DINAS UREA 1A
PT. PUPUK KUJANG
CIKAMPEK, JAWA BARAT
DISUSUN OLEH :
TITO FAIRUZ NURIADI (14-2012-016)
DOSEN PEMBIMBING :
RONNY KURNIAWAN, S.T., M.T.
PEMBIMBING LAPANGAN :
M. BADRI HALIM, S.T.
CATATAN/KOMENTAR :
Pembimbing Lapangan
PT. Pupuk Kujang Cikampek terbagi ke dalam beberapa dinas yaitu utilitas,
ammonia, urea, dan pengantongan. Dinas utilitas merupakan dinas yang penopang
dari seluruh proses agar keberlangsungan proses tetap terjaga dengan baik. Dinas
utilitas terbagi ke dalam beberapa unit proses yaitu unit water intake, unit
pengolahan air, unit pembangkit steam, unti pembangkit listrik, unit air pendingin,
unit penyedia instrument air dan plant air, dan unit pengolahan limbah. Dinas
ammonia merupakan dinas yang memproduksi ammonia (NH3) cair dan gas
karbondioksida (CO2). Pada proses pembuatan ammonia, bahan baku yang
diperlukan adalah berupa gas alam, udara dan steam. Dinas ammonia terdiri dari
beberapa unit yaitu unit pengolahan gas umpan, pembuatan syn gas, purifikasi syn
gas, sintesis ammonia, serta pemisahan dan pemurnian produk ammonia. Produk
ammonia (NH3) cair dan gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan kemudian
diolah menjadi urea yang diproduksi pada dinas urea. Proses pembuatan urea yang
dilaksanakan melalui beberapa tahapan proses yang terbagi ke dalam 5 unit proses
yaitu unit sintesis urea, unit purifikasi, unit recovery, unit kristalisasi, dan unit
pembutiran. Produk urea yang telah dihasilkan oleh dinas urea, kemudian
dikirimkan menuju dinas pengantongan untuk dikemas dan kemudian dipasarkan.
Pada dinas pengantongan, terdapat 3 sistem yaitu Bulk Handling System, Bagging
System, dan Bag Handling System.
Produk utama PT. Pupuk Kujang adalah pupuk urea. Proses produksi urea
melibatkan proses reaksi kimia yang terjadi di dalam reaktor sintesis urea. Hasil
evaluasi kinerja Reaktor Sintesis Urea DC-101 yang digunakan pada unit sintesis
urea menunjukkan bahwa nilai konversi reaktor berdasarkan data aktual yaitu 73,06
% dan nilai konversi reaktor berdasarkan data desain yaitu 69,42 %. Hal ini dapat
disebabkan karena rendahnya rasio mol umpan NH3 terhadap CO2 (N/C Ratio),
rasio mol H2O terhadap CO2 (H/C Ratio), dan temperatur produk Reaktor Sintesis
Urea DC-101.
Kata kunci : PT. Pupuk Kujang Cikampek, Utilitas, Ammonia, Urea, Pengantongan
i
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat serta ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek Dinas Urea 1A PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat. Penulisan
laporan kerja praktek merupakan salah satu syarat menempuh tugas akhir di Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional (ITENAS)
Bandung. Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaian
penyusunan laporan kerja praktek ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Dyah Setyo Pertiwi, ST., MT., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional (ITENAS)
Bandung.
2. Bapak Dicky Dermawan, ST., MT. selaku Koordinator Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Nasional (ITENAS) Bandung.
3. Bapak Ronny Kurniawan, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing Kerja
Praktek Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut
Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.
4. Bapak M. Badri Halim, ST. selaku Pembimbing Lapangan dan
Superintendent di Dinas Urea 1A PT. Pupuk Kujang.
5. Seluruh staf dan karyawan PT. Pupuk Kujang unit utilitas 1A, unit ammonia
1A, unit urea 1A, dan unit pengantongan yang membantu kegiatan observasi
selama penulis melaksanan kerja praktek.
6. Bapak Gilang Herlambang beserta seluruh staf dinas K3 yang telah
memberikan pengarahan terkait keamanan dan keselamatan kepada penulis
dan seluruh peserta kerja praktek lainnya sebelum memulai kegiatan
melaksanakan kerja praktek di PT. Pupuk Kujang Cikampek.
7. Staf dan karyawan PT. Pupuk Kujang terutama bagian biro PPSDM yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja
ii
praktek di PT. Pupuk Kujang Cikampek sesuai dengan jadwal pelaksanaan
kerja praktek yang penulis ajukan.
8. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa restu serta
dukungan kepada penulis.
9. Bapak Budi Santosa dan Tante Mardiana yang telah mengizinkan penulis
untuk tinggal dan membantu segala kebutuhan penulis selama
melaksanakan kerja praktek di PT. Pupuk Kujang.
10. Rekan-rekan kerja praktek di PT. Pupuk Kujang yaitu Adhia Rieyanasari,
Dinii Lathiifah Pertiwi dan Rizky Nanda Surakhmat dari Institut Teknologi
Nasional (ITENAS) Bandung, Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah
Jakarta, Ika dan Claudia Kautsar dari Teknik Pertanian Universitas Gadjah
Mada (UGM) Yogyakarta, dan Teknik Kimia Universitas Jenderal
Soedirman (UNSOED) Purwokerto.
11. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa pada Laporan Kerja Praktek ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dan semoga laporan
ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca serta khususnya bagi penulis
sendiri. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan oleh
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek ini. Aamiinn.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............ i
PRAKATA ............ ii
DAFTAR ISI ............ iv
DAFTAR TABEL ............ viii
DAFTAR GAMBAR ............ ix
LAPORAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN ............ 1
1.1 Sejarah Perusahaan ............ 1
1.2 Lokasi Pabrik ............ 1
1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ............ 2
1.4 Jumlah Tenaga Kerja ............ 3
1.5 Ketentuan Jam Kerja ............ 3
1.6 Peraturan Kesejahteraan Karyawan ............ 4
1.7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............ 4
BAB II BAHAN BAKU, PRODUK, DAN PEMASARAN PRODUK ............ 5
2.1 Bahan Baku ............ 5
2.1.1 Bahan Baku Utama ............ 5
2.1.2 Bahan Baku Penunjang ............ 6
2.2 Produk ............ 7
2.3 Pemasaran Produk ............ 8
BAB III DESKRIPSI UNIT PROSES ............ 9
3.1 Unit Utilitas ............ 9
3.1.1 Unit Water Intake ............ 9
3.1.2 Unit Pretreatment ............ 9
3.1.3 Unit Demineralisasi ............ 10
3.1.4 Unit Penyedia Steam ............ 10
3.1.5 Unit Air Pendingin ............ 11
3.1.6 Unit Penyedia Listrik ............ 12
3.1.7 Unit Penyedia Instrument Air dan Plant Air ............ 12
3.1.8 Unit Pengolahan Limbah ............ 12
iv
3.2 Unit Ammonia ............ 14
3.2.1 Pengolahan Umpan Gas Alam ............ 14
3.2.1.1 Proses Pembuatan Synthesis Gas ............ 15
3.2.1.2 Primary Reformer ............ 15
3.2.1.3 Secondary Reformer ............ 15
3.2.1.4 Shift Converter ............ 16
3.2.2 Proses Pemurnian Synthesis Gas ............ 16
3.2.2.1 CO2 Absorber ............ 16
3.2.2.2 CO2 Stripper ............ 16
3.2.2.3 Methanator ............ 17
3.2.3 Proses Sintesis Ammonia ............ 17
3.2.4 Purge Gas Recovery Unit (PGRU) ............ 17
3.3 Unit Urea ............ 18
3.3.1 Proses Sintesis Urea ............ 18
3.3.2 Pemurnian Urea ............ 19
3.3.2.1 High Pressure Decomposer (HPD) ............ 19
3.3.2.2 Low Pressure Decomposer (LPD) ............ 20
3.3.2.3 Gas Separator ............ 21
3.3.3 Unit Kristalisasi ............ 21
3.3.4 Unit Pembutiran (Prilling) ............ 22
3.3.5 Unit Recovery ............ 22
3.3.5.1 Recovery Gas dari High Pressure Decomposer (HPD) ............ 22
3.3.5.2 Recovery Gas dari Low Pressure Decomposer (LPD) ............ 23
3.3.5.3 Recovery Gas dari Gas Separator ............ 23
3.4 Unit Pengantongan ............ 23
3.4.1 Bulk Handling System ............ 24
3.4.2 Bagging System ............ 24
3.4.3 Bag Handling System ............ 24
BAB IV PENUTUP ............ 25
4.1 Kesimpulan ............ 25
4.2 Saran ............ 25
TUGAS KHUSUS
v
BAB I PENDAHULUAN ............ 26
1.1 Latar Belakang ............ 26
1.2 Rumusan Masalah ............ 26
1.3 Tujuan ............ 26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............ 27
2.1 Teknologi Sintesis Urea ............ 27
2.2 Reaktor Sintesis Urea ............ 28
2.3 Proses Sintesis Urea ............ 29
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Pembentukan Urea ............ 31
2.5 Konversi Kesetimbangan ............ 33
BAB III DATA PENGAMATAN DAN METODOLOGI ............ 34
3.1 Dasar Perhitungan ............ 35
3.2 Data Pengamatan ............ 35
3.2.1 Data Desain ............ 35
3.2.2 Data Aktual ............ 36
3.3 Metode Pengolahan Data ............ 38
3.3.1 Asumsi ............ 38
3.3.2 Perhitungan Neraca Massa Tanpa Reaksi ............ 39
3.3.3 Perhitungan Neraca Massa Menggunakan Reaksi ............ 39
3.3.4 Perhitungan Konversi Reaksi ............ 40
BAB IV HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN ............ 41
4.1 Hasil Perhitungan ............ 41
4.1.1 Hasil Perhitungan Berdasarkan Data Desain ............ 41
4.1.2 Hasil Perhitungan Berdasarkan Data Aktual ............ 42
4.2 Pembahasan ............ 43
BAB V PENUTUP ............ 46
5.1 Kesimpulan ............ 46
5.2 Saran ............ 46
DAFTAR PUSTAKA ............ 47
CONTOH PERHITUNGAN ............ 48
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. SURAT PENGANTAR FAKULTAS
vi
LAMPIRAN B. SURAT TANDA DITERIMA KERJA PRAKTEK
LAMPIRAN C. KONFIRMASI KESEDIAAN PEMBIMBING
LAMPIRAN D. MEMO JADWAL KEGIATAN KERJA PRAKTEK
LAMPIRAN E. REKAPITULASI KEKUATAN KARYAWAN 2015
LAMPIRAN F. DATA PERFORMANCE PABRIK UREA 1A
LAMPIRAN G. PFD PLANT AMMONIA
LAMPIRAN G.1. PFD PERSIAPAN STEAM
LAMPIRAN G.2. PFD REFORMING DAN SHIFT CONVERSION
LAMPIRAN G.3. PFD CO2 REMOVAL SYSTEM
LAMPIRAN G.4. PFD METHANASI, SINTESIS, REFRIGERASI
LAMPIRAN H. PFD PLANT UREA
LAMPIRAN H.1. MATERIAL BALANCE PLANT UREA
vii
DAFTAR TABEL
LAPORAN UMUM
Tabel 1.1. Data Jumlah Karyawan PT. Pupuk Kujang Januari 2016 ... 3
Tabel 1.2. Ketentuan Jam Kerja Para Karyawan PT. Pupuk Kujang ... 3
Tabel 2.1. Kualitas Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang ... 7
TUGAS KHUSUS
Tabel 3.1. Data Laju Alir Desain ... 35
Tabel 3.2. Data Temperatur Produk Outlet Reaktor Desain ... 35
Tabel 3.3. Data Laju Alir Gas CO2 Inlet Reaktor Aktual ... 36
Tabel 3.4. Data Laju Alir NH3 Cair Inlet Reaktor Aktual ... 36
Tabel 3.5. Data Laju Alir Larutan Recycle Inlet Reaktor Aktual ... 37
Tabel 3.6. Data Komposisi Umpan Reaktor Aktual ... 37
Tabel 3.7. Data Komposisi Produk Reaktor Aktual ... 37
Tabel 3.8. Data Temperatur Produk Outlet Reaktor Aktual ... 38
Tabel 4.1 Data Laju Umpan Gas CO2 Reaktor (Desain) ... 41
Tabel 4.2 Data Laju Umpan NH3 Cair Reaktor (Desain) ... 41
Tabel 4.3 Data Laju Umpan Larutan Recycle Reaktor (Desain) ... 41
Tabel 4.4 Data Laju Produk Outlet Reaktor (Desain) ... 41
Tabel 4.5 Rasio Umpan, Konversi Reaksi & Temperatur Produk (Desain) ... 42
Tabel 4.6 Data Laju Umpan Gas CO2 Reaktor (Aktual) ... 42
Tabel 4.7 Data Laju Umpan NH3 Cair Reaktor (Aktual) ... 42
Tabel 4.8 Data Laju Umpan Larutan Recycle Reaktor (Aktual) ... 42
Tabel 4.9 Data Laju Produk Outlet Reaktor (Aktual) ... 42
Tabel 4.10 Rasio Umpan, Konversi Reaksi & Temperatur Operasi (Aktual) ... 43
Tabel 4.11 Delta (Perbedaaan) Konversi Reaksi CO2 Umpan Menjadi
Produk Urea antara Data Desain Terhadap Data Aktual 43
...
