Anda di halaman 1dari 20

ZAHARUDDINPSIKIS-Jurnal

Telaah Kritis Psikologi


TerhadapIslami
Pemikiran
Vol. 1Psikologi Islam
No. 2 (2015) | 95
95-114

TELAAH KRITIS TERHADAP PEMIKIRAN


PSIKOLOGI ISLAM MUHAMMAD UTSMAN NAJATI

Zaharuddin

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam


Program Studi Psikologi Islam UIN Raden Fatah Palembang

Abstrak

Kajian ini bertujuan untuk mengungkap konsep psikologi Islam menurut pemikiran Muhammad
Utsman Najati. Konsep psikologi Islam dalam kajian ini terdiri atas tiga ruang lingkup yaitu sumber
psikologi Islam, metode dan pendekatan dalam pengembangan psikologi Islam dan komparasi
paradigma Psikologi Islam dan Psikologi Konvensional. Kajian ini merupakan jenis penelitian
pustaka, dengan cara melakukan telaah terhadap karya-karya dari Muhammad Utsman Najati.
Dalam menganalisis kajian pustaka ini, penulis menggunakan analisis isi (content analysis).
Kesimpulan dalam kajian ini pertama, bahwa psikologi Islam yang dibangun oleh Utsman Najati
bersumber dari telaah terhadap Alquran dan hadis serta melakukan modifikasi terhadap teori Barat
yang sesuai dengan norma dan nilai dari Alquran dan hadis, yang selanjutnya diaplikasikan melalui
pendekatan penelitian empiris. Kedua. Metode yang dipakai dalam pengembangan psikologi Islam
adalah kombinasi antara metode pragmatis dan metode idealistik dan pendekatan dalam
pengembangan psikologi Islam menggunakan kombinasi pendekatan antara skriptualistik-falsafi-
humanistik. Ketiga, komparasi antara psikologi Islam dan psikologi konvensional adalah pada cara
memahami konsepsi terhadap manusia. Psikologi Islam dalam memahami manusia dengan
melakukan intgrasi antara iman dan akal yang diaplikasikan melalui penelitian empiris dalam
bidang psikologi. Sedangkan psikologi konvensional, pada umumnya hanya mengedepankan
konsepsi terhadap manusia hanya dengan pendekatan penelitian empiris tanpa memasukan unsur
iman atau keagamaan.

Kata Kunci: Pemikiran Muhammad Utsman Najati, Konsep Psikologi Islam

Pendahuluan memahami manusia. Terdapat empat aliran


Psikologi merupakan salah satu atau mazhab besar dalam ilmu psikologi yang
cabang ilmu yang masih baru. Psikologi telah diakui secara umum oleh komunitas
sebagai suatu cabang ilmu, baru diakui sekitar akademisi di bidang psikologi, yaitu
abad ke-18 akhir. Hal ini ketika Wilhelm psikoanalisa, behaviourisme, humanias dan
Wundt tertarik pada studi psikologi yang telah transpersonal.2 Jika melihat sejarah
memiliki basis kuat dalam bidang fisiologi. kelahirannya, maka dapat diambil suatu
Wundt melakukan pendekatan eksperimental penjelasan bahwa, lahirnya satu mazhab ke
dalam pendekatan studi psikologi.1 mazhab lainnya, disebabkan oleh
Dimulainya psikologi sebagai suatu cabang ketidakpuasan ataupun ketidak setujuan
ilmu yang berkembang, maka dalam terhadap paradigma mazhab yang telah ada.
sejarahnya psikologi memiliki aliran-aliran
ataupun mazhab dalam paradigmanya untuk
2
Dapat di jumpai dalam buku-buku psikologi
1
James F. Brennan, History and System of umum ataupun jurnal dan artikel ilmiah bidang
Psychology, diterjemahkan oleh Nurmala Sari Fajar, psikologi. Keempat aliran atau mazhab besar dalam
Sejarah dan Sistem Psikologi, Jakarta, Rajawali Pers, bidang ilmu psikologi telah diakui secara umum dalam
2006, hlm. 231 akademisi psikologi.
96 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

Seperti mazhab psikoanalisa yang perkembangan ilmu psikologi terhadap


disebut sebagai mazhab pertama dalam paradigma mazhab psikologi yang dibangun
psikologi, dipelopori oleh Sigmund Freud. untuk memahami manusia.
Mazhab psikoanalisa memandang aktivitas Lebih lanjut, dalam pandangan penulis
manusia merupakan proses-proses mental dan dan dari hasil telaah awal terhadap konsep-
proses aktivitas sadar dan tidak sadar dalam konsep yang dibangun oleh tokoh-tokoh
diri manusia.3 Pandangan mazhab psikologi konvensional. Terdapat paradigma
psikoanalisa, ditentang oleh mazhab kedua teoritis maupun praktek yang cenderung
dalam psikologi yaitu mazhab behaviourisme, memiliki perbedaan terhadap paradigma yang
yang dipelopori oleh John Broadus Watson. berasal dari norma dan nilai agama. Sebagai
Mazhab behaviourisme memandang bahwa seorang yang beragama, sisi subjektifitas
aktivitas manusia bukan dipengaruhi oleh penulis juga tidak dapat dihindarkan.
aktivitas kesadaran dalam diri, melainkan Sebagaimana para tokoh psikologi yang
oleh adaptasi perilaku dan pembelajaran berasal dari dunia Barat, tidak dapat
tersebut dikendalikan oleh prinsip-prinsip menghindari pengaruh subjektifitas seperti
asosiasi. Lebih lanjut pandangan mazhab budaya, tradisi norma dan nilai masyarakat,
kedua ini ditentang oleh mazhab ketiga dalam bahkan agama, berpengaruh terhadap cara
psikologi yaitu mazhab humanistik, tokohnya berpikirnya. Akan tetapi, dalam hal ini
seperti Allport, Buhler, Maslow, May dan penulis membangun paradigma berpikir
Rogers. Dalam mazhab humanistik berdasarkan data dan fakta hasil telaah dalam
memandang bahwa individu berusaha ruang lingkup kajian penelitian. Hal ini
mencapai perkembangan potensinya dan merupakan salah satu persyaratan dalam
menolak penjelasan mekanis dan materialistik pelaksanaan penelitian ilmiah.
atas proses-proses psikologis.4 Sinergi antara agama dan psikologi
Lebih lanjut setelah kelahiran mazhab bukan suatu hal yang dapat diterima begitu
ketiga yaitu mazhab humanistik. Lahir juga saja. Hal ini dikarenakan telah terjadi
yang disebut sebagai mazhab ke empat yaitu perdebatan akademik antara komunitas
mazhab transpersonal, salah satunya psikologi sendiri, maupun dari komunitas
dipelopori oleh Abraham Maslow. Konsep keagamaan. Dister menyatakan bahwa dalam
utama mazhab transpersonal memandang komunitas agamawan, masih ada yang
manusia tidak hanya mempunyai kesadaran berpendapat bahwa psikologi yang termasuk
psiko-fisik, psiko-kognitif atau ilmu pengetahuan profan tidak mempunyai
psikohumanistik, namun juga manusia wewenang untuk mempelajari agama. Dalam
mempunyai kesadaran yang terdalam dan hal ini, yang dianggap berwenang adalah para
tinggi sifatnya.5 Berdasarkan bahwa kelahiran alim ulama.6 Selanjutnya Connolly
dari satu mazhab ke mazhab dikarenakan menyatakan bahwa psikolog non-religius
adanya ketidakpuasan oleh pemerhati biasanya akan berusaha menjelaskan
3
fenomena keagamaan tanpa mengacu pada
James F. Brennan, History and System of
Psychology, hlm. 313
realitas trans-empiris, sementara psikolog
4
James F. Brennan, History and System of religius ingin tetap membuka kemungkinan
Psychology, hlm. 313, 345, 400 realitas itu menjadi satu faktor yang
5
Mujidin, Garis Besar Psikologi
Transpersonal: Pandangan Tentang Manusia dan berpengaruh. Selain itu ada juga yang
Metode Penggalian Transpersonal Serta Aplikasinya
6
Dalam Dunia Pendidikan, Jurnal Humanitas: Indonesia M.A. Subandi, Psikologi Agama dan
Psychological Journal, Vol, 2 No. 1 Januari (2005), Kesehatan Mental, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2013,
hlm. 54 hlm. 3.

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 97

beranggapan perbedaan yang terjadi bukan agama. Karya-karya penganut behaviourisme


dalam sudut pandang identitas religius menyentuh agama sambil lalu saja. Uraian
melainkan dalam hal metodologi.7 yang sistematis tentang agama dalam
Terdapat beberapa pendapat dari tokoh penganut behviourisme menekankan unsur
psikologi yang memandang bahwa agama biologis, yang dapat dieksperiementasikan
memiliki efek negatif terhadap manusia. dan dapat di ukur, amat sulit ditemukan.9
Seperti pendapat Sigmund Freud yang Lebih lanjut, menurut Ramayulis,
merupakan pelopor mazhab psikoanalisa yang bahwa ke empat mazhab psikologi
memandang bahwa agama adalah reaksi sebelumnya membicarakan konsep manusia
manusia atas ketakutannya sendiri. Freud juga dengan tidak menyinggung hubungan dengan
berpendapat bahwa Tuhan adalah refleksi dari Sang Pencipta. Walaupun mazhab humanistik
oedipus complex kebencian kepada Ayah dan mazhab transpersonal telah menyentuh
yang dimanifestasikan sebagai ketakutan ranah agama. Akan tetapi aliran humanistik
kepada Tuhan. Lebih lanjut Freud juga yang memandang manusia dari sudut
menyatakan bahwa agama adalah ciri-ciri kemanusiaannya, berpandangan bahwa
psikologisnya adalah sebuah ilusi, yakni manusia sebagai penguasa yang mampu
kepercayaan yang dasar utamanya adalah memainkan peranan Tuhan. Sedangkan aliran
angan-angan.8 transpersonal yang mecoba menggabungkan
Selanjutnya pandangan dari tokoh tradisi psikologis dengan agama besar Timur,
mazhab behaviourisme kurang memandang namun aliran ini tidak menyebutkan secara
peranan agama dalam kehidupan manusia, spesifik agama-agama besar Timur itu
tokohnya seperti B.F. Skinner dan John sehingga menimbulkan keraguan.10
Broadus Watson. Penganut behaviourisme Akan tetapi, tidak semua tokoh
yang kental, cenderung mengenyampingkan psikologi yang memandang bahwa agama
atau mengabaikan masalah agama dalam memiliki efek negatif terhadap manusia,
karya mereka. Pengandaian penganut melainkan sebaliknya, bahwa agama
behaviourisme terhadap perilaku keagamaan, berdampak positif bagi kehidupan manusia.
sebagaimana perilaku lain, merupakan akibat Diantaranya adalah Wiliam James, yang
dari proses tanggapan fisiologis manusia. mengatakan bahwa terapi yang terbaik bagi
Penganut behaviourisme tidak menyediakan keresahan jiwa adalah keimanan kepada
cukup kemungkinan untuk menggali agama Tuhan. Keimanan kepada Tuhan adalah salah
dari segi metafisisnya. Psikologi ilmiah yang satu kekuatan yang harus dipenuhi untuk
didominasi oleh mazhab behaviourisme membimbing seseorang dalam hidup. Lebih
jarang menyinggung secara serius topik lanjut James mengatakan bahwa antara
manusia dan Tuhan terdapat ikatan yang tidak
7 terputus. Apabila manusia menundukkan diri
Dualisme kelompok ini barangkali akan
mengakui bahwa kita tidak dalam posisi setuju atau di bawah pengarahan-Nya, cita-cita dan
tidak setuju dengan eksistensi wilayah ketuhanan, keinginan manusia akan tercapai. Manusia
tetapi pendirian personal mereka tentnag hal ini niscaya
akan mempengaruhi cara mengumpulkan dan
yang benar-benar religius akan terlindung dari
menginterpratasikan informasi. Peter Connolly, keresahan, selalu terjaga keseimbangannya
Approaches to The Study of Religion, diterjemahkan
oleh Imam Khoiri, Aneka Pendekatan Studi Agama,
Yogyakarta, LKis Grup, 2012, hlm. 192-193
8 9
Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori
Psikologi Islami; Solusi Islam atas Probem-Problem Suroso, hlm. 72
10
Psikologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, Cetakan VIII, Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta,
2011, hlm. 71 Kalam Mulia, 2013, hlm. 159-160
98 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

