Askep Trauma
Askep Trauma
ASUHAN KEPERAWATAN
Tn.S dengan gangguan Sistem Muskuloskeletal; Fraktur Lumbal di ruang Bedah Pria (C)
RSUD Cilegon yang dilaksanakan dari tanggal 14 Juni 2012 sampai dengan tanggal 16 Juni
2012.
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Klien bernama Tn. S, umur 35 tahun dan sudah menikah, klien beragama islam,
bersuku melayu, pendidikan terakhir klien hanya tamatan SD saaat ini klien bekerja
sebagai seorang penambang emas, klien berasal dari desa nanga menarin, mentebah
kapuas hulu, pada tanggal 06 Juni 2012 klien masuk RSDS dengan no RM 757759
klien di rawat di ruang Bedah Umum Pria (C) dengan diagnose medis Fraktur Lumbal.
2. Riwayat Kesehatan Klien
a. Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan ia belum pernah masuk Rumah Sakit, klien hanya menderita
sakit seperti flu dan batuk saja dan hanya membeli obat di warung.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan Masuk Rumah Sakit
Dua puluh hari sebelum masuk rumah sakit RSDS Pontianak klien
mengalami kecelakaan di tempat kerjanya. Saat bekerja klien tertimpa runtuhan
tanah dengan posisi jongkok, dan beberapa saat setelah itu pada kedua kakinya
terasa dingin dan tidak bisa di gerakkan, kondisinya klien saat itu lemah sehingga
klien langsung dibawa ke rumah sakit putusibau dan mendapat perawatan, karena
fasilitas yang belum memadai di rumah sakit putusibau pada tanggal 06 Juni
2012 klien dirujuk kerumah sakit RSDS pontianak
dalam keadaan sadar penuh ,nyeri pada daerah punggung, tampak jejas pada
punggung bagian lumbalis dan klien mengatakan bagian kaki terasa dingin.
2) Keluhan Waktu Didata
Pada waktu didata klien mengatakan nyeri pada saat klien: bergerak &
diam, dengan kualitas nyeri terasa ditusuk-tusuk, klien mengatakan bagian
belakangnya (lumbalis) terasa nyeri dengan skala 4-6 (sedang), dan nyeri nya
terjadi secara terus menerus sehingga membuat klien sulit untuk tidur. Klien
juga mengatakan hanya terbaring, aktivitasnya dibantu perawat dan keluarga,
sudah 2 hari belum mandi dikarenakan keluarga klien tidak berani
untuk menggerakan klien.
4. Data Biologis
a. Pola Nutrisi
1) Sebelum sakit : Klien makan 3x/ hari dengan menu bervariasi seperti nasi, sayur
mayur dan lauk pauk. Klien tidak ada pantangan dan alergi terhadap makanan.
2) Saat sakit : Klien makan 3 kali sehari dengan menu makanan yang disediakan
oleh pihak rumah sakit, klien hanya mampu menghabiskan setengah porsi
makanan yang disajikan.
b. Pola Minum
1) Sebelum sakit : Klien minum air putih 1000 1500 cc / hari. Kadang-kadang
klien minum teh manis atau kopi.
2) Saat sakit : Klien minum 7- 8 gelas /hari Klien minum 1000-1500 cc/hari air
putih.
c. Pola Eleminasi
1) Sebelum sakit : Klien BAK 3-5 kali atau 1200cc sehari dengan urin kuning
jernih tanpa keluhan. Klien BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi padat
berwarna kuning dan tanpa keluhan.
2) Saat sakit : Klien terpasang kateter, dan dalam 1 hari ada sekitar 1000cc urine
yang keluar. Klien BAB 1-2x sehari dengan konsistensi padat tetapi klien tidak
bisa mengontrol pola BAB nya sehingga klien tidsak bisa merasakan adanya
feses yang keluar,klien mengatakan klien juga tidak bisa menyadari pada saat
BAB dan tidak bisa merasakan pada saat tinjanya keluar.
d. Pola istirahat Tidur
1) Sebelum sakit : Klien tidur + 7-8 jam/hari dengan penerangan yang cukup,
menggunakan bantal, selimut pada malam hari dan jarang tidur pada siang hari.