viii
DAFTAR GAMBAR
LAPORAN UMUM
Gambar 1.1. Area Produksi Plant 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang ... 2
Gambar 1.2. Struktur Organisasi PT. Pupuk Kujang ... 3
Gambar 3.1. Skema Pengolahan Air Limbah PT. Pupuk Kujang ... 13
Gambar 3.2. Block Flow Diagram Plant Ammonia PT. Pupuk Kujang ... 14
Gambar 3.3. Block Flow Diagram Plant Urea PT. Pupuk Kujang ... 18
Gambar 3.4. Skema Alir Proses Departemen Produksi PT. Pupuk Kujang ... 24
TUGAS KHUSUS
Gambar 2.1. PFD Tipikal Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved ... 27
Gambar 2.2. Reaktor Sintesis Urea ... 29
Gambar 3.1. Skema Aliran Proses pada Reaktor Sintesis Urea DC-101 ... 34
ix
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAPORAN UMUM
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
BAB I
PENDAHULUAN
PT. Pupuk Kujang Cikampek berdiri pada tanggal 9 Juni 1975 yang
meerupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi pupuk di
Indonesia. Mulai 27 Maret 1998 hingga saat ini PT. Pupuk Kujang berubah
statusnya menjadi anak perusahaan BUMN PT. Pupuk Indonesia Holding
Company. Pada bulan Juli 1976, pembangunan pabrik Kujang 1A mulai dilakukan
dengan kontraktor utama Kellog Overseas Corporation (Amerika Serikat) sebagai
kontraktor pabrik ammonia dan Toyo Engineering Corporation (Jepang) sebagai
kontraktor pabrik urea. Kapasitas produksi pada pabrik Kujang 1A untuk ammonia
330 ribu ton per tahun dan urea 570 ribu ton per tahun. Pada tanggal 12 Desember
1978, Presiden Republik Indonesia Bapak Soeharto meresmikan pembukaan pabrik
PT. Pupuk Kujang dan tanggal 1 April 1979, PT. Pupuk Kujang mulai beroperasi
secara komersial. Pada tahun 2002, PT. Pupuk Kujang membangun pabrik Kujang
1B yang merupakan kelanjutan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi
jangka menengah dan jangka panjang. Peresmian tiang pancang pertama dilakukan
Presiden Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarno Putri tanggal 3 Juli 2002.
Kontraktor utama pembangunan pabrik Kujang 1B yaitu Toyo Engineering
Corporation (Jepang) dan sub kontraktor dalam negeri antara PT. Rekayasa Industri
dan PT. Inti Karya Persada Teknik (IKPT).. Presiden Republik Indonesia Bapak
Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pembukaan pabrik Kujang 1B. Kapasitas
pabrik PT. Pupuk Kujang menjadi 1.140.000 ton per tahun semenjak pabrik Kujang
1B mulai beroperasi. (Company Profile PT. Pupuk Kujang Cikampek)
pemilihan lokasi berdirinya PT. Pupuk Kujang yaitu dekatnya jarak antara lokasi
berdirinya PT. Pupuk Kujang dengan lokasi sumber bahan baku gas alam yaitu
Offshore ARCO (Atlantic Richfield Company) dan Laut Parigi di daerah Cilamaya
(70 km dari pabrik) serta Mundu, Kabupaten Indramayu ; dekat dengan sumber air
baku, yaitu di Waduk Curug daerah Parungkadali (10 km dari pabrik) dan Cikao di
sebelah hilir Bendungan Jatiluhur (20 km dari pabrik); berada di tengah-tengah
daerah pemasaran pupuk ; tersedianya jalur angkutan darat seperti jalan raya dan
jalur kereta api ; dan adanya sungai Cikaranggelam untuk air pembuangan. Berikut
adalah area produksi plant 1A dan 1B PT. Pupuk Kujang Cikampek seperti yang
tersaji pada Gambar 1.1 .
Jumlah karyawan yang bekerja di PT. Pupuk Kujang pada bulan Januari 2016
dapat diklasifikasikan berdasarkan status kepegawaian sebagai berikut. (Kantor Pusat
PT. Pupuk Kujang Cikampek)
Tabel 1.1. Data Jumlah Karyawan PT. Pupuk Kujang Januari 2016
Ketentuan jam kerja untuk para karyawan PT. Pupuk Kujang telah dijelaskan
di dalam pasal 2 Surat Keputusan Direksi No. 004/SK/DU/I/2002 seperti tertera pada
tabel 1.2.
Tabel 1.2. Ketentuan Jam Kerja Para Karyawan PT. Pupuk Kujang
Karyawan dengan jam kerja shift dikelompokkan menjadi empat group untuk
masing-masing unit operasi dengan pola pembagian waktu kerja yaitu shift pagi, shift
sore, shift malam. Karyawan shift yang telah bekerja selama enam hari berturut-turut
akan mendapatkan libur selama dua hari. (Kantor Pusat PT. Pupuk Kujang Cikampek)
PT. Pupuk Kujang menyediakan fasilitas bagi para karyawan untuk dapat
menjamin kesejahteraan seluruh karyawan dan juga meningkatkan produktivitas kerja
karyawan yaitu : (Kantor Pusat PT. Pupuk Kujang Cikampek)
Perlengkapan Kerja, berupa pakaian kerja 2 setel per tahun, jaket shift,
pakaian SKJ masing-masing 1 set per tahun, serta alat-alat pelindung diri.
Jaminan hari tua, berupa program pensiun yang dikelola Dana Pensiun
Pupuk Kujang, dan Program Kesehatan Pensiunan (PROKESPEN).