dan selalu siap untuk menghadapi segala pemikiran psikologi Islam menurut Utsman
malapetaka yang terjadi.11 Najati.
Selanjutnya Abraham Maslow Menurut Abdul Mujib dan Jusuf
menyatakan pengalaman keagamaan adalah Mudzakir, paradigma psikologi Islam
peak experience, dalam arti kata psikologi merupakan hal yang baru, bahkan boleh
belum sempurna sebelum difokuskan kembali dibilang sebagai reaksi dari kemajuan
pada pandangan spiritual agama.12 diskursus psikologi Barat kontemporer.
Selanjutnya Adz-Dzaky menyatakan bahwa Reaksi itu semakin memuncak setelah hasil
keterpisahan antara agama, sains dan psikologi Barat kontemporer yang
kehidupan mengakibatkan manusia antroposentris dan netral etik dijadikan
mengalami kegagalan dalam menanggulangi sebagai pisau analisis dalam memahami
dan mencari pelbagai solusi terhadap ujian fenomena psikologis masyarakat Islam yang
dan persoalan kehidupan.13 teosentris dan sarat etik. Tentunya hal itu
Dalam perkembangan selanjutnya, ada mengakibatkan benturan-benturan tersendiri,
hal yang menarik dari integrasi agama dan sebab, masing-masing pihak memiliki frame
psikologi. Dalam kajian ini, penulis pemikiran yang berbeda.15
memfokuskan untuk mengkaji integrasi antara Lebih lanjut menurut Abd al-Rahman
psikologi dan agama dalam perspektif Islam. Shalih Abd Allah, terdapat dua kelompok
Terdapat beberapa tokoh yang menjadi yang menyikapi pengembangan psikologi
perhatian penulis, karena usahanya dalam Islam, yaitu, pertama kelompok yang
melakukan sinergi antara psikologi dan Islam. mengkehendaki keterbukaan terhadap
Dalam kajian ini, penulis mengkaji pemikiran pandangan hidup dan kehidupan non-Muslim.
psikologi Islam dari Muhammad Utsman Kelompok ini berusaha mengadopsi konsep-
Najati. konsep psikologi non-Islam dan
Najati, adalah salah satu tokoh yang menggabungkan ke dalam pemikiran
berusaha untuk mensinergikan antara ilmu psikologi Islam. Kedua, kelompok yang
psikologi dan Islam. Usaha Najati, berusaha mengangkat pesan besar ilahi ke
ditampakkan melalui karya-karya yang dalam pemikiran psikologi, baik dari Al-
dibuatnya. Najati melakukan pengkajian Quran, sunnah, maupun penafsiran ulama
terhadap konsep psikologi yang berasal dari terhadap kedua sumber tersebut.16
Al-Quran dan Sunnah. Walaupun begitu, Berdasarkan polemik yang terjadi mengenai
dalam karya-karyanya juga terdapat beberapa sinergi antara psikologi dan Agama (Islam).
teori psikologi konvensional (Barat). Dalam Penulis akan mengkaji lebih lanjut dalam
artian berarti Najati tidak anti terhadap teori- kajian literatur (pustaka), untuk mengetahui
teori psikologi yang berasal dari Barat.14 Hal konsep pemikiran psikologi Islam menurut
inilah yang menjadi daya tarik, sehingga Muhammad Utsman Najati, yang meliputi
penulis melakukan pengkajian terhadap sumber psikologi Islam, pendekatan dalam
11
psikologi Islam, serta perbedaan anatara
Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori
Suroso, hlm. 95
konsep psikologi Islam dan psikologi
12
Ramayulis, Psikologi Agama, hlm. 158. konvensional.
13
Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Psikoterapi
dan Konseling Islam, Yogyakarta, Fajar Pustaka Baru,
15
2001, hlm. 503 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
14
Lebih lanjut lihat karya-karya Muhammad Nuansa Psikologi Islam, Jakarta, Rajawali Pers, 2002,
Utsman Najati, seperti Al-Qur'an wa Ilm an-nafs, Al- hlm. 12.
16
Hads an-Nabawiy wa Ilm An Nafs (telah ada edisi Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
bahasa Indonesia). Nuansa Psikologi Islam, hlm. 12

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 99

Perumusan Masalah Metodologi Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah Setiap penelitian memiliki metode
yang ada, maka perumusan masalah dalam tersendiri dalam penyelesaiannya, begitupun
penelitian ini adalah bagaimana konsep pada kajian ini. Kajian ini merupakan jenis
psikologi Islam menurut Muhammad Utsman penelitian pustaka. Menurut Wibirama, kajian
Najati yang meliputi sumber psikologi Islam, studi pustaka merupakan karya tulis ilmiah
metode dan pendekatan dalam pengembangan yang memuat pembahasan penelitian
17
psikologi Islam dan komparasi paradigma terdahulu dan referensi ilmiah. Kajian ini
antara psikologi Islam dengan psikologi memfokuskan untuk menemukan konsep
konvensional ? psikologi Islam menurut Muhammad Utsman
Najati, yang meliputi sumber psikologi Islam,
Tujuan Penelitian pendekatan dalam psikologi Islam dan
Berdasarkan perumusan masalah komparasi paradigma psikologi Islam dan
dalam penelitian, maka tujuan penelitian ini psikologi konvensional. Prosedur pelaksanaan
bertujuan untuk mengetahui konsep psikologi penelitian ini, diawalai dengan
Islam menurut Muhammad Utsman Najati mengumpulkan karya-karya dari Utsman
yang meliputi sumber psikologi Islam, Najati mengenai konsep psikologi Islam.
metode dan pendekatan dalam pengembangan Selanjutnya dilakukan telaah terhadap karya-
psikologi Islam dan komparasi paradigma karya dari Utsman Najati. Dikarenakan
antara psikologi Islam dengan psikologi keterbatasan penulis sendiri dan ketersediaan
konvensional. referensi yang kurang memadai, sehingga
karya Utsman Najati yang dikaji dalam
Manfaat Penelitian penelitian ini yaitu: 1) Al-Qur'an wa Ilm an-
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi nafs; 2) Al- Hads an-Nabawiy wa Ilm An
dua yaitu secara teoritis dan secara praktis. Nafs.18
Sebagaimana disebutkan sebagai berikut: Selanjutnya setelah mengkaji referensi
1. Manfaat Teoritis mengenai konsep psikologi Islam, penulis
Penelitian yang dilakukan diharapkan memberikan kesimpulan sesuai dengan
akan bermanfaat bagi institusi dan menambah perumusan masalah. Sumber kajian ini
khasanah keilmuan dan pengembangan kajian berasal dari karya-karya dari Muhammad
ilmu dalam perspektif psikologi Islam. Serta Utsman Najati, hasil-hasil penelitian
sebagai bahan panduan tambahan untuk terdahulu, artikel dan buku-buku yang
melanjutkan penelitian lanjutan dalam ruang berkaitan dengan tema penelitian. Dalam
lingkup psikologi Islam. menganalisis kajian telaah ini, penulis
2. Manfaat Praktis menggunakan analisis isi. Menurut Arikunto
Hasil penelitian dapat memberikan analisis isi merupakan jenis penelitian yang
masukan kepada para pemerhati psikologi menghasilkan suatu kesimpulan tentang gaya
Islam, seperti Mahasiswa, Dosen, Ilmuan
untuk mengungkap teori-teori dalam ilmu
psikologi melalui literatur Islam seperti 17
Sunu Wibirama, Bagaimana Membuat
Alquran, hadis dan pendapat ulama. Serta Studi Pustaka Yang Baik, Diakses melalui
http://wibirama.com/2013/04/30/sunu-wibirama-
mengujicobakan teori dalam perspektif Islam bagaimana-membuat-studi-pustaka-yang-baik/ pada
tersebut dalam ranah empiris, sebagaimana tanggal 3 Juli 2015 pukul 20:10 Wib.
18
ciri khas dari ilmu psikologi. Dua karya Muhammad Utsman Najati yang
dikaji penulis dalam penelitian ini adalah buku versi
berbahasa Indonesia.
100 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

