Anda di halaman 1dari 12

Analisis pengaruh laba akuntansi dan arus kas terhadap dividen kas

(Studi empiris pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI)

By:
Triyanto
Zulbahridar
R.Adri Satriawan

Faculty of Economic Riau University,Pekanbaru ,Indonesia


Email:tyogtz@yahoo.co.id

Analysis the effect of accounting earnings and cash flow to cash dividend

ABSTRACT
The aim of this research is to investigate the effect of the accounting earnings and cash flow
on dividend cash.The sample in this research is consumer goods companies which are listed in
Indonesia Stock Exchange in the period of 2007-2012. Totally, there are 15 listed companies
which are selected using purposive sampling method.
To analyze data, this research employs multiple regression analysis. The results of this
research indicate that accounting earnings has significant effect on cash dividend. In contrast,
cash flow has no significant effect on dividend cash.
Based on the results of the calculations can be seen that the coefficient of determination
R square value obtained was 66.4%. The figure gives the sense that the dividend cash changes
are affected by the accounting earnings and cash flows for the remaining 66.4% and 33.6%
influenced by other factors.

Keywords: Dividend cash, Accounting Earnings, and Cash flow

PENDAHULUAN mengharapkan jumlah dividen yang besar


Pembayaran dividen dalam tetapi perusahaan mempunyai pertimbangan
bentuk kas lebih banyak diinginkan investor yang logis karena perusahaan harus
dari pada dalam bentuk lain, karena memikirkan kelangsungan hidup dan
pembayaran dividen kas membantu pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan
mengurangi ketidakpastian dalam datang. Perusahaan harus menganalisis
melaksanakan aktivitas investasinya pada faktor yang mempengaruhi alokasi laba
suatu perusahaan. Perilaku ini diakui oleh untuk dividen atau untuk laba ditahan
Gordon-Litner sebagai The bird in the (retained earnings).
hand theory, bahwa satu burung di tangan Ada dua faktor utama yang harus
lebih berharga daripada seribu burung di dipertimbangkan (Hermi,2004) yaitu laba
udara (Ariyanti, 2007). bersih perusahaan dan ketersediaan kas
Besar kecilnya dividen yang akan karena walaupun perusahaan memperoleh
dibayarkan kepada investor tergantung laba namun jika uang kas tidak mancukupi
kebijakan perusahaan. Untuk memutuskan maka ada kemungkinan perusahaan untuk
kebijakan pembagian dividen tersebut ada menahan laba tersebut untuk diinvestasikan
beberapa faktor yang dipertimbangkan oleh kembali bukan dibagikan kedalam bentuk
perusahaan. Bagi investor sudah tentu dividen. Apabila kondisinya seperti ini,