Jaminan Kesehatan, berupa penyediaan fasilitas kesehatan baik di dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan, serta restitusi perawatan atau
pengobatan bagi karyawan dan keluarga.
BAB II
BAHAN BAKU, PRODUK
DAN PEMASARAN PRODUK
2.1.1.2. Udara
Udara yang digunakan untuk kebutuhan proses, bersumber
dari udara di sekitar lingkungan pabrik dengan komposisi sekitar 79%
mol N2 dan 21% mol O2. Sebelum digunakan, udara terlebih dahulu
dimurnikan dari kandungan minyak dan pengotor. Kebutuhan udara
yang diperlukan PT. Pupuk Kujang dalam menunjang proses produksi
yaitu sebesar 40365 Nm3/jam dan digunakan untuk memanfaatkan N2
sebagai bahan baku pembuatan ammonia. Udara yang digunakan bebas
dari debu dan minyak dengan tekanan 7 kg/cm2 . (Unit Utilitas PT. Pupuk
Kujang Cikampek)
2.1.1.3. Air
PT. Pupuk Kujang memerlukan air baku sekitar 9000
m3/jam. Sumber utama kebutuhan air baku PT. Pupuk Kujang dipasok
dari Parungkadali yang berjarak 10 km dari pabrik. Apabila selama
2.2. Produk
Produk utama yang dihasilkan PT. Pupuk Kujang adalah pupuk urea
yang mengandung 46% nitrogen. Produk antara yang dihasilkan PT. Pupuk
Kujang yakni ammonia (NH3), karbon dioksida (CO2), dan produk samping
berupa hidrogen (H2). Pabrik ammonia menghasilkan produk ammonia dengan
kapasitas 1000 MT/hari (Metric Ton per hari) atau 330 ribu MT/tahun (Metric
Ton per tahun) serta menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen (H2).
Produk ammonia dan karbon dioksida yang telah dihasilkan dari unit ammonia
kemudian dialirkan ke unit urea untuk mensintesis urea dan menghasilkan
butiran urea dengan kapasitas desain sebesar 570 ribu ton per tahun atau 1725
ton per hari dengan konsumsi energi sebesar 5623 Gcal/ton (Giga Calorie per
Ton) produk urea. Spesifikasi produk dari pupuk urea dalam bentuk berupa
butiran yang diproduksi PT. Pupuk Kujang dapat dilihat pada tabel 2.1.
Kadar Nitrogen 46% berat (minimum) Ammonia bebas 150 ppm (maksimum)
Produk samping yang dihasilkan PT. Pupuk Kujang yaitu gas karbon
dioksida (CO2) yang dihasilkan dari unit ammonia untuk kemudian dikirim ke
PT. Sintas Kurama Perdana sebagai kebutuhan pasokan bahan baku pembuatan
produk asam formiat dengan kapasitas produksi 11 ribu Metric Ton per tahun.
Selain itu, produk samping yang dihasilkan yaitu gas hidrogen (H2) yang
diperoleh dari proses pemurnian purge gas pada Purge Gas Recovery Unit
(PGRU) di unit pabrik ammonia untuk kemudian dipasok ke PT. Peroksida
Indonesia Pratama untuk memproduksi hidrogen peroksida (H2O2) dengan
kapasitas produksi sebesar 16 ribu ton per tahun serta gas ammonia yang
merupakan sisa dari kebutuhan pabrik urea, kemudian dikirim ke PT. Multi
Nitrotama Kimia sebagai kebutuhan bahan baku untuk memproduksi
ammonium nitrat dengan kapasitas produksi sebesar 26 ribu ton per tahun.
(Company Profile PT. Pupuk Kujang Cikampek)
BAB III
DESKRIPSI UNIT PROSES
kotoran menjadi flok kecil serta Chlorine (Cl2) sebanyak 0,15-0,3 ppm
sebagai bahan desinfektan dan memecah zat organik berbentuk koloid yang
sulit diikat Aluminium Sulfat. Coagulant aid sebagai flokulan sebanyak
0,15-0,3 ppm ditambahkan pada aliran outlet Premix Tank berfungsi
mengikat flok-flok kecil yang tidak dapat diendapkan menjadi flok besar
sehingga mudah mengendap. Kemudian air mengalir menuju Clarifier
untuk mengendapkan flok besar secara gravitasi sambil diaduk dengan
agitator pada putaran kecepatan rendah. Lumpur hasil pengendapan lalu di
blowdown per 100 ribu liter air yang masuk clarifier. Lapisan air bersih
pada clarifier kemudian mengalir menuju clear well berfungsi sebagai tanki
penampungan sementara. Sebelum memasuki Clear Well, air outlet
Clarifier ditambahkan caustic soda untuk menaikkan pH air menjadi 7 s.d.
7,5. Air dari Clear Well dialirkan menuju Sand Filter untuk menyaring
partikel pengotor yang masih terdapat dalam air. Air yang telah disaring
kemudian mengalir ke Filterred Water Storage Tank (FWST) untuk
keperluan air pendingin sebanyak 573 m3/jam, air minum sebanyak 75
m3/jam, air bebas mineral sebanyak 180 ton/jam, dan air bersih untuk anak
perusahaan PT. Pupuk Kujang sebanyak 125 m3/jam.
Gambar 3.2. Block Flow Diagram Plant Ammonia PT. Pupuk Kujang
3.2.3.3. Methanator
Gas yang keluar dari Absorber masih mengandung CO dan
CO2 sisa yang menjadi racun katalis pada Ammonia Converter, karena
itu perlu diubah menjadi CH4 pada Methanator yang didalamnya berisi
katalis nikel oksida. Reaksi yang terjadi merupakan kebalikan dari
reaksi yang terjadi pada Primary Reformer yang dapat dinyatakan
dalam persamaan reaksi berikut.
2 + 32 3
Gambar 3.3. Block Flow Diagram Plant Urea PT. Pupuk Kujang
dalam Mother Liquor Tank yang memiliki sistem pemanas pada temperatur
83oC untuk mencegah pemadatan urea.