bahasa buku, kecenderungan isi buku, tata Utsman Najati menyadari bahwa
tulis, lay-out, ilustrasi, dan sebagainya.19 betapa pentingnya memahami pandangan-
pandangan Ibn Sina dalam psikologi, dengan
Biografi Singkat Muhammad Utsman merujuk pada konsep, pandangan dan
Najati pelajaran dalam psikologi yang telah dikenal
Psikologi Islam tergolong bagian baru sebelum masa Ibn Sina. Atas dasar ini, Najati
dalam keilmuan psikologi. tokoh maupun mencoba untuk mengungkapkan konsep
pemerhatinya juga masih dibilang seidikit. psikologi yang terdapat dalam Alquran dan
Bahkan perkembangannya tidak terlepas dari hadis, sebagai referensi di antara referensi-
pelbagai macam polemik yang terjadi. Salah referensi yang diprioritaskan dalam sebagaian
satu tokoh pemerhati dalam perkembangan pandangan Ibn Sina, mengenai topik
psikologi Islam yaitu Muhammad Utsman pengetahuan empiris, epistimologis, alam
Najati. Dalam kesempatan ini, penulis mimpi dan perspektif.21
mencoba untuk melacak informasi mengenai Perjalanan karir Utsman Najati, lebih
biografi mengenai Utsman Najati. Melalui banyak sebagai seorang akademisi. Najati
karya-karya Najati sendiri dan dari beberapa adalah seorang pengajar, peneliti, penulis,
tulisan artikel di internet. Dari pencarian yang serta sebagai pengawas terhadap pembahasan-
dilakukan penulis, keberadaan informasi pembahasan yang dilakukan mahasiswa untuk
mengenai biografi dari Najati tidak terlalu mencapai peringkat Magister dan Doktoral
lengkap, baik dari karya Najati maupun dari dalam bidang psikologi. Selain itu, Najati
beberapa tulisan artikel. Sehingga penulis juga sebagai penceramah dengan tema yang
mendapatkan informasi biografi yang belum berhubungan dengan Alquran dan ilmu
secara spesifik mengenai informasi salah satu psikologi kepada para guru. Najati juga
tokoh pengembang psikoloi Islam ini. pernah memberikan ceramah dengan tema
yang serupa pada hari pendidikan di
Upaya Muhammad Utsman Najati Dalam Madrasah asy-Syuwaikh ats-Tsanawiyah di
Pengembangan Psikologi Islam Kuwait pada tahun 1966. Ringkasan dari
Muhammad Utsman Najati adalah ceramah Najati, dimaksudkan untuk
salah satu pemikir di masa kontemporer yang dipublikasikan menjadi buku Universitas dan
bersal dari daratan Timur Tengah. Masyarakat yang diterbitkan oleh Univeristas
Konsentrasi ilmu yang difokuskan Najati Kuwait pada tahun akademik 1966-1967.22
dalam pemikirannya yaitu ilmu psikologi. Dari pencarian penulis mengenai
Utsman Najati salah satu tokoh yang biografi Muhammad Utsman Najati, hanya ini
berupaya mengembangkan psikologi melalui yang berhasil dikumpulkan. Hal ini
perspektif Islam. Proses pemikiran Utsman dikarenakan keterbatasan penulis sendiri dan
Najati, dimulai ketika sedang mempersiapkan ketersediaan referensi yang tidak mumpuni.
disertasi untuk program Magister dengan Demikianlah biografi singkat Utsman Najati
judul pengetahuan empiris menurut Ibn- yang dapat dirangkum penulis, mengenai
Sina pada periode 1939-1942.20 aktivitas dan keseriusan Najati dalam upaya
pengembangan Psikologi Islam.
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta ,
2010, hlm. 6
20 21
Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa
Ilm an-Nafs, Dar asy-Syuruq, 1987, Diterjemahkan Ilm an-Nafs, hlm. 5
22
oleh Ibn Ibrahim, Jiwa Manusia Dalam Sorotan Al- Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa
Quran, Jakarta, Cendekia, 2001, hlm. 5 Ilm an-Nafs, hlm. 5

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 101

Karya-Karya Muhammad Utsman Najati b) Ilm an-Nafs wa al-Hayat: Madkhal Ila


Utsman Najati merupakan salah satu Ilm an-Nafs wa Tatbiqatihi Fi al-Hayat
pemikir yang cukup produktif dalam (1992).
menghasilkan karya-karya di bidang psikologi c) Ilm an-Nafs asy-Syawaz terjemahan dari
dalam perspektif Islam. Hal ini ditunjukkan Shledon Cashdan, alih bahasa Ahmad
dari hasil penelusuran yang dilakukan Abd al-Aziz Salamah dan disunting oleh
terhadap karya-karya Utsman Najati. Dari Muhammad Utsman.
hasil penelusuran penulis, terhadap karya
Utsman Najati yang berhasil terdeteksi, Lebih lanjut, karya Utsman Najati
diantaranya:23 lainnya:
Karya Muhammad Utsman Najati a) Ilm an-Nafs as-Sinaiy (1980)
yang diterbitkan oleh Penerbit Dr asy- diterbitkan oleh Muassasah as-Sabah
Syurq Beirut, sebagai berikut: Kuwait.
a) Al-Quran wa Ilm an-Nafs (1987). b) Mafhum as-Sihah an-Nafsiyyah Fi al-
b) Al-Hads an-Nabawiy wa Ilm an-Nafs Qur'an al-Karm wa al-Hads asy-Syarif
(1988). (1984) diterbitkan oleh Nasyrat at-Tib al-
c) Al-Idrk al-Hissiy Inda Ibnu Sina: Islamy Kuwait
Bahsun fi Ilm an-Nafs Inda Arab c) Az-zat wa al-Garaiz (1969) terjemahan
(1980). dari Sigmund Freud yang diterbitkan oleh
d) Ad-Dirsat an-Nafsaniyyah Inda al- Maktabah al-Nandah al-Arabiyah Kairo.
Ulam al-Muslimn (1993).
e) Maalim at-Tahlil an-Nafsiy terjemahan Lebih lanjut, dalam ruang lingkup
dari Sigmund Freud (1988). akademis di Indonesia khususnya dalam
f) Salas Rasil fi Nazariyyat al-Jins bidang psikologi secara umum dan literatur
terjemahan dari Sigmund Freud (1988). psikologi Islam secara khusus. Utsman Najati
g) Ilm a-Nafs al-Ikliniki terjemahan dari di Indonesia, cukup dikenal melalui karya-
Juliana Router, alih bahasa oleh Athiyyah karyanya yang diterjemahkan dalam bahasa
Mahmud Hana dan disunting oleh Indonesia. Adapun karya Utsman Najati yang
Muhammad Utsman Najati (1988). diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
h) At-Taallum terjemahan dari Sarnov A. yang berhasil teridentifikasi diantaranya:
Medenick Dkk., alih bahasa oleh a) Al-Qur'an wa Ilm an-nafs. Ada dua versi
Muhammad Imaduddin Ismail oleh terjemahan yaitu 1) al-Qur'an dan Ilmu
Muhammad Utsman Najati (1988). Jiwa diterjemahkan oleh Ahmad Rofi
Usmani dan diterbitkan oleh Pustaka
Selanjutnya, karya Utsman Najati Bandung (1985). 2) Jiwa Manusia
yang diterbitkan oleh Dar al-Qalam Kuwait, Dalam Sorotan Al-Quran
diantaranya: diterjemahkan oleh Ibn Ibrahim dan
a) Ilm an-Nafs Fi Haytina al-Yaumiyyah diterbitkan oleh Cendekia Jakarta (2001).
(1985). b) Al- Hads an-Nabawiy wa Ilm An Nafs.
Ada tiga versi terjemahan yaitu 1)
23
Penelusuran karya-karya Muhammad Psikologi Nabi diterjemahkan oleh
Utsman Najati, di dapatkan dari penelusuran di
internet, buku-buku dan informasi dari rekan sejawat. Hedi Fajar dan diterbitkan oleh Pustaka
Dikarenakan keterbatasan penulis sendiri dan Hidayah Bandung (2005). 2). Belajar
sedikitnya tersedia biografi mengenai Muhammad EQ dan SQ dari sunnah Nabi
Utsman Najati, sehingga terdapat kemungkinan karya
Najati yang belum tercantumkan disini. diterjemahkan oleh Irfan Salim dan
102 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

diterbitkan oleh Hikmah Jakarta (2005). Menurut Purwakania, psikologi Islam


3) The Ultimate Psychology: Psikologi memiliki pelabagai sumber diantaranya
Sempurna Ala Nabi diterjemahkan oleh alquran dan hadis. Sumber alquran dan hadis
Hedi Fajar dan diterbitkan oleh Pustaka terdapat ayat-ayat yang menceritakan keadaan
Hidayah (2013). jiwa orang-orang beriman, orang-orang kafir,
c) Ad-Dirsat an-Nafsaniyyah inda al sikap serta tingkah lakunya. Pelbagai cerita
ulam al Muslimn. Jiwa dalam tentang sahabat Nabi Muhammad Saw juga
pandangan para filosof Muslim menjadi sumber yang sangat berharga. Selain
diterjemahkan oleh Gazi Saloom dan kedua sumber (alquran da hadis), para
diterbitkan oleh Pustaka Hidayah cendekiawan Islam pada zaman keemasan
Bandung (2002). Islam, seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu sina,
al-Ghzali, menghasilkan pelbagai karya
Demikianlah sedikit gambaran tentang pemikiran atau penelitian mereka
mengenai biografi singkat dari Muhammad tentang jiwa pada manusia. Selain sumber-
Utsman Najati. Melalui penjelasan biografi sumber klasik, pemikiran dan perkembangan
singkat Utsman Najati, dapat dikatakan psikologi modern juga memberikan
bahwa Najati adalah salah satu pelopor dalam kontribusinya yang pada akhirnya melahirkan
pengembangan khasanah keilmuan psikologi psikologi Islam. melalui pelabgai sumber,
dalam perspektif Islam. Hal ini berdasarkan psikologi Islam tidak hanya berdimensi ilmu
aktivitasnya sebagai akademisi yang berusaha jiwa secara psikologis, tetapu juga ilmu dalam
mengintegrasikan antara keilmuan psikologi hubungannya dengan allah Swt.25 Menurut
Barat dengan keilmuan dalam perspektif Mujib dan Mudzakir, psikologi Islam dan
Islam. Sehingga penulis mencoba untuk psikologi Barat memiliki karakteristik
mengkaji pemikiran Utsman Najati dalam tersendiri. Psikologi Islam, banyak
mengembangkan konsep psikologi Islam mengungkap masalah-masalah quraniyah atau
melalui karya-karya yang ditulisnya. dinnullah, sedangkan psikologi Barat banyak
mengungkap masalah-masalah kauniyah atau
Sumber Psikologi Islam sunnatullah, terutama yang berkaitan dengan
Polemik yang terjadi antara paradigma jiwa.26
psikologi Islam dan psikologi konvensional Selanjutnya, Mujib dan Mudzakir
dari Barat. Bukan hanya terjadi pada ranah menyatakan bahwa Barat dan Timur
paradigma, metodologi dan objek yang dikaji. sebenarnya tidak perlu dipertentangkan sebab
Melainkan penentuan sumber yang dipakai keduanya milik Allah SWT. Dalam hal ini,
dalam memahami manusia, menjadi termasuk teori-teori psikologi yang diproduk
perdebatan pada komunitas akademik dari kawasan Timur ataupun Barat pada
dibidang psikologi dan bidang agama. Pada hakikatnya berasal dan menuju kepada Allah
sub bab ini, penulis mengkaji sumber SWT, dengan catatan bahwa produk tersebut
pemikiran psikologi Islam Muhammad dihadapkan kepada wajah-Nya, yakni hukum-
Utsman Najati melalui karya-karyanya.24 hukum dan aturanaturan-Nya. Barat dan

