PEDOMAN
TATA NASKAH DINAS
INSTANSI PEMERINTAH
KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2012
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR ISI
i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................
DAN
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
73
F. 73
Formulir...................................................................................
....
G. Naskah Dinas
Elektronik..............................................................
B III
A PENYUS
BAB
B UNAN
NASKAH
DINAS....
...............
...............
...............
BAB
...........
A.
Per
syar
ata
n
Pen
yus
BAB
una
n....
B ......
A ......
B ......
......
......
B ......
A ......
B ......
......
......
.
B.
Nama .. ii
Instansi/Ja H. Daftar Distribusi.............................................................................
batan I. Rujukan..........................................................................................
pada J. Ruang Tanda Tangan.......................................................................
Kepala K. Penentuan Batas/Ruang Tepi..........................................................
Naskah L. Penggunaan Bahasa........................................................................
Dinas........ M. Media/Sarana Naskah Dinas...........................................................
................ N. Susunan Surat Dinas......................................................................
C. O. Ketentuan Surat-Menyurat..............................................................
Penomora IV PENGURUSAN NASKAH DINAS
n Naskah KORESPONDENSI..............................
Dinas........ A. Naskah Dinas Korespondensi Intern (Nota
................. Dinas/Memorandum)...
................. B. Naskah Dinas Korespondensi Ekstern............................................
................. V PEJABAT PENANDA TANGAN NASKAH
.... DINAS......................................
D. Nomor A. Penandatanganan...........................................................................
Halaman... B. Untuk Perhatian (u.p.)....................................................................
................. C. Pelaksana Tugas (Plt.).....................................................................
................. D. Pelaksana Harian (Plh.)...................................................................
................. E. Kewenangan
................. Penandatanganan......................................................
....... VI PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA DAN LOGO DALAM NASKAH
E. DINAS...................................................................................................
Ketentuan A. Penggunaan Lambang
Jarak Negara.........................................................
Spasi........ B. Penggunaan Logo...........................................................................
................. C. Penggunaan Lambang Negara dan Logo dalam Kerja
................. Sama.............
................. D. Pengawasan....................................................................................
......... VII PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN, DAN RALAT
F. NASKAH
Pengguna DINAS.................................................................................................
an A. Pengertian.....................................................................................
Huruf........ 1.
................. Perubahan................................................................................
................. 2.
................. Pencabutan..............................................................................
............... 3. Pembatalan...............................................................................
G. 4. Ralat.........................................................................................
Lampiran.. B. Tata Cara Perubahan, Pencabutan, Pembatalan, dan
................. Ralat...........
................. VIII PENUTUP...........................................................................................
.................
.................
.................
74 85 109
74 88 109
75 91 113
75 94 116
81 94 116
81 94
81 103 117
82 103 117
82 104 117
82 105 117
83 106 117
84 106 117
85 117
119
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
: a.
Menimba
ng
b.
Tahu an peraturan perundang-undangan
n dan perkembangan keadaan sehingga perlu diganti;
bahwa dalam rangka 2008 bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
peningkatan efisiensi dan tenta
tertib administrasi dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
ng menetapkan
penyelenggaraan Pedo Peraturan Menteri Pendayagunaan
pemerintahan man Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang
dan pembangunan serta Umu
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah;
peningkatan pelayanan m
publik, telah ditetapkan Tata
Peraturan Menteri Negara Nask
Pendayagunaan Aparatur ah
Negara Nomor 22 Tahun Dinas
2008 tentang Pedoman perlu
Umum Tata Naskah Dinas; dises
bahwa Peraturan Menteri uaika Menging
n at...
Negara Pendayagunaan
deng
Aparatur Negara Nomor 22
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-2-
: 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Menging Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
at Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5035)
Pasal 1...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-3-
Pasal 1
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah
adalah
sebagaimana tercantum dalam yang
Lampiran
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 2
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan
acuan bagi seluruh instansi dalam
pemerintah
menyelenggarakan tata naskah dinas.
Pasal 3
Tata naskah dinas yang telah ada di instansi pemerintah
secara bertahap agar disesuaikan dengan Pedoman
Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah ini paling
lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini
ditetapkan.
Pasal 4
PPeraturan Menteri ini mulai berlaku,
a
d
a
s
a
a
t
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
Tata Naskah Dinas dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal
5...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasal 5
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Desember 2012
MENTERI PENDAYAGUNAAN
APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AZWAR ABUBAKAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Januari 2013
Gatot Sugiharto
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 80 TAHUN
2012
TENTANG PEDOMAN TATA
NASKAH DINAS
INSTANSI PEMERINTAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan tentang cara
melaksan tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan
akan
pemerintahan di lingkungan instansi pemerintah. Salah satu komponen
penting dalam ketatalaksanaan pemerintah adalah administrasi umum.
Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah dinas, penamaan
lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum
meliputi, antara lain, pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah
dinas, penggunaan lambang negara, logo dan cap dinas, penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, pengurusan naskah dinas
korespondensi, kewenangan, perubahan, pencabutan, pembatalan produk
hukum, dan ralat.
Keba
ngsa
an...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-2-
dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Kebang
saan,
C. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah
adalah:
1. kesamaan pengertian dan pemahaman dalam
tercapainya
penyelenggaraan tata naskah dinas di seluruh instansi pemerintah;
2. terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
4. tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas;
5. berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata
naskah dinas.
D. Asas...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-3-
D. Asas
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan
asas sebagai berikut.
1. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan
efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,
spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang
baik, benar, dan lugas.
2. Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang
telah dibakukan.
3. Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari
segi isi, format, prosedur, kewenangan, dan keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu
kesatuan sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan
Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan
tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi.
6. Keamanan
Tnaskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi,
a
t
a
penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dan
distribusi.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah
meliputi pengaturan tentang jenis dan format naskah dinas; penyusunan
naskah dinas; pengurusan naskah dinas korespondensi; pejabat penanda
tangan...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-4-
tangan naskah dinas; penggunaan lambang negara dan logo dalam naskah
dinas; serta perubahan, pencabutan,pembatalan, dan ralat naskah dinas.
F. Pengertian Umum
Pengertian umum dalam pedoman ini meliputi hal-hal berikut.
1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim,
kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
2. dinas adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasi
Nas
kah
kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berw di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka
enan
g
penyelenggaraan tugas pemerintahan.
3. Tata naskah dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang
me pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
lipu
ti
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas, serta media
yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata
letak dan redaksional, serta penggunaan lambang negara, logo, dan cap
dinas.
5. Penanda tangan naskah dinas adalah pejabat yang menandatangani
naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada
jabatannya.
6. pemerintah adalah kementerian, lembaga pemerintah
Instan
si
nonkementerian, sekretariat lembaga negara, lembaga setingkat menteri
dan lembaga lain, lembaga nonstruktural, serta pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota.
7. Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
8. adalah gambar dan/atau huruf sebagai identitas instansi
L
o
g
o
pemerintah.
BAB II...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
BAB II
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan dan
naskah dinas korespondensi. Kedua jenis naskah dinas tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
2)
We
we
nan
g...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-6-
d) Kaki...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-7-
d) Kaki
Bagian kaki pedoman terdiri dari
(1) nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis
dalam huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
(2) tanda tangan;
(3) nama lengkap, yang ditulis dengan huruf kapital, tanpa
mencantumkan gelar.
Format pedoman dapat dilihat pada Contoh 1A dan 1B.
CONT
OH
1A...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-8-
CONTOH 1A
FORMAT PEDOMAN YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT NEGARA
Lambang Negara
dan nama jabatan
yang telah dicetak
NAMA JABATAN
..
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
PERATURAN
MENTERI..
..
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN ... E.
TENTANG R
PEDOMAN
ua
ng
PEDOMAN Li
ng
ku
BAB I p
PENDAHULUAN
..
A. Latar Belakang ..
..... .
B. Maksud dan Tujuan
.....
C. Sasaran
.... ..
..
D. Asas
....... ..
Penulisan Lampiran
F. Pengertian Umum
.......
..
Memuat latar
belakang tentang
ditetapkannya
pedoman, maksud
dan tujuan, sasaran,
asas, ruang lingkup,
dan pengertian
umum
NAMA LENGKAP
CONT
OH
1B...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-9-
CONTOH 1B
FORMAT PEDOMAN YANG DITANDATANGANI OLEH NONPEJABAT NEGARA
Logo dan nama
Logo E
.
