Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Secara harfiah kesulitan belajar merupakan hambatan karena tunagrahita, karena gangguan
terjemahandariBahasaInggrisLearning Disability emosional, atau karena kemiskinan lingkungan,
yangberartiketidakmampuanbelajar.Katadisability budaya, atau ekonomi. Menurut Hammill (1981)
diterjemahkan kesulitan untuk memberikan kesan kesulitan belajar adalah beragam bentuk kesulitan
optimisbahwaanaksebenarnyamasihmampuuntuk yangnyatadalamaktivitasmendengarkan,bercakap-
belajar. Istilah lain learning disabilities adalah cakap, membaca,menulis, menalar, dan/ataudalam
learning difficulties danlearning differences.Ketiga berhitung. Gangguan tersebut berupa gangguan
istilah tersebut memiliki nuansa pengertian yang intrinsik yangdidugakarenaadanyadisfungsisistem
berbeda.Disatupihak,penggunaanistilahlearning sarafpusat.Kesulitanbelajarbisaterjadibersamaan
differences lebihbernadapositif,namundipihaklain dengangangguanlain(misalnyagangguansensoris,
istilah learning disabilities lebih menggambarkan hambatan sosial, dan emosional) dan pengaruh
kondisi faktualnya. Untuk menghindari bias dan lingkungan(misalnyaperbedaanbudayaatauproses
perbedaanrujukan,makadigunakanistilahKesulitan pembelajaranyangtidaksesuai).Gangguan-gangguan
Belajar. Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan eksternal tersebut tidak menjadi faktor penyebab
belajar,istilahkatayaknidisfungsiotakminimalada kondisi kesulitan belajar, walaupun menjadi faktor
yanglainlagiistilahnyayaknigannguanneurologist. yang memperburuk kondisi kesulitan belajar yang
DefenisiyangdikutipdariHallahan,Kauffman, sudahada.
danLloyd(1985): ACCALD (Association Committee for
Kesulitan belajar khusus adalah suatu Children and Adult Learning Disabilities) dalam
gangguandalamsatuataulebihprosespsikologisyang Lovitt, (1989) mengatakan bahwa kesulitan belajar
mencakuppemahamandanpenggunaanbahasaujaran khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga
atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin bersumberdarimasalahneurologis,yangmengganggu
menampakkan diri dalam bentuk kesulitan perkembangan kemampuan mengintegrasikan dan
mendengarkan , berpikir , berbicara, membaca, kemampuanbahasaverbalataunonverbal.Individu
menulis,mengeja,atauberhitung. Batasantersebut berkesulitan belajar memiliki inteligensi tergolong
mencakup kondisi-kondisi seperti gannguan rata-rata atau di atas rata-rata dan memiliki cukup
perseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia kesempatan untuk belajar. Mereka tidak memiliki
perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup gangguan sistem sensoris. Sedangkan NJCLD
anak-anak yang memiliki problema belajar yang (National Joint Committee of Learning Disabilities)
penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam Lerner, (2000) berpendapat bahwa kesulitan
dalam penglihatan, pendengaran, atau motorik, belajar adalah istilah umum untuk berbagai jenis
3. Tidak Adanya Gangguan Fisik dan/atau Menurut Valett (dalam Sukadji, 2000)
Mental terdapat tujuh karakteristik yang ditemui pada
Anakberkesulitanbelajarmerupakananak anakdengankesulitanbelajar.Kesulitanbelajar
yang tidak memiliki gangguan fisik dan/atau disinidiartikansebagaihambatandalambelajar,
mental. bukankesulitanbelajarkhusus.
Kondisikesulitanbelajarberbedadengan 1. Sejarahkegagalanakademikberulangkali
kondisimasalahbelajarberikutini: Pola kegagalan dalam mencapai prestasi
a. Tunagrahita(Mental Retardation) belajar ini terjadi berulang-ulang.