25
Aliah B. Purwakani, Psikologi Islam
24
Dua karya Utsman Najati yang menjadi Sebagai Ilmu Pengetahuan: Epistemologi dan
sumber pengkajian penelitian ini yaitu: 1) Al-Qur'an Pengembangan di Masa Depan, Jurnal Psikologi, Vol.
wa Ilm an-nafs; 2) Al- Hads an-Nabawiy wa Ilm An V, No. 1 (2012), hlm. 4.
26
Nafs. Dua karya Muhammad Utsman Najati yang Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
dikaji penulis dalam penelitian ini adalah buku versi Nuansa Psikologi Islam, Jakarta, Rajawali Pers, 2002,
bahasa Indonesia. hlm. XVI.

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 103

Timur sebenarnya milik Allah SWT, religius.30 Kesimpulan yang diambil Utsman
sebagaimana tercantum dalam Al-Quran QS. Najati atas pembagian dua motivasi dalam Al-
al-Baqarah ayat 115.27 Quran. Pertama motivasi fisiologis, hal ini
Lebih lanjut, menurut Abdul Mujib, berdasarkan QS. Thaha ayat 117-120.
psikologi Islam adalah salah satu pendekatan Menurut Najati, dalam QS. Thaha
studi dalam memahami kejiwaan dan perilaku ayat 117-120, menunjukkan tiga motivasi
manusia yang berdasarkan konsep tauhid, pemeliharaan diri, yakni motivasi lapar, haus,
dengan cara integrasi ilmu dan iman.28 menghindari panas dan begitu pula dingin
Berikut penulis ungkapkan hasil telaah yang berlebihan. Motivasi pemeliharaan diri
terhadap konsep psikologi Utsman Najati bereaksi pada melayani motivasi kecintaan
yang berlandaskan dari pengkajian Al-Quran, eksistensi, yakni dengan memenuhi
hadis dan sinergi teori psikologi kontemporer, kebutuhan tubuh fisiologis, yang bereaksi
untuk mengetahui apakah sumber psikologi demi memelihara eksistensi individu dan
Islam.29 Dalam buku Al-Qur'an wa Ilm an- keberlangsungan hidupnya.31 Selanjutnya
nafs versi berbahasa Indonesia Jiwa menurut Utsman Najati, manusia memiliki
Manusia Dalam Sorotan Al-Quran motiv psikologis yang membuat manusia
diterjemahkan oleh Ibn Ibrahim dan berbeda dari hewan. Sebagaimana pengkajian
diterbitkan oleh Cendekia Jakarta tahun 2001. Utsman Najati bahwa motivasi psikologis
Utsman Najati mengungkapkan motivasi yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
dimiliki manusia yang terdapat di dalam Al- motivasi memiliki,32 motivasi agresif,33
Quran. Sebagaimana banyak diungkapkan motivasi persaingan,34 dan motivasi religius.35
oleh para ahli bahwa motiv pada manusia Selain itu, utsman Najati juga
secara umum terbagi menjadi dua yaitu mengkaji konsep psikologi bersumber dari
fisiologis dan psikologis. Jauh sebelum hadis. Sebagaimana dalam buku Al- Hads
pendapat para tokoh psikologi konvensional. an-Nabawiy wa Ilm An Nafs versi
Di dalam Al-Quran telah mengisyaratkan berbahasa Indonesia The Ultimate
mengenai pembagian motivasi pada manusia. Psychology: Psikologi Sempurna Ala Nabi
Menurut Najati manusia memiliki dua
motivasi dalam Al-Quran. Pertama motivasi 30
Lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al-
fisiologis yang terdiri dari motivasi Quran wa Ilm an-Nafs, hlm. 23-52
31
Selain kajian terhadap QS. Thaha ayat 117-
pemeliharaan diri dan motivasi kelangsungan
120 mengenai motivasi fisiologis dalam Al-Quran.
eksistensi jenis. Kedua motivasi psikologis Najati juga mengkaji ayat-ayat Al-Quran lainnya
yang terdiri dari motivasi memiliki, motivasi mengenai Motivasi fisiologis berupa pemeliharaan diri
seperti terdapat dalam QS. an-Nahl ayat 80-81, QS. at-
agresif, motivasi persaingan dan motivasi Taubah ayat 120, QS. an-Naml ayat 17-18, QS. al-
Baqarah ayat 155, QS. al-Quraisy ayat 3-4, QS. al-
27
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa- Maidah ayat 89, QS. al-Insan ayat 12-13. Lihat dalam
Nuansa Psikologi Islam, XVI-XVII. Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa Ilm an-
28
Iredho Fani Reza, Mengatasi Kerentanan Nafs, hlm. 24-31
32
Stres Melalui Coping Religius (Studi Pada Pasien Lihat QS. ali-Imran ayat 14, dalam
Gagal Ginjal Kronik, Yogyakarta: Kanisius, 2015, Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa Ilm an-
hlm. 22. Nafs, hlm. 43
29 33
Tidak semua teori penulis telaah dalam Lihat QS. al-Baqarah ayat 30, dalam
kajian ini, penulis melakukan sedikit random dalam Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa Ilm an-
mengkaji teori-teori yang diungkapkan Utsman Najati Nafs, hlm. 45
34
berdasarkan pengkajiannya terhadap konsep psikologi Lihat QS. al-Maidah ayat 48, dalam
di dalam Al-Quran. Hal ini dilakukan guna Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa Ilm an-
mempermudah telaah dan pengambilan kesimpulan Nafs, hlm. 49
35
terhadap penentuan sumber psikologi Islam menurut Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa
Utsman Najati. Ilm an-Nafs, hlm. 49
104 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

diterjemahkan oleh Hedi Fajar dan diterbitkan dalam karya Najati, juga mengungkapkan
oleh Pustaka Hidayah (2013). Utsman Najati teori-teori psikologi konvensional. Seperti
mengungkapkan beberapa hadis yang pendapat Walter Canon yang mengungkapkan
mengisyaratkan pembagian motivasi pada tentang keberadaan motiv fisiologis pada
manusia. Seperti motiv fisiologis berupa rasa manusia. Studi fisiologis yang dilakukan oleh
lapar, haus, lelah, panas dan dingin. Hal ini Canon, menjelaskan tentang adanya
berdasarkan hadis Utsman bin Affan kecenderungan alami pada badan (tubuh)
meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw manusia dan hewan untuk menjaga
bersabda, Anak Adam tidak memiliki hak keseimbangan pada tingkatan yang tetap dan
kecuali dalam beberapa hal berikut: rumah stabil.38
untuk ditinggali, pakaian untuk menutup Lebih lanjut, temuan dari penelitian
auratnya dan sepotong roti serta air.36 teori psikologi kontemporer dari Barat ini.
Selanjutnya motiv psikologis berupa motiv Menurut Utsman Najati, ide tentang
beragama, hal ini berdasarkan hadis keseimbangan yang bersifat urgen yang
Rasulullah yang menjelaskan bahwa manusia ditemukan oleh para ahli fisiologis modern
dilairkan dengan membawa fitrah dan agama tersebut sesungguhnya telah dijelaskan di
yang lurus. Abu Hurairah meriwayatkan dalam Al-Quran sebelumnya.39 Selain itu, ide
bahwa Rasulullah bersabda, Semua anak tentang keberadaan motiv psikologis berupa
dilahirkan dalam fitrah. Lantas kedua orang motiv berkompetisi, juga dapat ditemukan
tuanya menjadikannya seorang Yahudi, dalam hadis Rasulullah. Rasulullah Saw,
Nasrani atau Majusi. Sebagaimana halnya memotivasi kaum muslim untuk berlomba-
binatang melahirkan anak biantang secara lomba dalam melakukan aktivitas yang
sempurna, apakah kalian rasa terdapat cacat bermanfaat dan dapat membangkitkan
pada anak biantang itu ? Kemudian Abu semangat kepahlawanan, misalnya berlomba
Hurairah berkata, Bacalah jika engkau mau: menunggangi kuda. Ibnu Umar berkata,
Itulah fitrah Allah yang berdasarkan fitrah itu Sungguh, Nabi Saw, mengurus kuda yang
Dia menciptkana manusia.37 akan beliau tunggangi dalam kuda.40
Berdasarkan pengkajian terhadap Berdasarkan pemaparan di atas terlihat
salah satu teori yang diungkapkan Utsman bahwa Utsman Najati tidak anti terhadap teori
Najati mengenai pembagian motivasi pada psikologi konvensional dari Barat. Walaupun
manusia. Terlihat bahwa Utsman Najati dengan jelas Najati memberikan kritikannya
mengungkap konsep teori psikologi terhadap psikologi konvensional yang
berdasarkan ayat Al-Quran dan hadis
Rasulullah Saw. Selain itu, Najati juga tidak
menafikkan sumber lain untuk memahami
38
psikologi dalam perspektif Islam. Seperti Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa
Ilm an-Nafs, hlm. 25.
39
Motiv untuk menjaga keseimbangan yang
36
Lebih lanjut lihat dalam HR. Tirmidzi, diungkapkan oleh tokoh kontemporer yaitu Canon,
Ahmad dan Hakim (Asy-Syaibani, Vol. IV, hal. 142, seyogyanya telah ada penjelasannya di dalam Al-
dan Vol. V, hlm. 167). Dalam Muhammad Utsman Quran, sebagaimana yang diungkapkan dalam
Najati, Al- Hads an-Nabawiy wa Ilm An Nafs, pengkajian yang dilakukan Utsman Najati. Hal ini
Diterjemahkan oleh Hedi Fajar, The Ultimate terdapat dalam Al-Quran: QS. al-Hijr ayat 19, QS. al-
Psychology: Psikologi Sempurna Ala Nabi, Bandung, Furqan ayat 2, QS. al-Qamar ayat 49, QS. al-Infithar
Pustaka Hidayah, 2013, hlm. 17-18 ayat 7. Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa Ilm
37
Lebih lanjut lihat dalam HR. Bukhari, an-Nafs, hlm. 25-26.
40
Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi (Nashif, Vol. V, Lebih lanjut lihat dalam HR. Ahmad, Vol.
hlm. 196). Dalam Muhammad Utsman Najati, Al- IV, hlm. 105. Dalam Muhammad Utsman Najati, Al-
Hads an-Nabawiy wa Ilm An Nafs, hlm. 31 Hads an-Nabawiy wa Ilm An Nafs, hlm. 36