NAMA INSTANSI R
u
LAMPIRAN
PERATURAN
a
KEPALA n
REPUBLIK INDONESIA
g
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG Li
. n
PEDOMAN
g
k
PEDOMAN u
p
BAB I
PENDAHULUAN ..
..
A. Latar Belakang .
.....
B. Maksud dan Tujuan
.....
C. Sasaran ..
....
..
D. Asas ..
....... F.
.. P
engertian Umum instansi yang telah
dicetak
.......
..
NAMA
JABATA
N,
Tanda
NAMA LENGKAP
c.
Petunj
uk...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-10-
c. Petunjuk Pelaksanaan
1) Pengertian
Petunjuk pelaksanaan adalah naskah dinas pengaturan yang
mcara pelaksanaan kegiatan, termasuk urutan
e
m
u
a
t
pelaksanaannya.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pyang berwenang menetapkan dan menandatangani
e
j
a
b
a
t
petunjuk pelaksanaan adalah pejabat pimpinan tertinggi instansi
pemerintah.
3) Susunan
a) Lampiran
Petunjuk pelaksanaan dicantumkan sebagai lampiran
peraturan
dan ditulis di atas kertas dengan menggunakan lambang
negara
dan nama jabatan pejabat negara (untuk pejabat negara) atau
logo dan nama jabatan pimpinan tertinggi instansi (untuk
nonpejabat negara) yang diletakkan secara simetris di atas,
serta dicantumkan tulisan lampiran peraturan, nomor, tentang,
dan nama pelaksanaan dengan menggunakan huruf kapital
serta ditempatkan secara simetris.
b) Kepala
Bagian kepala petunjuk pelaksanaan terdiri dari
( petunjuk pelaksanaan dengan huruf kapital,
1
)
t
u
li
s
a
n
dicantumkan di tengah atas;
(2) rumusan judul petunjuk pelaksanaan, ditulis dengan huruf
kapital dan dicantumkan secara simetris.
c)
Batang...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-11-
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh petunjuk pelaksanaan terdiri dari
(1) pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud
dan
tujuan petunjuk pelaksanaan, ruang lingkup, pengertian,
dan hal lain yang dipandang perlu;
(2) batang tubuh materi petunjuk pelaksanaan, yang dengan
jelas
menunjukkan urutan tindakan, pengorganisasian,
koordinasi, pengawasan dan pengendalian, serta hal lain
yang dipandang perlu untuk dilaksanakan.
d) Kaki
Bagian kaki petunjuk pelaksanaan terdiri dari
(jabatan pejabat yang menetapkan petunjuk
1
)
n
a
m
a
pelaksanaan, yang ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri
dengan tanda baca koma;
(2) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
(3) nama pejabat yang menandatangani yang
lengkap
ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar.
4) Distribusi
Distribusi dilakukan dengan menggunakan daftar distribusi yang
berlaku.
CONT
OH
2A...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-12-
CONTOH 2A
FORMAT PETUNJUK PELAKSANAAN YANG DITANDATANGANI OLEH
PEJABAT NEGARA
Lambang Negara
dan nama jabatan
NAMA JABATAN D
..
.
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
P
PERATURANMENTERI
e
REPUBLIK INDONESIA
n
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG g
PETUNJUK e
PELAKSANAAN
..
r
t
PETUNJUK PELAKSANAAN i
a
n
BAB I
PENDAHULUAN U
m
A. Latar Belakang u
..... m
.
B. Maksud dan Tujuan
.....
.
C. Ruang Lingkup
.... .
. .
...... yang telah dicetak
BAB II
PELAKSANAAN Penulisan Lampiran
A. ...
B. dan seterusnya
Memuat alasan
tentang
ditetapkannya
petunjuk
pelaksanaan, maksud
dan tujuan, sasaran,
ruang lingkup, dan
pengertian umum
Menunjukkan urutan
tindakan,
pengorganisasian,
koordinasi ,
pengawasan
pengendalian, dsb.
NAMA JABATAN,
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
Tanda ditulis dengan huruf
Tanga kapital
n dan
Cap
jabata
n
NAMA
LENG
KAP
CONTOH 2B...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-13-
CONTOH 2B
FORMAT PETUNJUK PELAKSANAAN YANG DITANDATANGANI OLEH
NONPEJABAT NEGARA
NAMA INSTANSI
C.
Rua
LAMPIRAN ng
PERATURAN
KEPALA Lin
REPUBLIK gku
INDONESIA
NOMOR ...
p
TAHUN ...
TENTANG
PETUNJUK
PELAKSANAAN
..
PETUNJUK PELAKSANAAN
..
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
.....
.
..
B. Maksud dan Tujuan
.....
.
.
D. Pengertian Umum Penulisan Lampiran
.......
.
BAB II
PELAKSANAAN
Judul Juklak yang
A. ... ditulis dengan
B. dan seterusnya huruf kapital
NAMA
JABATA
N,
Memuat alasan
Tanda tentang
Tangan ditetapkannya
dan Cap petunjuk
jabatan pelaksanaan, maksud
dan tujuan, sasaran,
ruang lingkup, dan
pengertian umum
N AMA
LENGKA
P Menunjukkan urutan
tindakan,
pengorganisasian,
koordinasi ,
pengendalian, dsb.
d. Standar...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-14-
e. Surat Edaran
1) Pengertian
Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
tentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Kew untuk menetapkan dan menandatangani surat
ena
nga
n
edaran oleh pejabat pimpinan tertinggi instansi pemerintah dapat
dilim kepada pejabat pimpinan sekretariat instansi
pah
kan
pemerintah atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan substansi
surat edaran.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat edaran terdiri dari
(1) kop naskah dinas, yang berisi gambar lambang negara dan
nama jabatan (untuk pejabat negara) atau logo instansi
dan
nama instansi (untuk nonpejabat negara), yang ditulis
dengan huruf kapital, diletakkan secara simetris;
(2) tulisan surat edaran, yang dicantumkan di bawah lambang
negara/logo instansi, ditulis dengan huruf kapital serta
nomor surat edaran di bawahnya secara simetris,
(3) kata...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-15-
CONT
OH
3A...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-16-
CONTOH 3A
FORMAT SURAT EDARAN YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT NEGARA
Lamban
g
Negara
dan
nama
jabatan
yang
NAMA JABATAN
telah dicetak
..
REPUBLIK INDONESIA
Penomoran yang
SURAT EDARAN berurutan dalam 1
NOMOR . TAHUN .... tahun takwin
TENTANG
. Judul Surat Edaran
yang ditulis dengan
huruf kapital
A. Latar Belakang
.
Memuat alasan
tentang perlu
B. Maksud dan Tujuan diterapkannya Surat
Edaran, maksud dan
.. tujuan, ruang lingkup,
dasar dan seterusnya
C. Ruang Lingkup
Memuat ketentuan peraturan
D. Dasar
.. perundang-undangan yang menjadi
E. dasar ditetapkannya Surat Edaran
dan seterusnya.
NAMA LENGKAP
CONTOH 3B...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-17-
CONTOH 3B
NAMA INSTANSI
SURAT EDARAN
NOMOR . TAHUN ....
TENTANG
.
A. Latar Belakang
.
C. Ruang Lingkup
..
D. Dasar
Penomoran yang Memuat alasan
berurutan dalam tentang perlu
1 tahun takwin diterapkannya
Surat Edaran
Memuat
pemberitahuan tentang
hal tertentu yang
dianggap mendesak
Ditetapkan di
pada tanggal Kota sesuai dengan alamat
... instansi dan tanggal
penandatanganan
NAMA JABATAN,
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
Tanda Tangan dan
Cap jabatan
ditulis
dengan
huruf
kapital
NAMA LENGKAP
2.
Naska
h...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-18-
2)
Ko
nsi
der
an
s...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-19-
2) Konsiderans
Bagian konsiderans Keputusan terdiri dari
( Menimbang, yaitu konsiderans yang memuat
a
)
k
a
t
a
alasan/tujuan/kepentingan/pertimb tentang perlu
angan
ditetapkannya Keputusan;
(b) kata Mengingat, yaitu konsiderans yang memuat peraturan
perundang-undangan sebagai dasar pengeluaran Keputusan.
