Anda di halaman 1dari 3

Al Qayyumu

Makna Kata

Nama Allah, Al Qayyumu bermakna Yang mengurus segala perkara atau urusan
makhluk-Nya. Dialah yang berdiri sendiri, agung sifat-Nya, dan tidak memerlukan
apapun dari makhluk-Nya. 2. Menegakkan bumi, langit, dan segala makhluk yang ada
di antara keduanya. Dialah yang mengadakannya dan menolongnya serta menyiapkan
bagi segala sesuatu yang membuatnya (makhluk) tetap (ada di bumi), kebaikannya,
dan tegaknya. Dia-lah Yang Mahakaya dari semua makhluk secara mutlak (tidak
memerlukan makhluk) dan merekalah yang berhajat kepada-Nya secara mutlak.
Al-Ahad

Salah satu Asma`ul Husna (nama-nama Allah I yang sangat baik) adalah Al-Ahad (Yang
Maha Esa). Hal itu berdasarkan dalil-dalil dari Kitab dan Sunnah Nabi n.

Di antaranya adalah firman Allah I:

Katakanlah Dialah Allah yang Maha Esa. (Al-Ikhlas: 1)


Adapun dalam hadits Nabi n, terdapat dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah z dari Nabi n bahwa Allah I berfirman:

Adapun cercaan anak Adam terhadap-Ku maka ucapannya bahwa Allah telah
menjadikan untuk diri-Nya seorang anak, padahal Aku adalah Allah Yang Maha Esa dan
yang menjadi tempat bergantung. Aku tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada
bagi-Ku tandingan seorangpun. (HR. Al-Bukhari)
Dalam hadits yang lain, dari Buraidah z:

Bahwa Rasulullah mendengar seorang berkata; Ya Allah, sesungguhnya aku meminta


kepada-Mu dengan aku bersaksi bahwa Engkaulah Allah, tiada ilah yang benar kecuali
Engkau Yang Maha Esa, dijadikan tempat bergantung oleh hamba-hamba-Nya. (HR.
At-Tirmidzi)
Makna Al-Ahad (Yang Maha Esa) antara lain:
1. Yang tiada yang menyerupainya, sebagaimana dikatakan oleh Al-Baihaqi.
2. Yang Maha tunggal, seperti dikatakan oleh Ibnul Atsir.
Bisa dilihat dalam buku Shifatullah Azza wa Jalla Al-Waridah fil Kitabi was Sunnah hal.
42.
Sehingga Al-Ahad adalah yang tiada tandingan bagi-Nya dan tiada sekutu bagi-Nya,
dalam Uluhiyyah-Nya, Ketuhanan-Nya, dan dalam Rububiyyah-Nya, serta dalam Asma`
dan Sifat-Nya (nama-nama dan sifat-sifat-Nya).
Dia Maha Tunggal dalam Rububiyyah-Nya, sehingga tiada sekutu bagi-Nya dalam
kerajaan-Nya, tidak ada yang dapat melawan dan mengalahkan-Nya. Dia Maha Tunggal
dalam Dzat, nama, dan sifat-sifat-Nya. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya.
Dia Maha Tunggal dalam Uluhiyah-Nya sehingga tiada sesuatu pun yang berhak
diibadahi kecuali Dia, dan tidak ada yang berhak mendapatkan ibadah kecuali Dia.
(Lihat Maarijul Qabul, 1/136)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sadi t mengatakan: Al-Ahad yakni Yang
menyendiri dengan segala kesempur-naan, keagungan, kebesaran, keindahan, pujian,
hikmah, rahmah dan selainnya dari sifat-sifat kesempurnaan. Sehingga tidak ada yang
menyerupai dan menyamai-Nya dalam satu sisi pun dari sisi-sisi yang ada.
Maka Dia Yang Maha Tunggal dalam kehidupan-Nya, sifat qayyumiyah-Nya, ilmu-Nya,
kekuatan-Nya, kebesaran-nya, keindahan-Nya, pujian terhadap-Nya, hikmah-Nya,
rahmah-Nya, dan sifat-sifat lain. Dia memiliki sifat-sifat itu pada puncak
kesempurnaan. (Lihat Bahjatu Qulubil Abrar, dinukil dalam kitab Syarh Asma` Allah Al-
Husna fi Dhau`il Kitab was Sunnah, hal. 167)
Di antara nama Allah I juga adalah (Yang Maha Esa). Hal itu berdasarkan dalil dari Al-
Quran di antaranya:

Sesungguhnya Allah adalah Ilah Yang Maha Esa. (An-Nisa: 171)

(Lalu Allah berfirman): Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Kepunyaan Allah
Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Ghafir: 16)
Adapun dalam hadits Nabi n, di antaranya sabda Nabi n dalam doa-doa dan dzikirnya:

Tiada Ilah yang benar kecuali Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya.
Al-Baihaqi menyatakan: Al-Wahid artinya Yang Maha Tunggal atau Esa, yang tetap
menyendiri dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dikatakan pula artinya Yang tidak terbagi
dalam Dzat-Nya, tidak ada yang menyerupainya dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan ini
merupakan sifat yang dengan Dzat-Nya Allah I berhak memilikinya. (Lihat Shifatullah U
Al-Waridah fil Kitab was Sunnah, hal. 265)

Anda mungkin juga menyukai