Kelompok 8
Adinda Pratiwi
Faradiza Shafira
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya lah
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan wujud
pengertian kami atas materi Kepemimpinan.
Makalah ini dibuat oleh home group delapan dengan referensi buku-buku yang
berkaitan dengan materi yang dikaji. Makalah yang kami buat ini mungkin masih jauh
dari sempurna oleh karena itu kami sangat menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Harapan kami semoga makalah ini kelak berguna
untuk fasilitator dan para mahasiswa dan mahasiswi lainnya untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan secara umum.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya untuk dosen, peserta didik dan setiap mahasiswa yang
membaca makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk setiap yang
membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................I
DAFTAR ISI................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. MASA SEKOLAH JOHN FITZGERALD KENNEDY.........................2
B. PERJALANAN POLITIK JOHN F KENNEDY....................................4
C. MASA KEPRESIDENAN.........................................................................5
BAB III ANALISIS KEPEMIMPINAN...................................................................7
A. TEORI KEPEMIMPINAN.......................................................................7
B. VISI BERSAMA.........................................................................................9
C. MEMBUAT PERUBAHAN....................................................................10
D. MENGHADAPI PERUBAHAN.............................................................11
E. MEMBENTUK TIM................................................................................12
F. MANAJEMEN KONFLIK.....................................................................12
BAB IV KESIMPULAN...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui perjalanan John F. Kennedy selama hidup.
2. Mengetahui prestasi yang membuat John F. Kennedy menjadi tokoh
berpengaruh
3. Mengambil pelajaran dari kepemimpinan John F. Kennedy
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
School of Economics (LSE) seperti kakaknya, Joe. Kesehatannya yang memburuk
memaksa Kennedy pulang ke Amerika bulan Oktober 1935. Ia terlambat daftar dan
menghabiskan enam minggu di Universitas Princeton. Ia kemudian menjalani rawat
inap di Peter Bent Brigham Hospital, Boston. Ia beristirahat di rumah musim dingin
Kennedy di PalmBeach, kemudian menghabiskan musim semi 1936 (bersama
kakaknya, Joe) dengan bekerja sebagai pembantu peternak di peternakan "Jay Six"
seluas 160 km2 di luar Benson, Arizona. Kabarnya peternak Jack Speiden memaksa
keduanya bekerja sangat keras.
Pada bulan September 1936, Kennedy mengawali kuliahnya di Harvard
College. Di sana ia memproduseri "Freshman Smoker" edisi tahun itu yang dipuji
sebagai contoh "hiburan lengkap yang melibatkan para tokoh industri radio,
perfilman, dan olahraga". Ia pernah menjadi bagian tim sepak bola, golf, dan renang,
dan berhasil masuk tim renang universitas.
Bulan Juli 1937, Kennedy berlayar ke Perancissambil membawa mobil
konvertibelnyadan menghabiskan sepuluh minggu keliling Eropa bersama Billings.
Bulan Juni 1938, Kennedy berlayar ke luar negeri bersama ayah dan kakaknya, Joe,
untuk bekerja bersama ayahnya yang saat itu merupakan Duta Besar Amerika Serikat
era Franklin D. Roosevelt untuk Court of St. James's di kedutaan A.S. di London.
Tahun 1939, Kennedy keliling Eropa, Uni Soviet, Balkan, dan Timur Tengah
untuk mempersiapkan tesis seniornya di Harvard. Ia kemudian pergi ke Cekoslowakia
dan Jerman sebelum pulang ke London tanggal 1 September 1939, hari ketika Jerman
menyerbu Polandia. Tanggal 3 September 1939, keluarganya berada di House of
Commons untuk mendengarkan pidato dukungan deklarasi perang Britania Raya
terhadap Jerman. Kennedy dikirim sebagai perwakilan ayahnya untuk menyusun
rencana bantuan untuk korban selamat SS Athenia dari Amerika Serikat, lalu pulang
ke A.S. dari Foynes, Irlandia, ke Port Washington, New York. Saat itu ia pertama kali
merasakan penerbangan lintas Atlantik.