3) Diktum
Bagian diktum Keputusan terdiri dari hal berikut.
(a) Diktum dimulai dengan kata memutuskan yang ditulis dengan
huruf kapital dan diikuti kata menetapkan di tepi kiri dengan
huruf awal kapital.
(b) Substansi kebijakan yang ditetapkan dicantumkan setelah kata
menetapkan yang ditulis dengan huruf awal kapital.
(c) Untuk keperluan tertentu, Keputusan dapat dilengkapi dengan
Salinan sesuai dengan peraturan perundang-
dan
Petikan
undangan.
4) Batang Tubuh
Sistematika dan cara penulisan bagian batang tubuh Keputusan
sama dengan ketentuan dalam penyusunan Peraturan, tetapi
su Keputusan diuraikan bukan dalam pasal-pasal,
bs
ta
ns
i
melainkan diawali dengan bilangan bertingkat/diktum Kesatu,
Kedua, Ketiga, dan seterusnya.
5) Kaki
Bagian kaki Keputusan terdiri dari
(a) tempat dan tanggal penetapan Keputusan;
(b) jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca koma;
(c) tanda tangan pejabat yang menetapkan Keputusan;
(d) nama...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-20-
CONT
OH 4...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-21-
CONTOH 4
FORMAT KEPUTUSAN YANG DITANDATANGANI OLEH NONPEJABAT
NEGARA
Logo dan
nama
jabatan yang
telah
dicetak
Logo
NAMA INSTANSI
KEPUTUSAN.
NOMOR TAHUN .
Judul Keputusan
TENTANG ditulis dengan
. huruf kapital
NAMA JABATAN ..
MEMUTUSKAN:
KESATU :
Memuat
subtansi
KEDUA : tentang kebijakan
yang ditetapkan
KETIGA :
..
NAMA JABATAN,
Nama jabatan &
nama lengkap yang
Tanda Tangan ditulis dengan
dan Cap jabatan
huruf kapital
NAMA LENGKAP
3.
Nask
ah...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-22-
b
)
K
o
n
s
i
d
e
r
a
n
s
.
.
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-23-
b) Konsiderans
Bagian konsiderans instruksi terdiri dari
(1) kata menimbang, yang memuat latar belakang penetapan
instruksi;
mengingat, yang memuat dasar hukum sebagai
(2
)
ka
ta
landasan penetapan instruksi.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh instruksi memuat substansi Instruksi.
d) Kaki
Bagian kaki instruksi terdiri dari
(1) tempat (kota alamat instansi) dan tanggal
sesuai dengan
penetapan instruksi;
(2) nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, yang
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan instruksi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani instruksi,
yang
ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar.
4) Distribusi dan Tembusan
Instruksi yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga
instruksi harus merujuk pada suatu peraturan perundang-
undangan.
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan instruksi tidak
dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
CO
NTO
H
5A...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-24-
CONTOH 5A
FORMAT INSTRUKSI YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT NEGARA
Lambang
Negara dan
nama jabatan
yang telah
NAMA JABATAN dicetak
..
REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI
.
NOMOR TAHUN .
Judul Instruksi
TENTANG yang ditulis
. dengan huruf
NAMA JABATAN .. kapital
Untuk
:
Memuat substansi
KESATU: .. tentang arahan yang
diinstruksikan
KEDUA: ..
KETIGA: ..
KEEMPAT: Melaksanakan instruksi ini dengan penuh tanggung jawab.
pada tanggal
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
ditulis dengan huruf
... kapital
NAMA
JABATAN,
Tanda Tangan
dan Cap
jabatan
NAMA
LENGKAP CONTOH 5B...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-25-
CONTOH 5B
FORMAT INSTRUKSI YANG DITANDATANGANI OLEH NONPEJABAT NEGARA
NAMA INSTANSI
INSTRUKSI
.
NOMOR TAHUN .
Judul Instruksi
TENTANG yang ditulis
. dengan huruf
NAMA JABATAN .. kapital
Memuat alasan
Dalam rangka ........ dengan ini memberi tentang perlu
instruksi ditetapkan
Kepad Nama/Jabatan Pegawai; Instruksi
a : 1. Nama/Jabatan Pegawai;
2. Nama/Jabatan Pegawai;
3. Nama/Jabatan Pegawai; Daftar pejabat yang
4. menerima Instruksi
Untuk
:
Memuat substansi
KESATU: .. tentang arahan yang
diinstruksikan
KEDUA: ..
KETIGA: ..
KEEMPAT: Melaksanakan instruksi ini dengan penuh tanggung jawab.
Cap jabatan
NAMA LENGKAP
b. Surat...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-26-
b. Surat Perintah
1) Pengertian
Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang
berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Surat perintah dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat
ya
bewenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan
ng
tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat perintah terdiri dari
(1) kop naskah dinas, yang berisi lambang negara dan nama
jabatan (untuk pejabat negara) atau logo dan nama instansi
(untuk negara), yang ditulis dengan huruf awal
nonpeja
bat
kapital secara simetris;
(2) kata surat perintah, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(3) nomor, yang berada di bawah tulisan surat perintah.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat perintah terdiri dari hal berikut.
(1) meliputi pertimbangan dan/atau dasar:
Konsid
erans
pertimbangan memuat alasan ditetapkannya surat
perintah;
das
memuat ketentuan yang dijadikan landasan
ar
ditetapkannya surat perintah tersebut.
(2) Diktum dimulai dengan frasa memberi perintah, yang ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti
kata kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai
yang
mendapat perintah. Di bawah kata kepada ditulis kata
untuk
disertai perintah-perintah yang harus dilaksanakan.
c) Kaki...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-27-
c) Kaki
Bagian kaki surat perintah terdiri dari
(1) tempat dan tanggal surat perintah;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya,
dan
diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat
perintah,
yang ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal
unsurnya;
(5) cap dinas.
4) Distribusi dan Tembusan
aperintah disampaikan kepada pihak yang mendapat
)
S
u
r
a
t
perintah.
b) Tembusan surat perintah disampaikan kepada pejabat/instansi
yang terkait.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.
b) Jika perintah merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang
ditugasi dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari kolom
nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan.
c) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat
selesai dilaksanakan.
CONT
OH
6A...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-28-
CONTOH 6A
FORMAT SURAT PERINTAH YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT
NEGARA
Lambang
Negara dan
nama jabatan
yang telah
NAMA JABATAN dicetak
..
REPUBLIK INDONESIA
SURAT PERINTAH
NOMOR /../../..
Nama Jabatan
yang
menandatangani
:
Menim a. bahwa .;
bang b. bahwa ..; Memuat
Peraturan/ dasar
Dasar : 1. ;
ditetapkan Surat
2. ; Perintah
3. ;
4. dan seterusnya.
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ....
2. .
CONTOH 6B
CON
TOH
6B...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-29-
SURAT PERINTAH
Nama Jabatan
NOMOR /../../..
yang
menandatangani
: a. bahwa .;
Menim b. bahwa ..;
bang Memuat
Peraturan/ dasar
Dasar : 1. ;
ditetapkan Surat
2. ; Perintah
Tanda Tangan
dan Cap Instansi Nama jabatan dan
nama lengkap yang
Nama Lengkap ditulis dengan
huruf awal kapital
Tembusan:
1. ....
2. .
c. Surat Tugas
c.Surat...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-30-
1) Pengertian
Surat tugas adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang
berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya
yang berisi penugasan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Surat tugas dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat
ya
bewenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan
ng
tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Tugas terdiri dari
(1) kop naskah dinas, yang berisi lambang negara dan nama
jabatan (untuk pejabat negara) atau logo dan nama
instansi
(untuk nonpejabat negara), yang ditulis dengan huruf awal
kapital secara simetris;
(2) kata surat tugas, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(3) nomor, yang berada di bawah tulisan surat tugas.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat tugas terdiri dari hal berikut.
(1) meliputi pertimbangan dan/atau dasar:
Konsid
erans
pertimbangan memuat alasan ditetapkannya surat tugas;
da
memuat ketentuan yang dijadikan landasan
sar
ditetapkannya surat tugas tersebut.