2) Saat sakit : Klien tidak bisa tidur, klien tidur malam hanya 2-3 jam dan tidak
pernah tidur siang.
e. Pola kebersihan
1) Sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 2-3 kali/hari dengan sabun dan
shampo serta gosok gigi pada saat mandi, potong kuku jika panjang
2) Saat sakit : Selama di rawat rumah sakit klien tidak pernah mandi, klien juga
tidak pernah diseka oleh keluarganya karena ada cedera pada tulang
belakangnya, kaki tangan dan badan klien tampak kotor.
f. Pola aktifitas
Klien hanya beraktifitas ditempat tidur, karena klien merasakan nyeri pada bagian
belakangnya sehingga klien tidak dapat melakukan pergerakannya
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Saat dilakukan pemeriksaan fisik, keadaan umum klien tampak lemah, tampak
mengatuk, hanya bisa beraktifitas di tempat tidur dan hanya miring kiri dan miring
kanan. Saat dikaji kesadaran klien dalam keadaan kompos mentis, tekanan
darah 100/60 mmHg dengan frekuensi nadi 89x/ menit dan frekuensi pernapasan
23x/menit sedangkan suhu tubuhnya 36,3c.
b. Kepala leher dan axila
Kepala klien tampak simetris, rambut klien hitam dan agak panjang, leher tidak
ada pembengkakan kelenjar getah bening, tidak adanya lesi, di axilla tidak tampak
lesi, tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba masa.
c. Mata
Mata klien tampak simetris, pupil klien isokor, konjungtiva tidak pucat, terdapat
lingkaran hitam disekitar mata, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
d. Telinga
Telinga klien tampak simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba masa dan tidak
ada lesi, tidak ada gangguan pada fungsi pendengaran klien
e. Hidung
Hidung tampak simetris, mukosa hidung lembab, tidak tampak sekret, tidak ada
gangguan pada fungsi penciuman klien.
f. Mulut dan pharing
Mulut tampak simetris, mukosa bibir lembab, gigi klien masih lengkap, tidak ada
gangguan reflek menelan, tidak ada pembesaran tonsil, ovula terlihat kemerahan.
g. Dada
1) Thorak
Saat dilakukan pengkajian Inspeksi bentuk thorak klien simetris, tidak
terdapat lesi, tidak terdapat retraksi interkosta, pergerakan dada simetris, irama
pergerakan reguler,dan ketika di raba tidak terdapat masa, tidak terdapat nyeri,
ekspansi paru simetris, kemudian saat di auskultasi terdengar vesikuler di
permukaan paru, tidak terdengar whezing dan ronchi.
2) Paru paru
Saat di lakukan perkusi terdengar bunyi rensonan pada lapang paru dan
ketika di auskultasi terdengar vesikuler di permukaan paru, tidak terdengar
whezing dan ronchi.
3) Jantung
Saat dilakukan inspeksi pada jantung tidak terlihat adanya iktus kordis
pada ics 4 dan 5 dan teraba iktus kordis saat di palpasi, dsan ketika di
perkusi terdengar dullnes pada daerah jantung, Pada pemeriksaan
auskultasi terdengar bunyi S1 lub dan S2 dup, dan tidak terdengar bunyi
tambahan.
4) Payudara
Bentuk simetris, tidak tampak pembengkakan, tidak ada lesi, aerola
berwarna kecoklatan.
h. Abdomen
Saat di inspeksi bentuk abdomen klien simetris tidak terdapat ascites, tidak
terlihat lesi, terdengar bising usus 6x/menit saat di auskultasi, saat di
perkusi terdengar dullnes didaerah hati tidak ada hepatomegali dan splenomegali
dan saat dipalpasi tidak teraba ginjal, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas.
i. punggung.
Saat diinspeksi pada tulang belakang daerah lumbalis tampak bengkok atau terjadi
deformitas kearah luar pada lumbalis 4-5, terdapart pula massa atau benjolan,
kemerahan. Saat di palpasi terdapat nyeri tekan, teraba benjolan kearah luar. Saat di
tekan pada daerah fraktur klien tampak meringis.
j. genetalia dan rectum
Saat di kaji klien terpasang kateter dengan ukuran 16 G, dengan urine
yang tertampung di urine bag sebanyak 200 cc.
k. Ekstremitas
1) atas : kekuatan otot pada tangan kanan 5, di tandai dengan klien mampu melawan
tahanan yang diberikan, begitu pula untuk tangan kiri klien kekuatan ototnya 5
walaupun pada tangan kiri klien terpasang infuse klien masih mampu melawan
tahanan.