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 1


jumlah dividen yang akan dibayarkan membayar dividen (Riyanto,2001:267).
menjadi relatif kecil. Sementara dipihak Posisi arus kas merupakan rasio kas akhir
pemegang saham tentu saja menginginkan tahun dengan laba setelah pajak. Bagi
jumlah dividen kas yang tinggi sebagai hasil perusahaan yang memiliki posisi arus kas
dari modal yang mereka investasikan. yang kuat semakin besar kemungkinan
Menurut pengertian akuntansi untuk membayar dividen. Faktor ini
konvensional dinyatakan bahwa laba merupakan faktor internal yang dapat
akuntansi adalah perbedaan antara dikendalikan oleh manajemen perusahaan
pendapatan yang dapat direalisir yang sehingga pengaruhnya dapat dirasakan
dihasilkan dari transaksi dalam suatu langsung bagi kebijakn dividen (Sudarsi
periode dengan biaya yang layak 2002:79).
dibebankan kepadanya. Bila dilihat secara Jadi arus kas merupakan faktor
mendalam, laba akuntansi bukanlah definisi penting yang harus diperhatikan ketika
yang sesungguhnya dari laba melainkan perusahaan ingin membagikan besarnya
hanya merupakan penjelasan mengenai cara dividen yang akan dibayarkan kepada para
untuk menghitung laba (Muqodim, pemegang saham,hal ini dikarenakan
2005:114). Laba akuntansi adalah laba dividen merupakan arus kas keluar ,maka
dari kaca mata perekayasa akuntansi atau tentu saja memerlukan tersedianya kas yang
kesatuan usaha karena keperluan untuk cukup atau posisi likuiditas harus terjaga
menyajikan informasi secara objektif dan sehingga walaupun perusahaan memperoleh
terandalkan. Laba akuntansi yang laba yang tinggi dan beban hutang beserta
digunakan dalam penelitian ini adalah bunga yang rendah, namun jika tidak
laba yang didapat dari selisih hasil didukung oleh posisi kas yang kuat maka
penjualan dikurangi harga pokok kemampuan pembayaran dividennya rendah,
penjualan dan biaya-biaya operasi sedangkan pembayaran dividen berupa
perusahaan (laba bersih). tunai/cash(sudarsi,2000 dalam Lisa dan
Selain menggunakan nilai laba Clara, 2009).Hal ini berarti bahwa semakin
akuntansi dalam menentukan besarnya kuatnya posisi kas suatu perusahaan
dividen yang akan dibagikan, perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu-
juga mempertimbangkan arus kas waktu mendatang, maka makin tinggi rasio
perusahaan karena dividen harus dibayar pembayaran dividennya.Begitu pula
secara tunai dan karena kas diperlukan sebaliknya, semakin rendah posisi kas suatu
dalam membeli aktiva untuk melanjutkan perusahaan, berarti semakin kecil
operasi perusahaan. kemampuan perusahaan untuk membayar
Arus kas adalah arus kas masuk dan dividen(Riyanto 2001:267).
arus kas keluar atau setara kas. Setara kas Murtanto dan Febby (2004) dalam
dimiliki untuk memenuhi komitmen kas penelitiannya yang menganalisis hubungan
jangka pendek, bukan investasi atau tujuan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan
lain. Untuk memenuhi persyaratan setara dividen kas. Mereka menganalisis
kas, investasi harus segera diubah menjadi perusahaan industri barang konsumsi pada
kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa tahun 1999, 2000 dan 2001. Berdasarkan
menghadapi risiko perubahan nilai yang penelitiannya itu disimpulkan bahwa adanya
signifikan (SAK No.2). hubungan yang kuat antara laba akuntansi
Dividen merupakan cash outflow terhadap dividen kas.Tetapi hubungan yang
,maka makin kuat posisi kas perusahaan kurang kuat antara laba tunai terhadap
makin besar kemampuan perusahaan untuk dividen kas.