(2) Diktum dimulai dengan frasa memberi tugas, yang ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti
kata kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai
yang
mendapat tugas. Di bawah kata kepada ditulis kata untuk
disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
mendapat
...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-31-
c) Kaki
Bagian kaki surat tugas terdiri dari
(1) tempat dan tanggal surat tugas;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya, dan
diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat tugas,
yang ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal
unsurnya;
(5) cap dinas.
4) Distribusi dan Tembusan
a) Surat Tugas disampaikan kepada yang mendapat tugas.
b) Tembusan surat tugas disampaikan kepada pejabat/instansi
yang terkait.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.
b) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang
ditugasi dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari kolom
nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan.
c) Surat tugas tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai
dilaksanakan.
CONTO
H 7...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-32-
NAMA INSTANSI
Penomor
an yang
SURAT TUGAS berurutan dalam
NOMOR /../../2012 satu tahun takwin
.. Nama Jabatan
yang
menandatangani
Menimbang : a. bahwa
. Memuat
Peraturan/ dasar
b. bahwa
..
ditetapkan Surat
Das : 1. ; Tugas
2. ;
ar
Memberi Tugas
Daftar Pejabat
: 1. ; yang menerima
2. ; tugas
Kep
ada
3. ;
4. dan seterusnya.
Memuat
Substansi
arahan yang
Unt : 1. ;
ditugaskan
uk 2. ;
3. ;
4. dan seterusnya.
Kota
sesuai
alamat
instansi
dan
tanggal
Nama Tempat, penandatanganan
Tanggal
Nama Jabatan,
Tembusan:
1. ....
2. .
B.
Naskah.
..
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-33-
b)
Batang..
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-34-
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh nota dinas terdiri dari alinea pembuka, isi,
dan penutup ditulis secara singkat, padat, dan jelas.
c) Kaki
Bagian kaki nota dinas terdiri dari tanda tangan, nama pejabat,
dan tembusan (jika perlu).
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Nota dinas tidak dibubuhi cap dinas.
b) Tembusan nota dinas berlaku di lingkungan intern instansi.
c) Penomoran nota dinas dilakukan dengan mencantumkan nomor
nota dinas, kode jabatan penanda tangan, kode klasifikasi
arsip,
bulan, dan tahun.
-35-
NAMA INSTANSI
..
Penomoran
yang berurutan
NOTA DINAS dalam satu
NOMOR /././.. tahun takwin
: .
Y
t
h
Dari : .
Hal : .
Tanggal : ..
Memuat laporan,
..
..
..
..
..
..
..
pemberitahuan,
pernyataan, atau
permintaan yang
Tanda
sifatnya rutin,
Tangan
berupa catatan
ringkas
Nama
Lengka
p
Tembusan:
b
.
M
e
m
o
r
a
n
d
u
m
.
.
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-36-
b. Memorandum
1) Pengertian
Memo adalah naskah dinas intern yang bersifat
randu
m
mengingatkan suatu masalah, menyampaikan arahan, peringatan,
saran, dan pendapat kedinasan.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Memorandum dibuat oleh pejabat dalam lingkungan instansi/unit
kerja sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala memorandum terdiri dari
(1
naskah dinas, yang berisi nama instansi/satuan
)
ko
p
organisasi ditulis secara simetris di tengah atas; kecuali
memoran yang
dum
ditandatangani oleh Menteri/pejabat
negara, kop naskah dinas menggunakan lambang negara;
(2) kata memorandum, ditulis di tengah dengan huruf kapital;
(3) kata nomor, ditulis di bawah kata memorandum dengan
huruf kapital;
(4) singkatan Yth., ditulis dengan huruf awal kapital;
(5) kata dari, ditulis dengan huruf awal kapital;
(6) kata hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
(7) kata tanggal, yang ditulis dengan huruf awal kapital.
b) Batang Tubuh
Batang tubuh memorandum terdiri dari alinea pembuka, alinea
isi, dan alinea penutup yang singkat, padat, dan jelas. Bagian
kaki memorandum terdiri dari tanda tangan dan nama pejabat
serta tembusan jika diperlukan.
c) Kaki...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-37-
c) Kaki
Bagian kaki memorandum terdiri dari tanda tangan dan nama
pejabat serta tembusan jika diperlukan.
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Memorandum tidak dibubuhi cap dinas;
b) Tembusan memorandum berlaku di lingkungan intern instansi;
c) Penomoran memorandum dengan mencantumkan
dilakukan
nomor memorandum, kode jabatan penanda tangan, kode
klasifikasi arsip, bulan, dan tahun.
-38-
CONTOH 9A
FORMAT MEMORANDUM YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT NEGARA
Lambang
Negara dan
nama jabatan
yang telah
dicetak
NAMA JABATAN
..
REPUBLIK INDONESIA
Penomoran yang
MEMORANDUM berurutan dalam
NOMOR /........./../. satu tahun takwin
: .
Y
t
h
.
Dari : .
H: .
a
l
Tanggal: ..
..
..
..
..
.. Memuat materi yang
bersifat mengingatkan
suatu masalah atau
menyampaikan
saran/pendapat
kedinasan
..
..
Tanda Tangan
Nama jabatan dan
nama lengkap
yang ditulis
Nama Lengkap dengan huruf
awal kapital tidak
Tembusan: dibubuhi cap dinas
1. .
2. .
CONT
OH
9B...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-39-
CONTOH 9B
FORMAT MEMORANDUM YANG DITANDATANGANI OLEH NONPEJABAT
NEGARA
Nama Instansi
NAMA INSTANSI
..
Penomoran yang
berurutan dalam
MEMORANDUM satu tahun takwin
NOMOR /../../.
.
Y
t
h
.
D .
ar .
i ..
:
H
al
:
T
a
n
g
g
al
:
..
.. Memuat materi yang
bersifat mengingatkan
..
suatu masalah atau
menyampaikan
saran/pendapat
kedinasan
..
..
..
..
Tanda Tangan
Nama jabatan dan
nama lengkap
yang ditulis
Nama Lengkap dengan huruf
awal kapital tidak
Tembusan: dibubuhi cap dinas
1. .
2. .
2.
Naskah..
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-40-
3) Kaki...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-41-
3) Kaki
Bagian kaki surat dinas terdiri dari
a) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri tanda
baca koma;
b) tanda tangan pejabat;
c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf
awal kapital;
d) stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan;
e) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika
ada)
d. Distribusi
Surat dinas disampaikan kepada penerima yang berhak.
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat
dinas;
2surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran
)
J
i
k
a
dicantumkan jumlahnya;
3) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan
huruf awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda
baca.
CON
TOH
10A..
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-42-
CONTOH 10A
FORMAT SURAT DINAS YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT
NEGARA
Tempat dan
Tempat, (Tgl.,Bln.,Thn) tanggal
N : ../../../../ pembuatan
o
m
or
Sifat : surat
Lampiran :
Hal :
(Alinea Pembuka)....
..
..
(Alinea Isi)..
..
..
(Alinea Penutup)..
..
..
Nama Jabatan,
Nama jabatan
(Tanda Tangan dan dan nama
lengkap yang
Cap Jabatan) ditulis dengan
huruf awal
capital
Nama Lengkap
Tembusan:
1. .
2. .
3. .
CO
NTO
H
10B.
..
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-43-
: ../../../../ (Tgl.,Bln.,Thn)
N: tanggal
pembuatan
o :
surat
m :
o
r
S
if
a
t
L
a
m
pi
ra
n
H
al
Alamat tujuan
Yth. . yang ditulis di
.. bagian kiri
..
(Alinea Pembuka)....
..
..
(Alinea Isi)..
..
..
(Alinea Penutup)..
..
..
Nama Jabatan,
Nama jabatan
dan nama
(Tanda Tangan lengkap yang
dan Cap Instansi) ditulis dengan
huruf awal
capital
Nama Lengkap
Tembusan:
1. .
2. .
3. .
3. Surat...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-44-
3. Surat Undangan
a. Pengertian
Surat undangan adalah surat dinas yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri
sacara kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara, dan
u
a
t
u
pertemuan.
b. Kewenangan
Surat undangan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas,
fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari
a) kop surat undangan, yang berisi lambang negara dan nama
jabatan (untuk pejabat negara) atau logo dan nama instansi
(untuk nonpejabat negara);
b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik di sebelah kiri di bawah
kop surat undangan;
c) tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di sebelah kanan
atas sejajar/sebaris dengan nomor;
d) kata Yth., ditulis di bawah hal, yang diikuti dengan nama
jabatan, dan alamat yang dikirimi surat (jika diperlukan).