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 105

berkembang saat ini.41 Dalam analisis penulis, Sebagaimana penjelasan di atas bahwa
bahwa memang pemikiran psikologi Islam pandangan Utsman Najati disini
Utsman Najati lebih berpedoman pada konsep mengintegrasikan antara teori-teori yang
psikologi yang berasal dari pengkajian berasal dari konsep dari Al-Quran, hadis dan
terhadap Al-Quran dan hadis. Akan tetapi, pemikiran dari tokoh kontemporer. Hal ini
dalam hal ini, Najati juga tidak membuang sesuai dengan pendapat Al-Attas, bahwa
atau menyatakan teori Barat tidak usah Islam menegaskan bahwa pengetahuan
dipakai. Melainkan, boleh memakai teori tentang realitas dan hakikat pengetahuan
Barat, asalkan tidak menyalahi dari norma dibentuk melalui panca indera (eksternal dan
dan nilai dalam pandangan Islam.42 Lebih internal) dan kemampuan dari akal serta
lanjut, menurut Utsman Najati dari tiga perasaan. Selain itu, pengetahuan berasal dari
kesimpulan awal analisis penulis tentang penelitian ilmiah dan melalui agama.45
sumber psikologi Islam menurut Najati adalah Menurut Djamaludin Ancok dan Fuad
Al-Quran, hadis dan teori kontemporer yang Nashori Suroso, bahwa terdapat dua usaha
sesuai dengan norma dan nilai agama dalam untuk mengintegrasikan psikologi dan Islam
perspektif Islam. menurut Najati yang yaitu: 1) Psikologi dipakai sebagai pisau
menjadi sumber rujukan awala dan mendasar analisis masalah-masalah umat Islam; 2)
dalam menentukan psikologi dalam perspektif Islam dipakai sebagai pisau analisis untuk
psikologi Islam adalah Al-Quran dan hadis menilai konsep-konsep psikologi.46
itu sendiri.43 Dari polemik tersebut, lanjut Ancok
Sebagaimana tokoh lainnya, seperti dan Suroso, bahwa dalam mengintegrasikan
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir menyatakan psikologi dan Islam maka diperlukan sudut
bahwasanya Barat dan Timur sebenarnya pandang yang ketiga yaitu mencoba
tidak perlu dipertentangkan, sebab keduanya membangun konsep psikologi baru yang
milik Allah SWT. Dalam hal ini termasuk didasarkan pada Islam. mencermati
teori-teori psikologi yang diproduk dari kandungan Al-Quran, maka tampaknya kita
kawasan Timur maupun Barat pada sangat berpeluang untuk membangun suatu
hakikatnya berasal dan menuju kepada Allah konsep psikologi yang berwawasan Islam.
SWT, dengan catatan bahwa produk tersebut Islam melalui Al-Quran, sunnah Nabi
dihadapkan kepada wajah-Nya, yakni hukum- ditambah khazanah pemikiran Islam telah
hukum dan aturan-aturan-Nya.44 QS. al- menyediakan bahan yang cukup untuk
Baqarah ayat 115: mengawali penyusunan suatu konsep
psikologi Islami. Sebagai misal, Al-Quran
menyediakan banyak informasi tentang fitrah,
41
Lihat kritikan oleh Utsman Najati dalam qalb, aql, nafs dan sebagainya.47
Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa Ilm an- Berdasarkan hasil analisis penulis,
Nafs, hlm. 19-20
42
Analisis penulis dibangun atas pengkajian bahwa sumber psikologi Islam menurut
teradap karya Utsman Najati, yang juga memakai teori-
45
teori Barat dalam memperkuat konsepsi yang berasal Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islamic
dari Al-Quran dan hadis. Lebih lanjut lihat teori-teori Philosophy: An Introduction, Journal of Islamic
di dalam buku Muhammad Utsman Najati, Al-Quran Philosophy 1 (2005): 21-22.
46
wa Ilm an-Nafs dan Al- Hads an-Nabawiy wa Ilm An Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori
Nafs Suroso, Psikologi Islami; Solusi Islam atas Probem-
43
Muhammad Utsman Najati, Al- Hads an- Problem Psikologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
Nabawiy wa Ilm An Nafs, hlm. 13 Cetakan VIII, 2011, hlm. 3
44 47
Lihat QS. al-Baqarah ayat 115. Abdul Mujib Dajamaludin Ancok dan Fuad Nashori
dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Suoroso, sikologi Islami; Solusi Islam atas Probem-
Islam, hlm. XVI-XVII. Problem Psikologi, hlm. 4
106 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

pemikiran Utsman Najati, berasal dari tiga menghasilkan rumusan yang lazim disebut
sumber yaitu integrasi antara konsep dengan psikologi Islami.48
psikologi dari pengkajian terhadap Al-Quran, Selanjutnya metode kedua adalah
konsep psikologi dari pengkajian terhadap metode idealistik, yaitu metode yang
hadis Raslullah Saw, dan konsep psikologi mengutamakan konsep psikologi Islam dari
berdasarkan hasil empiris ataupun pemikiran ajaran Islam sendiri. Metode ini
dari ilmuan psikologi yang tidak menyalahi menggunakan pola deduktif dengan cara
atau bersebrangan dengan norma dan nilai menggali premis mayor yang digali dari al-
dari Al-Quran dan hadis. nash. Konstruksi premis mayor ini dijadikan
sebagai kebenaran universal yang dijadikan
Metode dan Pendekatan Dalam kerangka acuan penggalian premis minornya.
Pengembangan Psikologi Islam Melalui metode ini maka terciptalah apa yang
Dalam mengembangakn konsep disebut dengan psikologi Islam.49
psikologi Islam, diperlukan metode dan Dari dua metode pengembangan
pendekatan untuk merumuskan konsep- psikologi Islam menurut Mujib dan Mudzakir,
konsep berdasarkan sumber penentuan konsep penulis mengkaji bagaimana metode yang
psikologi Islam. Dalam pembahasan dan dipakai Utsman Najati dalam pemikiran
analisis sub bab ini, penulis mengungkapkan psikologi Islam yang dibangunya, melalui
bentuk metode dan pendekatan dalam telaah terhadap karyanya.50 Dari hasil telaah
pengembangan psikologi Islam menurut yang dilakukan penulis, terlihat bahwa
pemikiran Utsman Najati. Utsman Najati memakai kedua metode
Dalam memberikan analisis terhadap tersebut yaitu dengan metode pragmatis dan
permasalahan yang kedua ini, penulis metode idealistik.
menggunakan pendapat tokoh lainnnya Bukti dari pemakaian metode
mengenai metode dan pendekatan dalam pragmatis yang dilakukan Utsman Najati
psikologi Islam. Untuk menentukan metode seperti terdapat di dalam karyanya yang
apa yang digunakan Utsman Najati dalam berjudul Al-Qur'an wa Ilm an-nafs versi
mengembangkan psikologi Islam, tentunya berbahasa Indonesia Jiwa Manusia Dalam
harus mengetahui terlebih dahulu pembagian Sorotan Al-Quran diterjemahkan oleh Ibn
metode dalam pengembangan psikologi Ibrahim dan diterbitkan oleh Cendekia Jakarta
Islam. Dalam hal ini, penulis menggunakan tahun 2001. Terlihat bahwa Utsman Najati
pendapat Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. memakai metode pragmatis dalam
Menurut Mujib dan Mudzakir, pengembangan pengembangan teori psikologi Islam. Utsman
psikologi Islam dapat ditempuh melalui dua Najati membagi tiga konsep jiwa berdasarkan
cara, yaitu metode pragmatis dan metode pengkajian terhadap ayat Al-Quran.51
idealistik. Pertama metode pragmatis adalah Pembagian tiga konsep jiwa menurut Najati
metode pengembangan psikologi Islam yang
48
lebih mengutamakan aspek praktis dan Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
Nuansa Psikologi Islam, 15.
kegunaannya. Maksudnya bangunan psikologi 49
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
Islam dapat diadopsi dan ditransformasikan Nuansa Psikologi Islam, 20.
50
dari kerangka teori kologi Barat kontemporer Analisis penulis dibangun atas pengkajian
teradap karya Utsman Najati. Lebih lanjut lihat teori-
yang sudah mapan. Teori-teori tersebut dicari teori di dalam buku Muhammad Utsman Najati, Al-
dicarikan legalisasi atau justifikasi dari Quran wa Ilm an-Nafs dan Al- Hads an-Nabawiy wa
nuanasa islami. Metode ini akan Ilm An Nafs
51
Lebih lanjut lihat dalam Muhammad Utsman
Najati, Al-Quran wa Ilm an-Nafs, hlm. 255-259

