Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Fungsi Produksi
Q = F ( K,L )
Yakni, jumlah maksimum keluaran yang dapat dihasilkan dengan K unit barang, dan L
unit tenaga kerja.
Sebagai seorang manajer , pekerjaan Anda adalah menggunakan fungsi produksi yang ada
dengan effisien: ini berarti bahwa anda harus menentukan berapa banyak tiap bahan baku
yang akan digunakan untuk menghasilkan keluaran . Dalam jangka panjang, bebeerapa
faktor produksi tetap, dan ini membatasi pilihan Anda dalam membuat keputusan bahan
baku.
Jangka ppendek didefenisikan sebagai jangka waktu yang mana ada faktor tetap dari
produksi. Fungsi produksi jangka pendek secara esensial hanyalah fungsi tenaga kerja
karena modal merupakan faktor produksi tetap dan tidak variabel. Jika K* merupakan ti
ngkat tetap modal, funsi produksi jangka pendek dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f( L ) = F( K*,L )
Jangka Panjang diartikan sebagai horizon yang mana manajer dapat menyesuaikan semua
faktor produksi. Jika perusahaan membutuhkan tiga tahun untuk memperoleh modal
mesin tambah, jangka panjang untuk manajemennya adalah tiga tahun, dan jangka
pendeknya adalah kurang dari tiga tahun.
2. Ukuran Produktivitas
Salah satu komponen penting dari pengambilan keputusan manajerial adalah penentuan
produktivitas dari masukan yang digunakan dalam proses produksi.
Produk Total
Produk total ( total product-TP) yaitu tingkat maksimum keluaran yang dapat dihasilkan
dengan jumlah tertentu. Contohnya: Pada tabel fungsi produksi dijelaskan, ketika 5 unit
tenaga kerja dipekerjakan maka menghasilkan 1.100 unit.
Produk Rata-Rata
Produk rata-rata yaitu sebuah ukuran keluaran yang dihasilkan per unit masukan.
Contohnya : jika seorang manajer mungkin ingin mengetahui ,secara rata-rata, berapa
banyak kontribusi tiap pekerja terhadap total keluaran perusahaan. Prduk rata-rata tenaga
kerja ( APL ) =
Q
APL =
L
Q
APK =
K
Produk Marginal
Produk marginal adalah perubahan dalam total keluaran akibat unit terakhir dari
masukan. Produk Marginal dari Modal (MPK) sehingga merupakan perubahan dalam
total keluaran dibagi dengan perubahan modal :
Q
(MPK) =
K
Produk Marginal dari Modal (MPL) adalah perubahan dalam total keluaran dibagi
dengan perubahan tenaga kerja.
Q
MPL =
L
Contoh: Pada tabel fungsi produksi diatas, unit tenaga kerja kedua menaikkan keluaran
sebesar 172 unit, sehingga produk marginal unit tenaga kerja kedua adalah 172.
Tabel fungsi produksi mengilustrasikan salah satu karakteristik penting dari produk
marginal suatu masukan. Perhatikan bahwa dengan naiknya unit tenaga kerja dari 0
menjadi 5 dalam kolom 2, produk marginal tenaga kerja naik di kolom 5. Ini membantu
menjelaskan mengapa lini rakitan digunakan dalam begitu banyakproses produksi:
dengan menggunakan beberapa pekerja, masing-masing menjalankankan tugas yang
berbedasecara potensial, seorang manajer dapat menghindari inefesiensi yang disebabkan
oleh menghentikan satu pekerja dan memulai yang lainnya.
Akan tetapi, perhatikan dalam tabel bahwa sesudah 5 unit tenaga kerja, produk marginal
dari tiap unit tambahan tenaga kerja turun dan pada akhirnya menjadi negatif. Produk
marginal yang negatif berarti bahwa unit terakhir masukan sebenarnya mengurangi
produk total.