Sebagai mahasiswa senior di Harvard, Kennedy mulai serius dan
mengembangkan ketertarikannya dalam fisafat politik. Pada masa juniornya, ia
3
berhasil masuk Dean's List. Tahun 1940, Kennedy menyelesaikan tesisnya,
"Appeasement in Munich", yang membahas partisipasi Britania Raya dalam
Perjanjian Munich. Tesisnya dijadikan buku berjudul Why England Slept dan laris
terjual. Ia lulus dari Harvard College dengan gelar Bachelor of Science cumlaude
dalam bidang urusan internasional tahun 1940. Kennedy mendaftar dan melakukan
audit kuliah di Stanford Graduate School of Business pada musim gugur tahun itu.
Pada awal 1941, ia membantu ayahnya menulis memoar tiga tahun pengalamannya
sebagai duta besar Amerika Serikat, kemudian melakukan perjalanan keliling Amerika
Selatan.
Pada tahun 1939, kennedy keliling Eropa, Uni Soviet, Balkan, dan Timur
Tengah untuk mempersiapkan tesis kehormatan senironya di Harvard. Ia kemudian
pergi ke Cekoslowakia dan Jerman sebelum pulang ke London tanggal 1 september
1939, hari ketika Jerman menyerbu polandia. Tanggal 3 september 1939, keluarganya
berada di House of Commons untuk mendengarkan pidato dukungan deklarasi perang
Britania Raya terhadap Jerman. Kennedy dikirim sebagai perwakilan ayahnya untuk
menyusun bantuan untuk korban SS Athenia dari Amerika Serikat, lalu pulang ke A.S
dari Foynes, Irlandia, ke Port Washington, New York. Sebagai mahasiswa senior di
Harvard, Kennedy mulai serius dan mengembangkan ketertarikannya dalam filsafat
politik. Pada masa juniornya, ia berhasil masuk Deans List. Tahun 1940, Kennedy
berhasil menyelesaikan tesisnya, Appeasement in Munich, yang membahas
partisipasi Britania Raya dalam Perjanjian Munich . Tesisnya dijadikan buku yang
berjudul Why England College dengan gelar Bachelor of Science cum laude dalam
bidng urusan internasional tahun 1940. Kennedy mendaftar dan melakukan audit
kuliah di Standford Graduate School of Business pada musim gugur tahun itu.
Kennedy adalah anggota klan Kennedy yang berdarah Irlandia-Amerika, sebuah
keluarga termuka di dunia politik negaranya. Ia dianggap lambang liaberalisme
4
Amerika. Pada perang dunia II, ia dikagumi karena keberanian dan heroismenya
ketika menyelamatkan seorang rekan pelaut di Samudra Pasifik Selatan. Kennedy
mewakili Massachusetts pada 1947-1960, sebagai anggota Dewan Perwakilan dan
Senat AS. Ia terpilih sebagai presiden pada 1960 dengan kemenangan yang tipis
dalam salah satu pemilu yang paling ketat dalam sejarah.
C. Masa Kepresidenan
5
Presiden Kennedy sehari-harinya bekerja dengan memakan waktu yang lama.
Bangun pukul 7 dan belum beranjak tidur sampai pukul sebelas, dua belas atau lebih
di malam hari. Ia membaca koran saat ia sarapan, rapat dengan orang penting setiap
harinya, dan membaca laporan dari para bawahannya. Ia harus dapat memastikan
bahwa Ia membuat keputusan yang terbaik untuk AS.
6
BAB III
ANALISIS KEPEMIMPINAN
A. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses di mana seseorang, karena kemampuannya
menyelesaikan permasalahan kelompok, diikuti oleh anggota lainnya dan
mempengaruhi perilaku mereka.
