BAB Futsal
Nama :
Kelas :
Futsal
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Futsal
Futsal
adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan,
dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga
diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam
ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal" adalah
istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, futbol dan sala.
Sejarah Futsal
Futsal dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos
Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan,
terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat
dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar
ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya,
mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal
dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fdration
Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga
Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Luas lapangan
Bola
1. Ukuran: 4
2. Keliling: 62-64 cm
5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu bahan tak berbahaya)
Jumlah pemain (per team)
4. Jumlah wasit: 2
8. Dan wasit pun tidak boleh menginjak arena lapangan , hanya boleh di luar
garis lapangan saja , terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang
harus memasuki lapangan
Lama permainan
3. Lama perpanjangan waktu: 2x5 menit (bila hasil masih imbang setelah
2x20 menit waktu normal)
4. Ada adu penalti (maksimal 5 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat
perpanjangan waktu selesai
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
2. Celana Pendek
Pemain diwajibkan memakai celana pendek. Pemilihan bahan celana tidak
diberlakukan aturan khusus. Jika memakai bicycle pants, warna diharuskan sama
dengan warna celana pendek.
Pengecualian baru diberikan kepada penjaga gawang karena diperbolehkan
memakai celana panjang. Warna kostum penjaga gawang harus dibedakan dengan
warna kostum pemain lain serta kostum wasit.
3. Kaos Kaki
Kaos kaki wajib dipakai oleh pemain futsal dalam sebuah pertandingan
karena dapat melindungi kaki dan mempermudah pemakaian pelindung tulang
kering. Tidak ada peraturan spesifik mengenai warna dan bahannya.
B. BOLA
Hampir tidak ada perbedaan antara bola futsal dengan bola di sepak bola
kecuali dalam hal ukuran, karena ukuran bola futsal lebih kecil dibanding dengan
ukuran bola dalam sepak bola. Berikut berbagai aturan untuk bola futsal.
Terbuat dari bahan kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Dalam pertandingan
internasional, bola futsal yang terbuat dari kulit laken (felt ball) tidak
diperbolehkan.
Keliling bola tidak boleh kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 64 cm.
Berat bola futsal tidak kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram
pada permulaan pertandingan.
Tekanan bola yaitu 0,4 sampai 0,6 atmosfer (atm) atau 400 600 g/cm3 pada
permukaan laut.
Saat bola pertama kali dipantulkan oleh wasit dari ketinggian 2 meter, tinggi
pantulan tidak boleh kurang dari 50 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada
pantulan pertama.
C. Sepatu
1. Passing,
Dalam mengoper bola kepada teman, diusahakan dengan kaki bagian dalam dan
diusahakan mengoper bola harus cukup kencang. Karena lapangan rumput futsal
relatif kecil, apabila passing terlalu lambat akan sangat mudah dipotong oleh
lawan.karena bola futsal bentuknya lebih kecil (pantulan tidak terlalu besar
dibanding bola lapangan besar), sehingga sekencang apapun passing dari teman,
masih memungkinkan untuk dikontrol.
3. Dribling / Menggiring
Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal, seorang
pemain futsal harus memiliki kemampuan dalam menggiring bola. Ada beberapa
teknik dalam menggiring bola yang harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut
ini beberapa teknik dalam menggiring bola pada permainan futsal:
- Dribbling menggunakan kaki bagian luar
Dengan teknik ini jika menggunakan kaki kanan pemain futsal dapat mengecoh ke
sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh
lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
6. Fisik
Karena dalam permainan futsal dituntut banyak bergerak, berlari dengan
kecepatan, maka dibutuhkan fisik yang bugar, karena tanpa fisik yang baik
sangat sulit seorang pemain futsal menjalani pertandingan dengan tempo tinggi.
2. Posisi Kepala
Yang dimaksud dengan posisi kepala yaitu sebelum menendang bola futsal lovers
haruslah merekam kondisi lapangan, dimana posisi teman dan lawan berada, agar
futsal lovers dapat menentukan kearah mana bola akan ditendang. Setelah
terekam semua, kepala kemudian mengarah ke bola dan mata mengkoordinasikan
bagian dari bola mana yang akan ditendang.