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 2


Sagala(2006) dalam penelitianya bahan pertimbangan untuk
pengaruh earnings dan arus kas operasi menginvestasikan modalnya.
terhadap dividen tunai menyimpulkan Semakin besar laba akuntansi yang
bahwa earnings dan arus kas berpengaruh diperoleh oleh perusahaan,maka semakin
terhadap dividen tunai . besar pula kesempatan para pemegang
Reagen (2006) dalam analisis saham untuk menerima dividen kas atas
hubungan antara laba akuntansi dan kas modal yang telah diinvestasikanya. Dengan
terhadap dividen tunai yang mana hasil laba yang besar maka perusahaan memiliki
penelitianya menyatakan bahwa laba kemampuan yang besar pula untuk
akuntansi dan kas menunjukkan hubungan mengalokasikan laba yang diperoleh untuk
yang kuat dan positif terhadap dividen kas. dibagikan kepada pemegang saham dalam
Penelitian yang dilakukan oleh bentuk dividen kas maupun untuk investasi
Ariyanti (2007) yang menganalisis perusahaan ataupun untuk menjaga
hubungan laba akuntansi dan laba tunai kelangsungan kinerja perusahaan.
dengan dividen kas, dengan menggunakan Pembagian dividen kas yang diambil
koefisien korelasi Spearman Rank, ia dari laba akuntansi dalam hal ini laba bersih
menganalisis 19 perusahaan industri barang perusahaan,menjadi daya tarik bagi para
konsumsi yang go publik di BEJ pada tahun investor yang ingin menginvestasikan modal
2002, 2003, dan 2004. Berdasarkan yang dimilikinya. Karena dari laba akuntansi
penelitiannya itu disimpulkan bahwa ada tersebut investor dapat menganalisis berapa
konsistensi hubungan yang signifikan antara besar laba bersih perusahaan,dan dari laba
laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen tersebut berapa yang akan dibagikan sebagai
kas. dividen.
Dalam prakteknya perusahaan yang
Penelitian ini mengacu pada memperoleh laba belum tentu membagikan
penelitian-penelitian sebelumnya yang dividen kepada para pemegang saham
meneliti hubungan laba akuntansi dan arus perusahaannya. Karena perusahaan juga
kas terhadap dividen kas. Jika penelitian- harus mempertimbangkan kelangsungan
penelitian sebelumnya hanya meneliti hidup dari perusahaan. Menurut Weston dan
hubungannya ,disini penelitian ini Copeland (1986),kebijakan dividen
menganalisis pengaruh laba akuntansi dan menentukan penempatan laba perusahaan
arus kas terhadap dividen kas. yaitu antara membayar kepada pemegang
saham dan menginvestasikan kembali dalam
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS perusahaan.
Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Menurut Skousen et,al (2001:757)
Dividen Kas dividen adalah pendistribusian laba secara
Laba akuntansi memiliki hubungan yang proporsional kepada para pemegang saham
sangat erat dengan dividen kas. Karena sesuai dengan jumlah saham yang
dividen kas diambil dari alokasi laba yang dimilikinya. Distribusi laba dalam bentuk
diperoleh perusahaan baik laba tahun kas oleh sebuah korporasi kepada para
berjalan ataupun laba tahun lalu yang berada pemegang sahamnya disebut sebagai dividen
dalam pos laba ditahan dalam neraca. Laba tunai (cash dividen). Biasanya sebuah
akuntansi merupakan alat bagi perusahaan korporasi harus memenuhi tiga kondisi
untuk menunjukkan kinerja perusahaan,yang terlebih dahulu agar dapat membayar
berguna bagi para investor untuk sebagai dividen kas:
a. Laba ditahan yang mencukupi

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 3


b. Kas yang memadai Dividen merupakan cash outflow ,maka
c. Tindakan formal dari dewan makin kuat posisi kas perusahaan makin
komisaris. besar kemampuan perusahaan untuk
Dari tiga kondisi diatas dapat dilihat membayar dividen (Riyanto,2001:267).
bahwa salah satu hal yang harus dipenuhi Posisi arus kas merupakan rasio kas akhir
adalah laba ditahan yang mencukupi. Jadi tahun dengan laba setelah pajak. Bagi
jelas bahwa laba ditahan yang mana diambil perusahaan yang memiliki posisi arus kas
dari laba akuntansi sangat berpengaruh yang kuat semakin besar kemungkinan
terhadap dividen kas. untuk membayar dividen. Faktor ini
Elizabeth(2000) dalam penelitianya merupakan faktor internal yang dapat
mengenai hubungan laba akuntansi dan laba dikendalikan oleh manajemen perusahaan
tunai menyatakan bahwa laba akuntansi sehingga pengaruhnya dapat dirasakan
memiliki hubungan yang kuat terhadap langsung bagi kebijakn dividen (Sudarsi
dividen kas. Begitu juga menurut Murtanto 2002:79).
dan Febby (2004) dan Ariyanti (2007) Jadi arus kas merupakan faktor penting
bahwa laba akuntansi memiliki hubungan yang harus diperhatikan ketika perusahaan
yang kuat terhadap dividen kas. ingin membagikan besarnya dividen yang
Dari berbagai pandangan dan penelitian akan dibayarkan kepada para pemegang
dapat diambil pemikiran bahwa laba saham,hal ini dikarenakan dividen
akuntansi memiliki hubungan yang kuat dan merupakan arus kas keluar ,maka tentu saja
berpengaruh positif terhadap dividen kas. memerlukan tersedianya kas yang cukup
Karena dividen merupakan pendistribusian atau posisi likuiditas harrus terjaga sehingga
laba kepada pemegang saham. walaupun perusahaan memperoleh laba yang
tinggi dan beban hutang beserta bunga yang
rendah, namun jika tidak didukung oleh
Berdasarkan uraian di atas, maka posisi kas yang kuat makakemampuan
hipotesis dalam penelitian ini adalah: pembayaran dividennya rendah, sedangkan
H1: Laba akuntansi berpengaruh terhadap pembayaran dividen berupa
tunai/cash(sudarsi,2000 dalam Lisa dan
dividen kas Clara, 2009).Hal ini berarti bahwa semakin
kuatnya posisi kas suatu perusahaan
Pengaruh Arus Kas Terhadap Dividen terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu-
Kas waktu mendatang, maka makin tinggi rasio
Arus kas sangat berpengaruh terhadap pembayaran dividennya.Begitu pula
dividen kas,karena dividen kas harus dibayar sebaliknya, semakin rendah posisi kas suatu
tunai maka kondisi kas menjadi faktor utama perusahaan, berarti semakin kecil
bagi pembagian dividen kas. Walaupun laba kemampuan perusahaan untuk membayar
akuntansi perusahaan besar tidak menjamin dividen (Riyanto 2001:267).
kondisi arus kas yang yang memadai untuk Elizabeth(2000) dalam penelitianya
membayarkan dividen kepada para mengenai hubungan laba akuntansi dan laba
pemegang saham. Hal ini dikarenakan kas tunai(arus kas) menyatakan bahwa arus kas
yang tersedia diperlukan untuk menjaga memiliki hubungan yang kuat terhadap
aktivitas kelangsungan hidup perusahaan dividen kas. Begitu juga menurut Sagala
yang mana bagi perusahaan lebih penting (2006) ,Reagen (2006) dan Ariyanti (2007)
daripada membagikan dividen . bahwa arus kas memiliki hubungan yang
kuat terhadap dividen kas.

