Anda di halaman 1dari 5

KANKER HATI

1. Pengertian
Kanker hati primer merupakan penyakit di mana sel kanker yang tumbuh
berasal dari organ hati. Beberapa tipe kanker hati primer diberi nama sesuai
dengan asal tumbuh sel kanker tersebut. Tumor primer. Seperti halnya tumor
yang menjadi kanker, beberapa jenis kanker berasal dari dalam hati. Jenis
jenis tersebut yang disebut tumor primer hati biasanya terjadi pada penderita
penyakit hati yang kronis dan paling sering pada penderita sirosis hepatis.
Karsinoma hepatoseluler (KHS) sejauh ini merupakan tipe kanker primer hati
yang paling sering ditemukan. KHS biasanya tidak dapat direseksi karena
pertumbuhannya dan metastasisnya dibagian tubuh yang lain sangat cepat.
Tipe tipe kanker primer hati yang lain adalah karsinoma kolanioseluler
(KKS). Dan kombinasi karsinoma hepatoseluler dengan kolanio seluler. Jika
ditemukan secara dini, tindakan reseksi masih dimungkinkan, tetapi
kemungkinan untuk deteksi dini kanker ini sangat kecil.
Karsinoma hati primer atau hepatoma merupakan salah satu tumor
ganas yang paling sering ditemukan. Hati merupakan organ utama
metabolisme zat dalam tubuh, ia memiliki fungsi sintesis, sekresi, eksresi,
biotransformasi, makrofag pertahanan dan berbagai fungsi penting lainnya.
Sekresi getah empedu : hepatosit mensekresi getah empedu (500 100 ml
perhari ) kedalam saluran usus, ikut dalam enterohepatik. Metabolisme : hati
merupakan organ utama metabolisme zat karbohidrat, protein, asam amino,
lemak, vitamin, hormone. Koagulasi darah : hati dapat mensintesis berbagai
factor koagulasi. Biotransformasi dan detoksifikasi : kebanyakan obat dan
toksin mengalami biotransformasi dalam hati, lalu di eksresi keluar tubuh.
Makrofag dan imunitas : sel kupffer dalam hati berefek filtrasi dan
membersihkan zat asing serta memodulasi system imun. Karena hati
mempunyai daya kompensasi yang sanagt besar, maka biasanya setelah
terjadi kerusakan sangat parah pada hati barulah akan timbul manifestasi
gangguan fungsi hati, seperti gangguan fungsi sekresi getah empedu,
gangguan sintesis albumin dan factor koagulasi dll, serta gangguan koagulasi.
2. Etiologi
Sirosis, hepatitis B, serta C dan kontak dengan racun kimia tertentu
(misalnya finelklorida, arsen) turut berperan dalam menyebabkan KHS.
Kebiasaan merokok juga dikenali merupakan factor resiko, khususnya bila
disertai dengan kebiasaan minum minuman keras (penggunaan alcohol).
Substansi lain yang turut berperan adalah aflatoksin atau karsinogen dalam
preparat herbal, dan nitrostamin.
3. Klasifikasi hepatoma
Hepatoma primer secara histologist dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
karsinoma hepatoseluer, karsinoma kolangioseluler dan karsinoma campuran.
Tipe tumor massif : diameter 5 cm keatas, massa soliter atau nodul multiple
yang menyatu menjadi tumor massif, jika diameter massa kanker lebih dari 10
cm disebut makromassif.
Karakteristik patologik hepatoma stadium dini :
a. Kelainan prekanker
Anthony pada tahun 1973 telah mengemukakan hyperplasia atipikal
hepatosit sebagai kelainan prekanker. Setelah itu Arakawa dkk.
Menemukan pada sirosis pasca hepatitis, didalam nodul hiperplastik
adenomatosa hati muncul hepatoma. Penelitian berikutnya menemukan
hyperplasia adenomatosa memiliki kecederungan melalui hyperplasia
atipikal adenomatosa mengarah ke perubahan ganas dini hepatosit.
b. Manifestasi patologi mikrohepatoma
Mikrokarsinoma hati secara patologik menunjukkan nodul tunggal kanker
dengan diameter 3 cm kebawah, atau 2 nodul kanker dengan diameter
gabungan 3 cm. mikrohepatoma dini sering kali bercampur dalam nodul
sirosis hati, umumnya tumbuh secara ekspansif, memiliki kapsul tumor
yang utuh, jaringan kanker umumnya berdeferensiasi baik,
mempertahankan struktur dasar hati.
c. Latar belakang penyakit hati
Latar belakang penyakit hati dari karsinoma hepatoseluler terutama
merujuk bahwa pasien hepatoma memiliki riwayat penyakit hepatitis viral,
petanda virus hepatitis dalam serum positif, serta manifestasi klinis
hepatitis akut, kronis serta sirosis hati, secara histopatologi pada 91,6 %
lebih karsinoma hepatoselular disertai hepatitis kronis dan serosis hati.
d. Kekhasan metastasis hepatoma
Metastasis hepatoma sering terjadi. Mikrokarsinoma hati stadium dini juga
mungkin bermetastasis, umumnya menyebar didalam hati lebih dahulu,
kemudian menyebar keluar hati. Sel hepatoma memasuki sinusoid darah
terlebih dahulu, lalu menginvasi percabangan vena portal atau
percabangan vena hepatic, setelah vena porta terkena dapat timbul
penyebaran intra hepatic. Bila vena hepatic sudah terkena, daoat masuk
kesirkulasi sistemik bermetastasis keseluruh tubuh. Metastatis karsinoma
kolangioseluler lebih banyak melalui saluran limfatik, seringkali
bermetastasis kekelenjar limfe porta hati dan kelenjar limfe supra klavik
4. Patofisiologi
Kanker hati terjadi akibat kerusakan pada sel sel parenkim hati yang
biasa secara langsung disebabkan oleh primer penyakit hati atau secara tidak
langsung oleh obstruksi aliran empedu atau gangguan sirkulasi hepatik yang
menyebabkan disfungsi hati. Sel parenkim hati akan bereaksi tehadap unsur
unsur yang paling toksik melalui penggantian glikogen dengan lipid sehingga
terjadi infiltrasi lemak dengan atau tanpa nekrosis atau kematian sel. Keadaan
ini sering disertai dengan infiltrasi sel radang dan pertumbuhan jaringan
fibrosis. Regenerasi sel dapat terjadi jika proses perjalanan penyakit tidak
terlampau toksik bagi sel sel hati. Sehingga terjadi pengecilan dan fibrosis
selanjutnya akan menjadi kanker hati.