2) bawah : kekuatan otot kaki kiri 5 yaitu dapat melawan tahanan yang
diberikan,tonus otot padat, klien dapat merasakan nyeri di kaki kiri., sedangkan
untuk kaki kanan,kekuatan ototnya 0 karena kaki kanan klien tak bisa digerakan
dan tidak terdapat kontraksi otot, dan kaki kanan klien juga tidak bisa merasakan
sensasi nyeri yang diberikan
6. Data Psikologis
a. status emosi: status emosi klien stabil di tandai dengan klien tampak tenang dan
d. Identitas diri : klien merasa dirinya laki laki dan memiliki istri
h. pola koping : pola koping klien dan keluarga baik, apabila ada masalah klien
7. Data Sosial
emas
Klien mengatakan kurang paham dan bingung dengan penyakitnya dan tindakan
yang mengharuskan klien tidur tanpa kasur. Keluarga sempat protes terhadap perlakuan
9. Data Spiritual
Rontgen: dari hasil foto vertebra tampak deformitas pada lumba 4-5.
11. Pengobatan
infus RL : 20 tpm
Intravena:
a. Ranitidine 2x 50mg
c. Kalnex 3250 mg
d. Ketorolac 330mg
4. Agar
keluarga juga
mengerti cara
memandikan
pasien yang
benar
4. Untuk
memperjelas
apa yang
belum
dimengerti
kliean dan
keluarga
5. Untuk
mengetahui
tngkat
pemahaman
klien tentang
apa yang
telah
disampaikan
E. CATATAN KEPERAWATAN
M.Jumadin
- menginspeksi kulit terutama yang bersentuhan dengan
15 Juni 2012
tempat tidur
08.30
H: tidak ada tanda- tanda dekubitus
- Posisikan tubuh sejajar untuk mencegah komplikasi
R: klien menerima tindakan perawat
08.45
H: klien baring dalam posisi terlentang
15 juni 2012- menganjurkan kepada klien untuk memberi tahu perawat M.Jumadin
09.10 atau keluarga kalau terasa BAB
R:klien menerima anjuran perawat
16 juni 2012- Menjelaskan kepada klien tentang adanya gangguan pola M.Jumadin
09.00 eliminasi.
H: klien tau adanya gangguan eliminasi pada dirinya
16 Juni 2012- Berikan penkes kepada klien dan keluarga tentang penyakit M.Jumadin
10.30 dan diit makanan yang dapat mempercepat penyembuhan
R: klien tampak antusias dalam mendengarkan penkes
H: klie mengerti tentang penyakit yang di deritanya
- Evaluasi dari apa yang telah disampaikan
H: klien mengerti tentang materi yang telah di sampaikan
11.00
F. CATATAN PERKEMBANGAN
No Tanggal & Perkembangan ( S O A P) Nama &
Dx Waktu TTD
Perawat
1 14 Juni 2012 S : Klien mengatakan bagian belakangnya nyeri M.Jumadin
13.10 O : Klien tampak meringgis saat bergerak dan diam
TTV:
TD : 100/60 mmHg
N : 89 x/m
S : 36,3c
RR : 23 x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan tindakan keperawatan
- Kaji ulang skala nyeri yang dialami klien
- Ajarkan tekhnik distraksi dan relaksasi
- Berikan obat Analgetik ketorolac 30 mg drip via infuse RL
500cc
- Pantau tanda- tanda vital
15 Juni 2012 S : Klien mengatakan nyeri bagian belakangnya masih terasa M.Jumadin
13.10 - Skala nyeri (4-6)
O : Klien masih tampak meringis
TTV:
TD : 110/60 mmHg
N : 84 x/m
S : 36,5 c
RR : 22 x/m
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjtkan intervensi
- Kaji ulang skala dan karakteristik nyeri klien
- pantau TTV
- Anjurkan klien untuk tidak banyak bergerak
- berikan obat analgetik ketorolac 30mg drip via infuse RL
500cc
3 14 Juni 2012 S: klien mengatakan tidak bisa mengontrol BAB nya M.Jumadin
13.40 O: tampak feses di pempers klien
A: masalah pola eliminasi belum teratasi
P: lanjutkan intevensi
- menganjurkan kepada klien untuk memberi tahu perawat
atau keluarga kalau terasa BAB
- Anjurkan kepada keluarga untuk sering mengawasi klien