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 4


kriteria diatas yang dapat dijadikan sample
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian.
hipotesis dalam penelitian ini adalah: Dalam penelitian ini, jenis data yang
H1: Arus kas berpengaruh terhadap digunakan adalah data kuantitatif dan
dividen kas merupakan data sekunder yang informasinya
METODE PENELITIAN diperoleh secara tidak langsung dari
Populasi dan Sampel perusahaan. Data sekunder tersebut
Populasi penelitian ini adalah diperoleh dalam bentuk laporan keuangan
perusahaan-perusahaan yang tergolong tahunan yang dipublikasikan di situs BEI,
dalam perusahaan yang bergerak dalam yaitu www.idx.co.id. Data yang dibutuhkan
sektor industri barang konsumsi dan dalam penelitian ini adalah data yang
terdaftar di BEI sejak tahun 2007 sampai berhubungan dengan variabel penelitian
dangan tahun 2012. Teknik penarikan yaitu: informasi mengenai laba akuntansi,
sample penelitian ini adalah dengan arus kas, dan dividen kas.
menggunakan menggunakan metode
Purposive Non random Sampling, yaitu Definisi Operasional dan Pengukuran
pengambilan sample penelitian secara non Variabel
random (tidak acak) sehingga setiap anggota Defenisi operasional variabel bermanfaat
populasi memiliki peluang yang sama akan untuk memberikan penjelasan yang lebih
terpilih menjadi sample penelitian (Supardi, spesifik tentang kegiatan atau tindakan yang
2005:114). Berdasarkan Indonesian Capital diperlukan peneliti untuk mengukur
Market Directory di dapat 33 perusahaan variabel. Adapun definisi operasional
yang bergerak dalam sector industri barang variabel pada penelitian ini adalah:
konsumsi hingga tahun 2012. 1. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel
Penyeleksian sample penelitian yang mempengaruhi atau yang menjadi
menggunakan teknik purposive sampling sebab perubahan atau timbulnya variabel
dimana terdapat kriteria-kriteria tertentu. dependen (Sugiyono, 2008: Variabel
Kriteria dalam penentuan sample independen yang digunakan dalam
berdasarkan teknik purposive sampling penelitian ini adalah laba akuntansi dan arus
antara lain: kas.
a. Laba Akuntansi
1. Perusahaan yang telah terdaftar di Laba akuntansi merupakan
BEI dari tahun 2007-2012. perbedaan antara pendapatan yang
2. Perusahaan tersebut menerbitkan direalisasikan yang berasal dari transaksi
laporan keuangan pada tahun suatu periode dan berhubungan dengan
terakhir, yaitu tahun 2007, 2008, biaya historis (Belkaoui, 2000: 32). Di
2009,2010,2011dan 2012. dalam laba akuntansi terdapat kombinasi
3. Perusahaan tersebut mendapatkan beberapa komponen pokok seperti laba
laba bersih pada pada tahun 2007 kotor, laba usaha, laba sebelum pajak dan
sampai 2012. laba sesudah pajak. Dalam menentukan
4. Perusahaan tersebut membayar besarnya laba akuntansi, investor melihat
dividen kas pada tahun 2007 sampai dari perhitungan laba setelah pajak, karena
2012. laba setelah pajak merupakan bagian laba
Dari populasi penelitian diatas yang nantinya akan di tahan sebagai laba
terdapat 15 perusahaan yang sesuai dengan ditahan atau dibagikan kepada investor