Gambar 3.4. Skema Alir Proses Departemen Produksi PT. Pupuk Kujang
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan kerja praktek di PT. Pupuk Kujang
Cikampek, Jawa Barat yang berlangsung pada periode kerja praktek mulai
dari tanggal 11 Januari s.d. 5 Februari 2016, terdapat kesimpulan bahwa :
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis kepada PT. Pupuk Kujang setelah
berlangsungnya kegiatan kerja praktek periode 11 Januari s.d. 5 Februari
2016 yaitu :
TUGAS KHUSUS
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
BAB I
PENDAHULUAN
Pada unit sintesis di dinas urea, pembentukan urea terjadi karena adanya
proses pencampuran atau mereaksikan sejumlah bahan baku berupa ammonia
cair dan gas CO2 yang berasal dari dinas ammonia yang berlangsung dalam
reaktor sintesis urea dengan kode alat DC-101. Kinerja reaktor sintesis urea
berkaitan dengan konversi reaksi. Konversi reaksi merupakan banyaknya
reaktan yang diumpankan ke dalam reaktor yang dapat terkonversi menjadi
produk. Konversi pada reaksi pembentukan urea ditentukan oleh beberapa
faktor yaitu suhu operasi, tekanan operasi dan komposisi bahan baku yang
diumpankan ke dalam reaktor sintesis urea. Untuk memperkirakan besarnya
konversi reaksi umpan menjadi produk yang terjadi di dalam Reaktor Sintesis
Urea DC-101, maka perlu untuk mengetahui besarnya laju pada sisi inlet dan
outlet reaktor, komposisi umpan serta produk reaktor serta temperatur produk
reaktor.
1.3. Tujuan
Mengevaluasi kinerja Reaktor Sintesis Urea 1A DC-101 yang dapat
dilihat bersarnya konversi umpan gas CO2 menjadi produk urea berdasarkan
desain dari data mass balance Reaktor Sintesis Urea DC-101 pada PFD dan
aktual dari data Performance Test setelah turnaround atau maintenance pada
tanggal 30 November 2015.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
23 + 2 2 4 H = 38 Kcal/mol
2 4 2 2 + 2 H = +77 kcal/mol
23 + 2 2 2 + 2
Pada reaktor, selain reaksi yang telah ditunjukkan diatas, reaksi yang
mungkin dapat terjadi yakni reaksi samping dimana urea dapat terbentuk
menjadi biuret. Reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi
sebagai berikut.
22 2 2 2 + 3
Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap konversi pembentukan urea dapat
dijelaskan oleh asas Le Chatelier yang berbunyi apabila suatu sistem
berada dalam kesetimbangan, kenaikan temperatur akan menyebabkan
kesetimbangan tersebut bergeser ke arah yang menyerap kalor.
Perubahan temperatur mengakibatkan bergesernya kesetimbangan
reaksi. Berdasarkan reaksi total sintesis urea, naiknya temperatur operasi
dalam reaktor mengakibatkan reaksi bergeser ke arah pembentukan
produk urea. Temperatur operasi dalam Reaktor Sintesis Urea DC-101
adalah sekitar 195 C dimana konversi mendekati kesetimbangan dengan
waktu tinggal sekitar 25 menit. Bila temperatur operasi dalam reaktor
turun, maka konversi ammonium karbamat menjadi urea akan berkurang
sehingga memberi beban pada seksi proses berikutnya. Apabila
temperatur operasi reaktor turun sampai 150 C menyebabkan
ammonium karbamat menempel pada dinding bagian dalam reaktor.
Apabila temperatur operasi melebihi 200 C maka laju korosi pada lining
(bagian dalam) reaktor akan meningkat. Selain itu, pada temperatur
melebihi 200oC dapat menyebabkan terjadinya reaksi samping yaitu
pembentukan biuret yang dapat menurunkan konversi pembentukan
produk urea.
Rasio mol umpan NH3 cair terhadap gas CO2 atau N/C Ratio berkisar
antara 3,5 s.d. 4. Rasio umpan NH3 cair terhadap gas CO2 berpengaruh
pada reaksi total sintesis urea dan reaksi pembentukan biuret agar
kesetimbangan reaksi bergerak ke arah pembentukan produk urea. Selain
itu, rasio tersebut juga dapat berpengaruh terhadap temperatur di dalam
reaktor karena apabila jumlah mol NH3 cair sebagai umpan reaktor
terlampau terlalu tinggi serta jumlah mol gas CO2 yang diumpankan
terlalu sedikit, maka temperatur dalam reaktor dapat turun secara drastis
(jauh dibawah temperatur operasi 195oC) karena temperatur NH3 cair
yang masuk reaktor berkisar 84oC.
Tekanan
23 + 2 2 2 + 2
optimum dalam reaktor sehingga reaksi total sintesis urea berjalan lebih
cepat.
Kandungan Air
mol total 2 2
x= 100%
mol total 2
Keterangan :
x = Konversi reaksi gas CO2 menjadi produk urea
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN METODOLOGI
Skema aliran proses masuknya umpan dan outlet produk dalam Reaktor
Sintesis Urea DC-101 pada plant urea Kujang 1A dapat ditunjukkan pada
gambar 3.1.
Produk :
Urea
CO2
H2 O
NH3
Biuret
Larutan recycle
Gambar 3.1. Skema Aliran Proses pada Reaktor Sintesis Urea DC-101
Untuk dapat melakukan evaluasi kinerja pada Reaktor Sintesis Urea DC-
101, maka dibutuhkan data-data yang sesuai. Data yang digunakan yaitu data
desain berupa data mass balance dari PFD plant urea Kujang 1A dan data
(Sumber: Material Balance Sheet, Rekayasa Proses Urea 1A PT. Pupuk Kujang)
Tabel 3.3. Data Laju Alir Gas CO2 Inlet Reaktor Aktual
Tabel 3.4. Data Laju Alir NH3 Cair Inlet Reaktor Aktual
Shift Jam Konsumsi NH3 Cair Inlet Reaktor (Ton/jam)
0 93
2 93
Malam
4 93
6 93
8 96
10 90
Pagi
12 96
14 97
16 96
18 95
Sore
20 95
22 94
Total 1131
Rata-Rata 94,3
Tabel 3.5. Data Laju Alir Larutan Recycle Inlet Reaktor Aktual
Shift Jam Konsumsi Larutan Recycle Inlet Reaktor (M3/jam)
0 88
2 88
Malam
4 88
6 88
8 88
10 88
Pagi
12 91
14 90
16 90
18 91
Sore
20 91
22 91
Total 1072
Rata-Rata 89,3
3.3.1. Asumsi
Untuk dapat menentukan besarnya laju alir massa pada sisi outlet
reaktor berdasarkan data aktual maka sistem reaktor dibuat menjadi balance
sehingga berlaku persamaan sebagai berikut.
