Anda di halaman 1dari 24

Gaya Antar Molekul

Gaya antar molekul adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang saling berdekatan. Gaya antar
molekul berbeda dengan ikatan kimia. Ikatan kimia, seperti ikatan ionik, kovalen, dan logam,
semuanya adalah ikatan antar atom dalam membentuk molekul. Sedangkan gaya antar molekul
adalah gaya tarik antar molekul. Kita akan mempelajari tiga macam gaya antar molekul, yaitu:

Gaya Van der Waals


Ikatan Hidrogen
Gaya London

Agar dapat memahami gaya antar molekul dengan baik. kita harus memahami terlebih dahulu
tentang apa yang dimaksud dengan dipol dalam suatu molekul.

Dipol
Dipol adalah singkatan dari di polar, yang artinya dua kutub. Senyawa yang memiliki dipol adalah
senyawa yang memiliki kutub positif (+) di satu sisi, dan kutub negatif (-) di sisi yang lain. Senyawa
yang memiliki dipol biasa disebut sebagai senyawa polar. Senyawa polar terbentuk melalui ikatan
kovalen polar. Perlu diperhatikan bahwa dipol berbeda dengan ion. Kekuatan listrik yang dimiliki dipol
lebih lemah dibanding kekuatan listrik ion. Kita pasti ingat, bahwa ion terdapat pada senyawa ionik,
dimana molekul terbagi menjadi dua , yaitu ion positif/kation (+) dan ion negatif/anion (-).

Untuk memahami perbedaan antara ion dan dipol, mari kita perhatikan gambar berikut:

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada senyawa ion, molekul terbagi (bisa juga dikatakan
terbelah) menjadi dua bagian. Jadi ion positif dan ion negatif sebenarnya terpisah. Mereka bersatu
hanya karena adanya gaya tarik-menarik antar ion positif dan negatif (gaya coulomb).

Pada senyawa polar, tidak terjadi pemisahan. Molekul merupakan satu kesatuan. Hanya saja pada
satu sisi/tepi terdapat kutub positif (+) dan di sisi/tepi yang lain terdapat kutub negatif (-).
Untuk senyawa non polar, sama sekali tidak ada muatan listrik yang terkandung.

Untuk mempelajari bagaimana dipol terbentuk, silakan tengok kembali materi ikatan kovalen polar di
kelas X.

Gaya Van der Waals


(Gaya tarik antara dipol-dipol)

Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik antar dipol pada molekul polar. Molekul polar memiliki
ujung-ujung yang muatannya berlawanan. Ketika dikumpulkan, maka molekul polar akan mengatur
dirinya (membentuk formasi) sedemikian hingga ujung yang bermuatan positif akan berdekatan
dengan ujung yang bermuata negatif dari molekul lain. tapi tentu saja formasinya tidak statis/tetap,
kenapa? Karena sebenarnya molekul selalu bergerak dan bertumbukan/tabrakan.

Catatan:
Molekul/atom/zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya = 0 (nol). Keadaan ini disebut
keadaan diam mutlak, dicapai jika benda berada pada suhu 0 0K (-2730C)
Untuk jelasnya, bisa dilihat pada gambar berikut:

Gaya Van der Waals diperlihatkan dengan garis merah (putus-putus). Kekuatan gaya tarik antara
dipol ini biasanya lebih lemah dari kekuatan ikatan ionik atau kovalen (kekuatannya hanya 1% dari
ikatan). Kekuatannya juga akan berkurang dengan cepat bila jarak antar dipol makin besar. jadi gaya
Van der Waaals suatu molekul akan lebih kuat pada fase padat dibanding cair dan gas.

Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom hidrogen pada satu molekul dengan atom
nitrogen (N), oksigen (O), atu fluor (F) pada molekul yang lain. Gaya tarik dipol yang kuat terjadi
antara molekul-molekul tersebut. Gaya tarik antar molekul yang terjadi memiliki kekuatan 5 sampai
10% dari ikatan kovalen. Gambaran ikatan hidrogen dapat dilihat pada gambar berikut:

Ikatan hidrogen diperlihatkan pada garis merah (putus-putus). Meskipun tidak terlalu kuat, ikatan
hidrogen tersebar diseluruh molekul. Inilah sebabnya air (H2O) memiliki titik didih yang relatif lebih
tinggi bila dibandingkan dengan senyawa lain dengan berat molekul (Mr) yang hampir sama. Sebut
misalnya CO2 (Mr=48) dalam suhu kamar sudah berwujud gas, sedangkan air (H2O) dengan berat
molekul lebih kecil (Mr=18) pada suhu kamar (20 0C) masih berada pada fase cair.