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 5


sebagai dividen kas. Sehingga dalam X2 = Arus Kas
penelitian ini, peneliti juga menggunakan e = Eror
laba setelah pajak sebagai indikator laba
akuntansi. Uji Normalitas Data
b. Arus kas Alat diagnosis yang digunakan untuk
Arus kas yang dimaksud dalam memeriksa data yang memiliki distribusi
penelitian ini adalah laba akuntansi setelah normal adalah plot peluang normal (Normal
disesuaikan dengan transaksi-transaksi non- Probability Plot). Plot Peluang normal
kas, seperti beban penyusutan, beban (Normal Probability Plot) dilakukan dengan
amortisasi, penjualan kredit, pembelian membandingkan nilai observasi (observed
kredit, utang gaji, utang pajak, dan utang normal) dengan nilai yang diharapkan dari
bunga yang belum dibayar. Penyusutan distribusi normal (expected normal). Jika
merupakan pengalokasian biaya dari aktiva data distribusi normal maka titik-titik akan
berwujud, sedangkan amortisasi merupakan berbeda disekitar garis diagonal.
menyusutkan jumlah dari aktiva yang tidak
berwujud. Penjualan dan pembelian kredit Uji Asumsi Klasik
juga disertakan karena belum melibatkan Secara teoritis model yang digunakan
kas dalam transaksinya.. Hal tersebut dalam penelitian ini akan menghasilkan nilai
disebabkan karena perusahaan sudah tutup parameter penduga yang shahih bila
buku sementara pembayaran terhadap utang- memenuhi asumsi normalitas, dan tidak
utang tersebut diatas belum dilaksanakan. terjadi autokorelasi, multikolinearitas, dan
Berdasarkan pertimbangan terhadap heteroskedastisitas, jadi pengujian asumsi
penjelasan-penjelasan diatas, maka, peneliti klasik yang akan diuji dalam penelitian ini:
menjadikan jumlah arus kas dari aktivitas 1.Uji Multikolinearitas
operasi pada laporan arus kas, sebagai Uji multikolinearitas bertujuan
indikator variabel arus kas karena jumlah untuk menguji apakah model regresi
pada arus kas operasi merupakan total menemukan adanya korelasi antara variabel
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan bebas yang satu dengan variabel bebas yang
dalam satu periode akuntansi. lain. Model regresi yang baik seharusnya
Metode Analisis Data terjadi korelasi diantara variabel independen
Metode analisis data yang digunakan (Ghozali, 2005:91). Pengujian
dalam penelitian ini adalah menggunakan multikolinearitas dilakukan dengan melihat
metode regresi berganda. Regresi (1) nilai tolerance dan lawannya (2) VIF
merupakan suatu alat ukur yang digunakan (variance inflation factor). Nilai cuutof yang
untuk melihat ada atau tidaknya korelasi umum dipakai untuk menunjukkan adanya
antara variabel. Regresi dimana variabel multikolinearitas adalah nilai tolerance >
terikat (Y) dihubungkan atau dijelaskan 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
labih dari satu variabel bebas (X). 2.Uji Heterokedastisitas
Regresi berganda untuk penelitian ini adalah Uji heteroskedastisitas oleh
dihubungkan dengan rumus : Ghozali (2005:105) bertujuan menguji
Y = + 1X1 + 2X2 + e apakah dalam model regresi terjadi
Dimana: ketidaksamaan variance dari residual satu
Y = Dividen kas pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
= Konstanta variance dari residual satu pengamatan ke
12 = Koefisien regresi pengamatan lain tetap, maka disebut
X1 = Laba Akuntansi homokesdasititas dan jika berbeda disebut