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 107

yaitu, pertama, jiwa yang selalu menyuruh agama. Dalm pendapat Freud, ego melakukan
kepada kejahatan disebut dengan nasu kompromi antara id, realita alam eksternal
ammarah52, kedua, jiwa yang amat menyesali dan superego. Apabila ego berhasil dalam
dirinya sendiri disebut dengan nafsu fungsi komprominya, maka akan
lawwamah53, ketiga, jiwa yang tenang disebut memungkinkan bagin manusia merealisasikan
dengan nafsu muthmainnah54. keseimbangan, keadilan dan kesehatan
Penentuan pembagian tiga konsep psikologis.57
jiwa menurut Utsman Najati, hal ini Lanjut menurut Utsman Najati,
merupakan proses dari pengembangan atau keserupaan antara hasil yang dihasilkan oleh
modifikasi teori psikologi yang sudah mapan, kesuksessan ego dalam fungsinya dan apa
yaitu menggunakan pendapat Sigmund Freud yang direalisasikannnya bagi seseorang
yang membagi tiga konsep jiwa yaitu id, ego berupa keseimbangan serta kebahagiaan dan
dan superego. Id dalam pendapat Freud kondisi nafsu muthmainnnah yang dicapai
adalah bagian dari jiwa yang berisikan oleh seseorang dengan menguasai hawa
oinsting yang keluar dari tubuh. Id mengikuti nafsunya dan dengan realisasi keseimbangan
prinsip kesenangan dan selalu antara tuntutan-tuntutan jasmani serta
menginginkan permuasan tanpa terlebih rohaninya, dengan memperhatikan prinsip
dahulu memperhatikan logika, moral atau realitas yang ditentukan oleh sistem
realitas. Id dengan makna ini menurut Najati kehidupam dalam ,masyarakat Muslim dari
serupa dengan konsep jiwa nafsu ammarah.55 menkajankan ibadah-ibadah wajib, amar
Sedangkan superego adalah bagian maruf dan nahi munkar, serta beramal saleh
dari jiwa yang terbentuk melalui pengajaran dan mengikuti kaidah-kaidah akhlak
58
yang didapati individu dari kedua orang tua, Islamiah.
guru, serta dari nilai-nilai budaya dimana Berdasarkan telaah yang dilakukan
seseorang tumbuh dan berkembang. Freud terlihat bahwa Najati menggunakan metode
berpendapat bahwa superego mencerminkan pragmatis. Sebagaimana hal ini juga diakui
karakter manusia yang luhur. Dalam oleh Najati yang menyatakan bahwa teori
pengertian ini, menurut Najati serupa dengan Freud mengenai ketiga bagian jiwa,
konsep jiwa nafsu lawwamah.56 sesungguhnya sesuai dengan gambaran Al-
Sedangkan ego adalah komponen dari Quran mengenai karakter penciptaan
jiwa yang memegang kendali keinginan- manusia, yakni sisi materi dan sisi rohani dari
keinginan instingnya yang muncul dari id dan kepribadian seseorang.59
menguasainya.ego berfungsi sebagai Selanjutnya, bukti dari pemakaian
pengontrol terhadap apa yang diinginkan oleh metode idealistik yang dilakukan Utsman
id, dengan memperhatikan prinsip realita Najati seperti terdapat di dalam karyanya
atau alam eksternal yang meliputi hukum- yang berjudul Al-Qur'an wa Ilm an-nafs
hukum, nilai-nilai, akhlak dan pengajaran versi berbahasa Indonesia Jiwa Manusia
52
Dalam Sorotan Al-Quran diterjemahkan
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. al-
Furqan ayat 43-44 dan QS. Yusuf ayat 53
oleh Ibn Ibrahim dan diterbitkan oleh
53
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. al-
Qiyamah ayat 1-2
54 57
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. al- Lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al-
Fajr ayat 27-30 Quran wa Ilm an-Nafsi, hlm. 257-258
55 58
Lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al- Lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al-
Quran wa Ilm an-Nafsi, hlm. 257 Quran wa Ilm an-Nafsi, hlm. 258
56 59
Lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al- Lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al-
Quran wa Ilm an-Nafsi, hlm. 257 Quran wa Ilm an-Nafsi, hlm. 259
108 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

Cendekia Jakarta tahun 2001. Dalam hal ini Dapat diambil kesimpulan awal bahwa
Utsman Najati membagi jenis emosi pada metode yang digunakan Najati dalam
manusia berdasarkan .pengkajian terhadap Al- pengembangan pemikirannya terhadap
Quran.60 Menurut Utsman Najati emosi pada psikologi Islam menggunakan kombinasi
manusia terbagi menjadi beberapa bagian antara metode pragmatis dan metode
yaitu takut61, marah62, cinta63, kebahagiaan64, idealistik. Sesuai dengan kebutuhan dan aspek
kebencian65, cemburu66, iri hati67, sedih68, konsep psikologi yang dikaji. Selajutnya
penyesalan69. penulis menganalisa pendekatan yang dipakai
Selain itu bukti Utsman Najati Utsman Najati dalam pengembangan
menggunakan metode idealistik sebagaimana psikologi Islam. Untuk membantu penulis
terdapat dalam karyanya yang berjudul Al- menentukan pendekatan yang dipakai oleh
Hads an-Nabawiy wa Ilm An Nafs versi Najati dalam pengembangan psikologi Islam.
berbahasa Indonesia The Ultimate Penulis berpedoman pada pendapat
Psychology: Psikologi Sempurna Ala Nabi Abdul Mujib dan Jusud Mudzakir. Menurut
diterjemahkan oleh Hedi Fajar dan diterbitkan Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, pendekatan
oleh Pustaka Hidayah (2013). Utsman Najati yang digunakan dalam membangun psikologi
membagi dua hal yang mempengaruhi Islam sebagaimana yang pernah dipraktekan
kepribadian manusia yaitu pengaruh hereditas oleh para psikolog maupun terdahulu, setidak-
dan lingkungan. Sebagaimana banyak tidaknya meliputi tiga aspek yaitu pendekatan
disebutkan oleh tokoh psikologi skriptualis, pendekatan filosofis dan
70
perkembangan kontemporer. pendekatan tasawwufi (sufistik). Ketiga
Berdasarkan penjelasan dan analisa pendekatan dalam psikologi Islam ini,
penulis mengenai metode pengembangan berdasarkan tiga acuan yaitu wahyu, akal dan
psikologi Islam menurut Utsman Najati. intuisi. Ketiga acuan tersebut digunakan
60
secara simultan, walaupun salah satu di
Lebih lanjut lihat dalam Muhammad Utsman
Najati, Al-Quran wa Ilm an-Nafsi, hlm. 73-131
antaranya ada yang lebih dominan.
61
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. al- Pendekatan skriptualis lebih mengutamakan
Anfal ayat 2, QS. as-Sajdah ayat 16, QS. al-Hajj ayat wahyu, pendekatan filosofis mengutamakan
1-2
62
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. al- akal dan pendekatan sufistik atau tasawwufi
Fath ayat 29, QS. at-Taubah ayat 123, QS. at-Tahrim mengutamakan intuisi.71
ayat 9
63 Pendekatan skriptualis adalah
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. al-
Adiayt ayat 8, QS. al-Anfal ayat 62-63, QS. ali-Imran pendekatan pengkajian psikologi Islam yang
ayat 14, QS. al-Isra ayat 6, QS. QS. ali-Imran ayat 31, didasarkan atas teks-teks Al-Quran ataupun
QS. al-Ahzab ayat 21
64
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. al- hadis secara literal. Lafal-lafal yang
Rad ayat 26 terkandung di dalam Al-Quran maupun hadis
65
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. petunjuknya sudah dianggap jelas dan tidak
Yunus ayat 57-58
66
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. diperlukan lagi penjelasan di luar ayat atau
Yusuf ayat 8-9
67
hadis. Asumsi filosofinya adalah bahwa Allah
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS.
Yusuf ayat 5
Swt menciptakan jiwa manusia, dan Dia pula
68
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. yang menciptakan hukum-hukum
Yusuf ayat 84-86 psikologisnya. Hukum-hukum psikologis dari
69
Pengkajian Utsman Najati terhadap QS. al-
Qiyamah ayat 1-2 Allah, tidak sedikitpun terlupakan dalam
70
Berdasarkan pengkajian Utsman Najati
terhadap beberapa hadis Rasulullah Saw. Lebih lanjut
71
lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al- Hads an- Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
Nabawiy wa Ilm An Nafs, hlm. 308-316 Nuansa Psikologi Islam, hlm. 22

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 109

firman-Nya, sehingga penggalian hukum- penghalang antara ilmu-ilmu Allah dengan


hukum itu cukup dengan mempelajari firman- jiwa manusia, sehingga mereka memperoleh
Nya.72 ketersingkapan dan mampu mengungkap
Selanjutnya pendekatan falsafi adalah hakikat yang sesungguhnya.74
pendekatan pengkajian psikologi Islam yang Berdasarkan analisis yang dilakukan
didasarkan atas prosedur berpikir spekulatif. penulis terhadap telaah karya dari Utsman
Prosedur yang dimaksud mencakup berpikir Najati yaitu Al-Qur'an wa Ilm an-nafs
yang sistemik, radikal dan universal, yang versi berbahasa Indonesia Jiwa Manusia
ditopang oleh kekuatan akal sehat. Dalam Sorotan Al-Quran diterjemahkan
Pendekatan falsafi ini tidak berarti oleh Ibn Ibrahim dan diterbitkan oleh
meninggalkan nash, melainkan tetap Cendekia Jakarta tahun 2001, dan karyanya
berpegang teguh kepada nash, hanya saja cara yang berjudul Al- Hads an-Nabawiy wa
memahaminya dengan mengambil makna Ilm An Nafs versi berbahasa Indonesia
esensial yang terkandung di dadalamnya. The Ultimate Psychology: Psikologi
Akal yang sehat sesungguhnya datang dari Sempurna Ala Nabi diterjemahkan oleh Hedi
Allah Swt, demikian juga nash berasal dari- Fajar dan diterbitkan oleh Pustaka Hidayah
Nya. Maka antara akal dan nash tidak akan (2013).
terjadi pertentangan. Jika terjadi perbedaan Lebih lanjut menurut Abdul Mujib dan
antara nash dan akal, boleh jadi disebabkan Jusuf Mudzakir, ketiga pendekatan dalam
oleh akal belum mampu menangkap pesan psikologi Islam yaitu pendekatan skriptualis,
esensial nash, atau diperlukan interpretasi pendekatan falsafi dan pendekatan tasawwufi
filosofis terhadap lafal dalam nash.73 atau sufistik. Dapat ditempuh secara
Pendekatan tasawwufi atau sufistik, proporsional, hirarkis dan eklektis. Melalui
yaitu pendekatan pengkajian psikologi Islam proporsional maksudnya digunakan secara
yang didasarkan pada prosedur intuitif, ilham sendiri-sendiri menurut keperluannya. Asumsi
dan cita rasa. Prosedur yang dimaksud melalui cara proporsional adalah bahwa
dilakukan dengan cara menajamkan struktur masing-masing ilmuan psikologi memiliki
kalbu melalui proses penyucian diri. Cara itu kecenderungan tersendiri dalam mengkaji dan
dapat membuka tabir yang menjadi meneliti masalah-masalah di seputar psikologi
Islam.75
72 Selanjutnya melalui cara hirarkis
Dalam mengunakan pendekatan skriptualis,
diperlukan pengetahuan yang luas tentang ilmu-ilmu maksudnya menggunakan ketiga pendekatan
kebahasan, kaidah-kaidah penafsiran dan ilmu-ilmu Al- dalam psikologi Islam secara bersama-sama
Quran maupun hadis. Sebab melalui penguasaan ilmu
dan kaidah tersebut dapat diketahui hakikat yang menurut tata urut atau susunannya. Jika
terkandung dalam nash. Namun tidak kalah pentingnya terdapat masalah-masalah psikologis yang
adalah mengetahui tentang seluk beluk ilmu jiwa yang perlu dipecahkan maka digunakan pendekatan
digali secara empiris, sebab dengan pengetahuan ilmu
ini, dapat membantu validitas penafsiran nash yang skriptualis, karena pendekatan ini susunannya
dimaksud. Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa- paling awal. Jika tidak ditemukan jawabannya
Nuansa Psikologi Islam, hlm. 23
73
Penyusunan konsep-konsep psikologi
maka beralih pada pendekatan falsafi, dan jika
melalui pendekatan flasafi, sangat mengutamakan akal. tidak juga ditemukan maka digunakan
Jargon yang sering digunakan adalah saya berpikir
maka saya bereksistensi. Jargon ini memberikan
isyarat bahwa segala perilaku yang dilakukan
74
psikolog-falsafi, baik dalam bentuk kognisi, emosi Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
maupun konasi, selalu didahului oleh pertimbangan Nuansa Psikologi Islam, hlm. 26
75
akal. Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa- Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
Nuansa Psikologi Islam, hlm. 25-26. Nuansa Psikologi Islam, hlm. 72
110 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