Teori kepemimpinan yang dikenal ada 3 teori yaitu, teori sifat, teori perilaku,
teori kontingensi. Teori sifat tergolong teori klasik. Teori sifat merupakan teori yang
menjelaskan bahwa kepemimpinan itu adalah bawaan dari lahir, dimana
keefektifitasan kepemimpinan ditentukan sifat / kualitas individu. Kemudian, teori
perilaku lebih menjeaskan bahwa ada faktor lain yang bisa mempengaruhi
kepemimpinan dimana setiap individu bisa mempelajari bagaimana cara memimpin
yang baik. Yang terakhir adalah teori kontingensi yaitu proses memadukan
kemampuan pemimpin dalam menyesuaikan pendekatan, kepribadian dan gaya
kepemimpinan dengan tugas kelompok dan situasi yang ada.
Beberapa Teori kepemimpinan yang menggambarkan kepemimpinan John F
Kennedy, antara lain teori sifat, teori perilaku yaitu consulting dalam teori Leadership
continuum dan teori kontingensi yaitu Kepemimpinan transformasional dimensi
Inspirational Motuvation
Teori Sifat, John F Kennedy memiliki beberapa sifat dalam The Greatman
Theory, yaitu berani, vokal, dan bijaksana. Sifat pemberani ditunjukkan ketika John
F Kennedy menjadi seorang Letnan yang memimpin sebuah kapal torpedo ( Torpedo
Patrol Boat) PT 109 di Samudera Pacific yang tenggelam karena diserang oleh tentara
Jepang. Saat itu, Jack yang terluka parah di punggungnya berani untuk
menyelamatkan bawahan bawahannya. Selain itu keberanian Jack juga terlihat
ketika ia mencalonkan diri menjadi presiden USA. Jack berani bertanding dengan
Richard Nixon yang merupakan wakil presiden USA periode sebelumnya, walaupun
saat itu sangat kental dengan isu keagamaan dimana Jack adalah seorang catholic.
Sifat vokal nya ditunjukkan dengan kata katanya yang berhasil mempengaruhi
7
orang lain, terutama dalam setiap pidato pidatonya. Hal ini juga telihat ketika debat
calon presiden di televisi. Jack berhasil memenangkan debat dengan kata katanya
yang memukau, santai dan tenang. Salah satu ucapan John F Kennedy yang sangat
dikenal adalah Ask not what your country can do for you; ask what you can do for
your country. Sifat Bijaksana John F Kennedy terlihat dalam setiap pengambilan
keputusan yang diambilnya. Sebelum memutuskan keputusan apa yang diambil John
F Kennedy selalu memikirkan matang matang keputusan tersebut.
Selain itu menurut Teori Penerapan Kepemimpinan Kiersey, John F Kennedy
memiliki Karakteristik ENTJ (Extrovert, Intiution, Thinking and Judging). Extrovert,
John F Kennedy termasuk pribadi yang terbuka, senang bergaul dengan siapa saja
oleh karena itulah banyak orang yang menyukai nya waktu kecil, bukan karena
prestasinya tetapi karena sifatnya yang menyenangkan. Intiution, karena John F
Kennedy melihat segala prospek dan kemungkinan yang akan terjadi ketimbang
meneliti segala sesuatunya dari detail dahulu. Hal ini dibuktikan dengan peristiwa
peluncuran misi ke bulan yang dinamai program Apollo. Sebelumnya JFK berdiskusi
dulu dengan Webb, Wiesner, dan penasehat-penasehat lain terkait misi ini. Beliau
sangat kokoh menyatakan bahwa AS seharusnya menaruh perhatian paling utama
dalam misi ini. JFK ketika itu tidak peduli akan berapa banyak pengeluaran yang bisa
dikeluarkan karena misi ini sebab misi ke bulan ini merupakan misi yang harus
dicapai oleh AS dan misi ini sudah menjadi cita cita AS sejak zaman pendahulunya,
Eisenhower. Thinking, ditandai dengan menitikberatkan pada pertimbangan atau
pemikiran, hal ini terlihat ketika pengambilan keputusan untuk invasi teluk Babi
dilakukan sangat hati hati. Beliau benar-benar memikirkan secara detail dalam rapat
kerjanya untuk menentukan arah invasi ini apakah akan dilakukan atau dibatalkan.