3. Posisi Kaki
Jika posisi kaki berada di sisi depan bola, maka bola akan berjalan lurus
dan mendatar di tanah. Jika posisi kaki berada disisi samping bola maka tidak
terlalu kencang larinya. Sedangkan jika posisi berada di sisi belakang bola, maka
hasilnya bola akan melambung tinggi.
- Bagian dari bola yang akan ditendang
Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan berpengaruh
terhadap jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak
melengkung ke kanan. Jika menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola
akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari sisi kanan bola, maka bola
akan bergerak menlengkung ke kiri. Sedangkan jika menendang tepat diatas bola,
kemungkinan besar bola tidak akan bergerak kemana-mana. Dan jika anda
menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat serta melambung ke
depan.
- Kekuatan Kaki
Laju cepat atau lambatnya bola ditentukan oleh seberapa kuat kaki anda sebelum
menendang atau melakukan ancang-ancang.
- Bagian kaki untuk menendanng
Daerah sisi dalam kaki lebih banyak digunakan pada permainan futsal.
Dikarenakan tingkat keakuratannya cukup tinggi dalam melakukan passing atau
umpan.
- Teknik Menendang
Ada enam teknik cara menendang bola. Beberapa dari teknik tersebut sering kita
lakukan, namun beberapa yang lain dibutuhkan teknik latihan tersendiri. Ketujuh
teknik tersebut :
- Menendang dengan sisi dalam kaki
- Menendang dengan sisi luar kaki
- Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)
- Menendang dengan punggung bagian dalam kaki
- Menendang dengan tumit
- Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu
- Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu
Karakter
Karakter dan sportivitas itu sulit untuk didefinisikan secara pasti, sehingga
terdapat beberapa pendapat dan definisi. Seseorang yang berkarakter memiliki
kebijaksanaan untuk mengetahui dan membedakan mana yang benar dan mana
yang salah, jujur, dapat dipercaya, adil, hormat, dan bertanggung jawab,
mengakui dan belajar dari kesalahan, dan berkomitmen untuk hidup menurut
prinsip-prinsip tersebut (Dimyati, 2010). Terkait dengan hal tersebut di atas,
penulis dapat merangkum definisi tersebut
menjadi sebuah pengertian sederhana mengenai
karakter, yaitu sebuah cara untuk bersikap secara
terhormat kepada seluruh komponen pertandingan.
Dalam hal ini seluruh komponen pertandingan
meliputi pelatih, lawan, wasit, penonton, dan lain
sebagainya terkait dengan pertandingan tersebut.
Karakter itu melekat kuat dan sulit diubah Abdullah Munir (2010). Menurut
pendapat penulis karakter senada dengan ciri kepribadian seseorang, sikap-sikap
yang ditunjukkan pada saat bertanding di lapangan, maka itulah karakter asli
seseorang tersebut. Pada dasarnya sikap yang dimunculkan oleh seorang atlet
pada kehidupan yang sebenarnya sudah melekat erat dalam dirinya, sehingga
akan sulit bagi pelatih untuk melunturkan sikap tersebut pada saat berada di
lapangan. Oleh karena itu, pelatih harus menegaskan kembali pembagian peran
kepada atletnya, bahwasanya tugas-tugas yang diembankan sangatlah berat
antara satu dan lainnya. Sehingga para atlet akan menyadari hal tersebut sebagai
sebuah kerjasama tim yang solid, yang harus melakukan upaya kolaborasi demi
tujuan bersama serta harus mengkesampingkan ego-ego pribadi.