pendekatan tasawwufi.76 Sedangkan cara serta apa yang ada di dalamnya dari ciptaan
eklektis adalah dengan menggabungkan Allah Swt. Sehingga, manusia mampu
ketiga pendekatan dalam psikologi Islam mengambil dalil apa atas apa yang dilihat
secara bersama-sama tanpa memperhitungkan adari hasil penciptaan makhluk atas
susunannya, sebab setiap pendekatan keberadaan Sang Maha Pencipta.79
memiliki keistimewaan dan kelemahan. Lebih lanjut, paradigma dengan
Keistimewaan pendekatan yang satu dapat menggunakan pendekatan tasawwufi,
menutupi kelemahan pendekatan lainnya.77 sebagaimana pendapat Utsman Najati
Penulis menganalisis bahwa mengenai teori tentang ilham dan mimpi.80
pendekatan yang digunakan oleh Utsman Menurut Najati melalui panca indera dan akal,
Najati cenderung menggunakan ketiga manusia mampu memperhatikan seagala
pendekatan dalam pengembangan psikologi sesuatu dan bisa mengamati peristiwa yang
Islam dengan cara eklektis. Dalam artian kata terjadi di seklilingnya. Seseorang mampu
bahwa Najati menempuh ketiga pendekatan merenungkan fenomena alam,
dengan mengintegrasikan antara pendekatan membandingkannya untuk kemudian menarik
skriptualis, falsafi dan tasawwufi. Paradigma kesimpulan yang bernilai. Oleh karena itulah
dengan menggunakan pendekatan skriptualis, manusia bisa bereksperimen dan penelitian-
sebagaimana pendapat Utsman Najati yang penelitian ilmiah. Manusia mampu
menyatakan bahwa Al-Quranul al-Karim mengetahui hakikat banyak hal dari fenomena
banyak sekali mengandung ayat-ayat yang kosmos untuk mengeluarkan beragam ilmu
menggambarkan watak kejadian manusia, pengetahuan.81 Sebagaimana pendapat Najati
mendeskripsikan kondisi0kondisi psikologis ini, dibangun atas pengkajian terhadap QS.
yang berbeda-beda dan sekaligus menjelaskan an-Nahl ayat 23.
sebab-sebab distorsi serta sakitnya dan cara- Berdasarkan penjelasan mengenai
cara pembimbingan, pendidikan, serta metode dan pendekatan yang digunakan
penyembuhannya. Itu semua adalah perkara dalam pengembangan psikologi Islam
yang wajar terdapat dalam kitab suci yang menurut pandangan Utsman Najati. Penulis
diturunkan oleh Allah Swt, untuk memberi mengambil kesimpulan bahwasanya, Najati
petunjuk kepada manusia mengarahkannhya, menggunakan metode pengembangan
mendidiknya dan mengajarkannya.78 psikologi Islam dengan mengintegrasikan
Selanjutnya paradigma dengan antara metode pragmatis dengan metode
menggunakan pendekatan falsafi, udeaistik. Pendekatan yang digunakan Najati
sebagaimana pendapat Utsman Najati dalam pengembangan psikologi Islam
menyatakan bahwa di dalam Al-Quran telah menggunakan cara ekklektis yaitu integrasi
memerintahkan manusia untuk berjalan di pendekatan skriptualis, pendekatan falsafi dan
muka bumi dan memperhatikan ciptaan- pendekatan tasawwufi.
ciptaan yang ada di alam semesta. Juga
memerintahkan untuk melihat dan
memikirkan penciptaan langit maupun bumi
79
Pengkajian Utsman Najati berdasarkan QS.
al-Ankabut ayat 20, QS. al-Araf ayat 185, QS. Yunus
76
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa- ayat 101. Lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al-
Nuansa Psikologi Islam, hlm. 32 Quran wa Ilm an-Nafsi, hlm. 14
77 80
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa- Muhammad Utsman Najati, Al- Hads an-
Nuansa Psikologi Islam, hlm. 32-33 Nabawiy wa Ilm An Nafs, hlm. 235-237
78 81
Lihat dalam Muhammad Utsman Najati, Al- Muhammad Utsman Najati, Al- Hads an-
Quran wa Ilm an-Nafsi, hlm. 18 Nabawiy wa Ilm An Nafs, hlm. 235

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 111

Komparasi Paradigma Psikologi Islam dan dijadikan sebagai dasar kajian-kajian baru
Psikologi Konvensional dalam psikologi, yang dapat menghasilkan
Paradigma psikologi Islam dan mazhab baru dalam psikologi, sebut saja
psikologi konvensional memiliki beberapa dengan psikologi Islam.84
persamaan dan perbedaan yang mendasar.82 Lebih lanjut menurut Najati, bahwa
Menurut Djamaludin Ancok dan Fuad ahli-ahli kejiwaan modern, dengan
Nashori Suroso, psikologi sebagai ilmu yang mengadopsi kajian dalam ilmu-ilmu fisik,
dikembangkan di dunia Barat, maka sangat telah membatasi diri sendiri dengan
mungkin apabila kerangkan pikir psikologi mempelajari fenomena-fenomena kejiwaan
dipenuhi pandangan-pandangan pemikir Barat yang dapat diperhatikan saja dan dipelajari
yang didasarkan pada paham-paham yang secara sistematis. Merekapun menajuhi
sekularistik. Dalam teori psikologi Barat, banyak pembahasan tentang fenomena-
ditemui pandangan-pandangan yang berbeda fenomena kejiwaan yang penting yang sulit
dengan pandangan Islam. Seperti psikologi untuk diperhatikan atau dikaji ecara empiris.85
aliran perilaku yang dipengaruhi oleh filsafat Lebih lanjut, menurut Najati, ahli jiwa
materialisme dan empirisme. Menurut teori modern membatasi studi mereka hanya pada
ini, terjadinya perilaku semata-mata perilaku yang dapat dilihat dengan indera.
berdasarkan hukum ganjaran dan hukuman. Serta membatasi pada perilaku yang dapat
Padahal, menurut pandangan Islam, perilaku diukur. Bahkan sebagian dari mereka telah
beragama seseorang lebih didorong oleh menyerukan untuk mengubah nama ilmu
keinginannya untuk mendapatkan ridla Allah. psikologi menjadi ilmu perilaku. Karena,
Begitu pula dengan aliran psikoanalisis, suatu ilmu psikologi modern hanya mempelajari
aliran yang memandang orang yang percaya perilakumanusia, bukan mempelajari
86
pada adanya Allah danmenyembah-Nya jiwanya.
sebagai orang yang mempunyai gangguan Menurut Utsman Najati, dampak dari
kejiwaan delusi (menghayal). Dengan semua ini, mengakibatkan kajian psikologi
demikian dalam mempelajari psikologi, maka didominasi oleh pandangan teori
perlu mengembangkan sikap kritis.83 materialisme, yang mengembalikan semua
Berdasarkan analisa telaah terhadap fenomena psikologis kepada fungsi-fungsi
pemikiran psikologi yang dibangun Utsman fisiologis dan memandang manusia, seperti
Najati, penulis menemukan beberapa mereka memandang hewan. Bahkan, kajian-
perbedaan dengan konsep psikologi yang kajian psikologi memahami perilaku manusia
dibangun oleh Barat. Utsman Najati melalui dengan melalikan adanya perbedaan yang
sumber Al-Quran dan hadis, mengkaji banyak pada alam pembentukan manusia
konsep-konsep kejiwaan serta hakikat-hakikat yang memiliki keistimewaan daripada hewan,
yang berhubungan dengan kehidupan yakni berupa roh yang tidak dimiliki hewan.
psikologis manusia, dengan harapan dapat Lanjut Najati, sehingga menyebabkan
membangun konsep psikologi Islami yang kebanyakan dari kajian ilmu psikologi yang
benar tentang manusia, konsep yang dapat diperoleh dari bermacam-macam perilaku

