery Third Edition. Baston : Jones and
Bartles.
Yoedia Nurprima P. 2011. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir By Ny. A
dengan Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Panti Waluyo
Surakarta, Surakarta, STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.