Gaya London
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non polar. Seperti kita ketahui
molekul non polar seharusnya tidak mempunyai kutub/polar (sesuai dengan namanya). Namun,
karena adanya pergerakan elektron mengelilingi atom/molekul, maka ada saat-saat tertentu dimana
elektron akan "berkumpul" (terkonsentrasi) di salah satu ujung/tepi molekul, sedang di tepi yang lain
elektronnya "kosong". Hal ini membuat molekul tersebut "tiba-tiba" memiliki dipol, yang disebutdipol
sesaat. Munculnya dipol ini akan menginduksi dipol tetangga disebelahnya. Ketika elektron bergerak
lagi, dipol ini akan hilang kembali. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Ketika dipol sesat terjadi, akan timbul pula gaya london (garis biru putis-putus). Ketika dipol hilang,
gaya london pun hilang. Kekuatan Gaya london bergantung pada berbagai faktor:

1. Kerumitan molekul
makin rumit molekul (Mr makin besar), maka gaya london makin kuat.
2. Ukuran molekul
makin besar ukuran molekul, gaya london juga makin kuat. hal ini dikarenakan molekul
besar lebih mudah terpolarisasi, sehingga dipol sesaat lebih mudah terjadi.

Ringkasan
1. Gaya antar molekul adalah gaya tarik antar molekul-molekul yang berdekatan.
2. Gaya antar molekul pada umumnya merupakan gaya tarik listrik statis (elektrostatik)
antara muatan positif (+) dan negatif(-).
3. KIta mengenal tiga jenis gaya antar molekul, yaitu: gaya van der waals, ikatan
hidrogen, dangaya london.
4. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen (H) dengan
atom: nitrogen (N), oksigen (O), atauFluor (F).
5. Gaya van der waals adalah gaya tarik elektrostatis pada senyawa ionik atau kovalen
polar.
6. Gaya london adalah gaya tarik elektrostatis pada senyawa kovalen non polar.
1. Gaya Van Der Waals

Gaya Van der Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-molekul non-
polar (Gaya London), antara molekul-molekul polar (Gaya dipol-dipol) atau
antara molekul non-polar dengan molekul polar (Gaya dipol-dipol
terinduksi). Berikut ini penjelasannya.

a. Gaya Dipol-dipol

Merupakan gaya yang bekerja antara molekul-molekul polar (senyawa


kovalen polar), yaitu molekul-molekul yang memiliki momen dipol.
Setiap senyawa kovalen polar memiliki dipol, yaitu muatan yang
terpolarisasi (terkutubkan) menjadi muatan positif dan negatif.
Dipol-dipol yang berbeda akan saling tarik-menarik, sedangkan yang
berlawanan akan tolak-menolak. Makin besar momen dipolnya, semakin
kuat gayanya.

Tanda "+" menunjukkan dipol positif, tanda "-" menunjukkan dipol negatif

Contoh dalam senyawa HCl


1. Gaya Van Der Waals

Gaya Van der Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-molekul non-
polar (Gaya London), antara molekul-molekul polar (Gaya dipol-dipol) atau
antara molekul non-polar dengan molekul polar (Gaya dipol-dipol
terinduksi). Berikut ini penjelasannya.

a. Gaya Dipol-dipol

Merupakan gaya yang bekerja antara molekul-molekul polar (senyawa


kovalen polar), yaitu molekul-molekul yang memiliki momen dipol.
Setiap senyawa kovalen polar memiliki dipol, yaitu muatan yang
terpolarisasi (terkutubkan) menjadi muatan positif dan negatif.
Dipol-dipol yang berbeda akan saling tarik-menarik, sedangkan yang
berlawanan akan tolak-menolak. Makin besar momen dipolnya, semakin
kuat gayanya.