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 6


heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Autokorelasi Model Regresi
Menurut Ghozali (2005: 95) Dalam penelitian ini dilakukan analisis
autokorelasi terjadi bila ada korelasi antara regresi untuk mengetahui ada tidaknya
anggota sampel yang diturutkan berdasarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap
waktu. Penyimpangan ini biasanya muncul variabel terikat. Pengolahan data pada
pada observasi yang menggunakan time- penelitian ini menggunakan model multiple
series. Konsekuensi adanya autokorelasi ini regression (regresi berganda) dengan
adalah varians sampel tidak dapat menggunakan program SPSS versi 18.0.
menggambarkan varians populasinya dan Analisis regresi pada penelitian ini
model regresi yang dihasilkan tidak dapat menggunakan metode enter, dimana semua
digunakan untuk menaksir nilai variabel variabel independen digunakan untuk
dependen tertentu. menjelaskan variabel dependen.
Suatu jenis pengujian yang umum
digunakan untuk mengetahui adanya HASIL PENELITIAN DAN
autokorelasi telah dikembangkan oleh J PEMBAHASAN
Durbin dan G Watson. Dalam penelitian ini Statistik Deskriptif
keberadaan autokorelasi diuji dengan Statistik deskriptif dapat
menggunakan Durbin Watson Test, yaitu: memberikan gambaran tenang suatu data
- Jika DW dibawah 2, berarti terdapat yang dilihat dari nilai maksimum,minimum
autokorelasi positif. rata-rata (mean), dan standar deviasi yang
- Jika DW diantara -2 sampai 2, berarti dihasilkan dari variabel penelitian. Hasil
tidak ada autokorelasi. analisis statistik deskriptif dengan
- Jika DW diatas 2, berarti terdapat menggunakan program SPSS digambarkan
autokorelasi negatif. dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Dividen Kas 68 6.40 10.21 8.2534 .95925

Laba Akuntansi 68 10.05 12.91 11.5624 .73824


Arus Kas 68 10.32 13.09 11.5836 .58623
Valid N 68
(listwise)

Sumber: Data Olahan SPSS

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 7


Dari hasil analisis statistik deskriptif
tersebut diketahui bahwa jumlah observasi
dalam penelitian (N) adalah 68.

Dividen Kas
Variabel dividen kas pada table 4.1
menunjukkan nilai minimum
6,40,maksimum,10,21 , rata-rata (mean)
8,2534 dan standard deviasi 0,95925.

Laba Akuntansi
Variabel laba akuntansi pada table Sumber: Data Olahan SPSS
4.1 menunjukkan nilai minimum 10,05 ,
maksimum 12,91 , rata-rata 11,5624 dan Berdasarkan gambar di atas, dapat
standard deviasi 0,73824. dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar
garis diagonal dan penyebarannya mengikuti
Arus Kas arah garis diagonal. Dengan demikian dapat
Variabel arus kas pad table 4.1 dinyatakan bahwa penyebaran data
menunjukkan nillai minimum 10,32 memenuhi asumsi normalitas.
,maksimum 13,09 rata-rata 11,5836 dan
standard deviasi 0,58623. Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Uji Normalitas Data

Tabel 4.2: Nilai Tolerance dan VIF Pada Perusahaan Industri Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia

Collinearity Statistics

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Tidak terjadi
Laba Akuntansi .497 2.016 Multikolinearitas

Tidak terjadi
Arus Kas .476 2.099 Multikolinearitas

Sumber: Data Olahan SPSS


Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai variabel-variabel bebas dalam penelitian ini
VIF dari keempat variabel kurang dari 10 bebas dari pengaruh mulrikolinearitas.
dan nilai tolerance mendekati 1. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi dan