Figur diatas menunjukkan secara grafik hubungan antara produk total, produk marginal
dan rata-rata. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalamkurva tersenut adalah bahwa
produk total naik dan kemiringannya semakin curam saat kita bergerak dari titik A ketitik
E di sepanjang kurva produk total. Dengan kegunaan tenaga kerja naik antara titik A dan
E, kemiringan kurva produk total naik( menjadi lebih curam): sehingga, produk marginal
naik saat kita bergerak dari titik A ke titik E. Kisaran dimana produk marginal naik
dikenal sebagai kisaran imbal hasil marginal yang meningkat(increasing marginal
returns).
Prinsip dari fase imbal hasil marginal adalah seiring kenaikan penggunaan masukan,
produk marginal awalnya naik ( imbal hasil marginal yang menurun ), kemudian mulai
turun ( imbal hasil marginal yang turun ), dan pada akhirnya menjadi negatif( imbal hasil
marginal negatif ).
3. Peran Manajer dalam Proses Produksi
Peran manajer dalam mengarahkan proses produksi yaitu : (1) Memastikan perusahaan
beroperasi pada fungsi produksi, dan (2) memastikan bahwa perusahaan menggunakan
level masukan yang tepat.
Fungsi Produksi menjelaskan keluaran maksimal yang mungkin yang mungkin yang
dapat di produksi dengan masukan tertentu. Untuk memastikan bahwa pekerja faktanya
bekerja pada potensi penuh, manajer harus melakukan struktur insentifyang mendorong
merreka melakukan usaha pada level yang diinginkan.
Peran kedua manajer adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi pada titik yang
tepat pada fungsi produksi.
Nilai produk Marginal adalah nilai terakhir yang dikeluarkan yang dihasilkan oleh unit
terakhir masukan. Contohnya: jika tiap unit keluaran dapat dijual pada harga P, nilai
produk marginal tenaga kerja adalah: VMP = P x MPL
Untuk memaksimalkan laba, seorang manajer harus menggunakan masukan pada tingkat
dimana marginal sama dengan biaya marginal. Lebih spesifik, ketika biaya tiap unit
tambahan tenaga kerja adalah w, manajer harus mempekerjakan karyawan hingga titik
dimana VMPL = w dalam kisaran produk marginalyang menurun.
Salah satu sifat penting dari permintaan suatu masukan adalah bahwa kemiringannya
menurun karena hukum imbal hasil marginal yang menurun. Karena produk marginal
suatu masukan akan menurun dengan semakin banyaknya masukan itu digunakan , nilai
produk marginal juga akan menurun dengan semakin banyaknya masukan itu digunakan.
Karena permintaan akan suatu masukan adalah nilai marginal dari masukan dalam kisaran
imbal hasilmarginal yang menurun, permintaan suatu masukan kemiringannya
menurun.Efeknya, setiap unit tambahan dari masukan menambahkan laba yang lebih
sedikit daripada unit sebelumnya. Jadi, perusahaan yang memaksimalkan laba akan
membayar lebih sedikit untuk tiap unit masukan tambahan.
Fungsi produksi linear adalah sebuah fungsi produksi yang mengasumsikan hubungan
linear sempurna antara semua masukan dan total keluaran.
Q = F(K,L) = aK + bL
Di mana a dan b adalah konstanta. Dengan fungsi produksi linear, masukan adalah
substitusi sempurna. Ada hubungan linear sempurna antara semua masukan dan total
keluaran.
Fungsi produksi Leontief adalah sebuah fungsi produksi yang mengasumsikan bahwa
masukan digunakan dalam proporsi yang tetap.
Yang mana a dan b adalah konstanta. Fungsi produksi Leontief juga disebut fungsi
produksi proporsi tetap karena mengimplikasikan bahwa masukan digunakan dalam
proporsi tetap.
Contoh Soal: Insinyur di Morris Industries memproleh estimasi berikut atas fungsi
produksi perusahaan. Q = F(K,L) = min {3K,4L}
Berapa banyakkeluaran yang dihasilkan ketika 2 unit tenaga kerja dan 5 unit modal
digunakan.
