Tujuan Makalah :
1. Mengetahui tentang penyakit DBD.
2. Mengajak pembaca untuk megetahui gejala dan pencegahan penyakit DBD
KELOMPOK 4
Disusun Oleh :
1. Desi Eva Nursari
2. Edyka Pranawijaya
3. Fian Alpiana
4. Intana Ivanka
5. Lidiana Sulfi
6. Nia Purnamasari
7. Rofiatun
8. Sulistyorini
9. Zahratul Wardah
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan kemudahan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas membuat makalah tentang : Mengetahui Penyakit DBD
Sejak Dini
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran bahasa
Indonesia dan untuk menambah wawasan pengetahuan penulis dan pembaca
semua.
Banyak kendala yang penulis hadapi dalam rangka penyusunan makalah ini.
Namun berkat bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Untuk itu, penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bu Desy Listyaningrum, selaku dosen bahasa Indonesia yang telah
menugaskan pembuatan makalah ini.
2. Seluruh anggota kelompok penulis yang bersedia bekerja sama untuk
menyelesaikan makalah ini.
3. Seluruh teman Tingkat I B yang membantu kelancaran dalam membuat
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, dan jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran pembaca sangatlah penulis harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca
pada umumnya.
Penulis
i
ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang penyakit DBD, dan memberi tahu pembaca
mengenai gejala sampai ke tahap seseorang terkena penyakit DBD. Karena mencegah lebih baik
daripada mengobati, begitulah kata pepatah. Di Indonesia sendiri kasus DBD menjadi salah satu penyakit
yang paling menakutkan. Kebanyakan masyarakat kurang memahami tanda dan tahapan dari siklus
penyakit DBD tersebut. Data dari makalah ini dikumpulkan menggunakan metode studi literature yang
terdapat dalam buku maupun yang terdapat dari sumber internet, serta diskusi kelompok.
Simpulan dari makalah ini menunjukan bahwa : (1) DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti yang betina. (2) DBD dapat dicegah dengan rutin melakukan 3M,
menjaga sanitasi lingkungan tetap bersih, dan mengkonsumsi makanan-makanan bergizi.
ABSTRACT
This paper aims to find out about the dengue disease, and inform the reader about the
symptoms get to the stage of a person affected by dengue disease. Because prevention is
better than cure, so the saying goes. Dengue cases in Indonesia itself into one of the most
frightening diseases. Most people do not understand the signs and stages of the cycle of the
dengue disease. Data from this paper were collected using literature studies contained in the
book as well as indications from internet sources, and group discussions. The conclusions of this
paper show that: (1) DHF is a disease caused by dengue virus is classified as arboviruses and
enter the body through the bite of the female Aedes aegypti mosquito. (2) DHF can be
prevented by routine 3M, keeping the environment clean sanitation, and eating nutritious
foods.
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
Tujuan penulisan ini di bagi menjadi 2 yaitu, tujuan umum dan khusus:
Tujuan Umum
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.3. CARA PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty betina. Sebuah nyamuk
ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang:
Yang sakit DBD atau yang tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus Dengue
(karena orang ini memiliki kekebalan terhadap virus dengue)
Orang yang mengandung virus dengue tetapi tidak sakit, bisa pergi kemana-mana dan
menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes aegypti.
Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk
termasuk kelenjar liurnya.
Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan dipindahkan
bersama air liur nyamuk.
Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak), ia akan segera
menderita DBD.
Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya dapat
menularkan kepada orang lain.
Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu lebih kurang
1 minggu.
4
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah
100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai
normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
5
demam berdarah dengue dan kebocoran cairan yang terjadi dipembuluh darah, perdarahan
dan syok yang menyebabkan tekanan darah rendah dan berlangsung demam selama 2-7 hari.
Awal terjadinya akan ditandai dengan tubuh dingin, sakit perut dan sulit tidur.
6
2.7. PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH
1. Tahap Prepatogenesis
Fase Susepteble : agent (nyamuk Aedes aegypti) sudah terinfeksi virus dangue dari host
yang satu yang menderita penyakit DBD tetapi agent belum menularkan virus dangue pada host
yang lain, sehingga host tersebut belum terinfesi virus dangue.
2. Fase Fatogenesis
Fase presimtomatis : host sudah terinfeksi virus dangue tetapi gejalanya belum tampak
namun apabila dilakukan pemeriksaan diagnostik maka akan didapat peningkatan leukosit
dan penurunan trombosit
Fase klinis : infeksi virus semakin meluas, muncul tanda-dan gejala DBD
Masa inkubasi selama 3 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue.
Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai
berikut :
a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 40 derajat Celsius)
b. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan
c. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva),
d. mimisan (epitaksis), buang air besar dengan kotoran berupa lendir bercampur darah
(melena), dan lain-lainnya.
e. Terjadi pembesaran hati (hepatomegali).
f. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
g. Pada pemeriksaan laboratorium hari ke 3 7 terjadi penurunan trombosit dibawah
100.000 /mm3 terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal.
h. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah,
Fase ketidakmampuan : apabila pengobatan berhasil, maka penderita akan sembuh
sempurna tetapi apabila penyakit tidak ditangani dengan segera atau pengobatan yang
dilakukan tidak berhasil maka akan mengakibatkan kematian.