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat undangan terdiri dari
a) alinea pembuka;
b) isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat, dan
acara;
c) alinea penutup.
3) Kaki...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-45-
3) Kaki
Bagian kaki surat undangan terdiri dari nama jabatan ditulis
dengan huruf awal kapital, tanda tangan, dan nama pejabat ditulis
dengan huruf awal kapital.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Format surat undangan sama dengan format surat dinas; yang
membedakan adalah bahwa pihak yang dikirimi surat pada surat
undangan dapat ditulis pada lampiran;
2) Surat undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk kartu.
-46-
CONTOH 11A
FORMAT SURAT UNDANGAN YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT
NEGARA
nama instansi
dan alamat
lengkap yang
telah dicetak
NAMA JABATAN
..
REPUBLIK INDONESIA
Tempat dan
tanggal
: ../../../../ Tempat, (Tgl.,Bln.,Thn) pembuatan surat
N:
o :
m :
o
r
S
if
a
t
L
a
m
pi
ra
n
H
al
Yth. .
..
..
(Alinea Pembuka dan isi)....
.. Alamat tujuan yang
ditulis di bagian kiri,
dan jumlahnya cukup
pada hari, tanggal:
banyak, dapat dibuat
pada daftar lampiran
waktu : pukul
tempa :
t
acara : ..
(Alinea Penutup)..
..
..
Nama Jabatan,
Nama jabatan
dan nama
(Tanda Tangan
lengkap yang
dan Cap Instansi) ditulis dengan
huruf awal
kapital
Nama Lengkap
Tembusan:
1. .
2. .
3. .
CON
TOH
11B...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-47-
CONTOH 11B
FORMAT SURAT UNDANGAN YANG DITANDATANGANI OLEH NONPEJABAT
NEGARA
nama instansi
NAMA INSTANSI
dan alamat
.
lengkap yang
Lo JALAN ..
telah dicetak
TELEPON ...FAKSIMILE
go
tanggal
: ../../../../ (Tgl.,Bln.,Thn) pembuatan surat
N:
o :
m :
o
r
S
if
a
t
L
a
m
pi
ra
n
H
al
Yth. .
..
..
(Alinea Pembuka dan isi)....
..
Alamat tujuan yang
ditulis di bagian kiri,
pada hari, tanggal: dan jumlahnya cukup
banyak, dapat dibuat
pada daftar lampiran
waktu : pukul
tempa :
t
acara : ..
(Alinea Penutup)..
..
..
Nama Jabatan,
(Tanda Tangan dan Cap Instansi) Nama jabatan
dan nama
lengkap yang
Nama Lengkap ditulis dengan
huruf awal
kapital
Tembusan:
1. .
2. .
3. .
CON
TOH
11C...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-48-
CONTOH 11C
FORMAT LAMPIRAN SURAT UNDANGAN
Lampiran Surat:..
Nomor : ///
Tanggal: ..
1. ....
2. ....
3. ....
4. ....
5. ....
6. ....
7. ....
8. ....
9. ....
10. ...
Nama Jabatan,
CON
TOH
11D..
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-49-
CONTOH 11D
FORMAT KARTU UNDANGAN
NAMA JABATAN
..
REPUBLIK INDONESIA
..
.
Pakaian :
Harap hadir 30 menit sebelum Laki-laki :
Acara dimulai dan undangan Perempuan:
dibawa TNI/Polri :
Konfirmasi:
.
C.
Naskah..
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-50-
b)
Batang...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-51-
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat perjanjian kerja sama memuat
perjanjian, yang dituangkan dalam bentuk pasal-pasal.
c) Kaki
Bagian kaki surat perjanjian kerja sama terdiri dari nama
penanda tangan para pihak yang mengadakan perjanjian dan
para saksi (jika dipandang perlu), dibubuhi meterai sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Perjanjian Internasional
Proses pembuatan perjanjian internasional telah diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
12B.
CON
TOH
12A...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-52-
CONTOH 12A
FORMAT PERJANJIAN ANTARINSTANSI DALAM NEGERI
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
DAN
TENTANG
.
NOMOR
NOMOR
Pada hari ini, tanggal ..., bulan , tahun .. bertempat di
yang
bertanda tangan di bawah ini
1. : .selanjutnya disebut sebagai Pihak I
2. : .selanjutnya disebut sebagai Pihak II
bersepakat unutk melakukan kerja sama dalam bidang ..yang .
diatur
dalam ketentuan sebagai berikut: Pasal 3
PELAKSANAN KEGIATAN
Pasal 1
..
...
.
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
..
...
.....
.
Judul
perjanjian
Pasal 4 (nama naskah
PEMBIAYAAN dinas, para
pihak, objek
perjanjian)
Penomoran
yang berurutan
dalam satu
tahun takwin
Memuat identitas
pihak yang
mengadakan dan
menandatangani
perjanjian
Memuat
materi
perjanjian,
yang ditulis
dalam bentuk
pasal-pasal
.....
.
Pasal 5...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-53-
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
.
...
.
.
Pasal 6
LAIN-LAIN
Apabila terjadi haL-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau force majeure,
(
1
)
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini akan diatur
bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Pasal 7
PENUTUP
.
..
.
Nama Institusi
Nama Institusi
Nama Jabatan
Nama Jabatan
Tanda tangan
Tanda Tangan
Nama
Nama
CONTOH 12B...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-54-
Judul
KERJA SAMA ANTARA perjanjian
(nama naskah
dinas, para
(Kementerian/Lembaga dan Pemda)
pihak, objek
perjanjian)
DAN
TENTANG
(Program) ....
Penomoran
NOMOR .. yang berurutan
NOMOR .. dalam satu
tahun takwin
Kedua belah pihak sepakat untuk mangadakan kerja sama dalam rangka (Program)
.. dengan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
TUJUAN KERJA SAMA
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 4
PEMBIAYAAN
Pasal 5...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-55-
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
.
.
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau force majeure,
dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu pelaksanaan tagas
pekerjaan dengan porsetujuan kedua betah pihak.
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini akan diatur
bersama kemudian oleh pihak pertama dan pihak kedua.
Pasal 7
PENUTUP
.
.
.
Nama
Nama Institusi
Nama Institusi
Nama Jabatan,
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Tanda Tangan
Nama
2. Surat...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-56-
2. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang
kepada badan hukum/kelompok orang/perseorangan atau pihak lain
dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari
a) kop naskah dinas yang berisi logo dan nama instansi, yang
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul surat kuasa;
c) nomor surat kuasa.
2) Batang Tubuh
Bbatang tubuh surat kuasa memuat materi yang
a
g
i
a
n
dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki surat kuasa memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, dan tahun pembuatan serta nama dan tanda tangan para
pihak yang berkepentingan, dan dibubuhi materai.
CONT
OH
13...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-57-
NAMA INSTANSI
Log .
JALAN ..
o TELEPON ...FAKSIMILE
Penomoran
yang berurutan
SURAT KUASA
dalam satu
NOMOR ////
tahun takwim
: . memuat
identitas yang
NI
P
jabatan : . memberikan
kuasa
al: .
a
m
at
NI P :.
identitas yang menerima
kuasa
jabatan : .
alamat : . Memuat
pernyataan tentang
untuk .. pemberian
.. wewenang kepada
pihak lain untuk
melakukan sesuatu
Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. tindakan tertentu
Jakarta, ..
Kota sesuai dengan
alamat Instansi dan
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,
tanggal
penandatanganan
Tanda Tangan Materai dan Tanda Tangan
3. Berita...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-58-
3. Berita Acara
a. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses
pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani oleh para
pihak dan para saksi apabila diperlukan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari
a) kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul berita acara;
c) nomor berita acara.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari
a) tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan para
pihak yang membuat berita acara;
b) substansi berita acara.
3) Kaki
B gian
kaki berita acara memuat tempat
a
pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para
pihak dan para saksi apabila diperlukan.
CONT
OH
14...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-59-
NAMA INSTANSI
Log .