Tanda "+" menunjukkan dipol positif, tanda "-" menunjukkan dipol negatif

Contoh dalam senyawa HCl

b. Gaya Dipol Sesaat-Dipol Terinduksi (Gaya dispersi London)

Gaya antarmolekul ini umumnya dimiliki senyawa kovalen nonpolar yang


tidak memiliki dipol (memiliki muatan namun tidak terkutubkan).
Molekul-molekul pada senyawa kovalen nonpolar tersusun dari inti atom
dan elektron-elektron yang selalu bergerak bebas. Karena elektron selalu
bergerak, muatan pada molekul nonpolar akhirnya terkutubkan (dipol
sesaat) yang kemudian dapat menginduksi molekul nonpolar lainnya (dipol
terinduksi). Gaya antarmolekul ini dikenal dengan sebutan gaya dispersi
London.
Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk
menginduksi (mengimbas) suatu dipol disebut polarisabilitas
(keterpolaran).
Polarisabilitas ini berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk
molekul. Pada umumnya, makin banyak jumlah elektron, makin mudah
mengalami polarisasi. Karena jumlah elektron berkaitan dengan Mr, maka
semakin besar Mr, semakin kuat gaya London. Gaya dispersi London ini
termasuk gaya yang relatif lemah, karena interaksi yang terjadi adalah
antar molekul nonpolar. Contoh molekul yang mengalami gaya london
diantaranya: gas hidrogen, gas nitrogen, metana dan gas-gas mulia.

Dua buah molekul nonpolar berinteraksi, kemudian salah satu molekul mulai terkutubkan karena
pergerakan elektron yang bebas membentuk dipol sesaat. Disebut dipol sesaat karena dipol
molekul tersebut dapat berpindah milyaran ribu kali dalam satu detik. Pada saat berikutnya dipol
itu hilang atau bahkan sudah berbalik arahnya. Molekul tersebut kemudian menginduksi molekul
non polar yang lainnya. Sehingga terjadi gaya dipol terinduksi. Oleh karena itu, gaya antar
molekul ini disebut gaya dipol sesaat-dipol terinduksi (gaya dispersi London)

Dua buah molekul nonpolar berinteraksi, kemudian salah satu molekul mulai terkutubkan karena
pergerakan elektron yang bebas membentuk dipol sesaat. Disebut dipol sesaat karena dipol
molekul tersebut dapat berpindah milyaran ribu kali dalam satu detik. Pada saat berikutnya dipol
itu hilang atau bahkan sudah berbalik arahnya. Molekul tersebut kemudian menginduksi molekul
non polar yang lainnya. Sehingga terjadi gaya dipol terinduksi. Oleh karena itu, gaya antar
molekul ini disebut gaya dipol sesaat-dipol terinduksi (gaya dispersi London)

c. Gaya Dipol-dipol terinduksi

Suatu molekul polar yang berdekatan dengan molekul nonpolar, akan


dapat menginduksi molekul nonpolar. Akibatnya. Molekul nonpolar memiliki
dipol terinduksi. Dipol dari molekul polar akan saling tarik-menarik dengan
dipol terinduksi dari molekul nonpolar. Contohnya terjadi pada interaksi
antara HCl (molekul polar) dengan Cl2 (molekul nonpolar)
Gaya Antar Molekul

Gaya antarmolekul adalah gaya yang dihasilkan dari interaksi antar senyawa baik
senyawa molekul maupun ion. Selain gaya antarmolekul, juga dikenal istilah gaya
intramolekul, yaitu gaya yang dihasilkan dari interaksi atom-atom dalam suatu
senyawa.Perbedaan dari kedua gaya tersebut selain dari interaksinya, juga dapat
dilihat dari pengaruh terhadap senyawa. Gaya antarmolekul akan berpengaruh pada
sifat-sifat suatu materi (titik didih, titik leleh) dan umumnya lebih lemah interaksinya
dibandingkan gaya intramolekul. Sedangkan gaya intramolekul menyebabkan
penstabilan senyawa dan lebih kuat interaksi didalamnya.