Anaktunagrahitamemilikiinteligensiantara Tampaknya memantapkan harapan untuk
50-70. Kondisi tersebut menghambat gagalsehinggamelemahkanusaha.
prestasi akademik dan adaptasi sosialnya 2. Hambatan fisik/tubuh atau lingkungan
yangbersifatmenetap. berinteraksidengankesulitanbelajar
b. LambanBelajar(Slow Learner) Adanyakelainanfisik,misalnyapenglihatan
Slow learner adalah anak yang memiliki yang kurang jelas atau pendengaran yang
keterbatasan potensi kecerdasan, sehingga terganggu berkembang menjadi kesulitan
prosesbelajarnyamenjadilamban.Tingkat belajaryangjauhdiluarjangkauankesulitan
kecerdasanmerekasedikitdibawahrata-rata fisikawal.
denganIQantara80-90.Kelambananbelajar 3. Kelainan motivasional
merekameratapadasemuamatapelajaran. Kegagalan berulang, penolakan guru dan
Slow learner disebut anak border line teman-teman sebaya, tidak adanya
(ambang batas), yaitu berada di antara reinforcement. Semua ini ataupun sendiri-
kategori kecerdasan rata-rata dan kategori sendiri cenderung merendahkan mutu
mental retardation (tunagrahita) tindakan, mengurangi minat untuk belajar,
c. ProblemBelajar(Learning Problem) dan umumnya merendahkan motivasi atau
Anak dengan problem belajar (bermasalah memindahkanmotivasikekegiatanlain.
dalambelajar)adalahanakyangmengalami 4. Kecemasan yang samar-samar, mirip
hambatan belajar karena faktor eksternal. kecemasan yang mengambang
Faktor eksternal tersebut berupa kondisi Kegagalan yang berulang kali, yang
lingkungan keluarga, fasilitas belajar di mengembangkanharapanakangagaldalam
rumahataudisekolah,danlainsebagainya. bidangakademikdapatmenularkebidang-
Kondisiinibersifattemporer/sementaradan bidangpengalamanlain.Adanyaantisipasi
mempengaruhiprestasi belajar. terhadapkegagalanyangsegeradatang,yang
tidak pasti dalam hal apa, menimbulkan
kegelisahan, ketidaknyamanan, dan
semacam keinginan untuk mengundurkan
diri.Misalnyadalambentukmelamunatau
tidak memperhatikan.
Harwell (2001) mengungkapkan bahwa Ada beberapa aspek penilaian yang harus
sebaiknya assesmen dan identifikasi siswa dilakukandalamassesmen,yaitu:
berkesulitanbelajardilakukanolehteamyangterdiri 1. Intelectual assesment. Penilaian kemampuan
dariberabagidisiplinilmu,yaitu: intelektual ini meliputi beberapa hal, yaitu (1)
1. Psikologsekolah:memperolehinformasitentang IQ yang bisa diukur dengan tes inteligensi
kondisikeluarga,sosial,danbudaya,mengukur terstandar;(2) Peserpsi visual untuk melihat
inteligensi dan perilaku melalui alat ukur yang interpretasi otak terhadap apa yang dilihatnya,
terstandar, dan memperoleh gambaran tentang dapat diketahui dengan tes Visual Motor
kelebihandankekurangansiswa. Integration (VMI) untukanak usia 3-18 tahun
2. Guru kelas dan orang tua: memberi informasi atauThe Bender Visual Motor Gestalt Test untuk
tentangperkembangananak,keterampilanyang usia 4-11 tahun; (4) Persepsi Auditori untuk
telah diperoleh anak, motivasinya, rentang melihatkemampuanprosesmenerimainformasi
perhatiannya, penerimaan sosial, dan melalui stimulus auditori yang bisa dilakukan
penyesuaian emosional, yang dapat diperoleh melaluiobservasikelasatautes-tesauditori;(5)
dengan mengisi rating scale tentang perilaku Ingatan untuk melihat kemampuan anak dalam
anak. mengingat informasi yang diterimanya, bisa
diketahui melalui subtes digit span WISC atau
3.Ahlipendidikanuntukanakberkebutuhankhusus:
teslainnya.
melakukan penilaian akademik dengan
menggunakan berbagai tes individual, 2. Academic assesment. Penilaian ini dilakukan
mengobservasi siswa dalam situasi belajar dan untuk menilai kemampuan membaca/mengeja,
bermain, melihat hasil pekerjaan siswa, dan menulis,danberhitungyangdapatdilihatmelalui
mendiskusikan performa siswa denga guru dan testterstandar,observasikelasdansaatbermain
orangtua. atauhasilkerjanyasehari-hari.