82
Psikologi konvensional yang penulis maksud
84
adalah konsep psikologi kontemporer seperti pada Muhammad Utsman Najati, Al- Hads an-
mazhab psikoanalisa, behaviourisme, humanistik dan Nabawiy wa Ilm An Nafs, hlm. 235
85
transpersonal. Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa
83
Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Ilm an-Nafsi, hlm. 19
86
Surososo, Psikologi Islami; Solusi Islam atas Probem- Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa
Problem Psikologi, hlm. 2 Ilm an-Nafsi, hlm. 19
112 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

manusia menjadi dangkal dan tidak penting hakikat-hakikat yang terdapat dalam AL-
lagi. Hal itu juga melalalikan studi fenomena- Quran perihal manusia.89
fenomena perilaku yang penting pada Tidak semua teori psikologi
manusia, yang mencakup sisi-sisi religius dan konvensional dapat digunakan dalam
rohani-nya, nilai-nilai manusiawi yang luhur, memahami manusia secara universal, karena
cinta dalam bentuk-bentuk manusiawi yang teorinya ada yang tidak sesuai dengan daerah
tertinggi, pengaruh ritualitas ibadah pada timur. Hal ini diungkapkan Menurut Kim,
perilaku manusia, pergumulan jiwa antara manusia tidak cukup dipahami dengan teori
motof-motif fisik dan motif rohani, psikologi Barat, karena psikologi Barat hanya
harmonisme kepribadian dengan jalan tepat untuk mengkaji manusia Barat sesuai
relaisasi keseimbangan natara sisi materi dan dengan kultur sekularnya yang
sisi rohani pada manusia.87 melatarbelakangi lahirnya ilmu itu. Untuk
Lebih lanjut menurut Utsman Najati, memahami manusia di belahan bumi lain
masyarakat Barat yang hidupnya sangat harus digunakan pula basis kultur dimana
materialistis dan jauh dari aspek-aspek ruhani manusia itu hidup.90
dan keagamaan. Menyebabkan studi-studi Maka sebagaimana menurut Utsman
ilmu jiwa pada aspek-aspek material, biologis Najati, diperlukan pengembangan teori
dan sosiologis, tanpa memperhatikan aspek psikologi dalam perspektif psikologi Islam.
ruhani dan pengaruhnya terhadap Hakikat psikologi Islam menurut Abdul
pembentukan perilaku. Para psikolog modern Mujib dan Jusuf Mudzakir, adalah kajian
yang berorientasi pada material mengabaikan Islam yang berhubungan dengan aspek-aspek
studi pengaruh agama, iman dan aspek ruhani, dan perilaku kejiwaan manusia, agar secara
terhadap jiwa.88 sadar ia dapat membentuk kualitas diri yang
Dikarenakan pemikiran psikologi lebih sempurna dan mendapatkan
konvensional yang cenderung mengutamakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
aspek material dan menafikkan aspek ruhani Hakikat psikologi Islam mengandung tiga
serta spiritual. Maka hal ini menurut Utsman unsur pokok yaitu, pertama, bahwa psikologi
Najati diperlukan menambahkan perhatian Islam merupakan salah satu dari kajian
mempelajari warisan Islam. Yakni dengan masalah-masalah keislaman. Dalam artian,
memulai dari Al-Quran dan hadis, kemudia psikologi Islam memiliki kedudukan yang
mengikuti perkembangan pemikiran dalam sama dengan disiplin ilmu keislaman yang
studi-studi psikologis miliki para filosof Islam lain, seperti ekonomi Islam, sosiologi Islam,
dan pemikir-pemikir Muslim lainnnya. Hal ini politik Islam, kebudayaan Islam dan
bertujuan untuk mengetahui konsep psikologi sebagainya. Penempatan kata
Islam dengan pemahaman yang benar, yang Islammemiliki arti corak, cara pandang,
menjadi petunjuk bagi kita dalam studi pola pikir, paradigma atau aliran. Kedua,
psikologi, yang dapat membantu membentuk bahwa psikologi Islam membicarakan aspek-
teori-teori psikologi dengan cara menyatukan aspek dan perilaku kejiwaan manusia. Aspek-
ketelitian observasi ilmiah yang orisinal dan aspek kejiwaan dalam Islam berupa al-ruh, al-

89
Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa
Ilm an-Nafsi, hlm. 21
87 90
Muhammad Utsman Najati, Al-Quran wa Achmad Mubarok, Psikologi Keluarga: Dari
Ilm an-Nafsi, hlm. 19-20 Keluarga Sakinah Hingga Keluarga Bangsa, Jakarta,
88
Muhammad Utsman Najati, Al- Hads an- The International Institute of Islamic Thought
Nabawiy wa Ilm An Nafs, hlm. 12-13 Indonesia, 2005, hlm. 5.

ISSN: 2502-728X
ZAHARUDDIN Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam | 113

nafs, al-kalb, al-dhamir, al-lubb. Al-fuad, al- yang baik (akhlak) hingga jiwa seseorang
sirr, al-fthrah dan sebagainya. Masing-masing dapat merasa dekat dengan Tuhan. Jika
aspek tersebut memiliki eksistensi, psikologi Barat hanya berdimensi horisontal,
dinamisme, proses, fungsi dan perilaku yang psikologi Islam melengkapinya dengan
perlu dikaji melalui Al-Quran, sunnah serta dimensi vertikal.92
dari khazanah pemikiran Islam. Psikologi Berdasarkan pemaparan dan analisis
Islam tidak hanya menekankan perilaku mengenai komparasi antara psikologi Islam
kejiwaan, melainkan juga apa hakikat jiwa dengan psikologi konvensional menurut
sesungguhnya. Ketiga, bahwa psikologi Islam pemikiran Utsman Najati. Maka penulis
bukan netral etik, melainkan sarat nilai etik. menyimpulkan hal yang mendasari perbedaan
Dikatakan demikian sebab psikologi Islam antara psikologi Islam dengan psikologi
memiliki tujuan yang hakiki, yaitu konvensional adalah bahwa psikologi Islam
merangsang kesadaran diri agar mampu dalam memahami konsepsi terhadap manusia
membentuk kualitas diri yang lebih sempurna dengan menggunakan pendekatan integrasi
untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di antara iman dan akal yang diaplikasikan
dunia dan akhirat. Psikologi Islam merupakan melalui penelitian empiris dalam bidang
salah satu disiplin yang membantu seseorang psikologi. Sedangkan psikologi konvensional,
untuk memahami ekspresi diri, aktualisasi pada umumnya hanya mengedepankan
diri, realisasi diri, konsep diri, citra diri, harga konsepsi terhadap manusia hanya dengan
diri, kesadaran diri, kontrol diri dan evaluasi pendekatan penelitian empiris tanpa
diri, baik untuk diri sendiri atau diri orang memasukan unsur iman atau keagamaan.
lain.91
Lebih lanjut, Achmad Mubarok Kesimpulan
menyatakan perbedaan antara psikologi Barat Kesimpulan dalam kajian ini pertama,
dengan psikologi Islam dapat ditinjau dari bahwa psikologi Islam yang dibangun oleh
karakteristiknya. Psikologi Barat merupakan Utsman Najati bersumber dari telaah terhadap
hasil dari pemikiran dan laboratorium yang Alquran dan hadis serta melakukan
menghasilkan hukumhukum kejiwaan modifikasi terhadap teori Barat yang sesuai
manusia. Sedangkan psikologi Islam dengan norma dan nilai dari Alquran dan
merumuskan hukum-hukum kejiwaan, hadis, yang selanjutnya diaplikasikan melalui
pertama melalui teks wahyu, yakni apa kata pendekatan penelitian empiris. Kedua.
Al-Quran dan hadis tentang jiwa. Selanjutnya, Metode yang dipakai dalam pengembangan
ulama psikologi Islam ini berijtihad dengan psikologi Islam adalah kombinasi metode
penghayatan atas jiwa sendiri dan orang lain pragmatis dan idealistik dan pendekatan yang
(menjadikan diri sendiri menjadi objek digunakan dalam pengembangan psikologi
penghayatan), sementara teori-teori psikologi Islam adalah kombinasi pendekatan antara
modern dijadikan alat bantu dalam memahami skriptualistik-falsafi-humanistik. Ketiga,
sumber wahyu. Selanjutnya, jika tugas komparasi antara psikologi Islam dan
psikologi hanya mengungkap makna tingkah psikologi konvensional adalah pada cara
laku, meramalkan dan mengendalikan tingkah memahami konsepsi terhadap manusia.
laku, tugas psikologi Islam menambahnya Psikologi Islam dalam memahami manusia
dengan berusaha membentuk tingkah laku dengan melakukan intgrasi antara iman dan

91 92
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa- Achmad Mubarok, Psikologi Islam:
Nuansa Psikologi Islam, hlm. 5-7 Kearifan dan Kecerdasan Hidup, hlm. 173-174.
114 | PSIKIS Jurnal Psikologi Islami Vol. 1 No. 2 Desember 2015

akal yang diaplikasikan melalui penelitian Institute of Islamic Thought Indonesia,


empiris dalam bidang psikologi. Sedangkan 2005
psikologi konvensional, pada umumnya hanya
Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-
mengedepankan konsepsi terhadap manusia
Nuansa Psikologi Islam. Jakarta,
hanya dengan pendekatan penelitian empiris
Rajawali Pers, 2002
tanpa memasukan unsur iman atau
keagamaan. Mujidin. Garis Besar Psikologi
Transpersonal: Pandangan Tentang
Manusia dan Metode Penggalian
Daftar Pustaka Transpersonal Serta Aplikasinya
Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal
Adz-Dzaky, Hamdani Bakran. Psikoterapi Humanitas: Indonesia Psychological
dan Konseling Islam. Yogyakarta, Journal, Vol, 2 No. 1 Januari (2005)
Fajar Pustaka Baru, 2001
Najati, Muhammad Utsman. Al- Hads an-
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Nabawiy wa Ilm An Nafs,
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Diterjemahkan oleh Hedi Fajar, The
Rineka Cipta , 2010 Ultimate Psychology: Psikologi
Sempurna Ala Nabi. Bandung,
Brennan, James F. History and System of
Pustaka Hidayah, 2013
Psychology. Diterjemahkan oleh
Nurmala Sari Fajar, Sejarah dan Najati, Muhammad Utsman. Al-Quran wa
Sistem Psikologi, Jakarta, Rajawali Ilm an-Nafs, Dar asy-Syuruq, 1987,
Pers, 2006 Diterjemahkan oleh Ibn Ibrahim, Jiwa
Manusia Dalam Sorotan Al-Quran.
Connolly, Peter. Approaches to The Study of
Jakarta, Cendekia, 2001
Religion, diterjemahkan oleh Imam
Khoiri, Aneka Pendekatan Studi Ramayulis. Psikologi Agama. Jakarta, Kalam
Agama. Yogyakarta, LKis Grup, 2012 Mulia, 2013
Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso. Subandi, M.A. Psikologi Agama dan
Psikologi Islami; Solusi Islam atas Kesehatan Mental. Yogyakarta,
Probem-Problem Psikologi. Pustaka Pelajar, 2013
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, Cetakan
Wibirama, Sunu. Bagaimana Membuat Studi
VIII, 2011
Pustaka Yang Baik. Diakses melalui
Mubarok, Achmad. Psikologi Keluarga: Dari http://wibirama.com/2013/04/30/sunu-
Keluarga Sakinah Hingga Keluarga wibirama-bagaimana-membuat-studi-
Bangsa. Jakarta, The International pustaka-yang-baik/ pada tanggal 3 Juli
2015 pukul 20:10 Wib.

ISSN: 2502-728X

Anda mungkin juga menyukai