Fair Play
Fair play berarti semua peserta memiliki kesempatan yang adil untuk mengejar
kemenangan dalam olahraga kompetitif, memiliki kemampuan meraih kemenangan
melalui sikap yang elegan dan sportif (Armando, 2010). Fair play mensyaratkan
bahwa semua kontestan memahami dan mematuhi tidak hanya kepada aturan
formal dari permainan tetapi juga aturan main yang tidak tertulis
(Shields&Bredemeier, 1995) dalam Robert S. Weinberg., Daniel Gould (2007).
Sedangkan menurut Amansyah, (2010) fair play merupakan sikap mental yang
menunjukkan martabat ksatria pada olahraga. Nilai fair play melandasi
pembentukan sikap, dan selanjutnya sikap menjadi landasan perilaku. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa fair play adalah pemberian kesempatan yang sama
untuk menang kepada kedua tim yang bertanding. Seluruhnya harus menjunjung
tinggi peraturan yang berlaku dan tetap menjaga persahabatan di tengah-tengah
besarnya semangat persaingan, oleh karena itu dalam pandangan masyarakat hal
tersebut akan memiliki nilai yang tinggi.
Sebagai contoh dalam olahraga sepakbola, setiap pemain pasti ingin menunjukkan
kemampuan individualnya saat memainkan bola. Guna menguasai bola, kerapkali
harus terjadi benturan fisik saat saling berebut bola di lapangan. Oleh karena
itu, bagian terpenting dalam pembinaan pemain muda sepakbola adalah
menciptakan karakter yang baik, dimana seorang pemain sepakbola bisa
mengendalikan diri dalam keadaan apapun, dan senantiasa bersikap disiplin. Inilah
yang menjadi dasar dari perilaku olahragawan atau fair play.
FIFA sebagai organisasi sepakbola dunia, sejak Piala Dunia 1990 sangat gencar
mempropagandakan fairplay, dan secara resmi logo fairplay yang dikenal dengan
slogan My Game is Fair Play diumumkan pada tahun 1993. Sejak saat itu, tradisi
pemberian penghargaan kepada insan sepakbola yang dinilai mampu memberikan
teladan yang baik bagi masyarakat sepakbola dunia kian gencar diberikan. FIFA
kemudian menciptakan Golden Rule yang diharapkan bisa menjadi pedoman bagi
seluruh insane sepakbola dunia. Armando Pribadi (2010), secara sederhana dan
ringkas mengartikan Golden Rule FIFA sebagai berikut:
2. Hormati aturan main dan jalankan dengan baik semua instruksi official.
7. Jangan pernah punya niat untuk balas dendam terhadap kesalahan yang
dilakukan pemain lain.
8. Main sesuai dengan perintah tiupan peluit wasit.
10. Memberikan penghargaan terhadap individu atau lembaga yang secara luar
biasa telah menjunjung tinggi sikap-sikap fair play.
Sportivitas
Sportivitas adalah komponen kedua dari moralitas dalam olahraga. Shields dan
Bredemeier dalam Robert S. Weinberg., Daniel Gould (2007) berpendapat bahwa
sportivitas melibatkan intens berjuang untuk berhasil, komitmen terhadap
semangat bermain sehingga standar etika akan lebih diutamakan daripada
keuntungan strategis ketika konflik. Sebagai contoh pada pertandingan Liga
Utama ke Sembilan Iran tanggal 28 Januari 2010 antara klub Moghavemat
Sepasi melawan Steel Azin. Tindakan sportif dan fair play yang ditunjukkkan
Amin Mutavassel Zadeh, striker klub Moghavemat Sepasi, di saat tinggal
menjebloskan bola ke dalam gawang ia malah menendangnya jauh-jauh keluar
lapangan, karena kiper Steel Azin tergeletak tak berdaya setelah sebelumnya
berbenturan dengan peman Moghavemat Sepasi yang lain. Tindakan tersebut
dilakukan agar tim medis bisa memeriksa kiper yang cedera tersebut.
Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan Steel Azin 2-1 atas
Moghavemat Sepasi, jika Amin Mutavassel Zadeh menjebloskan bola ke gawang,
golnya tetap dinilai sah, dan hasil akhirnya tentu berbeda.