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 8


Uji Autokorelasi
Table 4.3: Tabel Nilai Durbin-Watson

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 . .815a .664 .649 .56852 1.580

a. Predictors: (Constant), AbsSR, Laba Akuntansi, Arus Kas

b. Dependent Variable: Dividen Kas

Sumber: Data Olahan SPSS variabel laba akuntansi dan arus kas
terhadap dividen kas dengan menggunakan
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa analisis regresi linear berganda. Selain itu,
diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1.580 pengujian hipotesis penelitian dilakukan
sehingga dapat disimpulkan bahwa model untuk membandingkan nilai t statistik atau
penelitian ini bebas dari adanya autokorelasi nilai ttabel untuk H1dan H2. Uji t ini dilakukan
karena nilai DW terletak direntang -2 < DW untuk menentukan tingkat signifikan
< 2. pengaruh variabel independen terhadap
Uji Heterokedastisitas variabel dependen.
Gambar 4.2: Scatterplot

Sumber: Data Olahan SPSS


Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa
data menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y dengan tidak membentuk
pola tertentu. Maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi yang digunakan bebas
dari heterokedastisitas.

Hasil Pengujian Hipotesis dan


Pembahasan
Pengujian hipotesis dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 9


Tabel 4.4: Model Regresi Perusahaan Industri komsumsi di Bursa Efek Indonesia

Model Standardize
d
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics

Toleranc
B Std. Error Beta t Sig. e VIF

1(Constant) 3.489 1.446 2.413 .019

Laba .286 .134 .220 2.138 .036 .496 2.016


Akuntansi

Arus Kas .033 .172 .020 .195 .846 .476 2.099

AbsSR 2.371 .217 .814 10.910 .000 .942 1.061

Sumber: Data Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.4 H1 Laba Akuntansi berpengaruh


diatas,persamaan regresi linier berganda terhadap dividen kas
yang diuji dalam penelitian ini adalah Hipotesis pertama menyatakan bahwa
sebagai berikut: laba akuntansi berpengaruh terhadap
Y = 3,489 + 0,286LA + 0,033AK Dividen kas. Pengaruh ini dapat dilihat dari
tabel dibawah ini:
Tabel 4.5: Hasil Analisis Uji Signifikansi t
Variabel Independen t hitung t tabel = 5% Keterangan
Laba akuntansi 2.138 1.779 0.036 H1 Diterima

Sumber: Data Olahan SPSS


Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat H2 Arus Kas berpengaruh terhadap
dilihat bahwa t hitung sebesar 2,138> ttabel dividen kas
sebesar 1,779 dan signifikansi < 0,05 Hipotesis kedua menyatakan bahwa arus kas
(0,036< 0,05), hal ini menyatakan bahwa H1 berpengaruh terhadap dividen kas. Untuk
diterima. mengetahui ada tidaknya pengaruh dapat
dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.6: Hasil Analisis Uji Signifikansi t
Variabel Independen t hitung t tabel = 5% Keterangan
Arus Kas .195 1.997 .846 H2 ditolak