Berikut ini video yang dapat membedakan gaya antar molekul dengan gaya intra
molekul (ikatan kimia)

Jenis-Jenis Gaya Antarmolekul


Gaya antarmolekul terdiri dari beberapa jenis, yaitu gaya dipol-dipol. gaya dispersi
London, gaya dipol-dipol terinduksi, gaya ion-dipol, dan ikatan hidrogen. Gaya dipol-
dipol, gaya dispersi London, dan gaya dipol-dipol terinduksi termasuk gaya Van Der
Waals. Sedangkan gaya ion-dipol bukan gaya Van Der Waals, karena ion dan dipol
saling tarik menarik dengan gaya elektrostatik, bukan karena interaksi antar molekul
kovalen.

Pada pembahasan ini, gaya antar molekul dibagi menjadi 3 jenis:

1. Gaya Van Der Waals

2. Gaya Ion-Dipol
3. Ikatan Hidrogen

Pengaruh Gaya Antar Molekul Terhadap Sifat Fisik Senyawa


Adapun Pengaruh Gaya Antar Molekul Terhadap Sifat Fisik Senyawa, yang akan
dibahas diantaranya:

1. Pengaruh ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik Leleh

2. Pengaruh Gaya London terhadap Titik Didih dan Titik Leleh

3. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Wujud Gas

4. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kekentalan Cairan

5. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kelarutan

6. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Bentuk Permukaan Cairan

Berikut ini video yang dapat membedakan gaya antar molekul dengan gaya intra
molekul (ikatan kimia)

Jenis-Jenis Gaya Antarmolekul


Gaya antarmolekul terdiri dari beberapa jenis, yaitu gaya dipol-dipol. gaya dispersi
London, gaya dipol-dipol terinduksi, gaya ion-dipol, dan ikatan hidrogen. Gaya dipol-
dipol, gaya dispersi London, dan gaya dipol-dipol terinduksi termasuk gaya Van Der
Waals. Sedangkan gaya ion-dipol bukan gaya Van Der Waals, karena ion dan dipol
saling tarik menarik dengan gaya elektrostatik, bukan karena interaksi antar molekul
kovalen.

Pada pembahasan ini, gaya antar molekul dibagi menjadi 3 jenis:

1. Gaya Van Der Waals

2. Gaya Ion-Dipol

3. Ikatan Hidrogen

Pengaruh Gaya Antar Molekul Terhadap Sifat Fisik Senyawa


Adapun Pengaruh Gaya Antar Molekul Terhadap Sifat Fisik Senyawa, yang akan
dibahas diantaranya:

1. Pengaruh ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik Leleh

2. Pengaruh Gaya London terhadap Titik Didih dan Titik Leleh

3. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Wujud Gas

4. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kekentalan Cairan

5. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kelarutan


6. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Bentuk Permukaan Cairan

2. Gaya Ion-dipol

Gaya antarmolekul ini terjadi antara ion dan senyawa kovalen polar. Ketika
dilarutkan dalam senyawa kovalen polar, senyawa ion akan terionisasi
menjadi ion positif dan ion negatif. Ion positif akan tarik menarik dengan
dipol negatif, dan sebaliknya.
Selain gaya ion-dipol, juga dikenal gaya ion-dipol sesaat, dimana terjadi
dari interaksi antar gaya dipol-dipol terinduksi dengan gaya ion-dipol. Jika
ion dari senyawa ion berdekatan dengan molekul nonpolar, ion tersebut
dapat menginduksi dipol molekul nonpolar. Dipol terinduksi molekul
nonpolar yang dihasilkan akan berikatan dengan ion.

Gaya Ion-dipol

Gaya Ion-dipol terinduksi

3. Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antar molekul yang


terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang
berlawanan.
Ikatan hidrogen merupakan gaya dipol-dipol yang paling kuat
namun ikatan antar atom yang paling lemah (dibandingkan
dengan ikatan ionik dan kovalen).
Ikatan ini terjadi jika atom hidrogen berikatan dengan dua atau
lebih atom lainnya yang memiliki keelektronegatifan tinggi (N, O,
dan F). Ikatan N-H, O-H, atau F-H membentuk ikatan yang sangat
polar, karena atom H dalam molekul tertentu sangat positif dan
sangat disukai oleh atom N, O, atau F dari senyawa tetangganya.
Ikatan hidrogen dapat terjadi antar molekul maupun intra (dalam)
molekul.