JALAN ..
o TELEPON ...FAKSIMILE
Penomoran
yang berurutan
BERITA ACARA
dalam satu
NOMOR //// tahun takwim
dan
kegiatan
2. (pihak lain) .., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA, telah
melaksanakan
1. . Memuat
kegiatan yang
. dilaksanakan
2. dan seterusnya.
Kota seusai
Dibuat di dengan alamat
.. instansi
Tan
PIHAK KEDUA, da
Tan
gan
PIHAK PERTAMA, Tanda tangan
Tanda Tangan
Mengetahui/Mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda tangan,
Nama Lengkap
4. Surat...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-60-
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari
a) kop surat keterangan, yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul surat keterangan;
c) nomor surat keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang surat keterangan memuat pejabat yang
tubuh
men dan pegawai yang diterangkan serta maksud
eran
gkan
dan tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang
membuat surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak
pada bagian kanan bawah.
CONT
OH
15...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-61-
tahun takwim
..
..
..
Jakarta,
memuat kepentingan
identitas yang kedinasan
diberi
keterangan
Memuat
Kota seusai dengan
informasi
alamat instansi dan
mengenai suatu
tanggal
hal atau
penandatanganan
seseorang untuk
Nama Lengkap
5. Surat Pengantar
5. Surat...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-62-
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari
a) kop naskah dinas;
b) nomor;
c) tanggal;
d) nama jabatan/alamat yang dituju;
e) tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri
dari
a) nomor urut;
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang;
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi
(1) nama jabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) stempel jabatan/instansi.
penerima
...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-63-
-64-
Yth.
...
SURAT PENGANTAR
NOMOR ////
Diterima
tanggal..
Pengirim
Penerima
6.
P
e
n
g
u
No. Naskah Dinas yang Dikirimkan Banyaknya Keterangan
m
u
m
a
n.
..
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-65-
6. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yang
dit kepada semua pejabat/pegawai dalam instansi atau
uju
ka
n
perseorangan dan golongan di dalam atau di luar instansi.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pengu dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang
muman
mengumumkan atau pejabat lain yang ditunjuk.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari
a) kop naskah dinas yang memuat logo dan nama instansi, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo instansi, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan nomor
pengumuman dicantumkan di bawahnya;
c) kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
d) rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman:
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman terdiri dari
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-66-
-67-
Penomoran
yang berurutan
PENGUMUMAN dalam satu
NOMOR //// tahun takwim
TENTANG Judul
.. Pengumuman yang
ditulis dengan
huruf kapital
..
..
..
Memuat alasan ,
. peraturan yang
menjadi dasar,
. dan
.. pembertahuan
tentang hal
tertentu yang
..
dianggap
mendesak
.
.
..
Dikeluarkan di ..
pada tanggal ..
Kota seusai dengan
alamat instansi dan
Nama jabatan, tanggal
penandatanganan
Tanda Tangan dan Cap Instansi
Nama Lengkap
D.
Laporan.
..
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-68-
D.Laporan
1. Pengertian
La adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
por
an
tentang pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
3. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis dalam
huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
b) Batang Tubuh
Bagian batang-tubuh laporan terdiri dari
1) Pendahuluan, memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan
serta ruang lingkup dan sistematika laporan;
2) Materi laporan, terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, faktor
yang mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang
dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan;
3) Simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan;
4) Penutup, merupakan akhir laporan.
c) Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari
1) tempat dan tanggal pembuatan laporan;
2) nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis dengan huruf awal
kapital;
3) tanda tangan;
4) nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
CONTO
H 18...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-69-
LAPORAN
TENTANG Judul Laporan
yang ditulis
................................ dengan huruf
kapital
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
E. Penutup
..
Dikeluarkan di ..
pada tanggal ..
Kota seusai dengan
alamat instansi dan
Nama jabatan tanggal
penandatanganan,
Pembuat Laporan
nama jabatan,
tanda tangan dan
Tanda Tangan dan
Cap Instansi
nama lengkap
Nama Lengkap
E.
Telaa
han...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-70-
E. Telaahan Staf
1. Pengertian
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat atau
staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan
dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan.
2. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari
1) judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di tengah atas;
2) uraian singkat tentang permasalahan.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh telaahan staf terdiri dari
1) Persoalan, yang pernyataan singkat dan jelas tentang
memuat
persoalan yang akan dipecahkan;
2) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan
data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang
dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian di masa yang
akan datang;
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat analisi
fakta s dan
pemecahan persoalan; yang landasan
4) Analisis pengaruh praanggapan dan terhadap persoalan
fakta
dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya,
pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan;
5) Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang merupakan
pilihan cara bertindak atau jalan keluar;
6) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelas
saran atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang
dihadapi.
c) Kaki...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-71-
c) Kaki
Bagian kaki telaahan staf terdiri dari:
1) nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap;
4) daftar lampiran.
-72-
TELAAHAN STAFF
TENTANG
.....................................................................
Persoalan
Bagian persoalan memuat pemyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang
A.
akan dipecahkan.
Praanggapan
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling
B.
berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan
kejadian dimasa mendatang.
Analisis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan
D.
serta akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, serta pemecahan
atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.
Simpulan
Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan dan salu cara bertindak
E.
atau jalan keluar sebagai pemecahan percoalan yang dihadapi.
Saran
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk
F.
mengatasi persoalan yang dihadapi.
Nama Jabatan Pembuat
Telaahan Staff
F
.
Tanda Tangan
F
Nama Lengkap o
r
m
u
l
i
r
.
.
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-73-
F. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah
untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk
kartu atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang
diperlukan.
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
A. Persyaratan Penyusunan
Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang
jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis. Dalam
penyusunannya perlu memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut.
1. Ketelitian
Dalam menyusun Naskah Dinas harus tercermin ketelitian dan
kecermatan, dilihat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur,
kaidah bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
Kecer dan ketelitian sangat membantu pimpinan dalam
matan
mengurangi kesalahan pengambilan putusan/kebijakan.
2. Kejelasan
Naskah Dinas harus memperlihatkan kejelasan, aspek fisik, dan
materi.
3. Singkat dan Padat
Naskah Dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (bahasa formal, efektif, singkat, padat, dan lengkap).
4. Logis dan Meyakinkan
N dinas harus runtut dan logis yang berarti bahwa
as
ka
h
penuangan gagasan ke dalam naskah dinas dilakukan menurut
urutan yang logis dan meyakinkan. Struktur kalimat harus lengkap
dan efektif memudahkan pemahaman penalaran bagi
sehingga
penerima naskah dinas.
5. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang berlaku
sesuai dengan tujuan pembuatan, baik dilihat dari sudut format
ma dari penggunaan bahasanya agar memudahkan dan
up
un
memperlancar pemahaman isi Naskah Dinas.
B.
Nama...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-75-
1.
Nomor..
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-76-
SURAT EDARAN
NOMOR... TAHUN ...
TENTANG
b. Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan
Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan merupakan Lampiran Peraturan,
penomor sama dengan nomor Peraturan yang
annya
mengantarkannya dan diletakkan di sebelah kanan atas.
Contoh 1:
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI .
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
PEDOMAN
Contoh 2:
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI .
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR... TAHUN ...
TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN
c. Surat...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-77-
Contoh 2:
SURAT TUGAS
NOMOR 08/D-IV/11/2012
: Nomor urut Surat Tugas dalam satu tahun
08
takwim/kalender
D-
: Kode jabatan Deputi Bidang Tata Laksana
lV
: Bulan Ke-2 (Februari)
02
: Tahun 2012
20
12
1) kode...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-78-
Kode derajat
pengamanan surat
dinas yang bersifat
rahasia
Singkatan nama
jabatan
Kode klasifikasi arsip
Bulan
Tahun terbit
Contoh...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-79-
Contoh:
B-235/PANRB/D-IV/KKA/06/2012
Kode derajat
pengamanan surat
dinas yang bersifat
biasa
Nomor naskah dinas
Singkatan/akronim
instansi
Unit pemrakarsa
Kode klasifikasi arsip
Bulan
Tahun terbit
Contoh 1...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-80-
Contoh 1:
Memorandum yang ditandatangani Deputi Menteri PAN dan
RB
Bidang Tata Laksana Nomor 124/D-IV/KKA/02/2012
1: Nomor urut Memorandum dalam satu tahun
2 takwim/kalender
4: Kode jabatan Deputi Bidang Tata Laksana
: Kode Klasifikasi Arsip
: Bulan Ke-2 (Februari)
D-
lV
: Tahun 2012
K
K
A
0
2
2
0
1
2
Contoh 2:
Nota Dinas yang ditandatangani Deputi Menteri PAN dan RB
Bidang Tata Laksana Nomor 190/D-IV/KKA/11/2012
1: Nomor urut Memorandum dalam satu tahun
9 takwim/kalender
0: Kode jabatan Deputi Bidang Tata Laksana
: Kode Klasifikasi Arsip
: BulanKe-11 (November)
D-
lV
: Tahun 2012
K
K
A
11
2
0
1
2
(salinan...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-81-
(salinan tunggal).