7
2.8. CARA PENGOBATAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Pada banyak kasus yang terjadi, DBD sering berujung pada kematian. Banyaknya kasus
kematian yang terjadi sering kali diakibatkan karena ketidak tahuan dan lampannya
penanganan terhadap penderita sehingga begitu penderita di bawa ke rumah sakit kondisinya
sudah parah.
Sebenarnya tidak ada pengobatan yang spesifik ataupun vaksin untuk demam berdarah.
Bila anda pikir sesorang terkena demam berdarah, berikan mereka cairan sebanyak mungkin,
bawa mereka ke puskesmas terdekat, dan hindarkan mereka dari nyamuk untuk menghindari
yang lain terjangkiti juga. Penyakit ini dapat berlangsung hingga 10 hari, dan pemulihannya
dapat memakan maktu 1 minggu hingga 4 minggu.
Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan,
mencegah/mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita
banyak minum, bila perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus.
Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin, atau pemberian antipiretika Jika
anda mengalami panas tinggi yang berkepanjangan (lebih dari 1 hari) dan tidak sembuh dengan
meminum obat, cobalah mendatangi rumah sakit terdekat dan cek darah anda. Apabila anda
menemukan trombosit anda sudah di bawah batas normal (batas normal: 150.000-500.000),
berhati-hatilah.
Ada cara yang bisa ditempuh tanpa harus diopname di rumah sakit, tapi butuh kemauan
yang kuat untuk melakukannya. Cara itu adalah sbb:
a. Minumlah air putih minimal 20 gelas berukuran sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik)
b. Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun panas
c. Beberapa teman dan dokter menyarankan untuk minum minuman ion tambahan (tapi
banyak juga yang tidak menganjurkannya)
d. Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah untuk meningkatkan trombosit (ada juga
yang menyarankan: daun angkak, daun jambu, dsb)
e. Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam kuantitas yang banyak
(meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis).
8
Sebenarnya, semua usaha di atas bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap
serangan demam berdarah, karena pada dasarnya demam berdarah tidak perlu obat tertentu
(dan memang tidak ada obat untuk itu). Ketahanan tubuh dapat dilihat dari jumlah leukosit
dalam darah. Ketika leukosit mulai meningkat (membaik), maka biasanya trombosit yang
kemudian akan bertambah.
9
2.10. TINGKAT PENCEGAHAN
Langkah Dasar Skunder Tersier
Promosi kesehatan : Program pemeriksaan Upayakan pemberian
Penyuluhan kesehatan berkala seperti cairan yang adekuat
tentang penyakit DBD pemeriksaan lingkungan Menganjurkan
dan cara memelihara tempat tinggal oleh makan makanan yang
lingkungan yang baik petugas kesehatan bergizi dan usahakan
seperti melakukan lingkungan. makan dalam kuantitas
tindakan 3M (menguras, Melakukan yang banyakterutama
mengubur, menutup) pemberantasan nyamuk makanan yang banyak
Upaya untuk dan sarang-sarangnya mengandung protein
pencegahan DBD dengan penyemprotan Mengusahakan pasien
ditunjukkan pada (foogin) yang dalam masa
pemberantasan nyamuk Pemberian obat demam pemulihan agar
beserta tempat bedarah. terhindar dari gigitan
perkembangbiakannya Memberikan jus jambu. nyamuk lagi.
Melakukan donor darah
10
BAB IV
PENUTUP
4.1. SIMPULAN
DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong arbovirus
dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang betina.
(Suriadi : 2001)
Penyebab utama adalah Arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes albopictus dan
Aedes aegepty). Yang vektor utamanya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Adanya
vektor tesebut berhubungan dengan :
Kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperlauan sehari-hari.
Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
Penyedaiaan air bersih yang langka.
Model terjadinya penyakit demam berdarah ini dimulai dari agen, host serta lingkungan.
Siklus demam yang dialami seseorang yang terkena penyakit DBD harus diketahui sejak dini, jika
diabaikan bisa menyebabkan hal-hal yang lebih fatal.
DBD dapat dicegah dengan rutin melakukan 3M, menjaga sanitasi lingkungan tetap bersih,
dan mengkonsumsi makanan-makanan bergizi.
4.2. SARAN
Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit DBD tersebut,
sehingga setiap individu tersebut bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan
lingkungannya dari kemungkinan minim terserangnya demam berdarah.
P e r l u n y a d i g a l a k k a n g e r a k a n 3 M p l u s , tidak hanya bila terjadi wabah tetapi harus
dijadikan gerakan nasional melalui pendekatan masyarakat. Segenap pihak yang terkait dapat bekerja
sama untuk mencegah DBD.18
11
DAFTAR PUSAKA
12
LAMPIRAN
Lima provinsi tertinggi Angka Insiden DBD per 100.000 Penduduk di Indonesia Tahun 2005-2009
Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009 & PL Depkes RI, 2009
13