Contoh molekul yang memiliki ikatan hidrogen: H2O, NH3,


dan HF

Molekul air

ikatan hidrogen di dalam air


ikatan hidrogen dalam HF

ikatan hidrogen antara etanol dengan air

ikatan hidrogen antara aseton dengan air

ikatan hidrogen antara amonia dengan air

Hidrogen Bonding Video

sebelumnya selanjutnya
B. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap sifat fisika

Gaya antarmolekul yang dihasilkan mempengaruhi sifat fisis senyawa,


diantaranya titik didih dan titik leleh, wujud zat, kekentalan, kelarutan dan
berntuk permukaan cairan.

1. Pengaruh ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik Leleh


Peristiwa pendidihan dan pelelehan pada dasarnya merupakan pemutusan
ikatan. Semakin kuat ikatan yang terjadi, semakin tinggi titik didih dan titik
leleh zat. Dengan semakin besar Mr, titik didih dan titik leleh pun semankin
tinggi.

Perhatikan baik-baik titik didih senyawa unsur hidrida golongan IVA, VA,
VIA, VIIA, dan VIIIA pada grafik diatas yang mempengaruhi titik didih
senyawa unsur hidrida golongan IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA adalah Gaya
Van der Waals.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, unsur memiliki Gaya Van der
Walls yang semakin bertambah sebanding dengan bertambah besarnya
Mr. Sebagai akibat yang seharusnya, titik didih dari atas ke bawah dalam
satu golongan semakin bertambah. Namun kenyataannya tidaklah
demikian.
Perhatikan titik didih H2O, HF dan NH3. Ketiganya memiliki titik didih yang
berbeda jauh dengan senyawa hidrida yang lain. Hal ini karena ikatan
hydrogen lebih kuat dibandingkan gaya Van Der Waals

2. Pengaruh Gaya London terhadap Titik Didih dan Titik Leleh


Seperti ikatan hidrogen, kekuatan gaya London berbanding lurus dengan
titik didih dan titik leleh. Jumlah elektron yang dimiliki suatu molekul akan
berbanding lurus dengan massa molekul relatifnya (Mr). Selain itu, struktur
molekul mempengaruhi kekuatan gaya London. Semakin luas permukaan
sentuh, artinya semakin sedikit cabang, gaya London akan semakin
kuat.

- HCl dibandingkan dengan HI


Pada senyawa polar HCl dibandingkan HI, HCl memiliki gaya tarik dipol
lebih besar dibandingkan dengan HI, tetapi gaya london pada HCl akan
lebih kecil dibandingkan dengan HI, seperti ditunjukkan pada tabel berikut
ini :
Tabel perbandingan antara HCl dan HI

Dari tabel terlihat bahwa titik didih pada HI lebih besar dibandingkan
dengan HCl, yang berarti gaya Van der Waals pada HCl lebih kecil
dibandingkan dengan HI. Hal ini disebabkan pada HI gaya london
memberikan pengaruh yang sangat besar dibandingkan gaya tarik dipol
pada HCl

- CCl4 dibandingkan dengan CHCl3


CHCl3 termasuk senyawa polar sehingga gaya Van der Waals-nya
dipengaruhi oleh gaya London dan gaya tarik dipol-dipol, sedangkan pada
CCl4 termasuk senyawa non polar yang berati gaya Van der Waals hanya
dipengaruhi oleh gaya London saja.
Dari hasil pengukuran ternyata titik didh CHCl3 lebih kecil dibandingkan
CCl4. Sehingga Gaya london sangat mempengaruhi besarnya titik didh
pada senyawa.
Struktur CCl4 yang mempunyai Mr lebih besar dari CHCl3, mempunyai titik didih lebih tinggi. Hal
tersebut dipengaruhi oleh gaya London yang bekerja pada CCl4 yang nonpolar.

3. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Wujud Gas


Pada suhu rendah, gas nitrogen berwujud cair dan pada suhu tinggi
berwujud gas. Hal ini dikarenakan pada suhu rendah, atom-atom N pada
molekul N2 berikatan kovalen (intramolekul) yang sangat kuat dan gaya
antarmolekulnya lemah, sehingga berbentuk cair. Namun pada suhu tinggi,
gaya antarmolekul N2 tidak mampu mempertahankan jarak sehingga
merenggang dan mengubahnya menjadi gas.

4. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kekentalan Cairan


Kekentalan merupakan ukuran halangan suatu zat untuk mengalir. Hal ini
dipengaruhi oleh gaya antarmolekul. Semakin kuat gaya antar molekul, zat
akan sulit mengalir (kekentalannya tinggi), dan sebaliknya.
Kenaikan suhu akan mempengaruhi jarak antarmolekul sehingga kekuatan
gaya dan kekentalan berkurang.

5. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kelarutan


Kelarutan adalah kemampuan zat terlarut bercampur secara homogen
dalam zat pelarut. Ada 3 jenis gaya tarik dalam larutan, yaitu gaya tarik
antar zat terlarut (A-A), zat terlarut-zat pelarut (A-B), dan antar zat pelarut
(B-B). Selain itu, terdapat prinsip Like Dissolved Like, dimana senyawa
polar akan larut dalam senyawa polar, dan senyawa nonpolar larut dalam
senyawa nonpolar.

6. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Bentuk Permukaan Cairan


Gaya antarmolekul dapat menyebabkan permukaan cairan menjadi cekung
atau cembung. Interaksi antara molekul yang berbeda (cairan dengan
wadah yang ditempati) disebut adhesi. Sedangkan interaksi antarmolekul
yang sama (antarmolekul cairan) disebut kohesi.
Jika adhesi lebih kuat daripada kohesi, permukaan cairan akan berbentuk
cekung. Dan sebaliknya, jika kohesi lebih kuat dari adhesi, maka
permukaan cairan cembung
Soal Evaluasi

A. Pilihan Ganda
1. Muatan listrik yang besarnya sama,
tetapi berlawanan tanda yang terpisah pada
jarak yang sangat kecil disebut...
A. momen dipol
B. dipol
C. momen elektron October
D. kepolaran
E. polarizabilitas 2016
2. Gaya yang terjadi antar molekul polar
disebut... Sun Mon Tues Wed
A. gaya gravitasi
B. gaya London
C. gaya potensial
D. gaya elektrostatik
E. gaya induksi

3. Molekul-molekul dibawah ini dapat


membentuk gaya antar molekul. Gaya antar
molekul yang paling kuat adalah...
A. HF dan HCl
B. HF dan HI
C. HCl dan Cl2
D. HCl dan H2
E. H2 dan Cl2

4. Antar molekul diatomik dapat


membentuk gaya antar molekul karena
adanya gaya London. Sesuai dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi gaya LOndon,
antar molekul diatomik berikut yang
memiliki gaya van der waals paling kuat
adalah...
A. H2 dan N2
B. N2 dan Cl2
C. H2 dan Cl2
D. N2 dan O2
E. Cl2 dan O2

5. Ikatan antar molekul yang paling lemah


terjadi pada interaksi molekul-molekul...
A. CH4
B. HCl
C. H2O
D. NH3
E. C2H5OH

6. Penyebab adanya gaya London adalah...


A. adanya gaya tarik menarik antar molekul
dalam senyawa nonpolar
B. adanya gaya tarik menarik antar molekul
dalam senyawa polar
C. adanya dipol sesaat yang mampu
menimbulkan tarik menarik antar molekul
D. adanya kemampuab tarik dari salah satu
molekul
E. adanya ikatan hidrogen di antara
molekulnya

7. Gaya antar moelkul yang bekerja pada


molekul HF sehingga mempunyai titik didij
yang lebih tinggi daripada HCl adalah...
A. gaya orientasi
B. gaya dispersi
C. ikatan hidrogen
D. gaya induksi
E. ikatan kovalen

8. Diantara pasangan senyawa berikut yang


mempunyai Gaya London adalah...
A. CCl4
B. H2O
C CH4
D. CO2
E. NH3

9. Ikatan yang terdapat dalam molekul


(antara atom C dengan H) dan antar
molekul CH4 adalah
A. Kovalen dan Gaya London
B. Ion dan Gaya Dispersi
C Kovalen dan Ikatan Hidrogen
D. Kovalen dan Gaya Van der Waals
E. Ion dan Ikatan Hidrogen

10. Ikatan antara atom H dan O dalam


molekul air disebut ikatan...
A. ion
B. kovalen
C. hidrogen
D. van der waals
E. oksigen

11. Titik didih metana (CH2) lebih tinggi


daripada neon (Ne), karena
A. Massa molekul metana lebih besar dari
neon.
B. Molekul metana mempunyai lebih
banyak elektron daripada neon.
C. Polarisabilitas metana lebih besar dari
neon.
D. Molekul metana membentuk ikatan
hidrogen, neon tidak.
E. Molekul metana polar, neon tidak.