Judging,
Teori perilaku. Dalam kepemimpinan John F Kennedy, teori perilaku yang
sesuai adalah Leadership Continuum tipe Consulting, yaitu pemimpin mengemukakan
masalah yang sedang dihadapi kepada bawahan ataupun karyawannya, kemudian
menunggu saran-saran dari karyawannya dan akhirnya pemimpin membuat keputusan
8
untuk masalah tersebut. Dalam diskusi penyelesaian kasus krisis misil Kuba, ketika
beliau dihadapkan dengan bencana yang akan datang dan kemungkinan akan
terjadinya perang nuklir, JFK menempatkan kepercayaan yang besar kepada penasihat
khusus Kelly ODonnell dan saudaranya, Bobby, bukan mendikte jalan yang harus
diambilnya dalam kurun waktu beberapa hari kemudian, meskipun pada akhirnya
yang mengambil keputusan adalah beliau sendiri dan memang kemampuan JFK untuk
mengeksplorasi peluang tidak dapat diragukan, namun beliau membiarkan sekian
orang masuk untuk membantu beliau dalam mengambil keputusan bersama.
Teori Kontingensi. Teori Kontingensi yang sesuai dengan gaya kepemimpinan
John F Kennedy adalah Kepemimpinan Transformasional dengan dimensi
Inspirational Motivation. Hal ini dibuktikan ketika John F Kennedy menjadi letnan
yang memimpin sebuah kapal torpedo ( Torpedo Patrol Boat) PT 109 di Samudera
Pacific yang diserang oleh tentara Jepang dan kapalnya tenggelam. John yang terluka
parah pada bagian punggungnya masih mampu memotivasi anak buahnya untuk
menyelamatkan dirinya. Tindakan kepahlawanannya membawanya mendapatkan
penghargaan dari Angkatan Laut dan Marinir AS.
B. Visi Bersama
Visi bersama merupakan uraian atau gambaran jelas mengenai masa depan
yang ingin dicapai atau diciptakan oleh semua stakeholder dalam sebuah organisasi
atau instansi. Visi bersama didasarkan pada visi pribadi yang kemudian akan
berkembang menjadi satu pemahaman sehingga setiap individu dalam kelompok
tersebut akan bergerak ke arah yang sama.
Visi yang baik memiliki kriteria sebagai berikut, imaginable, memungkinkan
untuk dicapai, memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota organisasi
(desirable), terfokus pada permasalahan utama instansi, berwawasan jangka panjang,
tidak mengabaikan perkembangan jaman, menjembatani keadaan masa sekarang
dengan masa depan, memberikan makna bagi kehidupan anggota organisasi, dan
membentuk suatu standar unggulan.
9
Visi yang diusung John F Kennedy adalah menjadikan Amerika Serikat
sebagai negara pemimpin dunia (the worlds leading nation). Visi ini termasuk visi
yang baik karena memenuhi beberapa kriteria yaitu imaginable atau dapat
dibayangkan, memungkinkan untuk dicapai mengingat saat itu AS sudah dikenal
hampir seluruh negara di dunia, tidak mengabaikan perkembangan jaman, dan
membentuk suatu standar unggulan.
C. Membuat Perubahan
D. Menghadapi Perubahan
Salah satu hal yang paling diingat orang-orang men genai John F Kennedy
10
selama masa jabatannya yaitu adalah gaya kepemimpinannya, sifat, serta pencapaian
selama masa jabatannya. Beliau lebih memfokuskan program kerjanya kepada
persoalan yang mengutamakan asas persamaan hak dan perdamaian dunia. Contohn
ya, beliau mengizinkan sekelompok masyarakat Kuba yang ada dipengasingan yang
telah dipersenjatai dan dilatih untuk menyerang dan membebaskan tanah air mereka
dari kedudukan Uni Soviet pada tahun 1962. Beliau percaya, seseorang atau
sekelompok orang dapat menyelesaikan suatu masalah bersama apabila mereka dapat
menyatukan kebutuhan dan keunggulan negara yang pertama, dan bekerja bersama.