3. Pendistribusian surat yang bernomor salinan harus sama dengan
daftar distribusinya. Daftar distribusi harus dicantumkan sebagai
lampiran.
D. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urut
angka Arab dan dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan
membubuhkan tanda hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali
halaman pertama naskah dinas yang menggunakan kop naskah dinas
tidak perlu mencantumkan nomor halaman.
F. Penggunaan Huruf
Naskah dinas menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 11 atau
12, sedangkan naskah dinas pengaturan diatur sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
G.
Lam
piran
...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-82-
G. Lampiran
Jika naskah dinas memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran
harus diberi nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran
merupakan nomor lanjutan dari halaman sebelumnya.
H. Daftar Distribusi
Daftar Distribusi adalah susunan pejabat yang dibuat oleh pejabat
sekretariat dan digunakan sebagai pedoman pendistribusian naskah.
Setiap distribusi menunjukkan pejabat yang berhak menerima naskah.
I. Rujukan
Rujukan adalah naskah atau dokumen lain yang digunakan sebagai
dasar acuan atau dasar penyusunan naskah. Penulisan rujukan dilakukan
sebagai berikut.
1. Naskah dinas yang berbentuk Surat Perintah, Surat Tugas, Surat
Edaran, dan Pengumuman, rujukan ditulis di dalam konsiderans
dasar.
2. Surat Dinas memerlukan rujukan; naskah yang menjadi rujukan
ditulis pada alinea pembuka diikuti substansi materi surat yang
bersangkutan. Dalam hal lebih dari satu naskah, rujukan harus ditulis
secara kronologis.
a. Dalam hal Surat Dinas memerlukan Rujukan, naskah Rujukan
ditulis pada alinea pembuka, diikuti substansi materi surat yang
bersangkutan rujukan lebih dari satu naskah, Rujukan itu harus
ditulis secara kronologis
b. Cara menulis Rujukan adalah sebagai berikut.
1) Rujukan Berupa Naskah
Penulisan Rujukan berupa naskah mencakupi informasi singkat
tentang naskah yang menjadi rujukan, dengan urutan sebagai
berikut...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-83-
K.
Pe
nen
tua
n...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-84-
L.
P
e
n
g
g
u
n
a
a
n.
..
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-85-
L. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan di dalam naskah dinas harus jelas, tepat, dan
mengur maksud, tujuan, serta isi naskah. Untuk itu, perlu
aikan
diperhatikan pemakaian kata dan kalimat dalam susunan yang baik dan
benar, sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku, yaitu Tata Bahasa
Baku Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Ejaan yang digunakan di dalam naskah dinas adalah Ejaan Bahasa
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan peruandang-undangan.
4) Folio...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-86-
CONT
OH
20...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-87-
N.
Susun
an...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-88-
Contoh...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-89-
Contoh:
31 Oktober 2012
3. Hal Surat
Hal adalah materi pokok surat yang dinyatakan dengan kelompok kata
singkat tetapi jelas.
Hal perlu dicantumkan dengan alasan berikut
a. penjelasan singkat tentang materi yang
menyampaik
an
dikomunikasikan dan menjadi rujukan dalam komunikasi;
b. memudahkan identifikasi;
c. memudahkan pemberkasan dan penyimpanan surat.
4. Alamat Surat
a. Surat Dinas ditujukan kepada nama jabatan pimpinan dari instansi
pemerintah yang dituju. Surat Dinas tidak dapat ditujukan kepada
identitas nama individu dan nama instansi.
b. Surat Dinas yang ditujukkan kepada pejabat negara ditulis dengan
urutan sebagai berikut:
1) nama jabatan;
2) jalan;
3) kota;
4) kode pos
Contoh:
Yth. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Jakarta 12190
5.
Paragr
af...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-90-
c. Biasa...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-91-
c. Biasa disingkat (B): tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang
tidak termasuk dalam butir a dan b. Namun, itu tidak berarti bahwa
isi surat dinas tersebut dapat disampaikan kepada yang tidak berhak
mengetahuinya.
d. Surat yang mengandung materi dengan tingkat keamanan tertentu
(Sangat Rahasia dan Rahasia) harus dijaga keamanannya dalam
rangka keamanan dan keselamatan negara. Tanda tingkat keamanan
ditulis dengan cap (tidak diketik) berwarna merah pada bagian atas
dan bawah setiap halaman surat dinas. Jika Surat Dinas tersebut
disalin, cap tingkat keamanan pada salinan harus dengan warna
yang sama dengan warna cap pada surat asli.
9. Kecepatan Penyampaian
a. Segera/Kilat adalah surat dinas yang harus
Am
at
diselesaikan/disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu
24 jam.
b. Segera adalah surat dinas yang harus diselesaikan/disampaikan
dalam batas waktu 2 x 24 jam.
c. Biasa adalah surat dinas yang harus diselesaikan/disampaikan
menurut urutan yang diterima oleh bagian pengiriman.
O. Ketentuan Surat-Menyurat
1. Komunikasi Langsung
Surat dinas dikirim langsung kepada pejabat yang dituju. Jika surat
tersebut ditujukan kepada pejabat yang bukan kepala instansi, untuk
mempercepat penyampaian surat kepada pejabat yang dituju tersebut,
surat tetap ditujukan kepada kepala instansi dengan mencantumkan
untuk perhatian (u.p.) pejabat yang bersangkutan.
2. Alur...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-92-
2. Alur Surat-Menyurat
Alur surat-menyurat harus melalui hierarki dari tingkat pimpinan
tertinggi instansi hingga ke pejabat struktural terendah yang berwenang
sehingga dapat dilakukan pengendalian penyelesaian.
3. Disposisi
Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut pengelolaan
naskah dinas korespondensi, ditulis secara jelas pada lembar disposisi,
tidak pada naskah asli. Lembar Disposisi merupakan satu kesatuan
dengan naskah dinas yang bersangkutan.
-93-
NAMA INSTANSI
..(UnitKerja).
JALAN . TELEPON..FAKSIMILE ...
LEMBAR DISPOSISI
BAB IV...
1. ..............................
2. ...............................
3. ..............................
4. ..............................
5. ..............................
6. ..............................
7. ..............................
8..............................
9. ..............................
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
BAB IV
PENGURUSAN NASKAH DINAS KORESPONDENSI
2)
Instansi..
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-95-
Januari...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-96-
e
.
P
e
n
y
i
m
p
a
n
a
n
.
.
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-97-
e. Penyimpanan
1) Surat dinas harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah
ditemukan kembali jika diperlukan.
2) Surat masuk yang melalui proses pemberkasan naskah disimpan
dalam berkas naskah dinas menurut bidang permasalahan.
3) Surat masuk yang diproses tidak melalui proses pemberkasan,
ndinas disimpan dalam himpunan sesuai dengan
a
s
k
a
h
kebutuhan.
Beberapa cara menghimpun surat adalah sebagai berikut.
a) Seri adalah himpunan satu jenis surat dinas yang berdasarkan
format surat atau jenis naskah dinas, misalnya keputusan,
petunjuk pelaksanaan, dan surat edaran, disusun secara
k ologis.
Himpunan menurut
r
o
n
seri selain dibatasi oleh
kemampuan map juga dibatasi oleh tahun naskah dinas.
b) adalah himpunan dari satu macam
Ru
brik
masalah/ha persoalan yang disusun secara
l/pokok
kronologis, misalnya cuti, kunjungan dinas, kerja lapangan.
Himpunan menurut rubrik dibatasi dengan tahun atau
dibatasi sampai dengan masalah selesai.
c) Dosir adalah himpunan satu macam kegiatan atau persoalan
yang disusun secara kronologis dari awal sampai akhir.