= +
0 = +
23 + 2 2 2 + 2
22 2 2 2 + 3
= +
Karena data yang diperoleh dari lapangan hanya berupa data laju alir
umpan masuk reaktor dan tidak diketahui berapa besar laju alir umpan yang
bereaksi dan laju alir produk, sehingga diambil pendekatan persamaan neraca
massa tanpa reaksi yang balance (in = out).
mol total 2 2
x= 100%
mol total 2
Keterangan :
x = Konversi reaksi gas CO2 menjadi produk urea
Selain konversi reaksi gas CO2 menjadi produk urea, konversi reaksi
biuret menjadi urea perlu menjadi bahan pertimbangan karena semakin besar
konversi reaksi biuret menjadi produk urea, maka akan meningkatkan kualitas
dari produk urea yang dihasilkan. Kadar biuret dalam jumlah banyak yang
terdapat pada produk urea dapat menurunkan kualitas produk urea tersebut.
Konversi reaksi biuret menjadi produk urea dapat ditentukan melalui
persamaan seperti yang ditunjukkan sebagai berikut.
X= 100%
Keterangan :
X = Konversi reaksi biuret menjadi produk urea
BAB IV
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.5 Rasio Umpan, Konversi Reaksi & Temperatur Produk (Desain)
Item Nilai
Tabel 4.10 Rasio Umpan, Konversi Reaksi & Temperatur Operasi (Aktual)
Item Nilai
Item Nilai
4.2. Pembahasan
Kegiatan analisis tentang kinerja Reaktor Sintesis Urea DC-101 pada unit
sintesis urea plant Kujang 1A PT. Pupuk Kujang Cikampek perlu dilaksanakan
untuk dapat mengetahui kondisi pada reaktor tersebut. Analisis dilaksanakan
setelah Reaktor Sintesis Urea mengalami proses turnaround atau maintenance.
Analisis dilaksanakan dengan cara menentukan konversi reaktor berdasarkan
data desain dan data aktual setelah reaktor mengalami turnaround dan
kemudian membandingkan hasil konversi reaktor berdasarkan data desain dan
data aktual.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, konversi reaktor
(dalam hal ini adalah konversi CO2 menjadi urea) seperti yang ditunjukkan
pada tabel 4.5, berdasarkan data desain diperoleh nilai konversi yaitu 69,42 %
sedangkan berdasarkan data aktual diperoleh nilai konversi yaitu 73,06 %.
Nilai konversi reaktor yang diperoleh berdasarkan data aktual jauh lebih besar
dibandingkan dengan konversi reaktor berdasarkan data desain. Hal ini dapat
terjadi karena laju alir umpan CO2 (baik pada CO2 di aliran gas CO2 umpan
yang dialirkan dari unit ammonia plant Kujang 1A maupun CO2 pada aliran
recycle) berdasarkan data aktual lebih besar apabila dibandingkan dengan laju
alir umpan CO2 berdasarkan data desain dengan merujuk kepada data yang
tertera pada tabel 4.1, tabel 4.3, tabel 4.6, dan tabel 4.8 . Laju alir umpan CO2
yang besar berdasarkan data aktual memungkinkan kesetimbangan reaksi
bergeser ke arah pembentukan produk urea sehingga diperoleh produk urea
dengan laju alir urea yang besar pula berdasarkan data aktual pada sisi produk.
Pernyataan ini bersesuaian dengan persamaan reaksi pada reaksi total sintesis
urea dan juga data yang ditunjukkan pada tabel 4.9 bila dibandingkan dengan
laju produk urea berdasarkan data desain yang ditunjukkan pada tabel 4.4 .
Berikut dibawah ini adalah persamaan reaksi dari reaksi total sintesis urea.
23 + 2 2 2 + 2
Selain faktor laju alir umpan CO2, besarnya konversi reaktor berdasarkan
data aktual menjadi lebih tinggi disebabkan laju alir H2O pada aliran recycle
yang rendah berdasarkan data aktual. Hal ini bersesuaian dengan persamaan
reaksi pada reaksi dehidrasi ammonium karbamat menjadi urea dan H2O yaitu
2 4 2 2 + 2
CO2 yang diperoleh tinggi (seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.5) yang
berdampak pada nilai konversi reaktor berdasarkan data desain lebih rendah
dibandingkan konversi reaktor berdasarkan data aktual.
Faktor lain yang menjadi penentu besarnya konversi reaktor berdasarkan
data aktual yaitu temperatur. Dalam hal ini adalah temperatur produk reaktor.
Temperatur produk reaktor dikendalikan dengan cara mengatur laju alir umpan
menuju reaktor yang merujuk kepada rasio umpan NH3 terhadap CO2 (N/C
Ratio). Nilai N/C Ratio yang diperoleh berdasarkan data desain lebih besar
dibandingkan nilai N/C Ratio berdasarkan data aktual (seperti ditunjukkan
pada tabel 4.5 dan tabel 4.10). Hal ini disebabkan besarnya laju alir NH3 pada
aliran NH3 cair umpan dan laju alir NH3 pada aliran recycle berdasarkan data
desain. Berdasarkan data desain diperoleh nilai temperatur produk yaitu
194oC. Menurut teori, disampaikan bahwa temperatur yang tinggi dapat
meningkatkan konversi reaksi pembentukan produk urea pada reaktor. Namun,
pada konversi reaktor berdasarkan data desain diperoleh nilai konversi yang
rendah pada temperatur 194oC karena laju CO2 umpan yang masuk reaktor
berdasarkan data desain adalah rendah. Berdasarkan data aktual, N/C Ratio
diperoleh nilai yang rendah yang disebabkan laju alir NH3 pada aliran NH3 cair
umpan dan laju alir NH3 pada aliran recycle berdasarkan data aktual yang
rendah. Temperatur produk berdasarkan data aktual yaitu 184,2oC. Namun,
konversi reaktor berdasarkan data aktual adalah tinggi karena adanya pengaruh
laju CO2 umpan masuk reaktor yang besar sehingga meningkatkan konversi
reaksi pembentukan produk urea pada reaktor.