John F Kennedy mewujudkan keinginannya akan persamaan hak dengan
mendirikan Peace Corps, yang sampai hari ini, program tersebut masih berjalan,
dimana orang Amerika dapat menjadi relawan untuk bekerja dimana saja mereka
diperlukan. Peace Corps membantu dalam hal pendidikan, pertanian, pelayanan
kesehatan, dan konstruksi. Banyak dari mereka para pria dan wanita muda telah
mengabdi di Peace Corps sebagai relawan dan telah memenangkan banyak respek
dari orang-orang di seluruh dunia. Selain itu, Ia bersama The U.S Supreme Court
merumuskan pada tahun 1954 bahwa perbedaan yanga ada sekolah umum tidak lagi
diizinkan. Ras hitam maupun ras putih dapat pergi ke sekolah yang sama. Meskipun
pada akhirnya, masih banyak sekolah-sekolah di Amerika Selatan sana yang belum
mematuhi peraturan ini.
Pada 11 Juni 1963, Presiden Kennedy memutuskan bahwa saat itu adalah
saatnya Ia harus mengambil langkah yang lebih kuat untuk membantu HAM. Ia
mengusulkan HAM yang baru keada kongres, dan melalui televisi, Ia meminta rakyat
Amerika untuk menyudahi rasisme. Presiden Kennedy menjelaskan bahwa semua
rakyat Amerika, disamping warna kulitnya, harus menikmati hidup yang baik dan
menyenangkan di Amerika Serikat.
Selain itu, Presiden Kennedy juga sangat menantikan Amerika Serikat untuk
dapat memimpin dalam eksplorasi luar angkasa. Saat itu, Uni Soviet masih memimpin
selangkah di depan Amerika Serikat dengan program luar angkasanya, dan Presiden
Kennedy sangat berkeinginan untuk dapat mendahuluinya. Tidak ada negara yang
11
mengharapkan dapat memimpin negara lain dapat mengharapkan negaranya untuk
tertinggal di belakang. Kennedy menjadi presiden pertama yang meminta persetujuan
kongres untuk Projek Apollo yang memakan 22 miliar dollar, yang bertujuan untuk
mendaratkan orang Amerika pertama sebelum dekade berakhir.
E. Membentuk Tim
Membentuk suatu tim bukan suatu hal mudah. Untuk membentuk suatu tim
yang baik, tentu akan dikombinasi dari berbagai macam keterampilan teknis dan
interpersonal. Dalam membentuk tim, John F Kennedy memilih tim terbaik dari
orang-orang yang dipercayanya mampu dan sesuai dengan bidangnya. Beliau lebih
percaya kepada anggota keluarganya, oleh karena itu beberapa posisi penting di setiap
tim yang dibuatnya selalu diisi oleh keluarga atau orang-orang terdekatnya.
Contohnya Asisten Pribadi Kennedy adalah adikknya, Bobby Kennedy dan Tim
Special Group (Augmented) dipimpin oleh Robert Kennedy. Warga Amerika,
jajaran pemerintahan dan kepala Negara lain begitu menghormati John F Kennedy,
selain kemampuan negosiasinya, beliau juga memiliki visi dan misi yang jelas
sehingga setiap orang mampu untuk percaya terhadap apa yang akan dituju oleh
Kennedy.
F. Manajemen Konflik
12
yang tegas dan bijaksana dalam hal menangani masalah yang sedang terjadi.
Walaupun John F. Kennedy mengalami permasalahan yang cukup berat karena kapal
yang ia komando tertabrak dan menewaskan banyak awak tetapi John F. Kennedy
tetap menghadapi dengan sabar dan tidak menyerah untuk memberikan semangat
kepada awak kapal yang masih selamat, ia juga memberikan motivasi kepada awak
untuk tetap berjuang hidup. Dalam menangani masalah seperti ini John F. Kennedy
pasti mengalami konflik dalam diri, namun John F. Kennedy berhasil memanajemen
konflik dalam dirinya sendiri dengan tetap memberikan motivasi positif kepada awak
kapalnya yang masih selamat.
13
BAB IV
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15