Jawaban:
Kita secara sederhana menghitung F(5,2). Tetapi F(5,2) =min{3(5),4(2)} = min {15,8}.
Karena minimum angka 15 dan 8 adalah 8, kita mengetahui bahwa 5 unit modal
dan 2 unit modal menghasilkan 8 unit keluaran.
Dimana adan b adalah konstanta. Tidak seberti di dalam kasus fungsi linear hungan antara
keluaran dan masukan tidak linear. Tidak seperti dalam Fungsi Produksi Leontief,
masukan tidak perlu digunakan dalam proporsi yang tetap. Fungsi Produksi Cobb-
Douglass menasumsikan adnya tingkat substitusi tertentu diantara masukan-masukan,
meskipun bukan kemampuan substitusi yang sempurna.
Contoh: Seorang konsultan memberi Anda estimasi berikut dari fungsi produksi Cobb-
Douglas perusahaan anda:
1/ 2 1 /2
Q= F(K,L) = K L
Berapakah produk rata-rata tenaga kerja ketika 4 unit tenaga kerja dan 9 unit modal
dipergunakan? Karena F(9,4) = 91 /2 4 1/ 2 = (3)(2) = 6, kita mengetahui bahwa 9 unit
modaldan 4 unit tenga kerja menghasilkan 6 unit keluaran.Jadi, produk rata-rata dari 4
unit tenaga kerja adalah APL = 6/4 = 1,5 unit .
Q = F(K,L) = aK + bL
Contoh: Sebuah perusahaan menghasilkan keluaran yang dapat dijual pada harga $10.
Fungsi produksi ditulis sebagai berikut : Q= F(K,L) = K 1/ 2 L1 /2 , Jika modal adalah
tetap pada unit dalam jangka pendek bearapa banyak tenaga kerja yang harus
dipekerjakan perusahaan untuk memaksilkan laba jika tingkat upah adalah $2?
Dik :
Jawab:
6. Iokuan
Isokuan yakni menentukan kombinasi masukan (K, dan L) yang menghasilkan level
keluaran yang sama kepada produsen: yakni, kombinasi apapun dari modal dan tenaga
kerja di sepanjang isokuan menghasilkan level keluaran yang sama.
Tingkat dimana tiap tenaga kerja dan modal dapat digantikan satu sama lain disebut
tingkat substitusi teknis marginal (marginat rate of technical substitution-MRTS). MRTS
dari modal dan tenaga kerja merupakan nilai absolut dari kemiringan dan sederhananya
adalah rasio dari produk marginal :
MRTS adalah tingkat dimana produsen dapat mensubstitusi antara dua masukan dan
mempertahankan keluaran yang sama.
Hukum tingkat substitusi teknis marginall yang menurun, yaitu sifat dari sebuah
fungsi produksi yang menyatakan bahwa semakin sedikit satu masukan digunakan,
semakin banyak jumlah masukan lain yang harus digunakan untuk menghasilkan level
keluaran yang sama.
7. Isokos
Garis isokos adalah sebuah garis yang mewakili kombinasi masukan yang akan
membebani produsen sejumlah biaya yang sama. Untuk memahaminya misalkan
perusahaan menghabiskan tepatnya $C untuk masukan . Oleh karena itu , biaya tenaga
kerja ditambah baya modal tepatnya sama dengan $C.
wL+rK =$C
Dimana w adalah tingkat upah dan r adalah biaya sewa(harga modal). Persamaan ini
untuk mewakili sebuah garis Isokos.
Perubahan dalam isokos : untuk harga masukan tertentu, isokos yang lebih jauh dari
titik nol diakibatkan oleh biaya yang lebih tinggi. Perubahan dalam harga masukan
mengubah kemiringan garis isokos.
8. Meminimalisasi Biaya
Meminimalisasi biaya yaitu memproduksi keluaran pada biaya semurah mungkin. Untuk
meminimalkan biaya produksi level keluaran tertentu, produk marginal per dolar yang
dihabiskan harus sama untuk semua masukan:
MPL MPK
w r
MPL w
=
MPK r