Misalnya, fail/berkas pegawai adalah himpunan naskah dinas
mulai dari lamaran sampai dengan pemberhentian.
4) Penyimpanan surat atau himpunan dilakukan sebagai berikut.
a) Lateral adalah penyimpanan surat/himpunan yang diletakkan
sedemikian rupa sehingga yang terlihat hanya bagian sisi
samping, misalnya penyimpanan dalam ordner dan kotak
arsip;
b) adalah penyimpanan surat/himpunan yang
Ver
tika
l
diletakka
n...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-98-
yang...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-99-
pimpinan..
.
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-100-
sarana...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-101-
sebagai...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-102-
BAB V
PEJABAT PENANDA TANGAN NASKAH DINAS
A. Penandatanganan
1. Penggunaan Garis Kewenangan
Pimpinan organisasi instansi pemerintah bertanggung jawab atas
segala kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi atau instansinya.
Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau diserahkan
ke seseorang yang bukan pejabat berwenang. Garis
p
a
d
a
kewenangan digunakan jika surat dinas ditandatangani oleh pejabat
yang mendapat pelimpahan dari pejabat yang berwenang.
2. Penandatanganan
Penandatanganan surat dinas yang menggunakan garis kewenangan
dapat dilaksanakan dengan menggunakan tiga cara.
a) Atas Nama (a.n.)
Atas nama yang disingkat (a.n.) digunakan jika pejabat yang
menandatangani surat dinas telah diberi kuasa oleh pejabat yang
bertanggung jawab, berdasarkan bidang tugas dan tanggung jawab
pejabat yang bersangkutan.
Susunan penandatanganan atas nama (a.n.) pejabat lain yaitu nama
jabatan pejabat yang berwenang ditulis lengkap dengan huruf kapital
pada setiap awal kata, didahului dengan singkatan a.n.
Contoh:
a.n. Menteri
Deputi .,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
b
)
U
nt
u
k.
..
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-104-
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Contoh...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-105-
Contoh:
Yth. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Jalan Jenderal Sudirman Kavling 69
Jakarta 12190
u.p.
Deputi Menteri PANRB Bidang Tata Laksana
Nama Lengkap
D.
Pela
ksan
a...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-106-
Tanda Tangan
Nama Lengkap
E. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas
antar/kelua instansi pemerintah yang bersifat
r
kebijakan/keputusan/arahan berada pada pejabat pimpinan tertinggi
instansi pemerintah.
2. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat yang
tbersifat kebijakan/keputusan/arahan dapat diserahkan/
i
d
a
k
dilimpahkan kepada pimpinan organisasi di setiap tingkat eselon atau
pejabat lain yang diberi kewenangan untuk menandatanganinya.
3.
Pen
yer
aha
n...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-107-
wewenang dan penandatanganan
3.
Penyerahan/pelimpahan
CONT
OH
22...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-108-
CONTOH 22
FORMAT KEWENANGAN PENANDATANGANAN PEJABAT PENANDATANGAN
Jenis Naskah Dinas Sekretaris Dirjen Deputi Staf
Menteri/ Instansi Ahli ) Asdep/ Kabag/ Kasubid/
N Pimpinan Direktur/ Kabid/ Kasubbag/
o Instansi Karo Kasubdit Kasi
.
1.Peraturan
Keputusan
2.
Pedoman
3.
Petunjuk Pelaksanaan
4.
Instruksi
5.
Standar Operasional
6.
Prosedur (SOP)
7.Surat Edaran
8.Surat Perintah
9.Surat Dinas
12. Memorand
um
1
0.
Nota Dinas
1
1. Surat
Undangan
Surat Perjanjian
1
3.Surat Kuasa
1
4.
Berita Acara
1
5.Surat Keterangan
1
6.
Surat Pengantar
1
7.Pengumuman
1
8.
Laporan
1
9.Telaahan Staf
2
0.
*} Kewenangan Staf Ahli disesuaikan dengan tugas dan fungsi yang ditetapkan oleh K/L dan Pemda
masing-masing.
**} Kewenangan penandatangan naskah dinas disesuaikan dengan rentang kendali/cakupan tugas dan
fungsi masing-masing K/L dan pemda.
BAB VI...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
BAB VI
PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA DAN LOGO
DALAM NASKAH DINAS
Lambang negara, logo, dan cap dinas digunakan dalam tata naskah dinas
sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi. Untuk
memperoleh keseragaman dalam penyelenggaraan tata naskah dinas di
seluruh jajaran aparatur pemerintah, perlu ditentukan penggunaan lambang
negara, logo, dan cap dinas pada kertas surat dan sampul.
5)
K
et
u
a.
..
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-110-
ketua, wakil ketua, ketua muda, dan hakim agung pada
5)
Mahkamah Agung;
hakim pada badan peradilan umum, peradilan tata usaha
6)
negara, peradilan agama, peradilan militer dan hakim yang
dipekerjakan untuk tugas peradilan (yustisial);
ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan pajak;
7)
ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
8)
ketua dan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi;
9)
2)
Contoh...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-111-
20,24
mm
21,50 mm
5,
0
0
m
m
GAMBAR 1
untuk...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-112-
pemerintah daerah tercantum tulisan nama daerah
un
tu
k
Menteri
Lamban
g
Negara
Republi
k
Indones
ia
Gubernur/Bupati/Walikota
Lambang Negara
Nama Provinsi/Kabupaten/Kota
GAMBAR 2
B.
P
e
n
g
g
u
n
a
a
n.
..
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-113-
B. Penggunaan Logo
1. Ketentuan Penggunaan Logo
a. Umum
1) Logo adalah tanda pengenal atau identitas berupa simbol atau
huruf yang digunakan dalam tata naskah dinas instansi
pe sebagai identitas agar publik lebih mudah
me
rint
ah
mengenalnya.
2) Setiap instansi pemerintah harus memiliki dan menggunakan
logo.
3 digunakan oleh pejabat berwenang pada lembaga
)
L
o
g
o
pe intah
pusat dan daerah, lembaga
mer
pemerintah
nonke sekretariat lembaga negara, dan lembaga
menteri
an,
negara lainnya.
b. Logo wajib digunakan untuk:
1) kop naskah dinas;
2) cap dinas;
3) amplop dinas;
4) dokumen resmi yang diterbitkan oleh instansi;
5) stop map;
6) papan nama kantor;
7) kartu tanda pengenal pegawai;
8) tanda pengenal pin pegawai;
9) label barang milik negara; dan
10) situs resmi.
c. Logo dapat digunakan:
1) pada gedung kantor;
2) pada kartu nama pejabat/pegawai; dan
3) untuk...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-114-
GAMBA
R 3...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-115-
2,9 cm
1,25 cm
..... (kementerian/lembaga/pemerintah
daerah) .....
Logo
2,9 cm
1,5
cm
GAMBAR 3
2)
Lingk
aran...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-116-
Nama
Instansi
Logo
Instansi
GAMBAR 4
D. Pengawasan
Pimp instansi/lembaga bertanggung jawab atas pelaksanaan
inan
ketentuan ini dan wajib melakukan pengawasan.
BAB VII...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
BAB VII
PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN, DAN RALAT
NASKAH DINAS
A. Pengertian
1. Perubahan
Peru berarti bagian tertentu dari naskah dinas diubah.
baha
n
Perubahan dinyatakan dengan Lembar Perubahan
2. Pencabutan
Pencabutan berarti bahwa naskah dinas itu tidak berlaku sejak
pencabutan ditetapkan. Pencabutan naskah dinas dinyatakan dengan
penetapan naskah dinas baru.
3. Pembatalan
Pembatalan berarti bahwa seluruh materi naskah dinas tidak berlaku
mulai naskah dinas ditetapkan. Pembatalan naskah dinas
saat
dinyatakan dengan penetapan naskah dinas yang baru.
4. Ralat
Ralat adalah perbaikan yang dilakukan karena terjadi salah pengetikan
atau slah cetak sehingga tidak sesuai dengan naskah aslinya.
yang...
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
-118-
sama jenisnya. Keputusan gubernur/bupati/walikota harus
y
a
n
g
BAB
VIII...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
BAB VIII
PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Desember 2013
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AZWAR ABUBAKAR
Gatot Sugiharto