Sumber: Data Olahan SPSS

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 10


Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat menghasilkan hasil yg berbeda misalnya
diketahui bahwa t hitung yaitu sebesar hutang usaha.
0,195 < ttabel sebesar 1,997 dan signifikansi 2. Penelitian ini hanya membatasi waktu
> 0,05 (0,846 > 0,05),hal ini menyatakan pengamatan selama lima tahun, yaitu dari
bahwa H2 ditolak. Sehingga dapat tahun 2007-2012, apabila waktunya lebih
disimpulkan bahwa arus kas tidak lama ataupun dengan mengambil tahun
berpengaruh secara signifikan terhadap pengamatan yang berbeda ataupun dengan
dividen kas. jenis perusahaan yg beda kemungkinan hasil
yang diperoleh juga berbeda, bahkan
KESIMPULAN DAN SARAN mungkin akan lebih baik.
Kesimpulan 3. Peneliti selanjutnya juga bisa meneliti
Berdasarkan hasil analisis dan faktor faktor yg mempengaruhi dividen
pembahasan yang dilakukan sebelumnya, kas atau kebijakan perusahaan dalam
diperoleh simpulan bahwa laba akuntansi penentuan dividen
berpengaruh signifikan terhadap dividen
kas,sedangkan arus kas tidak berpengaruh
signifikan terhadap dividen kas. Hal ini bisa DAFTAR PUSTAKA
disebabkan karena tidak terpenuhinya syarat
kondisi untuk membagikan dividen kas Ariyanti, Fitri, 2007, Analisis Hubungan
yaitu: (a) Laba ditahan yang mencukupi Antara Laba Akuntansi dan Laba
(b)Kas yang memadai (c)Tindakan formal Tunai Dengan Dividen Kas
dari dewan komisaris. Pada Industri Barang Konsumsi
di Indonesia, Skripsi. Fakultas
Keterbatasan Penelitian Ekonomi, Universitas Islam
Penelitian ini memiliki beberapa Indonesia, Yogyakarta.
keterbatasan, antara lain sebagai berikut: Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Teori
1. Penelitian ini hanya menggunakan dua Akuntansi. Edisi Pertama,
variabel independen yaitu laba Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
akuntansi dan arus kas padahal masih Erlina, 2008. Metodologi
banyak variabel-variabel lainnya yang Penelitian Bisnis untuk
dapat mempengaruhi dividen kas. Akuntansi dan Manajemen. Edisi
2. Penelitian ini hanya menggunakan Kedua, Penerbit USU PRESS,
lima tahun tahun pengamatan yaitu Medan.
dari tahun 2007 - 2012.
3. Objek penelitian ini hanya terbatas Horngren, Charles T, Gary L Sundem, John
pada perusahaan Industri barang A.Elliot, 2000. Pengantar
konsumsi yang terdaftar dibursa efek Akuntansi Keuangan. Edisi 6,
indonesia (BEI). alih bahasa Alfonsus Sirait,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Saran Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis
Berdasarkan kesimpulan dan Multivariate dengan Program
keterbatasan penelitian yang telah diuraikan SPSS, Semarang: Badan Penerbit
sebelumnya maka saran yang dapat UNDIP
diberikan dalam penelitian ini adalah :
1. Peneliti selanjutnya diharapkan Muqodim, 2005. Teori Akuntansi, Edisi ke-
menambahkan variabel lain agar 1, Ekonisia, Yogyakarta. Pangaribuan,

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 11


Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis.
Reagen, 2007, Analisis Hubungan Antara Cetakan Keduabelas, Penerbit
Laba Akuntansi dan Kas Dengan Alfabeta, Bandung.
Dividen Kas ( Studi Kasus : www.idx.co.id
Perusahaan Industri Manufaktur
Yang Terdaftar di BEJ tahun
2002-2004, Skripsi. Fakultas
Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara, Medan.

Rochaety, Ety, Ratih Tresnati, dan Abdul


Madjid Latief, 2007. Metodologi
Penelitian Bisnis:Dengan
Aplikasi SPSS. Edisi Pertama,
Penerbit Mitra Wacana Media,
Jakarta.

Sagala, Dewi Natalia, 2006, Pengaruh


Earnings dan Arus Kas Operasi
Terhadap Dividen Tunai Yang
Diterima oleh Pemegang Saham
Perusahaan Manufaktur Tbk di
Bursa Efek Jakarta, Skripsi.
Fakultas Ekonomi, Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Sihombing, Barita Stepanus, 2006, Analisis


Hubungan Antara Laba
Akuntansi dan Laba Tunai
Dengan Dividen Kas Pada
Perusahaan Manufaktur ( Studi
Kasus Pada Perusahaan
Makanan dan Minuman Yang
Terdaftar di BEJ), Skripsi,
Universitas Sumatera Utara,
Medan.

Soemarso, S.R, 2004. Akuntansi:Suatu


Pengantar. Edisi Kelima, Buku 1, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Earl K, James D. Stice dan Fred K.


Skousen, 2004. Intermediate
Accounting. Buku Dua, Edisi 15,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014 12

Anda mungkin juga menyukai