Setelah mendapatkan nilai konversi reaktor berdasarkan data desain
dengan data aktual, kemudian dievaluasi delta atau perbedaannya. Diperoleh
nilai delta antara konversi reaksi berdasarkan data desain dengan data aktual
yaitu 3,64 %. Pada akhirnya, disimpulkan bahwa kondisi reaktor setelah
dilakukan turnaround atau maintenance sangat layak dioperasikan mengingat
konversi reaktor yang diperoleh cukup besar melebihi konversi reaktor secara
desain.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Konversi reaktor (dalam hal ini dinyatakan dalam konversi CO2 menjadi
produk urea) yang tinggi yaitu 73,06 % dapat diperoleh apabila N/C Ratio
sebesar 2,86 dan H/C Ratio sebesar 0,34 dengan temperatur produk yaitu 184,2
o
C dengan catatan bahwa laju alir umpan CO2 dan NH3 (dari unit ammonia
dan dari aliran recycle), laju alir larutan recycle dikendalikan dengan tujuan
agar rasio mol umpan terjaga. Tak lupa juga, laju alir udara O2 sebagai udara
pasivasi yang diumpankan ke dalam reaktor dikendalikan dengan tujuan untuk
menghambat laju terjadinya korosi pada bagian dalam (lining) dari reaktor
sehingga umur operasi reaktor dapat tercapai dan reaktor dapat mengkonversi
umpan menjadi produk urea menjadi lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
2. Buku Instruksi Kerja Plant Urea K1A PT. Pupuk Kujang Cikampek
5. Log Sheet Data (Data Rekaman Mutu Harian) Unit Urea PT. Pupuk Kujang
Hari Senin, 30 November 2015.
7. Perfomance Test Data Unit Urea PT. Pupuk Kujang Hari Senin, 30
November 2015.
CONTOH PERHITUNGAN
Laju Alir Molar Gas CO2 dan NH3 Cair Masuk Reaktor
Tabel 1. Data Laju Alir Gas CO2 dan NH3 Cair Masuk Reaktor (Desain)
Komponen Laju Alir Massa (Kg/jam) Berat Molekul (Kg/Kmol)
CO2 50470 44
NH3 95752 17
Kg
Laju Alir Massa gas 2 50470
jam
Laju alir molar gas 2 = =
Berat Molekul 2 Kg
44
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa 3 cair 95752
jam
Laju alir molar 3 cair = =
Berat Molekul 3 Kg
17
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa Urea 8215 jam
Laju alir molar Urea = = Kg
Berat Molekul Urea 60
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa 3 30051
jam
Laju alir molar 3 = =
Berat Molekul 3 Kg
17
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa 2 27529
jam
Laju alir molar 2 = =
Berat Molekul 2 Kg
44
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa 2 15707 jam
Laju alir molar 2 = =
2 Kg
18
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa Biuret 388
jam
Laju alir molar Biuret = =
Berat Molekul Biuret Kg
103
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa Urea produk 82201
jam
Laju alir molar produk = = Kg
Berat Molekul Urea 60
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa 3 produk 83944 jam
Laju alir molar 3 produk = =
Berat Molekul 3 Kg
17
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa 2 produk 23855 jam
Laju alir molar 2 produk = =
Berat Molekul 2 Kg
44
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa 2 produk 37860 jam
Laju alir molar 2 produk = =
Berat Molekul 2 Kg
18
Kmol
= ,
Kg
Laju Alir Massa Biuret produk 252
jam
Laju alir molar Biuret produk = =
Berat Molekul Biuret Kg
103
Kmol
= ,
Mol umpan 3 total = mol umpan 3 cair + mol umpan 3 dari larutan
Kmol Kmol
Mol umpan 3 total = 5632,47 + 1767,61
jam jam
= ,
Mol umpan 2 total = mol umpan gas 2 + mol umpan 2 dari larutan
Kmol Kmol
Mol umpan 2 total = , + ,
jam jam
= ,
= ,
,
= = = ,
,
,
= = = ,
,
Mol total 2 2
x= 100%
Mol total 2
, ,
x= 100%
,
= , %
= ,
Mol produk Biuret total = mol Biuret pada aliran produk reaktor
= ,
X= 100%
, ,
X= 100%
,
= , %
Tabulasi Data Laju Umpan, Laju Produk Reaktor, Rasio Umpan dan
Konversi Reaktor (Desain)
Tabel 4. Tabulasi Data Laju Umpan Gas CO2 Reaktor (Desain)
Laju Alir Gas CO2 Masuk Reaktor
Komponen Berat Molekul (Kg/Kmol)
Massa (Kg/Jam) Molar (Kmol/Jam)
CO2 44 50470 1147,05
Item Nilai
Tabel 9. Data Laju Alir Gas CO2 Total Masuk Reaktor (Aktual)
Kg
Laju alir massa gas 2 rata rata total ( )=
jam
Nm3 1 Kmol
[Konsumsi Gas CO2 Reaktor rata rata ( )
jam 22,4 Nm3
Kg
Berat Molekul 2 ( )]
Kmol
Kg 1 Kmol
Laju alir massa gas 2 rata rata total ( ) = 28066,7
jam 22,4 Nm3
Kg
44
Kmol
= ,
,
=
= ,
*). Data
komposisi komponen penyusun gas inert tidak diperoleh sehingga tidak dapat
menentukan berat molekul dari inert gas dan laju alir molar inert gas.
= , , %
= ,
= ,
= ,
Tabel 11. Data Laju Alir NH3 Cair Masuk Reaktor Total (Aktual)
Shift Jam Konsumsi NH3 Cair Inlet Reaktor Total (Ton/jam)
0 93
2 93
Malam
4 93
6 93
8 96
10 90
Pagi
12 96
14 97
16 96
18 95
Sore
20 95
22 94
Total 1131
Rata-Rata 94,3
Kg
Laju alir massa 3 cair rata rata total ( )=
jam
Ton 1000 Kg
[Konsumsi NH3 Cair Reaktor rata rata total ( ) ]
jam 1 Ton
Kg Ton 1000 Kg
Laju alir massa 3 cair rata rata total ( ) = 94,3
jam jam 1 Ton
Laju alir molar 3 cair rata rata total =
3 = ,
*). Data
komposisi komponen penyusun gas inert tidak diperoleh sehingga tidak dapat
menentukan berat molekul dari inert gas dan laju alir molar inert gas.