12. Diantara senyawa berikut ini yang di


ramalkan mempunyai titik didih tertinggi
adalah
A. C2H6
B. C2H2Cl
C. C2H5OH
D. CH3COOH
E. CH3OCH3

13. Hidrogen yang digunakan sebagai


bahan bakar adalah hidrogen cair. Hidrogen
cair terbentuk karena adanya gaya...
A. gaya gravitasi
B. gaya London
C. gaya potensial
D. gaya elektrostatik
E. gaya induksi

14. Ikan dapat hidup dalam air karena di


dalam air terdapat oksigen yang terlarut.
Oksigen nonpolar dapat larut dalam air
yang polar karena oksigen membentuk...
A. ion positif
B. ion negatif
C. dipol
D. dipol sesaat
E. gas

15. Iodin dapat berwujud padatan yang


mudah menyublim. Ini disebabkan gaya
antar molekulnya dangat lemah. gaya yang
terjadi antar molekul iodin disebut gaya...
A. ion
B. kovalen
C. hidrogen
D. van der waals
E. oksigen

B. Essay
1. Jelaskan perbedaan gaya antarmolekul
dengan gaya intramolekul dan berikan
gambarannya!

2. Senyawa HBr merupakan senyawa


kovalen polar yang dapat mengalami gaya
antarmolekul. Apa jenis gaya antar
molekulnya? Jelaskan dan gambarkan gaya
antarmolekul HBr yang terjadi!

3. Gaya tarik-menarik apa saja yang


terdapat dalam zat berikut (tuliskan rumus
molekulnya beserta jenis ikatan dalam
molekulnya!):
a. Metana
b. Karbondioksida
c. Gas hidrogen
d. Etanol
e. Ammonia
f. Metil amina
g. Aseton
h. Asam Asetat
i. Besi (II) oksida
j. Natrium klorida

4. Urutkan ketiga senyawa berikut


berdasarkan kepolarannya. H2S, BF3, dan
H2O. Bagaimanakah urutan titik didih
ketiga zat tersebut? Jelaskan!

5. Jika ada molekul-molekul yang masing-


masing mempunyai gaya London, gaya
antar dipol, dan ikatan Hidrogen, manakah
yang memiliki titik leleh dan titik didih
yang tertinggi? Urutkan dari yang terendah
ke tertinggi!

Kerjakan dengan sungguh-


sungguh ya....

>>>Selamat Mengerjakan...

Do Your Best...
Soal Evaluasi

A. Pilihan Ganda
1. Muatan listrik yang besarnya sama,
tetapi berlawanan tanda yang terpisah
pada jarak yang sangat kecil disebut...
A. momen dipol
B. dipol
C. momen elektron October
D. kepolaran
E. polarizabilitas 2016
2. Gaya yang terjadi antar molekul polar
disebut... Sun Mon Tues Wed
A. gaya gravitasi
B. gaya London
C. gaya potensial
D. gaya elektrostatik
E. gaya induksi

3. Molekul-molekul dibawah ini dapat


membentuk gaya antar molekul. Gaya
antar molekul yang paling kuat adalah...
A. HF dan HCl
B. HF dan HI
C. HCl dan Cl2
D. HCl dan H2
E. H2 dan Cl2

4. Antar molekul diatomik dapat


membentuk gaya antar molekul karena
adanya gaya London. Sesuai dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
LOndon, antar molekul diatomik
berikut yang memiliki gaya van der
waals paling kuat adalah...
A. H2 dan N2
B. N2 dan Cl2
C. H2 dan Cl2
D. N2 dan O2
E. Cl2 dan O2

5. Ikatan antar molekul yang paling


lemah terjadi pada interaksi molekul-
molekul...
A. CH4
B. HCl
C. H2O
D. NH3
E. C2H5OH