5. Manifestasi Klinik
Kulit menjadi berwarna kuning,
Deman,
Menggigil,
Merasa lelah yang luar biasa,
Nausea
Nyeri pada perut,
Kehilangan nafsu makan,
Berat badan yang turun drastis,
Nyeri pada punggung
bahu, Urin yang berwarna gelap,
Terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh.
6. Tes Diagnostik
Tes darah sederhana untuk alphafetoprotein (AFP) dapat membantu
mendeteksi kanker hati. Tingkat di bawah 10 adalah normal. Pada 30% pasien
dengan kanker hati, AFP bisa dalam batas normal. Penyebab lain naiknya AFP
termasuk usia dini, kerusakan hati akibat hepatitis, atau tumor testis.
Evaluasi imaging yang paling sederhana dari hati adalah USG. Ini tidak
memiliki resiko radiasi dan dapat dilakukan secara teratur, terutama pada
individu yang beresiko kanker hati, misalnya pembawa hepatitis-B yang
diskrining secara teratur untuk kanker hati. Meskipun demikian, USG tidak
selalu akurat dan tergantung pada keahlian orang yang melakukan scan
ultrasound.
CT scan merupakan cara lebih baik untuk mendeteksi kanker hati dan
sangat penting untuk rencana pengobatan. Gambar CT scan yang diambil oleh
ahli bedah hati menjadi dasar untuk deteksi dan perencanaan strategi
pengobatan kanker hati. Apabila CT scan tidak cukup atau kurang
meyakinkan, dan pemeriksaan tambahan seperti MRI atau PET-CT akan
dilakukan. MRI mirip dengan CT scan, tetapi menggunakan kekuatan magnet,
bukan radiasi.

7. Pengobatan
Pembedahan adalah pengobatan kanker hati yang paling banyak dipilih.
Semua metode lain tidak seefektif operasi dalam mengobati kanker hati.
Namun, karena kanker hati sering dikaitkan dengan kerusakan hati (sirosis) di
bagian lain hati yang disebabkan oleh alkohol atau hepatitis, operasi untuk
kanker hati sulit atau tidak dimungkinkan pada sebagian besar pasien.
Karena operasi adalah satu-satunya metode efektif untuk mengobati kanker
hati, sangatlah penting untuk orang yang diduga menderita kanker hati untuk
memeriksakan kondisi dirinya kepada dokter ahli bedah hati atau yang dikenal
sebagai ahli bedah hepatopankreatikobiliari atau HPB yang terlatih untuk
memutuskan jika kanker dapat diangkat. Operasi hati sekarang ini aman dan
dan efektif dalam mengobati kanker hati.
Pada kasus-kasus tertentu, transplantasi hati adalah pilihan bedah lain untuk
pengobatan kanker hati defenitif.
Ketika operasi tidak memungkinkan, ada pilihan lain yang membantu
mengontrol tumor dan berupaya untuk memperpanjang kelangsungan hidup
tetapi tidak "menyembuhkan". Banyak pilihan yang tersedia menunjukkan
bahwa tidak ada metode tunggal yang sangat efektif. Sangatlah baik untuk
mendiskusikan pilihan ini dengan spesialis kanker hati terlatih yang dapat
memberikan saran tentang kecocokan dari setiap metode. Beberapa pilihan ini
tersedia di NCC termasuk kemoterapi (sistemik atau lokal, TACE), injeksi
alkohol, menghancurkan tumor dengan suhu tinggi (ablasi radio frekuensi,
RFA), atau menggunakan bahan radionuklir untuk menghantar radiasi lokal.
Metode baru yang juga tersedia melibatkan penghantaran bulir-bulir radiasi
langsung ke tumor hati.
Untuk kanker hati lanjutan, ketika terapi lokal tersebut di atas tidak
memungkinkan, sorafenib oral, terapi bertarget multi-kinase, telah terbukti
memperpanjang kelangsungan hidup pasien. Alternatif lainnya termasuk
berbagai uji klinis eksperimental pada kanker hati yang menguji kombinasi
obat baru dilakukan di NCCS.

Anda mungkin juga menyukai