Anda di halaman 1dari 8

PRE EKLAMSI

No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

UPT
PUSKESMAS dr.H.TOTOK SUDIHARTO
PUCAKWANGI NIP. 197310242006041006
II

A. Pengertian Pre eklamsi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri,
secara tetap diatas normal ( 140/90 mmHg)
B. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan Pre Eklamsi
C. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas PUCAKWANGI 2Nomor
tentang pelayanan klinis
D. Referensi 1. Permenkes Nomor 5 Tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi
dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Panduan Pengobatan di Puskesmas
Kabupaten Pati,2012
E. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis ( keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit
keluarga)
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/yang sesuai
4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang
5. Petugas menegakkan diagnose dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang ( jika diperlukan)
6. Petugas menentukan klasifikasi Pre Eklamsi menurut Joint National
Commitee/JNC VII

KLASIFIKASI TD SISTOLIK TD DIASTOLIK


Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Pre Pre Eklamsi 120 - 139 mmHg 80 - 89 mmHg
Pre Eklamsi Stage 1 140 - 159 mmHg 90 99 mmHg
Pre Eklamsi Stage 2 160 mmHg 100 mmHg
PRE EKLAMSI
UPT No. Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi : dr.H.TOTOK SUDIHARTO
PUCAKWANGI SOP NIP. 197310242006041006
Tanggal Terbit :
II Halaman :

7. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnose yang ditegakkan:


a. Pre- Pre Eklamsi
Modifikasi gaya hidup ( diet kaya buah dan sayuran, pembatasan
intake natrium/garam, gula dan lemak,mempertahankan berat
badan dan lingkar pinggang ideal, gaya hidup aktif olah raga
teratur, stop merokok, stop/membatasi konsumsi alkohol ( bagi
yang minum alkohol), manajemen stress
b. Pre Eklamsi stage 1
Modifikasi gaya hidup
Diretik tiazid
Dapat di pertimbangkan : ACE inhibitor, Beta Blocker ( BB),
Calcium Channel Blocker ( CCB )
c. Pre Eklamsi Stage 2
Modifikasi gaya hidup
Kombinasi 2 obat : diuretik dengan ACE inhibitor, atau BB atau
CCB

Diuretik
HCT Dosis dewasa 12,5 - 50 mg/hari
Spironolakton Dosis dewasa 50-100 mg/hari
sebagai dosis tunggal atau dosis
terbagi
Furosemid Dosis dewasa 20 80 mg/hari

ACE Inhibitor
Captopril Dosis 12,5-25 mg tiap 8-12 jam

CALCIUM CHANNEL BLOCKER ( CCB)


AMLODIPIN Dosis 5 mg tiap 24 jam
maksimal 10 mg/hari
Geriatric dan penderita
gangguan hati dimulai 2,5
mg/hari
Dapat sebagai profilaksis
Angia
PRE EKLAMSI
UPT No. Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi : dr.H.TOTOK SUDIHARTO
PUCAKWANGI SOP NIP. 197310242006041006
Tanggal Terbit :
II Halaman :

Diltiazen Dosis awal 60-120 mg tiap


12 jam
Dosis maksimal 360
mg/hari
Kontraindikasi : gagal
jantung kongesif, blok
jantung dan Pre Eklamsi
Nifedipin Hanya untuk Pre Eklamsia
dan tokolitik tidak
direkomendasikan untuk
kasus Pre Eklamsi, tapi
boleh untuk profilaksis
angia dan fenomena
raynaud
Dosis 5-30 mg tiap 8 jam

PENYAKIT BETA/BETA BLOCKER ( BB)