6. Penyebab adanya gaya London


adalah...
A. adanya gaya tarik menarik antar
molekul dalam senyawa nonpolar
B. adanya gaya tarik menarik antar
molekul dalam senyawa polar
C. adanya dipol sesaat yang mampu
menimbulkan tarik menarik antar
molekul
D. adanya kemampuab tarik dari salah
satu molekul
E. adanya ikatan hidrogen di antara
molekulnya

7. Gaya antar moelkul yang bekerja


pada molekul HF sehingga mempunyai
titik didij yang lebih tinggi daripada HCl
adalah...
A. gaya orientasi
B. gaya dispersi
C. ikatan hidrogen
D. gaya induksi
E. ikatan kovalen

8. Diantara pasangan senyawa berikut


yang mempunyai Gaya London adalah...
A. CCl4
B. H2O
C CH4
D. CO2
E. NH3

9. Ikatan yang terdapat dalam molekul


(antara atom C dengan H) dan antar
molekul CH4 adalah
A. Kovalen dan Gaya London
B. Ion dan Gaya Dispersi
C Kovalen dan Ikatan Hidrogen
D. Kovalen dan Gaya Van der Waals
E. Ion dan Ikatan Hidrogen

10. Ikatan antara atom H dan O dalam


molekul air disebut ikatan...
A. ion
B. kovalen
C. hidrogen
D. van der waals
E. oksigen

11. Titik didih metana (CH2) lebih tinggi


daripada neon (Ne), karena
A. Massa molekul metana lebih besar
dari neon.
B. Molekul metana mempunyai lebih
banyak elektron daripada neon.
C. Polarisabilitas metana lebih besar
dari neon.
D. Molekul metana membentuk ikatan
hidrogen, neon tidak.
E. Molekul metana polar, neon tidak.

12. Diantara senyawa berikut ini yang di


ramalkan mempunyai titik didih
tertinggi adalah
A. C2H6
B. C2H2Cl
C. C2H5OH
D. CH3COOH
E. CH3OCH3

13. Hidrogen yang digunakan sebagai


bahan bakar adalah hidrogen cair.
Hidrogen cair terbentuk karena adanya
gaya...
A. gaya gravitasi
B. gaya London
C. gaya potensial
D. gaya elektrostatik
E. gaya induksi

14. Ikan dapat hidup dalam air karena


di dalam air terdapat oksigen yang
terlarut. Oksigen nonpolar dapat larut
dalam air yang polar karena oksigen
membentuk...
A. ion positif
B. ion negatif
C. dipol
D. dipol sesaat
E. gas

15. Iodin dapat berwujud padatan yang


mudah menyublim. Ini disebabkan gaya
antar molekulnya dangat lemah. gaya
yang terjadi antar molekul iodin disebut
gaya...
A. ion
B. kovalen
C. hidrogen
D. van der waals
E. oksigen

B. Essay
1. Jelaskan perbedaan gaya
antarmolekul dengan gaya intramolekul
dan berikan gambarannya!

2. Senyawa HBr merupakan senyawa


kovalen polar yang dapat mengalami
gaya antarmolekul. Apa jenis gaya antar
molekulnya? Jelaskan dan gambarkan
gaya antarmolekul HBr yang terjadi!

3. Gaya tarik-menarik apa saja yang


terdapat dalam zat berikut (tuliskan
rumus molekulnya beserta jenis ikatan
dalam molekulnya!):
a. Metana
b. Karbondioksida
c. Gas hidrogen
d. Etanol
e. Ammonia
f. Metil amina
g. Aseton
h. Asam Asetat
i. Besi (II) oksida
j. Natrium klorida

4. Urutkan ketiga senyawa berikut


berdasarkan kepolarannya. H2S, BF3,
dan H2O. Bagaimanakah urutan titik
didih ketiga zat tersebut? Jelaskan!

5. Jika ada molekul-molekul yang


masing-masing mempunyai gaya
London, gaya antar dipol, dan ikatan
Hidrogen, manakah yang memiliki titik
leleh dan titik didih yang tertinggi?
Urutkan dari yang terendah ke tertinggi!

Kerjakan dengan sungguh-sungguh ya....

>>>Selamat Mengerjakan...

Do Your Best...

Anda mungkin juga menyukai