= , , %
= ,
= ,
= ,
Tabel 13. Data Laju Alir Larutan Recycle Masuk Reaktor Total (Aktual)
Shift Jam Konsumsi Larutan Recycle Inlet Reaktor Total (M3/jam)
0 88
2 88
Malam
4 88
6 88
8 88
10 88
Pagi
12 91
14 90
16 90
18 91
Sore
20 91
22 91
Total 1072
Rata-Rata 89,3
Kg
81890 Kg
jam
Densitas larutan aktual = = 1149,98 3
3 M
71,21
Kg
Laju alir massa larutan total ( )
jam
= Konsumsi Larutan Reaktor rata
M3 Kg
rata total ( ) Densitas larutan aktual ( 3 )
jam M
Kg M3 Kg
Laju alir massa larutan rata rata total ( ) = 89,3 1149,98 3
jam jam M
= ,
Berat molekul campuran larutan umpan ( )
Kg
= (Berat Molekul Urea ( ) Komposisi Urea (%mol))
Kmol
Kg
+ (Berat Molekul 3 ( ) Komposisi 3 (%mol))
Kmol
Kg
+ (Berat Molekul 2 ( ) Komposisi 2 (%mol))
Kmol
Kg
+ (Berat Molekul 2 ( ) Komposis 2 (%mol))
Kmol
Kg
+ (Berat Molekul Biuret ( ) Komposisi Biuret (%mol))
Kmol
Berat molekul campuran larutan umpan ( )
Kg Kg
= (60 6,83 %mol) + (17 30,86 %mol)
Kmol Kmol
Kg Kg
+ (44 33,23 %mol) + (18 24,77 %mol)
Kmol Kmol
Kg
+ (103 4,32 %mol)
Kmol
= ,
,
Laju alir molar larutan umpan total =
,
= ,
Laju alir molar Urea rata rata
= Laju alir molar larutan rata rata total
Komposisi Urea (%)
Laju alir molar Urea rata rata = , 6,83 %
= ,
Kg
Laju alir massa Urea rata rata = , 60
Kmol
= ,
Laju alir molar 3 rata rata
= Laju alir molar larutan rata rata total
Komposisi 3 (%)
Laju alir molar 3 rata rata = , 30,86 %
= ,
Kg
Laju alir massa 3 rata rata = , 17
Kmol
= ,
Laju alir molar 02 rata rata
= Laju alir molar larutan rata rata total
Komposisi 02 (%)
Laju alir molar 02 rata rata = , 33,23 %
= ,
Kg
Laju alir massa 02 rata rata = , 44
Kmol
= ,
Laju alir molar 2 rata rata = , 24,77 %
2 = ,
Kg
Laju alir massa 2 rata rata = , 18
Kmol
= ,
= , , %
= ,
Kg
Laju alir massa Biuret rata rata = , 103
Kmol
= ,
Produk :
Urea
F4
F2
CO2
H2 O
NH3
Biuret
F1 F2
Larutan recycle
() = ,
Laju alir massa Urea produk = , 44,84 %
= ,
,
= = ,
Laju alir massa 3 produk = , 15,06 %
= ,
,
3 = = ,
Laju alir massa 02 produk = , 10,72 %
= ,
,
= = ,
Laju alir massa 2 produk = , 25,73 %
2 = ,
,
= = ,
Laju alir massa Biuret produk = , 3,65 %
= ,
,
= = ,
Mol umpan 3 total = mol umpan 3 cair + mol umpan 3 dari larutan
Kmol Kmol
Mol umpan 3 total = 5544,29 + 964,13
jam jam
= ,
Mol umpan 2 total = mol umpan gas 2 + mol umpan 2 dari larutan
Kmol Kmol
Mol umpan 2 total = 1241,58 + 1038,18
jam jam
= ,
= ,
,
= = = ,
,
,
= = = ,
,
Mol total 2 2
x= 100%
Mol total 2
, ,
x= 100%
,
= , %
= ,
Mol produk Biuret total = mol Biuret pada aliran produk reaktor
= ,
X= 100%
, ,
X= 100%
,
= , %
= | |
Dimana,
=
()
=
()
Sehingga ,
= | |
= |, % , %|
= , %
Tabulasi Data Laju Umpan, Laju Produk Reaktor, Rasio Umpan dan
Konversi Reaktor (Aktual)
Tabel 16. Tabulasi Data Laju Umpan Gas CO2 Reaktor (Aktual)
Laju Alir Gas CO2 Masuk Reaktor
Komponen Berat Molekul (Kg/Kmol)
Massa (Kg/Jam) Molar (Kmol/Jam)
CO2 44 54629,52 1241,58
Tabel 17. Tabulasi Data Laju Umpan NH3 Cair Reaktor (Aktual)
Laju Alir NH3 Cair Masuk Reaktor
Komponen Berat Molekul (Kg/Kmol)
Massa (Kg/Jam) Molar (Kmol/Jam)
NH3 17 94252,93 5544,29
Tabel 18. Tabulasi Data Laju Umpan Larutan Recycle Reaktor (Aktual)
Laju Alir Recycle Masuk Reaktor
Komponen Berat Molekul (Kg/Kmol)
Massa (Kg/Jam) Molar (Kmol/Jam)
Urea 60 12802,8 213,38
NH3 17 16390,21 964,13
CO2 44 45679,92 1038,18
H2O 18 13929,66 773,87
Biuret 103 13901,91 134,97
Tabel 20. Tabulasi Data Rasio Umpan dan Konversi Reaksi (Aktual)
Item Nilai
Item Nilai
LAMPIRAN
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN A.
SURAT PENGANTAR
FAKULTAS
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN B.
SURAT TANDA DITERIMA
KERJA PRAKTEK
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN C.
KONFIRMASI KESEDIAAN
PEMBIMBING
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN D.
MEMO JADWAL KEGIATAN
KERJA PRAKTEK
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN E.
REKAPITULASI KEKUATAN
KARYAWAN 2015
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN F.
DATA PERFORMANCE
PABRIK UREA 1A
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN G.
PFD PLANT AMMONIA
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN G.1.
PFD PERSIAPAN STEAM
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN G.2.
PFD REFORMING
DAN SHIFT CONVERSION
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN G.3.
PFD CO2 REMOVAL SYSTEM
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN G.4.
PFD METHANASI,
SINTESIS, REFRIGERASI
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN H.
PFD PLANT UREA
PT. Pupuk Kujang Institut Teknologi Nasional
LAMPIRAN H.1.
MATERIAL BALANCE
PLANT UREA