Propanolol Dosis dewasa:
Awal: 40 mg tiap 8-12 jam
Pemeliharaan: 120-240 mg/hari

8. Bila ada indikasi Pre Eklamsi dengan penyakit penyerta/indikasi khusus


petugas memberikan terapi sesuai indikasi khusus tersebut, ditambah
obat anti Pre Eklamsi lain sesuai kebutuhan
9. Petugas menentukan target tekanan darah yaitu:
< 140/90 mmHg pada pasien DM, penyakit ginjal kronik, memiliki
3 faktor resiko, ada penyakit tertentu
Atau < 130/80 mmHg pada pasien DM, Penyakit ginjal kronik,
memiliki 3 faktor resiko, ada penyakit tertentu
10. Bila target tekanan darah belum tercapai setelah observasi selama 2
minggu petugas mengoptimalkan dosis atau menambah obat anti Pre
Eklamsi yang lain
11. Bila dengan mengoptimalkan dosis atau menambah obat anti Pre
Eklamsi yang lain target tekanan darah belum tercapai petugas
mempertimbangkan dengan pasien untuk melakukan rujukan ke dokter
spesialis
PRE EKLAMSI
UPT No. Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi : dr.H.TOTOK SUDIHARTO
PUCAKWANGI SOP NIP. 197310242006041006
Tanggal Terbit :
II Halaman :

12. Petugas memberikan edukasi kepada pasien atau keluarganya tentang


modifikasi gaya hidup
13. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke sub unit lain
14. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub
farmasi
15. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnose, terapi, rujukan, yang telah dilakukan dalam rekam medis
pasien
16. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk dientry
17. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi
yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus

F. 1. Pelayanan Rawat Inap


2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Mampu Bersalin
PRE EKLAMSI
UPT No.Dokumen :
PUSKESMAS No. Revisi : dr.H.TOTOK SUDIHARTO
PUCAKWANGI SOP TanggalTerbit : NIP. 197310242006041006
2 Halaman :

G. Rekaman Historis Perubahan

NO. YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN TGL. MULAI


DIBERLAKUKAN
PRE EKLAMSI
No.Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR
TanggalTerbit :
TILIK
Halaman : 1/1

PEMERINTAH
dr.H.TOTOK SUDIHARTO
KABUPATEN
NIP. 197310242006041006
PATI

Unit : ..

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

NO. KEGIATAN YA TIDAK TB


1. Apakah Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga)?
2. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang
diperlukan?
3. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang
diperlukan/yang sesuai?
4. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Jika ada indikasi?
5. Apakah Petugas menegakkan diagnose dan atau
differential diagnosis berdasarkan hasil anamnesa,
pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang ( jika diperlukan)?
6. Apakah Petugas menentukan klasifikasi Pre Eklamsi
menurut Joint National Commitee / JNC VII?
7. Apakah Petugas memberikan terapi sesuai dengan
diagnose yang ditegakkan?
8. Apakah Petugas memberikan terapi sesuai indikasi khusus
tersebut, ditambah obat anti Pre Eklamsi lain sesuai
kebutuhan bila ada indikasi Pre Eklamsi dengan penyakit
penyerta/indikasi khusus?
9. Apakah Petugas menentukan target tekanan darah?
10. Apakah Petugas mengoptimalkan dosis atau menambah
PRE EKLAMSI
UPT No.Dokumen :
PUSKESMAS DAFTAR No. Revisi : dr.H.TOTOK SUDIHARTO
PUCAKWANGI TILIK TanggalTerbit : NIP. 197310242006041006
II Halaman :4/4

obat anti Pre Eklamsi yang lain bila target tekanan darah
belum tercapai setelah observasi selama 2 minggu?
11. Apakah Petugas mempertimbangkan dengan pasien untuk
melakukan rujukan ke dokter spesialis bila dengan
mengoptimalkan dosis atau menambah obat anti Pre
Eklamsi yang lain target tekanan darah belum tercapai?
12. Apakah Petugas memberikan edukasi kepada pasien atau
keluarganya tentang modifikasi gaya hidup?
13. Apakah Petugas petugas melakukan rujukan ke sub unit
lain jika ada indikasi?
14. Apakah Petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke sub farmasi?
15. Apakah Petugas mendokumentasikan semua hasil
anamnesis, pemeriksaan, diagnose, terapi, rujukan, yang
telah dilakukan dalam rekam medis pasien?
16. Apakah Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas
simpus untuk dientry?
17. Apakah Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam
medis ke data simpus?
JUMLAH

CR :..%

Pelaksana/ Auditor

()
PRE EKLAMSI
UPT No.Dokumen :
PUSKESMAS DAFTAR No. Revisi : dr.H.TOTOK SUDIHARTO
PUCAKWANGI TILIK TanggalTerbit : NIP. 197310242006041006
II Halaman :4/4

Anda mungkin juga menyukai